BAB 1 PENDAHULUAN - PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE SWAT (SUBJECTIVE WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE) DAN WORK LOAD ANALYSIS DI UD. BATU BATA PRESS DUA SETANGKE KABUPATEN NAGAN RAYA - Repository utu

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Tenaga kerja merupakan faktor yang paling penting dalam menjamin kelancaran proses produksi. Ketersediaan tenaga kerja dengan tingkat keterampilan yang memadai dan jumlah yang tepat selalu menjadi tujuan dari pelaksanaan produksi itu sendiri, meskipun tidak melupakan faktor penting lainnya yang berpengaruh dalam proses produksi seperti mesin, peralatan dan lain sebagainya. Kurangnya jumlah tenaga kerja sangat berakibat fatal bagi proses produksi, tidak tercapainya target produksi dan pesanan para konsumen, serta meningkatnya beban kerja yang dialami oleh pekerja sehingga berdampak penurunan terhadap produktivitas pekerja, selain dari dampak tersebut dampak lain yang ditimbulkan yaitu kehilangan kepercayaan dari para konsumen dalam sistem formal yang mengakibatkan reputasi perusahaan menurun.

  UD. Batu Bata Press Dua Setangke Kabupaten Nagan Raya adalah industri yang bergerak pada usaha dagang pembuatan batu bata press. Didalam pengolahan batu bata press itu sendiri, dilakukan oleh pekerja terkecuali untuk pengaolahan bahan baku berupa tanah liat dan pencetakan batu bata press. Seluruh kegiatan proses produksinya dilakukan oleh tiga orang pekerja, pekerja satu bertugas pada bagian penggalian tanah liat dan memasukannya kedalam mesin penggiling untuk di olah, pekerja dua yaitu bertugas pada bagian hasil cetakan untuk di jemur atau dikeringkan. Didalam strategi produksinya, UD. Batu Bata Press Dua Setangke Kabupaten Nagan Raya menerapkan sistem sesuai dengan pesanan pelanggan atau konsumen. Pada bulan Januari-Juni 2016, perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen, dimana jumlah produksi tiap bulannya mengalami fluktuasi (naik- turun). Pada bulan Januari 2016 yaitu sebesar 156.876 buah sedangkan jumlah permintaan yaitu sebesar 170.000 buah, pada bulan Februari 2016 jumlah produksi mengalami peningkatan yaitu sebesar 169.560 buah sedangkan jumlah permintaan yaitu sebesar 172.000 buah. Pada bulan Maret 2016 jumlah produksi mengalami peningkatan kembali yaitu sebesar 171.320 buah sedangkan jumlah permintaan yaitu sebesar 173.500 buah. Pada bulan April 2016 jumlah produksi mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 169.637 buah sedangkan jumlah permintaan mengalami peningkatan yaitu sebesar 175.300 buah. Pada bulan Mei 2016 jumlah produksi mengalami peningkatan kembali yaitu sebesar 175.425 buah sedangkan jumlah permintaan mengalami penurunan yaitu sebesar 170.240 buah. Pada bulan Juni 2016 jumlah produksi mengalami peningkatan kembali yang cukup signifikan yaitu sebesar 170.835 buah sedangkan jumlah permintaan yaitu sebesar 180.000 buah. Ketidakmampuan perusahaan tersebut

mengakibatkan beban kerja berlebihan yang dialami pekerja, selain itu juga berdampak terhadap target order sering tidak tercapai saat overload.

  Berdasarkan dari data pesanan yang tidak dapat terealisasi oleh UD. Batu Bata Press Dua Setangke salah satu penyebabnya di karenakan kurangnya jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan yang mengakibatkan beban kerja pekerja meningkat sehingga berdampak pada penurunan jumlah produksi dan jumlah pesanan.

  Beban kerja merupakan suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Semakin berat beban kerja akan semakin banyak energi yang diperlukan atau dikonsumsi. Tingginya beban kerja berpengaruh kepada efisiensi dan penurunan kualitas kerja serta ketahanan tubuh bagi pekerja, hal tersebut dapat berdampak pula kepada produktivitas perusahaan (Simanjuntak, 2010).

  Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja menurut jenis pekerjaannya. Beban kerja yang dibebankan kepada pekerja dapat terjadi dalam tiga kondisi, yaitu beban kerja sesuai standar, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity), dan beban kerja yang terlalu rendah (under

  

capacity). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya

inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan pekerja.

  Kelebihan ini menyebabkan pihak perusahaan harus menggaji jumlah pekerja lebih banyak dengan produktifitas yang sama sehingga terjadi inefisiensi biaya. jumlah pekerja yang dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis bagi pekerja. Akhirnya pekerja pun menjadi tidak produktif karena terlalu lelah (Novera, 2010).

  Khairiah, Hafizah. (2010), dalam penelitiannya di PT. High Steelindo Eranusa yang berjudul “Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja pada Bagian Finishing dengan menggunakan waktu standar” Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui seberapa besar beban yang dirasakan oleh tenaga kerja dibagian finishing pada setiap hari kerja. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan yaitu pertama menyebarkan kuesioner Standard Nordic Body

  

Map Questioneir (SNQ) kepada tenaga kerja, kemudian melakukan pengumpulan

  data dengan menganalisa waktu proses dalam setiap lemen kerja, melakukan pengolahan data, menganalisis hasil pengolahan data dan terakhir menyimpulkan hasil penelitian. Hasil akhir yang diperoleh pada penelitian ini adalah diketahuinya beban kerja yang dirasakan oleh tenaga kerja di bagian tubuhnya, dapat diketahui bagian tubuh yang mengalami keluhan akibat kelebiahan kerja adalah leher bagian atas, leher bagian bawah,bahu kanan,lengan atas kanan, pinggang, bokong, pantat, siku kanan, dan tangan kanan. Perhitungan waktu standar menunjukkan kebutuhan tenaga kerja dibagian finishing adalah 2 orang

  Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Ridha (2013) dalam penelitiannya mengusulkan kebutuhan jumlah tenaga kerja pada bagian Water Based berdasarkan Work Load Analysis. Permasalahan yang terjadi banyaknya tenaga kerja bagian Water Based menganggur yang disebabkan oleh penentuan tenaga kerja yang tidak tepat. Penelitian menunjukkan bahwa penentuan usulan jumlah tenaga kerja dapat mengurangi terjadinya waktu menganggur hal tersebut dilihat dari tingkat utilisasi yang meningkat.

  Usaha meningkatkan efisiensi pekerja diperlukan pendekatan yang tepat untuk menganalisis beban kerja pekerja dan dapat menentukan jumlah pekerja yang optimal. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam meningkatkan efisiensi jumlah tenaga kerja dan beban kerja adalah metode Subjective Workload

  

Assessment Technique Dan Work Load Analysis. Keunggulan dari metode

Subjective Workload Assessment Technique ini yaitu menganalisa beban kerja

  yang dihadapi oleh seseorang yang harus melakukan aktivitas baik yang merupakan beban kerja fisik maupun beban mental, sedangkan Work Load

  

Analysis merupakan metode yang menghitung beban kerja dan menentukan

  kebutuhan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan (Dessler, Gary. 2004) Berdasarkan permasalahaan diatas bahwa beban kerja pekerja pada beberapa stasiun kerja belum merata sehingga mengakibatkan adanya kekurangan pekerja. Kekurangan pekerja mengakibatkan beban kerja berlebih, sedangkan kelebihan pekerja mengakibatkan penggunaan waktu kerja tidak produktif.

  Tindakan yang harus dilakukan adalah pengaturan jumlah pekerja disetiap stasiun kerja berdasarkan beban kerja. Kondisi inilah yang mendasari penelitian untuk menentukan jumlah pekerja berdasarkan analisis beban kerja agar didapatkan jumlah pekerja yang optimal.

  Langkah ini sangat penting bagi pengambil kebijakan dalam membuat suatu keputusan dalam mengefisiensikan dan mengalokasikan sumber daya manusia yang diharapkan, sehingga dalam mengatasi kekurangan jumlah tenaga pelanggan, dan kehilangan kepercayaan dalam sistem formal yang mengakibatkan reputasi perusahaan menurun dapat teratasi. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja Dengan Metode Swat (Subjective Workload

  

Assessment Technique) Dan Work Load Analysis Di UD. Batu Bata Press Dua

  Setangke Kabupaten Nagan Raya”

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana menentukan beban kerja yang dialami oleh pekerja dengan

  Work Load Analysis?

  2. Bagaimana menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal berdasarkan beban kerja pekerja di UD. Bata Press Dua Setangke?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

  1. Untuk menentukan beban kerja yang dialami oleh pekerja dengan Work Load Analysis.

  2. Untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal berdasarkan

  1.4. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan mampu memberikan manfaat berbagai pihaik, adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Perusahaan mendapatkan acuan untuk mengelola beban kerja pekerja dan menentukan jumlah pekerja yang optimal.

  2. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas sarjana dan mampu menerapkan keilmuan teknik industri dalam dunia industri yang sebenarnya.

  3. Laporan hasil penelitian dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai penambahan wawasan akan efesiensi dari pekerjaan dalam industri dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  1.5. Ruang Lingkup Penelitian

  Ruang lingkup penelitian ini meliputi dua hal, yaitu batasan penelitian dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini.

  1.5.1. Batasan Masalah Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitan ini, sehingga hasil yang diperoleh dapat benar-benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal- hal yang membatasi lingkup penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan pada pekerja bagian produksi batu bata press.

  2. Penelitian ini hanya membahas penentuan jumlah tenaga kerja berdasarkan analisis beban kerja.

  3. Penelitian tidak membahas masalah biaya.

  Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kondisi perusahaan tidak berubah selama penelitian.

  2. Tidak ada perubahan cara kerja selama penelitian berlangsung.

  3. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan pekerja selama masa penelitian.

4. Pekerja dianggap sudah mengetahui dan paham terhadap prosedur kerja yang dilakukan.

1.6. Sistematika Penulisan

  Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

  BAB 1 PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian

  manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi yang digunakan dan sistematika penulis proposal Tugas Akhir.

  BAB 2 LANDASAN TEORI Mejelaskan tentang dasar-dasar teori dan sumber acuan yang mendukung

  untuk digunakan dalam analisis pemecahan masalah yang dirumuskan untuk mencapai tujuan penelitian.

  BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan sebagai kerangka dalam pengumpulan data, pengolahan data, maupun pemecahan masalah. BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

  Menguraikan tentang data yang dikumpulkan dan pengolahannya untuk memecahkan masalah sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.

Dokumen yang terkait

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS (Studi Kasus: CV. Mediatama).

0 0 7

TUGAS AKHIR PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA SECARA PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA SECARA OPTIMAL BAGIAN FINISHING DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS (Studi Kasus : CV.Sahabat Klaten).

0 0 14

PENDAHULUAN PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA SECARA OPTIMAL BAGIAN FINISHING DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS DAN WORK FORCE ANALYSIS (Studi Kasus : CV.Sahabat Klaten).

0 0 5

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET.

14 27 96

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA

0 0 16