UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MATERI KEGIATAN EKONOMI.
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN Halaman
ABSTRAK ……….. i
PERNYATAAN ……….. ii
KATA PENGANTAR ……...………...……… iii
DAFTAR ISI ……….. iv
DAFTAR TABEL ……….. v
DAFTAR GAMBAR ……….. vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….………. 1
B. Rumusan Masalah……..………. 6
C. Hipotesis Tindakan……...…….………. 6
D. Tujuan Masalah……….………. 7
E. Manfaat Penelitian………. 8
F. Definisi Penelitian………. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar……….. 11
1. Pengertian Belajar..……….. 11
2. Pengertian Hasil Belajar……….. 12
3. Faktor yang Mempengaruhi Belajar……..………….. 15
B. Metode Bermain Peran……….. 18
1. Pengertian Metode Bermain Peran ………. 18
2. Tujuan Metode Bermain Peran……… 19
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Bermain Peran……… 20
4. Kelebihan dan Kelemahan Bermain Peran …………. 22
C. Pembelajaran IPS…...……… 23
1. Hakekat Pengetahuan Sosial………..…..…… 23
(2)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Materi Kegiatan Ekonomi………... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian………. 28
B. Model Penelitian……...……… 30
C. Subjek Penelitian……...……… 31
D. Prosedur Penelitian dan Tahap Penelitian….……… 32
E. Instrumen Penelitian…………..……… 40
F. Teknik Pengumpulan Data……… 43
G. Pengolahan dan Analisis Data………..…. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………..………...……. 48
1. Paparan Siklus I…...………...………. 48
2. Paparan Siklus II…..………..…………. 60
B. Pembahasan………..……...….………..………. 75
1. Hasil Belajar……….………..………. 75
2. Motivasi Siswa Terhadap Pembelajaran IPS.…………. 77
3. Sikap Siswa………..………..………. 78
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan……….…….………. 79
B. Rekomendasi…………...………. 80
DAFTAR PUSTAKA……… 82
LAMPIRAN-LAMPIRAN………... 84
(3)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah dasar merupakan bagian dari tingkat pendidikan dasar memiliki tujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Struktur dan muatan kurikulum sekolah dasar memiliki delapan mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) salah satu mata pelajaran yang dibelajarkan untuk semua tingkatan kelas baik yang dilakukan melalui pendekatan tematik untuk kelas rendah (kelas I s.d III) dan melalui pendekatan mata pelajaran untuk kelas tinggi (kelas IV s.d VI).
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi dengan ruang lingkup meliputi aspek-aspek : 1) manusia, tempat, dan lingkungan; 2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan; 3) system sosial dan budaya; serta 4) perilaku Ekonomi dan kesejahteraan.
Tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS pada sekolah dasar adalah agar peserta didik memiliki kemampuan (Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah) :
(4)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya;
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan;
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
Adapun kemampuan minimal peserta didik kelas IV sekolah dasar dalam pembelajaran kurun satu tahun pelajaran/dua semester diharapkan peserta didik memiliki kompetensi : a) memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi; b) mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar pembelajaran IPS memuat, antara lain untuk semester genap (sebagai bahan penelitian) :
a) Memahami bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungannya;
b) Membuat daftar kegiatan pemanfaatan sumber daya alam setempat untuk
kegiatan ekonomi;
c) Pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman di lapangan, penulis beranggapan bahwa pada persiapan dan pelaksanaan proses pembelajaran IPS di kelas IV menunjukan indikasi adanya permasalahan yang cukup signifikan. Permasalahan yang dapat mengakibatkan kurang baik terhadap kelancaran dan
(5)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
keberhasilan belajar siswa kelas IV SD Negeri Mande 03. Nilai KKM (Ketuntasan Kemampuan Minimal) untuk mata pelajaran IPS yang ditargetkan guru kelas dan sekolah pada semester I tahun pelajaran 2012-2013 tidak tercapai sehingga diperlukan remedial dan dilakukan pengkajian kembali nilai KKM untuk semester selanjutnya.
Beberapa faktor yang mengakibatkan timbul permasalahan di atas diantaranya:
1. Kegiatan pembelajaran yang masih bersifat tradisional dan dalam
pembelajaran yang dilakukan guru hanya berkisar pada aktivitas menerangkan, memberikan contoh, dan siswa diberikan latihan-latihan mengerjakan soal sesuai dengan materi yang telah disampaikan.
2. Guru berkonsentrasi mengajar, dimana hanya bertumpu pada pencapaian
target kurikulum yang akhirnya pencapaian daya serap siswa terabaikan, oleh karena itu banyak materi yang harus disampaikan.
Anggapan adanya permasalahan ini didasari perolehan temuan-temuan di lapangan, antara lain :
1) Nilai rata-rata untuk semester ganjil 2012-2013 pada mata pelajaran IPS
diperoleh nilai 6.05 Sedangkan nilai rata-rata kelas untuk semua mata pelajaran adalah 7.02, jadi nilai IPS di bawah nilai rata-rata kelas;
2) Rata-rata nilai ulangan harian siswa untuk mata pelajaran IPS selama semester
ganjil masih di bawah nilai rata-rata mata pelajaran lainnya. Termasuk nilai rata-rata pekerjaan rumah mata pelajaran IPS masih rendah;
(6)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Kuantitas dan kualitas hasil belajar siswa kelas IV untuk bidang tugas mata
pelajaran IPS (yang dipajang pada papan pameran/panel kelas) belum tampak menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran IPS;
4) Kuantitas alat peraga (manual) yang dibuat guru kelas belum tampak untuk
dijadikan sebagai “Sumber Belajar”.
Perolehan hasil belajar siswa yang kurang baik disebabkan pelaksanaan proses pembelajarannya itu sendiri. Siswa kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran IPS sehingga pembelajaran di kelas kurang aktif. Guru dalam membelajarkan siswanya lebih banyak merujuk pada buku paket dan informasi satu arah. Hubungan antar siswa, kelompok secara multi arah dalam pembelajaran di kelas tidak diarakan oleh guru. Pembelajaran bersifat parsial, hanya membina domain kognitif taksonomi kawasan rendah, yaitu hafalan. Guru dalam mendesain perencanaan pembelajaran kurang holistic termasuk penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat dan menjenuhkan.
Berdasarkan gejala dan temuan yang kurang baik sebagaimana tersebut di atas, maka untuk keberhasilan pembelajaran diperlukan adanya inovasi dan variasi aktivitas dalam pembelajaran IPS. Penerapan strategi, pendekatan, atau metode pembelajaran yang digunakan harus menyenangkan dan bisa memotivasi siswa belajar. Pembelajaran di kelas hendaknya menunjukan pada pembelajaran yang efektif dan bermakna dengan metode yang tepat guna.
Maka pembelajaran IPS dengan materi kegiatan ekonomi perlu diupayakan suatu metode yang dapat diterapkan dalam kehidupan siswa dari lingkungan masyarakat dalam konteks materi pelajaran IPS yang berhubungan dengan sosial peserta didik
(7)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
baik di rumah maupun di sekolah disertai perkembangan usia sekolah dasar, maka untuk dijadikan salah satu pilihan penggunaan metode pada pembelajaran IPS di kelas adalah metode Bermain Peran.
Pilihan metode bermain peran dianggap tepat pada pembelajaran IPS didasari atas pertimbangan dan kondisi perkembangan sosial, antara lain :
1) IPS sebagai pengetahuan praktis dengan materi konkrit yang mempelajari
gejala dan peristiwa nyata yang ada di sekitar siswa;
2) Perkembangan usia SD Kelas IV (9-10 tahun) merupakan usia peralihan dari
masa khayal ke alam nyata, sehingga para siswa dapat membawa masa
khayalnya dalam bentuk kreatifitas “permainan peran”;
3) Pengalaman siswa di rumah melalui tayangan “sinetron” media televisi memudahkan siswa untuk mengikuti pertunjuk dalam permainan perannya.
Winataputra (1992 : 40) mengemukakan “….. melalui metode bermain peran anak diajarkan secara aktif sehingga domain kognitif, psikomotorik, dan afektif bisa berkembang secara bersama. Manfaat yang dapat dipetik dari metode
bermain peran, antara lain : 1) dapat mempertimbangkan perhatian siswa melalui
adegan-adegan yang tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi; 2) siswa ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia; 3) siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.
Melalui penggunaan metode bermain peran dengan langkah-langkah yang tepat disertai perangkat penunjang yang cukup, pembelajaran IPS akan membawa hasil yang baik bagi siswa. Penguasaan materi, variasi metode dan kelengkapan
(8)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sarana/media disertai kecerdasan pendidik merupakan faktor keberhasilan pembelajaran. Guru seyogyanya dapat menunjukkan dan mengilhami kepada para siswanya untuk berkreasi dan berinovasi.
B. Rumusan Masalah
Formulasi masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi persoalan-persoalan yang berhubungan dengan upaya guru dalam peningkatan hasil belajar siswa pada persiapan dan pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas IV (dalam konteks materi Kegiatan Ekonomi) melalui penggunaan metode bermain peran. Adapun pokok-pokok penelitian sebagai rumusan masalah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagaimana tersebut di bawah ini :
a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPS dengan materi kegiatan
ekonomi di kelas IV SD Negeri Mande 03 dengan menggunakan metode bermain peran?
b. Bagaimanakah penerapan metode bermain peran pada materi kegiatan
ekonomi dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Mande 03?
c. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kontek kegiatan
ekonomi di kelas IV SD Negeri Mande 03 melalui metode bermain peran?
C. Hipotesis Tindakan
Bertolak dari teoritis yang dikemukakan, maka hipotesis yang disajikan
pada penelitian ini adalah “Pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran sesuai tahapan-tahapan yang benar dan dilengkapi perangkat penunjang
(9)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
secukupnya, dapat menghasilkan hasil belajar siswa kelas IV dalam mata
pelajaran IPS dengan materi kegiatan ekonomi”.
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan metode bermain peran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Mande 03 dalam konteks/materi Kegiatan Ekonomi.
2. Tujuan Khusus
Sesuai pokok-pokok penelitian, maka tujuan khusus penelitian adalah :
a. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang rumusan
perencanaan pembelajaran IPS dengan materi kegiatan ekonomi di kelas IV SD Negeri Man de 03 dengan menggunakan metode Bermain Peran;
b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPS dengan
menggunakan metode Bermain Peran di kelas IV SD Negeri Mande 03;
c. Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang hasil belajar siswa
(10)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelajaran IPS dengan konteks kegiatan ekonomi dengan menggunakan metode bermain peran;
d. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran hambatan-hambatan
yang dihadapi guru dan siswa kelas IV pada pelaksanaan pembelajaran IPS yang menggunakan metode Bermain Peran.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian secara langsung atau tidak langsung, antara lain : 1. Bagi Siswa
a. Mengembangkan aktivitas, kreativitas, inovasi, dan kemandirian;
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa;
c. Memberikan pengalaman yang bermakna;
d. Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa;
e. Memberikan motivasi untuk mengoptimalkan kemampuan berfikir dan
mengembangkan potensi diri siswa. 2. Bagi Peneliti/Guru
a. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Bermain Peran;
b. Mampu mengembangkan variasi metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakter materi dan tuntutan lingkungan sekitar untuk efektivitas pembelajaran yang bermakna;
(11)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Meningkatkan unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran yang
lebih efektif dan bermakna dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS dan mata pelajaran lainnya;
d. Memberikan pengalaman bagi guru kelas IV dan guru lainnya dalam
melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai salah satu fungsi profesionalisme guru;
e. Meningkatkan kerja sama internal guru di lingkungan SD Negeri
Mande 03 d alam rangka peningkatan pelaksanaan dan pelayanan pendidikan bagi peserta didik.
3. Bagi Sekolah
a. Pemberian pembelajaran sebagai ajang pembinaan profesionalsme
guru dan konstribusi pengembangan satuan pendidikan di lingkungan SD Negeri Mande 03 khususnya;
b. Pemberian pembelajaran untuk peningkatan profesionalisme satuan
pendidikan dalam rangka pelayanan pendidikan terhadap peserta didik dan warga lingkungan SD Negeri Mande 03.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran istilah yang berkenaan dengan penelitian ini, dipandang perlu menyamakan persepsi tentang istilah-istilah yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian tindakan kelas ini, antara lain:
(12)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dimaksudkan perolehan nilai siswa pada akhir tatap muka/pembelajaran (IPS);
2. Metode bermain peran merupakan cara utama (dalam pembelajaran) yang
dipergunakan untuk mencapai suatu jalan (sebagai hasil belajar). Yaitu
cara penyajian pembelajaran dengan mempertunjukkan dan
mempertontonkan cara tingkah laku dalam hubungan sosial dengan menghadirkan peran-peran yang ada di dunia nyata ke dalam proses pembelajaran;
3. Pembelajaran IPS yaitu proses interaksi peserta didik dan pendidik dalam
lingkungan belajar yang mengkaji berkenaan dengan kehidupan nyata di masyarakat. IPS merupakan kepanjangan Ilmu pengetahuan Sosial yakni nama mata pelajaran yang dibelajarkan pada jenjang sekolah dasar;
4. Materi kegiatan ekonomi: Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
harus melakukan berbagai kegiatan diantaranya bekerja. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut kegiatan ekonomi. Bentuk kegiatan ekonomi berupa pekerjaan atau mata pencaharian. Jumlah dan jenis mata pencaharian setiap daerah berbeda-beda. Materi kegiatan ekonomi ini dimaksudkan untuk pembelajaran yang akan disajikan dalam pembelajaran sebagai bahan/kajian penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas IV SD Negeri Mande 03.
(13)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
(14)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian merupakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (clasroom action research) yang mengacu kepada tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pelaksanaan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aqib (2007 : 12) yang mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang di lakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Lebih lanjut Aqib (2006 : 12-14) mengemukakan beberapa alasan pentingnya dilaksanakan penelitian tindakan kelas bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas, diantaranya :
1) Penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat guru
menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelas;
2) Penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan kinerja guru sehingga
menjadi profesional;
3) Dengan melakukan tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas,
guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya;
4) Pelaksanaan tindakan kelas tidak mengganggu tugas pokok sebagai
seorang guru, karena merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran;
5) Dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru menjadi kreatif
karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.
(15)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk memperoleh data yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan diperlukan suatu metode yang efektif. Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dalam menguji hipotesa. Penggunaan metode senantiasa memperhitungkan kewajarannya yang ditinjau dari tujuan dan situasi penelitian. Karena itu, dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode yang berdasaekan tujuan, situasi penelitian, dan masalah yang diteliti. Maka penulis menetapkan metode bibliografis dan deskriptif.
Bentuk penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
suatu gejala, peristia, atau kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sudjana dan Ibrahim, 1995 : 64).
Pertimbangan menggunakan metode bibliografis karena dalam penelitian ini penulis perlu untuk memperdalam dan menambah wawasan pengetahuan dengan jalan membaca buku-buku bacaan atau referensi lainnya yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti. Sedangkan alasan dan pertimbangan penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini, antara lain:
a. Penelitian yang dilakukan ditujukan kepada masalah sekarang dan yang
sedang berkembang;
b. Penelitian yang dilakukan tidak terbatas kepada analisa data, tetapi juga pada
perolehan kesimpulan sebagai bahan untuk dilakukan tindakan dan merupakan jawaban terhadap identifikasi masalah.
(16)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Model Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan berupa proses pengkajian berdaur
(cyclical) yang terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan
tindakan; (3) pengamatan atau observasi; dan (4) refleksi.
Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas disesuaikan dengan model John Elliott. Alur dan desain penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini:
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 3.1
Masalah Analisis dan Refleksi
Observasi Rencana
Pelaksanaan
Analisis dan Refleksi Masalah
Obsevasi Rencana
Pelaksanaan
(17)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Alur Pelaksanaan Tindakan dalam PTK Model John Elliot (Aqib, 2007 : 25)
C. Subyek Penelitian
Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam suatu penelitian memegang peranan penting, karena merupakan sumber data yang sangat dibutuhkan dan karena populasi itulah yang akan kita jadikan sebagai obyek penelitian. Populasi merupakan sekelompok subyek penelitian yang dijadikan smber data. Populasi dapat berupa manusia, gejala-gejala, nilai tes, benda-benda atau peristiwa. Sebagaimana dikatakan Nasution (2006 : 29) “….dalam penelitian yang diamati sebagai sumber data adalah manusia, peristiwa dan situasi”.
Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena penulis ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Subyek populasi mungkin terbatas. Atau tidak tergantung kepada perumusan penelitian sebagai pendekatan penelitiannya. Manusia sebagai subyek penelitian pada penelitian ini adalah semua orang yang terlibat dalam penelitian meliputi siswa dan guru kelas IV SD Negeri Mande 03. Adapun jumlah siswa kelas IV ada 30 orang dan guru satu orang, jadi jumlah keseluruhannya adalah 31 orang.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap refresentatif. Karena populasinya kurang dari 100 maka cara penarikan sampel yang digunakan penulis ini adalah pengambilan sampel total yaitu keseluruhan populasi yang
(18)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
disajikan sampel atau sampel total. Maka yang menjadi sampel penelitian ini seperti tersebut pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 : Populasi dan Sampel Penelitian
NO. SUBYEK POPULASI SAMPEL
L P JML L P JML
1 Siswa 14 16 30 14 16 30
2 Guru - 1 1 1 1
JUMLAH 14 17 31 14 17 31
Sampel subyek penelitian guru sebagai guru model yang melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode bermain peran pada pembelajaran IPS dengan materi kegiatan ekonomi. Guru model tersebut adalah peneliti, Pertimbangan penggunaan guru model dalam penelitian ini adalah agar penelitian dapat diamati dengan teliti dan obyektif, juga guru model sudah mengenal penggunaan metode Bermain Peran pada pembelajaran di kelas.
D. Prosedur dan Tahap Penelitian
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral sebagaimana yang dikemukakan oleh John Elliott (Aqib, 2007 : 24) model ini dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian berdaur (siklus) yang terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) tahap perencanaan (planning), (2) tahap pelaksanaan tindakan (action), (3) tahap pengmatan (observation), dan (4) tahap refleksi
(19)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Tahap Perancanaan (Planning)
Penelitian Tinadakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan secara kolaborasi. Pihak yang melakukan tindakan adalah Guru Kelas (sebagai obyek/subyek penelitian) sedangkan yang melakukan observasi terhadap pelaksanaan proses tindakan adalah peneliti dan dibantu guru lainnya. Kolaborasi dapat dilakukan oleh dua orang guru yang sedang melakukan tindakan atau secara bergantian. Hal ini dimaksukan untuk perolehan akurasi dan validasi data.
Antara Guru (penyaji tindakan) dan peneliti (pengamat tindakan) harus kerja sama sehingga dapat menghasilkan data yang ideal dalam proses penelitian. Kolaborasi untuk mengurangi subyektivitas peneliti agar akurasi data untuk diberikan tindakan mencapai sasaran dan tujuan yang optimal. Pengamatan terhadap diri sendiri biasanya kurang teliti karena kecenderungan subyektivitas. Dengan pengamatan dilakukan orang lain, maka akan lebih cermat dan akurat sehingga hasilnya akan lebih obyektif.
Kegiatan penelitian pada tahap perencanaan ini , antara lain:
a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah SD Negeri Mande 03
Permintaan izin dari Kepala Sekolah diperoleh dengan mudah, karena peneliti merupakan salah satu guru dari sekolah tersebut. Dukungan dan motivasi diberikan secara penuh oleh Kepala Sekolah beserta guru-guru yang lainnya.
b. Observasi subjek penelitian
Kegiatan observasi awal dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi dan situasi kelas yang akan dijadikan subjek penelitian, yaitu
(20)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelas IV. Hal-hal yang diamati terkait dengan kemampuan intelektual subjek penelitian dan sikap serta perilaku siswa dan Guru Kelas dalam kegiatan pembelajaran.
Selain person sebagai subjek penelitian, juga persiapan materi pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam penelitian dan perangkat penunjang pembelajaran lainnya. Mempersiapkan materi diawali dengan menelaah kurikulum (KTSP) mata pelajaran IPS. Analisis kurikulum difokuskan pada standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang harus dicapai dan kemungkinan pilihan penggunaan metode pembelajaran.
c. Identifikasi masalah
Berdasrkan hasil observasi awal, peneliti mengidentifikasi permasalahan yang akan dijadikan penelitian, yaitu penggunaan metode Bermain Peran sebagai upaya peningkatan hasil belajar. Atas dasar temuan-temuan di lapangan peneliti mengidentifikasi permasalahan dari aspek siswa, guru rumusan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPS. Begitu juga dengan faktor-faktor yang dapat menunjang dan menghambat terhadap proses pembelajaran.
d. Perumusan media dan desain pembelajaran
Yakni merumuskan media yang digunakan dalam penelitian dan desain secara garis besar tentang pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas IV dengan menggunakan metode Bermain Peran.
(21)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan pada tahapan-tahapan penggunaan metode Bermain Peran. Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh berupa siklus tindakan penelitian, menemtukan alat peraga yang sesuai dengan materi yang sudah ditentukan dalam tindakan untuk membantu pemahaman siswa terhadap materi ajar, serta penunjang pembelajaran lainnya.
f. Penyusunan Instrumen Penelitian
Peneliti menyusun instrumen penelitian untuk setiap tindakan, yaitu berupa format catatan lapangan, lembar wawancara, lembar observasi siswa, lembar observasi guru, kamera photo untuk dokumentasi, dan perangkat lain sesuai kebutuhan.
Pada tahap perencanaan disusun jadwal kegiatan penelitian sebagai panduan bagi penelitian dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kegiatan penelitian secara keseluruhan meliputi tiga tahap dan dialokasikan waktu selama lima bulan terhitung bulan Agustus sd. Desember 2012. Tahap kegiatan penelitian ini meliputi: 1) Tahap persiapan/perencanaan; 2) tahap pelaksanaan; dan 3) Tahap pelaporan, selengkapnya jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Bulan ke Ke
t I II III IV V A Persiapan
(22)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Seminar usulan penelitian
3. Pengurusan izin
4. Diskusi/wawancara
5. Identifikasi masalah
6. Menyusun teknik pemantauan
B Pelaksanaan
1. Siklus I
2. Siklus II
C Pelaporan
1. Menyusun konsep laporan
2. Menyusun laporan dan seminar
3. Penggandaan laporan
4. Penyerahan laporan
2. Tahap Pelaksanaan (Action)
Pelaksanaan penelitian tidakan 2 (dua) siklus dan setiap siklus terdiri atas 2 (dua) kali tindakan. Kegiatan penelitian diawali dengan proses pembelajaran, evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklus melalui fase-fase pembelajaran. Pelaksanaan tindakan sesuai perencanaan yang dibuat peneliti bersama guru kelas dengan materi sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Pelaksanaan Tindakan
Siklus Tindakan Hari/tgl &
Waktu Materi Pembelajaran
I 1
Salasa, 20-11-2012
Pukul
07.30 – 08.40
Kegiatan Ekonomi
Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di
lingkungannya
2
Kamis, 22-11-2012
Pukul
10.30 – 11.40
Membuat daftar tentang kegiatan pemanfaatan sumber daya alam setempat
untuk kegiatan ekonomi
II 1
Selasa, 27-11-2012
Pukul
07.30 – 08.40
Menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap
kegiatan ekonomi
(23)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 29-11-2012
Pukul
10.30 – 11.40
kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi
Setiap tindakan pembelajaran meliputi fase-fase kegiatan, sebagai berikut:
Fase 1 penyampaian tujuan pembelajaran dan motivasi dengan apersepsi
dan/atau pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman dan materi ajar;
Fase 2 penyajian informasi dengan memperlihatkan alat/media pembelajaran
dan perangkat lainnya serta observasi ke lapangan dengan materi kegiatan ekonomi;
Fase 3 pengelompokan siswa untuk kerja kelompok yang dipandu dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS);
Fase 4 pengawasan kegiatan kelompok siswa dan pemberian bantuan bagi
yang memerlukan. Bantuan dapat berupa layanan individual atau layanan kelompok. Bantuan terutama pengarahan pada kegiatan bermain peran;
Fase 5 laporan hasil kerja kelompok dan diskusi kelas melalui setiap
kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya kemudian kelompok lain memberikan sanggahan/tanggapan terhadap kelompok lainnya;
Fase 6 pemberian tes evaluasi setiap tindakan dan siklus. Tes evaluasi
(24)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Fase 7 pemberian penghargaan melalui tanggapan atas kerja kelompok dan
penilaian prestasi siswa.
Bentuk penilaian tindakan kelas yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sudjana dan Ibrahim, 1995 : 64). Pendekatan kaulitatif adalah pendekatan yang memandang bahwa kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, utuh dan merupakan kesatuan dan berubah. Oeh karena itu rancangan dalam penelitian ini tidak dapat di susun secara rinci dan baku karena disesuaikan dengan perkembangan selama proses penelitian berlangsung. Menurut Whitney (Nazir, 2005 : 54) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Dalam penelitian ini antara peneliti dan obyek penelitian saling berinteraksi satu sama lain.sehingga dalam pelaksanaannya peneliti berfungsi sebagai alat penelitian. Hasil penelitian dalam deskriptif kualitatif tidak sepenuhnya dari faktor subjektivitas, karena itu alat penelitian yang baku kebenaran hasil penelitian lebih banyak didukung oleh kepercayaan berdasarkan konfirmasi dari pihak-pihak yang diteliti.
1) Pelaksanaan Siklus I
Kegiatan pembelajaran siklus I, sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya, yakni terlebih dah ulu siswa dibentuk kelompok terdiri dari 6 orang. Kemudian setiap siswa menyimak informasi yang dilakukan
(25)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
guru. Kelompok mengamati bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar dan pengamatan melalui media Video CD dan observasi ke lapangan untuk memudahkan siswa dalam belajar.
Dalam kegiatan kelompok, siswa diberi LKS yang memberikan petunjuk dalam langkah-langkah proses pembelajaran sehingga dapat menenukan sendiri tentang perbedaan, jenis, dan manfaat dari bentuk kegiatan ekonomi. Melakui bermain peran siswa dituntut untuk mendeskripsikan ragam kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungannya dalam bentuk dialog kemudian diperankan sesuai hasil pemgamatan masing-masing di lapanga. Akhir kegiatan dilakukan diskusi kelas dan bersama guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru melakukan evaluasi belajar tatap muka siklus I (satu) dan hasilnya dianalisis serta dilakukan refleksi kemudian dibuatkan rekomendasi untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan siklus II.
2) Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, yaitu terlebih dahulu siswa dibentuk kelompok terdiri dari 6 orang. Kemudian setiap siswa menyimak informasi yang dilakukan guru. Kelompok mengamati bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar dan pengamatan melalui Video CD dan observasi ke lapangan untuk memudahkan siswa dalam belajar.
(26)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam kegiatan kelompok, siswa diberi LKS yang memberikan petunjuk dalam langkah-langkah proses pembelajaran sehingga dapat menemukan sendiri tentang perbedaan, jenis, dan manfaat dari bentuk kegiatan ekonomi yang terjadi di lingkungannya dalam bentuk dialog kemudian diperankan sesuai hasil pengamatan masing-masing di lapangan. Akhir kegiatan dilakukan diskusi kelas dan bersama guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru melakukan evaluasi belajar tatap muka siklus II (dua) dan hasilnya dianalisis serta dilakukan refleksi. 3. Tahap Refleksi
Refleksi dilakukan setiap akhir tindakan melalui diskusi bersama Guru Kelas dan pembantu observasi lainnya.pelaksanaan reflekasi difokuskan pada berbagai aspek atas dasar pokok-pokok penelitian dan hipotesis tindakan, antara lain:
1) Rumusan naskah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
guru sebagai panduan proses pebelajaran di kelas;
2) Aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran IPS dengan materi
kegiatan ekonomi yang menggunakan metode bermain peran;
3) Hasil evaluasi belajar siswa sebagai muara tujuan penelitian tindakan kelas
serta catatan lapangan. Variable sebab sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode bermain peran merupakan akibat dan akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran;
(27)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4) Kendala yang dihadapi oleh siswa dan guru selama pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan metode bermain peran.
Refleksi dilakukan untuk menganalisa semua data yang terkumpul. Hasil analisa sepeti mengambil kesimpulan yang akan dijadikan dasar untuk membuat rencana tindakan berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data tentang pemblajaran IPS dengan materi kegiatan ekonomi yang menggunakan metode bermain peran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk memperoleh data yang objektif diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik. Instrumen penelitian digunakan untuk pengumpulan data seperti tes diantaranya: 1) alat evaluasi; 2) lembar kerja siswa. Serta non tes diantaranya: 1) lembar observasi; 2) lembar wawancara; 3) handycam, tape recorder, dan kamera photo (instrumen penelitian selengkapnya terlampir).
1. Test
a. Alat evaluasi
Alat evaluasi berupa serangkaian soal yang harus dijawab oleh siswa secara individu untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setelah menerapkan pembelajaran berbasis masalah. Alat evaluasi disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam RPP untuk
(28)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar IPS melalui penerapan metode bermain peran.
Pertimbangan penggunaan alat evaluasi sebagai instrumen penelitian, anatara lain untuk memudahkan penelitian dalam ketercapaian hasil belajar siswa sebagai akhir tujuan penelitian. Nilai-nilai hasil evaluasi diolah dan direfleksikan sebagai bahan tindakan pembelajaran berikutnya.
Pertimbangan penggunaan catatan lapangan sebagain instrumen penelitian, antara lain:
1) Keterbatasan penulis dalam memprediksi kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi dalam pelaksanaan penelitian;
2) Data catatan lapangan sangat berguna untuk dijadikan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan pada penyusunan RPP dan/atau item-item alat instrumen penelitian secara keseluruhan.
b. Lembar Kerja Siswa
LKS merupakan panduan bagi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan panduan LKS siswa dapat menemukan konsep-konsep materi ajar IPS serta menerapkannya dalam menyelesaikan soal-soal. Data yang diperoleh dari hasil LKS ini digunakan untuk merancang tindakan berikutnya.
2. Non Test
(29)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Observasi merupakan teknik pengamatan terhadap objek atau situasi yang sedang diteliti. Pertimbangan penggunaan lembar observasi ini untuk memudahkan bagi penulis dalam mengamati kejadian-kejadian secara langsung di lapangan. Akurasi data lebih terjamin dan meyakinkan, karena peneliti langsung dapat memperoleh data yang diperlukan sesuai tujuan penelitian. Lembar obsevasi ini pun sekaligus merupakan lembar penilaian proses pembelajaran.
Lembar observasi merupakan panduan pengamatan yang berisikan item-item tentang kejadian yang mungkin terjadi sesuai tujuan penelitian. Lembar obsevasi menggunakan dua jenis lembar obserasi yaitu mengungkap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil observasi dijadikan bahan refleksi untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. b. Lembar Wawancara
Wawancara adalah pertanyaan lisan yang harus dijawab untuk mendapatkan keterangan dari responden. Wawancara bertujuan untuk memperoleh data otentik secara langsung pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode bermain peran. Pertimbangan instrumen wawancara ini antara lain untuk memperoleh data yang bersifat subjektif, seperti sikap responden terhadap penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran.
Kegiatan wawancara dilakukan diluar pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui hambatan dan kesulitan yang dialami ketika pembelajaran berlangsung sebagai bahan merefleksikan hal-hal yang telah dilakukan ketika
(30)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melaksanakan tindakan. Sasaran dan materi wawancara dibedakan untuk siswa dan guru sesuai kebutuhan dan sasaran tujuan penelitian. Penelitian responden siswa digunakan secara random sekitar 15% dari jumlah sampel penelitian yang ada.
F. Teknik Pengumpulan Data
Penggunaan metode deskriptif dengan teknik dan alat-alat tertentu didasarkan pada tujuan, situasi dan masalah penelitian dimaksudkan untuk menguji hipotesa tindakan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu mendeskripsikan data yang dianalisis. Semua data yang terkumpul pada setiap siklusnya diolah dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara deskriptif kualitatif (Sudjana, 2005 : 67).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap objek atau situasi yang sedang diteliti secara langsung di lapangan. Hasil observasi dianalisis sebagai bahan perenungan untuk mengetahui berhasil tidaknya proses pembelajaran sehingga pada pembelajaran berikutnya dapat diperbaiki.
(31)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Wawancara
Wawancara yaitu menyampaikan pertanyaan kepada responden untuk memperoleh data sesuai tujuan penelitian. Pemilihan responden dilakukan secara random yang diperkirakan dapat mewakili seluruh sampel penelitian kurang lebih 15% dari jumlah responden. Perolehan data hasil wawancara diolah dan ditarik kesimpulan secara umum mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesulitan-kesulitan siswa dan/atau guru dalam penerapan metode pembelajaran bermain peran.
3. Alat evaluasi
Alat evaluasi berupa item tes baik untuk proses melalui lembar pengamatan maupun untuk hasil belajar melalui tes tertulis. Tes hasil belajar difokuskan pada mata pelajaran IPS sesuai tujuan penelitian. Data hasil tes siswa setiap siklus diolah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Adapun rata-rata hitung dapat dicari dengan rumus:
(Koswara, 1993 : 109) G. Pengolahan dan Analisis Data
Pada dasarnya pengolahan dan analisis data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan petunjuk pelaksanaan tindakan kelas (Suryanto, 1996). Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut:
Rata-rata = Skor siswa keselruhan
(32)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Teknik kualitatif
Teknik ini digunakan untuk menganalisa hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta gejala-gejala yang timbul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran terhadap sikap dan pendapat pada kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung.
b. Teknik kuantitatif (Teknik persentase)
Teknik ini digunakan untuk menganalisa data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan. Analisa data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang diajukan. Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisa dengan sistem penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada konsep yang dipelajari.
2. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dikatagorikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian ditafsirkan secara aktual dan sistematis dalam keseluruhan permasalahan dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya menganalisis data, hasil tindakan disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan beserta efek yang ditimbulkannya.
(33)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Teknik analisis ini digunakan untuk menganalisa hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta gejala-gejala yang timbul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran terhadap sikap dan pendapat pada kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung.
b. Analisis kuantitatif (Teknik persentase)
Teknik ini digunakan untuk menganalisis data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan. Analisis data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang diajukan. Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisis dengan sistem penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada materi yang dipelajari.
(34)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Setelah dilaksanakan semua rencana tindakan pembelajaran mulai dari siklus I samapi siklus II dengan menerapkan pembelajaran IPS yang menggunakan metode bermain peran di kelas IV SD Negeri Mande 03 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
bermain peran berpedoman pada langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) mengidentifikasi masalah dengan cara memotivasi para peserta, (2) pemilihan peran, (3) menyiapkan sebagai pengamat yang akan dicapai, (4) menyusun skenario pembelajaran, (5) pemeranan, (6) tahapan diskusi dan evaluasi, (7) pemeranan ulang, (8) diskusi dan evaluasi tahap dua, (9) membagi pengalaman dan menarik generalisasi.
2. Metode bermain peran dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
Strategi pembelajaran model bermain peran mulai dari pelaksanaan siklus I sampai siklus II, peranan kelompok siswa mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada kelompoknya. Siswa yang dibimbing oleh ketua kelompoknya mampu menimbulkan rasa percaya diri untuk menyelesaikan tugasnya. Selain itu, metode bermain peran juga dapat meningkatkan prestasi siswa.
(35)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IV setelah menggunakan
metode bermain peran terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS, ini dapat dilihat dari data nilai proses dan nilai evaluasi siklus I dan siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus I nilai rata-rata proses yang diperoleh yaitu 5,5 (cukup baik), siklus II nilai rata-rata proses mengalami kenaikan menjadi 6,3 (baik). Selain itu pada nilai evaluasi juga, setiap siklusnya mengalami kenaikan yang berarti. Hal ini terlihat dari nilai tara-rata evaluasi siklus I yaitu 7,06 pada siklus ke II nilai rata-rata evaluasi naik menjadi 8,06.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kajian teoritis dan temuan penelitian, maka peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru jangan ragu-ragu menerapkan metode bermain peran dalam
pembelajaran di kelas terlebih untuk mata pelajaran IPS yang memiliki konsep konkrit sosial yang dapat ditemukan sehari-hari di masyarakat;
b. Guru mempertahankan upaya yang telah dilakukan dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan mencari terobosan-terobosan baru dan aktual untuk lebih mempertajam peningkatan suasana belajar yang kondusif, inovatif, dan menyenangkan siswa;
(36)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Kendala-kendala yang dihadapi guru hendaknya dijadikan suatu tantangan
bukan hambatan, sebab dengan persepsi demikian ada semangat guru dalam bekerja sebagai pendidik;
d. Semangat yang penuh, etos kerja dan etos belajar yang tinggi perlu
ditumbuhkembangkan oleh guru dan siswa selama belajar dan sekolah, sebab minimal dengan modal tersebut proses pembelajaran IPS akan berlangsung dengan baik dan lancar.
2. Bagi siswa
a. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan
metode bermain peran.
b. Pembelajarn IPS dengan menggunakan metode bermain peran
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran IPS karena berkaitan dengan kehidupan nyata.
c. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran siswa
(37)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arsilah, (2005). Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) untuk Peningkatan Aktivitas dalam Pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri gudang Cianjur.
BSNP, (2006). Strandar Isi dan SKL untuk Satuan Pendidikan Dasar, Jakarta. Azies, dkk. (1996). Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Dahlan, (1996). Model-model Mengajar. Bandung: CV. Dipenogoro.
Depdiknas, (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PP Cipta Jaya. Djahiri, (1993). Kurikulum Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial PSL dan PPS
yang Menjawab Tantangan Hari Esok. Jurnal Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, I/1993. Bandung: Forum Komunikasi FPIPS/IPS Indonesia.
Darmodjo dan Kalingis (1992/1993). Perkembangan Intelektual dan Emosional
Anak. Bandung.
Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hermawan R. (2000). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Ibrahim, R dan Syaodib, N. (1991). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tingkat Proyek Pembina Tenaga Kependidikan.
Kasbollah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud Dirjen Dikti. Pelatih Proyek PGSD.
Suhanda, Efendi, dkk (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas IV. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa.
Nursid, S. (2007). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sapriya, dkk. (2006). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS.
(38)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sudardja. Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa
dalam Pembelajaran.
Slameto, (1987). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.
(1)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Teknik analisis ini digunakan untuk menganalisa hasil observasi aktivitas guru dan siswa serta gejala-gejala yang timbul pada saat berlangsungnya proses pembelajaran terhadap sikap dan pendapat pada kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung.
b. Analisis kuantitatif (Teknik persentase)
Teknik ini digunakan untuk menganalisis data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan. Analisis data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang diajukan. Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisis dengan sistem penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada materi yang dipelajari.
(2)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Setelah dilaksanakan semua rencana tindakan pembelajaran mulai dari siklus I samapi siklus II dengan menerapkan pembelajaran IPS yang menggunakan metode bermain peran di kelas IV SD Negeri Mande 03 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
bermain peran berpedoman pada langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) mengidentifikasi masalah dengan cara memotivasi para peserta, (2) pemilihan peran, (3) menyiapkan sebagai pengamat yang akan dicapai, (4) menyusun skenario pembelajaran, (5) pemeranan, (6) tahapan diskusi dan evaluasi, (7) pemeranan ulang, (8) diskusi dan evaluasi tahap dua, (9) membagi pengalaman dan menarik generalisasi.
2. Metode bermain peran dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran model bermain peran mulai dari pelaksanaan siklus I sampai siklus II, peranan kelompok siswa mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada kelompoknya. Siswa yang dibimbing oleh ketua kelompoknya mampu menimbulkan rasa percaya diri untuk menyelesaikan tugasnya. Selain itu, metode bermain peran juga dapat meningkatkan prestasi siswa.
(3)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IV setelah menggunakan metode bermain peran terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS, ini dapat dilihat dari data nilai proses dan nilai evaluasi siklus I dan siklus II terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus I nilai rata-rata proses yang diperoleh yaitu 5,5 (cukup baik), siklus II nilai rata-rata proses mengalami kenaikan menjadi 6,3 (baik). Selain itu pada nilai evaluasi juga, setiap siklusnya mengalami kenaikan yang berarti. Hal ini terlihat dari nilai tara-rata evaluasi siklus I yaitu 7,06 pada siklus ke II nilai rata-rata evaluasi naik menjadi 8,06.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kajian teoritis dan temuan penelitian, maka peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru jangan ragu-ragu menerapkan metode bermain peran dalam
pembelajaran di kelas terlebih untuk mata pelajaran IPS yang memiliki konsep konkrit sosial yang dapat ditemukan sehari-hari di masyarakat; b. Guru mempertahankan upaya yang telah dilakukan dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan mencari terobosan-terobosan baru dan aktual untuk lebih mempertajam peningkatan suasana belajar yang kondusif, inovatif, dan menyenangkan siswa;
(4)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Kendala-kendala yang dihadapi guru hendaknya dijadikan suatu tantangan
bukan hambatan, sebab dengan persepsi demikian ada semangat guru dalam bekerja sebagai pendidik;
d. Semangat yang penuh, etos kerja dan etos belajar yang tinggi perlu ditumbuhkembangkan oleh guru dan siswa selama belajar dan sekolah, sebab minimal dengan modal tersebut proses pembelajaran IPS akan berlangsung dengan baik dan lancar.
2. Bagi siswa
a. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran.
b. Pembelajarn IPS dengan menggunakan metode bermain peran
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran IPS karena berkaitan dengan kehidupan nyata.
c. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran siswa
(5)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arsilah, (2005). Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) untuk Peningkatan Aktivitas dalam Pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri gudang Cianjur.
BSNP, (2006). Strandar Isi dan SKL untuk Satuan Pendidikan Dasar, Jakarta. Azies, dkk. (1996). Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Dahlan, (1996). Model-model Mengajar. Bandung: CV. Dipenogoro.
Depdiknas, (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PP Cipta Jaya. Djahiri, (1993). Kurikulum Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial PSL dan PPS yang Menjawab Tantangan Hari Esok. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, I/1993. Bandung: Forum Komunikasi FPIPS/IPS Indonesia.
Darmodjo dan Kalingis (1992/1993). Perkembangan Intelektual dan Emosional Anak. Bandung.
Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hermawan R. (2000). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Ibrahim, R dan Syaodib, N. (1991). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tingkat Proyek Pembina Tenaga Kependidikan.
Kasbollah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud Dirjen Dikti. Pelatih Proyek PGSD.
Suhanda, Efendi, dkk (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas IV. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa.
Nursid, S. (2007). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sapriya, dkk. (2006). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS.
(6)
Ida Rosidah
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran ips dengan materi kegiatan ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sudardja. Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran.
Slameto, (1987). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.