PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
BAB 5
5.1
KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
POTENSI PENDANAAN APBD KABUPATEN PASAMAN BARAT
A. PROFIL APBD KABUPATEN PASAMAN BARAT
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten/Kota selama 3-5 tahun
terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 tahun
terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah sebagai berikut:
Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung
Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
Berikut dapat dilihat tabel seperti yang dijelaskan berikut.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.1
Perkembangan Pendapatan Daerah Dalam 5 Tahun
RATA - RATA
TAHUN
NO
URAIAN
A
Pendapatan Daerah
1
Pendapatan Asli Daerah
Hasil Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain - Lain PAD Yang Sah
1.1
1.2
1.3
1.4
PERTUMBUHAN
2011
2012
2013
2014
2015
(%)
594.591,62
629.688,31
746.725,26
881.050,92
964.938,96
13,00
28.646,69
32.529,32
36.940,05
70.114,49
69.072,93
28,86
6.684,68
7.704,53
8.973,93
19.889,83
13.362,58
30,14
7.072,14
8.888,04
12.496,77
19.838,67
17.936,12
28,86
711,93
672,33
1.051,78
1.145,52
990,84
11,57
14.177,94
15.229,05
14.304,05
29.051,17
36.839,30
32,81
2
Pendapatan Transfer
528.738,92
596.758,99
705.429,75
809.520,33
895.660,34
14,12
2.1
Transfer Pusat - Dana
Perimbangan
Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
507.860,84
540.915,57
619.342,05
683.020,95
735.442,91
9,74
25.947,33
30.291,35
28.895,57
23.668,99
20.125,22
437.992,68
457.694,68
523.534,85
580.406,95
611.155,64
8,76
43.920,83
52.908,30
66.901,85
78.952,23
104.171,72
24,22
Transfer Pemerintah
Pusat - Lainnya
Dana Penyesuaian
-
37.878,10
67.231,63
95.613,97
120.507,16
48,58
-
37.878,10
67.231,63
95.613,97
120.507,16
48,58
Transfer Pemerintah
Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil
Pajak
Bantuan Keuangan
20.878,08
17.965,32
18.856,07
30.885,41
39.710,27
20,84
20.878,08
17979,2
18.851,22
30.821,91
36.616,47
18,32
-
-
-
-
3.075,00
Lain – Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
37.206,01
400,00
4.355,47
1.416,10
205,69
184,25
Lain – Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
37.206,01
400,00
4.355,47
1.416,10
205,69
184,25
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.2
2.2.1
2.3
2.3.1
2.3.2
3
3.1
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-2
(5,23)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.2
Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir (dalam juta rupiah)
No
Realisasi Anggaran
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
B
Belanja (b1 + b.2)
569.394,101
666.607,686
713.163,31
835.376,47
909.853,75
b.1
Belanja Tidak Langsung
319.872,991
352.218,508
404.770,24
447.515,18
522.930,47
b.1.1
Belanja pegawai
374.466,09
414.668,56
446.188.,19
b.1.2
Bunga
-
-
0
0
0
b.1.3
Subsidi
-
-
0
0
0
b.1.4
Hibah
7.369,698
6.424,828
7.153,50
20.409,50
44.240,99
b.1.5
Bantuan sosial
7.531.353,922
3.409,574
2.455,00
2.970,25
0
b.1.6
Belanja bagi hasil
485,83
27.411,54
32.501,29
b.1.7
Bantuan keuangan
b.1.8
Belanja tidak terduga
b.2
Belanja Langsung
b.2.1
Belanja pegawai
b.2.2
Belanja barang dan jasa
b.2.3
Belanja modal
18.108,714
20.291,788
20.210,81
27.664,03
0
3.155,542
1.881,340
0
0
0
249.521,110
314.389,178
308.393,07
387.861,29
386.923,29
15.614,033
9.750,358
20.810,76
16.637,65
2.358,84
145.046,741
153.750,573
134.239,54
159.448,26
191.229,79
88.860,334
150.888,247
153.342,78
193.092,37
193.334,66
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
B. PERKEMBANGAN INVESTASI PEMBANGUNAN CIPTA KARYA BERSUMBER
DARI APBD DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam
melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja
pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir.
Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan
pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada.
Tabel 5.3
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD Kab.
Pasaman Barat dalam 5 Tahun Terakhir (x Rp .1000)
2011
No
2012
2013
2014
2015
Sektor
Alokasi
1 Pengembangan
Air Minum
2 Pengembangan
PLP
3 Pengembangan
Permukiman
4 Penataan
Bangunan Dan
Lingkungan
Total
900.000
2.671.896
3,571,896
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
1.420.050 0.196 2.406.889
0.308
3.700.799 0.388
7.960.295 0.725
0.450 4.495.058
0.575
7.189.9400.755
8.641.505 0.787
599.008 0.083 1.769.289
0.226
3.656.9600.384
6.050.360 0.551
117.680 0.016
0.033
38.194 0.004
3.260.421
258.922
5,397,159 0.746 8,930,158
1.142 14,585,8931.531 22,652,160 2.063
Sumber : DPA SKPD Kab. Pasaman Barat
Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk mengalokasikan Dana
Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai dana pendamping kegiatan APBN di
kabupaten/kota. DDUB ini menunjukan besaran komitmen pemerintah daerah dalam
melakukan pembangunan bidang Cipta Karya.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.4
Perkembangan DDUB di Kabupaten Pasaman Barat dalam 5 Tahun Terakhir (x Rp 1000)
Sektor
Tahun 2010
APBN
Pengembangan Air
Minum
Pengembangan PLP
Pengembangan
Permukiman
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Total
2.310.000
DDUB
APBN
468.000
1.925.000
DDUB
392.137
-
900.000.
Tahun 2011
954.230
-
2.250.000
Tahun 2012
APBN
DDUB
2.821.423
2.778.000
125.000
-
2.600.000
389.150
-
Tahun 2013
APBN
Tahun 2014
DDUB
APBN
DDUB
3.743.458
-
16.685.000
1.250.000
800.000
-
60.000
750.000
-
1.936.000
392.170
-
-
11.846.298
1.642.170
2.310.000
1.422.230
4.175.000
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
517.137
5.421.423
5-5
3.167.150
5.293.458
30.527.298
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
C. PROYEKSI PENDAPATAN, BELANJA DAN PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT
SERTA PRORITAS UTAMA TAHUN 2016-2021
Proyeksi Terhadap Pendapatan Daerah
Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka untuk lima tahun ke
depan diperlukan peningkatan pendapat daerah yang lebih besar. Peningkatan ini sangat
dimungkin karena kinerja keuangan daerah selama periode 2010-2015 memperlihatkan
kecenderungan yang semakin baik. Oleh sebab itu berdasarkan potensi yang dimiliki dan
untuk memastikan kemampuan keuangan daerah, perlu dibuat proyeksi pendapatan daerah
dan proyeksi belanja wajib mengikat serta belanja prioritas.
Terkait dengan peroyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode 2016-2021
dirumuskan beberapa kebijakan dan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melalui kegiatan ekstensifikasi yaitu dengan meningkatkan penggalian pajak daerah dan
retribusi daerah seperti mendata objek pajak yang baru baik PBB maupun pada pajak yang
lain, mencari kiat penambahan retribusi daerah pada SKPD-SKPD pengelola PAD, serta
melakukan pendataan ulang pada wajib pajak bumi dan bangunan dengan melakukan
penyesuaian data dilokasi.
2. Melalui kegiatan intensifikasi yaitu mengoptimalkan pemungutan pajak daerah dan retribusi
daerah yang sudah ada seperti melakukan kegiatan pengawasan terhadap objek yang ada
serta melaksanakan kunjungan terhadap objek pajak secara rutin dan berkala..
3. Penambahan potensi pendapatan daerah melalui retribusi seperti retribusi objek wisata
yang masih perlu digali secara mendalam.
4. Dengan melakukan penyeseuai NJOP secara bertahap yang dimulai pada pusat kota
kabupaten.
Berdasarkan arah kebijakan PAD yang telah dikemukakan di atas, maka proyeksi
pendapatan daerah Provinsi Sumatera Barat 2016-2021
menggunakan asumsi sebagai
berikut:
1. Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan pada pendekatan perkiraan target
capaian PAD terhadap pendapatan daerah yang ditetapkan meningkat dari kondisi saat ini
sebesar 7,72 persen menjadi 8 persen terhadap pendapatan daerah pada tahun 2021.
2. Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Bagi Hasil Pajak dihitung berdasarkan
kenaikan rata-rata periode 2013 - 2015.
3. Proyek Alokasi Umum dan Dana Penyesuaian berdasarkan pengalaman periode 20132015
Kinerja pendapatan daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015 secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 13 persen pertahuan.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Selanjutnya berdasarkan asumsi tersebut yang ditetapkan diperoleh proyeksi terhadap
pendapatan daerah dan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5.5
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
TAHUN
NO
URAIAN
2016
A
PENDAPATAN
DAERAH
PENDAPATAN ASLI
1
2017
2018
2019
2020
2021
1.116.048,55
1.261.134,86
1.425.082,39
1.610.343,10
1.819.687,71
2.056.247,11
78.000,00
88.139,25
102.605,06
119.164,38
138.295,10
160.385,92
DAERAH
1.1
HASIL PAJAK DAERAH
20.000,00
22.600,00
26.309,21
30.555,23
35.460,58
41.124,94
1.2
RETRIBUSI DAERAH
7.617,34
8.607,59
10.020,31
11.637,48
13.505,77
15.663,13
1.3
HASIL PENGELOLAAN
2.048,00
2.314,24
2.694,06
3.128,86
3.631,16
4.211,19
48.334,00
54.617,42
63.581,48
73.842,82
85.697,59
99.386,65
837.607,34
946.496,29
1.069.540,81
1.208.581,12
1.365.696,66
1.543.237,23
26.745,86
30.222,82
34.151,79
38.591,52
43.608,42
49.277,51
655.854,99
741.116,14
837.461,24
946.331,20
1.069.354,25
1.208.370,31
155.006,49
175.157,33
197.927,79
223.658,40
252.733,99
285.589,41
200.441,21
226.498,57
255.943,38
289.216,02
326.814,10
369.299,94
34.849,39
39.379,81
44.499,19
50.284,08
56.821,01
64.207,74
165.413,57
186.917,33
211.216,59
238.674,74
269.702,46
304.763,78
178,25
201,42
227,61
257,20
290,63
328,41
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
1.4
LAIN - LAIN PAD
YANG SAH
2
DANA PERIMBANGAN
2.1
2.1
2.1
3
3.1
3.2
3.3
BAGI HASIL
PAJAK/BAGI HASIL
BUKAN PAJAK
DANA ALOKASI
UMUM
DANA ALOKASI
KHUSUS
LAIN – LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
DANA BAGI HASIL
PAJAK DARI PROVINSI
DAN PEMERINTAH
DAERAH LAINNYA
DANA PENYESUAIAN
DAN OTONOMI
KHUSUS
DANA BAGI HASIL
CUKAI HASIL
TEMBAKAU
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Proyeksi Terhadap Belanja Daerah
Proyeksi terhadap belanja daerah dilakukan untuk menghasilkan gambaran tentang
kapasitas atau kemampuan keuangan
daerah
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
dalam
mendanai
penyelenggaraan
5-7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
pembangunan daerah. Belanja daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 13,06 persen pertahun,
dimana belanja tidak langsung mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen pertahun dan
belanja langsung mengalami kenaikan sebesar 15,5 persen pertahun. Selanjutnya proyeksi
terhadap belanja daerah dilakukan dengan pendekatan rata-rata kenaikan pertahun terhadap
belanja tidak langsung dan belanja langsung seperti tergambar pada tabel berikut :
Tabel 5.6
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
Tahun
No
Uraian
1
2
A
Belanja Tidak
2016
2017
2018
3
4
5
2019
2020
2021
6
633.433,65
715.596,35
809.928,47
916.721,88
1.037.622,69
1.174.494,49
558.887,03
631.542,34
714.969,09
809.416,50
916.340,42
1.037.388,99
Langsung
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Hibah
1.543,00
1.743,59
1.973,92
2.234,67
2.529,87
2.864,07
3
Belanja Bagi Hasil
2.761,74
3.120,77
3.533,02
3.999,73
4.528,10
5.126,26
4
Belanja Bantuan
68.751,90
77.689,65
87.952,45
99.570,97
112.724,29
127.615,17
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
564.639,90
629.573,49
701.974,44
782.701,50
872.712,17
973.074,07
22.966,79
25.607,97
28.552,89
31.836,47
35.497,66
39.579,89
229.643,44
256.052,44
285.498,47
318.330,79
354.938,83
395.756,80
Belanja Modal
312.029,67
347.913,08
387.923,09
432.534,24
482.275,68
537.737,38
Total Belanja
1.198.083,55
1.345.169,84
1.511.902,91
1.699.423,38
1.910.334,86
2.147.568,57
Keuangan
5
Belanja Tidak
Terduga
B
Belanja Langsung
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Barang dan
Jasa
3
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Proyeksi Terhadap Penerimaan Pembayaran dan Pengeluaran Pembayaran
Berdasarkan hasil proyeksi pendapatan dan belanja daerah maka dapat dihutung
penerimaan pembayaran dan pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2016-2021 sebagai berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.7
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
Tahun
No
Uraian
2016
Pendapatan
2017
2018
2019
2020
2021
1.116.048,55
1.261.134,86
1.425.082,39
1.610.343,10
1.819.687,71
2.056.247,11
1
Pendapatan Daerah
78.000,00
88.139,25
102.605,06
119.164,38
138.295,10
160.385,92
2
Dana Perimbangan
837.607,34
946.496,29
1.069.540,81
1.208.581,12
1.365.696,66
1.543.237,23
3
Lain – Lain Pendapatan Daerah
200.441,21
226.498,57
255.943,38
289.216,02
326.814,10
369.299,94
1.198.083,55
1.345.169,84
1.511.902,91
1.699.423,38
1.910.334,86
2.147.568,57
Yang Sah
Belanja
1
Belanja Tidak Langsung
633.433,65
715.596,35
809.928,47
916.721,88
1.037.622,69
1.174.494,49
2
Belanja Langsung
564.639,90
629.573,49
701.974,44
782.701,50
872.712,17
973.074,07
82.035,00
84.034,98
86.820,52
89.080,28
90.647,15
91.321,46
92.035,00
89.034,98
91.820,52
94.080,28
95.647,15
96.321,46
10.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
Surplus/ Defisit
Penerimaan Pembiayaan
Silpa
Pengeluaran Pembiayaan
Penyertaan Modal
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Pendapatan daerah kabupaten Pasaman Barat diproyeksikan meningkat dari tahun ke
tahun dengan pendekatan kenaikan rata-rata tahun sebelumya. Demikian juga dengan
proyeksi belanja daerah yang mengalami peningkatan dengan pendekatan yang hampir sama
dengan proyeksi pendapatan daerah. Berdasarkan hasil proyeksi pendapatan dan belanja
daerah serta kebijakan penyertaan modal sebesar 35 milyar rupiah selama 5 tahun kedepan
maka diperoleh sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) Kabupaten Pasaman Barat Tahun
2016-2021 terkontrol pada 82,04 milyar rupiah sampai dengan 91,32 milyar rupiah. Hal ini
akan terwujud dengan melakukan pendekatan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan yang intensif serta kebijakan pengelolaan penganggaran yang lebih
tertata.
Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Berdasarkan proyeksi terhadap belanja tidak langsung dan kebijakan pembiayaan
pengeluaran yang ditetapkan maka diperoleh rincian proyeksi pengeluaran periodik wajib dan
mengikat serta prioritas utama Kabupaten Pasaman Barat sebagaimana tabel berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.8.
Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Tahun 2016 – 2021 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
1
A
Uraian
2
1
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai
2
Belanja Hibah
3
Belanja Bagi Hasil
4
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tak Terduga
5
B
1
Pembiayaan
Pengeluaran
Penyertaan Modal
Pengeluaran Wajib
dan Mengikat Serta
Prioritas Utama
2016
2017
2018
2019
2020
2021
3
633.433,65
4
715.596,35
5
809.928,47
916.721,88
1.037.622,69
6
1.174.494,49
558.887,03
631.542,34
714.969,09
809.416,50
916.340,42
1.037.388,99
1.543,00
1.743,59
1.973,92
2.234,67
2.529,87
2.864,07
2.761,74
3.120,77
3.533,02
3.999,73
4.528,10
5.126,26
68.751,90
77.689,65
87.952,45
99.570,97
112.724,29
127.615,17
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
10.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
10.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
643.434
720.596
814.928
921.722
1.042.623
1.179.494
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2016-2021
Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabupaten Pasaman Barat selama 5
(lima) tahun mendatang diproyeksikan akan mengalami trend peningkatan setelah
mempertimbangkan proyeksi pendapatan, penerimaan serta belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Berdasarkan peningkatan kapasitas riil keuangan daerah Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 yang mengalami peningkatan yang signifikan hingga
14,47 persen pertahun. Peningkatan ini lebih besar daripada peningkatan pendapatan daerah
dan belanja daerah. Besarnya peningkatan kapasitas rill keuangan daerah akan menjamin
peningkatan belanja untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan dan pemerintah daerah
kedepan memiliki keleluasaan dalam mencapai program pembangunan prioritas serta
program-program pembangunan yang ditetapkan.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.9
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Untuk
Pendanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
No
Uraian
1
2
Proyeksi
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Pendapatan daerah
Sisa lebih riil perhitungan
anggaran
1.116.048,55
1.261.134,86
1.425.082,39
1.610.343,10
1.819.687,71
2.056.247,11
92.035,00
89.034,98
91.820,52
94.080,28
95.647,15
96.321,46
Total Penerimaan
1.208.083,55
1.350.169,84
1.516.902,91
1.704.423,38
1.915.334,86
2.152.568,57
643.434
720.596
814.928
921.722
1.042.623
1.179.494
564.650
629.574
701.975
782.701
872.712
973.075
Dikurangi :
1
Belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan
mengikat riil serta prioritas
utama
Kapasitas riil kemampuan
keuangan
2
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
5.2
POTENSI PENDANAAN APBN
Pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Pasaman Barat, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan
infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang
ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non
Vertikal (SNVT). Sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011).
Data dana yang dialokasikan pada suatu kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend
alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
Tabel 5.10
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Kab. Pasaman Barat Bersumber Dari
APBN Reguler dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Sektor
1
Pengembangan Air
Minum
2
Pengembangan PLP
3
Pengembangan
Permukiman
4
Penataan Bangunan Dan
Lingkungan
Total
Alokasi Tahun
2011
13,910,667,000
Alokasi Tahun
2012
3,845,587,000
Alokasi Tahun
2013
3,516,250,000
Alokasi Tahun
2014
15,401,659,000
Alokasi Tahun
2015
10,700,464,000
798,542,000
6,309,605,000
5,521,747,000
21,750,000,000
20,220,272,000
9,367,334,000
26,064,792,000
1,766,982,000
900,000 ,000
17,168,641,000
10,700,464,000
Sumber : Satker Sektor dan Data Emon Online 2010-2015
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Data untuk sektor Bangkim merupakan total penjumlahan dari
kegiatan fisik dan
pemberdayaan yang ada di masing-masing sektor.
Selain dana tersebut pada tabel diatas untuk mendukung pendanaan pembangunan
infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK
merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan air minum
dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem
penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh
perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah,
persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Besar
DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan
Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa
dianalisis perkembangannya.
Tabel 5.11
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat
Bersumber Dari APBN (DAK dan PHLN) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Sektor
1
DAK Air Minum
2
DAK Sanitasi
3
Hibah Air Minum/ PHLN
4
Hibah Sanitasi
2011
2012
893,750,000
1,335,800,000
2013
2014
2015
1,473,550,000 3,100,740,369 4,713,115,000
837,540,000 1,083,650,000 3,624,173,000 4,679,008,000
1,722,411,000
1,400,000,000 1,540,000,000
Sumber : Satker Sektor dan Data Emon Online 2010-2015
5.3 ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
1. CSR
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah,
maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang
berpotensi costrecovery atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum
pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta
Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan
landasan hukum untuk pelaksanaan TJSL/ CSR adalah UU Nomor 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
dan PP nomor 47 tahun 2012 tantang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas.
Namun di Kabupaten Pasaman Barat belum ada pelaksanaan kegiatan Pemerintah
Daerah yang didanai dalam program TJSL/ CSR karena belum ada payung hukum
(perda) yang mengatur hal ini dan pelaksanaan CSR selama ini diserahkan murni
kepada pihak swasta. Kedepannya diharapkan peluang ini bisa diambil oleh
Pemerintah Daerah dengan membuat regulasi terkait penggunaan CSR oleh pihak
swasta.
2. PDAM
Kabupaten Pasaman Barat sudah memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan bidang Cipta Karya khususnya air minum yakni PDAM. Dalam hal
ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke
depan dalam bentuk business plan.
Kabupaten Pasaman Barat telah memiliki
Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2013 tentang Investasi Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah Pasaman Barat melalui perda tersebut sudah berkomitmen untuk
memberikan penyertaan modal kepada BUMD salah satunya adalah PDAM Kabupaten
Pasaman Barat dan sampai 31 Agustus 2015 Modal yang sudah disetor pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pasaman Barat sebesar Rp.
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Untuk tahun-tahun berikutnya penyertaan modal
ini tetap akan diberikan termasuk untuk mendukung kegiatan hibah air minum untuk
MBR yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
3. Masyarakat
Dalam pelaksanaan kegiatan cipta karya seperti bidang air minum, sanitasi dan
pengembangan permukiman, ada beberapa kegiatan yang melibatkan masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
dalam pelaksanaanya termasuk dalam pendanaan, pembangunan sarana dan
pengelolaan sarana tersebut. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya :
1. Sektor Air minum
Dalam pelaksanaan program Pamsimas yang sudah dimulai sejak tahun 2008,
masyarakat dilibatkan secara aktif sejak mulai perencanaan sampai pengelolaan
sarana terbangun. Dalam juknis yang diberikan juga dibutuhkan kontribusi
masyarakat dalam pendanaan program senilai total 20% dari perencanaan
anggaran yang terdiri dari dana tunai (incash) senilai 4% dan sumber natura
berupa bahan lokal/alam, peralatan dan tenaga kerja (inkind) minimal 16%.
2. Sektor Sanitasi
Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) merupakan salah satu program
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Sasaran dari
program ini adalah masyarakat yang di lingkungannya belum memiliki fasilitas
sanitasi yang layak. Tidak adanya fasilitas sanitasi ini menyebabkan masyarakat
melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hampir sama dengan program
pamsimas dalam program SLBM/ Sanimas, peranan dan kontribusi masyarakat
merupakan pendukung dalam pelaksanaan program, masyarakat diharapkan dapat
memberikan kontribusi incash dan inkind dalam pembangunan sarana sanitasi dan
pengelolaannya.
3. Sektor Pengembangan Permukiman
Pada sektor pengembangan permukiman, Pemerintah Pusat melaksanakan
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) dengan Penyediaan
sarana prasarana dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat di perdesaan dan
melibatkan masyararakat dalam pelaksanaan program.
4. Dana Desa
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, saat ini setiap desa mendapat alokasi dana desa
yang diserahkan penggunaanya kepada desa dalam rangka menunjang pembangunan
desa berdasarkan kebutuhan desa tersebut. Adanya kewajiban pengalokasian dana
desa ini senilai 10% dari APBD kabupaten merupakan salah satu peluang pendanaan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
sektor ciptakarya karena sesuai dengan prioritas penggunaan dana desa yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Desa diantaranya adalah untuk :
a. pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa;
b. pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
c. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa.
5.4 STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
Upaya yang dapat dilakukan oleh Kabupaten Pasaman Barat dalam rangka percapatan
pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan
dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu
menyusun suatu strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur
permukiman.
1.
Strategi peningkatan DDUB, meliputi:
Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran sehingga terdapat SilPA
Meningkatkan
PAD
terutama
pajak
daerah
potensial
dan
retribusi
daerah
Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran sehingga terdapat SilPA
2.
Mengusulkan DDUB kepada Pemerintah Provinsi.
Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, meliputi:
Meningkatkan penerimaan Pajak daerah potensial dan retribusi derah potensial
Meningkatkan efisiensi penggunaan dana anggaran berbasis kinerja
3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah, meliputi:
Meningkatkan kinerja pengelolaan perusahaan daerah untuk meningkatkan pelayanan
Meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat yang masih rendah
Meningkatkan pengelolaan keuangan perusahaan daerah secara efektif dan efisien
sehingga memperoleh kauntungan
4. Strategi
peningkatan
peran
masyarakat
dan
dunia
usaha
dalam
pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya
Melakukankerjasama dengan masyarakat di dalam pemeliharaan prasarana dan
sarana pembangunan infrastruktur yang dibangun.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan prasarana dan sarana
infrastruktur bidang Cipka Karya.
5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur permukiman
yang sudah ada
Biaya operasi dan pemeliharaan infrastruktur permukiman yang terbangun didanai dari
masyarakat pengguna/sewa yang dipungut kepada penghuni
Untuk biaya perbaikan / renovasi didanai dari APBD.
6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
Pengembangan infratsruiktur skala regioanal didanai oleh : Pemerintah Kabupaten,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, atau
Kerjasama dengan Pihak Swasta
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-16
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
BAB 5
5.1
KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
POTENSI PENDANAAN APBD KABUPATEN PASAMAN BARAT
A. PROFIL APBD KABUPATEN PASAMAN BARAT
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten/Kota selama 3-5 tahun
terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 tahun
terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah sebagai berikut:
Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung
Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
Berikut dapat dilihat tabel seperti yang dijelaskan berikut.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.1
Perkembangan Pendapatan Daerah Dalam 5 Tahun
RATA - RATA
TAHUN
NO
URAIAN
A
Pendapatan Daerah
1
Pendapatan Asli Daerah
Hasil Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain - Lain PAD Yang Sah
1.1
1.2
1.3
1.4
PERTUMBUHAN
2011
2012
2013
2014
2015
(%)
594.591,62
629.688,31
746.725,26
881.050,92
964.938,96
13,00
28.646,69
32.529,32
36.940,05
70.114,49
69.072,93
28,86
6.684,68
7.704,53
8.973,93
19.889,83
13.362,58
30,14
7.072,14
8.888,04
12.496,77
19.838,67
17.936,12
28,86
711,93
672,33
1.051,78
1.145,52
990,84
11,57
14.177,94
15.229,05
14.304,05
29.051,17
36.839,30
32,81
2
Pendapatan Transfer
528.738,92
596.758,99
705.429,75
809.520,33
895.660,34
14,12
2.1
Transfer Pusat - Dana
Perimbangan
Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
507.860,84
540.915,57
619.342,05
683.020,95
735.442,91
9,74
25.947,33
30.291,35
28.895,57
23.668,99
20.125,22
437.992,68
457.694,68
523.534,85
580.406,95
611.155,64
8,76
43.920,83
52.908,30
66.901,85
78.952,23
104.171,72
24,22
Transfer Pemerintah
Pusat - Lainnya
Dana Penyesuaian
-
37.878,10
67.231,63
95.613,97
120.507,16
48,58
-
37.878,10
67.231,63
95.613,97
120.507,16
48,58
Transfer Pemerintah
Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil
Pajak
Bantuan Keuangan
20.878,08
17.965,32
18.856,07
30.885,41
39.710,27
20,84
20.878,08
17979,2
18.851,22
30.821,91
36.616,47
18,32
-
-
-
-
3.075,00
Lain – Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
37.206,01
400,00
4.355,47
1.416,10
205,69
184,25
Lain – Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
37.206,01
400,00
4.355,47
1.416,10
205,69
184,25
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.2
2.2.1
2.3
2.3.1
2.3.2
3
3.1
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-2
(5,23)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.2
Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir (dalam juta rupiah)
No
Realisasi Anggaran
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
B
Belanja (b1 + b.2)
569.394,101
666.607,686
713.163,31
835.376,47
909.853,75
b.1
Belanja Tidak Langsung
319.872,991
352.218,508
404.770,24
447.515,18
522.930,47
b.1.1
Belanja pegawai
374.466,09
414.668,56
446.188.,19
b.1.2
Bunga
-
-
0
0
0
b.1.3
Subsidi
-
-
0
0
0
b.1.4
Hibah
7.369,698
6.424,828
7.153,50
20.409,50
44.240,99
b.1.5
Bantuan sosial
7.531.353,922
3.409,574
2.455,00
2.970,25
0
b.1.6
Belanja bagi hasil
485,83
27.411,54
32.501,29
b.1.7
Bantuan keuangan
b.1.8
Belanja tidak terduga
b.2
Belanja Langsung
b.2.1
Belanja pegawai
b.2.2
Belanja barang dan jasa
b.2.3
Belanja modal
18.108,714
20.291,788
20.210,81
27.664,03
0
3.155,542
1.881,340
0
0
0
249.521,110
314.389,178
308.393,07
387.861,29
386.923,29
15.614,033
9.750,358
20.810,76
16.637,65
2.358,84
145.046,741
153.750,573
134.239,54
159.448,26
191.229,79
88.860,334
150.888,247
153.342,78
193.092,37
193.334,66
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
B. PERKEMBANGAN INVESTASI PEMBANGUNAN CIPTA KARYA BERSUMBER
DARI APBD DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam
melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja
pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir.
Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan
pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada.
Tabel 5.3
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD Kab.
Pasaman Barat dalam 5 Tahun Terakhir (x Rp .1000)
2011
No
2012
2013
2014
2015
Sektor
Alokasi
1 Pengembangan
Air Minum
2 Pengembangan
PLP
3 Pengembangan
Permukiman
4 Penataan
Bangunan Dan
Lingkungan
Total
900.000
2.671.896
3,571,896
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
Alokasi
%
1.420.050 0.196 2.406.889
0.308
3.700.799 0.388
7.960.295 0.725
0.450 4.495.058
0.575
7.189.9400.755
8.641.505 0.787
599.008 0.083 1.769.289
0.226
3.656.9600.384
6.050.360 0.551
117.680 0.016
0.033
38.194 0.004
3.260.421
258.922
5,397,159 0.746 8,930,158
1.142 14,585,8931.531 22,652,160 2.063
Sumber : DPA SKPD Kab. Pasaman Barat
Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk mengalokasikan Dana
Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai dana pendamping kegiatan APBN di
kabupaten/kota. DDUB ini menunjukan besaran komitmen pemerintah daerah dalam
melakukan pembangunan bidang Cipta Karya.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.4
Perkembangan DDUB di Kabupaten Pasaman Barat dalam 5 Tahun Terakhir (x Rp 1000)
Sektor
Tahun 2010
APBN
Pengembangan Air
Minum
Pengembangan PLP
Pengembangan
Permukiman
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Total
2.310.000
DDUB
APBN
468.000
1.925.000
DDUB
392.137
-
900.000.
Tahun 2011
954.230
-
2.250.000
Tahun 2012
APBN
DDUB
2.821.423
2.778.000
125.000
-
2.600.000
389.150
-
Tahun 2013
APBN
Tahun 2014
DDUB
APBN
DDUB
3.743.458
-
16.685.000
1.250.000
800.000
-
60.000
750.000
-
1.936.000
392.170
-
-
11.846.298
1.642.170
2.310.000
1.422.230
4.175.000
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
517.137
5.421.423
5-5
3.167.150
5.293.458
30.527.298
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
C. PROYEKSI PENDAPATAN, BELANJA DAN PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT
SERTA PRORITAS UTAMA TAHUN 2016-2021
Proyeksi Terhadap Pendapatan Daerah
Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka untuk lima tahun ke
depan diperlukan peningkatan pendapat daerah yang lebih besar. Peningkatan ini sangat
dimungkin karena kinerja keuangan daerah selama periode 2010-2015 memperlihatkan
kecenderungan yang semakin baik. Oleh sebab itu berdasarkan potensi yang dimiliki dan
untuk memastikan kemampuan keuangan daerah, perlu dibuat proyeksi pendapatan daerah
dan proyeksi belanja wajib mengikat serta belanja prioritas.
Terkait dengan peroyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode 2016-2021
dirumuskan beberapa kebijakan dan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melalui kegiatan ekstensifikasi yaitu dengan meningkatkan penggalian pajak daerah dan
retribusi daerah seperti mendata objek pajak yang baru baik PBB maupun pada pajak yang
lain, mencari kiat penambahan retribusi daerah pada SKPD-SKPD pengelola PAD, serta
melakukan pendataan ulang pada wajib pajak bumi dan bangunan dengan melakukan
penyesuaian data dilokasi.
2. Melalui kegiatan intensifikasi yaitu mengoptimalkan pemungutan pajak daerah dan retribusi
daerah yang sudah ada seperti melakukan kegiatan pengawasan terhadap objek yang ada
serta melaksanakan kunjungan terhadap objek pajak secara rutin dan berkala..
3. Penambahan potensi pendapatan daerah melalui retribusi seperti retribusi objek wisata
yang masih perlu digali secara mendalam.
4. Dengan melakukan penyeseuai NJOP secara bertahap yang dimulai pada pusat kota
kabupaten.
Berdasarkan arah kebijakan PAD yang telah dikemukakan di atas, maka proyeksi
pendapatan daerah Provinsi Sumatera Barat 2016-2021
menggunakan asumsi sebagai
berikut:
1. Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan pada pendekatan perkiraan target
capaian PAD terhadap pendapatan daerah yang ditetapkan meningkat dari kondisi saat ini
sebesar 7,72 persen menjadi 8 persen terhadap pendapatan daerah pada tahun 2021.
2. Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Bagi Hasil Pajak dihitung berdasarkan
kenaikan rata-rata periode 2013 - 2015.
3. Proyek Alokasi Umum dan Dana Penyesuaian berdasarkan pengalaman periode 20132015
Kinerja pendapatan daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015 secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 13 persen pertahuan.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Selanjutnya berdasarkan asumsi tersebut yang ditetapkan diperoleh proyeksi terhadap
pendapatan daerah dan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5.5
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
TAHUN
NO
URAIAN
2016
A
PENDAPATAN
DAERAH
PENDAPATAN ASLI
1
2017
2018
2019
2020
2021
1.116.048,55
1.261.134,86
1.425.082,39
1.610.343,10
1.819.687,71
2.056.247,11
78.000,00
88.139,25
102.605,06
119.164,38
138.295,10
160.385,92
DAERAH
1.1
HASIL PAJAK DAERAH
20.000,00
22.600,00
26.309,21
30.555,23
35.460,58
41.124,94
1.2
RETRIBUSI DAERAH
7.617,34
8.607,59
10.020,31
11.637,48
13.505,77
15.663,13
1.3
HASIL PENGELOLAAN
2.048,00
2.314,24
2.694,06
3.128,86
3.631,16
4.211,19
48.334,00
54.617,42
63.581,48
73.842,82
85.697,59
99.386,65
837.607,34
946.496,29
1.069.540,81
1.208.581,12
1.365.696,66
1.543.237,23
26.745,86
30.222,82
34.151,79
38.591,52
43.608,42
49.277,51
655.854,99
741.116,14
837.461,24
946.331,20
1.069.354,25
1.208.370,31
155.006,49
175.157,33
197.927,79
223.658,40
252.733,99
285.589,41
200.441,21
226.498,57
255.943,38
289.216,02
326.814,10
369.299,94
34.849,39
39.379,81
44.499,19
50.284,08
56.821,01
64.207,74
165.413,57
186.917,33
211.216,59
238.674,74
269.702,46
304.763,78
178,25
201,42
227,61
257,20
290,63
328,41
KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
1.4
LAIN - LAIN PAD
YANG SAH
2
DANA PERIMBANGAN
2.1
2.1
2.1
3
3.1
3.2
3.3
BAGI HASIL
PAJAK/BAGI HASIL
BUKAN PAJAK
DANA ALOKASI
UMUM
DANA ALOKASI
KHUSUS
LAIN – LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
DANA BAGI HASIL
PAJAK DARI PROVINSI
DAN PEMERINTAH
DAERAH LAINNYA
DANA PENYESUAIAN
DAN OTONOMI
KHUSUS
DANA BAGI HASIL
CUKAI HASIL
TEMBAKAU
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Proyeksi Terhadap Belanja Daerah
Proyeksi terhadap belanja daerah dilakukan untuk menghasilkan gambaran tentang
kapasitas atau kemampuan keuangan
daerah
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
dalam
mendanai
penyelenggaraan
5-7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
pembangunan daerah. Belanja daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 13,06 persen pertahun,
dimana belanja tidak langsung mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen pertahun dan
belanja langsung mengalami kenaikan sebesar 15,5 persen pertahun. Selanjutnya proyeksi
terhadap belanja daerah dilakukan dengan pendekatan rata-rata kenaikan pertahun terhadap
belanja tidak langsung dan belanja langsung seperti tergambar pada tabel berikut :
Tabel 5.6
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
Tahun
No
Uraian
1
2
A
Belanja Tidak
2016
2017
2018
3
4
5
2019
2020
2021
6
633.433,65
715.596,35
809.928,47
916.721,88
1.037.622,69
1.174.494,49
558.887,03
631.542,34
714.969,09
809.416,50
916.340,42
1.037.388,99
Langsung
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Hibah
1.543,00
1.743,59
1.973,92
2.234,67
2.529,87
2.864,07
3
Belanja Bagi Hasil
2.761,74
3.120,77
3.533,02
3.999,73
4.528,10
5.126,26
4
Belanja Bantuan
68.751,90
77.689,65
87.952,45
99.570,97
112.724,29
127.615,17
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
564.639,90
629.573,49
701.974,44
782.701,50
872.712,17
973.074,07
22.966,79
25.607,97
28.552,89
31.836,47
35.497,66
39.579,89
229.643,44
256.052,44
285.498,47
318.330,79
354.938,83
395.756,80
Belanja Modal
312.029,67
347.913,08
387.923,09
432.534,24
482.275,68
537.737,38
Total Belanja
1.198.083,55
1.345.169,84
1.511.902,91
1.699.423,38
1.910.334,86
2.147.568,57
Keuangan
5
Belanja Tidak
Terduga
B
Belanja Langsung
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Barang dan
Jasa
3
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Proyeksi Terhadap Penerimaan Pembayaran dan Pengeluaran Pembayaran
Berdasarkan hasil proyeksi pendapatan dan belanja daerah maka dapat dihutung
penerimaan pembayaran dan pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2016-2021 sebagai berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.7
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
Tahun
No
Uraian
2016
Pendapatan
2017
2018
2019
2020
2021
1.116.048,55
1.261.134,86
1.425.082,39
1.610.343,10
1.819.687,71
2.056.247,11
1
Pendapatan Daerah
78.000,00
88.139,25
102.605,06
119.164,38
138.295,10
160.385,92
2
Dana Perimbangan
837.607,34
946.496,29
1.069.540,81
1.208.581,12
1.365.696,66
1.543.237,23
3
Lain – Lain Pendapatan Daerah
200.441,21
226.498,57
255.943,38
289.216,02
326.814,10
369.299,94
1.198.083,55
1.345.169,84
1.511.902,91
1.699.423,38
1.910.334,86
2.147.568,57
Yang Sah
Belanja
1
Belanja Tidak Langsung
633.433,65
715.596,35
809.928,47
916.721,88
1.037.622,69
1.174.494,49
2
Belanja Langsung
564.639,90
629.573,49
701.974,44
782.701,50
872.712,17
973.074,07
82.035,00
84.034,98
86.820,52
89.080,28
90.647,15
91.321,46
92.035,00
89.034,98
91.820,52
94.080,28
95.647,15
96.321,46
10.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
Surplus/ Defisit
Penerimaan Pembiayaan
Silpa
Pengeluaran Pembiayaan
Penyertaan Modal
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Pendapatan daerah kabupaten Pasaman Barat diproyeksikan meningkat dari tahun ke
tahun dengan pendekatan kenaikan rata-rata tahun sebelumya. Demikian juga dengan
proyeksi belanja daerah yang mengalami peningkatan dengan pendekatan yang hampir sama
dengan proyeksi pendapatan daerah. Berdasarkan hasil proyeksi pendapatan dan belanja
daerah serta kebijakan penyertaan modal sebesar 35 milyar rupiah selama 5 tahun kedepan
maka diperoleh sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) Kabupaten Pasaman Barat Tahun
2016-2021 terkontrol pada 82,04 milyar rupiah sampai dengan 91,32 milyar rupiah. Hal ini
akan terwujud dengan melakukan pendekatan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan yang intensif serta kebijakan pengelolaan penganggaran yang lebih
tertata.
Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Berdasarkan proyeksi terhadap belanja tidak langsung dan kebijakan pembiayaan
pengeluaran yang ditetapkan maka diperoleh rincian proyeksi pengeluaran periodik wajib dan
mengikat serta prioritas utama Kabupaten Pasaman Barat sebagaimana tabel berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.8.
Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Tahun 2016 – 2021 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
1
A
Uraian
2
1
Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai
2
Belanja Hibah
3
Belanja Bagi Hasil
4
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tak Terduga
5
B
1
Pembiayaan
Pengeluaran
Penyertaan Modal
Pengeluaran Wajib
dan Mengikat Serta
Prioritas Utama
2016
2017
2018
2019
2020
2021
3
633.433,65
4
715.596,35
5
809.928,47
916.721,88
1.037.622,69
6
1.174.494,49
558.887,03
631.542,34
714.969,09
809.416,50
916.340,42
1.037.388,99
1.543,00
1.743,59
1.973,92
2.234,67
2.529,87
2.864,07
2.761,74
3.120,77
3.533,02
3.999,73
4.528,10
5.126,26
68.751,90
77.689,65
87.952,45
99.570,97
112.724,29
127.615,17
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
1.500,00
10.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
10.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
643.434
720.596
814.928
921.722
1.042.623
1.179.494
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2016-2021
Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabupaten Pasaman Barat selama 5
(lima) tahun mendatang diproyeksikan akan mengalami trend peningkatan setelah
mempertimbangkan proyeksi pendapatan, penerimaan serta belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Berdasarkan peningkatan kapasitas riil keuangan daerah Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 yang mengalami peningkatan yang signifikan hingga
14,47 persen pertahun. Peningkatan ini lebih besar daripada peningkatan pendapatan daerah
dan belanja daerah. Besarnya peningkatan kapasitas rill keuangan daerah akan menjamin
peningkatan belanja untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan dan pemerintah daerah
kedepan memiliki keleluasaan dalam mencapai program pembangunan prioritas serta
program-program pembangunan yang ditetapkan.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 5.9
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Untuk
Pendanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
No
Uraian
1
2
Proyeksi
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Pendapatan daerah
Sisa lebih riil perhitungan
anggaran
1.116.048,55
1.261.134,86
1.425.082,39
1.610.343,10
1.819.687,71
2.056.247,11
92.035,00
89.034,98
91.820,52
94.080,28
95.647,15
96.321,46
Total Penerimaan
1.208.083,55
1.350.169,84
1.516.902,91
1.704.423,38
1.915.334,86
2.152.568,57
643.434
720.596
814.928
921.722
1.042.623
1.179.494
564.650
629.574
701.975
782.701
872.712
973.075
Dikurangi :
1
Belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan
mengikat riil serta prioritas
utama
Kapasitas riil kemampuan
keuangan
2
Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah
5.2
POTENSI PENDANAAN APBN
Pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Pasaman Barat, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan
infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang
ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non
Vertikal (SNVT). Sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011).
Data dana yang dialokasikan pada suatu kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend
alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
Tabel 5.10
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Kab. Pasaman Barat Bersumber Dari
APBN Reguler dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Sektor
1
Pengembangan Air
Minum
2
Pengembangan PLP
3
Pengembangan
Permukiman
4
Penataan Bangunan Dan
Lingkungan
Total
Alokasi Tahun
2011
13,910,667,000
Alokasi Tahun
2012
3,845,587,000
Alokasi Tahun
2013
3,516,250,000
Alokasi Tahun
2014
15,401,659,000
Alokasi Tahun
2015
10,700,464,000
798,542,000
6,309,605,000
5,521,747,000
21,750,000,000
20,220,272,000
9,367,334,000
26,064,792,000
1,766,982,000
900,000 ,000
17,168,641,000
10,700,464,000
Sumber : Satker Sektor dan Data Emon Online 2010-2015
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Data untuk sektor Bangkim merupakan total penjumlahan dari
kegiatan fisik dan
pemberdayaan yang ada di masing-masing sektor.
Selain dana tersebut pada tabel diatas untuk mendukung pendanaan pembangunan
infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK
merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan air minum
dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem
penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh
perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah,
persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Besar
DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan
Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa
dianalisis perkembangannya.
Tabel 5.11
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat
Bersumber Dari APBN (DAK dan PHLN) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Sektor
1
DAK Air Minum
2
DAK Sanitasi
3
Hibah Air Minum/ PHLN
4
Hibah Sanitasi
2011
2012
893,750,000
1,335,800,000
2013
2014
2015
1,473,550,000 3,100,740,369 4,713,115,000
837,540,000 1,083,650,000 3,624,173,000 4,679,008,000
1,722,411,000
1,400,000,000 1,540,000,000
Sumber : Satker Sektor dan Data Emon Online 2010-2015
5.3 ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
1. CSR
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah,
maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang
berpotensi costrecovery atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum
pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta
Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan
landasan hukum untuk pelaksanaan TJSL/ CSR adalah UU Nomor 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
dan PP nomor 47 tahun 2012 tantang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas.
Namun di Kabupaten Pasaman Barat belum ada pelaksanaan kegiatan Pemerintah
Daerah yang didanai dalam program TJSL/ CSR karena belum ada payung hukum
(perda) yang mengatur hal ini dan pelaksanaan CSR selama ini diserahkan murni
kepada pihak swasta. Kedepannya diharapkan peluang ini bisa diambil oleh
Pemerintah Daerah dengan membuat regulasi terkait penggunaan CSR oleh pihak
swasta.
2. PDAM
Kabupaten Pasaman Barat sudah memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan bidang Cipta Karya khususnya air minum yakni PDAM. Dalam hal
ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke
depan dalam bentuk business plan.
Kabupaten Pasaman Barat telah memiliki
Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2013 tentang Investasi Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah Pasaman Barat melalui perda tersebut sudah berkomitmen untuk
memberikan penyertaan modal kepada BUMD salah satunya adalah PDAM Kabupaten
Pasaman Barat dan sampai 31 Agustus 2015 Modal yang sudah disetor pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pasaman Barat sebesar Rp.
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Untuk tahun-tahun berikutnya penyertaan modal
ini tetap akan diberikan termasuk untuk mendukung kegiatan hibah air minum untuk
MBR yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
3. Masyarakat
Dalam pelaksanaan kegiatan cipta karya seperti bidang air minum, sanitasi dan
pengembangan permukiman, ada beberapa kegiatan yang melibatkan masyarakat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
dalam pelaksanaanya termasuk dalam pendanaan, pembangunan sarana dan
pengelolaan sarana tersebut. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya :
1. Sektor Air minum
Dalam pelaksanaan program Pamsimas yang sudah dimulai sejak tahun 2008,
masyarakat dilibatkan secara aktif sejak mulai perencanaan sampai pengelolaan
sarana terbangun. Dalam juknis yang diberikan juga dibutuhkan kontribusi
masyarakat dalam pendanaan program senilai total 20% dari perencanaan
anggaran yang terdiri dari dana tunai (incash) senilai 4% dan sumber natura
berupa bahan lokal/alam, peralatan dan tenaga kerja (inkind) minimal 16%.
2. Sektor Sanitasi
Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) merupakan salah satu program
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Sasaran dari
program ini adalah masyarakat yang di lingkungannya belum memiliki fasilitas
sanitasi yang layak. Tidak adanya fasilitas sanitasi ini menyebabkan masyarakat
melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hampir sama dengan program
pamsimas dalam program SLBM/ Sanimas, peranan dan kontribusi masyarakat
merupakan pendukung dalam pelaksanaan program, masyarakat diharapkan dapat
memberikan kontribusi incash dan inkind dalam pembangunan sarana sanitasi dan
pengelolaannya.
3. Sektor Pengembangan Permukiman
Pada sektor pengembangan permukiman, Pemerintah Pusat melaksanakan
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) dengan Penyediaan
sarana prasarana dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat di perdesaan dan
melibatkan masyararakat dalam pelaksanaan program.
4. Dana Desa
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, saat ini setiap desa mendapat alokasi dana desa
yang diserahkan penggunaanya kepada desa dalam rangka menunjang pembangunan
desa berdasarkan kebutuhan desa tersebut. Adanya kewajiban pengalokasian dana
desa ini senilai 10% dari APBD kabupaten merupakan salah satu peluang pendanaan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
sektor ciptakarya karena sesuai dengan prioritas penggunaan dana desa yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Desa diantaranya adalah untuk :
a. pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa;
b. pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
c. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa.
5.4 STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
Upaya yang dapat dilakukan oleh Kabupaten Pasaman Barat dalam rangka percapatan
pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan
dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu
menyusun suatu strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur
permukiman.
1.
Strategi peningkatan DDUB, meliputi:
Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran sehingga terdapat SilPA
Meningkatkan
PAD
terutama
pajak
daerah
potensial
dan
retribusi
daerah
Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran sehingga terdapat SilPA
2.
Mengusulkan DDUB kepada Pemerintah Provinsi.
Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, meliputi:
Meningkatkan penerimaan Pajak daerah potensial dan retribusi derah potensial
Meningkatkan efisiensi penggunaan dana anggaran berbasis kinerja
3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah, meliputi:
Meningkatkan kinerja pengelolaan perusahaan daerah untuk meningkatkan pelayanan
Meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat yang masih rendah
Meningkatkan pengelolaan keuangan perusahaan daerah secara efektif dan efisien
sehingga memperoleh kauntungan
4. Strategi
peningkatan
peran
masyarakat
dan
dunia
usaha
dalam
pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya
Melakukankerjasama dengan masyarakat di dalam pemeliharaan prasarana dan
sarana pembangunan infrastruktur yang dibangun.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan prasarana dan sarana
infrastruktur bidang Cipka Karya.
5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur permukiman
yang sudah ada
Biaya operasi dan pemeliharaan infrastruktur permukiman yang terbangun didanai dari
masyarakat pengguna/sewa yang dipungut kepada penghuni
Untuk biaya perbaikan / renovasi didanai dari APBD.
6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.
Pengembangan infratsruiktur skala regioanal didanai oleh : Pemerintah Kabupaten,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, atau
Kerjasama dengan Pihak Swasta
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
5-16