KORELASI KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 AIR JOMAN ASAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2007-2008.
KORELASI KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KEMAMPUAN
MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2
AIR JOMAN ASAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2007-2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH
MAULIDA MANDASARI LUBIS NIM. 01310806
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
Abstrak
Maulida Mandasari Lubis, NIM 01310806. Korelasi Kecerdasan Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman – Asahan.
Penelitian ini mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan kecerdasan yang alami dimiliki oleh anak yang dikorelasikan dengan kemampuan dasar berbahasa. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan linguistik, sedangkan kemampuan berbahasa yang dipilih adalah kemampuan menulis (dalam hal ini menulis deskripsi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.
Berdasarkan kajian teori, diajukan hipotesis penelitian yaitu:
Ha: terdapat korelasi yang signifikan antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman yang tersebar dalam 3 kelas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 110 siswa. Dari seluruh populasi diambil sampel 20% yaitu sebanyak 22 orang siswa (secara acak). Dari kelas IX.1 sebanyak 7 orang, kelas IX. 2 sebanyak 7 orang, dan kelas IX.3 sebanyak 8 orang.
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut tersebut maka dilakukan uji tes dengan instrumen pengumpulan data berupa angket kecerdasan linguistik dan tes kemampuan menulis deskripsi. Pengambilan data dilakukan pada 1 April 2008.
Diperoleh rata-rata dari masing-masing variabel yaitu variabel X dengan Mean sebesar 67 dan varabel Y dengan Mean sebesar 74. Dari hasil analisis data dengan menggunakan rumus korelasi product moment diketahui bahwa terdapat korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi. Dengan thitung untuk keseluruhan siswa sebesar 4,94 > ttabel = 2,074.
(3)
Kata Pengantar
Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi Kecerdasan
Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman-Asahan Tahun Pelajaran 2007-2008” ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof.Drs. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan
3. Ibunda Dra. Rosmawaty, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
4. Ibunda Dra. Mursini, M.Pd selaku Ketua Program Study Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
5. Bapak Drs. Malan Lubis, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan begitu banyak arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis
7. Bapak Baten, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Air Joman Asahan
8. Bapak Hasbullah Lubis dan Ibunda Roidah Isma, tetesan keringat dan untaian doa
(4)
9. Dek Uya, Dek Wawan dan Dek Nanda, semoga kalian bisa mencontoh yang
baik-baik dari kakak.
10.Dilla, Ismed.. tak ada kata yang dapat mewakili betapa ‘gilanya’ kalian dalam
hidupku.
11.Dini, Fahri, Desi, Susi, sahabat terbaik yang pernah sama berjuang dan akan terus
dikenang. Din, makasi sudah mengirimkan sms reminder untuk segera tamat.
12.Ani, Ayu, Ira, Jannah, Eva, adik-adik yang tak pernah bosan menanyakan “Kapan
kakak tamat?”
13.Hetty, sahabat yang sama-sama berlari, terjatuh dan bangkit lagi dalam menyelesaikan
skripsi.
14.Saudara-saudaraku seluruhnya..yang sekalbu . Terima kasih atas kasih sayang yang
telah kita wujudkan bersama
15.Rekan-rekan Pengurus HMI Cabang Medan periode 2005-2006, serta rekan-rekan
instruktur HMI Cabang Medan, terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan.
16.Rekan-rekan pengajar di SMP TP Daya Cipta Medan, terima kash atas pengertian
yang diberikan
17.Terkhusus buat Kak Ika, makasi ya kak komputernya…he he he he…
18.Dan teristimewa untuk siapa saja yang telah memberikan dukungan, semangat dan
(5)
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula skripsi yang telah disusun oleh penulis ini. Jika terdapat kesalahan atau kesilapan, kiranya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna penyempurnaan tulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2008
(6)
Daftar Isi
Abstrak ……… i
Kata Pengantar ……… ii
Daftar Tabel ……… v
Daftar Isi ……… vi
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ……… 1
B. Identifikasi Masalah ………. 2
C. Pembatasan Masalah ………. 2
D. Rumusan Masalah ……… 3
E. Tujuan Penelitian ……… 3
F. Manfaat Penelitian ……… 3
BAB II : LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ……… 4
A. Landasan Teoritis ……….. 4
1. Kecerdasan Linguistik ……….. 4
2. Pengertian Kemampuan Menulis ……….. 6
3. Jenis Tulisan ………. 7
4. Pengertian Menulis Deskripsi ………... 8
5. Bentuk Tulisan Deskripsi ……….. 10
6. Unsur-Unsur Deskripsi ……….. 11
B. Kerangka Konseptual ……….. 14
C. Hipotesis Penelitian ………. 15
BAB III : METODE PENELITIAN ……….. 16
(7)
B. Populasi dan Sampel ………. 16
C. Metode Penelitian ………. 17
D. Instrumen Penelitian ………. 18
E. Organisasi Pengolahan Data ………. 20
F. Teknis Analisis Data ………. 20
BAB IV : HASIL PENELITIAN ……….. 21
A. Deskripsi Data ………. 21
B. Uji Persyaratan Analisis ………... 24
C. Uji Hipotesis Penelitian ………... 25
D. Pembahasan Penelitian ……… 25
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 26
A. Kesimpulan ………. 27
B. Saran ……… 27
Daftar Pustaka ………. 28 Lampiran
(8)
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1 Jumlah Populasi ……….. 16
Tabel 2 Jumlah Sampel ………. 17
Tabel 3 Penilaian Kecerdasan Linguistik ………. 18
Tabel 4 Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi ………. 19
Tabel 5 Data Hasil Penelitian Variabel X dan Y ………. 21
Tabel 6 Distribusi frekuensi Skor kecerdasan linguistik ………. 23
Tabel 7 Distribusi frekuensi Skor Kemampuan Menulis deskripsi…….. 23
(9)
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Otak sangat erat kaitannya dengan kecerdasan seorang individu. Kecerdasan tersebut sering disimbolkan dengan konsep IQ (angka kecerdasan). Dan telah bertahun-tahun IQ menjadi ukuran standar kecerdasan meskipun memicu perdebatan sengit di kalangan akademisi, pendidik dan masyarakat awam. Namun ada keraguan bahwa tes IQ tidak cukup menggambarkan kinerja dan prestasi sekolah seorang siswa. (Michael S. Gazzani, Acceleretd Learning :57)
Menjawab perdebatan keraguan atas konsep IQ, Howard Gardner hadir dengan “Teori Multi Kecerdasan”. Menurut Howard Gardner “IQ tidak boleh dianggap sebagai gambaran yang mutlak. Sebab kecerdasan dapat bervariasi menurut konteksnya”. Dalam hal ini beliau melahirkan delapan teori kecerdasan berupa: kecerdasan linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan natural.
Dari delapan kecerdasan yang ditawarkan oleh pakar Howard Gardner tersebut salah satunya adalah kecerdasan linguistik menggambarkan kemampuan seseorang dalam hal bahasa, membaca, menulis, berkomunikasi dan sebagainya. Artinya seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik dapat diperlihatkan dengan kemampuannya dalam berbahasa, membaca, menulis atau berkomunikasi.
Dikaitkan dengan perkembangan bahasa, dewasa ini perkembangan ilmu bahasa sejalan dengan perkembangan komunikasi. Lajunya komunikasi akhirnya menuntut penyesuaian perkembangan bagaimana bahasa bisa efektif dan efesien dalam proses komunikasi. Berkaitan dengan pentingnya perkembangan ilmu bahasa, maka perlu sekali mengkaji aspek-aspek keterampilan berbahasa.
Untuk mempelajari dan mengetahui keterampilan berbahasa dapat dilakukan di bangku pendidikan. Sebagai tenaga pengajar, harus benar-benar mengetahui sejauh mana perkembangan keterampilan berbahasa siswa. Apa-apa yang menjadi hambatan dan faktor pendukung perkembangan
(10)
kebahasaan harus diketahui oleh tenaga pengajar. Karena tidak sedikit realita di lapangan anak didik mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berbahasa.
Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam komunikasi. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif, artinya menulis adalah kreativitas menuangkan buah pikiran dan hasilnya berupa karya (tulisan). Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa menulis merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.
Sesuai dengan pembahasan sebelumnya – multi kecerdasan- khususnya kecerdasan linguistik yang ditawarkan Howard Gardner, penulis ingin mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang mengangkat judul “Korelasi Kecerdasan Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi (study terhadap siswa kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman Asahan Tahun Pembelajaran 2007-2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Kebanyakan dari tenaga pendidik tidak memperhatikan kemampuan dasar anak atau dalam hal ini disebut dengan kecerdasan linguistik.
2. Kecerdasan linguistik yang dimiliki anak tidak diperhatikan dan akibatnya tidak berkembang 3. Anak didik tidak terlatih menulis disebabkan kemampuan dasarnya yang tidak dikembangkan. 4. Tidak adanya pengetahuan tentang korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan
menulis (deskripsi).
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah akan memudahkan pemecahan masalah penelitian. Mengingat luasnya cakupan masalah yang timbul dari penelitian ini, maka perlu adanya batasan masalah. Kegiatan menulis pada penelitian ini terbatas pada menulis deskripsi, Karena paling tidak anak didik mampu menulis hal-hal yang paling sederhana dengan menceritakan suatu objek yang pernah dilihatnya. Dan
(11)
jenis tulisan ini adalah merupakan bentuk deskripsi. Untuk itu penelitian ini ingin memfokuskan pada korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kecerdasan linguistik siswa?
2. Bagaimana kemampuan menulis deskripsi siswa?
3. Bagaimana korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi siswa?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sejauh mana kecerdasan linguistik siswa 2. Mengetahui kemampuan menulis deskripsi siswa
3. Mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan aspek kecerdasan dasar anak dalam bentuk kecerdasan majemuk khususnya kecerdasan linguistik
2. Sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa
3. Sebagai bahan bandingan untuk penelitian berikutnya yang mengangkat judul mengenai kecerdasan majemuk lain dalam teori Howard Gardner
(12)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Kecerdasan linguistik memiliki korelasi dengan kemampuan menulis
deskripsi, ketika seorang siswa memiliki kecerdasan linguistik dengan skor tinggi, maka kemampuan menulis deskripsi juga sama.
2. Perkembangan kebahasaan anak setidaknya dipengaruhi pula oleh kecerdasan
dominan yang dimiliki berdasarkan pembagian kecerdasan menurut teori kecerdasan majemuk.
B. Saran
Disarankan kepada tenaga pengajar agar benar-benar memperhatikan perkembangan kecerdasan siswa yang disesuaikan dengan kecerdasan apa yang dimiliki olah siswa tersebut, dengan demikian memudahkan kita dalam mengembangkan kemampuan atau potensi siswa sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Misalnya saja, seorang siswa yang ternyata diketahui memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, maka akan lebih baik jika pengajar memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi murid tersebut untuk mengembangkan potensi sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
(13)
Daftar Pustaka
Amstrong, Thomas. 2005. Setiap Anak Cerdas. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
________________ . 1998 . Metodologi Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta Barus, Sanggup. 2002 . Keterampian Menulis. Medan : UNIMED
DePorter, Bobbi dkk. 2002. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa Kamus Besar Bahasa Indonesia . 2001 . Jakarta : Balai Pustaka Keraf, Gorys . 1995 . Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta : PT. Grasindo Marahimin, Ismail. 1994 . Menulis Secara Popule . Jakarta : Pustaka Jaya Nafiah, A. Hadi. 1981. Anda Ingin Jadi Pengarang. Bandung : Angkasa Ramly, Amir Tengku.2005.Pumping Talent. Tangerang : Kawan Pustaka Semi, Atar . 1990 . Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya
Tarigan, Henry Guntur. 1985 . Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa
Usman, Moh. Uzer.1995.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Angkasa http://www.indomedia.com/bpost/012006/12/opini/opini1.htm
(1)
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1
Jumlah Populasi
………..
16
Tabel 2
Jumlah Sampel
……….
17
Tabel 3
Penilaian Kecerdasan Linguistik
……….
18
Tabel 4
Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi
……….
19
Tabel 5
Data Hasil Penelitian Variabel X dan Y
……….
21
Tabel 6
Distribusi frekuensi Skor kecerdasan linguistik ……….
23
Tabel 7
Distribusi frekuensi Skor Kemampuan Menulis deskripsi……..
23
(2)
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Otak sangat erat kaitannya dengan kecerdasan seorang individu. Kecerdasan tersebut sering disimbolkan dengan konsep IQ (angka kecerdasan). Dan telah bertahun-tahun IQ menjadi ukuran standar kecerdasan meskipun memicu perdebatan sengit di kalangan akademisi, pendidik dan masyarakat awam. Namun ada keraguan bahwa tes IQ tidak cukup menggambarkan kinerja dan prestasi sekolah seorang siswa. (Michael S. Gazzani, Acceleretd Learning :57)
Menjawab perdebatan keraguan atas konsep IQ, Howard Gardner hadir dengan “Teori Multi Kecerdasan”. Menurut Howard Gardner “IQ tidak boleh dianggap sebagai gambaran yang mutlak. Sebab kecerdasan dapat bervariasi menurut konteksnya”. Dalam hal ini beliau melahirkan delapan teori kecerdasan berupa: kecerdasan linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan natural.
Dari delapan kecerdasan yang ditawarkan oleh pakar Howard Gardner tersebut salah satunya adalah kecerdasan linguistik menggambarkan kemampuan seseorang dalam hal bahasa, membaca, menulis, berkomunikasi dan sebagainya. Artinya seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik dapat diperlihatkan dengan kemampuannya dalam berbahasa, membaca, menulis atau berkomunikasi.
Dikaitkan dengan perkembangan bahasa, dewasa ini perkembangan ilmu bahasa sejalan dengan perkembangan komunikasi. Lajunya komunikasi akhirnya menuntut penyesuaian perkembangan bagaimana bahasa bisa efektif dan efesien dalam proses komunikasi. Berkaitan dengan pentingnya perkembangan ilmu bahasa, maka perlu sekali mengkaji aspek-aspek keterampilan berbahasa.
Untuk mempelajari dan mengetahui keterampilan berbahasa dapat dilakukan di bangku pendidikan. Sebagai tenaga pengajar, harus benar-benar mengetahui sejauh mana perkembangan keterampilan berbahasa siswa. Apa-apa yang menjadi hambatan dan faktor pendukung perkembangan
(3)
kebahasaan harus diketahui oleh tenaga pengajar. Karena tidak sedikit realita di lapangan anak didik mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berbahasa.
Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam komunikasi. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif, artinya menulis adalah kreativitas menuangkan buah pikiran dan hasilnya berupa karya (tulisan). Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa menulis merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.
Sesuai dengan pembahasan sebelumnya – multi kecerdasan- khususnya kecerdasan linguistik yang ditawarkan Howard Gardner, penulis ingin mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang mengangkat judul “Korelasi Kecerdasan Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi (study terhadap siswa kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman Asahan Tahun Pembelajaran 2007-2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Kebanyakan dari tenaga pendidik tidak memperhatikan kemampuan dasar anak atau dalam hal ini disebut dengan kecerdasan linguistik.
2. Kecerdasan linguistik yang dimiliki anak tidak diperhatikan dan akibatnya tidak berkembang 3. Anak didik tidak terlatih menulis disebabkan kemampuan dasarnya yang tidak dikembangkan. 4. Tidak adanya pengetahuan tentang korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan
menulis (deskripsi).
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah akan memudahkan pemecahan masalah penelitian. Mengingat luasnya cakupan masalah yang timbul dari penelitian ini, maka perlu adanya batasan masalah. Kegiatan menulis pada penelitian ini terbatas pada menulis deskripsi, Karena paling tidak anak didik mampu menulis hal-hal yang paling sederhana dengan menceritakan suatu objek yang pernah dilihatnya. Dan
(4)
jenis tulisan ini adalah merupakan bentuk deskripsi. Untuk itu penelitian ini ingin memfokuskan pada korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kecerdasan linguistik siswa?
2. Bagaimana kemampuan menulis deskripsi siswa?
3. Bagaimana korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi siswa?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sejauh mana kecerdasan linguistik siswa 2. Mengetahui kemampuan menulis deskripsi siswa
3. Mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan aspek kecerdasan dasar anak dalam bentuk kecerdasan majemuk khususnya kecerdasan linguistik
2. Sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa
3. Sebagai bahan bandingan untuk penelitian berikutnya yang mengangkat judul mengenai kecerdasan majemuk lain dalam teori Howard Gardner
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Kecerdasan linguistik memiliki korelasi dengan kemampuan menulis
deskripsi, ketika seorang siswa memiliki kecerdasan linguistik dengan skor
tinggi, maka kemampuan menulis deskripsi juga sama.
2.
Perkembangan kebahasaan anak setidaknya dipengaruhi pula oleh kecerdasan
dominan yang dimiliki berdasarkan pembagian kecerdasan menurut teori
kecerdasan majemuk.
B. Saran
Disarankan kepada tenaga pengajar agar benar-benar memperhatikan perkembangan
kecerdasan siswa yang disesuaikan dengan kecerdasan apa yang dimiliki olah siswa tersebut,
dengan demikian memudahkan kita dalam mengembangkan kemampuan atau potensi siswa
sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Misalnya saja, seorang siswa yang ternyata
diketahui memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, maka akan lebih baik jika pengajar
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi murid tersebut untuk mengembangkan potensi
sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
(6)