BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA - PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE SWAT (SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE) DAN WORK LOAD ANALYSIS DI UD. BATU BATA PRESS DUA SETANGKE KABUPATEN NAGAN RAYA - Reposito

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

  4.1.1. Data Proses Pembuatan Batu Bata Press Adapun uraian proses dalam pembuatan produk batu bata press adalah:

  1. Bahan baku berupa tanah liat yang telah digali, dalam tahap ini di kerjakan satu orang pekerja.

  2. Bahan baku berupa tanah liat yang sudah terkumpul diangkat kedalam mesin untuk proses pencetakan, dalam hal ini dilakuan satu orang pekerja yang sama dengan tahap satu.

  3. Bahan baku berupa tanah liat yang sudah dimasukan kedalam mesin selanjutnya dilakukan proses pencetakan, dalam proses ini dilakukan satu orang pekerja.

  4. Hasil proses pencetakan kemudian disusun kedalam kreta sorong (gerobak dorong) dan diangkat menuju tempat penjemuran, dalam proses ini dilakukan oleh satu orang pekerja.

  5. Setelah sampai tempat penjemuran, proses selanjutnya adalah menyusun hasil batu bata press ke tempat penjemuran, dalam proses ini dilakukan satu orang pekerja yang sama pada tahap satu empat.

  4.1.2. Data Alokasi Pekerja Perusahaan pembuatan batu bata press memiliki 5 stasiun kerja pada bagian produksi yaitu stasiun penggalian, menggangkat bahan baku kedalam mesin pencetakan, pencetakan batu bata press, menyusun hasil cetakan kedalam kreta sorong untuk dibawa ketempat penjemuran dan menyusun batu bata press ketempat penjemuran. Jumlah pekerja pada bagian produksi memiliki 3 orang pekerja. Alokasi pekerja pada setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.1. Jumlah Pekerja pada Setiap Stasiun Kerja Pembuatan Batu Bata Press di UD. Batu Bata Press Dua Setangke

  No Stasiun Jumlah Pekerja (Orang)

  1 Penggalian Tanah Liat Menggangkat Bahan Baku Kedalam

  1

  2 Mesin Pencetakan

  3 Proses Pencetakan Batu Bata Press

  1 Menyusun Hasil Cetakan Kedalam

  4 Kreta Sorong Untuk dibawa Ketempat Penjemuran

  1 Menyusun Batu Bata Press Ketempat

  5 Penjemuran

  Sumber: UD. Batu Bata Press Dua Setangke 2016

  4.1.3 Data Subjective Workload Assesment Technique (SWAT)

  4.1.3.1 Rekapitulasi Penyusunan Kartu SWAT Pengumpulan data tahap penskalaan (scale development) diperoleh dari rekapitulasi penyusunan kombinasi kartu SWAT yang berjumlah 27 buah.

  Rekapitulasi hasil penyusunan kombinasi kartu SWAT menurut persepsi pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.2. berikut.

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Urutan Kartu SWAT Berdasarkan Persepsi Masing-masing Pekerja

  Pekerja Tingkat Huruf dan Nomor

  1

  2

  3 111 N

  1

  1

  1

  112 B

  3

  4

  3

  113 W

  10

  9

  9

  121 F

  2

  3

  2

  122 J

  7

  5

  5

  123 C

  15

  16

  12

  131

  X

  9

  10

  8

  132 S

  12

  13

  11

  133 M

  18

  22

  18

  211 U

  4

  2

  4

  212 G

  6

  6

  6

  213 Z

  14

  17

  14

  221

  V

  5

  8

  7

  222 Q

  8

  7

  17

  223 ZZ

  22

  19

  21

  231 K

  13

  12

  13

  232 E

  21

  20

  19

  233 R

  24

  25

  23

  311 H

  11

  11

  10

  312 P

  17

  14

  16

  313 D

  20

  23

  25

  321 Y

  16

  15

  15

  322 A

  23

  18

  22

  323 O

  26

  26

  26

  331 L

  19

  21

  20

  332 T

  25

  24

  24

  333

  I

  27

  27

  27 Sumber: Data Primer UD. Pembuatan Batu Bata Press Dua Setangke 2016

  4.1.3.2 Rekapitulasi Jumlah Angket Beban Kerja Rekapitulasi penilaian beban kerja masing-masing pekerja pada angket beban kerja dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut.

  1.11

  6 Sumber: Data Primer UD. Pembuatan Batu Bata Press Dua Setangke 2016

  4.1.4. Data Work Load Analysis Pengumpulan data Work Load Analysis terdapat Work, Idle, Rating Factor, dan Allowance yang dapat dilihat pada Tabel 4.4. berikut.

Tabel 4.4. Work, Idle, Rating Factor, dan Allowance Stasiun Pekerja ke-

  Work Idle Total Rating Factor Allowance

  (%) Penggalian Tanah Liat

  1 410 110 520

  1.13

  14 Menggangkat Bahan Baku

  Kedalam Mesin Pencetakan

  1 409 111 520

  12 Proses Pencetakan Batu Bata Press

  5

  2 388 132 520

  1.05

  8 Menyusun Hasil Cetakan Kedalam

  Kreta Sorong Untuk dibawa Ketempat Penjemuran

  3 417 103 520

  1.09

  10 Menyusun Batu Bata Press

  Ketempat Penjemuran

  3 416 104 520

  1.03

  5

  3

Tabel 4.3. Rekapitulasi Total Angket Beban Kerja No

  7

  Stasiun Pekerja ke- Time Effort Stress

  1 Penggalian Tanah Liat

  1

  6

  6

  6

  2 Menggangkat Bahan Baku Kedalam Mesin Pencetakan

  1

  5

  5

  3 Proses Pencetakan Batu Bata

  5 Menyusun Batu Bata Press Ketempat Penjemuran

  Press

  2

  4

  4

  4

  4 Menyusun Hasil Cetakan Kedalam Kreta Sorong Untuk dibawa Ketempat Penjemuran

  3

  5

  5

  7

  7 Sumber: Data Primer UD. Pembuatan Batu Bata Press Dua Setangke 2016

4.2. Pengolahan Data

  4.2.1. Pengolahan Data Subjective Workload Assesment Technique (SWAT) Metode SWAT dikembangkan oleh Amstrong Aeroscope Medical Research

  Laboratory, Ohio, Amerika Serikat. Pengolahan data SWAT untuk tahap penskalaan terdiri dari pengolahan data kelompok dan penentuan Prototipe. Sedangkan untuk pengolahan data tahap penilaian adalah pembuatan skala akhir SWAT dan penentuan kategori beban kerja masing-masing pekerja.

  4.2.1.1. Tahap Penskalaan (Scale Development) Langkah awal pada tahap penskalaan adalah pengolahan data kelompok dengan melakukan perhitungan koefisien Kendall untuk mengetahui apakah skala yang digunakan dapat mewakili data kelompok. Jika nilai koefisien Kendall lebih besar dari 0.75 maka pengolahan data untuk penentuan prototype dapat dilanjutkan.

  1. Perhitungan Koefisien Kendall Perhitungan koefisien Kendall dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

  S W =

  1

  2

  2 k N N )

  ( −

  12

  2 Rj

  S = ( R) − ∑

  ( N )

  Dimana: S = Jumlah deviasi kuadrat yang diperoleh antara hasil pengamatan terhadap nilai rata-ratanya (Rj) k = Jumlah set ranking (adalah penelitian ini sebanyak 3) N = Jumlah kartu kombinasi yaitu sebanyak 27

  Untuk mendapatkan hasil rekapitulasi Parameter Perhitungan Koefisien Kendall sepeti yang terlihat pada tabel 4.5. diatas maka perhitungannya menggunakan data 4.2. sebelumnya. Adapaun cara perhitungannya adalah sebagai berikut. Contoh Data Kartu N : (R ) = 1+1+1 =3

  j

  3

  (R j ) Rata-Rata=

  =

  1

  3

  2

  2

  (R Rata-Rata) = 1 = 1

  j

  Rekapitulasi Hasil Parameter dalam perhitungan koefisien Kendall dapat dilihat pada Tabel 4.5. berikut.

Tabel 4.5. Parameter Perhitungan Koefisien Kendall

  2 No Huruf Rj (Rj )Rata-Rata (Rj Rata-Rata)

  1 N 3 1,00 1,00

  2 B 10 3,33 11,11

  3 W 28 9,33 87,11

  4 F 7 2,33 5,44

  5 J 17 5,67 32,11

  6 C 43 14,33 205,44

  7 X 27 9,00 81,00

  8 S 36 12,00 144,00

  9 M 58 19,33 373,78

  10 U 10 3,33 11,11

  11 G 18 6,00 36,00

  12 Z 45 15,00 225,00

  13 V 20 6,67 44,44

  14 Q 32 10,67 113,78

  15 ZZ 62 20,67 427,11

  16 K 38 12,67 160,44

  17 E 60 20,00 400,00

  18 R 72 24,00 576,00

  19 H 32 10,67 113,78

  20 P 47 15,67 245,44

  21 D 68 22,67 513,78

  22 Y 46 15,33 235,11

  23 A 63 21,00 441,00

  24 O 78 26,00 676,00

  25 L 60 20,00 400,00

  26 T 73 24,33 592,11

  27 I 81 27,00 729,00 Jumlah 1134 Rata-Rata

  42

  2 S = (3−42)

  S = ∑

  Sumber: Pengolahan Data Primer UD. Pembuatan Batu Bata Press Dua Setangke 2016

  Adapun untuk perhitungan nilai S adalah sebagai berikut: S = (3 – 42)

2 S = 3−

  ( 1134 27 )

  ∑ Rj N )

  ( R) − (

2 W =

  • (10 – 42)

  (

  2

  • …….+(81 – 42)

  W= 27,16

  W = 14302 526,5

  W = 14302 0,75 x 702

  − 27 )

  2

  27

  2. Penentuan Prototipe Tujuan penentuan Prototipe adalah untuk mengetahui subjek-subjek yang digolongkan menurut Prototipe masing-masing yaitu Time (T), Effort (E)

  Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai koefisien Kendall adalah 27,16 yang menunjukkan skala yang digunakan dalam penelitian merupakan penskalaan data kelompok. Sehingga pengolahan data Prototipe dapat dilanjutkan.

  3

  12

  1

  14302

  2

  2 S = 1521 + 1024+...........+ 1521

  S = 14302 Maka besarnya nilai W adalah:

  2 atau Stress (S). Pengujian Prototipe ini dilakukan dengan membuat kombinasi ketiga faktor diatas yaitu TES, dan ES. Sebelum melakukan perhitungan Prototipe masing-masing individu, dilakukan perhitungan koefisien korelasi Spearman (Rs). Hasil perhitungan koefisien korelasi Spearman dan Prototipe untuk masing-masing responden dapat dilihat pada Tabel 4.6. berikut.

  2 σb K

  ∑ = r 1 −

  11

  2 K −1 [ ]

  σ t

  [ ] 3 0,42 r = 1 −

  11 3−1 1,08

  [ ] [ ] = 1,5 . 1 − 0,388889

  [ ] [ ] = [ 1,5 ] . [ 0,611111 ] r = 0,9166

  11 Tabel 4.6. Rekapitulasi Prototipe untuk Masing-masing Responden Pekerja Stasiun TES TSE ETS EST SET STE Prototipe Ke

  Penggalian Tanah

  1 0.9166 0.8284 0.7418 0.6673 0.5647 0.6050 T

  Liat Menggangkat Bahan Baku

  1 0.7473 0.6972 0.7509 0.7021 0.5519 0.5507 E

  Kedalam Mesin Pencetakan Proses Pencetakan

  2 0.7320 0.7589 0.7027 0.7198 0.8004 0.8101 S

  Batu Bata Press Menyusun Hasil Cetakan Kedalam Kreta Sorong

  3 0.6746 0.6001 0.7186 0.6587 0.4353 0.4206 E

  Untuk dibawa Ketempat Penjemuran Menyusun Batu Bata Press

  3 0.7485 0.7656 0.7155 0.7216 0.7729 0.7839 S

  Ketempat Penjemuran

  4.2.1.2. Tahap Penilaian (Event Scoring) Penyebaran angket beban kerja terhadap pekerja pada bagian pembuatan batu bata press, maka dapat ditentukan nilai beban kerja masing-masing pekerja selama kegiatan pengamatan dilakukan. Nilai yang diperoleh dikonversikan ke dalam tiga kategori yaitu termasuk kategori rendah jika skala SWAT menunjukkan 0 - 40, kategori sedang jika skala SWAT menunjukkan 41-60 dan kategori tinggi jika skala SWAT menunjukkan 61 -100. Adapun cara perhitungan beban kerja berdasarkan penilaian kuisioner angket adalah sebagai berikut.

  

Beban Kerja =Total Angket Beban Kerja x Jumlah Kartu Swat x 100

18 Beban Kerja = ( ) x 100 = 66,67

  27 Dengan cara yang sama maka rekapitulasi kategori Beban Kerja pekerja berdasarkan penskalaan akhir SWAT dapat dilihat pada Tabel 4.7. berikut.

Tabel 4.7. Rekapitulasi Kategori Beban Kerja Masing-Masing Pekerja

  Pekerja Stasiun Nilai Beban Kerja Kategori ke- Penggalian Tanah Liat

  1

  66.67 Tinggi

  Menggangkat Bahan Baku Kedalam Mesin

  1 62,96 Tinggi

  Pencetakan Proses Pencetakan Batu

  2

  44.44 Sedang

  Bata Press Menyusun Hasil Cetakan Kedalam Kreta Sorong Untuk

  3 62,96 Tinggi

  dibawa Ketempat Penjemuran Menyusun Batu Bata Press Ketempat

  3 59,26 Sedang

  Penjemuran Sumber: Data Primer Pembuatan Batu Bata Press UD. Seutangke 2016

  4.2.2. Pengolahan Data Work Load Analysis

  89.42

  4.2.2.2 Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah seragam maka bila dilakukan uji keseragaman data ditandai dengan tidak adanya data yang out of control. Adapun cara perhitungan uji keseragaman data adalah sebagai berikut.

  5.77 Sumber: Data Primer Pembuatan Batu Bata Press UD. Seutangke 2016

  94.23

  3

  Ketempat Penjemuran

  12.31 Menyusun Batu Bata Press

  87.69

  3

  Kedalam Kreta Sorong Untuk dibawa Ketempat Penjemuran

  10.58 Menyusun Hasil Cetakan

  2

  4.2.2.1. Perhitungan Proporsi Aktivitas Perhitungan proporsi aktivitas dilakukan untuk mengetahui persentase waktu produktif pekerja pada setiap stasiun kerja. Adapun cara perhitungan waktu produktif adalah sebagai berikut.

  Bata Press

  9.62 Proses Pencetakan Batu

  90.38

  1

  Kedalam Mesin Pencetakan

  21.15 Menggangkat Bahan Baku

  78.85

  1

  Stasiun Pekerja ke- Waktu Produktif (%) Idle (%) Penggalian Tanah Liat

Tabel 4.8. Rekapitulasi Jumlah Pengamatan

  Adapun data rekapitulasi waktu produktif masing-masing pekerja pada setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 4.8. berikut.

  

Waktu Produktif =100-21,85=78,85

  BKA = 0,7885+ 2 (0,06) = 0,9085 BKA = 0,7885- 2 (0,06) = 0,6685

  Rekapitulasi uji keseragaman data proporsi aktivitas masing-masing pekerja pada setiap stasiun dapat dilihat pada Tabel 4.9. berikut.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data

  Pekerja σ

  Stasiun Rata -Rata BKA BKB Keterangan ke- Penggalian

  1 0,7885 0,06 0,9085 0,6685 Seragam

  Tanah Liat Menggangkat Bahan Baku

  1 0,9038 0,06 1,0238 0,7838 Seragam

  Kedalam Mesin Pencetakan Proses Pencetakan

  2 0,8942 0,06 1,0142 0,7742 Seragam

  Batu Bata Press Menyusun Hasil Cetakan Kedalam Kreta Sorong Untuk

  3 0,8769 0,06 0,9969 0,7569 Seragam

  dibawa Ketempat Penjemuran Menyusun Batu Bata Press

  3 0,9423 0,06 1,0623 0,8223 Seragam

  Ketempat Penjemuran Sumber: Data Primer Pembuatan Batu Bata Press UD. Seutangke 2016

  4.2.2.3. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan telah mencukupi atau belum maka dilakukan uji kecukupan data. Jumlah pengamatan adalah 520, maka data dikatakan cukup.

  2

  2 40 27 (520)−(78,85)

  √ N '=

  520 [ ]

  2 40 √ 14040−6217,32 =

  520 [ ]

  2

  2

  2

  2

40 7822,68 40. 88,45 3538

  √ = = = = [ 6,80 ] = 46 ,29

520 520 520

  

[ ] [ ] [ ]

  Adapun hasil rekapitulasi pengujian kecukupan data dapat dilihat pada Tabel 4.10. berikut.

Tabel 4.10. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Jumlah

  Pekerja Stasiun Rata -Rata Pengamata N’ Keterangan ke- n Penggalian

  1 78.85 520 46,29 Cukup

  Tanah Liat Menggangkat Bahan Baku

  1 90.38 520 40,87 Cukup

  Kedalam Mesin Pencetakan Proses Pencetakan Batu

  2 89.42 520 45,44 Cukup

  Bata Press Menyusun Hasil Cetakan Kedalam Kreta Sorong Untuk

  3 87.69 520 53,92 Cukup

  dibawa Ketempat Penjemuran Menyusun Batu Bata Press

  3 94.23 520 23,52 Cukup

  Ketempat Penjemuran Sumber: Data Primer Pembuatan Batu Bata Press UD. Seutangke 2016

  4.2.3. Perhitungan Tingkat Akurasi Pengukuran tingkat akurasi dilakukan untuk mengetahui seberapa teliti pengamatan yang telah dilakukan. Rumus yang digunakan yaitu:

  1,96 p(1− p) L = p N

  √

  Dimana: L = tingkat akurasi N = jumlah pengamatan p = proporsi aktivitas (work atau idle) sebagai persentase N

  Adapun perhitungan tingkat akurasi dapat dilihat sebagai berikut:

  0,5943 (1−0,5943 ) 1,96 L =

  0,5943 440,57 √

  0,5943 (1−0,5943) 1,96 L = = 0,077152

  0,5943 440,57 √

  Nilai S = ±7,715218845% atau lebih kecil dari 10% yaitu tingkat ketelitian yang dikehendaki, maka pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 440,57 kali jauh lebih teliti dari syarat ketelitian yang ditetapkan sebelumnya.

  4.2.4. Perhitungan Beban Kerja dengan Work Load Analysis Perhitungan beban kerja pekerja dipengaruhi oleh rating factor dan

  

allowance. Rekapitulasi hasil perhitungan beban kerja Work Load Analysis dapat

dilihat pada Tabel 4.11. berikut.

Tabel 4.11. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Beban Kerja Work Load Analysis Waktu Produktif Nilai Beban

  Stasiun Pekerja ke- (%) Kerja Penggalian Tanah Liat

  1

  78.85

  66.67 Menggangkat Bahan Baku

  1 90.38 62,96

  Kedalam Mesin Pencetakan Proses Pencetakan Batu Bata

  2

  89.42

  44.44 Press

  Menyusun Hasil Cetakan Kedalam Kreta Sorong Untuk

  3 87.69 62,96

  dibawa Ketempat Penjemuran Menyusun Batu Bata Press

  3 94.23 59,26

  Ketempat Penjemuran Sumber: Data Primer Pembuatan Batu Bata Press UD. Seutangke 2016

  4.2.5. Perhitungan Jumlah Pekerja dengan Work Load Analysis Rekapitulasi hasil perhitungan pekerja berdasarkan beban kerja dapat dilihat pada Tabel 4.12. berikut.

Tabel 4.12. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pekerja Berdasarkan WorkLoad Analysis

  Jumlah Nilai Nilai Beban Pekerja Jumlah Beban Stasiun Kerja Usulan Pekerja Kerja Aktual Usulan Penggalian Tanah Liat

  66.67 40,74

  Menggangkat Bahan Baku

  1

  2 62,96 48,15

  Kedalam Mesin Pencetakan Proses Pencetakan Batu Bata

  44.44

  1 1 55,56

  Press Menyusun Hasil Cetakan

Kedalam Kreta Sorong Untuk 62,96 51,85

dibawa Ketempat Penjemuran

  1

  2 Menyusun Batu Bata Press 59,26 37,04

  Ketempat Penjemuran Sumber: Data Primer Pembuatan Batu Bata Press UD. Seutangke 2016

  Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa jumlah pekerja yang optimal pada pembuatan batu bata press yaitu sebesar 5 orang. Jumlah pekerja pada setiap stasiun adalah stasiun penggalian tanah liat dan stasiun mengangkat bahan baku kedalam mesin dari 1 orang bertambah menjadi 2 orang, pada stasiun Pencetakan Batu Bata Press tetap 1 orang, stasiun menyusun Hasil Cetakan Kedalam Kreta Sorong Untuk dibawa Ketempat Penjemuran dan stasiun menyusun Batu Bata Press Ketempat Penjemuran dari 1 orang menjadi 2 orang.

Dokumen yang terkait

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS (Studi Kasus: CV. Mediatama).

0 0 7

TUGAS AKHIR PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA SECARA PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA SECARA OPTIMAL BAGIAN FINISHING DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS (Studi Kasus : CV.Sahabat Klaten).

0 0 14

PENDAHULUAN PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA SECARA OPTIMAL BAGIAN FINISHING DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS (Studi Kasus : CV.Sahabat Klaten).

0 0 5

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN - PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE SWAT (SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE) DAN WORK LOAD ANALYSIS DI UD. BATU BATA PRESS DUA SETANGKE KABUPATEN NAGAN RAYA - Repository utu

0 0 9