ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN.
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA
JERMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh Wikana Noviati
1003153
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Oleh Wikana Noviati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Wikana Noviati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Wikana Noviati
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Ending Khoerudin, S.Pd., M.Hum. NIP 19640104 198903 1 001
Pembimbing II:
Irma Permatawati, M.Pd. NIP 19821004 200501 2 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI
Drs. Amir, M.Pd NIP. 196111101985031005
(4)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAKSI
Noviati, Wikana. 2014. Analisis Makna Prefiks vor- Dalam Verba Bahasa Jerman. SKRIPSI. Bandung. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra: Universitas Pendidikan Indonesia.
Prefiks adalah sebuah awalan verba, yang mempunyai fungsi untuk memberikan makna baru pada verba. Dengan prefiks sebuah verba dapat memiliki makna yang berbeda, karena prefiks dapat memengaruhi bentuk dan makna verba. Salah satu prefiks adalah prefiks vor-. Prefiks vor- dapat membentuk trennbares Verb atau verba yang dapat dipisahkan. Prefiks vor- memiliki makna tersendiri yang dapat membentuk makna baru pada verba. Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu untuk mengetahui: (1) verba berprefiks vor- yang terdapat dalam sumber data dan 2) menganalisis makna prefiks vor- pada verba yang ditemukan dalam sumber data. Metode deskriptif analitik digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam penelitian ini data-data diambil dari empat sumber data, yaitu satu roman Ich
nannte ihn Krawatte karya Millena Michiko Flašar dan tiga majalah DER
SPIEGEL edisi No.41/7 Juli 2013, No.46/10 November 2013 dan No.26/ 23 Juni
2014. Dari penelitian ini disimpulkan 1) Dalam empat sumber penelitian tersebut ditemukan 37 jenis verba berprefiks vor-: di antaranya adalah vorstellen (22x),
vorfinden (1x), vorhaben (1x), vorhalten (3x), vorkommen (11x), vorgeben (6x), vorsprechen (1x), vorlesen (2x), vorspielen (1x), vorschlagen (12x), vorbeugen
(2x), vorbehalten (2x), vorrechnen (2x), vorsorgen (1x), vorfahren (2x),
vorrucken (1x), vorführen (1x) dan vorherrschen (2x). 2) Makna prefiks vor- pada
verba yang ditemukan dalam penelitian ini adalah makna räumlich dan zeitlich.
Makna räumlich adalah makna yang berhubungan dengan ruang; ‘ke depan’ dan
‘di depan’, seperti pada verba: vorstellen, vorkommen, vorweisen, vormachen,
vorenthalten, vortragen, vornehmen, vorwerfen, vorziehen dan vorrücken. Makna zeitlich adalah makna yang berhubungan dengan waktu; ‘sebelumnya’, seperti pada verba: vorhaben, vorkommen, vorschlagen, vorgehen, vorbereiten, vorsehen,
vornehmen dan vorsorgen. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat dua
verba yang memiliki kedua makna prefiks vor-, yaitu vornehmen dan vorkommen. Verba vorstellen mempunyai makna berbeda tetapi memiliki makna prefiks yang sama, yaitu räumlich. Pada penelitian ini terdapat 40 kalimat yang digunakan sebagai objek penelitian. Dari 40 kalimat tersebut ditemukan 27 kalimat dengan makna räumlich dan 13 kalimat dengan makna zeitlich. Berdasarkan penelitian ini akan lebih baik jika mahasiswa bahasa Jerman mempelajari lebih lanjut tentang pembentukan kata. Mahasiswa bahasa Jerman dapat melakukan penelitian serupa tentang verba dengan prefiks yang berbeda atau tentang pembelajaran verba dengan prefiks vor-.
(5)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu KURZFASSUNG
Noviati, Wikana. 2014. Die Bedeutungsanalyse des Präfixes vor- in deutschen Verben. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Literatur. Pädagogische Universität Indonesien.
Präfix ist eine Vorsilbe vom Verb, die die Funktion hat, dem Verb neue Bedeutung zu geben. Mit dem Präfix kann ein Verb andere Bedeutung vom Verbstamm haben, weil es die Formen und Bedeutungen des Verbs beeinflussen kann. Eins der Präfixe ist das Präfix vor-. Das Präfix vor- ist ein Präfix, das trennbares Verb bildet. Mit dem Präfix vor- bekommt das Verb eine neue Bedeutung. Diese Untersuchung hat zwei Ziele, nämlich: 1) die Verben mit dem Präfix vor- im Korpus herauszufinden 2) die Bedeutung des Präfixes vor- in den Verben zu analysieren, die in den Untersuchungskorpus gefunden sind. Die deskriptiv-analytisch Methode wurden verwendet, um die genannten Ziele zu erreichen. In dieser Untersuchung wurden die Korpus aus 4 Texten gewählt, nämlich aus einem Roman ,,Ich nannte ihn Krawatte” von Millena Michiko Flašar und die drei Editionen vom DER SPIEGEL Nr.41/7 Juli 2013, Nr.46/ 10 November 2013 und Nr.26/ 23 Juni 2014. Von den Ergebnissen dieser Untersuchung kann man wie folgt zusammenfassen: 1) In den vier Korpus wurden 37 Verbarten mit dem Präfix vor- gefunden, unter anderen: vorstellen (22x), vorfinden (1x), vorhaben (1x), vorhalten (3x), vorkommen (11x), vorgeben (6x), vorsprechen (1x), vorlesen (2x), vorspielen (1x), vorschlagen (12x), vorbeugen (2x), vorbehalten (2x), vorrechnen (2x), vorsorgen (1x), vorfahren (2x), vorrücken (1x), vorführen (1x) und vorherrschen (2x); 2) die Bedeutung des Präfix vor- beim Verb, die in dieser Untersuchung gefunden wurden, sind räumliche und zeitliche Bedeutungen. Räumliche Bedeutung ist die Bedeutung, die mit den Räumen verbunden ist, nämlich ‘vorn’ und ‘vor’, wie zum Beispiel bei den Verben: vorstellen, vorkommen, vorweisen, vormachen, vorenthalten, vortragen, vornehmen, vorwerfen, vorziehen und vorrücken. Zeitliche Bedeutung ist die Bedeutung, die mit den Zeiten verbunden ist, nämlich ‘vorher’, wie zum Beispiel bei den Verben: vorhaben, vorkommen, vorschlagen, vorgehen, vorbereiten, vorsehen, vornehmen und vorsorgen. Aus dieser Untersuchung kann man wissen, dass es zwei Verben gibt, die sowohl räumliche als auch zeitliche Präfixbedeutung haben, und zwar vorkommen und vornehmen. Das Verb vorstellen hat andere Bedeutung aber hat gleiche Präfixbedeutung, nämlich räumliche Bedeutung. In dieser Untersuchung gibt es 40 Sätze, die als Objekte der Untersuchung benutzt wurden. Von 40 Sätzen wurden 27 Sätze mit der räumlichen Bedeutung und 13 Sätze mit der zeitlichen Bedeutung gefunden. Basierend auf dieser Untersuchung wäre es besser, wenn die Deutschstudenten über Wortbildung weiterlernen. Die Deutschstudenten könnten auch weitere Untersuchungen über Verben mit anderen Präfixen oder über das Erlernen der Verben mit dem Präfix vor- durchführen.
(6)
vi
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ……… i
ABSTRAKT ………. ii
KATA PENGANTAR ………. iii
UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv
DAFTAR ISI ……….... vi
DAFTAR TABEL ……… viii
DAFTAR LAMPIRAN ………... ix
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang ……….. 1
B. Identifikasi Masalah ……….. 3
C. Batasan Masalah ……… 4
D. Rumusan Masalah ………. 4
E. Tujuan Penelitian ………... 4
F. Manfaat Penelitian ………. 4
BAB II LANDASAN TEORETIS ……… 5
A. Analisis Makna dalam Penelitian Bahasa ………. 5
1. Definisi Analisis ………. 5
2. Jenis-Jenis Analisis ………. 6
3. Makna ……….. 8
B. Präfix ………. 16
1. Definisi Präfix ………. 16
2. Jenis-Jenis Präfix ………. 17
3. Präfix vor- ………... 20
C. Verba ………. 23
1. Definisi Verba ………. 23
(7)
vii
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
D. Roman Ich nannte ihn Krawatte ………... 26
E. Majalah DER SPIEGEL ……… 27
F. Kerangka Berpikir ………. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….. 29
A. Metode Penelitian ………. 29
B. Objek Penelitian ……… 29
C. Langkah-Langkah Penelitian ………... 30
D. Teknik Analisis Data ………. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 32
A. Deskripsi Data ………... 32
B. Analisis Data ………... 32
1. Verba berprefiks vor- ……….. 33
2. Makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman ………. 38
a. Prefiks vor- pada verba yang bermakna räumlich (berhubungan dengan ruang) ………. 39
b. Prefiks vor- pada verba yang bermakna zeitlich (berhubungan dengan waktu) ……… 41
C. Pembahasan Hasil Analisis ……… 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………. 46
A. Simpulan ……… 46
B. Saran ……….. 47
DAFTAR PUSTAKA ………... 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….. 50
(8)
1
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam tata bahasa Jerman atau dikenal dengan istilah Grammatik terdapat berbagai macam materi yang harus dikuasai oleh pembelajar. Salah satunya adalah materi mengenai vor, yang dikenal sebagai preposisi yang menerangkan tempat, temporal dan sebab (kausal). Akan tetapi, vor juga berfungsi sebagai prefiks dalam verba, sehingga vor memiliki beberapa fungsi dalam penggunaannya.
Berikut adalah contoh kalimat dengan masing-masing fungsi yang dimaksud:
(1) Vor sebagai preposisi yang menerangkan tempat/ lokal
Ein Jugendlicher sitzt im Durchschnitt 151 Minuten am Tag vor dem Fenster.
seorang pemuda duduk rata-rata 151 menit pada hari (di)depan itu jendela
‘Seorang pemuda duduk rata-rata 151 menit per hari di depan jendela’.
(Contoh kalimat dalam buku B.Grammatik, hal 13)
Pada contoh kalimat (1) terdapat kata vor yang berfungsi sebagai preposisi yang menerangkan tempat (lokal). Kata vor dalam kalimat tersebut berkorelasi dengan artikel definit yang memiliki Genus Singular neutral dan berada pada kasus Dativ, sehingga berubah menjadi dem. Berdasarkan unsur pembentuknya,
vor memiliki satu suku kata dan kata vor dalam kalimat tersebut berkorelasi
dengan artikel definit dem dari nomina Fenster, sehingga kata vor dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai preposisi yang menerangkan tempat (lokal).
(2) Vor sebagai preposisi yang menerangkan sebab/ kausal Frau Müller strahlte vor Freude.
(9)
2
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ‘Nyonya Müller (wajahnya) berseri-seri karena gembira’. (Contoh kalimat dalam buku B.Gramatik, hal.35)
Selain sebagai preposisi yang menunjukkan tempat, vor juga berfungsi sebagai preposisi yang menerangkan sebab (kausal). Hal ini dapat dilihat pada contoh kalimat (2). Kata vor dalam kalimat tersebut tidak berkorelasi dengan artikel, karena pada penggunaannya kata vor sebagai preposisi yang menerangkan kausal hanya berada pada kasus Dativ mit Nullartikel (tanpa artikel). Pada contoh kalimat (2) kata vor berkorelasi dengan obyek Dativ tanpa artikel. Meskipun
Freude memiliki artikel die, tetapi karena terdapat preposisi vor yang
menerangkan sebab, maka penulisan Freude tidak dengan artikelnya. (3) Vor sebagai preposisi yang menerangkan waktu/ temporal
Der ersten Spiele von Olympia fanden vermutlich 776 vor Christus statt. stattfinden
itu pertama permainan dari Olympia menemukan kiranya 776 (di)depan Kristus daripada
‘Permainan pertama dari Olympia mungkin diadakan pada tahun 776 Sebelum Masehi’.
(Contoh kalimat dalam buku B.Grammatik, hal.31)
Pada contoh kalimat (3) terdapat kata vor sebagai preposisi yang menerangkan waktu (temporal). Kata vor dalam kalimat tersebut tidak berkorelasi dengan artikel, melainkan dengan angka dan keterangan Kristus atau Masehi. Kata vor tersebut menunjukkan keterangan waktu, tahun 776 vor Christus yang artinya tahun 776 Sebelum Masehi.
(4) Vor- sebagai prefiks dalam verba
Ich stellte mir vor, wie es wäre, nach draußen zu gehen und vorstellen
saya meletakkan saya(Ref.pron) (di)depan, seperti itu akan, ke di luar untuk pergi dan
endlich zu verstehen: Es gibt Räume, die man niemals verlässt.
(10)
3
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
‘Saya membayangkan, apa jadinya jika saya pergi ke luar dan akhirnya
mengerti: terdapat ruangan yang tidak pernah ditinggalkan orang’.
(Contoh kalimat dalam Majalah DER SPIEGEL, No.46/10.11.13 hal.21) Pada contoh kalimat (4) verba yang digunakan adalah vorstellen yang berasal dari prefiks vor- dengan verba dasar stellen. Prefiks vor- dalam verba ini bermakna räumlich atau berhubungan dengan ruang. Verba dasar stellen
bermakna ‘meletakkan sesuatu’ dan prefiks vor- bermakna ‘ke depan’. Sehingga
verba vorstellen sebenarnya bermakna ‘meletakkan sesuatu ke depan seseorang
(seolah-olah) terlihat jelas’, jadi verba vorstellen dalam kalimat tersebut bermakna
‘membayangkan’ karena sesuatu yang diletakkan bukan benda konkret.
Prefiks vor- termasuk dalam trennbares Präfix atau prefiks yang dapat dipisah. Hal ini menunjukkan bahwa prefiks vor- adalah awalan yang dapat dipisahkan dari verba yang diikutinya. Pada saat verba dikonjugasikan maka awalan atau prefiks tersebut ditulis terpisah dari verba dasar. Secara sintaksis kata yang mengalami perubahan bentuk juga akan mengalami perubahan makna dan struktur kalimatnya. Meskipun berasal dari verba yang sama namun verba yang mengalami prefiksasi memiliki makna beragam. Berdasarkan latar belakang mengenai penggunaan kata vor yang beragam maka penulis tertarik untuk meneliti makna dari prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan vor sebagai preposisi dan prefiks dalam kalimat
berbahasa Jerman?
2. Apakah fungsi prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman?
3. Verba apa saja yang mengalami prefiksasi vor-?
4. Bagaimana prefiks vor- dapat membentuk verba baru dan maknanya?
(11)
4
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini
dibatasi pada analisis makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman. Adapun
sumber data dalam penelitian ini adalah roman Ich nannte ihn Krawatte karya
Millena Michiko Flašar tahun 2012 dari penerbit Klaus Wagenbach, Berlin. Selain roman, sumber data lain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tiga edisi majalah DER SPIEGEL, yaitu Nr.41/7.10.13, Nr.46/10.11.13 dan Nr.26/
23.6.2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Verba berprefiks vor- apa saja yang terdapat dalam sumber data?
2. Apa saja makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman yang ditemukan
dalam sumber data?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Verba berprefiks vor- yang terdapat dalam sumber data.
2. Makna prefiks vor- dalam verba bahasa Jerman yang ditemukan dalam sumber
data.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai informasi tambahan mengenai materi vor sebagai prefiks, yang dapat dipergunakan oleh pembelajar bahasa Jerman dan juga dapat dijadikan referensi bagi penelitian lainnya sekait makna prefiks dalam bahasa Jerman.
(12)
29
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitik, karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui verba apa saja
yang berkorelasi dengan prefiks vor- dan mendeskripsikan makna prefiks vor- pada verba yang ditemukan dalam sumber data. Metode deskriptif analitik dimulai dengan mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan data-data, kemudian menganalisis data-data, dan pada tahap akhir menyimpulkan makna dari prefiks vor- yang ditemukan dari sumber data.
B.Objek Penelitian
Objek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- pada roman Ich nannte ihn Krawatte
karya Millena Michiko Flašar dan Majalah DER SPIEGEL. Kedua jenis sumber
data dipilih dengan pertimbangan frekuensi kemunculan prefiks vor-. 1. Roman Ich nannte ihn Krawatte
Roman karya Millena Michiko Flašar ini diterbitkan pada tahun 2012 oleh
penerbit Wagenbach di kota Berlin. Ich nannte ihn Krawatte adalah judul buku
ketiga yang ditulis Flašar, setelah Okaasan: Meine unbekannte Mutter yang
diterbitkan pada tahun 2010 dan Ich bin pada tahun 2008. Roman Ich nannte ihn
Krawatte memiliki ide cerita yang menarik dan memuat nilai sosial bangsa
Jepang. Menjadi seorang Salaryman (pekerja keras laki-laki) dan kasus kematian atau bunuh diri adalah dampak dari kehidupan sosial yang tinggi di Jepang. Persaingan pekerja dan kemajuan teknologi adalah tantangan besar di negara maju seperti Jepang. Tuntutan pendidikan tinggi juga menyebabkan sebagian pelajar tidak kuat secara emosional. Kedua masalah tersebut digambarkan dalam suatu cerita yang menarik dan sederhana. Bahasa yang digunakan dalam roman ini
(13)
30
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
masih mudah dipahami sehingga dapat dipakai sebagai media belajar. Selain itu di dalam buku ini juga ditampilkan mini glosarium untuk istilah kata bahasa Jepang dalam bahasa Jerman.
2. Majalah DER SPIEGEL
Dalam penelitian ini digunakan tiga edisi majalah DER SPIEGEL yaitu
Nr.41/7.10.13, Nr.46/10.11.13 dan Nr.26/ 23.6.2014. Majalah DER SPIEGEL
merupakan majalah politik berbahasa Jerman yang terbit tiap satu minggu sekali. Hal yang menarik dari majalah ini selain berita politiknya adalah keberadaan gambar-gambar yang memperkuat penjelasan suatu artikel. Berita utama dari
Nr.41/7.10.13 adalah mengenai pemimpin diktator Syiria yaitu Baschar Al-Assad.
Dalam edisi berikutnya yaitu Nr.46/10.11.13 berita utamanya adalah peringatan untuk mengenang 100 tahun Willy Brandt. Berita lainnya adalah mengenai Snowden dan penyadapan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap pemimpin-pemimpin negara lainnya. Dalam edisi Nr.26/23.6.2014 berita utamanya adalah mengenai jenis kelompok teror baru yaitu ISIS. Tema yang terdapat dalam majalah ini adalah sebagai berikut: Deutschland, Gesellschaft,
Wirtschaft, Ausland, Wissenschaft. Technik, Kultur, Sport dan Medien. C.Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tahap pengumpulan data
Data berupa kalimat yang mengandung verba berprefiks vor- dikumpulkan. Data-data yang telah terkumpul dijadikan bahan untuk menganalisis prefiks vor-.
2. Tahap pengolahan data
Pada tahap pengolahan data, kalimat-kalimat yang di dalamnya
mengandung verba berprefiks vor- diolah kemudian dianalisis dan
diklasifikasikan berdasarkan maknanya.
(14)
31
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini disimpulkan hasil akhir dari analisis data yang telah dilakukan.
D.Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan teks atau buku bacaan yang akan digunakan sebagai sumber
data.
2. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- yang
terdapat dalam sumber data.
3. Mengumpulkan data kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- yang
terdapat dalam sumber data.
4. Mengklasifikasikan data kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor-
yang terdapat dalam sumber data berdasarkan makna prefiksnya.
5. Melakukan analisis makna terhadap data yang diperoleh dari sumber data.
6. Menyimpulkan data-data yaitu berupa makna prefiks vor- dari verba yang
ditemukan.
7. Pada tahap akhir yaitu melaporkan hasil penelitian atau analisis sesuai dengan
(15)
46
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Verba berprefiks vor- yang ditemukan dalam sumber data adalah sebagai
berikut: vorstellen (22x), vorfinden (1x), vorhaben (1x), vorhalten (3x),
vorkommen (11x), vorgeben (6x), vorsprechen (1x), vorlesen (2x), vorspielen
(1x), vorschlagen (12x), vorfallen (1x), vorweisen (4x), vorstoßen (1x),
vorschieben (1x), vormachen (2x), vorarbeiten (1x), vorenthalten (1x), vorschreiben (4x), vorgehen (9x), vorbereiten (7x), vortragen (3x), vorsehen
(7x), vorliegen (9x), vornehmen (5x), vorwerfen (17x), vorbeugen (2x),
vorbehalten (2x), vortreten (1x), vorrechnen (2x), vorlegen (6x), vorziehen
(1x), vorfahren (2x), vorrücken (1x), vorführen (1x), vordringen (1x),
vorsorgen (1x) dan vorherrschen (2x).
2. Makna prefiks vor- dalam verba:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya prefiks vor- memiliki dua makna, yaitu räumlich dan zeitlich. Berdasarkan hasil analisis data, dari 40 kalimat yang digunakan sebagai objek penelitian, ditemukan 27 kalimat dengan verba berprefiks vor- yang bermakna räumlich dan 13 kalimat dengan verba berprefiks vor- yang bermakna zeitlich.
a. Verba berprefiks vor- dengan makna räumlich: vorstellen, vorfinden,
vorgeben, vorsprechen, vorlesen, vorspielen, vorkommen, vorweisen, vorstoßen, vorschieben, vormachen, vorenthalten, vortragen, vorliegen, vornehmen, vorwerfen, vorbehalten, vordringen, vortreten, vorrechnen, vorlegen, vorziehen, vorfahren, vorrücken, vorführen dan vorherrschen.
(16)
47
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
b. Verba berprefiks vor- dengan makna zeitlich: vorhaben, vorhalten,
vorkommen, vorschlagen, vorfallen, vorarbeiten, vorschreiben, vorgehen, vorbereiten, vorsehen, vorbeugen, vornehmen dan vorsorgen.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Diharapkan pembelajar bahasa Jerman mempelajari lebih lanjut tentang
pembentukan kata, termasuk di dalamnya verba berprefiks vor- agar dapat memahami teks lebih baik. Pembelajar dapat mempelajari prefiks serta makna-maknanya lebih lanjut melalui buku-buku gramatik, seperti Deustche
Grammatik, Handbuch der deutschen Grammatik dan kamus-kamus besar
bahasa Jerman, seperti Langenscheidt Großwörterbuch dan DUDEN
Basiswörterbuch. Untuk memahami prefiks, pembelajar dapat membaca
majalah, seperti DER SPIEGEL dan roman Ich nannte ihn Krawatte yang dapat ditemukan di Perpustakaan Goethe Institut Bandung.
2. Diharapkan adanya penelitian serupa mengenai verba berprefiks dengan jenis
prefiks yang berbeda, atau mengenai pembelajaran verba berprefiks vor- agar pembelajar bahasa Jerman lebih mudah memahami verba berprefiks vor-.
(17)
48
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2008. Semantik (Pengantar Studi Tentang Makna). Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buscha, Anne dan Szita, Szilvia. 2010. A Grammatik. Leipzig: Schubert Verlag. Buscha, Anne dan Szita, Szilvia. 2011. B.Grammatik. Leipzig: Schubert Verlag. Dewan Redaksi Ensiklopedia Kebahasaan Indonesia. 2009. Ensiklopedia
Kebahasaaan Indonesia Jilid I A-E. Bandung: Angkasa.
_____. 2013. DER SPIEGEL Nr.46/10.11.13. Deutschland: DER SPIEGEL
Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. 1996. Lehr-und Übungsbuch der deutschen
Grammatik. München: Max-Hueber
Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. 2009. Lehr-und Übungsbuch der deutschen
Grammatik Aktuell (die gelbeAktuell).München: Max-Hueber.
_____. 2013. DUDEN Basiswörterbuch. Mannheim: Duden Verlag.
Engel, Ulrich. 1988. Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross Verlag. Engel, Ulrich. 2004. Deutsche Grammatik-Neuarbeitung. München: Iuidicium. Handajanto, Lusien. 2011. Gramatik Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: Katalis. Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. 2010. Deutsche Grammatik. Müchen:
Langenscheidt.
Hentschel, Elke dan Weydt, Harald. 2003. “Handbuch der deutschen
Grammatik”. Berlin: Walter de Gruyter.
Kürschner, Wilfried. 2008. Grammatisches Kompendium. Tübingen: A.Francke UTB.
Löbner, S. 2003. Semantik: eine Einführung. Berlin: Walter de Gruyter.
Meibauer, Jörg. 2007. Einführung in die germanistische Linguistik. Stuttgart: Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH.
(18)
49
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Purwanto. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Schrag, Wolfram. 2007. Medienlandschaft Deutschland. Konstanz: UVK Verlagsgesselschaft mbH
Schwarz, Monika dan Jeannette Chur. 2007. Semantik Ein Arbeitsbuch. Tübingen: Gunter Narr Verlag.
Sumarsono. 2012. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syamsudin dan Damaianti, Vismaia. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosdakarya Offset.
Turska, Maria. 2009. Internationalismen in der Fachsprache der Gastronomie
und Kochkunst im fünfsprachigen Vergleich. Frankfurt am Main: Peter
Lang GmbH.
Ulrich, Winfried. 2002. Linguistische Grundbegriffe. Stuttgart: Gebrüder Bornträger Verlagsbuchhandlung.
Vorderwülbecke, Anne. 1999. Das Grammatikheft. Stuttgart: Ernst Klett International GmbH.
Wahrig, Gerhard. 2011. Deutsches Wörterbuch (wissenmedia in der Inmedia
ONE) Lexikon. München: Verlag GMbH.
______. 2014. [Online]. Tersedia: http://www.artefact.lib.ru. [2 September 2014]
______. 2014. [Online]. Tersedia: http://www.hispanoteca.eu/Lexikon der Linguistik/b/Bedeutung in der Linguistik Significado.htm. [9 September 2014]
______. 2014. [Online]. Tersedia:
http://kw.uni- paderborn.de/fileadmin/kw/institute-einrichtungen/germanistik-und-
vergleichende-literaturwissenschaft/germanistik/Personal/lakushevich/18.01.Semantik_I. pdf. [9September 2014]
______. 2014. [Online]. Tersedia:
http://fak1-alt.kgw.tu- berlin.de/call/linguistiktutorien/semantik/semantik%20k2.html#soz-bedeutg. [21 September 2014]
(1)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
masih mudah dipahami sehingga dapat dipakai sebagai media belajar. Selain itu di dalam buku ini juga ditampilkan mini glosarium untuk istilah kata bahasa Jepang dalam bahasa Jerman.
2. Majalah DER SPIEGEL
Dalam penelitian ini digunakan tiga edisi majalah DER SPIEGEL yaitu Nr.41/7.10.13, Nr.46/10.11.13 dan Nr.26/ 23.6.2014. Majalah DER SPIEGEL merupakan majalah politik berbahasa Jerman yang terbit tiap satu minggu sekali. Hal yang menarik dari majalah ini selain berita politiknya adalah keberadaan gambar-gambar yang memperkuat penjelasan suatu artikel. Berita utama dari Nr.41/7.10.13 adalah mengenai pemimpin diktator Syiria yaitu Baschar Al-Assad. Dalam edisi berikutnya yaitu Nr.46/10.11.13 berita utamanya adalah peringatan untuk mengenang 100 tahun Willy Brandt. Berita lainnya adalah mengenai Snowden dan penyadapan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat terhadap pemimpin-pemimpin negara lainnya. Dalam edisi Nr.26/23.6.2014 berita utamanya adalah mengenai jenis kelompok teror baru yaitu ISIS. Tema yang terdapat dalam majalah ini adalah sebagai berikut: Deutschland, Gesellschaft, Wirtschaft, Ausland, Wissenschaft. Technik, Kultur, Sport dan Medien.
C.Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tahap pengumpulan data
Data berupa kalimat yang mengandung verba berprefiks vor- dikumpulkan. Data-data yang telah terkumpul dijadikan bahan untuk menganalisis prefiks vor-.
2. Tahap pengolahan data
Pada tahap pengolahan data, kalimat-kalimat yang di dalamnya mengandung verba berprefiks vor- diolah kemudian dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan maknanya.
(2)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini disimpulkan hasil akhir dari analisis data yang telah dilakukan.
D.Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan teks atau buku bacaan yang akan digunakan sebagai sumber data.
2. Mengidentifikasi kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- yang terdapat dalam sumber data.
3. Mengumpulkan data kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- yang terdapat dalam sumber data.
4. Mengklasifikasikan data kalimat yang mengandung verba dengan prefiks vor- yang terdapat dalam sumber data berdasarkan makna prefiksnya.
5. Melakukan analisis makna terhadap data yang diperoleh dari sumber data. 6. Menyimpulkan data-data yaitu berupa makna prefiks vor- dari verba yang
ditemukan.
7. Pada tahap akhir yaitu melaporkan hasil penelitian atau analisis sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai.
(3)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Verba berprefiks vor- yang ditemukan dalam sumber data adalah sebagai berikut: vorstellen (22x), vorfinden (1x), vorhaben (1x), vorhalten (3x), vorkommen (11x), vorgeben (6x), vorsprechen (1x), vorlesen (2x), vorspielen (1x), vorschlagen (12x), vorfallen (1x), vorweisen (4x), vorstoßen (1x), vorschieben (1x), vormachen (2x), vorarbeiten (1x), vorenthalten (1x), vorschreiben (4x), vorgehen (9x), vorbereiten (7x), vortragen (3x), vorsehen (7x), vorliegen (9x), vornehmen (5x), vorwerfen (17x), vorbeugen (2x), vorbehalten (2x), vortreten (1x), vorrechnen (2x), vorlegen (6x), vorziehen (1x), vorfahren (2x), vorrücken (1x), vorführen (1x), vordringen (1x), vorsorgen (1x) dan vorherrschen (2x).
2. Makna prefiks vor- dalam verba:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya prefiks vor- memiliki dua makna, yaitu räumlich dan zeitlich. Berdasarkan hasil analisis data, dari 40 kalimat yang digunakan sebagai objek penelitian, ditemukan 27 kalimat dengan verba berprefiks vor- yang bermakna räumlich dan 13 kalimat dengan verba berprefiks vor- yang bermakna zeitlich.
a. Verba berprefiks vor- dengan makna räumlich: vorstellen, vorfinden, vorgeben, vorsprechen, vorlesen, vorspielen, vorkommen, vorweisen, vorstoßen, vorschieben, vormachen, vorenthalten, vortragen, vorliegen, vornehmen, vorwerfen, vorbehalten, vordringen, vortreten, vorrechnen, vorlegen, vorziehen, vorfahren, vorrücken, vorführen dan vorherrschen.
(4)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
b. Verba berprefiks vor- dengan makna zeitlich: vorhaben, vorhalten, vorkommen, vorschlagen, vorfallen, vorarbeiten, vorschreiben, vorgehen, vorbereiten, vorsehen, vorbeugen, vornehmen dan vorsorgen.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Diharapkan pembelajar bahasa Jerman mempelajari lebih lanjut tentang pembentukan kata, termasuk di dalamnya verba berprefiks vor- agar dapat memahami teks lebih baik. Pembelajar dapat mempelajari prefiks serta makna-maknanya lebih lanjut melalui buku-buku gramatik, seperti Deustche Grammatik, Handbuch der deutschen Grammatik dan kamus-kamus besar bahasa Jerman, seperti Langenscheidt Großwörterbuch dan DUDEN Basiswörterbuch. Untuk memahami prefiks, pembelajar dapat membaca majalah, seperti DER SPIEGEL dan roman Ich nannte ihn Krawatte yang dapat ditemukan di Perpustakaan Goethe Institut Bandung.
2. Diharapkan adanya penelitian serupa mengenai verba berprefiks dengan jenis prefiks yang berbeda, atau mengenai pembelajaran verba berprefiks vor- agar pembelajar bahasa Jerman lebih mudah memahami verba berprefiks vor-.
(5)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2008. Semantik (Pengantar Studi Tentang Makna). Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buscha, Anne dan Szita, Szilvia. 2010. A Grammatik. Leipzig: Schubert Verlag. Buscha, Anne dan Szita, Szilvia. 2011. B.Grammatik. Leipzig: Schubert Verlag. Dewan Redaksi Ensiklopedia Kebahasaan Indonesia. 2009. Ensiklopedia
Kebahasaaan Indonesia Jilid I A-E. Bandung: Angkasa.
_____. 2013. DER SPIEGEL Nr.46/10.11.13. Deutschland: DER SPIEGEL
Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. 1996. Lehr-und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: Max-Hueber
Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. 2009. Lehr-und Übungsbuch der deutschen Grammatik Aktuell (die gelbeAktuell).München: Max-Hueber.
_____. 2013. DUDEN Basiswörterbuch. Mannheim: Duden Verlag.
Engel, Ulrich. 1988. Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Gross Verlag. Engel, Ulrich. 2004. Deutsche Grammatik-Neuarbeitung. München: Iuidicium. Handajanto, Lusien. 2011. Gramatik Ringkas Bahasa Jerman. Jakarta: Katalis. Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. 2010. Deutsche Grammatik. Müchen:
Langenscheidt.
Hentschel, Elke dan Weydt, Harald. 2003. “Handbuch der deutschen Grammatik”. Berlin: Walter de Gruyter.
Kürschner, Wilfried. 2008. Grammatisches Kompendium. Tübingen: A.Francke UTB.
Löbner, S. 2003. Semantik: eine Einführung. Berlin: Walter de Gruyter.
Meibauer, Jörg. 2007. Einführung in die germanistische Linguistik. Stuttgart: Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH.
(6)
Wikana Noviati, 2014.
ANALISIS MAKNA PREFIKS VOR- DALAM VERBA BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Purwanto. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Schrag, Wolfram. 2007. Medienlandschaft Deutschland. Konstanz: UVK Verlagsgesselschaft mbH
Schwarz, Monika dan Jeannette Chur. 2007. Semantik Ein Arbeitsbuch. Tübingen: Gunter Narr Verlag.
Sumarsono. 2012. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syamsudin dan Damaianti, Vismaia. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosdakarya Offset.
Turska, Maria. 2009. Internationalismen in der Fachsprache der Gastronomie und Kochkunst im fünfsprachigen Vergleich. Frankfurt am Main: Peter Lang GmbH.
Ulrich, Winfried. 2002. Linguistische Grundbegriffe. Stuttgart: Gebrüder Bornträger Verlagsbuchhandlung.
Vorderwülbecke, Anne. 1999. Das Grammatikheft. Stuttgart: Ernst Klett International GmbH.
Wahrig, Gerhard. 2011. Deutsches Wörterbuch (wissenmedia in der Inmedia ONE) Lexikon. München: Verlag GMbH.
______. 2014. [Online]. Tersedia: http://www.artefact.lib.ru. [2 September 2014]
______. 2014. [Online]. Tersedia: http://www.hispanoteca.eu/Lexikon der Linguistik/b/Bedeutung in der Linguistik Significado.htm. [9 September 2014]
______. 2014. [Online]. Tersedia: http://kw.uni- paderborn.de/fileadmin/kw/institute-einrichtungen/germanistik-und-
vergleichende-literaturwissenschaft/germanistik/Personal/lakushevich/18.01.Semantik_I. pdf. [9September 2014]
______. 2014. [Online]. Tersedia: http://fak1-alt.kgw.tu-