Perancangan Interior Restoran Healthy Homey dengan Konsep Pick, Look, Dine in di Kota Bandung.

(1)

ABSTRACT

RESTAURANT INTERIOR DESIGNING OF HOMEY DELICACY,

WITH INTRIGUING PICK, LOOK, AND DINE IN CONCEPT IN

BANDUNG

Andri Berlien/1263049

Basically humans need food to survive. The sources of food can be from vegetables and animals. Humans do not only eat food, but they must eat healthy food, The food must be clean, including the way of cooking it and the eating area. One area of eating is a restaurant. However, people can only enjoy the food served but they cannot know the types of ingredients used.

The aim of the healthy restaurant design is to facilitate visitors to choose the ingredients of the dish, see the process of cooking them in the kitchen, and choose the area of eating. Besides, there are also hydroponic vegetables to choose so that the food will not contain chemicals and an aquarium where people can directly choose which to cook.

The design concept is “pick, look, dine in”. This concept attempts to make visitors do everything by themselves, so that they can know the food quality, starting from the ingredients until food consuming. This is so because the most important thing in life starts from the food we eat.


(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 Identifikasi... 2

1.3 Ide Gagasan ... 2

1.4 Manfaat Perancangan ... 2

1.5 Ruang Lingkup Perancangan ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II HEALTHY RESTAURANT ... 4

2.1 Pengertian Healthy (Kesehatan) ... 4

2.2 Pengertian Lifestyle (Gaya Hidup) ... 4

2.3 Pengertian Restoran ... 5

2.4 Menu Makanan Berdasarkan Waktu Penghidangan (Bentuk Hidangan) ... 6

2.4.1 Hidangan Makan Pagi (Breakfast) ... 6

2.4.2 Hidangan Makan Siang (Lunch) ... 6

2.4.3 Hidangan Makan Malam (Dinner) ... 7

2.5 Contoh Makanan dan Minuman Sehat ... 8

2.6 Data Antropometri ... 11


(3)

2.7.1 Pencahayaan Buatan Restoran ... 19

2.8 Hidroponik ... 20

2.9 Studi Banding ... 22

2.9.1 Restoran Kehidupan Tidak Pernah Berakhir... 22

2.9.2 Visi & Misi ... 22

2.9.3 Area Penjualan ... 23

2.9.4 Area Informasi ... 24

2.9.5 Area Makan ... 25

2.9.6 Lighting pada Area Makan ... 25

2.9.7 Dekorasi pada Area Makan ... 26

2.9.8 Informasi pada Area Makan ... 26

2.9.9 Area display Makan ... 27

2.9.10 Restoran Opika Organic Sdn Bhd ... 27

2.9.11 Area Makan ... 27

2.9.12 Area Market ... 28

2.9.13 Area Dapur ... 29

2.9.14 Area Workshop ... 29

BAB III ANALISA SITE... 30

3.1 Analisis Site ... 30

3.2 Site Plan ... 33

3.3 Aktivitas User ... 34


(4)

3.3.2 Staff ... 34

3.4 Flow Activity ... 35

3.5 Kebutuhan Ruang & Besaran Luas Ruang ... 37

3.6 Zooning & Blocking ... 39

3.7 Hubungan Kedekatan Ruang... 42

BAB IV HASIL PERANCANGAN. ... 43

4.1 Implementasi Konsep ... 43

4.2 Implementasi Tema ... 43

4.3 Area Dapur ... 43

4.3.1 Lantai... 44

4.3.2 Dinding ... 44

4.3.3 Plafon ... 44

4.4 Area Makan ... 45

4.4.1 Lantai... 45

4.4.2 Dinding ... 45

4.4.3 Plafon ... 45

4.5 Area Sayur dan Ikan ... 46

4.5.1 Lantai... 46

4.5.2 Dinding ... 46

4.5.3 Plafon ... 46

4.6 Area Edukasi Masak ... 47


(5)

4.6.2 Dinding ... 47

4.6.3 Plafon ... 47

4.7 Area Edukasi Hidroponik ... 48

4.7.1 Lantai... 48

4.7.2 Dinding ... 48

4.7.3 Plafon ... 48

4.8 Konsep Ruang ... 49

4.9 Konsep Bentuk ... 49

4.10 Konsep Warna ... 49

4.11 Konsep Pencahayaan ... 49

4.12 Penghawaan... 50

4.13 Konsep Material ... 50

4.14 Keamanan ... 51

4.15 Studi Image ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 54

5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran ... 54


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua manusia itu membutuhkan makan untuk dapat bertahan hidup. Sumber makanan yang dibutuhkan oleh manusia itu terdiri dari nabati dan hewani. Sumber nabati itu seperti sayuran dan biji-bijian. Sedangkan sumber hewani itu terdapat pada daging. Keberagaman akan makanan itu dapat dilihat dari tipe dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia.

Makanan yang dikonsumsi oleh manusia harus makanan yang sehat. Makanan sehat itu mempunyai tiga poin yang harus diperhatikan. Pertama makanan sehat adalah makanan yang sehat sumbernya. Artinya makanan tersebut tidak tercemar. Selain itu tidak kadarluarsa ataupun tidak menimbulkan aroma yang tidak sedap.

Kedua makanan sehat adalah makanan yang pengolahannya baik. Artinya makanan tersebut tidak boleh dimasak terlalu lama. Masak terlalu lama dapat menghilangkan nutrisi dalam makanan. Jika nutrisi dalam makanan itu hilang maka makanan tersebut tidaklah berguna bagi tubuh. Selain itu tempat untuk mengolah makanan tersebut juga harus bersih.

Ketiga makanan sehat adalah makanan yang konsumsi secara baik. Artinya mengkonsumsi makanan itu harus secara cukup. Meskipun kedua proses tersebut dilakukan dengan baik, jika mengkonsumsi secara berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan. Cukup yang dimaksud adalah tidak melebihi batas porsi tubuh. Mengkonsumsi yang baik itu juga ditentukan dari jarak makan dan istirahat.

Sehingga dari tiga proses tersebut terdapat dua hal penting. Pengunjung bisa langsung memastikan makanan yang dikonsumsi dan cara pengolahannya. Berbeda dengan restoran lain yang bahan makanan dan pengolahannya tidak diketahui oleh pengunjung.


(7)

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah saat ini kita masih tidak bisa melihat cara memasak dalam restoran. Pengunjung tidak mengetahui bahwa restoran tersebut menggunakan bahan yang berkualitas atau tidak. Pengunjung hanya dapat mempercayakan bahan makanan dan pengolahannya kepada restoran.

1.3 Gagasan

Mendesain dua area dapur yang berbeda. Dapur yang berbeda ditinjau dari jenis makanan yang terdapat dalam restoran. Akan terdapat satu dapur khusus sayur dan satu dapur khusus ikan. Pengolahannya secara terpisah agar daging dan sayur tidak dimasak dalah satu area.

Memberikan kepada pengunjung area pemilihan sayur hidroponik dan area ikan. Terdapat dua area tersebut agar pengunjung dapat memastikan kualitas dari bahan tersebut. Hasil makanan yang dipilih kemudian akan diolah untuk dikonsumsi.

Memastikan pengunjung melakukan sendiri ketiga proses tersebut. Mulai dari pemilihan sayur sendiri baik secara langsung dipetik ataupun dari market yang tersedia dalam restoran. Pengunjung bisa langsung melihat proses pengolahan makanan agar terjamin kebersihannya. Pengunjung juga bisa mengendalikan diri untuk tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan.

1.4 Manfaat Perancangan

Merancang sebuah restoran yang memiliki fasilitas:

1. Penjualan ikan hidup

2. Penjualan sayur hidup: hidroponik

3. 2 jenis dapur: dapur ikan, dapur sayur

4. Ruang makan indoor & outdoor

5. Edukasi hidroponik dan edukasi masak sehat


(8)

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Dalam perancangan akan didesain sebuah restoran yang dimana pengunjung bisa memilih bahan makanan sendiri. Terdapat tanaman hidroponik yang bisa langsung dipetik oleh pengunjung. Juga terdapat area ikan yang masih hidup yang kemudian dipilih oleh pengunjung untuk diolah langsung.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Gagasan, Manfaat Perancangan, Ruang Lingkup Perancangan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II RESTORAN

Pengertian Healthy, Pengertian Lifestyle, Pengertian Restoran, Menu Makanan Berdasarkan Waktu Penghidangan (Bentuk Hidangan), Contoh Makanan dan Minuman Sehat, Data Antropometri, Pencahayaan Restoran, Hidroponik, Studi Banding.

BAB III PERANCANGAN

Analisis Site, Site Plan, Aktivitas User, Flow Activity, Kebutuhan Ruang & Besaran Luas Ruang, Zooning & Blocking, Hubungan Kedekatan Ruang. BAB IV HASIL PERANCANGAN

Implentasi Konsep, Studi Image, Area Dapur, Area Makan, Area Ikan dan Sayur, Area Edukasi Masak, Area Edukasi Hidroponik, Konsep Ruang, Konsep Bentuk, Konsep Warna, Konsep Pencahayaan, Penghawaan, Konsep Material, Keamanan, Studi Image.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan, Saran.


(9)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Hal terpenting dalam menjalankan pola hidup sehat terdapat tiga aspek. Tiga aspek tersebut yaitu pemilihan bahan yang sehat, cara pengolahan makanan yang sehat, dan cara mengkonsumsi yang sehat. Pemilihan bahan sehat maksudnya memberikan pengunjung kebebasan untuk memilih bahan makanan yang akan dikonsumsi. Olah sehat dilihat dari bentuk dapur yang dibuat terbuka agar pengunjung dapat melihat kebersihan dapur. Makan sehat maksudnya porsi makan yang tidak berlebihan. Area makan juga diberikan kebebasan untuk makan di area outdoor atau indoor. Ketiga hal sersebut sangat penting untuk diperhatikan. Karena gaya hidup mempengaruhi bentuk desain.

Terdapat juga ruangan yang mendukung dalam restoran seperti: hidroponik, market, dapur sayur dan dapur ikan, area makan outdoor dan indoor, edukasi masak dan edukasi hidroponik.

5.2 Saran

Perancang menyadari bahwa hasil desain masih memiliki kekurangan.

Untuk itu perancang ingin menerima setiap masukan yang membangun. Sehingga dapat membantu dan berkembang dalam mendesain pada lain waktu.


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda, 2005. “DAPUR - Seni Menata Rumah”, Gramedia, Jakarta. Archiworld, 2006. Detail 08 Interior Design Detail Shop Restaurant, Korea

Atmodjo, Marsum Widjojo. 2007. Restoran dan segala Permasalahannya, Yogyakarta, Andi

Lam, William M.C. 1977. Perception and Lighting as Formgivers for Architecture. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Lawson, Fred. 1994. Restaurant Planing and Design. Cambridge : Cambridge University Press

Love, Gilly, 2005. “Membuat Dapur Idaman”, Gramedia, Jakarta.

Shinya Hiromi. 2002. Mukjizat Mikroba, Jakarta, Gramedia Pustaka Shinya Hiromi. 2007. Miracle of Enzyme, Bandung, Mizan Pustaka Unknow. 2011. Pengertian Restoran dan Jenis-jenis Restoran, Medan

Quinn, Thomas. 1981. Atmosphere in The Restaurant. Michigan: Michigan State University.

Wa, Marsum, 1994. Restoran dan segala Permasalahannya, Yogyakarta, Andi offset

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39674/3/Chapter%20II.html http://naufalrachmats.co.id/2013/01/pengertian-cara-melakukan.html


(1)

v Universitas Kristen Maranatha

4.6.2 Dinding ... 47

4.6.3 Plafon ... 47

4.7 Area Edukasi Hidroponik ... 48

4.7.1 Lantai... 48

4.7.2 Dinding ... 48

4.7.3 Plafon ... 48

4.8 Konsep Ruang ... 49

4.9 Konsep Bentuk ... 49

4.10 Konsep Warna ... 49

4.11 Konsep Pencahayaan ... 49

4.12 Penghawaan... 50

4.13 Konsep Material ... 50

4.14 Keamanan ... 51

4.15 Studi Image ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 54

5.1 Simpulan ... 54

5.2 Saran ... 54


(2)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua manusia itu membutuhkan makan untuk dapat bertahan hidup. Sumber makanan yang dibutuhkan oleh manusia itu terdiri dari nabati dan hewani. Sumber nabati itu seperti sayuran dan biji-bijian. Sedangkan sumber hewani itu terdapat pada daging. Keberagaman akan makanan itu dapat dilihat dari tipe dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia.

Makanan yang dikonsumsi oleh manusia harus makanan yang sehat. Makanan sehat itu mempunyai tiga poin yang harus diperhatikan. Pertama makanan sehat adalah makanan yang sehat sumbernya. Artinya makanan tersebut tidak tercemar. Selain itu tidak kadarluarsa ataupun tidak menimbulkan aroma yang tidak sedap.

Kedua makanan sehat adalah makanan yang pengolahannya baik. Artinya makanan tersebut tidak boleh dimasak terlalu lama. Masak terlalu lama dapat menghilangkan nutrisi dalam makanan. Jika nutrisi dalam makanan itu hilang maka makanan tersebut tidaklah berguna bagi tubuh. Selain itu tempat untuk mengolah makanan tersebut juga harus bersih.

Ketiga makanan sehat adalah makanan yang konsumsi secara baik. Artinya mengkonsumsi makanan itu harus secara cukup. Meskipun kedua proses tersebut dilakukan dengan baik, jika mengkonsumsi secara berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan. Cukup yang dimaksud adalah tidak melebihi batas porsi tubuh. Mengkonsumsi yang baik itu juga ditentukan dari jarak makan dan istirahat.

Sehingga dari tiga proses tersebut terdapat dua hal penting. Pengunjung bisa langsung memastikan makanan yang dikonsumsi dan cara pengolahannya. Berbeda dengan restoran lain yang bahan makanan dan pengolahannya tidak diketahui oleh pengunjung.


(3)

2 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Masalah saat ini kita masih tidak bisa melihat cara memasak dalam restoran. Pengunjung tidak mengetahui bahwa restoran tersebut menggunakan bahan yang berkualitas atau tidak. Pengunjung hanya dapat mempercayakan bahan makanan dan pengolahannya kepada restoran.

1.3 Gagasan

Mendesain dua area dapur yang berbeda. Dapur yang berbeda ditinjau dari jenis makanan yang terdapat dalam restoran. Akan terdapat satu dapur khusus sayur dan satu dapur khusus ikan. Pengolahannya secara terpisah agar daging dan sayur tidak dimasak dalah satu area.

Memberikan kepada pengunjung area pemilihan sayur hidroponik dan area ikan. Terdapat dua area tersebut agar pengunjung dapat memastikan kualitas dari bahan tersebut. Hasil makanan yang dipilih kemudian akan diolah untuk dikonsumsi.

Memastikan pengunjung melakukan sendiri ketiga proses tersebut. Mulai dari pemilihan sayur sendiri baik secara langsung dipetik ataupun dari market yang tersedia dalam restoran. Pengunjung bisa langsung melihat proses pengolahan makanan agar terjamin kebersihannya. Pengunjung juga bisa mengendalikan diri untuk tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan.

1.4 Manfaat Perancangan

Merancang sebuah restoran yang memiliki fasilitas: 1. Penjualan ikan hidup

2. Penjualan sayur hidup: hidroponik 3. 2 jenis dapur: dapur ikan, dapur sayur 4. Ruang makan indoor & outdoor

5. Edukasi hidroponik dan edukasi masak sehat 6. Area service


(4)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Dalam perancangan akan didesain sebuah restoran yang dimana pengunjung bisa memilih bahan makanan sendiri. Terdapat tanaman hidroponik yang bisa langsung dipetik oleh pengunjung. Juga terdapat area ikan yang masih hidup yang kemudian dipilih oleh pengunjung untuk diolah langsung.

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Gagasan, Manfaat Perancangan, Ruang Lingkup Perancangan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II RESTORAN

Pengertian Healthy, Pengertian Lifestyle, Pengertian Restoran, Menu Makanan Berdasarkan Waktu Penghidangan (Bentuk Hidangan), Contoh Makanan dan Minuman Sehat, Data Antropometri, Pencahayaan Restoran, Hidroponik, Studi Banding.

BAB III PERANCANGAN

Analisis Site, Site Plan, Aktivitas User, Flow Activity, Kebutuhan Ruang & Besaran Luas Ruang, Zooning & Blocking, Hubungan Kedekatan Ruang.

BAB IV HASIL PERANCANGAN

Implentasi Konsep, Studi Image, Area Dapur, Area Makan, Area Ikan dan Sayur, Area Edukasi Masak, Area Edukasi Hidroponik, Konsep Ruang, Konsep Bentuk, Konsep Warna, Konsep Pencahayaan, Penghawaan, Konsep Material, Keamanan, Studi Image.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


(5)

54 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Hal terpenting dalam menjalankan pola hidup sehat terdapat tiga aspek. Tiga aspek tersebut yaitu pemilihan bahan yang sehat, cara pengolahan makanan yang sehat, dan cara mengkonsumsi yang sehat. Pemilihan bahan sehat maksudnya memberikan pengunjung kebebasan untuk memilih bahan makanan yang akan dikonsumsi. Olah sehat dilihat dari bentuk dapur yang dibuat terbuka agar pengunjung dapat melihat kebersihan dapur. Makan sehat maksudnya porsi makan yang tidak berlebihan. Area makan juga diberikan kebebasan untuk makan di area outdoor atau indoor. Ketiga hal sersebut sangat penting untuk diperhatikan. Karena gaya hidup mempengaruhi bentuk desain.

Terdapat juga ruangan yang mendukung dalam restoran seperti: hidroponik, market, dapur sayur dan dapur ikan, area makan outdoor dan indoor, edukasi masak dan edukasi hidroponik.

5.2 Saran

Perancang menyadari bahwa hasil desain masih memiliki kekurangan. Untuk itu perancang ingin menerima setiap masukan yang membangun. Sehingga dapat membantu dan berkembang dalam mendesain pada lain waktu.


(6)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda, 2005. “DAPUR - Seni Menata Rumah”, Gramedia, Jakarta. Archiworld, 2006. Detail 08 Interior Design Detail Shop Restaurant, Korea

Atmodjo, Marsum Widjojo. 2007. Restoran dan segala Permasalahannya, Yogyakarta, Andi

Lam, William M.C. 1977. Perception and Lighting as Formgivers for Architecture. New York: Mc Graw-Hill Book Company.

Lawson, Fred. 1994. Restaurant Planing and Design. Cambridge : Cambridge University Press

Love, Gilly, 2005. “Membuat Dapur Idaman”, Gramedia, Jakarta. Shinya Hiromi. 2002. Mukjizat Mikroba, Jakarta, Gramedia Pustaka Shinya Hiromi. 2007. Miracle of Enzyme, Bandung, Mizan Pustaka Unknow. 2011. Pengertian Restoran dan Jenis-jenis Restoran, Medan

Quinn, Thomas. 1981. Atmosphere in The Restaurant. Michigan: Michigan State University.

Wa, Marsum, 1994. Restoran dan segala Permasalahannya, Yogyakarta, Andi offset

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39674/3/Chapter%20II.html http://naufalrachmats.co.id/2013/01/pengertian-cara-melakukan.html