RELASI MAKNA (BEZIEHUNGSBEDEUTUNG) DAN CONTOH DALAM BAHASA JERMAN.

Hutagalung Masniari Surya

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...

DAFTAR ISI
Halaman
Pengantar ………………………………………………………………………..
Daftar Isi …….…………………………………………………......................
1. Filsafat Bahasa Sebagai Fundamen Kajian Bahasa
Basyaruddin ....................................................................................................
2. Pengaruh Islamisasi Terhadap Bentuk Visual Seni Ornamen Bagas Godang
Mandailing
Daulat Saragi ..................................................................................................
3. Pendidikan Multikultural
Syamsul Arif ................................................................................................
4. Analisis Multimodal Iklan “Indomie”
Suprakisno .........................................………………………………………
5. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Bahasa Prancis
Menggunakan Teknik Permainan Activités Ludiques Dengan Sistem
Penilaian Standar Eropa (CECR)
Marice, Junita Friska, Mahriyuni ...………………………………................

6. Modus Verba Bahasa Prancis
Pengadilen Sembiring .......................………………………..........................
7. Aquisition Activities In English Foreign Language (EFL) Teaching
Farida Hanim Saragih, Syamsul Bahri ......……………………………...................
8. Planning For Reading: Activities For Before, During And After Reading
Juli Rachmadani Hasibuan ............................................................................
9. Analisis Wacana Tulis Cerita Pendek “Di Dusun Lembah Krakatau” Karya
ST. Fatimah
Trisnawati Hutagalung ...................................................................................
10 Kesalahan Sintaksis Bahasa Jepang Tulis Mahasiswa Sastra Jepang
Universitas Sumatera Utara
Mhd. Pujiono ..................…. ...…….……………………………………......
11 Penerapan Media Pembelajaran Piktogram Sebagai Upaya Untuk
Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pada Matakuliah Schreibfertigkeit
III
Herlina Jasa Putri Harahap ......………………………...................................
125

i
ii


Hutagalung Masniari Surya

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...

12. Relasi Makna (Beziehungsbedeutung) Dan Contoh Dalam Bahasa Jerman
Linda Aruan ...................................................................................................
13 Idiom Dalam Cerpen Wintergeschichte Karya Michael Mirtl
Tanti Kurnia Sari ............……………………………………………............
14 Ungkapan Makna Verba Shikaru Dan Okoru Sebagai Sinonim
Nandi S. ........................................................................................................
15 Melukis Realis Versus Fotografi
Muslim .........................................................................................................

126

Hutagalung Masniari Surya

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...


PENGANTAR
Penerbitan Bahas edisi ini dimulai dengan bahasan Filsafat Bahasa Sebagai Fundamen
Kajian Bahasa dibahas, oleh Basyaruddin; Pengaruh Islamisasi Terhadap Bentuk
Visual Seni Ornamen Bagas Godang Mandailing, oleh Daulat Saragi; Pendidikan
Multikultural dibahas oleh Syamsul Arif; Analisis Multimodal Iklan “Indomie” oleh
Suprakisno; dilanjutkan oleh Marice dan Junita Friska Mahriyuni, Pengembangan
Model Pembelajaran Menulis Bahasa Prancis Menggunakan Teknik Permainan
activités Ludiques dengan sistem penilaian standar eropa (CECR).
Selanjutnya, Pengadilen Sembiring membahas tentang Modus Verba Bahasa
Prancis, diikuti oleh Farida Hanim Saragih dan Syamsul Bahri Aquisition Activities
In English Foreign Language (Efl) Teaching. Juli Rachmadani Hasibuan dengan
judul Planning For Reading: Activities For Before, During And After Reading.
Analisis Wacana Tulis Cerita Pendek “Di Dusun Lembah Krakatau” Karya ST.
Fatimah dibahas oleh Trisnawati Hutagalung, dan Kesalahan Sintaksis Bahasa
Jepang Tulis Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara oleh Mhd.
Pujiono.
Berikutnya, tulisan Herlina Jasa Putri Harahap tentang Penerapan Media
Pembelajaran Piktogram Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
Pada Matakuliah Schreibfertigkeit III, diikuti oleh Linda Aruan, Relasi Makna
(Beziehungsbedeutung) dan Contoh Dalam Bahasa Jerman. Idiom dalam cerpen

wintergeschichte Karya michael mirtl oleh Tanti Kurnia Sari, dilanjutkan dengan
Ungkapan Makna Verba Shikaru dan Okoru Sebagai Sinonim oleh Nandi S. Terakhir,
Melukis Realis Versus Fotografi oleh Muslim.

Medan, Maret 2015

I/Zul
Redaktur

127

Hutagalung Masniari Surya

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...

RELASI MAKNA (BEZIEHUNGSBEDEUTUNG) DAN CONTOH
DALAM BAHASA JERMAN
Linda Aruan
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan


ABSTRAK
Dalam setiap bahasa seringkali ditemui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara
sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi. Hubungan atau
relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna
(antonym), kegandaan makna (polisemi).

Kata Kunci : relasi makna, sinonimi,antonym,polisemi,homonim

PENDAHULUAN
Kata semantik berasal dari bahasa
dari bahasa Yunani, sema (nomina) yang
berarti tanda atau lambang , dan verba
Samaino yang bisa disebut sebagai
menandai atau melambangkan. Semantik
merupakan cabang ilmu linguistik yang
mempelajari
tentang
makna
yang

terkandung
dalam
bahasa.
Dalam
linguistik, semantik adalah sub bidang
yang dikhususkan untuk studi tentang
makna, seperti yang melekat di tingkat
kata, frasa, kalimat, dan unit yang lebih
besar dari wacana. Daerah dasar studi ini
adalah arti dari tanda-anda, dan studi
tentang hubungan antara unit linguistik
yang berbeda dan senyawa. Menurut Gross
H (1988:97) Die Semantik ist die Lehre
von der Bedeutung. Sie ist zwar
hauptsächlich an die Ebene des Wortes
gebunden, erfaßt aber alle Schichten und
Bereiche der Sprache, da diese als
Zeichensystem und das Zeichen als
bedeutungstragend definiert sind, yang
artinya bahwa semantik adalah ilmu yang

mempelajari tentang makna. Hal ini
97

terutama
terkait
dengan
tingkatan
kata,tetapi dari semua kelas dan bidang
bahasa, oleh karena itu bidang bahasa ini
didefinisikan sebagai sistem lambang dan
sebagai
kesatuan
makna.
Griffiths
(2006:15) mendefinisikan semantik adalah
the study of word meaning and sentence
meaning, abstracted away from contacts of
use, is e descriptive subject. Menurutnya
semantik
merupakan

ilmu
yang
mempelajari makna kata dan makna
kalimat yang maknanya dapat dilihat dari
konteks penggunaan.
Relasi
makna
(Beziehungsbedeutung) adalah hubungan
semantik yang terdapat antara satuan
bahasa yang satu dengan satuan bahasa
lainnya. Relasi makna tersebut adalah
Homonimi
(Homonyme),
Polisemi
(Polysemie),
Sinonim
(Synonymie),
Antonim (Antonymie), dan Hiponim
(Hyponymie). Dalam tulisan ini penulis
memaparkan lebih lanjut mengenai

Homonimi
(Homonyme),
Polisemi
(Polysemie),
Sinonim
(Synonymie),
Antonim
(Antonymie),
Hiponim
(Hyponymie) dan contoh-contohnya dalam
bahasa Jerman.

Hutagalung Masniari Surya

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...

PEMBAHASAN
A.

Homonimi ( Homonyme)

Homonimi adalah dua buah kata atau
satuan ujaran yang bentuknya kebetulan
sama, tetapi maknanya tentu berbeda,
karena masing-masing merupakan kata
atau bentuk ujaran yang berlainan. Dalam
bahasa Jerman disebut Homonyme sind
Wörter, die gleich aus gesprochen und
geschrieben
werden,aber
ganz
unterschiedliche Bedeutungen haben.
Sebagai contoh: kata `Bank` dalam
bahasa Jerman mempunyai makna yang
berbeda walaupun bentuk katanya sama.
1. Die Bank, die Bänke, es bedeutet hier
als ein länglicher Sitz
2. Die Bank, die Banken, es bedeutet hier
als ein Unternehmen, das das Geld
auszahlt, oder gespartes Geld verwahrt
oder Kredite gibt.

3. Die Bank, die Banke, es bedeutet hier al
seine Kasse ( eine Spielbank), die
während eines Glücksspiels ( z.B.
Roulette) von einem Angestellten
verwaltet wird.

Demikian juga dengan kata Reif,
sebagai makna pertama adalah sebuah
cincin (der Ring), makna kedua adalah
matang (Rauhreif), dan makna ketiga
adalah dewasa (entwickelt), der Ball
(kugelförmiges Spielgerät), der Ball
(Tanzveranstaltung),
der
Hahn
(Wasserhahn), der Hahn (männliches
Huhn), die Kiefer (Nadelbaum), der Kiefer
(Teil
des
Gesichsschädels),
laut(geräuschvoll), laut (gemäß, zufolge),
sieben (Zahlwort), sieben (durch ein Sieb
schütteln), der Strauß (Laufvolge), der
Strauß
(Blumengebinde),
der
Tau
(Niederschlag), das Tau (Seil), das Tor
(breiter Eingang), der Tor (Narr), sein
(Verb), sein (Possessivpronomen), weiß
(Farbe), weiß (Verbform vo wissen)
B.

Polisemi (Polysemie)
Sebuah kata atau satuan ujaran
disebut polisemi kalau kata itu mempunyai
makna lebih dari satu. Dalam bahasa
Jerman disebut Polysemie ist, das gleiche
Wort hat verschiedene Bedeutung. Sebagai
contoh polisemi dalam bahasa Jerman:
1.

Selain kata `Bank`, terdapat lagi
contoh kata yang kebetulan sama tetapi
mempunyai makna yang berbeda yaitu kata
`Band`
1. Der Band, die Bände ,es bedeutet als
eines von mehreren Büchern, die
zusammen ein Werk oder eine Reihe
bilden; ein Buch, das eine Sammlung
oder eine Auswahl von Texten oder
Bildern enthält.
2. Das Band, die Bänder, es bedeutet als
ein schmaler Streifen aus Stoff, Seide,
Leder.
3. Die Band, es bedeutet als eine Gruppe
von Musikern, die moderne Musik wie
Rock, Jazz spielt.

98

2.

Der Kopf (1.der Teil des Körpers von
Menschen und Tieren, 2. ein Mensch
mit großen geistigen Fähigkeiten,
3.eine Person oder eine Gruppe, die
etwa
leiten
(der
Kopf
des
Unternehmers,) 4.eine von mehreren
Personen seine Familie zählt acht
Köpfe.)
Der Schwamm (1.ein Lebewesen mit
einem elastischen Körper mit vielen
kleinen Öffnungen, das im Meer lebt
und an einer Stelle festgewachsen ist,
2.
2.der
Körper
eines
toten
Schwammes oder etwa Ähnliches auss
einem weichen Material, mit dem man
eine große Menge Wasser aufsaugen
und Oberflächen sauber machen kann,

Hutagalung Masniari Surya

3.

4.
5.

6.
7.
8.

9.

10.
11.
12.
13.

14.

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...

3. ein Pilz, der auf Holz oder feuchten
Mauern wächst).
Abgebrüht (mit heißem Wasser
behandelt), abgebrüht (abgestumpft,
gefühllos)
Die Bank (Sitzbank), die Bank
(Geldinstitut)
Der Geist (übernatürliches Wesen), der
Geist
(Intellekt),
der
Geist
(Gesinnung), der Geist (Weingeist,
Destillat)
Der Himmel (astronomischer Ort), der
Himmel (religiöser Ort, das Jenseits)
Lang (räumlich ausgedehnt) lang
(zeitlich ausgedehnt).
Die Lehre (Berufsausbildung), die
Lehre (wissenschaftliche Erkenntnisse
oder ein Dogma), die Lehre
(Prüfinstrument).
Die Leiter (Stufengerät), der Leiter
(Chef), der Leiter (physikalischer
Leiter).
Die Mutter (eines Kindes), de Mutter
(Hohlschraube)
Das Schloss (Türschloss), das Schloss
(Bauwerk).
Die Steuer (Abgabe an den Staat), das
Steuer (Lenkvorrichtung).
Die Simme (Sprachfähigkeit), die
Stimme
(Wahlstimme,
Votum),
stimme (Form des Verbs stimmen)
Der Strom (Fluss), der Strom
(elektrische Größe)

C.

Sinonim (Synonymie)
Sinonim atau sinonimi adalah
hubungan semantik yang menyatakan
adanya kesamaan makna antara satu satuan
ujaran dengan satuan ujaran lainnya. Gross
Harro (1988:99) dalam bahasa Jerman
mengatakan bahwa Synonymie ist ein

99

Wort, das eine ganz ähnliche Bedeutung
wie ein anderes Wort hat.
Ein Synonym ist ein Wort, das mit
Einschränkungen die gleiche Bedeutung
hat wie ein anderes Wort. Von Synonymie
spricht man daher, wenn zwei oder mehr
Wörter den gleichen Inhalt, aber in Wort
und Schrift verschiedenen Ausdruck
haben. Der Begriff leitet sich ab von dem
griechischen „synonymos“ (gleichnamig),
der deutsche Name für Synonym lautet
Ersatzwort. Sebagai contoh sinonim dalam
bahasa Jerman:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
D.

Der Samstag
klar
Der Stuhl
Der Hocker
Der Kopf
Das Zimmer
Sehr gut
anfangen
Apfelsine
Erdkunde
Frauenarzt
schön
ablehnen
arbeitslos
Fernsprecher
waagerecht
Frau
sterben
wunderbar
Anschrift
erfinden
stellen
empfangen

= der Sonnabend
= deutlich
= der Sessel
= der Schemel
= das Haupt
= die Stube
= hervorragend
= beginnen
= Orange
= Geographie
= Gynäkologe
= hubsch
= absagen
= keine Arbeit haben
= Telefon
= horizontal
= Gattin
= verrecken
= wunderschön
= Adresse
= entdecken
= legen
= bekommen

Antonim (Antonymie)
Antonim atau antonimi adalah
hubungan semantik antara dua buah satuan
ujaran yang maknanya menyatakan
kebalikan, pertentangan, atau kontras
antara yang satu dengan yang lain.Menurut
Wahrig (2001:34) bahwa Antonyme sind
Wörter, die das Gegentei eines anderen
Wortes bedeuten. Der Begriff leitet sich ab

Hutagalung Masniari Surya

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...

von dem griechischen “anti” (dagegen) und
`onoma`(Namen). Der deutsche Name für
Antonyme
lautet
Gegenteil
oder
Gegenwörter. Der Begriff der Antonymie
kann dabei nach der Ebene und Art des
Gegensatze
unterschiedliche
Ausprägungen erfahren. Die Art der
Antonymie hängt inhaltlich davon ab, wie
der Gegensatz im logischen Sinn zu
verstehen ist, ob er etwa innerhalb eines
Oberbegriffes gesucht wird oder ob ein
konträres
oder
kontradiktorisches
Verhältnis
mit
dem
Gegesatzpaar
bezeichneten Begriffe vorliegt. Ein
Ausdruck, der für beide Begriffe eines
Gegensatzpaares stehen kann, heißt
Oppositionswort.
Dilihat dari sifat hubungannya, maka
antonimi itu dapat dibedakan atas beberapa
jenis, antara lain:
1. Antonim
yang
bersifat
mutlak
(kontradiktorische, sich ausschließende,
ohne Gradskala) sebagai contoh adalah:
Leben >< Tod, legal >< schlafen, schweigen >< Mann, Vater >< Mutter.
2. Antonimi yang bersifat relative atau
bergradasi (konträre aber mit einer
Skala) sebagai contoh adalah: lang ><
kurz, dumm >< klug, früh >< spat, heiß
>< warm, lau >< kühl, groß >< klein,
weit >< nahe, dunkel >< hell, laut ><
leise, stark >< spat,
hell >< dunkel.
3. Antonimi yang bersifat relasional
(konverse : relationale, eher Paare als
Gegensätze) sebagai contoh adalah:
Eltern >< Kinder, tiefer >< höher, geben
>< bekommen, kaufen >< verkaufen,

100

Frau >< Mann, Lehrer >< Schüler,
mieten >< vermieten, einsteigen >,
aussteigen, einziehen >< ausziehen.
E.

Hiponimi (Hyponymie)
Kata hiponimi berasal dari bahasa
Yunani kuno, yaitu onoma berarti ‘nama’
dan hypo berarti “di bawah’. Jadi secara
harfiah berarti ‘nama yang termasuk di
bawah nama lain’. Secara semantik,
Verhaar (1978: 137) menyatakan hiponim
adalah ungkapan (biasanya berupa kata,
tetapi kiranya dapat juga frase atau
kalimat) yang maknanya dianggap
merupakan bagian dari makna suatu
ungkapan lain.
Kalau relasi antara dua buah kata
yang
bersinonim,
berantonim,
dan
berhomonim bersifat dua arah, maka relasi
antar dua buah kata yang berhiponim ini
adalah searah.
Konsep hiponimi mengandaikan
adanya kelas bawahan dan kelas atasan,
adanya makna sebuah kata yang berada di
bawah makna kata lainnya. Karena itu, ada
kemungkinan sebuah kata yang merupakan
hipernimi terhadap sejumlah kata lain,
akan menjadi hiponim terhadap kata lain
yang hierarkial berada di atasnya. Konsep
hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan
pada kata benda tapi agak sukar pada kata
kerja atau kata sifat.
Hyponymie
kennzeichnet
den
hierarchischen Aufbau des Wortschatzes
nach Oberbegriffen, Unterbegriffen, und
Nebenbegriffen: dem `Berufstätigen` sind
die
einander
gleichgeordneten
Sammelbezeichnungen,
Landwirt,
Handwerker, Arzt, untergeordnet, die aber
ihrerseits weitere Unterbegriffe dominieren
können: Tischler, Schuster, Maler,
Schmied.

Hutagalung Masniari Surya

Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam ...

Berufstätigen

Landwirt

Tischler

Handwerker

Schuster

Arzt

Maler

Schmied

SIMPULAN

DAFTAR RUJUKAN

1. Relasi makna (Beziehungsbedeutung)
adalah hubungan semantik yang
terdapat antara satuan bahasa yang satu
dengan satuan bahasa lainnya.
2. Homonimi adalah dua buah kata atau
satu ujaran yang bentuknya kebetulan
sama, tetapi maknanya tentu berbeda.
3. Polisemi adalah sebuah kata yang
mempunyai makna lebih dari satu.
4. Sinonim adalah hubungan semantic
yang menyatakan adanya kesamaan
makna.
5. Antonim adalah hubungan semantik
antara dua buah satuan ujaran yang
maknanya
menyatakan
kebalika,
pertentangan, atau kontras antara yang
satu dengan yang lainnya.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum.
Jakarta: Rineka Cipta.
Gross,Harro. 1988. Einführung in die
Germanistische Linguistik. München
: Iudicium Verlag.
Hurford, James R. 1986. Semantics : a
coursebook
great
Britain
:
Cambridge University Press.
Leech,Geoffrey.2003. Semantik (Buku
diterjemahkan oleh Paina Partana.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Subroto, Edi. 1999. Ihwal Relasi Makna:
Beberapa Kasus dalam Bahasa
Indonesia. Makalah disajikan dalam
seminar Nasional Semantik I. PPS
UNS: Surakarta
Ulrich, Winfried.2011. Linguistik für den
Deutschunterricht. Aachen-Hahn :
Unveränd, Nachdruck.
Sekilas tentang Penulis : Linda Aruan,
S.Pd, M.Hum, adalah dosen pada
Program Studi Pendidikan Bahasa
Jerman Jurusan Bahasa Asing FBS
Unimed.

101