BAB VIII – ASPEK PEMBIAYAAN - DOCRPIJM 8a52fd8c82 BAB VIIIBAB VIII ASPEK PEMBIAYAAN

BAB VIII – ASPEK PEMBIAYAAN Pemerintah Kota Probolinggo dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan

  daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 jo.

  Pemendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan secara spesifik pengelolaan keuangan Daerah Kota Probolinggo diatur dalam Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

  Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Probolinggo dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD merupakan instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah.

  Struktur APBD Kota Probolinggo terdiri dari (1) Penerimaan Daerah yang didalamnya terdapat pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah; (2) Pengeluaran Daerah yang didalamnya terdapat Belanja Daerah dan (3) Pengeluaran Pembiayaan Daerah.

  Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah, sehingga analisis pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah guna mewujudkan visi dan misi.

VIII.1. PENDAPATAN DAERAH

  Pendapatan daerah merupakan penerimaan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan di daerah yang diperoleh dari sumber- sumber penerimaan daerah antara lain Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan Lain-lain pendapatan yang sah.

  Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Analisis kemampuan Pemerintah dapat diukur dari penerimaan pendapatan daerah selama 5 tahun terakhir (2010 – 2014) yang terus menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun dengan rata-rata peningkatan pendapatan daerah pertahun sebesar 12,07%, secara rinci seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

  

Tabel VIII. 1 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Probolinggo Tahun 2010-2014

Periode (dalam Rp.000.000) Pertambahan Proporsi No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata Rata-rata

1 PENDAPATAN DAERAH 471.917,428 614.208,005 566.210,945 682.356,282 753.482,007 13,32%

1.1 Pendapatan Asli Daerah 40.085,224 69.261,489 57.455,036 78.355,778 80.748,089 23,79% 10,55%

  1.1.1 Pajak Daerah 6.848,149 13.933,503 11.713,782 20.951,122 19.063,571 39,35%

  1.1.2 Retribusi Daerah 26.696,155 11.006,288 10.584,456 11.870,774 12.349,794 -11,60%

  1.1.3 Bagian Laba BUMD 1.179,091 1.027,155 1.653,391 739,527 1.033,357 8,14%

  1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah 5.361,830 43.294,543 33.503.406 44.794,355 48.301,367 181,59%

1.2 Dana Perimbangan 330.155,546 458.387,348 377.700,434 495.412,229 535.432.002 15,12% 71,15%

  Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi 1.2.1 35.566,410 57.969,915 43.798,799 48.536,475 48.579,196 12,36%

  Hasil Bukan Pajak

  1.2.2 DAU 259.533,136 367.601,263 311.327,135 414.534,284 454.208,196 17,26%

  1.2.3 DAK 35.056 32.816,170 22.574,5 32.341,470 32.644,610 1,65%

  Lain-lain Pendapatan 1.3 101.676,658 86.559,168 131.055,476 108.588,275 137.301,916 11,46% 18,30% Daerah Yang Sah

  1.3.1 Hibah 1.212,541 - 3.067,547 13,25% - - -

  1.3.2 Dana Darurat 0,00% -

  • Dana Bagi Hasil Pajak dari

  1.3.3 Propinsi dan Pemerintah 25.727,397 33.568,942 35.314,617 43.315,480 46.760,606 16,57% Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan

  1.3.4 49.262,646 43.681,655 78.229,091 58.181,950 58.099,963 10,50% Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari

  1.3.5 Propinsi dan Pemerintah 26.686,615 8.096,030 14.444,220 7.090,845 32.441,347 78,84% Daerah Lainnya

  Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2 - JM) BIDANG CIPTA KARYA PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO – TAHUN 2014

  Berdasarkan tabel rata-rata realisasi pertumbuhan dan kontribusi rata-rata selama 5 tahun terakhir (2010-2014) sebesar 12,07 % per tahun dan kontribusi pertumbuhan rata-rata per-obyek pendapatan terhadap total pendapatan daerah dominasi paling besar adalah dana perimbangan dengan persentase sebesar 78,62% dari Total Pendapatan, sedangkan PAD sebesar 7,04% dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 14,34%.

  Perkembangan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami rata- rata pertumbuhan selama 5 tahun (tahun 2010 – 2014) sebesar 4,72% per tahun, hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan daerah telah berhasil melampaui target yang direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Probolinggo tahun 2005 – 2010 yang ditargetkan sebesar 4% per tahun.

  Pencapaian target tersebut merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kota Probolinggo dalam menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD). Kebijakan pemerintah Kota Probolinggo dalam upaya meningkatkan PAD dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD yaitu dengan melakukan langkah-langkah identifikasi sumber-sumber pendapatan potensial maupun penyesuaian tarif retribusi/pajak daerah yang sudah tidak relevan dengan perkembangan kondisi dengan tidak membebani masyarakat.

  Namun demikian jika dilihat dari kontribusi PAD terhadap penerimaan pendapatan daerah masih relatif kecil, ketergantungan Pemerintah Kota Probolinggo terhadap Pemerintah Pusat dan Provinsi masih cukup tinggi. Kontribusi penerimaan yang berasal dari dana perimbangan sebesar 78,62%, PAD sebesar 7,04%, dan lain-lain penerimaan pendapatan daerah yang sah sebesar 14,34%, hal tersebut dapat diartikan bahwa kemandirian Keuangan Daerah Kota Probolinggo dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan masih bergantung pada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.

  Perkembangan realisasi Penerimaan Daerah dari Dana Perimbangan juga mengalami peningkatan rata-rata sebesar 13,18% per tahun, dengan kontribusi terbesar pada pos Dana Alokasi Umum (DAU) yang mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 14% per tahun. Kenaikan Penerimaan Dana Perimbangan tersebut menggambarkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo dalam menggali potensi pada pos-pos Dana Perimbangan menunjukkan hasil yang positif.

  Pos Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah juga mengalami pertumbuhan yang meningkat. Penerimaan pada Pos ini berumbser dari Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kota untuk mendanai program/kegiatan pembantuan yang ada di Kota Probolinggo.

  Berdasarkan kinerja pertumbuhan dan kontribusi pendapatan daerah rata-rata selama 5 tahun terakhir, untuk pemenuhan pendanaan pembangunan dalam RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2014-2019 kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada peningkatan kemandirian keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui upaya intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah kota termasuk mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip-prinsip; (1) Potensial, lebih menitikberatkan pada potensi daripada jumlah atau jenis pungutan yang banyak; (2) Tidak memberatkan masyarakat; (3) Tidak merusak lingkungan; (4) Mudah diterapkan dan dilaksanakan; dan (5) Penyesuaian pendapatan baik mengenai tarif maupun materinya. Sedangkan asumsi target penerimaan pendapatan daerah adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli daerah (PAD).

  Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2010-2015 diproyeksikan sebesar 7% per tahun, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Realisasi penerimaan PAD selama kurun waktu lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,72%; b. Kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pusat tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang diserahkan Pemerintah daerah pada tahun 2011 dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang direncanakan akan diserahkan ke Pemerintah Daerah pada tahun 2013; serta c. Upaya serius dari pemerintah Kota Probolinggo dalam menggali potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi PAD

2. Dana Perimbangan

  Proyeksi penerimaan dari Dana Perimbangan pada RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2014-2019 sebesar 13% dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Realisasi penerimaan Dana Perimbangan selama kurun waktu lima tahun terakhir yang mengalami kenaikan rata-rata sebesar 13%.

b. Bekurangnya penerimaan Dana Perimbangan yang berasal dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

  c. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan pos yang memiliki Kontribusi terbesar dalam menyokong penerimaan Dana Perimbangan yakni sebesar 81,89%. Berdasarkan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Keuangan Daerah, DAU diberikan berdasarkan celah fiskal/keuangan dan alokasi dasar. Celah fiskal/keuangan merupakan kebutuhan daerah yang dikurangi dengan kapasitas fiskal/keuangan daerah. Kebutuhan daerah merupakan variabel-variabel yang ditetapkan undang-undang antara lain penduduk, luas wilayah,penduduk miskin dan indeks harga, perhitungan kapasitas keuangan didasarkan atas PAD dan Dana Bagi Hasil yang diterima daerah, sedangkan alokasi dasar merupakan pemenuhan gaji PNS.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.

  Penerimaan pada pos ini juga diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 10% per tahun. Dalam upaya optimalisasi penerimaan pendapatan, maka Pemerintah Kota Probolinggo harus secara intensif melakukan koordinasi menggali potensi penerimaan Lain-lain pendapatan daerah yang sah dengan Pemerintah Pusat, Provinsi maupun pemerintah daerah lainnya.

  Penerimaan pendapatan daerah pada RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2014-2019 yang terdiri dari penerimaan Pendapatan Asli daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Penerimaan Daerah yang sah diproyeksikan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 11,25% per tahun. Secara rinci sebagaimana tabel dibawah ini.

NO URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019

1 PENDAPATAN DAERAH 828.830.207.483 911.713.228.232 1.002.884.551.055 1.103.173.006.160 1.213.490.306.776

1.1 Pendapatan Asli Daerah 88.822.898.161 97.705.187.977 107.475.706.774 118.223.277.452 130.045.605.197

  1.1.1 Pajak Daerah 20.969.928.540 23.066.921.394 25.373.613.533 27.910.974.887 30.702.072.375

  1.1.2 Retribusi Daerah 13.584.773.785 14.943.251.164 16.437.576.280 18.081.333.908 19.889.467.299

  1.1.3 Bagian Laba BUMD 1.136.692.663 1.250.361.930 1.375.398.123 1.512.937.935 1.664.231.728

  1.1.4 Lain-lain PAD Yg Sah 53.131.503.172 58.444.653.490 64.289.118.838 70.718.030.722 77.789.833.795

1.2 Dana Perimbangan 588.975.201.807 647.872.721.988 712.659.994.187 783.925.993.606 862.318.592.966

  1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

  53.437.115.207 58.780.826.728 64.658.909.401 71.124.800.341 78.237.280.375

  1.2.2 DAU 499.629.015.600 549.591.917.160 604.551.108.876 665.006.219.764 731.506.841.740

  1.2.3 DAK 35.909.071.000 39.499.978.100 43.449.975.910 47.794.973.501 52.574.470.851

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yg Sah 151.032.107.515 166.135.318.267 182.748.850.094 201.023.735.103 221.126.108.613

  1.3.1 Hibah

  1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

  63.909.959.300 70.300.955.230 77.331.050.753 85.064.155.828 93.570.571.411

  1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

  35.685.481.700 39.254.029.870 43.179.432.857 47.497.376.143 52.247.113.757

  Jumlah Pendapatan Daerah 828.830.207.483 911.713.228.232 1.002.884.551.055 1.103.173.006.160 1.213.490.306.776

  51.436.666.515 56.580.333.167 62.238.366.484 68.462.203.132 75.308.423.445

  1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2 - JM) BIDANG CIPTA KARYA PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO – TAHUN 2014

Tabel VIII. 2 Proyeksi Perkiraan Pendapatan Daerah Kota Probolinggo pada Tahun 2015 – 2019

  Sumber : Hasil Analisa Tahun 2014

  1.3.2 Dana Darurat

VIII.2. BELANJA DAERAH

  Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berlandaskan pada anggaran Kinerja (Performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, yang berarti belanja daerah harus berorientasi pada kepentingan publik. Oleh karena itu arah pengelolaan belanja daerah harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik terutama masyarakat miskin dan kurang beruntung (pro-poor), pertumbuhan ekonomi (pro-growth) dan perluasan lapangan kerja (pro-job).

  Gambaran Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja Daerah kota Probolinggo selama 3 tahun terakhir (2012 – 2014) sebagaimana tabel dibawah ini.

  Tabel VIII. 3 Proporsi Realisasi Belanja terhadap ABD Kota Probolinggo Tahun 2012-2014

NO URAIAN PROPORSI PROPORSI

RATA -

  2012 2013 2014 RATA A BELANJA TIDAK 301.497.320.090,85 335.262.153.415,02 396.285.322.796,92 LANGSUNG

  

1 Belanja Pegawai 279.558.344.263,85 301.273.207.631,60 358.536.322.796,92 90,47%

  2 Belanja Bunga

  • 0,00% - -

  3 Belanja Subsidi

  0,00%

  

4 Belanja Hibah 14.103.845.000,00 22.000.794.406,42 22.397.250.000,00 5,65%

  

5 Belanja Bantuan 6.690.350.000,00 10.509.120.000,00 12.225.750.000,00 3,09%

  Sosial

  6 Belanja Bagi Hasil

  0,00%

  

7 Belanja Bantuan 625.722.777,00 622.972.777,00 626.000.000,00 0,16%

  Keuangan

  

8 Belanja Tidak 519.058.050,00 856.058.600,00 2.500.000.000,00 0,63%

  terduga

  B BELANJA 309.673.632.751,03 320.669.885.044,41 386.961.755.121,00 LANGSUNG

  

1 Belanja Pegawai 58.613.098.291,00 65.612.242.153,00 69.509.422.207,00 17,96%

  

2 Belanja Barang 166.354.008.580,55 186.895.963.008,67 201.637.957.918,45 52,11%

  dan Jasa

  

3 Belanja Modal 84.706.525.879,48 68.161.679.882,74 115.814.374.995,55 29,93%

TOTAL BELANJA 611.170.952.841,88 655.932.038.459,43 783.247.077.917,92 13,37%

  Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014 Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir (tahun 2012 - 2014) proporsi rata-rata penggunaan anggaran Belanja Tidak Langsung terhadap jumlah Anggaran Belanja sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai dengan proporsi rata-rata 97,65%, sedangkan proporsi rata-rata Belanja Langsung terbesar digunakan untuk Belanja Barang dan Jasa sebesar

  52,11% dan belanja Modal sebesar 29,93%, sedangkan belanja pegawai hanya 17,96%.

  Gambaran proporsi anggaran Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kota Probolinggo selama 3 tahun terakhir (2012 – 2014) sebagaimana tabel dibawah ini.

  Tabel VIII. 4 Proporsi Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Probolinggo Tahun 2012-2014 PROPORSI PERTMB NO URAIAN RATA2 2012 2013 2014 BELANJA TIDAK A 278.601.359.743 300.151.389.894 356.858.543.214 LANGSUNG

  Belanja Gaji dan 1 220.398.475.283 232.248.656.831 269.758.810.214 75,59% Tunjangan Belanja Tambahan 2 55.540.608.800 65.250.964.100 84.440.133.000 23,66% Penghasilan Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan 3 1.912.000.000 1.912.000.000 1.912.000.000 0,54% DPRD serta Operasional KDH/WKDH Belanja Pemungutan 4 750.275.660 739.768.963 747.600.000 0,21% Pajak Daerah

  B BELANJA LANGSUNG 67.647.865.209 75.234.924.975 71.950.011.090

  1 Belanja Honorarium PNS 28.269.868.189 31.669.641.005 27.960.308.840 38,86%

  2 Belanja Uang Lembur 4.481.771.745 4.700.709.778 5.950.372.560 8,27% Belanja Beasiswa 3 182.000.000 185.000.000 60.000.000 0,08% Pendidikan PNS Belanja Kursus,

  4 Pelatihan, Sosialisasi 2.520.350.750 1.533.500.900 1.623.574.400 2,26% dan Bintek PNS Belanja Premi Asuransi 5 319.913.785 8.400.000 424.000.000 0,59% Kesehatan Belanja Makanan dan 6 464.159.089 520.558.300 513.894.000 0,71% Minuman Pegawai Belanja Pakaian Dinas 7 985.222.605 726.747.000 1.089.368.000 1,51% dan Atributnya Belanja Pakaian Khusus 8 2.589.972.582 3.680.708.533 3.368.685.250 4,68% dan Hari - hari Tertentu

  9 Belanja Perjalanan Dinas 27.834.606.464 32.209.659.459 30.959.808.040 43,03% Belanja Perjalanan

  10

  • 0,00% - - Pindah Tugas Belanja Pemulangan

  11

  0,00% Pegawai

  TOTAL 346.249.224.952 375.386.314.869 428.808.554.304

  Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014

  Gambaran Pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama, tahun 2012 – 2014 sebagaimana tabel di bawah ini.

  Tabel VIII. 5 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Probolinggo Tahun 2012-2014 RATA-RATA JUMLAH RUPIAH (Rp) PERTUMBUH N URAIAN AN O 2012 2013 2014 Rp. Rp. Rp. % BELANJA TIDAK A 222.310.475.283 234.160.656.831,00 271.670.810.213,92 LANGSUNG

  Belanja Gaji dan 1 220.398.475.283 232.248.656.831,00 269.758.810.213,92 99,30% Tunjangan Belanja Penerimaan Anggota dan

  2 0,70%

  Pimpinan DPRD 1.912.000.000 1.912.000.000,00 1.912.000.000,00 serta Operasional KDH/WKDH

  3 Belanja Bunga 0,00% - - -

  4 Belanja Bagi Hasil

  0,00% 0,00%

  BELANJA B 13.529.565.585 14.366.357.675,33 18.368.494.727,00 6,76% LANGSUNG

  Belanja Honorarium

  1 0,00% - - -

  PNS Khusus Guru

  2 Belanja Beasiswa 182.000.000 185.000.000,00 60.000.000,00 0,02% Belanja Jasa Kantor (Khusus Tagihan 3 12.949.706.895 13.993.407.941,33 17.933.432.227,00 6,60% Bulanan Kantor seperti Listrik, Air, Belanja Sewa 4 397.858.690 187.949.734,00 375.062.500,00 0,14% Gedung Kantor (yang telah ada

  0,00%

  C PEMBIAYAAN

  0,00% - - 2.000.000.000

  PENGELUARAN

  • 1 Pembentukan Dana 2.000.000.000

  0,00% -

  2

  • 0,00% - Pembayaran Pokok -

TOTAL (A+B+C) 237.840.040.868 248.527.014.506,33 290.039.304.940,92

  Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014 Dengan memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama sebagaimana tabel diatas, maka dapat diproyeksikan anggaran belanja selama 5 tahun kedepan (2015 -2019) untuk menghitung kerangka pendanaan pembangunan sebagaimana tabel di bawah ini.

  Tabel VIII. 6 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Probolinggo pada Tahun 2015-2019 TAHUN JUMLAH RUPIAH (RP) PROPORSI DASAR (2014) NO URAIAN RATA-RATA 2015 2016 2017 2018 2019 RP. (000.000) % Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

  

A BELANJA TIDAK 271.670,810 93,67% 298.837.891.235,31 328.721.680.358,84 361.593.848.394,73 397.753.233.234,20 437.528.556.557,62

LANGSUNG

  

1 Belanja Gaji dan 269.758,810 99,30% 296.734.691.235,31 326.408.160.358,84 359.048.976.394,73 394.953.874.034,20 434.449.261.437,62

  Tunjangan

  

2 Belanja Penerimaan 1.912 0,70% 2.103.200.000,00 2.313.520.000,00 2.544.872.000,00 2.799.359.200,00 3.079.295.120,00

  Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH

  3 - Belanja Bunga 0,00%

  • >4 Belanja Bagi Hasil 0,0

  

B BELANJA LANGSUNG 18.368,495 6,33% 20.205.344.199,70 22.225.878.619,67 24.448.466.481,64 26.893.313.129,80 29.582.644.442,78

  1 Belanja Honorarium 0,00% -

  • PNS Khusus Guru dan
  • 2 Belanja Beasiswa

  60 0,33% 66.000.000,00 72.600.000,00 79.860.000,00 87.846.000,00 96.630.600,00

  

3 Belanja Jasa Kantor 17.933,432 97,63% 19.726.775.449,70 21.699.452.994,67 23.869.398.294,14 26.256.338.123,55 28.881.971.935,91

  (Khusus Tagihan Bulanan Kantor seperti Listrik, Air,

  

4 Belanja Sewa Gedung 375.062,5 2,04% 412.568.750,00 453.825.625,00 499.208.187,50 549.129.006,25 604.041.906,88

  Kantor (yang telah ada

  C Pembiayaan

  • - - - - - 0,00% - Pengeluaran

  1 Pembentukan Dana 0,00% -

  • >2 Pembayaran Pokok 0
  • TOTAL (A+B+C) 290.039,305 319.043.235.435,01 350.947.558.978,51 386.042.314.876,37 424.646.546.364,00 467.111.201.000,40

  Sumber : Hasil Analisa Tahun 2014

  RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2 - JM) BIDANG CIPTA KARYA PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO – TAHUN 2014

  Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa belanja yang wajib dan mengikat serta prioritas utama yang harus dikeluarkan Pemerintah Kota Probolinggo selama periode tahun 2014-2019 mengalami peningkatan.

  Sedangkan untuk Belanja daerah tidak mengikat yang dipergunakan untuk mendanai program/kegiatan pembangunan baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung sebagaimana tabel berikut :

  Tabel VIII. 7 Proyeksi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tidak Mengikat Kota Probolinggo Tahun 2010-2015 TAHUN PROPOR URAIAN JUMLAH RUPIAH Rp. (000.000) DASAR SI RATA- 2015 2016 2017 2018 2019 (2014) RATA RP. % RP. RP. RP. RP. RP. (000.000) Belanja 424.710,75 467.181,831 513.900,014 565.290,015 621.819,017 684.000,918

5 A. Belanja 37.749 8,89% 41.523,900 45.676,29 50.243,919 55.268,311 60.795,142 Tidak Langsung

  Bantuan Sosial 12.225,750 32,39% 13.448,325 14.793,158 16.272,473 17.899,721 19.689,693 Bantuan 22.397,250 59,33% 24.636,975 27.100,673 29.810,740 32.791,814 36.070,995 Hibah Belanja Tak 2.500 6,62% 2.750 3.025 3.327,5 3.660,25 4.026,275 Terduga Bantuan 626 1,66% 688,6 757,46 833,206 916.526,6 1.008,179 kepada Provinsi / Kab / kota

B. Belanja 386.961,75 91,11% 425.657,931 468.223,724 515.046,096 566.550,706 623.205,776 Langsung

5 Urusan Wajib 360.886,10 93,26% 396.974,710 436.672,181 480.339,399 528.373,339 581.210,673

  Urusan Pilihan 26.075,655 6,74% 28.683,220 31.551,542 34.706,697 38.177,366 41.995,103 Total (A+B)

  Sumber : Hasil Analisa Tahun 2014 Belanja tidak langsung yang tidak wajib dan tidak mengikat yang terdiri dari belanja hibah, bantuan sosial, belanja bunga dan belanja tidak terduga yang direncanakan digunakan untuk :

  1. Belanja Hibah Belanja Hibah dipergunakan untuk mendorong lembaga/badan/organisasi untuk berperan aktif dalam pembangunan. Belanja ini direncanakan akan diberikan secara hibah kepada lembaga/badan/organisasi yang ada di Kota Probolinggo

  2. Belanja Bantuan Sosial Belanja bantuan sosial direncanakan untuk mendukung program-program Pemerintah Kota Probolinggo dalam upaya peningkatan kehidupan sosial masyarakat

3. Belanja Tidak Terduga

  Belanja ini dperuntukan bagi kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan pengaruh pemerintah Kota Probolinggo serta kegiatan yang tidak biasa/tanggap darurat.

  Untuk belanja langsung yang tidak wajib dan tidak mengikat digunakan untuk berbagai program/ kegiatan dengan tetap mengedepankan program/ kegiatan prioritas.

  Prioritas program/kegiatan tersebut dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II dan prioritas III, dimana prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II. Demikian selanjutnya Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan pendanaannya.

  Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan Visi dan Misi atau program unggulan/dedicated Kepala Daerah yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada periode lima tahun mendatang.

  Program prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah.

  Di samping itu, prioritas I juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah . Program Prioritas II merupakan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan penjabaran per urusan yang berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas pada masing- masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu.

  Prioritas III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja- belanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, dan belanja tidak terduga. Secara keseluruhan belanja wajib/mengikat dan belanja tidak mengikat pada RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :

  Tabel VIII. 8 Rekapitulasi Belanja Wajib/ Mengikat dan Belanja Tidak Mengikat Kota Probolinggo Tahun 2015-2019 TAHUN JUMLAH RUPIAH (RP. 000.000) URAIAN DASAR 2015 2016 2017 2018 2019 2014

  Belanja Wajib/ 290.039,305 319.043,235 350.947,559 386.042,315 424.646,546 467.111,201

  Mengikat Belanja Tidak

  424.710,755 467.181,831 513.900,014 565.290,015 621.819017 684.000,918 Mengikat Jumlah 714.750,060 786.225,066 864.847,573 951.332,330 1.046.465,563 1.151.112,119

  Sumber : Hasil Analisa Tahun 2014

VIII.3. PEMBIAYAAN DAERAH

  Pembiayaan adalah transaksi keuangan dearah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah, ketika terjadi defisit anggaran. Sumber pembiayaan dapat berasal dari Sisa Lebih perhitungan anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana cadangan, maupun hasil Penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan Pengeluaran dalam pembiayaan itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan modal dan transfer ke dana Cadangan. Gambaran Pembiayaan Riil Daerah selama 3 tahun terakhir (2012-2014) sebagai pada tabel di bawah ini.

  Tabel VIII. 9 Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Probolinggo Tahun 2012-2014 P e r i o d e (Thn.) NO URAIAN 2012 2013 2014

  1 Realisasi Pendapatan Daerah 614.208.004.952,76 682.356.282.136,16 753.482.006.802,92 Dikurangi Realisasi :

  2 Belanja Daerah 611.170.952.841,88 655.932.038.459,43 783.247.077.917,92

  3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 2.250.000.000,00

  A. Surplus/Defisit Riil

  Ditutup oleh realisasi : penerimaan pembiayaan :

  4 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 45.201.987.814,85 45.989.039.925,73 29.765.071.115,00 Anggaran Sebelumnya

  5 Pencairan Dana Cadangan 2.500.000.000,00

  6 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan

  7 Penerimaan Pinjaman Daerah

  8 Penerimaan Kembali Pemberiaan Pinjaman Daerah

  9 Penerimaan Piutang Daerah

  B. Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah

  Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun 45.989.039.925,73 74.913.283.602,46 Berkenaan ( A-B )

  Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014

  45.989.039.925,73 74.913.283.602,46 - - Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014

  6 Penerimaan Piutang Daerah 0% - -

  56.421.146,14 114.068.500,00 - - Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (1-2-3)

  4 Kas di Bendahara Penerimaan (Pendapatan yang Ditangguhkan)

  3 Kegiatan lanjutan - - - -

  2 Kewajiban kpd pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

  46.045.461.071,87 75.027.352.102,46 - - Dikurangi :

  1 Saldo Kas Neraca Daerah

  Tabel VIII. 11 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kota Probolinggo Tahun 2012-2014 NO URAIAN 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp) Pertmb rata2 (%)

  Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014

  7 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan 0% - -

  0% - -

  Pada tabel penutup defisit riil diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2012 Realisasi Belanja Daerah masih dibawah (lebih kecil) dari pada realisasi pendapatan, yang berarti tidak terjadi defisit anggaran atau surplus sebesar Rp. 00000000, sehingga tidak diperlukan anggaran penutup defisit riil pada tahun 2012, oleh karena itu SiLPA tahun sebelumnya (tahun 2011) tidak dialokasikan guna menutup defisit melainkan dialokasi sepenuhnya sebagai penerimaan pembiayaaan pada tahun berkenaan (tahun 2012) dan akan menambah SiLPA tahun berkenaan (tahun 2012) yang selanjutnya akan menjadi bagian sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya pada tahun anggaran 2012. Demikian pula untuk tahun 2013 dan tahun 2014 terjadi kondisi yaitu Surplus atau defisit Anggaran.

  5 Penerimaan, Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

  4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0% - -

  0% - -

  3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

  2 Pencairan Dana Cadangan 0% - -

  0% - -

  1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya

  Tabel VIII. 10 Komposisi Penutup Defisit Anggaran Seluruhnya Berasal dari Sisa LebihPerhitungan (SILPA) Kota Probolinggo Tahun 2012-2014 NO URAIAN Proporsi dari total defisit riil 2012 2013 2014

  Gambaran komposisi penutup defisit anggaran seluruhnya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan (SiLPA) sebagamana tabel dibawah ini :

Berdasarkan gambaran sisa lebih riil perhitungan anggaran. Maka dapt dihitung proyeksi kapasitas penerimaan pembiayaan daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan (2010-2015), sebagaimana tabel berikut:

  Tabel VIII. 12 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kota Probolinggo Tahun Anggaran 2015-2019 Tahun Pertam N Proyeksi (Rp. 000.000) URAIAN Dasar bahan O 2014 rata2 2015 2016 2017 2018 2019

  Saldo Kas

  75.027,352 18,80% 42.649,976 46.914,974 51.606,471 56.767,118 62.443,830

  1 Neraca Daerah Dikurangi : Kewajiban kpd pihak ketiga sampai dengan

  2 akhir tahun belum terselesaikan Kegiatan

  3 lanjutan Kas di Bendahara Penerimaan

  0,11% 44,835 49,318 54,250 59,675 65,642

  4 (Pendapatan yang Ditangguhkan)

  Sisa Lebih (Riil) 42.605,141 46.865,656 51.552,221 56.707,443 62.378,188 Pembiayaan Anggaran

  Sumber : Hasil Analisa Tahun 2014

VIII.4. NERACA DAERAH

  Neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Analisis neraca daerah sekurang-kurangnya dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

  Ratio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Data Rasio Likuiditas selama 3 (tiga) tahun terakhir tahun 2012 – 2014 sebagaimana tabel berikut :

  Tabel VIII. 13 Rasio Likuiditas Kota Probolinggo Tahun 2012-2014 TAHUN N URAIAN RUMUS 2012 2013 2014 O Rp Rp Rp

  • 1 Rasio Lancar Aset Lancar 60.742.562.956,31 91.054.322.893,88

  Kewajiban Jangka 2.051.729.388,72 3.519.467.351,02 -

  Pendek Aset Lancar -

  2 Rasio Quick 55.998.475.866,70 86.231.108.153,91 - Persediaan Kewajiban Jangka

  2.051.729.388,72 3.519.467.351,02 - Pendek

  Rasio Total Hutang

  • 3 Total Hutang 2.051.729.388,72 3.519.467.351,02 terhadap Total Aset Total Aset 1.500.485.251.156,73 1.602.539.751.612,03 -

  Rasio Hutang

  4 Total Hutang

  • 2.051.729.388,72 3.519.467.351,02 Terhadap Modal Total Ekuitas 1.498.433.521.768,01 1.599.020.284.261,01 -

  Rata - rata Umur 365 / Perputaran

  5 Piutang Piutang Rata - rata Umur 365 / Perputaran

  6 Persediaan Persediaan Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014

b. Rasio Solvabilitas

  Ratio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang. Rasio Solvabilitas selama 3 (tiga) tahun terakhir tahun 2012 – 2014 sebagaimana pada tabel berikut :

  Tabel VIII. 14 Rasio Solvabilitas Kota Probolinggo Tahun 2012-2014 N-3 N-2 N-1 NO URAIAN RUMUS 2012 2013 2014

  • 1 Rasio Kewajiban Terhadap Aset Kewajiban / Aset 0,14% 0,22%

2 Rasio Kewajiban Terhadap

  • Kewajiban / 0,14% 0,22% Ekuitas Ekuitas Sumber : Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Tahun 2014

VIII.5. REKOMENDASI PEMBIAYAAN DAERAH

  Dari data keuangan yang ada dan juga berdasarkan proyeksi selama lima tahun kedepan, Kota Probolinggo masih memerlukan dukungan dana dari Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur khususnya dibidang cipta karya.

  Dalam rangka hal tersebut Kota Probolinggo sanggup untuk mengalokasikan anggaran untuk pendamping kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain berupa :

  • Dana sharing pembangunan fisik
  • Dana pengawasan pelaksanaan kegiatan
  • Dana penyusunan dokumen pendukung kegiatan
  • Dana kegiatan pendamping (kegiatan pendukung)