PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN KELAS III DI MI NURUL HUDA RAJI DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK

  

BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN KELAS III

DI MI NURUL HUDA RAJI DEMAK

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

LANGGA CINTIA DESSI

  

NIM 11510089

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK

  

BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN KELAS III

DI MI NURUL HUDA RAJI DEMAK

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

LANGGA CINTIA DESSI

  

NIM 11510089

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Langga Cintia Dessi NIM : 11510089 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Judul : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) UNTUK

  MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN KELAS III DI MI NURUL HUDA RAJI DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 12 Januari 2015 Pembimbing

  

SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED

HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

  

MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR

SATUAN KELAS III DI MI NURUL HUDA RAJI DEMAK TAHUN AJARAN

2014/2015

DISUSUN OLEH

  

LANGGA CINTIA DESSI

NIM : 11510089

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Panitia : Peni Susapti, M.Si.

  Sekretaris Penguji : Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. Penguji I : Drs. Bahroni, M.Pd. Penguji II : Sri Guno Najib Caqoqo. S.Pd.I., MA.

  Salatiga, 20 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  NIP. 19670112 199203 1 005

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Langga Cintia Dessi NIM : 11510089 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 12 Januari 2015 Yang menyatakan, Langga Cintia Dessi

  

MOTTO

... ....

  

              ...

        

Artinya: (2) ... Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan

Mengadakan baginya jalan keluar. (3) Dan memberinya rezki dari arah yang

tiada disangka-sangkanya .... (4) ... Dan barang siapa yang bertakwa kepada

Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

  

(QS. Ath-Thalaq: 2,3,4 )

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

   Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Somo Santoso dan Ibu Yuliyanti yang selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang yang tak terhingga.

  Terimakasih Ibu... Terimakasih Bapak...

  2. Kedua adikku tersayang, adik Ria dan Wicak yang selalui mewarnai hidupku dengan canda dan tawa.

  3. Lek Nawir, Lek Lia, Lek Ronah, yang telah menjadi orang tua kedua bagiku yang selalu memberikan dukungan dan nasehat.

  4. Dosen pembimbing skripsiku Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.

  5. Para Dosenku.

  6. Sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2010 yang telah berjuang bersama.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kehadirat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya pada yaumul akhir nanti.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah

  

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK

BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN KELAS III DI MI NURUL

HUDA RAJI DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015”.

  Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Ibu Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAIN Salatiga.

  3. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd., selaku Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan, pengarahan, dengan sabar dan bijaksana sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat hingga studi ini selesai.

  5. Bapak dan Ibu staf perpustakaan yang telah membantu menyediakan fasilitas untuk mencari sumber yang relevan dengan skripsi ini.

  6. Bapak Arifin, S.Pd.I.,MM., selaku Kepala MI Nurul Huda Raji yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah yang Beliau pimpin.

  7. Bapak Sulaiman S.Pd.I., selaku Guru Kelas III MI Nurul Huda Raji yang telah berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat berlangsung.

  8. Bapak (Somo Santoso) dan Ibu (Yuliyanti) tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat untuk penulis.

  9. Adik-adik tersayang Ria dan Wicak yang selalu menjadi sumber motivasi bagi penulis.

  Atas jasa mereka, penulis hanya dapat mendo’akan semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis juga menerima segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran matematika untuk pendidikan Madrasah Ibtidaiyah.

  Salatiga, 12 Januari 2015 Penulis

  

ABSTRAK

  Dessi, Langga Cintia. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

  Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Hubungan Antar Satuan Kelas III Di MI Nurul Huda Raji Demak Tahun Ajaran 2014/2015 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si.,M.Pd.

  Kata kunci: model pembelajaran kooperatif NHT dan hasil belajar

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan hubungan antar satuan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas III di MI Nurul Huda Raji Demak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika, yang ditunjukkan dengan nilai sebagian besar siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pokok bahasan hubungan antar satuan. Hal ini diduga dikarenakan kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Peneliti ingin mencoba menerapkan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Penelitian yang peneliti ambil adalah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan mengelompokkan siswa ke dalam kelompok untuk berpikir bersama dengan ciri utamanya penunjukan siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan hubungan antar satuan kelas III di MI Nurul Huda Raji Demak tahun ajaran 2014/2015? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan hubungan antar satuan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas III di MI Nurul Huda Raji Demak tahun ajaran 2014/2015.

  Guna menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  

Together (NHT). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Nurul Huda Raji

Demak yang berjumlah 25 siswa , terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga kali siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data dalam penelitian ini diambil melalui tes, wawancara, observasi, serta dokumentasi. Data dianalisis secara statistik menggunakan rumus persentase.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan hubungan antar satuan kelas III di MI Nurul Huda Raji Demak tahun ajaran 2014/2015. Terbukti pada siklus I terdapat 8 siswa atau 34,78% siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 49,13. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar ada 16 siswa atau 66,7% dengan nilai rata-rata 62,5. Pada siklus III terdapat 22 siswa yang tuntas belajar atau 91,67% dengan nilai rata-rata 85,20. Hasil belajar pada siklus III menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal yang diharapkan sudah tercapai yaitu

  (91,67%) siswa yang tuntas belajar.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ............................................................................................................i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ii JUDUL ...............................................................................................................iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...........................................................vi MOTTO ..............................................................................................................vii PERSEMBAHAN ..............................................................................................viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ix ABSTRAK ..........................................................................................................xi DAFTAR ISI .......................................................................................................xii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1 B. Rumusan Masalah...............................................................................7 C. Tujuan Penelitian ................................................................................7 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................8 E. Kegunaan Penelitian ...........................................................................8 F. Definisi Operasional ...........................................................................10 G. Metode Penelitian ...............................................................................13 H. Sistematika Penulisan .........................................................................20 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif .........................................................22 1. Pembelajaran ...............................................................................22

  a.

  Definisi Pembelajaran ............................................................22 b.

  Tujuan Pembelajaran .............................................................23 c. Unsur-Unsur Pembelajaran ....................................................24 d.

  Prinsip-prinsip Pembelajaran di Sekolah Dasar ....................25 2. Model Pembelajaran ....................................................................26 a.

  Definisi Model Pembelajaran ................................................26 b.

  Macam-macam Model Pembelajaran ....................................27 3. Pembelajaran Kooperatif .............................................................28 a.

  Definisi Pembelajaran Kooperatif .........................................28 b.

  Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ...............................30 c. Perbedaan antara Kelompok Kooperatif dan Kelompok

  Kecil .......................................................................................32 d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ...........................................33 e. Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif .34 f.

  Keunggulan Model Pembelajaran Kooperatif .......................38 g.

  Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ........................39 h. Pengelompokan dalam Pembelajaran Kooperatif ..................42 B. Numbered Head Together (NHT).......................................................43 1.

  Definisi Numbered Head Together (NHT) ..................................43 2. Langkah-langkah Pembelajaran Numbered Head Together

  (NHT) ...........................................................................................44 3. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Numbered Head

  Together (NHT) ...........................................................................47 C.

  Hasil Belajar .......................................................................................48 1.

  Belajar ..........................................................................................48 a.

  Definisi Belajar ......................................................................48 b.

  Prinsip-prinsip Belajar ...........................................................49 c. Tujuan Belajar .......................................................................50 2. Hasil Belajar ................................................................................50 a.

  Definisi Hasil Belajar ............................................................50 b.

  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ..................52

  D.

  Mata Pelajaran Matematika ................................................................54 1.

  Hakikat Matematika ....................................................................54 2. Pembelajaran Matematika di SD/MI ...........................................55 3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika di SD/MI ............56 4. Ruang Lingkup ............................................................................58 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika MI

  Kelas III Semester I .....................................................................59 E. Materi Hubungan Antar Satuan ..........................................................60 1.

  Hubungan Antar Satuan Waktu ...................................................60 2. Hubungan Antar Satuan Panjang .................................................62 3. Hubungan Antar Satuan Berat .....................................................63 F. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

  (NHT) Dalam Pembelajaran Matematika ..........................................64

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...........................................................68 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .........................................................73 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................................79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...................................................................................86 B. Pembahasan ........................................................................................111 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................................114 B. Saran ...................................................................................................114 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................116 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ...........................................31Tabel 2.2 Perbedaan Antara Kelompok Kooperatif dan Kelompok Kecil .........32Tabel 2.3 Langkah-langkah Penerapan Numbered Head Together (NHT) .......45Tabel 2.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika MI

  Kelas III Semester I ...........................................................................59

Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................................86Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ........................................................88Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .......................................................91Tabel 4.4 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................................97Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II .......................................................99Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .....................................................101Tabel 4.7 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III .................................................106Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru Siklus III .....................................................108Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III ....................................................110Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa .....................................................111

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan .................................................14Gambar 2.1 Struktur Pemikiran Model Pembelajaran Kooperatif .....................30Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I .................88Gambar 4.2 Perbandingan Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ................98Gambar 4.3 Perbandingan Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ..............107

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus II Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus III Lampiran 7 Lembar Pre Test Siklus I Lampiran 8 Lembar Post Test Siklus I Lampiran 9 Lembar Post Test Siklus II Lampiran 10 Lembar Post Test Siklus III Lampiran 11 Lembar Pedoman Wawancara Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian Lampiran 13 Pembagian Kelompok Lampiran 14 Nilai Ulangan Harian Tahun Ajaran 2013/2014 Lampiran 15 Surat Tugas Pembimbing Lampiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 17 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 18 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 19 Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 20 Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah sebuah ilmu pasti yang memang selama ini

  menjadi induk dari segala ilmu pengetahuan di dunia ini. Semua kemajuan zaman, perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia tidak terlepas dari unsur matematika. Tanpa ada matematika, tentu saja peradaban manusia tidak akan pernah mencapai kemajuan seperti sekarang ini (Fathani, 2009:5).

  Senada dengan pendapat di atas Jannah (2011:52) mengemukakan bahwa matematika merupakan dasar bagi ilmu-ilmu lain, terutama ilmu yang berkutat dengan angka dan hitung-hitungan. Sehingga mempelajari matematika secara tidak langsung juga membuka pintu bagi ilmu-ilmu eksak lainnya untuk dipelajari. Firman Allah dalam Al-

  Qur’an surah Yunus ayat 5:

                           

  Artinya: “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui” (QS. Yunus:5). Ilmu matematika sebagai ilmu hitung pada dasarnya adalah ilmu yang memiliki fungsi luas dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, baik orang bodoh maupun pandai secara akademik, tanpa sadar selalu menggunakan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari, meski dalam konsep yang sederhana (Jannah, 2011:21).

  Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pada jenjang sekolah dasar. Berkaitan dengan hal tersebut, Daryanto dan Rahardjo (2012:240) menyatakan bahwa, “Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama”. Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif, dan aktif (Susanto, 2013:183).

  Harus diakui, selama ini memang tidak mudah mengajarkan matematika kepada siswa. Dalam realita di lapangan matematika menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian siswa. Dalam lingkup matematika, berhitung, rumus-rumus, angka, merupakan hal yang menakutkan, membuat kepala pusing, membosankan, menguras pikiran dan sangat tidak disukai oleh siswa. Dalam hal ini Jannah (2011:25) berpendapat bahwa, “Yang membuat matematika kelihatan susah dan menjadi momok menakutkan dikalangan siswa adalah adanya faktor lain dari matematika itu sendiri, seperti lingkungan, metode pembelajaran, guru, dan lain sebagainya”. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini penggunaan metode yang kurang bervariasi dan cenderung bersifat monoton dengan menggunakan metode konvensional ceramah masih menjadi permasalahan klasik dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini diungkapkan oleh Ahmadi dan Amri (2011:95).

  Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan, prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih subtansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya.

  Berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti, kondisi pembelajaran seperti di atas peneliti temukan dalam proses pembelajaran matematika di MI Nurul Huda Raji. Guru masih menerapkan metode konvensional ceramah, sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung masih ditemukan ada siswa yang tengah mengantuk terutama siswa yang duduk di barisan belakang, mengerjakan tugas lain, bermain, mengobrol dengan temannya, dan berceloteh sendiri. Peneliti juga menemukan bahwa siswa sangat pasif sekali dan merasa enggan bila diminta oleh guru untuk maju ke depan mengerjakan tugas yang telah diberikan. Kondisi seperti ini mengakibatkan kurangnya perhatian dan aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mengakibatkan rendahnya daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan dan dapat mempengaruhi hasil belajar yang belum sesuai dengan KKM yang diharapkan.

  Berdasarkan hasil wawancara awal peneliti dengan wali kelas III selain menggunakan metode konvensional ceramah, guru juga menerapkan metode kerja kelompok, namun metode kelompok yang diterapkan masih sebatas kerja kelompok yang bersifat tradisional yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Metode semacam ini tentu kurang memberikan hasil yang maksimal terhadap hasil belajar siswa dikarenakan kurang memperhatikan keterlibatan seluruh anggota kelompok, sering ditemukan ada beberapa siswa yang santai hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak berkontribusi dalam kegiatan diskusi kelompok.

  Hubungan antar satuan merupakan pokok bahasan yang diajarkan pada siswa kelas III semester I. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan wali kelas III hasil belajar pada pokok bahasan tersebut kurang memuaskan. Pada pokok bahasan tersebut siswa masih mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan siswa masih kurang paham dengan dasar-dasar satuan tersebut sehingga kesulitan bila diminta untuk mengubahnya ke satuan yang lain.

  Berdasarkan pengamatan tentang pembelajaran matematika pada ulangan harian pokok bahasan hubungan antar satuan pada tahun ajaran 2013/2014 di MI Nurul Huda Raji diperoleh data dari 30 siswa hanya 13 siswa yang mencapai ketuntasan minimal. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa baru 43,33% siswa yang mencapai KKM. KKM untuk mata pelajaran matematika di MI Nurul Huda adalah 65.

  Berdasarkan data di atas sudah selayaknya guru membuat suatu terobosan dalam hal pemilihan model dan metode yang tepat dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika. Menurut Bourne dalam Fathani (2009:19) matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan penekanannya pada knowing how, yaitu pelajar dipandang sebagai makhluk yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya.

  Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Hanbury dalam Yamin dan Ansari (2009:94) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran matematika yang sesuai dengan teori konstruktivisme, yaitu: (1) siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki, (2) belajar matematika menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti, (3) strategi siswa lebih bermanfaat, dan (4) siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dengan temannya.

  Salah satu model pembelajaran yang berbasiskan teori konstruktivisme sosial dan dapat mengakomodasi kepentingan untuk melibatkan siswa secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya dalam mengatasi masalah rendahnya hasil belajar matematika adalah model pembelajaran kooperatif.

  Pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok- kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. (Roger dalam Huda, 2013:29).

  Melalui pembelajaran kooperatif akan membantu mempermudah pemahaman siswa. Interaksi antar anggota kelompok memungkinkan terjadinya perbaikan terhadap pemahaman siswa melalui diskusi, saling bertanya, dan saling menjelaskan. Penyampaian gagasan oleh siswa dapat mempertajam, memperdalam, memantapkan, atau menyempurnakan gagasan itu karena memperoleh tanggapan dari siswa lain atau guru (Yamin dan Ansari, 2009:15).

  Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Unsur-unsur tersebut antara lain saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, interaksi promotif, komunikasi antar anggota dan pemrosesan kelompok (Suprijono, 2013:58).

  Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama

  merupakan varian dari model pembelajaran kooperatif. Menurut Trianto (2009:82) Numbered Head Together (NHT) dirancang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Ciri khasnya adalah guru menunjuk salah satu nomor (siswa) secara acak untuk mempresentasikan hasil kegiatan berpikir besama kelompoknya. Pemanggilan siswa secara acak akan menjamin keterlibatan total semua siswa, karena dengan pemanggilan secara acak siswa menjadi siap semua. Model Numbered

  

Head Together (NHT) juga dapat meningkatkan tanggung jawab dan

  kerjasama diantara anggota kelompok, karena setiap anggota kelompok selain bertanggung jawab atas pembelajarannya juga bertanggung jawab atas pembelajaran anggota kelompoknya. Tanggung jawab tersebut dapat diwujudkan dengan memberikan bantuan berupa penjelasan dari siswa yang lebih mampu kepada siswa yang kurang mampu.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah ini sangat menarik untuk diangkat menjadi suatu penelitian dengan judul “PENERAPAN

  NUMBERED HEAD MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN KELAS III DI MI NURUL HUDA RAJI DEMAK TAHUN AJARAN 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan hubungan antar satuan kelas III di MI Nurul Huda Raji Demak tahun ajaran 2014/2015? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan hubungan antar satuan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  Together (NHT) pada siswa kelas III di MI Nurul Huda Raji Demak Tahun ajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Tindakan Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010:110).

  Berdasarkan definisi di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran

  matematika pokok bahasan hubungan antar satuan kelas III di MI Nurul Huda Raji Demak tahun ajaran 2014/2015”.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  Together (NHT) ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan

  tercapai. Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut: hasil belajar siswa kelas III yang mencapai KKM pada pokok bahasan hubungan antar satuan mengalami peningkatan pada setiap tahapan siklus pembelajaran dengan ketuntasan klasikal mencapai siswa yang tuntas belajar pada akhir pelaksanaan siklus pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  

Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

  matematika. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1.

  Manfaat teoritis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan dalam pemilihan model pembelajaran, khususnya pada model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  Together (NHT) pada pelajaran matematika di MI Nurul Huda Raji Demak.

2. Manfaat praktis

  Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, guru, siswa dan sekolah.

  a.

  Bagi peneliti Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman secara langsung dalam proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat diterapkan dan dikembangkan kelak saat terjun di lapangan sebagai model pembelajaran alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  b.

  Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

  Head Togethter (NHT) dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan lain sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c.

  Bagi siswa 1)

  Memperoleh pengalaman suasana belajar baru yang menyenangkan dan berkesan pada pelajaran matematika sehingga akan meningkatkan hasil belajar matematika. 2)

  Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  Together (NHT) dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya khususnya pada materi hubungan antar satuan.

  3) Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

  Together (NHT) dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam kegiatan diskusi.

  d.

  Bagi sekolah 1)

  Memberikan kontribusi bagi perbaikan dalam proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

  Head Together (NHT) pada khususnya dan kemajuan sekolah pada umumnya.

  2) Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran MI Nurul Huda Raji, karena terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran judul di atas, maka akan dijelaskan arti kata-kata yang terangkum di dalamnya, yaitu:

  1. Penerapan model pembelajaran kooperatif Menurut Poerwadarminta (2006:1258) penerapan adalah pemasangan; pengenaan; perihal mempraktekkan.

  Menurut Poerwadarminta (2006:773) model adalah contoh; pola; acuan; ragam (macam).

  Menurut Trianto (2009:17) pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

  Huda (2013:31) menyatakan bahwa dalam konteks pengajaran, pembelajaran kooperatif sering kali didefinisikan sebagai pembentukan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang dituntut untuk bekerja sama dan saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain. Jadi, penerapan model pembelajaran kooperatif adalah mempraktekkan pola pembelajaran dengan mengarahkan siswa dalam hal pembentukan kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan pembelajaranya dan anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

  2. Numbered Head Together (NHT)

  Numbered Head Together (NHT) yaitu teknik belajar mengajar kepala

  bernomor. Teknik yang dikembangkan oleh Russ Frank ini merupakan teknik yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat (Huda, 2013:138). Ciri utama dari Numbered Head Together (NHT) yaitu pembagian siswa ke dalam kelompok-kelompok dan diberi nomor. Setiap kelompok akan diberi tugas dan diminta untuk berpikir bersama. Kemudian, guru akan memanggil salah satu nomor secara acak untuk mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompoknya.

  3. Meningkatkan Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi dsb) (Poerwadarminta, 2006:1280).

  4. Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005:22).

  Hasil belajar siswa ditunjukkan dengan nilai post test pada akhir proses pembelajaran.

  5. Matematika Matematika adalah ilmu hitung atau ilmu tentang perhitungan angka- angka untuk menghitung berbagai benda ataupun yang lainnya (Jannah, 2011:17). Dalam penelitian ini, materi matematika yang menjadi obyek penelitian adalah tentang hubungan antar satuan.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah dalam Bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research

  (CAR). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran (Susilo, 2010:16). Sedangkan pendapat lain mengemukakan PTK adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya (Kunandar, 2011:46).

  Penelitian Tindakan kelas ini, dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif oleh peneliti dalam praktik pembelajarannya. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena melalui penelitian ini peneliti dapat berkolaborasi dan berpartisipasi dalam merancang, melaksanakan dan merefleksikan pembelajaran guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui model pembelajaran

  Numbered Head Together (NHT).

  Model yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada model yang dikembangkan Kemmis & Mc Taggart.

  Terdapat empat tahap dalam PTK yaitu: penyusunan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Skema PTK dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini: Perencanaan

  Refleksi

  SIKLUS I Pelaksanaan

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II

  Pengamatan

  ?

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan Diambil dari Arikunto (2010:137) 2.

  Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Nurul Huda Raji yang beralamat di Desa Raji RT.04, RW.02, Kecamatan/Kabupaten

  Demak. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Nurul Huda Raji Demak yang berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Karakteristik siswa secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut: a.

  Usia rata-rata 8 tahun. b.

  Tingkat kemampuan siswa rata-rata sedang ( 8 siswa masuk kategori prestasi tinggi, 14 siswa kategori sedang, dan 3 siswa kategori rendah).

  c.

  1 orang siswa sering tidak masuk.

  d.

  Siswa sering tidak mengerjakan PR.

  e.

  Siswa kurang memperhatikan ketika pembelajaran berlangsung.

  f.

  Siswa malu bertanya.

  g.

  Latar belakang ekonomi orang tua sebagian besar buruh tani dan tani.

  Penelitian ini dilaksanakan pada semester I yaitu bulan Oktober- November yang terdiri dari 3 siklus. Penelitian pembelajaran matematika dilaksanakan beberapa kali sesuai dengan jam pelajaran matematika yang ada di MI Nurul Huda Raji yaitu pada hari Selasa dan Rabu. Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a) Kegiatan siklus I, tanggal 28 Oktober 2014.

  b) Kegiatan siklus II, tanggal 29 Oktober 2014.

  c) Kegiatan siklus III, tanggal 4 November 2014.

3. Langkah-langkah

  Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut saling berkaitan dalam pelaksanaan penelitian yang disebut dengan istilah satu siklus. a.

  Perencanaan (planning) Perencanaan merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam sebuah penelitian. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi: 1)

  Merancang desain pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), yaitu dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  2) Mempersiapkan media yang akan digunakan. 3)

  Membuat lembar kerja siswa (LKS), lembar evaluasi siswa serta lembar pengamatan.

  4) Membuat topi penomoran siswa. 5) Mengelompokkan siswa ke dalam kelompok heterogen.

  b.

  Tindakan (acting) Tindakan (acting) adalah implementasi isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto, 2010:139).

  Pada tahap ini guru mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dibuat sebelumnya.

  c.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKANAKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADASUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIIB SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/20

0 9 1

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIIB SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/

0 9 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 8 5

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS V SD NEGERI 3 CANDIMAS T.P 2011/2012

0 12 49

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN NGAMPIN 01 AMBARAWA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 2 15

PENERAPAN METODE SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA POKOK BAHASAN MEMBACA SISWA KELAS I MI NURUL HUDA KLANGON, KEC AMPEL, KAB BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 134