KORELASI KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 AIR JOMAN ASAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2007-2008.

(1)

KORELASI KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KEMAMPUAN

MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2

AIR JOMAN ASAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2007-2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

MAULIDA MANDASARI LUBIS NIM. 01310806

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

Abstrak

Maulida Mandasari Lubis, NIM 01310806. Korelasi Kecerdasan Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman – Asahan.

Penelitian ini mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan kecerdasan yang alami dimiliki oleh anak yang dikorelasikan dengan kemampuan dasar berbahasa. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan linguistik, sedangkan kemampuan berbahasa yang dipilih adalah kemampuan menulis (dalam hal ini menulis deskripsi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.

Berdasarkan kajian teori, diajukan hipotesis penelitian yaitu:

Ha: terdapat korelasi yang signifikan antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman yang tersebar dalam 3 kelas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 110 siswa. Dari seluruh populasi diambil sampel 20% yaitu sebanyak 22 orang siswa (secara acak). Dari kelas IX.1 sebanyak 7 orang, kelas IX. 2 sebanyak 7 orang, dan kelas IX.3 sebanyak 8 orang.

Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut tersebut maka dilakukan uji tes dengan instrumen pengumpulan data berupa angket kecerdasan linguistik dan tes kemampuan menulis deskripsi. Pengambilan data dilakukan pada 1 April 2008.

Diperoleh rata-rata dari masing-masing variabel yaitu variabel X dengan Mean sebesar 67 dan varabel Y dengan Mean sebesar 74. Dari hasil analisis data dengan menggunakan rumus korelasi product moment diketahui bahwa terdapat korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi. Dengan thitung untuk keseluruhan siswa sebesar 4,94 > ttabel = 2,074.


(3)

Kata Pengantar

Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi Kecerdasan

Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman-Asahan Tahun Pelajaran 2007-2008” ini sesuai dengan apa yang diharapkan.

Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof.Drs. Syawal Gultom, M.Pd selaku rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

3. Ibunda Dra. Rosmawaty, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

4. Ibunda Dra. Mursini, M.Pd selaku Ketua Program Study Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia

5. Bapak Drs. Malan Lubis, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan begitu banyak arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis

7. Bapak Baten, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Air Joman Asahan

8. Bapak Hasbullah Lubis dan Ibunda Roidah Isma, tetesan keringat dan untaian doa


(4)

9. Dek Uya, Dek Wawan dan Dek Nanda, semoga kalian bisa mencontoh yang

baik-baik dari kakak.

10.Dilla, Ismed.. tak ada kata yang dapat mewakili betapa ‘gilanya’ kalian dalam

hidupku.

11.Dini, Fahri, Desi, Susi, sahabat terbaik yang pernah sama berjuang dan akan terus

dikenang. Din, makasi sudah mengirimkan sms reminder untuk segera tamat.

12.Ani, Ayu, Ira, Jannah, Eva, adik-adik yang tak pernah bosan menanyakan “Kapan

kakak tamat?”

13.Hetty, sahabat yang sama-sama berlari, terjatuh dan bangkit lagi dalam menyelesaikan

skripsi.

14.Saudara-saudaraku seluruhnya..yang sekalbu . Terima kasih atas kasih sayang yang

telah kita wujudkan bersama

15.Rekan-rekan Pengurus HMI Cabang Medan periode 2005-2006, serta rekan-rekan

instruktur HMI Cabang Medan, terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan.

16.Rekan-rekan pengajar di SMP TP Daya Cipta Medan, terima kash atas pengertian

yang diberikan

17.Terkhusus buat Kak Ika, makasi ya kak komputernya…he he he he…

18.Dan teristimewa untuk siapa saja yang telah memberikan dukungan, semangat dan


(5)

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula skripsi yang telah disusun oleh penulis ini. Jika terdapat kesalahan atau kesilapan, kiranya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna penyempurnaan tulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2008


(6)

Daftar Isi

Abstrak ……… i

Kata Pengantar ……… ii

Daftar Tabel ……… v

Daftar Isi ……… vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Identifikasi Masalah ………. 2

C. Pembatasan Masalah ………. 2

D. Rumusan Masalah ……… 3

E. Tujuan Penelitian ……… 3

F. Manfaat Penelitian ……… 3

BAB II : LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ……… 4

A. Landasan Teoritis ……….. 4

1. Kecerdasan Linguistik ……….. 4

2. Pengertian Kemampuan Menulis ……….. 6

3. Jenis Tulisan ………. 7

4. Pengertian Menulis Deskripsi ………... 8

5. Bentuk Tulisan Deskripsi ……….. 10

6. Unsur-Unsur Deskripsi ……….. 11

B. Kerangka Konseptual ……….. 14

C. Hipotesis Penelitian ………. 15

BAB III : METODE PENELITIAN ……….. 16


(7)

B. Populasi dan Sampel ………. 16

C. Metode Penelitian ………. 17

D. Instrumen Penelitian ………. 18

E. Organisasi Pengolahan Data ………. 20

F. Teknis Analisis Data ………. 20

BAB IV : HASIL PENELITIAN ……….. 21

A. Deskripsi Data ………. 21

B. Uji Persyaratan Analisis ………... 24

C. Uji Hipotesis Penelitian ………... 25

D. Pembahasan Penelitian ……… 25

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 26

A. Kesimpulan ………. 27

B. Saran ……… 27

Daftar Pustaka ………. 28 Lampiran


(8)

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1 Jumlah Populasi ……….. 16

Tabel 2 Jumlah Sampel ………. 17

Tabel 3 Penilaian Kecerdasan Linguistik ………. 18

Tabel 4 Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi ………. 19

Tabel 5 Data Hasil Penelitian Variabel X dan Y ………. 21

Tabel 6 Distribusi frekuensi Skor kecerdasan linguistik ………. 23

Tabel 7 Distribusi frekuensi Skor Kemampuan Menulis deskripsi…….. 23


(9)

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Otak sangat erat kaitannya dengan kecerdasan seorang individu. Kecerdasan tersebut sering disimbolkan dengan konsep IQ (angka kecerdasan). Dan telah bertahun-tahun IQ menjadi ukuran standar kecerdasan meskipun memicu perdebatan sengit di kalangan akademisi, pendidik dan masyarakat awam. Namun ada keraguan bahwa tes IQ tidak cukup menggambarkan kinerja dan prestasi sekolah seorang siswa. (Michael S. Gazzani, Acceleretd Learning :57)

Menjawab perdebatan keraguan atas konsep IQ, Howard Gardner hadir dengan “Teori Multi Kecerdasan”. Menurut Howard Gardner “IQ tidak boleh dianggap sebagai gambaran yang mutlak. Sebab kecerdasan dapat bervariasi menurut konteksnya”. Dalam hal ini beliau melahirkan delapan teori kecerdasan berupa: kecerdasan linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan natural.

Dari delapan kecerdasan yang ditawarkan oleh pakar Howard Gardner tersebut salah satunya adalah kecerdasan linguistik menggambarkan kemampuan seseorang dalam hal bahasa, membaca, menulis, berkomunikasi dan sebagainya. Artinya seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik dapat diperlihatkan dengan kemampuannya dalam berbahasa, membaca, menulis atau berkomunikasi.

Dikaitkan dengan perkembangan bahasa, dewasa ini perkembangan ilmu bahasa sejalan dengan perkembangan komunikasi. Lajunya komunikasi akhirnya menuntut penyesuaian perkembangan bagaimana bahasa bisa efektif dan efesien dalam proses komunikasi. Berkaitan dengan pentingnya perkembangan ilmu bahasa, maka perlu sekali mengkaji aspek-aspek keterampilan berbahasa.

Untuk mempelajari dan mengetahui keterampilan berbahasa dapat dilakukan di bangku pendidikan. Sebagai tenaga pengajar, harus benar-benar mengetahui sejauh mana perkembangan keterampilan berbahasa siswa. Apa-apa yang menjadi hambatan dan faktor pendukung perkembangan


(10)

kebahasaan harus diketahui oleh tenaga pengajar. Karena tidak sedikit realita di lapangan anak didik mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berbahasa.

Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam komunikasi. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif, artinya menulis adalah kreativitas menuangkan buah pikiran dan hasilnya berupa karya (tulisan). Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa menulis merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.

Sesuai dengan pembahasan sebelumnya – multi kecerdasan- khususnya kecerdasan linguistik yang ditawarkan Howard Gardner, penulis ingin mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang mengangkat judul “Korelasi Kecerdasan Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi (study terhadap siswa kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman Asahan Tahun Pembelajaran 2007-2008”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Kebanyakan dari tenaga pendidik tidak memperhatikan kemampuan dasar anak atau dalam hal ini disebut dengan kecerdasan linguistik.

2. Kecerdasan linguistik yang dimiliki anak tidak diperhatikan dan akibatnya tidak berkembang 3. Anak didik tidak terlatih menulis disebabkan kemampuan dasarnya yang tidak dikembangkan. 4. Tidak adanya pengetahuan tentang korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan

menulis (deskripsi).

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah akan memudahkan pemecahan masalah penelitian. Mengingat luasnya cakupan masalah yang timbul dari penelitian ini, maka perlu adanya batasan masalah. Kegiatan menulis pada penelitian ini terbatas pada menulis deskripsi, Karena paling tidak anak didik mampu menulis hal-hal yang paling sederhana dengan menceritakan suatu objek yang pernah dilihatnya. Dan


(11)

jenis tulisan ini adalah merupakan bentuk deskripsi. Untuk itu penelitian ini ingin memfokuskan pada korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kecerdasan linguistik siswa?

2. Bagaimana kemampuan menulis deskripsi siswa?

3. Bagaimana korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sejauh mana kecerdasan linguistik siswa 2. Mengetahui kemampuan menulis deskripsi siswa

3. Mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan aspek kecerdasan dasar anak dalam bentuk kecerdasan majemuk khususnya kecerdasan linguistik

2. Sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa

3. Sebagai bahan bandingan untuk penelitian berikutnya yang mengangkat judul mengenai kecerdasan majemuk lain dalam teori Howard Gardner


(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Kecerdasan linguistik memiliki korelasi dengan kemampuan menulis

deskripsi, ketika seorang siswa memiliki kecerdasan linguistik dengan skor tinggi, maka kemampuan menulis deskripsi juga sama.

2. Perkembangan kebahasaan anak setidaknya dipengaruhi pula oleh kecerdasan

dominan yang dimiliki berdasarkan pembagian kecerdasan menurut teori kecerdasan majemuk.

B. Saran

Disarankan kepada tenaga pengajar agar benar-benar memperhatikan perkembangan kecerdasan siswa yang disesuaikan dengan kecerdasan apa yang dimiliki olah siswa tersebut, dengan demikian memudahkan kita dalam mengembangkan kemampuan atau potensi siswa sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Misalnya saja, seorang siswa yang ternyata diketahui memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, maka akan lebih baik jika pengajar memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi murid tersebut untuk mengembangkan potensi sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.


(13)

Daftar Pustaka

Amstrong, Thomas. 2005. Setiap Anak Cerdas. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

________________ . 1998 . Metodologi Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta Barus, Sanggup. 2002 . Keterampian Menulis. Medan : UNIMED

DePorter, Bobbi dkk. 2002. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa Kamus Besar Bahasa Indonesia . 2001 . Jakarta : Balai Pustaka Keraf, Gorys . 1995 . Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta : PT. Grasindo Marahimin, Ismail. 1994 . Menulis Secara Popule . Jakarta : Pustaka Jaya Nafiah, A. Hadi. 1981. Anda Ingin Jadi Pengarang. Bandung : Angkasa Ramly, Amir Tengku.2005.Pumping Talent. Tangerang : Kawan Pustaka Semi, Atar . 1990 . Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya

Tarigan, Henry Guntur. 1985 . Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Usman, Moh. Uzer.1995.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Angkasa http://www.indomedia.com/bpost/012006/12/opini/opini1.htm


(1)

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1

Jumlah Populasi

………..

16

Tabel 2

Jumlah Sampel

……….

17

Tabel 3

Penilaian Kecerdasan Linguistik

……….

18

Tabel 4

Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi

……….

19

Tabel 5

Data Hasil Penelitian Variabel X dan Y

……….

21

Tabel 6

Distribusi frekuensi Skor kecerdasan linguistik ……….

23

Tabel 7

Distribusi frekuensi Skor Kemampuan Menulis deskripsi……..

23


(2)

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Otak sangat erat kaitannya dengan kecerdasan seorang individu. Kecerdasan tersebut sering disimbolkan dengan konsep IQ (angka kecerdasan). Dan telah bertahun-tahun IQ menjadi ukuran standar kecerdasan meskipun memicu perdebatan sengit di kalangan akademisi, pendidik dan masyarakat awam. Namun ada keraguan bahwa tes IQ tidak cukup menggambarkan kinerja dan prestasi sekolah seorang siswa. (Michael S. Gazzani, Acceleretd Learning :57)

Menjawab perdebatan keraguan atas konsep IQ, Howard Gardner hadir dengan “Teori Multi Kecerdasan”. Menurut Howard Gardner “IQ tidak boleh dianggap sebagai gambaran yang mutlak. Sebab kecerdasan dapat bervariasi menurut konteksnya”. Dalam hal ini beliau melahirkan delapan teori kecerdasan berupa: kecerdasan linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan natural.

Dari delapan kecerdasan yang ditawarkan oleh pakar Howard Gardner tersebut salah satunya adalah kecerdasan linguistik menggambarkan kemampuan seseorang dalam hal bahasa, membaca, menulis, berkomunikasi dan sebagainya. Artinya seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik dapat diperlihatkan dengan kemampuannya dalam berbahasa, membaca, menulis atau berkomunikasi.

Dikaitkan dengan perkembangan bahasa, dewasa ini perkembangan ilmu bahasa sejalan dengan perkembangan komunikasi. Lajunya komunikasi akhirnya menuntut penyesuaian perkembangan bagaimana bahasa bisa efektif dan efesien dalam proses komunikasi. Berkaitan dengan pentingnya perkembangan ilmu bahasa, maka perlu sekali mengkaji aspek-aspek keterampilan berbahasa.

Untuk mempelajari dan mengetahui keterampilan berbahasa dapat dilakukan di bangku pendidikan. Sebagai tenaga pengajar, harus benar-benar mengetahui sejauh mana perkembangan keterampilan berbahasa siswa. Apa-apa yang menjadi hambatan dan faktor pendukung perkembangan


(3)

kebahasaan harus diketahui oleh tenaga pengajar. Karena tidak sedikit realita di lapangan anak didik mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berbahasa.

Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam komunikasi. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif, artinya menulis adalah kreativitas menuangkan buah pikiran dan hasilnya berupa karya (tulisan). Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa menulis merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan.

Sesuai dengan pembahasan sebelumnya – multi kecerdasan- khususnya kecerdasan linguistik yang ditawarkan Howard Gardner, penulis ingin mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang mengangkat judul “Korelasi Kecerdasan Linguistik dengan Kemampuan Menulis Deskripsi (study terhadap siswa kelas IX SMP Negeri 2 Air Joman Asahan Tahun Pembelajaran 2007-2008”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Kebanyakan dari tenaga pendidik tidak memperhatikan kemampuan dasar anak atau dalam hal ini disebut dengan kecerdasan linguistik.

2. Kecerdasan linguistik yang dimiliki anak tidak diperhatikan dan akibatnya tidak berkembang 3. Anak didik tidak terlatih menulis disebabkan kemampuan dasarnya yang tidak dikembangkan. 4. Tidak adanya pengetahuan tentang korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan

menulis (deskripsi).

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah akan memudahkan pemecahan masalah penelitian. Mengingat luasnya cakupan masalah yang timbul dari penelitian ini, maka perlu adanya batasan masalah. Kegiatan menulis pada penelitian ini terbatas pada menulis deskripsi, Karena paling tidak anak didik mampu menulis hal-hal yang paling sederhana dengan menceritakan suatu objek yang pernah dilihatnya. Dan


(4)

jenis tulisan ini adalah merupakan bentuk deskripsi. Untuk itu penelitian ini ingin memfokuskan pada korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kecerdasan linguistik siswa?

2. Bagaimana kemampuan menulis deskripsi siswa?

3. Bagaimana korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sejauh mana kecerdasan linguistik siswa 2. Mengetahui kemampuan menulis deskripsi siswa

3. Mengetahui korelasi antara kecerdasan linguistik dengan kemampuan menulis deskripsi

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan aspek kecerdasan dasar anak dalam bentuk kecerdasan majemuk khususnya kecerdasan linguistik

2. Sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa

3. Sebagai bahan bandingan untuk penelitian berikutnya yang mengangkat judul mengenai kecerdasan majemuk lain dalam teori Howard Gardner


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1.

Kecerdasan linguistik memiliki korelasi dengan kemampuan menulis

deskripsi, ketika seorang siswa memiliki kecerdasan linguistik dengan skor

tinggi, maka kemampuan menulis deskripsi juga sama.

2.

Perkembangan kebahasaan anak setidaknya dipengaruhi pula oleh kecerdasan

dominan yang dimiliki berdasarkan pembagian kecerdasan menurut teori

kecerdasan majemuk.

B. Saran

Disarankan kepada tenaga pengajar agar benar-benar memperhatikan perkembangan

kecerdasan siswa yang disesuaikan dengan kecerdasan apa yang dimiliki olah siswa tersebut,

dengan demikian memudahkan kita dalam mengembangkan kemampuan atau potensi siswa

sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Misalnya saja, seorang siswa yang ternyata

diketahui memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, maka akan lebih baik jika pengajar

memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi murid tersebut untuk mengembangkan potensi

sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.


(6)

Daftar Pustaka

Amstrong, Thomas. 2005. Setiap Anak Cerdas. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

________________ . 1998 . Metodologi Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta

Barus, Sanggup. 2002 . Keterampian Menulis. Medan : UNIMED

DePorter, Bobbi dkk. 2002. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa

Kamus Besar Bahasa Indonesia . 2001 . Jakarta : Balai Pustaka

Keraf, Gorys . 1995 . Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta : PT. Grasindo

Marahimin, Ismail. 1994 . Menulis Secara Popule . Jakarta : Pustaka Jaya

Nafiah, A. Hadi. 1981. Anda Ingin Jadi Pengarang. Bandung : Angkasa

Ramly, Amir Tengku.2005.Pumping Talent. Tangerang : Kawan Pustaka

Semi, Atar . 1990 . Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya

Tarigan, Henry Guntur. 1985 . Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung : Angkasa

Usman, Moh. Uzer.1995.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Angkasa

http://www.indomedia.com/bpost/012006/12/opini/opini1.htm


Dokumen yang terkait

Korelasi Penguasaan Paragraf dengan Kemampuan Pemahaman Isi Bacaan Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014

0 32 11

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 20 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 10

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

0 2 25

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 AIR PUTIH TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

1 8 23

KORELASI KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS X SMAN 1 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 25

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 2 DEMAK TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 9

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KURIOSITAS BERBASIS KECERDASAN LINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN: Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

0 10 137

HUBUNGAN KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 12 BANDUNG.

10 36 43

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU IPA SMP NEGERI 2 AIR JOMAN KECAMATAN AIR JOMAN DALAM PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 20142015 | Tamba | JURNAL DIALOG 1 SM

0 0 13

DESKRIPSI KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMA NEGERI 1 SOKARAJA DITINJAU DARI KECERDASAN LINGUISTIK

0 0 16