8.1 Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten - DOCRPIJM 86956bf486 BAB VIIIBAB VIII Memorandum.compressed
8.1 Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten
Strategi Pembangunan dan arah kebijaksanaan pemerintah Kabupaten Magetan
berdasarkan Rencana Strategis Kabupaten Magetan tahun 2003-2008, Visi Pemerintah
Kabupaten Magetan adalah : “Terwujudnya Kesejahteraan dan Jatidiri Magetan Yang
Beriman, Mandiri, Dinamis, Demokratis dan Berkeadilan”. Pernyataan Visi tersebut,
dilandasi pada nilai-nilai yang ada pada masyarakat Kabupaten Magetan, yaitu Bahwa
masyarakat Kabupaten Magetan merupakan masyarakat yang agamis, mantap dan
berkembangnya kehidupan bergama diupayakan mendorong meningkatnya kualitas
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berkembangnya akhlak
mulia untuk mengukuhkan landasan spiritual, moral dan etika. Dan Budaya masyarakat
Kabupaten Magetan sebagai perwujudan cipta, rasa, karsa dan karya masyarakat
Kabupaten Magetan yang dilandasi nilai-nilai luhur berdasarkan Pancasila, diupayakan
menjiwai perilaku masyarakat dan pelaksana pembangunan serta membangkitkan sikap
Manunggaling Roso, Suko Ambangan.Untuk mencapai visi pemeritah kabupaten Magetan, adapun misi Pemerintah Kabupaten
Magetan adalah :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam
kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Bermasyarakat.
2. Mengembangkan perekonomian daerah dengan pemberdayaan masyarakat dan
optimalisasi pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berwawasan lingkungan.
3. Mewujudkan SDM yang profesional dan meningkatkan sarana dan prasarana melalui
bidang Industri, Pertanian, Pendidikan, Pendidikan, Pariwisata dan Perdagangan (INTAN
PESADA) dan Kesehatan.1. Industri Diprioritaskan pada pengembangan industri kecil dan industri rumah tangga yang berbasis agro (agro industri) serta pengembangan keterkaitan proses hulu hilir melalui penerapan agro bisnis yang utuh. Disamping itu, diprioritaskan pada pemberdayaan masyarakat industri, agar maju, mandiri dan memiliki daya saing kuat. Selain itu, Kabupaten Magetan secara umum telah dikenal di Jawa Timur sebagai kota penghasil kerajinan kulit, genteng, kerajinan anyaman bambu dan kerajinan gamelan. Walaupun secara umum industri ini belum dijalankan secara modern dan belum mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian daerah, namun berbekal image ini, pengembangan lebih lanjut pada sektor ini perlu mendapat perhatian.
2. Pertanian Potensi sektor pertanian yang merupakan core area di Kabupaten Magetan terdiri dari bidang pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setengah roda perekonomian kabupaten ditentukan oleh sektor ini. Untuk itu, pada bidang pertanian diprioritaskan pada intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan mix farming serta pengembangan usaha pertanian rakyat skala kecil yang tangguh, efisien dan maju.
3. Pendidikan Bidang pendidikan diprioritaskan mengingat titik tolak kemajuan daerah ditentukan oleh sektor ini. Peningkatan kualitas kemampuan keterampilan yang meliputi teknologi, manajemen dan kewirausahaan serta pengembangan pendidikan keguruan yang sesuai dengan potensi daerah perlu mendapat perhatian, untuk menangkap peluang pangsa pasar dalam negeri maupun luar negeri.
4. Pariwisata
8.2 Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur
Program investasi untuk masing-masing sub-bidang di Kabupaten Magetan yaitu :
1. Pengembangan Permukiman
2. Tata Bangunan dan Lingkungan
3. Air Limbah
4. Persampahan
5. Drainase
6. Air Minum
8.3 Pengaturan dan Mekanisme Pelaksanaan
Pengaturan dan mekanisme pelaksanaan RPIJMD ini disesuiakan dengan tugas dan
wewenang pelaksana. Untuk kegiatan dengan biaya APBN dilaksanakan oleh Pemerintah
Pusat melalui Satuan Kerja yang terkait di daerah. Sedangkan kegiatan dengan biaya APBD
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten Magetan yang dalam
pelaksanaannya perlu sinergi dan koordinasi antar stakeholders terkait.
Tabel 8.1.
Matrik Logical Fremework
Bidang Air Bersih
Peningkatan pelayanan distribusi air bersih
pelayanan kebutuhan air minum meningkat
Terpenuhinya kebutuhan air minum
Outcome:
Pengembangan Pengelolaan Air minum di Kabupaten Magetan
Output:
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengembangan Pelayanan Pengelolaan air bersih baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan pedesaan.
Penambahan dan Pemasangan Pipa Jaringan Transmisi, Penurunan Kehilangan Air Bersih,
Pengembangan Sumber Air Baku,
optimalisasi
sistem yang
ada dan
pengembang
an pelayanan
program
pemenuhan
danpengembang
an sarana
danprasarana air
bersih bagi
penduduk di
Kabupaten
Magetan Pengembangan Sumber- sumber Air bersih
Potensi Isu/ Permasalahan Kawasan Tujuan /Sasaran Pendekatan /Strategi Pembangunan
Program
Ruang Lingkup Optimalisasi dan peningkatan pelayanan kebutuhan air bersih
pengembangan dan penyelenggara an sistem penyediaan Air Minum
meningkatkan pelayanan Air minum diperdesaan maupun perkotaan
Pememenuhan kebutuhan pelayanan minimal air minum bagi penduduk dan fasilitas- fasilitas umum,
Belum optimalnya pengelolaan penyediaan dan pelayanan air bersih
Cakupan layanan penyediaan sumber air bersih yang belum mampu mencakup seluruh wilayah kabupaten
Intake kawasan perkotaan hanya berada di sumber air kecamatan Poncol, Plaosan, dan Panekan kebocoran air yang mencapai 40 %
Pemanfaatan air bersih dengan sistem perpipaan diwilayah Kabupaten Magetan dilayani oleh perusahaan pemerintah daerah setempat yaitu dibawah kewenangan
serta intensitas pemanfaatan lahan diwilayahnya sebagian besar masih berupa lahan non terbangun
memiliki sumber mata air yang cukup banyak melimpah
Kegiatan Output /Outcome Performance Indicator Kendala Program
Keterbatasan dana
Isu/ Pendekatan Ruang Lingkup Kendala Potensi Permasalahan Tujuan /Sasaran /Strategi Program Output /Outcome Performance Kegiatan Indicator Program Kawasan Pembangunan
dan Kontinyuitas
tanggung pelayanan jawab belum Perusahaan maksimal Daerah Air Kapasitas Minum produksi (PDAM) terbatas Kabupaten Magetan
Kualitas air
yang disalurkan dari PDAM melalui sistem perpipaan memiliki kualitas yang cukup baik
Tabel 8.2.
Matrik Logical Fremework
Bidang Pengembangan Permukiman
Potensi Permasalahan Kawasan Tujuan / Sasaran Pendekatan / Strategi Pembangunan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output / Outcome Performance Indikator Kendala / Program
Kompleksitas kegiatan yang cukup lengkap menjadi pusat orientasi baik untuk social maupun ekonomi pada kawasan perkotaan Merupakan pusat aglomerasi dan orientasi regional skala kawasan Intensitas penggunaan lahan yang masih cukup rendah Potensi bidang pertanian yang cukup besar Budaya masyarakat yang tergolong kekeluargaan dan gotongroyong
Pertumbuhan permukiman yang cukup pesat pada kawasan perkotaan Ketersediaan sarana
& prasarana pendukung yang terbatas dan kurang memadai
Pertumbuhan permukiman yang memusat di sekitar kawasan perkotaan Terbentuknya permukiman padat dengan kondisi yang kurang memadai Masih adanya kondisi yang masih kurang memadai Keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam mendukung maupun proaktif dalam mendukung program pembangunan wilayah
Terpenuhinya kebutuhan dasar permukiman Peningkatan perumahan sederhana, sehat dan layak huni Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman yang sehat dan bersih Meningkatkan kualitas permukiman kumuh Meningkatkan kualitas dan penyediaan sarana dan prasarana dasar lingkungan/per mukiman
Penyusunan studi pengembang an permukiman Pembanguna n dan pengembang an permukiman Peningkatan prasarana dan sarana permukiman
Peningkatan dan optimalisasi pelayanan sarana & prasarana dasar permukiman Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang bersih dan sehat Peningkatan kesehatan lingkungan permukiman terutama pada kawasan padat dan kumuh perkotaan Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai pemahaman pengembangan dan penyehatan lingkungan permukiman
Permukiman kawasan perkotaan dan perdesaan Output :
Pengembang an permukiman Outcome :
Rumah sehat dan layak huni
Kawasan bebas kumuh
Prasarana dan sarana tersedia Rumah penduduk permanen Lingkungan permukiman bersih dan asri Penduduk sehat
Keterbatas an dana Persetujua n program dari legeslatif dan eksekutif
Tabel 8.3.
Matrik Logical Fremework
Bidang Air Limbah (PLP)
Pemenuhan kebutuhan dan penyediaan sarana sanitasi masal untuk penduduk yang belum memilki sanitasi pribadi
Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat yang masih kurang
Operasional prasarana pengolahan air limbah yang optimal
Ketesediaan sanimas pada kawasan padat dan kumuh
Masyarakat sejahtera
Outcome:
Lingkungan sehat
Output:
peningkatan kualitas lingkungan,
Pembangunan Sanitasi (massal) Sanimas Pengembangan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah
Sosialisasi masyarakat mengenai pemahaman dan pengembanga n dan penyehatan lingkungan sehat
peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pengolahan Air Limbah peningkatan kualitas lingkungan,
penanganan pengelolaan air limbah utamanya sarana prasarana sanitasi masal penduduk
Potensi Isu/ Permasalahan Kawasan Tujuan /Sasaran Pendekatan /Strategi Pembangunan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output /Outcome Performance Indicator Kendala Program
penyehatan lingkungan permukiman
Peningkatan prasarana dan sarana pengolahan air limbah
peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pengolahan Air Limbah Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana pengolahan air limbah
Mencapai kondisi masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah permukiman
Rendahnya kesadaran masyarakat, khususnya dalam budaya hidup sehat
sebagian kecil masyarakatnya masih menggunakan sungai dan saluran drainase untuk pembuangan air kotor
IPAL yang belum optimal.
Keberadaan
Keberadaan sanimas yang kurang tepat sasaran dan kurang berfungsi optimal.
Minimnya Jumlah sarana pengelolaan air limbah yang melayani penduduk secara komunal (sanimas). Terutama pada kaw yang padat aktivitas. Sperti di Kel.Sukowinangun.
Secara umum, sistem sanitasi penanganan air limbah sudah cukup terpenuhi oleh masyarakat secara individual oleh masing- masing rumah tangga. Sistem sanitasi tersebut menggunakan sistem septik tank ataupun kakus.
Keterbatasan dana
Tabel 8.4.
Matrik Logical Fremework
Bidang Persampahan (PLP)
Peningkatan kapasitas dan kualitas pengelolaan persampahan di TPA
Kesadaran masyarak at untuk peduli lingkungan
Masyarakat mendapat nilai tambah dari sampah
TPA dapat mendaur ulang sampah
Tidak terdapat timbunan sampah pada tempat terbuka;
Lingkungan yang bersih dan indah
Outcome:
Peningkatan kapasitas dan kualitas pengelolaan persampahan
Output:
Rehabilitasi dan Pemeliharaan prasarana dan sarana pengelolaan
Optimaliasi dan Peningkatan operasi prasarana dan sarana pengelolaan dan pengolahan persampahan
Penyediaan prasarana dan sarana dasar pengelolaan dan pengolahan persampahan
Perumusan dasar dan peraturan pengelolaan dan pengolahan persampahan.
Pengembangan pengelolaan TPA
Peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Tercapaianya Peningkatan prasarana dan sarana persampahan
Potensi Isu/ Permasalahan Kawasan Tujuan /Sasaran Pendekatan /Strategi Pembangunan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output /Outcome Performance Indicator Kendala Program
Pencapaian pengurangan kuantitas sampah
Pencapaian sasaran cakupan pelayanan persampahan penduduk
Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan
Peningkatan peran aktif masyarakat dan usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan
Pengurangan sampah maksimal semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya
Keterbatasan jumlah kendaraan angkutan serta kondisinya
Minimnya ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat disediakan oleh pemerintah
Limbah B3 baik dari sampah rumah tangga dan fasilitas sosial terutama dari industri kulit yang masih belum tertangani dan terkelola dengan baik.
Aksesbilitas menuju TPA yang masih belum memaai
Sarana dan prasarana TPA Milangasri yang terbatas dan pengelolaannya yang masih belum optimal
Cakupan pelayanan perangkutan dan pengelolaan persampahan yang masih terbatas
Desa Milangasri yang cukup mudah dijangkau
Masih tersedia lahan untuk perluasan TPA disekitar TPA Milangasri Lokasi TPA di
Sudah tersedia lahan TPA sebagai tempat penanganan dan pengelolaan sampah secara regional
Terbatas dana
Pendekatan Isu/ Permasalahan Ruang Lingkup Kendala Potensi Tujuan /Sasaran /Strategi Program Output /Outcome Performance Kawasan
Kegiatan Indicator Program Pembangunan
yang perlu perawatan peningkatan dan dan permajaan kualitas pengolahan Banyak sampah pelayanan persampahan
terdapat di sungai pengelolaan dan saluran drainase TPA yang bersumber dari masyarakat setempat dan “kiriman“ dari luar wilayah
Tabel 8.5.
Matrik Logical Fremework
Bidang Drainase (PLP)
Program dan Perencanaan Pembangunan Sistem Drainase
sistem drainase yang teratur, Mudah dalam pengelolaan dan pemeliharaanny a.
Kawasan bebas banjir dan genangan
Tidak terdapat timbunan sampah pada sistem saluran drainase
Bebas genangan dan bebas banjir
Outcome:
Perencanaan dan pengembang an sistem drainase yang komprehensif dan terpadu
Output:
Optimalisasi fungsi drainase dan pengtendalia n banjir
Optimaliasasi pemanfaatan dan pengelolaan Sumber Daya Air Sungai Gandong yang berwawasan lingkungan
Sarana dan Prasarana Drainase.
Penyusunan Studi, Perencanaan dan Masterplan Drainase Peningkatan
Saluran Drainase secara kontinyu
Pemeliharaan dan Pembangunan Prasarana Drainase Normalisasi
Pembinaan Pengelolaan Sistem Drainase Pengembangan
Potensi Isu/ Permasalahan Kawasan Tujuan /Sasaran Pendekatan /Strategi Pembangunan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output /Outcome Performance Indicator Kendala Program
Peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan drainase
Perawatan dan perbaikan (normalisasi) pada saluran- saluran drainase
Konservasi sungai sebagai saluran drainase primer
Berkurangnya wilayah genangan air permanen dan temporer
meningkatkan fungsi saluran drainase sebagai pematus dan pembuangan limpasan air hujan
terbebasnya saluran drainase dari permasalahan- baik dari genangan air permukaan serta penyumbatan sampah
Pememenuhan pelayanan sistem drainase
Kebiasaan masyarakat membuang sampah di Sungai Kesadaran drainase masyarakat yang masih lemah akan fungsi dan peranan Sungai
Belum adanya sarana pintu air sebagai media control kapasitas debit saluran
Dimensi saluran drainase yang tidak sesuai dengan kapasitas daya tampung
Tidak adanya peraturan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase
Jaringan drainase yang berada diwilayah perencanaan Kabupaten Magetan sebagian besar sudah memenuhi pelayanan
Vitalnya peranan sungai Gandong bagi wilayah kabuapaten Magetan Lokasi sungai yang berada ditengah melintas sangat dekat dengan kawasan pemukiman penduduk
Keterbatasan dana
Tabel 8.6.
Matrik Logical Fremework
Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
Keteraturan bangunan dan lingkungan
Optimaliasi dan peningkatan pengembanga n dan pengelolaan Penataan Bangunan dan Lingkungan kawasan perkotaan
Revitalisasi dan rehabilitasi kawasan pemukiman kumuh dan stren kali
Relokasi pemukiman penduduk yang berada
Penyusunan dan Pengaturan Rencana Tata Bangun dan Lingkungan (RTBL)
Penyusunan Perda Bangunan Gedung Penataan permukiman padat dan kumuh
Kawasan stren kali Output:
Tersusunnya studi pengembang an dan pengaturan rencana tata bangunan dan lingkungan permukiman
Revitalisasi kawasan kumuh dan stren kali Outcome: lingkungan
Antisipasi kawasan bencana longsor
sehat dan asri
Ada peda pendirian bangunan gedung sesuai peraturan
Bebas bencana
Keserasian dan keindahan bangunan dan lingkungan
Keserasian dan keindahan bangunan gedung
Lingkungan yang asri dan teratur pada kawasan kumuh dan padat
Keterbatasan dana
Perumusan dasar dan peraturan pengelolaan dan pengembanga n Penataaan bangunan dan Lingkungan.
Penataan permukiman
Potensi Isu/ Permasalahan Kawasan Tujuan /Sasaran Pendekatan Strategi Pembangunan Program Ruang Lingkup Kegiatan Output /Outcome Performance Indicator Kendala Program
Adanya pemukiman penduduk yang terbangun pada kawasan stren kali (sempadan sungai)
Merupakan pusat- pusat kegiatan kota dengan skala pelayanan regional.
Keberadaannya yang sangat penting mjd generator menarik pertumbuhankawasa n.
Dilalui oleh jaringan jalan yang menghubungkan antara Kabupaten . Terutama pada kelurahan Tambran yang merupakan gerbang penghubung antar wilayah .
Wil perencanaan relatif masih belum banyak mengalami permasalahan besar sperti yang terjadi di kota – kota besar, sehingga memudahkan dalam menyusun perencanaan tata bangunan dan
Belum tertatanya Bangunan dan Lingkungan
Belum ada penataan dan pengembangan pembangunan sarana prasarana permukiman padat kumuh
Perkembangan penataan bangunan yang masih belum harmonis dan terstruktur.
Efisiensi pemanfaatan lahan;
Pengaturan Pendirian bangunan
Peningkatan sistem fasilitas dan utilitas pelayanan;
Meningkatkan kualitas permukiman padat dan kumuh;
Meningkatkan kualitas lingkungan;
Pengembangan sistem pengaturan bangunan dan lingkungan
Pengembangan kebijakan dalam pengaturan perijinan dan pendirian bangunan
Terpenuhinya sarana prasarana kawasan permukiman
Pengaturan tata bangunan dan lingkungan
Persetujuan program dari legislatif dan eksekutif lingkungan. kumuh pada kawasan longor stren kalli Sempadan
sungai terlindungi