ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI DIARE DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

  

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI DIARE

DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

DI RSUD Dr. SOEDIRMAN

KEBUMEN

  

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

NAMA SIKHATUN KHASANAH A01401965

  

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL....................................................................... i HALAMAN ORISINALITAS........................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN........................................................ iii LEMBAR PENGESAHAN............................................................. iv DAFTAR ISI.................................................................................... v KATA PENGANTAR...................................................................... vii ABSTRAK........................................................................................ ix

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..........................................................

  1 1.2. Rumusan Masalah....................................................

  3 1.3. Tujuan Studi Kasus..................................................

  3 1.4. Manfaat Studi Kasus................................................

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Puastaka..................................................

  5

  2.1.1. Asuhan keperawatan dalam gangguan cairan dan Elektrolit..............................................................

  5 2.1.1.1. Pengkajian ..........................................

  5 2.1.1.2. Diagnosa keperawatan ...........................

  8 2.1.1.3. Perencanaan keperawatan .......................

  8 2.1.1.4. Pelaksanaan keperawatan .......................

  13 2.1.1.5. Evaluasi keperawatan ..........................

  20

  2.1.2.Penyakit Diare dengan gangguan Cairan dan elektrolit.........................................................

  21 2.1.2.1. Pengertian diare.......................................

  21 2.1.2.2. Penyebab diare........................................

  21 2.1.2.3. Tanda dan gejala diare...........................

  22 2.1.2.4. Akibat penyakit diare.............................

  23 2.1.2.5. Patofisiologis diare..................................

  23

  2.1.2.7. Fungsi cairan...........................................

  30 3.5. Instrumen studi kasus.....................................................

  49 5.2 Saran...............................................................................

  48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.....................................................................

  44 4.3 Keterbatan Studi Kasus...................................................

  39 4.2 Pembahasan Studi Kasus.................................................

  32 4.1.2 Fokus Asuhan Keperawatan klien 2......................

  32 4.1.1 Fokus Asuhan Keperawatan klien 1......................

  31 BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Studi Kasus............................................................

  31 3.8. Etika studi kasus ............................................................

  30 3.7. Lokasi dan waktu stdui kasus........................................

  30 3.6. Metode pengumpulan data.............................................

  29 3.4. Definisi operasional........................................................

  24

  29 3.3. Fokus studi kasus...........................................................

  29 3.2. Subjek studi kasus..........................................................

  28 BAB III METODE STUDI KASUS 3.1. Jenis/Desain/Rancangan ................................................

  27 2.1.4. Kerangka Teori............................................................

  27 2.1.3.2. Tumbuh kembang balita .........................

  27 2.1.3.1. Pengertian balita.......................................

  27 2.1.3. Tumbuh kembang Balita..............................................

  25 2.1.2.11.Kebutuhan cairan dan elektrolit..............

  25 2.1.2.10.Masalah kebutuhan elektrolit..................

  24 2.1.2.9. Proporsi cairan tubuh...............................

  2.1.2.8. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan Cairan dan elektrolit.............................................

  50 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

KATA PENGANTAR

  Assalamungalaikum wr.wb Dengan mengucapkan sukur alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ ASUHAN

  

KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI DIARE DENGAN

GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DIRUMAH SAKIT RSUD Dr.

SOEDIRMAN KEBUMEN

  ” laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Selesainya laporan ini tidak lain berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Alloh SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan lancar.

  2. Kepada kedua orang tua ( Bpk Khabib Soleh dan Ibu Ma’fiyah ) yang telah memberikan kasih sayang, semangat serta do’a dan materi.

  3. Ibu Herniyatun, M.Kep.Sp.Mat Selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

  4. Ibu Nurlaila, M.Kep selaku Ketua Prodi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

  5. Ibu Ning Iswati, M.Kep Pembimbing Akademik Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan support dan bimbingan kepada penulis.

  6. Segenap Staf, Dosen dan Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong yang telah berkenaan memberikan bimbingan dan arahan materi selama penulis menempuh pendidikan.

7. Teman-teman kelas C seperjuangan yang telah memberikan semangat dan do’a.

  8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ujian akhir program ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.

  Gombong, Agustus 2017 Sikhatun Khasanah (A01401965) Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2017 1 2 Sikhatun Khasanah . Ning Iswati .

  

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI DIARE

DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN

KEBUMEN

  

Latar belakang : Dehidrasi pada diare dapat menyebabkan kekurangan volume cairan

dan elektrolit pada tubuh. Jika tidak cepat di tangani, ini dapat menyebabkan kematian.

Tujuan penulis : Menggambarkan asuhan keperawatan pasien diare dengan gangguan

cairan dan elektrolit.

Metode Penulisan : Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan

studi kasus (case study approach), data diperoleh dari wawancara, pemeriksaan fisik,

observasi, rekamedik dan studi dokumen. Subjeknya dua orang pasien, yaitu anak 8 bulan

dan 3 tahun.

  

Hasil : Dalam asuhan keperawatan kedua pasien dengan diare, mengalami kekurangan

volume cairan dan lektrolit. Pengkajian didapatkan kedua pasien mengalami peningkatan

rasa haus, terlihat lemas, rewel, tidak nafsu makan, BAB cair, berlendir serta bercampur

darah dan peningkatan leukosit. Masalah keperawatan yang muncul adalah kekurangan

volume cairan dan elektrolit dan defisit pengetahuan. Rencana keperawatan untuk

mengatasi kekurangan volume cairan dan elektrolit, antara lain: monitoring TTV, intake

dan output cairan, menganjurkan pasien untuk minum banyak, memberikan cairan, obat

sesuai intrusksi dari dokter dan melakukan pankes tentang diare. Implementasi dilakukan

selama pengelolaan 3x7 jam. Evaluasi pada kedua pasien dengan masalah kekurangan

volume cairan dan elektrolit serta defisit pengetahuan teratasi.

  

Kesimpulan : Memeberikan cairan pada pasien dan pankes kepada kelurganya dapat

mengatasi kekurangan cairan dan elektrolit pada diare. Kata kunci : Diare, cairan elektrolit, pendidikan kesehatan

  DIII Program of Nursing Department Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Paper, July 2017 2 Sikhatun khasanah .

  ˡ. Ning Iswati

ABSTRACT

THE NURSING CARE FOR DIARRHEA PATIENTS WITH FLUID AND

ELECTROLYTE DISORDERS IN MELATI WARD OF

  

Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL

KEBUMEN

Background: Diarrheal dehydration can cause fluid volume and electrolyte deficiency in

the body. It may lead to death unless it is handled.

Objective: Describing nursing care for diarrhea patients having fluid and electrolyte

disturbances.

Method: This study is an analytical desccriptive with case study approach. Data were

obtained from interview, physical examination, observation, and documentation. The

subjects were 2 children

  • – 8 months old and 3 years old.

  

Result: The nursing care showed that both patients with diarrhea had fluid volume and

electrolyte deficiency. The assessment showed that both patients got increasing thirst,

weak-look, fussiness, no appetite, liquid, mucus and blood mixed defecation and

increasing leukosit. The emerging nursing problems were fluid and electrolyte shortage

and knowledge deficit. Nursing plans to address this deficiency include monitoring the

vital signs, fluid intake and output, encouraging to drink more, giving fluid and

medecines in accordance with doctor’s instruction, and conducting health education about

diarrhea. Implementation was conducted in 3x7 hours of the management. The evalution

was that fluid volume and electrolyte shortage and knowledge deficit were resolvable.

  

Coclusion: Giving patients fluid and conducting health education for their family can

overcome the lack of fluid and electrolyte in diarrheal disease. Keywords: Diarrhea, fluid, electrolyte, health education

  1. Student

  2. Lecturer

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar belakang Diare dapat menyebabkan kematian nomer dua di dunia (WHO, 2013).

  Salah satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian pada anak, termasuk menurunkan angka kematian yang diakibatkan oleh diare. Jika pencegahan diare tidak dilakukan dengan cepat dan berkelanjutan, maka kemungkinan sebanyak 760.000 anak akan meninggal setiap tahunnya. Tetapi jika penanganan diare dilakukan dengan cepat dan tepat, maka jumlah kematian akan menurun setiap tahunnya (WHO, UNICEF, 2013).

  Penyakit diare merupakan angka kematian yang tinggi di negara berkembang. Kurang lebih 10 juta anak usia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahunnya di dunia dan sekitar 20% meninggal karena infeksi diare (Hardi, 2012).

  Diare akut merupakan penyakit di indonesia yang masih sangat tinggi. Dengan penderita terbanyak adalah bayi dan balita. Dari hasil riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh kementrian kesehatan pada tahun 2007, diare akut merupakan penyebab kematian bayi (31,4%) balita (25,2%). (Tjitrosantoso, 2013).

  Di kabupaten Kebumen sendiri pada tahun 2015 penderita diare telah mencapai targetSPM Kabupaten Kebumen (100 %) yaitu 102,4 %. Namun untuk pencapaian penemuan penderita diare per wilayah, beberapa Puskesmas belum mencapai target.(Sitohang ,Vensya 2011).

  Diare sering menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah, sehingga mudah terkena bakteri penyebab diare. Jika diare disertai muntah berkelanjutan akan menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan). Inilah yang harus selalu diwaspadai karena sering terjadi keterlambatan dalam pertolongan dan mengakibatkan kematian. Dehidrasi yang terjadi pada bayi ataupun anak akan cepat menjadi parah. Hal ini disebabkan karena seorang anak berat badannya lebih ringan daripada orang dewasa. Maka cairan tubuhnya pun relatif sedikit, sehingga

  2

  Dehidrasi akan semakin parah jika ditambah dengan keluhan lain seperti mencret dan panas karena hilangnya cairan tubuh lewat penguapan. Kasus kematian balita karena dehidrasi masih banyak ditemukan dan biasanya terjadi karena ketidakmampuan orang tua mendeteksi tanda-tanda bahaya ini (Cahyono, 2010).

  Diare yaitu kekurangan cairan pada tubuh dengan jumlah banyak ditandai dengan BAB lebih dari 3x dalam bentuk cair, berlendir dan terkadang di sertai darah. (Suriadi, 2010). Penanganan pertama diare akut yaitu menentukan tingakat derajat dehidrasi. Tujuan utama terapi untuk mencegah dehidrasi, mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara tepat (terapi rehidrasi) dan mencegah gangguan nutrisi (Gunardi 2008).

  Sebagian besar tubuh manusia terdiri atas cairan. Cairan merupakan komposisi terbesar dalam tubuh manusia. Cairan berperan dalam menjaga proses metabolisme dalam tubuh. Untuk menjaga kelangsungan proses tersebut adalah keseimbangan cairan. Cairan dalam tubuh manusia normalnya adalah seimbang antara asupan (input) dan haluaran (output). Jumlah asupan cairan harus sama dengan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Perubahan sedikit pada keseimbangan cairan dan elektrolit tidak akan memberikan dampak bagi tubuh. Akan tetapi, jika terjadi ketidak seimbangan antara asupan dan haluaran, tentunya akan menimbulkan dampak bagi tubuh manusia. Pengaturan keseimbangan cairan tubuh, proses difusi melalui membran sel, dan tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit pada kedua kompartemen (Mubarak, 2007) .

  Cairan dan elektrolit sangat penting mempertahankan keseimbangan atau homeostosis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air yang mengandung partikel - partikel bahan organik dan anorganik yang vital untuk hidup. Elektrolit tubuh mengandung komponen - komponen kimiawi (FKUI, 2008).

  Dalam tubuh, fungsi sel bergantung pada keseimbangan cairan dan elektrolit. Keseimbangan ini diurus oleh banyak mekanisme fisiologik yang terdapat dalam tubuh sendiri. Pada bayi dan anak sering terjadi gangguan

  3

  2013). Gangguan volume cairan dan elektrolit merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia fisiologis yang harus dipenuhi, apabila penderita telah banyak mengalami kehilangan air dan elktrolit, maka terjadilah gejala dehidrasi. Terutama diare pada anak perlu mendapatkankan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak mempengaruhi tumbuh kembang anak (Sodikin, 2011).

  Angka kematian yang tinggi akibat diare akan berdampak negatif pada kualitas pelayanan kesehatan karena angka kematian anak (AKA) merupakan salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan yang optimal, kurang berhasilnya usaha dalam proses pencegahan diare merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan karena jika upaya pencegahan tidak ditangggulangi dengan baik, maka peningkatan penyakit diare pada balita akan semakin meningkat (Depkes, 2010).

  Dengan demikian, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dalam bentuk karya ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Klien yang mengalami diare dengan gangguan cairan dan elektrolit di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Penulis berharap dengan studi kasus ini dapat memberikan asuhan keperawatan, mengimplementasikan sesuai dengan intervensi yang sudah direncakan dan dapat memberikan manfaat bagi penyakit diare dan tidak menyebabkan komplikasi yang serius.

  1.2 Rumusan masalah Bagiaman gambaran asuhan keperawatan pasien diare dengan gangguan cairan dan elektrolit pada balita di RSUD Dr. Soedirman Kebumen ?

  1.3 Tujuan studi kasus Tujuan umum Menggambarkan asuhan keperawatan pasien diare dengan gangguan cairan dan eletrolit.

  Tujuan khusus

  1.3.1 Mendiskripsikan pengkajian asuhan keperawatan pada pasien diare dengan gangguan cairan dan elektrolit

  1.3.2 Mendiskripsikan diagnosa keperawatan dengan gangguan cairan dan

  4

  1.3.3 Mendiskripsikan rencana asuhan keperawatan diare dengan gangguan cairan dan elektrolit

  1.3.4 Mendiskripsikan implementasi asuhan keperawatan diare dengan gangguan cairan dan elektrolit

  1.3.5 Mendiskripsikan dalam mengevaluasi asuhan keperawatan diare dengan cairan dan elektrolit

  1.4 Manfaat studi kasus

  1. Bagi Masyarakat Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit diare serta cara penanganan pada pasien diare.

  2. Bagi Pengembangan ilmu dan Teknologi Keperawatan Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam pemenuhan gangguan cairan dan elektrolit pada pasien diare.

  3. Bagi penulis Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan, studi kasus dengan ganggauan cairan dan eletrolit pada pasien diare.

DAFTAR PUSTAKA

  Alatas, Husein dan Hasan, Rusepno. Editor. 2010. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan

Anak . Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1985. hal. 283: 312.

Alireza, dkk. 2017. Evaluation of water and electrolytes disorders in severe acute

  diarrhea patients treated by WHO protocol in eight large hospitals in Tehran; a nephrology viewpoint . J Renal Inj Prev. 2017; 6 (2): 109-112.

  Anggraini, Dwi Yanti dan Budi Sutomo. Menu Sehat Untuk Batita dan Balita.

  2010. Demedia: Jakarta. Anonim. Tata Laksana Penderita Diare. Retrieved 25 Februari, 2013

  Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan NANDA NIC-NOC jilid 1 tahun 2013. Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC Cahyono, Dwi Anton Budi dan Dyah Andari. 2010. Mudah dan Hemat Hidup Sehat.Solo : Pustaka Arafah. Departemen Kesehatan Rebuplik Indonesia. 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta. Depkes RI, 2010, Hasil evaluasi program pemberantasan penyakit diare,

  Direktorat Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan, Jakarta. Depkes. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan. edisi 2011. Depkes RI. Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: Salemba Medika. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi

  Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

  FKUI (2008). Gangguan Keseimbangan Air – Elektrolit Dan Asam – Basa.

  Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Gunardi, H. 2011. Kumpulan Tips Pediatri.Edisi 2 cetakan pertama. Badan

  Penerbir IDAI Hardi, A. R., Masni, Rahma. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian

  Diare Pada Batita Di Wilayah Kerja Puskesmas Baranglompo Hidayat, A. A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: di akses pada 11 Juni 2017 jam 21.00 wib.

  IDAI. 2008. Diare pada anak. Retrieved July 27, 2017, f

  Juffrie. 2010. Gastroenterologi-hepatologi, jilid 1. Jakarta: Badan penerbit IDAI.

  

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Situasidiare di Indonesia. Retrieved

Desember17, 2013, fromwww. depkes. go. id/downloads/Buletin%20Diare_Final. Di unduh pada tanggal 02 mei 2017 jam 20.30 wib.

  Mazdumer et al. 2010. Effectiveness of zinc supplementation plus oral rehydration

  salts for diarrhoea in infants aged less than 6 months in Haryana state, India . Bull World Health Organ. 88 (10.2471): 754

  • –760. Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori & Aplikasi Dalam Praktik . Jakarta, EGC.

  Mubarak. Irwan, dkk (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Cetakan pertama. Jakarta: EGC. Muttaqin, Arif & Sari, Kurmala. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi

Asuhan Keperawatan Medikal bedah . Jakarta : Salemba medika.

Muttaqin, Arif. 2011. Gangguan Gastrointestina: Aplikasi asuhan keperawatan Medikal Bedah . Jakata: Salemba Medika. Nanda Internasional. 2011. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009- 2011 . Jakarta: EGC. Salemba Medika. Nanny, Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika. Rocha, Carminate, Tibirica, Carvalho, Silva, Chebli . 2012. Acute Diarrhea in

  Hospitalized Children of the Municipality of Juiz de fora, mg, Brazil: Prevalence and Risk factors associated with disease severity . Arq.

  Gastroenterol. 49 (4): 259-265. Saputra, Lyndo. 2013. Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang: Binarupa Aksara.

  Sitohang, vensya. 2011. Situasi diare di Indonesai: sekertaris jenderal kemkes RI.

  Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta: Salemba Medika. Soetjiningsih. 2014. Tumbuh kembang anak jilid II. Jakarta: EGC. Suraatmaja. (2010). Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto. Suratmaja, Sudaryat. 2007. Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Denpasar: CV.

  Sagung Seto. Suriadi, Rita Yuliana. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto.

  Tamsuri, Anas. 2009. Seri Asuhan Keperawata Klien Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektrolit . Jakarta: ECG. Tjitrosantoso Heedy, Korompis Fras, dkk. (2013). Studi penggunaan obat pada

  penderita diare di instasi rawat inap BLU RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou manado priode januari-juni 2012. . uniset. ac. id diakses

  pada tanggal 24 Mei 2017 pukul 20.30 WIB. Utami, Rahayu Sari. 2015. Studi Kasus : Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan

  Gangguan Gastroenteritis Dehidrasi Sedang .Volume 2 No 1- Januari 2015.

  Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi & Karir. Yogjakarta: Andi. Wardani, S. 2016. Asuhan Keperawatan Manajemen Diare Pada Anak Yang Oleh

  Perawat Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1): 24-31. Wardani, Septi. 2016. Manajemen Diare Pada Anak Oleh Perawat Di Rumah Sakit . Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1 (1) 2016.

  WHO, UNICEF. (2013). Ending Preventable Child Deaths from Pneumonia and

  Diarrhoea by 2025 The integrated Global Action Plan for Pneumonia and Diarrhoea (GAPPD).

  WHO. France. WHO. 2010. World Health Statistics 2010: Causes of death. Widoyono. (2012). Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasan . Erlangga Medical Series: Jakarta.

  Wilkinson, Judith. M. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC . Ed. 9. Jakarta: EGC.

  Wong L. D. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Wong, EDG. 6.Vol 2.

  Jakarta: EDG. Wong, Donna L.2009. Buku Ajar Keperawatan pediatrik, alih bahasa Andry Hartono, Sari Kurnianingsih, Setiawan editor edisi bahasa Indonesia.

  Edisi 6. Jakarta: EGC.

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Penjelasan untuk mengikuti penelitian (PSP) Lampiran 2 : Informasi dan pernyataan persetujuan (Informed consent) Lampiran 3 : Bukti proses bimbingan Lampiran 4 : Kuisoner penyakit diare Lampiran 5 : Satuan acara penyuluhan (SAP) penyakit diare Lampiran 6 : Lembar balik penyakit diare Lampiran 7 : Liflet penyakit diare Lampiran 8 : Intruksi kerja penilaian balance cairan Lampiran 9 : Asuhan keperawatan penyakit diare Lampiran 10 : Pengkajian tumbuh kembang menurut KPSP Lampiran 11 : Jurnal Lampiran 1 : Penjelasan untuk mengikuti penelitian (PSP)

  

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN

(PSP)

  1. Kami adalah peneliti berasal dari institusi/jurusan program studi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan suka rela dalam penelitian yang berjudul “Asuhan Keperawatan Klien Yang Mengalami

  Gangguan Diare Dengan Masalah Cairan Dan Elektrolit Di RSUD Dr. Soedirman ”.

  2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan klien yang mengalami gangguan Diare mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan yang dapat memberikan manfaat berupa diantaranya dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyaki diare serta cara penanganan diare. Penelitian ini akan berlangsung selam 3 hari.

  3. Prosedur pengambilan bahan dan cara wawancara terpimpin dengan menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung kurang lebih 15-20 menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengambilan asuhan atau pelayanan keperawatan.

  4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan yang diberikan

  5. Nama dan jati diri anda bersama seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap dirahasiakan.

  6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, silahkan menghubungi peneliti pada no Hp 083863637448.

  Peneliti Lampiran 2 : Informasi dan pernyataan persetujuan (Informed consent)

  INFORMED CONSENT (Persetujuan Menjadi Partisipan)

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Sikhatun Khasanah dengan judul “Asuhan Keperawatan Klien yang Mengalami Diare dengan

Gangguan Cairan dan Elekktrolit di Rumah Sakit RSUD Dr.

  Soedirman Kebumen ”.

  Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mundur diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu- waktu tanpa sanksi apapun.

  Kebumen, Juli 2017 Saksi Yang memberikan persetujuan ................................ ........................................

  Kebumen, Juli 2017 Peneliti

  Sikhatun Khasanah Lampiran 3 : Bukti proses bimbingan

  Lampiran 4 : Kuisoner penyakit diare KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP PENYAKIT DIARE DI RUMAH SAKIT

  A. Identitas responden (diisi oleh peneliti) Nama responden :

  1. Suatu kondisi dimana seseorang buang air besar sebanyak 3x atau lebih dalam satu hari dan tinja yang keluar berupa cairan encer berupa lendir atau bercampur darah disebut ?

  a. Muntah

  b. Mencret ( diare )

  c. Sakit perut

  2. Berapa kali buang air besar dalam sehari ? jika disebut sebagai penderita diare.

  a. 1-3x sehari

  b. Lebih dari 3x sehari dan tinjanya encer

  c. Tidak tahu

  3. Apa yang anda tahu tentang penyebab diare ?

  a. Bakteri dan makanan yang kotor

  b. Kuman penyakit

  c. Tidak tahu

  4. Darimana sajakah penularan penyakit diare pada anak-anak ?

  a. Makanan, kurang menjaga kebersihan

  b. Lalat

  c. Semuanya benar

  5. Bagimanakah penyakit diare ditularkan

  a. Air dan udara

  b. Makan dan minuman

  c. Tidak tahu

  6. Bagimana cara pencegahan diare

  a. Tidak mencuci tangan setelah buar air besar maupun kecil

  b. Selalu mejaga kebersihan makan dan minuman

  c. Tidak mengonsumsi makanan pedas-pedas

  7. Apa yang anda lakukan pertama kali jika anak anda terkena diare ?

  a. Langsung dibawa kerumah sakit c. Memberikan oralit dengan cara melarutkan garan dan gula

  8. Makanan apa saja yang harus di konsumsi saat anak terkena penyakit diare? a. Makanan yang merngandung serat-seratan seperti apel, sayur- sayuran dll b. Makanan mie instan, gorengan dan lain-lain

  c. Tidak tahu

  9. Apa ciri-ciri anak yang terkena diare dengan dehidrasi sedang ?

  a. Rewel dan mata cekung

  b. Merasa haus terus-menerus

  c. Semua benar

  10. Kapan anak dengan penyakit diare dibawa kedokter atau rumah sakit

  a. Muntah-muntah dan BAB lebih dari 3x serta tinja dalam bentuk encer b. Muntah dan panas

  c. Rewel dan BAB 2x dalam sehari

  11. Bagaimana cara anda dalam membersihkan kotoran anak anda setelah buang air besar ? a. Dibersihkan dari depan kebelakang

  b. Dibersihkan dari belakang kedepan

  c. Tidak tahu Keterangan 1. benar 1- 4 : pengetahuan orang tua terhadap penyakit diare sangat kurang 2. benar 4 - 7 : pengetahuan orang tua terhadap penyakit diare kurang 3. benar 7

  • – 11 : tidak ada masalah dalam pengetahuan orang tua terhadap penyakit diare
Lampiran 5 : Satuan acara penyuluhan (SAP) penyakit diare

  

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

( S A P )

PENYAKIT DIARE BALITA

  1. Topik : Gangguan Sistem Gastrointestinal (Pencernaan)

  2. Sub topik : Diare

  3. Tujuan

  3.1.Tujuan Umum Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pasien atau keluarga pasien diharapkan dapat mengetahui penyakit Diare dan hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit dan tindakan apa saja yang harus dilakukan saat sakit dan pencegahanya.

  3.2.Tujuan Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Diare selama 1x30 menit peserta mampu a. Menyebutkan kembali penyebab dari penyakit Diare

  b. Menyebutkan kembali tanda dan gejala dari penyakit Diare

  c. Menyebutkan kembali hal-hal yang harus dilakukan dalam menangani penyakit Diare.

  4. Sasaran : Keluarga balita yang sedang mengalami Diare

  5. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

  6. Media : Liflet dan lembar balik

  7. Waktu Hari/tanggal : Kamis, 13 Juli 2017 Jam : 14.30 WIB Lama waktu : 1x30 menit

  8. Tempat : RSUD Dr. Soedirman Kebumen ruang Melati

  Tahapan Kegiatan No Waktu Kegiatan Penyuluh Keluarga

  1 5 menit Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam o Perkenalan - Memperkenalkan diri - Peserta ingat

  • Mengingatkan kontrak dengan kontrak
  • Menjelaskan tujuan - Memperhatikan pembelajaran - Kooperatif - Menyebutkan peserta mengerti materi/pokok bahasan tujuan yang akan disampaikan 2 15 menit Pelaksanaan - Menjelaskan materi - Peserta o Penyampaian penyuluhan secara mendengarkan materi berurutan dan teratur : penjelasan dari o

  1. Menjelaskan perawat pengertian penyakit - Peserta Diare memperhatikan

  2. Menjelaskan Tanda dan Gejala penyakit Diare

  3. Menjelaskan Penyebab penyakit Diare

  4. Menjelaskan Akibat dari penyakit Diare

  5. Menjelaskan Proses penyakit Diare

  6. Menjelaskan Cara penanganan pada

  7. Menjelaskan makanan yang baik dikonsumsi pada penyakit diare

  3 8 menit Evaluasi - Meminta klien untuk - Persta mampu mejelaskan atau menjawab menyebutkan kembali :

  1. Penyabab dari penyakit diare

  2. Tanda dan gejala dari penyakit diare

  3. Penanganan dari penyakit diare

  • Memberikan pujian - Peserta terlihat atas keberhasilan klien senang dan dalam menjawab. tersenyum 4 2 menit Penutup - Mengucapkan - Peserta trimakasih, kontrak menjawab salam waktu kembali di lain hari jika materi belum selesai dan mengucapkan salam

  10. Penyuluh : Sikhatun Khasanah

  11. Isi materi : Terlampir

  12. Evaluasi

  1. Evaluasi persiapan

  a. Materi sudah siap dan dipelajari sebelum ke RS

  b. Media sudah siap sebelum ke RS d. Tempat sudah siap 2 jam sebelum pankes

  2. Evaluasi proses

  Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lender darah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian diare yaitu susu formula (Hidayat, 2012) 2.

  3. Penyebab penyakit Diare

  2. Diare kronik Diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.

  Diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 3 -7 hari pada bayi dan anak.

   Diare Akut

  Diare terbagi 2 , yaitu ; 1.

   Klasifikasi diare

  MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian penyakit Diare

  a. 75 % datang tepat waktu

  c. Dapat menyebutkan hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya penyakit diare.

  b. Dapat menyebutkan tanda dan gejala pada penyakit diare

  a. Dapat menyebutkan kembali tentang penyebab penyakit diare

  3. Evaluasi hasil

  d. Media dapat digunakan secara efektif

  c. Peserta aktif bertanya dan memberikan pendapat

  b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat

  Menurut Hasan dan Alatas (2010), diare disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Bakteri :Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas.

  2. Virus : Enteroovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus.

  3. Parasit : Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides), protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomona s hominis), jamur (Candida albicans).

  B. Faktor Malabsopsi

  1. Malabsorpsi karbohidrat, yaitu pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit di daerah perut. Jika sering terkena diare ini, pertumbuhan anak akan terganggu.

  2. Malabsorpsi lemak, yaitu terdapat lemak dalam makanan yang disebut triglyserida.Triglyseridadengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Jika tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat terjadi karena lemak tidak terserap dengan baik. Gejalanya adalah tinja mengandung lemak.

  3. Malabsorpsi protein, yaitu kesulitan penyerapan nutrisi dari makanan yang mengandung protein.

  C. Faktor makanan seperti makanan yang sudah basi, makanan yang tercemar, terlalu banyak lemak, beracun, kurang matang, dan alergi terhadap makanan.

4. Gejala dan Tanda penyakit Diare

  Menurut Suraatmaja (2010), tanda dan gejala diare yaitu bab lebih dari 3 kali, dengan konsistensi lembek, ada/tanpa darah. Gejala awal diare adalah anak gelisah, menjadi cengeng, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare. Hal tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, karena banyak kehilangan air dan elektrolit. Gejala muntah dapat timbul sebelum dan sesudah diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan cairan dan elektrolit akhirnya tampak dehidrasi yaitu berat badan turun, turgor kulit menurun, mata dan ubun

  • –ubun cekung, selaput lendir dan mulut ikut kering. Bila dehirasi berat maka volume darah akan berkurang dengan demikian nadi akan cepat dan kecil, denyur jantung cepat, tekanan darah menurun, kasadaran menurun yang akhirnya terjadi syok .

  5. Akibat Penyakit penyakit Diare

  Menurut Vivian (2010), diare dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:

  1. Dehidrasi : ringan, sedang, dan berat.

  2. Renjatan hipovolemik yaitu kejang akibat volume darah berkurang.

  3. Hipokalemia yaitu kadar kalium dalam darah rendah dengan gejala meteorismus (kembung perut karena pengumpulan gas secara berlebihan dalam lambung dan usus), hipotonik otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiogram.

  4. Hipoglikemia yaitu kadar glukosa darah yang rendah.

  5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defesiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa usus halus.

  6. Kejang terutama pada hidrasi hipotonik.

  7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan (masukan makanan berkurang, pengeluaran bertambah).

  6. Proses penyakit Diare

  Menurut Muttaqin (2011), Peradangan pada gastroenteritis disebabkan oleh infeksi dengan melakukan invasi pada mukosa, memproduksi enterotoksin dan atau memproduksi sitotoksin. Mekanisme ini menghasilkan peningkatan sekresi cairan dan menurunkan absorbsi cairan sehingga akan terjadi dehidrasi dan hilangnya nutrisi dan elektrolit. Menurut Diskin (2008) di buku Muttaqin (2011) adapun mekanisme dasar yang menyebabkan diare, meliputi hal-hal sebagai berikut :

  A. Gangguan osmotik, dimana asupan makanan atau zat yang sukar diserap usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

  B. Respons inflamasi mukosa, pada seluruh permukaan intestinal akibat produksi enterotoksin dari agen infeksi memberikan respons peningkatan aktivitas sekresi air dan elektrolit oleh dinding usus ke dalam rongga usus, selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

  C. Gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare, sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Dari ketiga mekanisme diatas menyebabkan :

  1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi yang mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia)

  2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah)

  3. Hipoglekemia, gangguan sirkulasi darah.

7. Penanganan pada penyakit diare

  Hal pertama yang harus diperhatikan dalam penanggulangan diare adalah masalah kehilangan cairan yang berlebihan (dehidrasi). Dehidrasi ini bila tidak segera diatasi dapat membawa bahaya terutama bagi balita dan anak-anak. Bagi penderita diare ringan diberikan oralit, tetapi bila dehidrasi berat maka perlu dibantu dengan cairan intravena atau infus. Hal yang tidak kalah penting dalam menanggulangi kehilangan cairan tubuh adalah pemberian makanan kembali (refeeding) sebab selama diare pemasukan makanan akan sangat kurang karena akan kehilangan nafsu makan dan kehilangan makanan secara langsung melalui tinja atau muntah dan Apabila seseorang sudah mengalami diare, maka perlu dilakukan

  

treatment agar diare dapat segera berhenti. Berikut ini adalah beberapa

  untuk menanggulangi penyakit diare:

  treatment

  1. Rehidrasi yaitu dengan cara mengkonsumsi oralit. Minum cairan oralit sebanyak mungkin penderita bisa meminumnya. Minum oralit tidak perlu dalam jumlah banyak sekaligus, tetapi oralit diminum dalam jumlah yang sedikit dan dengan frekuensi yang sering akan lebih baik dilakukan. Satu bungkus oralit dilarutkan dalam 200 ml air matang. Apabila oralit tidak tersedia, maka oralit bisa dibuat dengan cara membuat larutan gula garam. Caranya yaitu dengan melarutkan dua sendok teh gula pasir dan seujung sendok garam dapur ke dalam satu gelas air matang. Rehidrasi juga dapat dilakukan dengan cairan intravena terutama pada kasus dehidrasi yang berat atau shock.

  2. Suplementasi zinc, yang berfungsi untuk mengurangi durasi diare sampai 25% dan dapat mengurangi volume feses hingga 30%.

  3. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat gizi, diutamakan bagi pasien diare yang disebabkan karena malnutrisi.

  4. Pemberian terapi farmakologik

  1. Antibiotik Menurut Suraatmaja (2007), pengobatan yang tepat terhadap penyebab diare diberikan setelah diketahui penyebab diare dengan memperhatikan umur penderita, perjalanan penyakit, sifat tinja. Pada penderita diare, antibiotik boleh diberikan bila: a. Ditemukan bakteri patogen pada pemeriksaan mikroskopik dan atau biakan.

  b. Pada pemeriksaan mikroskopik dan atau mikroskopik ditemukan darah pada tinja.

  c. Secara klinis terdapat tanda- tanda yang menyokong adanya infeksi anteral.

  d. Di daerah endemik kolera. e. Neonatus yang diduga infeksi nosokomial. Antibiotik oral yang dapat diberikan untuk disentri yaitu yang dianjurkan untuk shigella:

  2. Obat antipiretik Menurut Suraatmaja (2007), obat antipiretik seperti preparat salisilat (asetosal, aspirin) dalam dosis rendah (25mg/tahun/kali) selain berguna untuk menurunkan panas sebagai akibat dehidrasi atau panas karena infeksi, juga mengurangi sekresi cairan yang keluar bersama tinja.

  5. Pemberian zinc Pemberian zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi Buang Air Besar (BAB), mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan diare pada tiga bulan berikutnya (lintas diare, 2011).

  6. Pemenuhan nutrisi ASI dan makanan dengan menu yang sama saat anak sehat sesuai umur tetap diberikan untuk mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang. Adanya perbaikan nafsu makan menandakan kesembuhan. Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering (lebih kurang 6 x sehari), rendah serat, buah-buahan diberikan terutama pisang (Hegar B. Dan Handryastuti S., 2009).

  8. Sebaiknya berikan makanan lunak ke anak agar sistem pencernaan anak tidak terlalu bekerja keras untuk dapat mencerna makanan. Berikan anak makanan seperti: 1.

  Pisang, dan buah-buahan lain

  2. Nasi tim atau bubur nasi 3.

  Roti 4. Daging, ayam, ikan yang direbus atau dipanggang

  5. Telur matang

7. Kentang rebus atau panggang 8.

  Yogurt.

  DAFTAR PUSTAKA . Alatas, Husein dan Hasan, Rusepno.Editor.2010. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan

Anak . Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1985.hal.283: 312.

Hidayat, A.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 43

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH HAMBATAN MOBILITAS FISIK DI RUANG BUGENVIL RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 162

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA Ny.W DI RUANG TERATE RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DI BANGSAL DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 0 55

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG KENANGA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 1 63

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 0 78

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TYPHOID DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN : HIPERTERMI DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 4 87

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ASFIKSIA DENGAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF DI RUANG PERISTI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 2 39

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI BBLR DENGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

1 1 41

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI KEJANG DEMAM DENGAN HIPERTERMI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

0 1 112