PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN.

(1)

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN

DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains dalam Bidang Kimia

Disusun oleh: NOVA NURUL ULFAH

NIM. 1002887

PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=====================================================================

Preparasi dan Uji

Swelling Ratio

Hidrogel

berbahan dasar Polivinil Alkohol-

Bioflokulan DYT dan Kitosan

Oleh Nova Nurul Ulfah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nova Nurul Ulfah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

S K R I P SI

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN

DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Disusun oleh :

NOVA NURUL ULFAH NIM. 1002887

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hendrawan, M.Si Drs. Yaya Sonjaya, M.Si NIP. 196309111989011001 NIP. 196502121990031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

I Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang preparasi dan uji swelling ratio hidrogel berbahan dasar polivinil alkohol-bioflokulan DYT dan kitosan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan pengaruh komposisi preparasi terhadap hidrogel berbahan dasar polivinil alkohol-bioflokulan DYT dan kitosan serta mengetahui karakteristik dari hidrogel tersebut. Ragam hidrogel diperoleh dengan melakukan preparasi variasi perbandingan volume bahan yaitu kitosan dan larutan crosslink dibuat tetap 5 mL, bioflokulan DYT-PVA 0,00 mL ; 2,50 mL ; 5,00 mL ; 7,50 mL ; 10,00 mL. Tahap karakterisasi hidrogel meliputi uji swelling ratio dan uji SEM. Berdasarkan hasil percobaan, swelling ratio meningkat sejalan dengan meningkatnya volume polivinil alkohol pada suhu reaksi 25oC dan 30oC serta uji pengaruh waktu diperoleh loading air pada hidrogel memberikan massa stabil setelah perendaman selama 11 jam. Hasil analisis SEM polivinil alkohol-bioflokulan DYT dan kitosan menunjukan besar pori pada hidrogel larutan polivinil alkoholmyang disintesis pada suhu reaksi 25ºC memiliki besar pori 0,05-1,25 µm, pada suhu reaksi 30ºC memiliki besar pori 0,05-0,65 µm dan besar pori hidrogel polivinil alkohol-bioflokulan DYT dan kitosan sebesar 0,25-0,87 µm.


(6)

I Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Study of preparation and test of swelling ratio hydrogel based polyvinyl alcohol-bioflocculant DYT and chitosan wassynthesized. The purposes of this research were to discover the effect of temperature and composition towards hydrogel based polyvinyl alcohol-bioflocculant DYT and chitosan, and to find out its characteristics. Variety of hidrogel obtained from variation preparation of volume ratio between chitosan and crosslink solution (5 ml), bioflocculant DYT ( 0,00 ml; 2,50 ml; 5,00 ml; 7,50 ml; 10,00 ml). Stage of charaterization hydrogel are swelling ratio test and SEM test. Based on experimental result, swelling ratio increases with the increasing volume of polyvinyl alcohol at temperature reaction 25oC and 30oC. The influence of time reaction test obtained from water loading on hydrogel, provide a stable mass after submersion for 11 hours. The result of SEM analysis of polyvinyl alcohol-bioflocculant DYT show large pores in polyvinyl alcohol hydrogel solution synthesized at reaction temperature of 25oC has large 0,05-1,25 µm, the reaction temperature of 30oC has large 0,05-0,65 µm and the pores of polyvinyl alcohol hydrogel-bioflocculant DYT and chitosan by 0,25-0,87 µm.

Keywords : Hydrogel, Bioflocculant DYT, Chitosan, Polivinil Alkohol, Swelling Ratio


(7)

v

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN …...

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ... 1.2Rumusan Masalah ... 1.3Tujuan Penelitian ... 1.4Manfaat Penelitian ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hidrogel ...

2.1.1 Keuntungan Hidrogel ………..

2.1.2 Aplikasi Pembuatan Hidrogel ……….. 2.1.3 Swelling ratio... 2.2 Bioflokulan DYT ………...

2.3 Kitosan ……….

2.4 Proses crosslinking ………..

i ii v ix x xi 1 5 6 6 7 11 11 12 14 15 18


(8)

vi

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4.1 Glutaraldehida sebagai agen crosslinking ………..

2.5 Morfologi Hidrogel ………..

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3.2 Sistematika Penelitian ... 3.2.1 Penyiapan bahan ... 3.2.1.1 Preparasi bubukan simplisia DYT ..………..……….... 3.2.1.2 Pembuatan bioflokulan DYT ……….………..……… 3.3 Tahap pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol- bioflokulan DYT-kitosan

…………...

3.3.1.1 Sediaan basah ………...

3.3.1.2 Sediaan kering... 3.3.2 Tahap pembuatan hidrogel Polivinil alkohol-bioflokulan DYT dan kitosan pada variasi suhu ………... 3.3.3 Tahap pembuatan hidrogel Polivinil alkohol-bioflokulan DYT dan kitosan pada variasi waktu ……….

3.4 Tahap Karakterisasi ...

3.5 Bahan-bahan penelitian ………...

3.6 Alat-alat penelitian ………...

3.7 Bagan alir penelitian ………

3.8 Prosedur kerja ……….

3.8.1 Tahap pembuatan kitosan 1% dalam larutan asam asetat 2% ……. 24 25 26 26 26 26 27 28 28 28 28 28 39 30 30 30 31 33 33


(9)

vii

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Tahap pembuatan larutan asam asetat 2% ………... 3.8.3 Tahap pembuatan larutan methanol 50% ……… 3.8.4 Tahap pembuatan larutan glutaraldehida 1,25% ………... 3.8.5 Tahap pembuatan larutan asam sulfat 10% ………. 3.8.6 Tahap pembuatan larutan crosslink…. ……… 3.8.7 Tahap pembuatan larutan Polivinil Alkohol 10% ………... 3.8.8 Tahap pembuatan larutan asam asetat 10% ……….

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum ... 4.2 Penyiapan Bahan ... 4.2.1 Penyiapan simplisia DYT ……... 4.2.2 Pembuatan bioflokulan DYT ………... 4.3Pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol- bioflokulan DYT dan kitosan

……... 4.3.1 Pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-bioflokulan DYT dan

kitosan sediaan basah ... 4.3.2 Pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-bioflokulan DYT dan

kitosan sediaan kering ………..

4.4 Tahap pengujian karakterisasi hidrogel Polivinil Alkohol -bioflokulan

DYT dan kitosan. ………

4.4.1 Swelling ratio………...

4.4.1.1 Komposisi dan perbandingan volume ………. 33 33 33 34 34 34 34 35 36 37 37 39 39 42 47 49 59


(10)

viii

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.1.2 Pengaruh suhu ……….

4.4.1.3 Pengaruh waktu ……… 4.5 Uji bentuk morfologi hidrogel Polivinil Alkohol-bioflokulan DYT dan

kitosan ……….

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

51 53

55

60 61 62 65


(11)

1

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di bidang pertanian pupuk merupakan salah satu hal yang penting, pupuk dapat meningkatkan kinerja atau proses pertumbuhan tanaman. Pada proses pertumbuhan tanaman tersebut pupuk akan melepaskan nutrisi ketika pupuk ditambahkan ke dalam tanah (Akelah,1996). Kehilangan sejumlah nutrisi dan hilangnya unsur hara merupakan salah satu masalah besar yang menyebabkan kurangnya nutrisi pada tanaman dan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penggunaan pupuk merupakan salah satu faktor pendukung dalam peningkatan hasil produksi pertanian, penggunaan pupuk konvensional dapat menyebabkan tingkat konsentrasi yang terlalu tinggi untuk tindakan yang efektif. Konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dampak negatif yang tidak diinginkan baik dalam wilayah pertanian, kerusakan tanaman, atau lingkungan sekitar.

Controlled release fertilizer merupakan salah satu metode untuk mengurangi

unsur hara pada tanaman, controlled release fertilizer menunjukan banyak keunggulan seperti menurunkan tingkat kehilangan pupuk dari tanah akibat hujan atau air irigasi, mempertahankan persediaan atau mineral untuk waktu yang cukup lama, meningkatkan efisiensi pupuk, mengurangi potensi efek negatif dari kelebihan dosis dan mengurangi tingkat toksisitas (Shaviv,2005). Dibandingkan dengan jenis


(12)

2

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konvensional nya keunggulan atau keuntungan controlled release fertilizer karena

controlled release fertilizer memiliki tingkat pola dan durasi pelepasan unsur hara

yang dapat diketahui dan dapat dikontrol, sehingga stabilitas pupuk dalam tanah mencegah lepasnya komponen aktif pada air bawah tanah (Tachibana, 2007).

Polimer hidrogel telah digunakan untuk pertanian sebagai controlled release

fertilizer. Hidrogel adalah polimer hidrofilik yang mempunyai kemampuan

mengembang dalam air dan membentuk keadaan setimbang (Swantomo et.al.,2008). Hidrogel mempunyai karakteristik yang unggul, maka dari itu hidrogel dipakai secara luas seperti agrikultur, holtikultur, sanitary, medis, dan sebagai superabsorben. Kelebihan penggunaan hidrogel jika dibandingkan dengan bahan absorben lain seperti kertas, selulosa, dan kapas adalah kemampuan adsorpsinya beberapa kali lipat dibandingkan beratnya, tahan terhadap tekanan, dan 90% bahannya dapat diuraikan sehingga ramah lingkungan (Irawan,2007). Sifat hidrofilik dari hidrogel dipengaruhi oleh adanya gugus hidrofilik, gugus karboksil, gugus amida atau gugus hidrosulfit sedangkan sifat ketidaklarutan dalam air dipengaruhi oleh struktur tiga dimensi dari hidrogel, kemampuan gel yang mengembang dan melepaskan air ke sekelilingnya secara terkendali telah menjadikan material hidrogel yang dipakai untuk produk-produk pengendali kelembaban, keperluan farmasi, membran hemodialysis, superadsorbant, controlled

release fertilizer pada pertanian dan sebagai pengkondisi tanah (Vicky,2005).

Uji hidrogel untuk aplikasi pertanian telah menunjukan hasil yang gemilang seperti telah diamati dapat membantu mengurangi konsumsi air irigasi, menurunkan kecepatan matinya tanaman dan memperbaiki ketahanan pupuk dalam tanah


(13)

3

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Tomaszewska & jarosiewicz,2002), dan menurut hasil penelitian (Rahardjo,2007) hidrogel mempunyai potensi untuk digunakan sebagai salah satu teknologi mengatasi usaha budi daya tanaman dilahan kering dan efisiensi pemakaian air untuk tanaman tertentu oleh karena itu hidrogel berpotensi sebagai controlled release fertilizer. Dengan menggunakan hidrogel controlled release fertilizer maka dapat meningkatkan efisiensi aplikasi unsur hara, meningkatkan pertumbuhan tanaman sekaligus mengurangi dampak lingkungan ekologi. Selain itu juga, penelitian mengenai hidrogel lainnya yang telah dikembangkan sebelumnya yaitu karakteristik hidrogel polivinil alkohol dan kitosan hasil iradiasi sinar gamma dengan parameter uji penampilan fisik, swelling degree dan fraksi gel. Polimer sintetik yang digunakan adalah Polivinil Alkohol dan Kitosan, Polivinil alkohol memiliki gugus hidrofilik dan daya afinitas yang tinggi terhadap air, dan kitosan bersifat ramah lingkungan diantaranya biodegradable, biokompetibel, dan biofungsional. Dari hasil penelitian Gatot 2007, dapat disimpulkan bahwa dosis yang digunakan untuk iradiasi hidrogel Polivinil alkohol-kitosan sangat berpengaruh terhadap karakteristik hidrogel yang dihasilkan (Gatot,2007).

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hidrogel diantaranya komposisi, bahan dan suhu. Han et.al (2009) telah mengembangkan hidrogel dengan melapisi pupuk dengan pati dan Polivinil alkohol diikat silang menggunakan formaldehid. Untuk meningkatkan kinerjanya maka dilakukan pengembangan dan modifikasi terhadap hidrogel tersebut dengan komposisi, bahan dan suhu serta salah satu bahan polimer alam yang berpotensi sebagai hidrogel dalam penelitian ini adalah bioflokulan DYT, maka dilakukan penelitian preparasi dan uji swelling ratio hidrogel


(14)

4

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbahan dasar Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan. Pada penelitian yang dilakukan ini menggunakan hidrogel berbahan dasar Polivinil Alkohol- Bioflokulan DYT dan Kitosan, Polivinil Alkohol merupakan salah satu jenis bahan polimer yang relatif murah dan tidak berbahaya dan dengan memanfaatkan sifat fisika dan sifat kimia yang dimiliki kitosan maka salah satu aplikasi kitosan adalah sebagai hidrogel (Gatot,2007). Kitosan sebagai polimer alam akan memiliki sifat fisik dan daya swelling yang relatif rendah dibandingkan polimer sintesis, oleh karena itu kombinasi dengan Polivinil Alkohol akan memperkuat sifat fisik dan daya swelling gel yang terbentuk sehingga dapat diaplikasikan sebagai bahan dasar hidrogel.

Bioflokulan DYT merupakan material polimer alami yang telah diuji dapat digunakan sebagai flokulan alami yang ramah lingkungan (Lesmana, 2006). Bioflokulan DYT mempunyai kelebihan diantaranya adalah mudah terdegradasi oleh mikroorganisme sehingga penggunaan bioflokulan DYT tidak menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. Selain itu, kelimpahan bahan bioflokulan DYT di alam cukup banyak sehingga memungkinkan untuk dikembangkan dalam berbagai bidang. Bioflokulan DYT mengandung gugus fungsi O-H, C=O, -CH2, dan –CH3 (Mubarrok,

2007), sedangkan menurut (Lesmana, 2006) bioflokulan DYT mengandung gugus fungsi -OH, N-H, -CH2, dan C-O.

Dengan adanya hidrogel Polivinil Alkohol-kitosan yang memiliki banyak manfaat, dan bahan polimer alam bioflokulan DYT serta terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hidrogel, maka dari itu pada penelitian ini dilakukan preparasi hidrogel berbahan dasar Polivinil Alkohol, Bioflokulan DYT dan Kitosan


(15)

5

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pengikat silang (crosslink) glutaraldehid. Preparasi pembuatan hidrogel ini dilakukan dengan memvariasikan komposisi Polivinil Alkohol dan Bioflokulan DYT dan mengoptimalisasikan hidrogel dilakukan pada konsentrasi Polivinil Alkohol dan Bioflokulan DYT sedangkan konsentrasi kitosan dan crosslink dibuat tetap kemudian dilakukan pengujian tingkat swelling nya terhadap hasil hidrogel yang diperoleh pada kondisi reaksi polimerisasi dengan suhu yang berbeda yaitu suhu 25oC dan 30oC, selanjutnya dilakukan uji karakterisasi hidrogel yang diperoleh dengan menggunakan Uji SEM.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh suhu preparasi terhadap swelling ratio hidrogel yang berbahan dasar Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan ?

2. Bagaimana pengaruh komposisi terhadap swelling ratio hidrogel yang berbahan dasar Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan


(16)

6

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh suhu preparasi terhadap swelling ratio hidrogel yang berbahan dasar Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan ?

2. Mengetahui pengaruh komposisi terhadap hidrogel yang berbahan dasar Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan ?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Dapat menjadi referensi data mengenai hidrogel berbahan dasar Polivinil

Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan

2. Dapat mengetahui potensi pemanfaatan hidrogel berbahan dasar Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan


(17)

26

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung. Untuk keperluan Analisis Scanning Electron

Microscopy (SEM) dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi dan

Kelautan Bandung. Waktu penelitian di mulai pada bulan Februari 2012.

3.2 Sistematika Penelitian 3.2.1 Penyiapan Bahan

3.2.1.1 Preparasi Bubukan Simplisia DYT

Simplisia DYT diperoleh dari sebuah daerah di Karawang, Jawa Barat dan ditimbang massa basahnya, dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel. Setelah itu, simplisia DYT dikeringkan di udara terbuka selama beberapa minggu. Setelah setengah kering, simplisia dioven pada suhu 90oC sampai kering. Simplisia yang telah kering kemudian dihaluskan menggunakan blender. Setelah itu, simplisia ditimbang massa keringnya.


(18)

27

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Simplisia DYT basah

- Ditimbang

200 gram Simpilisia DYT basah - Ditimbang

- Dikeringkan (dijemur dan dioven)

Simpilisia DYT kering -Dihaluskan -Ditimbang

50 gram bubukan simplisia DYT kering

Gambar 3.1 Bagan Alir Preparasi Bubukan Simplisia DYT

3.2.1.2Pembuatan Bioflokulan DYT

Pembuatan bioflokulan DYT dilakukan dengan cara simplisia DYT yang telah dikeringkan, dihaluskan, dtimbang sebanyak 1 gram lalu dilarutkan dengan menggunakan larutan NaOH pH 8-10, kemudian diaduk dan disaring. Bioflokulan DYT yang dihasilkan disimpan dalam wadah tertutup yang akan digunakan untuk perlakuan selanjutnya.


(19)

28

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3. Tahap pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan 3.3.1.1 Sediaan basah

Pada tahap ini dilakukan pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan. Konsentrasi kitosan diambil berdasarkan kondisi optimum pada penelitian sebelumnya. Larutan kitosan ditambahkan bioflokulan DYT dan larutan Polivinil Alkohol dengan berbagai konsentrasi kemudian diaduk menggunakan magnetic stirer sampai homogen, lalu ditambahkan larutan crosslink, diaduk pada kecepatan konstan sampai homogen, kemudian dituangkan ke cetakan dan dibiarkan selama 30 menit. Tahap ini dilakukan hanya untuk mengetahui apakah hidrogel yang berbahan Polivinil Alkohol, Bioflokulan DYT dan Kitosan ini akan terbentuk atau tidak.

3.3.1.2 Sediaan kering

Hidrogel yang terbentuk kemudian dikeringkan ke dalam oven pada suhu 50oC selama 8 jam, kemudian ditimbang berat kering, lalu ditambahkan sebanyak 5 mL aquades dan didiamkan selama 24 jam dan ditimbang berat basah.

3.3.2 Tahap pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan pada variasi suhu

Pada tahap ini dilakukan pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan dengan variasi suhu, suhu yang digunakan adalah suhu 25oC dan suhu 30oC. Hidrogel yang terbentuk dengan konsentrasi yang diambil berdasarkan


(20)

29

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kondisi optimum pada penelitian sebelumnya kitosan ditambahkan Bioflokulan DYT dan Polivinil Alkohol, diaduk dengan menggunakan stirrer sampai homogen, ditambahkan larutan crosslink, diaduk dan setelah itu dituangkan ke cetakan dan dibiarkan 30 menit kemudian terbentuk hidrogel, hidrogel yang sudah terbentuk dikeringkan didalam oven pada suhu 50 oC selama 8 jam, lalu ditimbang berat kering, ditambahkan sebanyak 5 mL aquades kemudian diamkan selama 24 jam dan ditimbang berat basah hidrogel.

3.3.3 Tahap pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan dengan variasi waktu

Pada tahap ini dilakukan pembuatan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan dengan variasi waktu, waktu yang digunakan adalah per jam selama 11 jam dengan suhu 30oC. Larutan kitosan ditambahkan Bioflokulan DYT dan larutan Polivinil Alkohol, diaduk dengan menggunakan stirrer sampai homogen, ditambahkan larutan crosslink, diaduk dan setelah itu dituangkan ke cetakan dan dibiarkan 30 menit kemudian terbentuk hidrogel, hidrogel yang sudah terbentuk dikeringkan didalam oven pada suhu 50 oC selama 8 jam, lalu ditimbang berat kering, ditambahkan sebanyak 5 mL aquades kemudian diamkan selama 24 jam dan ditimbang berat basah hidrogel sesuai dengan variasi waktu per jam selama 11 jam.


(21)

30

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Tahap Karakterisasi

Pada tahap ini, dilakukan karakterisasi terhadap hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan. Karakterisasi yang dilakukan meliputi Uji SEM dan

swelling ratio.

3.5 Bahan-Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan adalah serbuk kitosan, daun tanaman, glutaraldehida p.a. (merck), metanol, asam sulfat, natrium hidroksida (NaOH), asam asetat p.a. (Merck), n-polivinil alkohol p.a. (merck), dan aquadest.

3.6 Alat- Alat Penelitian

Scanning electron spectroscopy (SEM), pH meter, magnetic stirer, gelas

kimia 250 mL dan 100 mL, gelas ukur 50 mL, botol semprot, kertas saring, corong

buchner, neraca analitik, turbidimeter, kaca arloji, cetakan plastik, spatula, oven,

pemanas air, plastik wraps, batang pengaduk, labu ukur 250 mL dan 100 mL, pipet tetes, blender, dan mikropipet ukuran 5 mL dan 10 mL.


(22)

31

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 Bagan Alir Penelitian

Serbuk Kitosan Methanol Simplisia DYT basah - Ditimbang - Ditambahkan - Dikeringkan

- Dilarutkan dalam asam asam asetat 2% - Dihaluskan asetat 2 % - Ditambahkan Serbuk simplisia DYT - Diaduk glutaraldedida - Ditimbang

- Disaring 1.25% - Dilarutkan - Ditambahkan dalam larutan

asam sulfat 10% NaOH pH 8-10 - Diaduk

- Disaring

Larutan Kitosan ---- Polivinil Alkohol -- Lar. Crosslink-- Bioflokulan DYT

Polivinil Alkohol Bioflokulan DYT Kitosan

- Diatur suhu 25oC dan 30oC

- Disintesis dengan berbagai komposisi volume larutan Polivinil Alkohol dan Bioflokulan DYT

- Diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer sampai homogen

- Ditambahkan larutan crosslink - Distirer selama 15 menit - Dituangkan ke cetakan plastik

Sediaan basah Hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan - Dikeringkan dalam oven selama 8 jam pada suhu 50oC - Dilepaskan dari cetakan plastik

Sediaan kering Hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan


(23)

32

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karakterisasi hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan

Uji Swelling ratio Uji SEM

Potensi Hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan

Analisis data

Kesimpulan

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian


(24)

33

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Prosedur Kerja

3.8.1 Tahap Pembuatan Larutan kitosan 1% dalam larutan asam asetat 2% Serbuk kitosan ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan dalam asam asetat 2% sampai volume 100 mL lalu dihomogenkan.

3.8.2 Tahap Pembuatan Larutan asam asetat 2%

Larutan asam asetat 98% dipipet sebanyak 2,04 mL, kemudian dimasukan kedalam gelas kimia 100 mL, lalu ditambahkan aquades sampai volume 100 mL dan dihomogenkan.

3.8.3 Tahap Pembuatan Larutan Methanol 50%

Larutan methanol 96% dipipet sebanyak 52,08 mL, kemudian dimasukan kedalam gelas kimia 100 mL, lalu ditambahkan aquades sampai volume 100 mL dan dihomogenkan.

3.8.4 Tahap Pembuatan Larutan Glutaraldehida 1,25%

Larutan glutaraldehida 25% dipipet sebanyak 5 mL, kemudian dimasukan kedalam gelas kimia 100 mL, lalu ditambahkan aquades sampai volume 100 mL dan dihomogenkan.


(25)

34

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.5 Tahap Pembuatan Larutan Asam sulfat 10%

Larutan asam sulfat 98% dipipet sebanyak 10,20 mL, kemudian dimasukan kedalam labu ukur 100 mL, lalu ditambahkan aquades sampai tanda batas dan dihomogenkan.

3.8.6 Tahap Pembuatan Larutan crosslink dengan perbandingan 3:2:1:1

Larutan methanol 50% ditambahkan larutan asam asetat 10%, larutan glutaraldehida 1,25%, dan larutan asam sulfat 10% kemudian diaduk sampai homogen. Campuran ini dibuat dengan perbandingan 3:2:1:1.

3.8.7 Tahap Pembuatan Larutan polivinil alkohol 10%

Polivinil alkohol ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian dilarutkan kedalam aquades 50 mL, dihomogenkan dan ditambahkan kembali aquades hingga volume 100 mL.

3.8.8 Tahap Pembuatan Larutan Asam asetat 10%

Diambil asam asetat glasial sebanyak 10,20 mL, kemudian dilarutkan kedalam aquades 50 mL, dihomogenkan dan ditambahkan kembali aquades hingga volume 100 mL.


(26)

60

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hidrogel Polivinil alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan menghasilkan hidrogel tidak berwarna dan agak hijau kekuningan.

2. Hidrogel Polivinil alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan terbentuk pada komposisi III (Polivinil Alkohol 5 mL; Bioflokulan DYT 5 mL; Kitosan dan larutan crosslink 5 mL), Komposisi IV (Polivinil Alkohol 7,5 mL; Bioflokulan DYT 2,5 mL; Kitosan dan larutan crosslink 5 mL); Komposisi V (Polivinil Alkohol 10,0 mL; Bioflokulan DYT 0 mL; Kitosan dan larutan crosslink 5 mL)

3. Swelling ratio meningkat sejalan dengan meningkatnya komposisi polivinil

alkohol. Swelling ratio paling tinggi yang mengandung Polivinil Alkohol ditunjukkan oleh hidrogel komposisi V dengan nilai swelling ratio sebesar 41,4150 % (suhu reaksi 25ºC) dan 71,1445 % (suhu reaksi 30ºC). Sedangkan

swelling ratio paling tinggi yang mengandung bioflokulan DYT ditunjukkan oleh

hidrogel komposisi IV dengan nilai swelling ratio sebesar 34,1491 % (suhu reaksi 25ºC) dan 43,8342 % (suhu reaksi 30ºC).


(27)

61

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Perbedaan suhu sebesar 5ºC pada saat reaksi hidrogel sangat berpengaruh terhadap

swelling ratio. Swelling ratio hidrogel akan meningkat seiring meningkatnya suhu

reaksi.

5. Swelling ratio tertinggi dari perlakuan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan

DYT dan kitosan dicapai pada suhu 30 oC serta diperoleh loading air pada hidrogel memberikan massa stabil setelah perendaman selama 11 jam.

6. Hasil analisis SEM menunjukkan ukuran pori-pori hidrogel Polivinil Alkohol suhu reaksi 25ºC berkisar antara 0,05-1,25 µm, hidrogel Polivinil Alkohol suhu reaksi 30ºC berkisar antara 0,05-0,65 µm dan hidrogel komposisi IV dengan suhu reaksi 30ºC berkisar antara 0,25-0,87 µm.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang dicapai pada penelitian ini, selanjutnya disarankan untuk melakukan uji FTIR dan perlakuan penambahan mineral pada sintesis hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan pada suhu 25oC dan suhu 30 oC.


(28)

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anah, Lik, dkk. (2010). “Studi Awal Sintesa Carboxy Methyl Cellulose- Graftpoly(Acrylicacid)/Monmorilonit Superabsorben Polimer Hidro Gel Komposit Melalui Proses Kopolimerisasi Cangkok”. Berita Selulosa, Vol. 45,

No. 1, Juni 2010 : 1–8.

Anonim.(2009). Crosslink. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Cross-Link [25 Mei 2012].

Apsari, A. (2010). Studi Kinetika Penyerapan Ion Khromium dan Ion Tembaga

Menggunakan Kitosan Produk dari Cangkang Kepiting. Skripsi Universitas

Diponegoro, Semarang.

Clayden,J.,Greeves,N.et.al. (2000). Organic Chemistry. Oxford.

Gatot, T., Anik, S. (2007). Karakteristik hidrogel polivinil alkohol-kitosan hasil

iradiasi sinar gamma. Jurnal LIPI, Jakarta : Diterbitkan

Goncalves, V et al. (2005). Effect of Crosslinking Agents on Chitosan Microspheres

in Controlled Release of Diclofenac Sodium. Polimeros: Ciencia e

Tecnologia, vol. 15, n° 1, p. 6-12.

Lesmana, I. (2006). Karakterisasi Kristal Bioflokulan DYT Bentuk Batang Dengan

Menggunakan Metoda FTIR, XRD, TG/DTA. Skripsi Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Meriatna. (2008). Penggunaan Membran Kitosan Untuk Menurunkan Kadar Logam Krom (Cr) dan Nikel (Ni) Dalam Limbah Cair Industri Pelapisan Logam. Tesis Universitas Sumatera Utara, Medan: Tidak Diterbitkan.


(29)

63

Nova Nurul Ulfah, 2013

PREPARASI DAN UJI SWELLING RATIO HIDROGEL BERBAHAN DASAR POLIVINIL ALKOHOL-BIOFLOKULAN DYT DAN KITOSAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muthoharoh, SP. (2012). Sintesis Polimer Superabsorben dari Hidrogel Kitosan

Terikat Silang. Skripsi. Program Reguler Kimia Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Depok : tidak diterbitkan.

Rahardjo, Sudarmadji ., 2007. Aquasorb / Hydrogel . Mataram

Rosadi, N. (2010). Kajian Tentang Efek Garam Mgcl2 Pada Ekstraksi Senyawa

Bioflokulan DYT Dengan Metode Refluks. Skripsi Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Shavit, U., Shaviv, A. and Zaslavsky, D. (1995) : solute diffusion coefficient in the internal 37, Elsevier Science B.V., Amsterdam, The Netherlands.

Shaviv, A. (2005) : Controlled release fertilizer. IFA International workshop on Enhanched-Efficiency Fertilizer Frankfurt. International Fertilizer Industry Association Paris, France.

Setiabudi, Agus, dkk. (2012). Karakterisasi Material (Prinsip dan Aplikasinya dalam

Penelitian Kimia). Bandung : UPI Press.

Singh, A, et al. (2006). “External stimuli response on a novel chitosan hydrogel crosslinked with formaldehyde”. Bull. Mater. Sci., Vol. 29, No. 3, June 2006,

pp. 233–238. © Indian Academy of Sciences.

Stevens, MP.2001. Kimia Polimer. Sopyan I, penerjemah : Jakarta : PT. Pradnya Paramitha. Terjemahan dari Polimer chemistry : An Introduction.

Supriyandani, Andi. (2011). Preparasi dan Karakterisasi Membran Kitosan-

Glutaraldehida-DYT melalui metode prespitasi. Skripsi Universitas


(30)

64

Swantomo, dkk. (2008). “Pembuatan Komposit Polimer Superabsorben dengan Mesin Berkas Elektron”. Seminar Nasional IV Sdm Teknologi NuklirYogyakarta.

Tachibana, M. (2007 and 2008). Chissoasahi fertilizer co., Ltd: personal report.

Wang, Yun-Pu, et al. (2009). “Utilisation of Potato Leaves and Organophilic Montmorillonite forthe Preparation of Superabsorbent Composite under Microwave Irradiation”. Polymers & Polymer Composites, Vol. 17, No. 7,


(1)

34

3.8.5 Tahap Pembuatan Larutan Asam sulfat 10%

Larutan asam sulfat 98% dipipet sebanyak 10,20 mL, kemudian dimasukan kedalam labu ukur 100 mL, lalu ditambahkan aquades sampai tanda batas dan dihomogenkan.

3.8.6 Tahap Pembuatan Larutan crosslink dengan perbandingan 3:2:1:1

Larutan methanol 50% ditambahkan larutan asam asetat 10%, larutan glutaraldehida 1,25%, dan larutan asam sulfat 10% kemudian diaduk sampai homogen. Campuran ini dibuat dengan perbandingan 3:2:1:1.

3.8.7 Tahap Pembuatan Larutan polivinil alkohol 10%

Polivinil alkohol ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian dilarutkan kedalam aquades 50 mL, dihomogenkan dan ditambahkan kembali aquades hingga volume 100 mL.

3.8.8 Tahap Pembuatan Larutan Asam asetat 10%

Diambil asam asetat glasial sebanyak 10,20 mL, kemudian dilarutkan kedalam aquades 50 mL, dihomogenkan dan ditambahkan kembali aquades hingga volume 100 mL.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hidrogel Polivinil alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan menghasilkan hidrogel tidak berwarna dan agak hijau kekuningan.

2. Hidrogel Polivinil alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan terbentuk pada komposisi III (Polivinil Alkohol 5 mL; Bioflokulan DYT 5 mL; Kitosan dan larutan crosslink 5 mL), Komposisi IV (Polivinil Alkohol 7,5 mL; Bioflokulan DYT 2,5 mL; Kitosan dan larutan crosslink 5 mL); Komposisi V (Polivinil Alkohol 10,0 mL; Bioflokulan DYT 0 mL; Kitosan dan larutan crosslink 5 mL) 3. Swelling ratio meningkat sejalan dengan meningkatnya komposisi polivinil

alkohol. Swelling ratio paling tinggi yang mengandung Polivinil Alkohol ditunjukkan oleh hidrogel komposisi V dengan nilai swelling ratio sebesar 41,4150 % (suhu reaksi 25ºC) dan 71,1445 % (suhu reaksi 30ºC). Sedangkan

swelling ratio paling tinggi yang mengandung bioflokulan DYT ditunjukkan oleh hidrogel komposisi IV dengan nilai swelling ratio sebesar 34,1491 % (suhu reaksi 25ºC) dan 43,8342 % (suhu reaksi 30ºC).


(3)

61

4. Perbedaan suhu sebesar 5ºC pada saat reaksi hidrogel sangat berpengaruh terhadap

swelling ratio. Swelling ratio hidrogel akan meningkat seiring meningkatnya suhu reaksi.

5. Swelling ratio tertinggi dari perlakuan hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan kitosan dicapai pada suhu 30 oC serta diperoleh loading air pada hidrogel memberikan massa stabil setelah perendaman selama 11 jam.

6. Hasil analisis SEM menunjukkan ukuran pori-pori hidrogel Polivinil Alkohol suhu reaksi 25ºC berkisar antara 0,05-1,25 µm, hidrogel Polivinil Alkohol suhu reaksi 30ºC berkisar antara 0,05-0,65 µm dan hidrogel komposisi IV dengan suhu reaksi 30ºC berkisar antara 0,25-0,87 µm.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang dicapai pada penelitian ini, selanjutnya disarankan untuk melakukan uji FTIR dan perlakuan penambahan mineral pada sintesis hidrogel Polivinil Alkohol-Bioflokulan DYT dan Kitosan pada suhu 25oC dan suhu 30 oC.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anah, Lik, dkk. (2010). “Studi Awal Sintesa Carboxy Methyl Cellulose- Graftpoly(Acrylicacid)/Monmorilonit Superabsorben Polimer Hidro Gel Komposit Melalui Proses Kopolimerisasi Cangkok”. Berita Selulosa, Vol. 45, No. 1, Juni 2010 : 1–8.

Anonim.(2009). Crosslink. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Cross-Link [25 Mei 2012].

Apsari, A. (2010). Studi Kinetika Penyerapan Ion Khromium dan Ion Tembaga Menggunakan Kitosan Produk dari Cangkang Kepiting. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Clayden,J.,Greeves,N.et.al. (2000). Organic Chemistry. Oxford.

Gatot, T., Anik, S. (2007). Karakteristik hidrogel polivinil alkohol-kitosan hasil iradiasi sinar gamma. Jurnal LIPI, Jakarta : Diterbitkan

Goncalves, V et al. (2005). Effect of Crosslinking Agents on Chitosan Microspheres in Controlled Release of Diclofenac Sodium. Polimeros: Ciencia e Tecnologia, vol. 15, n° 1, p. 6-12.

Lesmana, I. (2006). Karakterisasi Kristal Bioflokulan DYT Bentuk Batang Dengan Menggunakan Metoda FTIR, XRD, TG/DTA. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Meriatna. (2008). Penggunaan Membran Kitosan Untuk Menurunkan Kadar Logam Krom (Cr) dan Nikel (Ni) Dalam Limbah Cair Industri Pelapisan Logam.


(5)

63

Muthoharoh, SP. (2012). Sintesis Polimer Superabsorben dari Hidrogel Kitosan Terikat Silang. Skripsi. Program Reguler Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Depok : tidak diterbitkan.

Rahardjo, Sudarmadji ., 2007. Aquasorb / Hydrogel . Mataram

Rosadi, N. (2010). Kajian Tentang Efek Garam Mgcl2 Pada Ekstraksi Senyawa Bioflokulan DYT Dengan Metode Refluks. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.

Shavit, U., Shaviv, A. and Zaslavsky, D. (1995) : solute diffusion coefficient in the internal 37, Elsevier Science B.V., Amsterdam, The Netherlands.

Shaviv, A. (2005) : Controlled release fertilizer. IFA International workshop on Enhanched-Efficiency Fertilizer Frankfurt. International Fertilizer Industry Association Paris, France.

Setiabudi, Agus, dkk. (2012). Karakterisasi Material (Prinsip dan Aplikasinya dalam Penelitian Kimia). Bandung : UPI Press.

Singh, A, et al. (2006). “External stimuli response on a novel chitosan hydrogel

crosslinked with formaldehyde”. Bull. Mater. Sci., Vol. 29, No. 3, June 2006, pp. 233–238. © Indian Academy of Sciences.

Stevens, MP.2001. Kimia Polimer. Sopyan I, penerjemah : Jakarta : PT. Pradnya Paramitha. Terjemahan dari Polimer chemistry : An Introduction.

Supriyandani, Andi. (2011). Preparasi dan Karakterisasi Membran Kitosan- Glutaraldehida-DYT melalui metode prespitasi. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak Diterbitkan.


(6)

Swantomo, dkk. (2008). “Pembuatan Komposit Polimer Superabsorben dengan Mesin Berkas Elektron”. Seminar Nasional IV Sdm Teknologi NuklirYogyakarta.

Tachibana, M. (2007 and 2008). Chissoasahi fertilizer co., Ltd: personal report.

Wang, Yun-Pu, et al. (2009). “Utilisation of Potato Leaves and Organophilic Montmorillonite forthe Preparation of Superabsorbent Composite under Microwave Irradiation”. Polymers & Polymer Composites, Vol. 17, No. 7, 2009.