PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

BAB 5

5.1

KERANGKA STRATEGI PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA

POTENSI PENDANAAN APBD KABUPATEN PASAMAN BARAT

A. PROFIL APBD KABUPATEN PASAMAN BARAT

Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten/Kota selama 3-5 tahun
terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 tahun
terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah sebagai berikut:
 Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung
 Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,

dan Pendapatan Lain yang Sah.
Berikut dapat dilihat tabel seperti yang dijelaskan berikut.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 5.1
Perkembangan Pendapatan Daerah Dalam 5 Tahun
RATA - RATA

TAHUN
NO

URAIAN

A


Pendapatan Daerah

1

Pendapatan Asli Daerah
Hasil Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Lain - Lain PAD Yang Sah

1.1
1.2
1.3

1.4

PERTUMBUHAN


2011

2012

2013

2014

2015

(%)

594.591,62

629.688,31

746.725,26

881.050,92


964.938,96

13,00

28.646,69

32.529,32

36.940,05

70.114,49

69.072,93

28,86

6.684,68

7.704,53


8.973,93

19.889,83

13.362,58

30,14

7.072,14

8.888,04

12.496,77

19.838,67

17.936,12

28,86


711,93

672,33

1.051,78

1.145,52

990,84

11,57

14.177,94

15.229,05

14.304,05

29.051,17


36.839,30

32,81

2

Pendapatan Transfer

528.738,92

596.758,99

705.429,75

809.520,33

895.660,34

14,12


2.1

Transfer Pusat - Dana
Perimbangan
Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus

507.860,84

540.915,57

619.342,05

683.020,95

735.442,91


9,74

25.947,33

30.291,35

28.895,57

23.668,99

20.125,22

437.992,68

457.694,68

523.534,85

580.406,95


611.155,64

8,76

43.920,83

52.908,30

66.901,85

78.952,23

104.171,72

24,22

Transfer Pemerintah
Pusat - Lainnya
Dana Penyesuaian


-

37.878,10

67.231,63

95.613,97

120.507,16

48,58

-

37.878,10

67.231,63

95.613,97

120.507,16

48,58

Transfer Pemerintah
Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil
Pajak
Bantuan Keuangan

20.878,08

17.965,32

18.856,07

30.885,41

39.710,27

20,84

20.878,08

17979,2

18.851,22

30.821,91

36.616,47

18,32

-

-

-

-

3.075,00

Lain – Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah

37.206,01

400,00

4.355,47

1.416,10

205,69

184,25

Lain – Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah

37.206,01

400,00

4.355,47

1.416,10

205,69

184,25

2.1.1

2.1.2
2.1.3

2.2

2.2.1

2.3

2.3.1

2.3.2

3

3.1

Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-2

(5,23)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 5.2
Perkembangan Belanja Daerah dalam 5 Tahun Terakhir (dalam juta rupiah)

No

Realisasi Anggaran

Tahun
2011

2012

2013

2014

2015

B

Belanja (b1 + b.2)

569.394,101

666.607,686

713.163,31

835.376,47

909.853,75

b.1

Belanja Tidak Langsung

319.872,991

352.218,508

404.770,24

447.515,18

522.930,47

b.1.1

Belanja pegawai

374.466,09

414.668,56

446.188.,19

b.1.2

Bunga

-

-

0

0

0

b.1.3

Subsidi

-

-

0

0

0

b.1.4

Hibah

7.369,698

6.424,828

7.153,50

20.409,50

44.240,99

b.1.5

Bantuan sosial

7.531.353,922

3.409,574

2.455,00

2.970,25

0

b.1.6

Belanja bagi hasil

485,83

27.411,54

32.501,29

b.1.7

Bantuan keuangan

b.1.8

Belanja tidak terduga

b.2

Belanja Langsung

b.2.1

Belanja pegawai

b.2.2

Belanja barang dan jasa

b.2.3

Belanja modal

18.108,714

20.291,788

20.210,81

27.664,03

0

3.155,542

1.881,340

0

0

0

249.521,110

314.389,178

308.393,07

387.861,29

386.923,29

15.614,033

9.750,358

20.810,76

16.637,65

2.358,84

145.046,741

153.750,573

134.239,54

159.448,26

191.229,79

88.860,334

150.888,247

153.342,78

193.092,37

193.334,66

Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

B. PERKEMBANGAN INVESTASI PEMBANGUNAN CIPTA KARYA BERSUMBER
DARI APBD DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam

melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja
pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir.
Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan
pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada.
Tabel 5.3
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber Dari APBD Kab.
Pasaman Barat dalam 5 Tahun Terakhir (x Rp .1000)
2011
No

2012

2013

2014

2015

Sektor
Alokasi

1 Pengembangan
Air Minum
2 Pengembangan
PLP
3 Pengembangan
Permukiman
4 Penataan
Bangunan Dan
Lingkungan
Total

900.000
2.671.896

3,571,896

%

Alokasi

%

Alokasi

%

Alokasi

%

Alokasi

%

1.420.050 0.196 2.406.889

0.308

3.700.799 0.388

7.960.295 0.725

0.450 4.495.058

0.575

7.189.9400.755

8.641.505 0.787

599.008 0.083 1.769.289

0.226

3.656.9600.384

6.050.360 0.551

117.680 0.016

0.033

38.194 0.004

3.260.421

258.922

5,397,159 0.746 8,930,158

1.142 14,585,8931.531 22,652,160 2.063

Sumber : DPA SKPD Kab. Pasaman Barat

Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk mengalokasikan Dana
Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai dana pendamping kegiatan APBN di
kabupaten/kota. DDUB ini menunjukan besaran komitmen pemerintah daerah dalam
melakukan pembangunan bidang Cipta Karya.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 5.4
Perkembangan DDUB di Kabupaten Pasaman Barat dalam 5 Tahun Terakhir (x Rp 1000)

Sektor

Tahun 2010
APBN

Pengembangan Air
Minum
Pengembangan PLP
Pengembangan
Permukiman
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Total

2.310.000

DDUB

APBN

468.000

1.925.000

DDUB
392.137

-

900.000.

Tahun 2011

954.230

-

2.250.000

Tahun 2012
APBN

DDUB

2.821.423

2.778.000

125.000

-

2.600.000

389.150

-

Tahun 2013
APBN

Tahun 2014

DDUB

APBN

DDUB

3.743.458

-

16.685.000

1.250.000

800.000

-

60.000

750.000

-

1.936.000

392.170

-

-

11.846.298

1.642.170

2.310.000

1.422.230

4.175.000

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

517.137

5.421.423

5-5

3.167.150

5.293.458

30.527.298

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

C. PROYEKSI PENDAPATAN, BELANJA DAN PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT
SERTA PRORITAS UTAMA TAHUN 2016-2021
Proyeksi Terhadap Pendapatan Daerah
Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka untuk lima tahun ke
depan diperlukan peningkatan pendapat daerah yang lebih besar. Peningkatan ini sangat
dimungkin karena kinerja keuangan daerah selama periode 2010-2015 memperlihatkan
kecenderungan yang semakin baik. Oleh sebab itu berdasarkan potensi yang dimiliki dan
untuk memastikan kemampuan keuangan daerah, perlu dibuat proyeksi pendapatan daerah
dan proyeksi belanja wajib mengikat serta belanja prioritas.
Terkait dengan peroyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode 2016-2021
dirumuskan beberapa kebijakan dan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melalui kegiatan ekstensifikasi yaitu dengan meningkatkan penggalian pajak daerah dan
retribusi daerah seperti mendata objek pajak yang baru baik PBB maupun pada pajak yang
lain, mencari kiat penambahan retribusi daerah pada SKPD-SKPD pengelola PAD, serta
melakukan pendataan ulang pada wajib pajak bumi dan bangunan dengan melakukan
penyesuaian data dilokasi.
2. Melalui kegiatan intensifikasi yaitu mengoptimalkan pemungutan pajak daerah dan retribusi
daerah yang sudah ada seperti melakukan kegiatan pengawasan terhadap objek yang ada
serta melaksanakan kunjungan terhadap objek pajak secara rutin dan berkala..
3. Penambahan potensi pendapatan daerah melalui retribusi seperti retribusi objek wisata
yang masih perlu digali secara mendalam.
4. Dengan melakukan penyeseuai NJOP secara bertahap yang dimulai pada pusat kota
kabupaten.
Berdasarkan arah kebijakan PAD yang telah dikemukakan di atas, maka proyeksi
pendapatan daerah Provinsi Sumatera Barat 2016-2021

menggunakan asumsi sebagai

berikut:
1. Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan pada pendekatan perkiraan target
capaian PAD terhadap pendapatan daerah yang ditetapkan meningkat dari kondisi saat ini
sebesar 7,72 persen menjadi 8 persen terhadap pendapatan daerah pada tahun 2021.
2. Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Bagi Hasil Pajak dihitung berdasarkan
kenaikan rata-rata periode 2013 - 2015.
3. Proyek Alokasi Umum dan Dana Penyesuaian berdasarkan pengalaman periode 20132015
Kinerja pendapatan daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015 secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 13 persen pertahuan.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Selanjutnya berdasarkan asumsi tersebut yang ditetapkan diperoleh proyeksi terhadap
pendapatan daerah dan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 5.5
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
TAHUN
NO

URAIAN
2016

A

PENDAPATAN
DAERAH
PENDAPATAN ASLI

1

2017

2018

2019

2020

2021

1.116.048,55

1.261.134,86

1.425.082,39

1.610.343,10

1.819.687,71

2.056.247,11

78.000,00

88.139,25

102.605,06

119.164,38

138.295,10

160.385,92

DAERAH
1.1

HASIL PAJAK DAERAH

20.000,00

22.600,00

26.309,21

30.555,23

35.460,58

41.124,94

1.2

RETRIBUSI DAERAH

7.617,34

8.607,59

10.020,31

11.637,48

13.505,77

15.663,13

1.3

HASIL PENGELOLAAN

2.048,00

2.314,24

2.694,06

3.128,86

3.631,16

4.211,19

48.334,00

54.617,42

63.581,48

73.842,82

85.697,59

99.386,65

837.607,34

946.496,29

1.069.540,81

1.208.581,12

1.365.696,66

1.543.237,23

26.745,86

30.222,82

34.151,79

38.591,52

43.608,42

49.277,51

655.854,99

741.116,14

837.461,24

946.331,20

1.069.354,25

1.208.370,31

155.006,49

175.157,33

197.927,79

223.658,40

252.733,99

285.589,41

200.441,21

226.498,57

255.943,38

289.216,02

326.814,10

369.299,94

34.849,39

39.379,81

44.499,19

50.284,08

56.821,01

64.207,74

165.413,57

186.917,33

211.216,59

238.674,74

269.702,46

304.763,78

178,25

201,42

227,61

257,20

290,63

328,41

KEKAYAAN DAERAH
YANG DIPISAHKAN
1.4

LAIN - LAIN PAD
YANG SAH

2

DANA PERIMBANGAN

2.1

2.1
2.1

3

3.1

3.2

3.3

BAGI HASIL
PAJAK/BAGI HASIL
BUKAN PAJAK
DANA ALOKASI
UMUM
DANA ALOKASI
KHUSUS
LAIN – LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
DANA BAGI HASIL
PAJAK DARI PROVINSI
DAN PEMERINTAH
DAERAH LAINNYA
DANA PENYESUAIAN
DAN OTONOMI
KHUSUS
DANA BAGI HASIL
CUKAI HASIL
TEMBAKAU

Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah

Proyeksi Terhadap Belanja Daerah
Proyeksi terhadap belanja daerah dilakukan untuk menghasilkan gambaran tentang
kapasitas atau kemampuan keuangan

daerah

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

dalam

mendanai

penyelenggaraan

5-7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

pembangunan daerah. Belanja daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015 secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 13,06 persen pertahun,
dimana belanja tidak langsung mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen pertahun dan
belanja langsung mengalami kenaikan sebesar 15,5 persen pertahun. Selanjutnya proyeksi
terhadap belanja daerah dilakukan dengan pendekatan rata-rata kenaikan pertahun terhadap
belanja tidak langsung dan belanja langsung seperti tergambar pada tabel berikut :
Tabel 5.6
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
Tahun
No

Uraian

1

2

A

Belanja Tidak

2016

2017

2018

3

4

5

2019

2020

2021
6

633.433,65

715.596,35

809.928,47

916.721,88

1.037.622,69

1.174.494,49

558.887,03

631.542,34

714.969,09

809.416,50

916.340,42

1.037.388,99

Langsung
1

Belanja Pegawai

2

Belanja Hibah

1.543,00

1.743,59

1.973,92

2.234,67

2.529,87

2.864,07

3

Belanja Bagi Hasil

2.761,74

3.120,77

3.533,02

3.999,73

4.528,10

5.126,26

4

Belanja Bantuan

68.751,90

77.689,65

87.952,45

99.570,97

112.724,29

127.615,17

1.500,00

1.500,00

1.500,00

1.500,00

1.500,00

1.500,00

564.639,90

629.573,49

701.974,44

782.701,50

872.712,17

973.074,07

22.966,79

25.607,97

28.552,89

31.836,47

35.497,66

39.579,89

229.643,44

256.052,44

285.498,47

318.330,79

354.938,83

395.756,80

Belanja Modal

312.029,67

347.913,08

387.923,09

432.534,24

482.275,68

537.737,38

Total Belanja

1.198.083,55

1.345.169,84

1.511.902,91

1.699.423,38

1.910.334,86

2.147.568,57

Keuangan
5

Belanja Tidak
Terduga

B

Belanja Langsung
1

Belanja Pegawai

2

Belanja Barang dan
Jasa

3

Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah

Proyeksi Terhadap Penerimaan Pembayaran dan Pengeluaran Pembayaran
Berdasarkan hasil proyeksi pendapatan dan belanja daerah maka dapat dihutung
penerimaan pembayaran dan pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2016-2021 sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 5.7
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)
Tahun
No

Uraian
2016
Pendapatan

2017

2018

2019

2020

2021

1.116.048,55

1.261.134,86

1.425.082,39

1.610.343,10

1.819.687,71

2.056.247,11

1

Pendapatan Daerah

78.000,00

88.139,25

102.605,06

119.164,38

138.295,10

160.385,92

2

Dana Perimbangan

837.607,34

946.496,29

1.069.540,81

1.208.581,12

1.365.696,66

1.543.237,23

3

Lain – Lain Pendapatan Daerah

200.441,21

226.498,57

255.943,38

289.216,02

326.814,10

369.299,94

1.198.083,55

1.345.169,84

1.511.902,91

1.699.423,38

1.910.334,86

2.147.568,57

Yang Sah
Belanja
1

Belanja Tidak Langsung

633.433,65

715.596,35

809.928,47

916.721,88

1.037.622,69

1.174.494,49

2

Belanja Langsung

564.639,90

629.573,49

701.974,44

782.701,50

872.712,17

973.074,07

82.035,00

84.034,98

86.820,52

89.080,28

90.647,15

91.321,46

92.035,00

89.034,98

91.820,52

94.080,28

95.647,15

96.321,46

10.000

5.000

5.000

5.000

5.000

5.000

Surplus/ Defisit

Penerimaan Pembiayaan
Silpa
Pengeluaran Pembiayaan
Penyertaan Modal

Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah

Pendapatan daerah kabupaten Pasaman Barat diproyeksikan meningkat dari tahun ke
tahun dengan pendekatan kenaikan rata-rata tahun sebelumya. Demikian juga dengan
proyeksi belanja daerah yang mengalami peningkatan dengan pendekatan yang hampir sama
dengan proyeksi pendapatan daerah. Berdasarkan hasil proyeksi pendapatan dan belanja
daerah serta kebijakan penyertaan modal sebesar 35 milyar rupiah selama 5 tahun kedepan
maka diperoleh sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) Kabupaten Pasaman Barat Tahun
2016-2021 terkontrol pada 82,04 milyar rupiah sampai dengan 91,32 milyar rupiah. Hal ini
akan terwujud dengan melakukan pendekatan pengawasan pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan yang intensif serta kebijakan pengelolaan penganggaran yang lebih
tertata.

Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Berdasarkan proyeksi terhadap belanja tidak langsung dan kebijakan pembiayaan
pengeluaran yang ditetapkan maka diperoleh rincian proyeksi pengeluaran periodik wajib dan
mengikat serta prioritas utama Kabupaten Pasaman Barat sebagaimana tabel berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 5.8.
Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Tahun 2016 – 2021 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
1

A

Uraian
2

1

Belanja Tidak
Langsung
Belanja Pegawai

2

Belanja Hibah

3

Belanja Bagi Hasil

4

Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tak Terduga

5
B
1

Pembiayaan
Pengeluaran
Penyertaan Modal
Pengeluaran Wajib
dan Mengikat Serta
Prioritas Utama

2016

2017

2018

2019

2020

2021

3
633.433,65

4
715.596,35

5
809.928,47

916.721,88

1.037.622,69

6
1.174.494,49

558.887,03

631.542,34

714.969,09

809.416,50

916.340,42

1.037.388,99

1.543,00

1.743,59

1.973,92

2.234,67

2.529,87

2.864,07

2.761,74

3.120,77

3.533,02

3.999,73

4.528,10

5.126,26

68.751,90

77.689,65

87.952,45

99.570,97

112.724,29

127.615,17

1.500,00

1.500,00

1.500,00

1.500,00

1.500,00

1.500,00

10.000

5.000

5.000

5.000

5.000

5.000

10.000

5.000

5.000

5.000

5.000

5.000

643.434

720.596

814.928

921.722

1.042.623

1.179.494

Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2016-2021
Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabupaten Pasaman Barat selama 5
(lima) tahun mendatang diproyeksikan akan mengalami trend peningkatan setelah
mempertimbangkan proyeksi pendapatan, penerimaan serta belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Berdasarkan peningkatan kapasitas riil keuangan daerah Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 yang mengalami peningkatan yang signifikan hingga
14,47 persen pertahun. Peningkatan ini lebih besar daripada peningkatan pendapatan daerah
dan belanja daerah. Besarnya peningkatan kapasitas rill keuangan daerah akan menjamin
peningkatan belanja untuk mencapai visi dan misi yang ditetapkan dan pemerintah daerah
kedepan memiliki keleluasaan dalam mencapai program pembangunan prioritas serta
program-program pembangunan yang ditetapkan.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 5.9
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Pasaman Barat Untuk
Pendanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016 – 2021
(dalam juta rupiah)

No

Uraian

1
2

Proyeksi
2016

2017

2018

2019

2020

2021

Pendapatan daerah
Sisa lebih riil perhitungan
anggaran

1.116.048,55

1.261.134,86

1.425.082,39

1.610.343,10

1.819.687,71

2.056.247,11

92.035,00

89.034,98

91.820,52

94.080,28

95.647,15

96.321,46

Total Penerimaan

1.208.083,55

1.350.169,84

1.516.902,91

1.704.423,38

1.915.334,86

2.152.568,57

643.434

720.596

814.928

921.722

1.042.623

1.179.494

564.650

629.574

701.975

782.701

872.712

973.075

Dikurangi :
1

Belanja dan pengeluaran
pembiayaan yang wajib dan
mengikat riil serta prioritas
utama
Kapasitas riil kemampuan
keuangan

2

Sumber : BPKAD KabupatenPasaman Barat Tahun 2016, data diolah

5.2

POTENSI PENDANAAN APBN
Pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemerintah

Kabupaten Pasaman Barat, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan
infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang
ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non
Vertikal (SNVT). Sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011).
Data dana yang dialokasikan pada suatu kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend
alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
Tabel 5.10
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Kab. Pasaman Barat Bersumber Dari
APBN Reguler dalam 5 Tahun Terakhir
No.

Sektor

1

Pengembangan Air
Minum

2

Pengembangan PLP

3

Pengembangan
Permukiman

4

Penataan Bangunan Dan
Lingkungan
Total

Alokasi Tahun
2011
13,910,667,000

Alokasi Tahun
2012
3,845,587,000

Alokasi Tahun
2013
3,516,250,000

Alokasi Tahun
2014
15,401,659,000

Alokasi Tahun
2015
10,700,464,000

798,542,000
6,309,605,000

5,521,747,000

21,750,000,000

20,220,272,000

9,367,334,000

26,064,792,000

1,766,982,000

900,000 ,000

17,168,641,000

10,700,464,000

Sumber : Satker Sektor dan Data Emon Online 2010-2015
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Data untuk sektor Bangkim merupakan total penjumlahan dari

kegiatan fisik dan

pemberdayaan yang ada di masing-masing sektor.

Selain dana tersebut pada tabel diatas untuk mendukung pendanaan pembangunan
infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK

merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.

Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan air minum
dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem
penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh
perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan

DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah,
persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Besar
DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan
Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa
dianalisis perkembangannya.
Tabel 5.11
Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat
Bersumber Dari APBN (DAK dan PHLN) dalam 5 Tahun Terakhir
No.

Sektor

1

DAK Air Minum

2

DAK Sanitasi

3

Hibah Air Minum/ PHLN

4

Hibah Sanitasi

2011

2012

893,750,000
1,335,800,000

2013

2014

2015

1,473,550,000 3,100,740,369 4,713,115,000

837,540,000 1,083,650,000 3,624,173,000 4,679,008,000

1,722,411,000

1,400,000,000 1,540,000,000

Sumber : Satker Sektor dan Data Emon Online 2010-2015

5.3 ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
1. CSR
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah,
maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang
berpotensi costrecovery atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum
pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta
Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan
landasan hukum untuk pelaksanaan TJSL/ CSR adalah UU Nomor 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
dan PP nomor 47 tahun 2012 tantang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas.
Namun di Kabupaten Pasaman Barat belum ada pelaksanaan kegiatan Pemerintah
Daerah yang didanai dalam program TJSL/ CSR karena belum ada payung hukum
(perda) yang mengatur hal ini dan pelaksanaan CSR selama ini diserahkan murni
kepada pihak swasta. Kedepannya diharapkan peluang ini bisa diambil oleh
Pemerintah Daerah dengan membuat regulasi terkait penggunaan CSR oleh pihak
swasta.
2. PDAM
Kabupaten Pasaman Barat sudah memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam
bidang pelayanan bidang Cipta Karya khususnya air minum yakni PDAM. Dalam hal
ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana dalam lima tahun ke
depan dalam bentuk business plan.

Kabupaten Pasaman Barat telah memiliki

Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2013 tentang Investasi Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah Pasaman Barat melalui perda tersebut sudah berkomitmen untuk
memberikan penyertaan modal kepada BUMD salah satunya adalah PDAM Kabupaten
Pasaman Barat dan sampai 31 Agustus 2015 Modal yang sudah disetor pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pasaman Barat sebesar Rp.
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Untuk tahun-tahun berikutnya penyertaan modal
ini tetap akan diberikan termasuk untuk mendukung kegiatan hibah air minum untuk
MBR yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
3. Masyarakat
Dalam pelaksanaan kegiatan cipta karya seperti bidang air minum, sanitasi dan
pengembangan permukiman, ada beberapa kegiatan yang melibatkan masyarakat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

dalam pelaksanaanya termasuk dalam pendanaan, pembangunan sarana dan
pengelolaan sarana tersebut. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya :
1. Sektor Air minum
Dalam pelaksanaan program Pamsimas yang sudah dimulai sejak tahun 2008,
masyarakat dilibatkan secara aktif sejak mulai perencanaan sampai pengelolaan
sarana terbangun. Dalam juknis yang diberikan juga dibutuhkan kontribusi
masyarakat dalam pendanaan program senilai total 20% dari perencanaan
anggaran yang terdiri dari dana tunai (incash) senilai 4% dan sumber natura
berupa bahan lokal/alam, peralatan dan tenaga kerja (inkind) minimal 16%.
2. Sektor Sanitasi
Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) merupakan salah satu program
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Sasaran dari
program ini adalah masyarakat yang di lingkungannya belum memiliki fasilitas
sanitasi yang layak. Tidak adanya fasilitas sanitasi ini menyebabkan masyarakat
melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hampir sama dengan program
pamsimas dalam program SLBM/ Sanimas, peranan dan kontribusi masyarakat
merupakan pendukung dalam pelaksanaan program, masyarakat diharapkan dapat
memberikan kontribusi incash dan inkind dalam pembangunan sarana sanitasi dan
pengelolaannya.
3. Sektor Pengembangan Permukiman
Pada sektor pengembangan permukiman, Pemerintah Pusat melaksanakan
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) dengan Penyediaan
sarana prasarana dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat di perdesaan dan
melibatkan masyararakat dalam pelaksanaan program.
4. Dana Desa
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, saat ini setiap desa mendapat alokasi dana desa
yang diserahkan penggunaanya kepada desa dalam rangka menunjang pembangunan
desa berdasarkan kebutuhan desa tersebut. Adanya kewajiban pengalokasian dana
desa ini senilai 10% dari APBD kabupaten merupakan salah satu peluang pendanaan

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

sektor ciptakarya karena sesuai dengan prioritas penggunaan dana desa yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Desa diantaranya adalah untuk :
a. pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa;
b. pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
c. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa.

5.4 STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI BIDANG CIPTA KARYA
Upaya yang dapat dilakukan oleh Kabupaten Pasaman Barat dalam rangka percapatan
pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan
dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu
menyusun suatu strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur
permukiman.
1.

Strategi peningkatan DDUB, meliputi:


Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran sehingga terdapat SilPA



Meningkatkan

PAD

terutama

pajak

daerah

potensial

dan

retribusi

daerah

Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran sehingga terdapat SilPA

2.

Mengusulkan DDUB kepada Pemerintah Provinsi.

Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, meliputi:


Meningkatkan penerimaan Pajak daerah potensial dan retribusi derah potensial



Meningkatkan efisiensi penggunaan dana anggaran berbasis kinerja

3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah, meliputi:


Meningkatkan kinerja pengelolaan perusahaan daerah untuk meningkatkan pelayanan



Meningkatkan cakupan pelayanan kepada masyarakat yang masih rendah



Meningkatkan pengelolaan keuangan perusahaan daerah secara efektif dan efisien
sehingga memperoleh kauntungan

4. Strategi

peningkatan

peran

masyarakat

dan

dunia

usaha

dalam

pembiayaan

pembangunan bidang Cipta Karya


Melakukankerjasama dengan masyarakat di dalam pemeliharaan prasarana dan
sarana pembangunan infrastruktur yang dibangun.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021



Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan prasarana dan sarana
infrastruktur bidang Cipka Karya.

5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur permukiman
yang sudah ada


Biaya operasi dan pemeliharaan infrastruktur permukiman yang terbangun didanai dari
masyarakat pengguna/sewa yang dipungut kepada penghuni



Untuk biaya perbaikan / renovasi didanai dari APBD.

6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional.


Pengembangan infratsruiktur skala regioanal didanai oleh : Pemerintah Kabupaten,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, atau



Kerjasama dengan Pihak Swasta

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

5-16