Pengaruh konsentrasi hpmc (hydroxypropyl methylcellulose) sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (oleum mentha piperita l.) - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KONSENTRASI HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose)
SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN
STABILITAS GEL HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN MINT
(Oleum Mentha piperita L.)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Albertus Agung Argiyanditya Putra
NIM : 108114041

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH KONSENTRASI HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose)
SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN
STABILITAS GEL HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN MINT
(Oleum Mentha piperita L.)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh:
Albertus Agung Argiyanditya Putra
NIM : 108114041

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persetujuan Pembimbing

PENGARUH KONSENTRASI HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose)
SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS
GEL HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN MINT (Oleum Mentha
piperita L.)

Skripsi yang diajukan oleh:
Albertus Agung Argiyanditya Putra
NIM : 108114041

Telah disetujui oleh:

Pembimbing


Septimawanto Dwi P, S.Farm., M.Si., Apt.

ii

Tanggal………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENGARUH KONSENTRASI HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose)
SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN
STABILITAS GEL HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN MINT
(Oleum Mentha piperita L.)
Oleh :
Albertus Agung Argiyanditya Putra
NIM : 108114041
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma

pada tanggal : 24 Juli 2014
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan

(……………………………)
Panitia Penguji :

Tanda Tangan

1. Septimawanto Dwi Prasetyo, M. Si., Apt.

…………..

2. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt.

…………..

3. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt.


..................

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK :
TUHAN YESUS KRISTUS,
BAPAK, IBU, WIWIT DAN KELUARGA,
ODILIA, SAHABAT DAN TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN,
SERTA ALMAMATERKU.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Albertus Agung Argiyanditya Putra

NIM

: 108114041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH KONSENTRASI HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose)
SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN
STABILITAS SEDIAAN GEL HAND SANITAIZER MINYAK ATSIRI
DAUN MINT (Oleum Mentha piperita L.)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 05 Juni 2014

Yang menyatakan

Albertus Agung Argiyanditya Putra

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya tulis ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.

Yogyakarta, 05 Juni 2014
Penulis,

Albertus Agung Argiyanditya Putra

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
semua berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang

berjudul

“PENGARUH


KONSENTRASI

HPMC

(Hydroxypropyl

Methylcellulose) SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK DAN
STABILITAS GEL HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN MINT (Oleum
Mentha piperita L.)” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi
(S. Farm.) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan naskah ini, penulis
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
tulus penulis hendak menyampaikan ungkapan terimakasih kepada :
1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Septimawanto Dwi P, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan waktu, pengarahan, bimbingan, dukungan serta
semangat dan motivasi selama penelitian sampai penyusunan proposal skripsi.
3. Bapak Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt. dan Ibu Erna Tri Wulandari,

M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan masukan
dan pengarahan demi perbaikan skripsi ini.
4. Segenap dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
mengajar dan membimbing penulis selama perkuliahan.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Segenap laboran dan karyawan terutama Mas Agung, Bapak Musrifin, Bapak
Mukminin, dan Mas Darto yang telah membantu selama penelitian
berlangsung.
6. Bapak dan ibu atas segala doa dan dukungannya selama penulis menyusun
skripsi.
7. Teman-teman skripsi senasib dan sepenanggungan Verica Septi Permata Sari
dan Stephani Alvia Septiana Putri.
8. Odilia Arum Narwastu yang selalu membantu dan memberikan dukungan
selama ini.
9. Teman-teman angkatan 2010 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
yang juga memberikan warna selama masa perkuliahan penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan doa, bantuan, dan dukungan selama penelitian skripsi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan oleh penulis
untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 05 Juni 2014

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..............................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
PRAKATA .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
INTISARI............................................................................................................ xvi
ABSTRACT .......................................................................................................... xvii
BAB

I. PENGANTAR ..................................................................................

1

A. Latar Belakang ...............................................................................................

1

1. Perumusan Masalah ....................................................................................

4

2. Keaslian Penelitian ....................................................................................

4

3. Manfaat Penelitian ......................................................................................

5

B. Tujuan Penelitian ............................................................................................

6

1. Tujuan Umum ............................................................................................

6

2. Tujuan Khusus ...........................................................................................

6

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB

II. PENELAAHAN PUSTAKA............................................................

7

A. Tanaman Mint ................................................................................................

7

1. Sistematika ................................................................................................

7

2. Uraian tanaman ..........................................................................................

7

3. Kandungan kimia ......................................................................................

8

4. Manfaat ......................................................................................................

9

B. Kulit ...............................................................................................................

9

C. Minyak Atsiri ................................................................................................ 11
D. Bakteri Escherichia coli ................................................................................ 12
E. Hand Sanitizer ............................................................................................... 14
F. Gel .................................................................................................................. 14
1. Definisi dan klasifikasi gel ........................................................................ 14
2. Sifat fisik dan stabilitas gel ....................................................................... 15
G. HPMC............................................................................................................. 16
H. Landasan Teori .............................................................................................. 18
I. Hipotesis ......................................................................................................... 19
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 20
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................................... 20
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................................ 20
1. Variabel Penelitian ..................................................................................... 20
2. Definisi Operasional ................................................................................... 21
C. Alat Penelitian ................................................................................................ 23
D. Bahan Penelitian ............................................................................................. 23

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Tata Cara Penelitian ........................................................................................ 23
1. Verifikasi minyak atsiri daun mint ............................................................ 23
a. Identifikasi bahan ................................................................................... 24
b. Verifikasi indeks bias minyak atsiri daun mint ..................................... 24
c. Verifikasi bobot jenis minyak atsiri daun mint ..................................... 24
2. Formula ...................................................................................................... 25
3. Proses sterilisasi ......................................................................................... 26
4. Pembuatan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint ............................. 26
5. Uji organoleptis dan pH gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint ......... 26
6. Uji sifat fisik dan stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint ... 27
a. Uji viskositas dan pergeseran viskositas ................................................ 27
b. Uji daya sebar ........................................................................................ 27
7. Uji daya antibakteri gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint secara difusi
sumuran ..................................................................................................... 27
a. Pembuatan suspensi bakteri uji Escherichia coli .................................. 27
b. Pengujian aktivitas antibakteri bakteri Escherichia coli dengan metode
difusi sumuran ...................................................................................... 28
F. Analisis Hasil .................................................................................................. 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 30
A. Verifikasi minyak atsiri daun mint ................................................................. 30
B. Formulasi sediaan gel hand sanitizer ............................................................. 31
C. Uji organoleptis dan pH ................................................................................. 35
D. Uji sifat fisik dan stabilitas gel hand sanitizer .............................................. 36

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Uji viskositas ............................................................................................. 36
2. Uji daya sebar ............................................................................................ 39
3. Uji pergeseran viskositas ........................................................................... 40
E. Data Statistik .................................................................................................. 41
1.Uji normaitas data ...................................................................................... 41
2. Uji kesamaan varians ................................................................................. 42
3. Uji TukeyHSD ........................................................................................... 43
F. Uji potensi antimikroba .................................................................................. 45
BAB

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 49

A. Kesimpulan..................................................................................................... 49
B. Saran ............................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50
LAMPIRAN ........................................................................................................ 53
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 65

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel

I. Klasifikasi gel .................................................................................. 15

Tabel II. Formula gel hand sanitizer ekstrak daun sirih acuan ...................... 25
Tabel III. Formula gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint yang telah
dimodifikasi

(200 g) ..................................................................... 25

Tabel IV. Verifikasi minyak atsiri daun mint ................................................... 30
Tabel V. Hasil uji organoleptis dan pH 48 jam ............................................... 35
Tabel VI. Hasil uji organoleptis 1 bulan........................................................... 35
Tabel VII. Hasil uji viskositas 48 jam .............................................................. 37
Tabel VIII. Hasil uji daya sebar 48 jam ............................................................. 39
Tabel IX. Hasil perhitungan pergeseran viskositas ......................................... 40
Tabel X.

Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk ................................................... 42

Tabel XI. Hasil uji kesamaan varians .............................................................. 42
Tabel XII. Hasil uji TukeyHSD viskositas 48 jam ........................................... 43
Tabel XII. Hasil uji TukeyHSD daya sebar 48 jam .......................................... 44
Tabel XIV. Hasil zona hambat uji potensi antibakteri terhadap bakteri Escherichia
coli ................................................................................................... 47

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur kandungan minyak atsiri daun mint ................................

8

Gambar 2. Struktur Kulit ................................................................................

9

Gambar 3. Struktur HPMC ............................................................................. 17
Gambar 4. Grafik konsentrasi HPMC terhadap viskositas 48 jam ................. 38
Gambar 5. Grafik konsentrasi HPMC terhadap daya sebar 48 jam ................ 39
Gambar 6. Hasil uji potensi antimikroba ........................................................ 47

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran

1. Certificate of Analysis (CoA) minyak atsiri daun mint............. 53

Lampiran

2. Certificate of Analysis (CoA) HPMC ....................................... 54

Lampiran

3. Verifikasi minyak atsiri daun mint............................................ 55

Lampiran

4. Hasil uji sifat fisik dan stabilitas gel ......................................... 57

Lampiran

5. Hasil pengolahan data dengan Software R 3.1.0 ....................... 58

Lampiran

6. Dokumentasi sediaan gel minyak atsiri daun mint ................... 63

Lampiran

7. Hasil uji potensi antimikroba gel terhadap Escherichia coli ... 64

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Minyak atsiri daun mint (Oleum Mentha piperita L.) diyakini memiliki
khasiat sebagai antimikroba. Senyawa minyak atsiri daun mint yang dipercaya
memiliki aktivitas tersebut adalah menthol. Minyak atsiri daun mint diyakini
dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan topikal yaitu gel. Sifat fisik dan
stabilitas sediaan gel dapat dipengaruhi oleh konsentrasi gelling agent. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gelling agent dalam gel
minyak atsiri daun mint terhadap sifat fisik dan stabilitasnya.
Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan menentukan 5
konsentrasi HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose) yaitu formula 1 (1%),
formula 2 (1,5%), formula 3 (2%), formula 4 (2,5%), formula 5 (3%). Uji yang
dilakukan untuk tiap formula adalah uji sifat fisik yang meliputi uji viskositas dan
daya sebar, serta uji stabilitas yang meliputi uji pergeseran viskositas. Analisis
data menggunakan R 3.1.0.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa HPMC berpengaruh terhadap
sifat fisik dan stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint. Formula 4 dan
5 memenuhi kriteria sifat fisik sediaan gel hand sanitizer yang ditentukan dengan
nilai viskositas dan daya sebar masing-masing sebesar 92 ± 2,645 d.Pa.s dan
6,208 ± 0,08 (formula 4) dan 126,667 ± 15,275 d.Pa.s dan 5,881 ± 0,112 cm
(formula 5). Sedangkan yang memenuhi kriteria stabilitas sediaan gel hand
sanitizer hanya formula 5 dengan nilai pergeseran viskositas 8,4%.
Kata kunci :Minyak atsiri daun mint, HPMC, gel hand sanitizer

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Peppermint oil (Oleum Mentha piperita L.) is known to have an
antimicrobial effect. The substance from peppermint oil that responsible for that
effect is menthol. Peppermint oil can be made available in a topical solution such
as gel. Physical properties and stability of gel can be affected by it’s gelling
agents. This research aimed to know the effect of gelling agent’s concentration in
the peppermint oil gel by physical properties and stability.
The research is categorized as purely experimental by using 5
concetrations of HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose). The consentrations are
HPMC 1%(formula 1), HPMC 1,5%(formula 2), HPMC 2%(formula 3), HPMC
2,5%(formula 4), HPMC 3%(formula 5). Observed physical properties were
focused on viscosity, spreadability and stability of gel, which was viscosity shift
between the viscosity of 48 hours and after 1 month of storage. The data were
analyzed by using R 3.1.0.
The result showed that HPMC can be affected in physical properties and
stability gel hand sanitizer. Formula 4 and 5 had good physical properties of gel
hand sanitizer. The viscosity and spreadability values of each formula were 92 ±
2,645 d.Pa.s and 6,208 ± 0,08 cm (formula 4) and 126,667 ± 15,275 d.Pa.s and
5,881 ± 0,112 cm (formula 5). Only formula 5 had a good stability showed by
viscosity shift value 8,4%.
Key word : Peppermint oil, HPMC, gel hand sanitizer

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENGANTAR

A. Latar Belakang

Diare adalah suatu penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi cair
atau lembek yang terjadi lebih dari 3 kali sehari. Menurut data yang dirilis
UNICEF pada bulan September 2012, angka kematian pada anak balita di bawah
usia 5 tahun di dunia mencapai 2.000 anak setiap hari karena diare (UNICEF,
2012). Dari jumlah tersebut, sekitar 1.800 anak yang meninggal karena diare
disebabkan karena kurangnya air bersih, sanitasi dan kebersihan dasar. Di
Indonesia sendiri, kematian pada anak balita mencapai angka 130.000 setiap
tahunnya dan seperempatnya disebabkan oleh diare. Penyebab munculnya
penyakit diare adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan
salah satunya adalah kebiasaan mencuci tangan (UNICEF, 2012).
Dalam aktivitas sehari-hari tangan seringkali terkontaminasi dengan
mikroba, sehingga tangan dapat menjadi perantara masuknya mikroba ke dalam
tubuh. Beberapa jenis bakteri yang umum ditemukan dalam tangan manusia
antara lain Staphylococcus aureus, E. coli, Salmonella, Vibrio cholera, Shigella
(BSN Medical, 2009). Oleh karena itu, kebiasaan mencuci tangan sangat penting
sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan dan mencegah masuknya
mikroorganisme berbahaya ke dalam tubuh. Salah satu cara mencuci tangan yang
paling umum dilakukan adalah mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Dewasa ini masyarakat cenderung menyukai produk-produk yang serba
praktis dan instan. Begitu pula dalam dunia kesehatan yang juga mulai
memberikan produk-produk yang praktis dan instan bagi penggunanya, salah
satunya adalah gel pembersih tangan (hand sanitizer). Gel pembersih tangan jauh
lebih praktis dan baik daripada mencuci tangan menggunakan sabun. Hal tersebut
dikarenakan sabun sangat tidak aman apabila digunakan secara bersama-sama dan
bergantian. Sebab ada kemungkinan bahwa pengguna sebelumnya membawa
mikroorganisme yang berbahaya dan menempel pada sabun. Selain itu, air yang
biasanya digunakan untuk membilas juga kadang susah dan tidak bisa dipastikan
bahwa air tersebut bersih dan sesuai keinginan.
Sediaan hand sanitizer merupakan sediaan gel yang mempunyai
kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari
dan Isadiartuti, 2006). Sediaan hand sanitizer yang dijual di pasaran banyak yang
menggunakan alkohol sebagai antiseptik untuk membunuh kuman. Akan tetapi
penggunaan alkohol pada kulit dirasa kurang aman karena alkohol adalah pelarut
organik yang dapat melarutkan sebum pada kulit, dimana sebum tersebut bertugas
melindungi kulit dari mikroorganisme (Retnosari dan Isadiartuti, 2006). Selain itu
alkohol memiliki sifat mudah terbakar dan dapat menyebabkan iritasi dan
kekeringan pada kulit (Block, 2001).
Pencarian alternatif formulasi hand sanitizer telah banyak dilakukan
salah satunya dengan menggunakan bahan alam. Kandungan minyak atsiri dalam
tanaman terbukti memiliki aktivitas antimikroba. Minyak atsiri dari tanaman
seperti kayu manis, cengkeh, eucalyptus, dan mint telah diteliti dan memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

aktivitas sebagai antimikroba terhadap Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis,

Bacillus

subtilis,

Bacillus

cereus,

Bacillus

sp.,

Listeria

monocytogenes, Micrococcus luteus, Escherichia coli, Klebsiella sp. dan
Pseudomonas aeruginosa (Gupta dkk., 2008). Minyak atsiri daun mint memiliki
aktivitas sebagai antimikroba dengan nilai KHM dan KBM sebesar 0,12 % v/v
terhadap bakteri Escherichia coli (Hammer dkk., 1999).
Permasalahan formulasi yang muncul dari sediaan yang menggunakan
bahan aktif berbasis minyak atau tidak larut air adalah akan muncul rasa lengket
dan tidak nyaman pada tangan ketika diaplikasikan. Oleh karena itu formulasi
hand sanitizer menggunakan minyak atsiri daun mint (Oleum Mentha piperita L.)
dibuat menjadi sediaan gel yang berbasis air. Sediaan gel adalah sediaan semisolid
yang terdispersi dari molekul kecil atau besar dalam suatu cairan yang terdapat
gelling agent (Allen, 2005). Gelling agent merupakan bahan yang bertanggung
jawab membentuk basis gel dan menjaga stabilitas gel dengan mempengaruhi
kekentalan gel. Salah satu gelling agent yang digunakan dalam formulasi sediaan
topikal adalah HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose). Keuntungan dari
penggunaan HPMC sebagai gelling agent adalah dapat membentuk basis gel yang
jernih dan netral serta stabil dalam penyimpanan jangka panjang (Rowe dkk.,
2009). HPMC juga mengembang terbatas dalam air sehingga cocok dalam
membentuk basis hidrogel yang baik (Arikumalasari dkk., 2013).
Berdasarkan pernyataan di atas, maka minyak atsiri daun mint (Oleum
Mentha piperita L.) menarik untuk dibuktikan secara ilmiah aktivitasnya sebagai
antimikroba dengan dibuat sebagai sediaan gel hand sanitizer sehingga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

menjadi alternatif pemakaian hand sanitizer yang lebih aman. Selain itu
penggunaan HPMC sebagai gelling agent juga menarik untuk diteliti pengaruhnya
terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer serta perlu dilakukan
uji potensi antimikroba untuk melihat seberapa besar aktivitas sediaan gel hand
sanitizer tersebut membunuh atau menghambat mikroba.
1.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
dimunculkan masalah sebagai berikut :
a. Apakah ada pengaruh konsentrasi HPMC pada rentang konsentrasi yang
ditentukan sebagai gelling agent terhadap sifat fisik (viskositas dan daya
sebar) dan stabilitas (pergeseran viskositas) sediaan gel hand sanitizer
minyak atsiri daun mint ?
b. Formula manakah yang memenuhi syarat kriteria sifat fisik (viskositas
sebesar 80-150 d.Pa.s. dan daya sebar sebesar 5-7 cm) dan stabilitas (nilai
pergeseran viskositas ≤ 10%) ?

2.

Keaslian Penelitian
Penelitian terkait yang pernah dilakukan Arikumalasari dkk. (2013)
adalah optimasi HPMC sebagai gelling agent dalam formula gel ekstrak kulit
buah manggis. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variasi
konsentrasi HPMC memberikan perbedaan terhadap sifat fisik gel yang
meliputi daya sebar, viskositas dan daya lekat. Kesimpulan dalam penelitian
tersebut adalah formula optimum gel ekstrak kulit buah manggis adalah
formula yang mengandung 15 % HPMC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Nadhiksor dkk. (2013) melakukan penelitian tentang “Formulation
and Evaluation of Herbal Sanitizer”. Dalam penelitian tersebut menggunakan
ekstrak daun kemangi dan eucalyptus sebagai senyawa yang diharapkan
memiliki aktivitas antimikroba. Hasil dalam penelitian tersebut adalah
formula herbal sanitizer yang dibuat dapat memberikan efek antimikroba
terhadap berbagai macam mikroorganisme yaitu E. coli, Ps. aeruginosa, B.
subtilis, S. aureus, C. albicans, S. cerevisiae.
Menurut Hammer dkk. (1999) yang melakukan penelitian tentang
aktivitas antimikroba dari minyak atsiri dan berbagai ekstrak tanaman
menyatakan bahwa nilai KHM dan KBM dari tanaman mint adalah sebesar
0,12 % v/v terhadap bakteri Escherichia coli.
Sejauh pengetahuan dan penelusuran beberapa pustaka yang telah
dilakukan oleh penulis, penelitian tentang pengaruh konsentrasi HPMC
(Hydroxypropyl Methylcellulose) sebagai gelling agent terhadap sifat fisis
dan stabilitas gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (Oleum Mentha
piperita L.) belum pernah dilakukan.
3.

Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Menyumbangkan pengetahuan mengenai pengaruh konsentrasi
HPMC sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan
gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

b. Manfaat Praktis
Menghasilkan formulasi sediaan gel hand sanitizer minyak
atsiri daun mint dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik sehingga
bermanfaat bagi masyarakat.

B. Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Umum
Menghasilkan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint dengan sifat
fisik (viskositas dan daya sebar) dan stabilitas (pergeseran viskositas) yang
memenuhi kriteria.

2.

Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh konsentrasi HPMC sebagai gelling agent terhadap
sifat fisik (viskositas dan daya sebar) dan stabilitas (pergeseran viskositas)
sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint.
b. Mengetahui formula gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint yang
memenuhi kriteria sifat fisik (viskositas sebesar 80-150 d.Pa.s. dan daya
sebar sebesar 5-7 cm) dan stabilitas (nilai pergeseran viskositas sebesar ≤
10%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Mint
1.

Sistematika
Sistematika tanaman Mentha piperita L. adalah sebagai berikut:

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Lamiaceae

Famili

: Lamiales

Genus

: Mentha

Jenis

: Mentha piperita L.
(Corteau dkk., 2005)

2.

Uraian tanaman
Menurut Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (1986) Mentha

piperita L. tumbuh tegak dengan tinggi 30-90 cm dan bentuk batang segi empat
berwarna ungu. Daun tanaman ini berbentuk bulat telur dengan panjang 2,5-10
cm, bentuk pangkal daun runcing atau tumpul, tepi daun bergerigi kasar, helaian
daun bagian atas halus dengan warna hijau gelap, sedang bagian bawah berwarna
pucat dan sedikit berbulu. Bunga berwarna ungu, tersusun dalam karangan bunga

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

majemuk semu. Karangan bunga ini tumbuh pada ujung batang atau cabang
(bunga terminal).
3.

Kandungan kimia
Kandungan kimia dalam tanaman mint adalah limonene (1,0-5,0%),

cineole (3,4-14,0%), menthone (14-32%), menthofuran (1,0-9,0%), isomenthone
(1,5-10,0%), menthyl acetate (2,8-10%), isopulegol (maksimal 0,2%), menthol
(30,0-55,0%), pulegone (maksimal 4,0%) dan carvone (maksimal 1,0%)
(Alankar,2009).

Gambar 1. Struktur kandungan minyak atsiri daun mint
(Alankar, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

4. Manfaat
Minyak atsiri daun mint memiliki efek terapi seperti stimulant diffusible
kuat, antisplasmodik dan antimuntah. Oleh karena itu, minyak atsiri daun mint
biasa digunakan untuk meredakan perut kembung, gastrodynia, mual, kejang
perut, dan untuk menutupi rasa obat

lain. Selain itu, pada tanaman mint

mengandung golongan senyawa monoterpen dan telah diteliti dan diketahui
memiliki aktivitas antibakteri dan insektisida (Oyedeji dan Afolayan, 2006;
Pavela, 2005).
B. Kulit
Kulit merupakan suatu organ besar yang berlapis-lapis, menutupi
2

permukaan lebih dari 20.000 cm yang mempunyai bermacam-macam fungsi dan
kegunaan. Merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, melindungi
seluruh permukaan tubuh dan mempunyai berat 5% dari total berat badan. Secara
anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan, tetapi pada umumnya kulit
dibagi dalam tiga lapisan jaringan yaitu: epidermis, dermis dan hipodermis
(Lachman dkk., 1994).

Gambar 2. Struktur kulit
(Benson dan Watkinson, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Epidermis merupakan bagian terluar yang dibentuk oleh epitelium dan
terdiri dari sejumlah lapisan sel yang disusun atas dua lapisan yang jelas tampak,
yaitu selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis. Pada epidermis tidak
ditemukan pembuluh darah, sehingga nutrisi diperoleh dari transudasi cairan pada
dermis karena banyaknya jaringan kapiler pada papila (Lachman dkk., 1994;
Junqueira dan Kelley, 1997).
Dermis atau korium tersusun atas jaringan fibrus dan jaringan ikat yang
elastik.Pada permukaan dermis tersusun papila-papila kecil yang berisi pembuluh
darah kapiler. Tebal lapisan dermis kira-kira 0,3-1,0 mm. Dermis merupakan
jaringan penyangga berserat yang berperan sebagai pemberi nutrisi pada
epidermis (Lachman dkk., 1994; Junqueira dan Kelley, 1997).
Hipodermis bukan merupakan bagian dari kulit, tetapi batasnya tidak
jelas. Kedalaman dari hipodermis akan mengatur kerutan-kerutan dari kulit
(Lachman dkk., 1994; Junqueira dan Kelley, 1997).
Kulit merupakan organ terbesar yang meliputi bagian luar dari seluruh
tubuh dan juga membentuk pelindung tubuh terhadap lingkungan.Bagian luar
yang kuat dan kering menandakan sifat fisik kulit. Morfologi dan ketebalan kulit
berbeda pada setiap bagian tubuh. Kulit mempertahankan karakterisasi
fisikokimia seperti struktur, suhu, pH dan keseimbangan oksigen dan
karbondioksida. Menurut Benson dan Watkinson (2012), pH permukaan kulit
adalah sebesar 5-6,5. Apabila sediaan memiliki pH yang tidak sesuai, maka tidak
hanya berpengaruh pada kelarutan dan stabilitas sediaannya saja, tapi juga dapat
menyebabkan iritasi pada kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Bakteri yang banyak ditemukan disekitar manusia, misal tangan manusia
karena banyak berinteraksi dengan dunia luar. Terdapat berbagai jenis bakteri
yang ada ditangan manusia. Adapun bakteri yang umum ditemukan pada tangan
diantaranya adalah Staphylococcus aureus, E. coli, Salmonella, Vibrio cholerae,
dan Shigella (BSN Medical, 2009). Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat
menyebabkan diare adalah Escherichia coli, Clostridium difficile, Campylobacter,
Salmonella dan Shigella.
C. Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah salah satu jenis minyak nabati yang multi manfaat.
Bahan baku minyak atsiri diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun,
bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar atau rimpang. Salah satu ciri utama
minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Pada umumnya minyak
atsiri larut dalam etanol dan pelarut organik polar lain dan kelarutannya akan
menurun jika kadar etanol kurang dari 70 %. Bila minyak atsiri mengandung
fraksi terpen (senyawa non polar) dalam jumlah besar maka kelarutannya dalam
etanol relatif kecil.
Minyak

atsiri

mengandung

senyawa-senyawa

hidrokarbon

yang

mempunyai rumus empiris C10H16 dan senyawa-senyawa yang mengandung
oksigen dengan rumus empiris C10H16O dan C10H18O yang disebut terpen
(Ketaren, 1987). Kelompok dari terpen adalah monoterpen (C10H16), seskuiterpen
(C15H24), diterpen (C20H32) dan triterpen (C30H48) (Ahmad, 1986). Beberapa
contoh monoterpen adalah menton, menthol, tujon, α-pinen, linalool dan limonene
(Padmawinata, 1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

D. Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli termasuk dalam famili Enterobaktericeae, yaitu
kelompok batang gram negatif yang besar dan heterogen. Ciri-ciri dari E.coli
adalah mempunyai flagel, berukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm, dan mempunyai simpai
(Radji dan Biomed, 2009). E. coli merupakan flora normal dengan habitat alami
di saluran cerna manusia (Brooks, Butel, Morse, 2004).
Bakteri ini merupakan penyebab infeksi saluran kemih dan penyakit diare,
terutama pada anak-anak (Gupte, 2006). Virulensi E. coli disebabkan karena E.
coli memiliki 2 jenis fimbria, yaitu pili dan manosa resisten yang berfungsi
sebagai faktor kolonisasi yang melekatkan sel bakteri ke sel hospes. Selain itu,
E. coli menghasilkan enterotoksin yang akan meningkatkan permeabilitas sel
epitel usus dengan merangsang enzim adenilat siklase, sehingga cairan di dalam
usus terakumulasi dan terjadi diare (Radji dan Biomed, 2009).
Klasifikasi E. Coli berdasarkan ciri khas virulensinya menyebabkan
diare, yaitu:
1.

Enteropathogenic E. coli (EPEC), yaitu penyebab diare pada bayi yang
biasanya terjadi pada negara berkembang. EPEC akan menempel pada sel
mukosa usus kecil dan menimbulkan pelekatan yang kuat. Terjadi kehilangan
mikrovili (effacement) sehingga membentuk tumpuan filament aktin atau
struktur yang menyerupai mangkuk, yang menyebabkan EPEC masuk ke
dalam sel mukosa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

13

Enterotoxigenic E. coli (ETEC), yaitu penyebab “traveler’s diarrhea”.
Kolonisasi ETEC yang spesifik untuk manusia menimbulkan pelekatan ETEC
pada sel epitel usus kecil. Beberapa strain ETEC menghasilkan eksotoksin
yang labil terhadap panas yang secara genetik dikontrol oleh plasmid. Subunit
B melekat pada ganglioside GM1 pada bagian brush border di sel epitel usus
kecil yang menyebabkan masuknya subunit A ke dalam sel dan mengaktivasi
adenilin siklase sehingga meningkatkan konsentrasi adenosine monofosfat
(cAMP) dan menimbulkan hipersekresi air dan klorida yang terus menerus
dan lama. Hal tersebutlah yang kemudian menyebabkan diare.

3.

Enterohemorrhagic E. coli (EHEC), memproduksi verotoksin yang
memberikan efek sititoksik pada sel Vero. Verotoksin mempunyai kesamaan
dengan Shiga toksin yang diproduksi oleh Shigella dysenteriae tipe 1. EHEC
berhubungan

dengan

hemorrhagic

colitis,

diare,

penyakit

yang

mengakibatkan penyakit ginjal, microangiopathic, hemolitik anemia, dan
trombositopenia.
4.

Enteroinvasive E. coli (EIEC), yaitu penyebab penyakit yang sangat mirip
dengan shigellosis yang menyerang anak-anak di negara berkembang dan
wisatawan yang mengunjungi negara tersebut. EIEC menimbulkan penyakit
dengan menginvasi sel epitel mukosa usus (Brooks dkk., 2004).

5.

Enteroaggregative E. coli (EAEC), yaitu penyebab penyakit penyakit diare
akut dan kronik (>14 hari) (Brooks dkk., 2004). EAEC memproduksi
sitotoksin dan enterotoksin yang memicu terjadinya inflamasi di usus kecil
(Okhuysen dan DuPont, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

E. Hand Sanitizer
Gel pembersih tangan merupakan gel yang memiliki kemampuan sebagai
antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan
Isadiartuti, 2006). Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol
yang dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin,
dan menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan penggunaan
dan menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol.
Sanitizer adalah suatu bahan yang dapat mengurangi mikroba
kontaminan sampai 99,9% yang sedang tumbuh. Efektivitas sanitizer terutama
sanitizer kimia dipengaruhi oleh faktor fisik kimia seperti waktu kontak, suhu,
konsentrasi, pH, kebersihan peralatan, kesadahan air, dan serangan bakteri
(Marriot, 1999).
F. Gel
1.

Definisi dan klasifikasi gel
Gel merupakan sistem semisolid yang terdiri dari dispersi molekul-

molekul kecil atau besar di dalam pembawa cairan berair yang membentuk seperti
jeli dengan penambahan gelling agent. Di antara gelling agent yang digunakan
berupa makromolekul sintetik, seperti carbomer

934, derivat selulosa

(karboksimetilselulosa atau hidroksipropil metilselulosa), dan natural gum
(tragacanth) (Allen, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Tabel I. Klasifikasi gel
Klasifikasi
Organogel
1. Tipe hidrokarbon

Contoh
Petrolatum, gel minyak mineralpolietilen

2. Lemak hewani dan Lard,
minyak
nabati
nabati
terhidrogenasi, minyak teobroma
3. Lemak basis sabun
Alumunium stearat, gel minyak
mineral
4. Organogel hidrofolik
Basis carbowax, salep polietilen
glikol
Hidrogel
1. Hidrogel organik
2. Hidrogel anorganik

2.

Pasta pectin, jelly tragakan
Gel
bentonit,
gel
koloid
magnesium
(Martin, 1993)

Sifat fisik dan stabilitas gel
Sifat fisik suatu sediaan gel dapat dilihat dari besarnya viskositas dan

daya sebarnya. Viskositas merupakan suatu tahanan dari suatu sediaan untuk
mengalir. Semakin kental atau semakin besar nilai viskositasnya, maka semakin
besar tahanannya (Sinko, 2006). Pengujian viskositas dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai jenis viskometer sesuai kebutuhan (Garg dkk., 2002).
Sedangkan daya sebar merupakan karakteristik penting dalam formulasi yang
menjamin kemudahan saat sediaan diaplikasikan di kulit. Besarnya nilai daya
sebar suatu sediaan dipengaruhi oleh karakteristik sediaan, lama tekanan dan
kekuatan yang menghasilkan kelengketan. Daya sebar suatu sediaan biasanya
berbanding terbalik dengan nilai viskositas. Semakin tinggi nilai viskositasnya,
maka nilai daya sebar akan semakin rendah (Garg dkk., 2002).
Metode yang paling sering digunakan dalam pengukuran daya sebar
adalah metode parallel-plate. Metode ini memiliki keuntungan mudah dilakukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

sederhana, dan tidak memerlukan banyak biaya. Tetapi, metode ini kurang sensitif
karena data yang didapat harus dihitung secara manual. Nilai daya sebar yang
baik untuk sediaan gel adala sebesar 5-7 cm (Garg dkk., 2002).
Tujuan pemeriksaan stabilitas sediaan adalah untuk menjamin bahwa
sediaan yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang telah ditentuan walaupun
sudah cukup lama dalam penyimpanan. Pemeriksaan stabilitas dapat digunakan
sebagai dasar penentuan batas kadaluarsa (Lachman, 1994). Pengukuran stabilitas
yang dilakukan salah satunya adalah dengan menghitung nilai pergeseran
viskositas. Nilai pergeseran viskositas dihitung dari selisih nilai viskositas 48 jam
dan 1 bulan, dibagi viskositas 48 jam dikalikan 100%. Sediaan dianggap memiliki
stabilitas yang baik jika memiliki persentase pergeseran viskositas ≤ 10%.

G. HPMC
Bahan pembentuk gel (gelling agent) adalah bahan tambahan yang
digunakan untuk mengentalkan dan menstabilkan sediaan. Beberapa bahan
penstabil dan juga bahan pengental yang termasuk dalam gelling agent antara lain
xanthan gum, carbopol, HPMC dan berbagai material lain turunan sellulosa
(Tambunan, 2008).
HPMC merupakan turunan dari metilselulosa yang memiliki ciri-ciri
serbuk atau butiran putih, tidak memiliki bau dan rasa. Sangat sukar larut dalam
eter, etanol atau aseton. Dapat mudah larut dalam air panas dan akan segera
menggumpal dan membentuk koloid. Mampu menjaga penguapan air sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

secara luas banyak digunakan dalam aplikasi produk kosmetik dan aplikasi
lainnya.

Gambar 3. Struktur HPMC
(Rowe dkk., 2006).
HPMC digunakan sebagai agen pengemulsi, agen pengsuspensi, dan
sebagai agen penstabil pada sediaan topikal seperti gel dan salep. Sebagai koloid
pelindung yaitu dapat mencegah tetesan air dan partikel dari penggabungan atau
aglomerasi, sehingga menghambat pembentukan sedimen (Rowe dkk., 2006).
Beberapa alasan penggunaan HPMC sebagai gelling agent yaitu (1)
Fleksibilitas tinggi, mengurangi resistensi, tidak memiliki bau dan rasa, (2) Stabil
terhadap panas, cahaya, udara dan dapat disesuaikan dengan tingkat kelembaban,
(3) Mempunyai kemampuan untuk mencampurkan

zat warna atau zat aditif

lainnya ke dalam lapisan tipis tanpa kesukaran (Lachman dkk., 1994). Dibanding
dengan turunan metilselulosa lainnya, HPMC menghasilkan cairan gel yang lebih
jernih dan lebih stabil terhadap pH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

H. Landasan Teori
Kandungan kimia utama pada tanaman mint adalah minyak atsiri yang
mudah menguap dimana kandungannya adalah limonene (1,0-5,0%), cineole (3,414,0%), menthone (14-32%), menthofuran (1,0-9,0%), isomenthone (1,5-10,0%),
menthyl acetate (2,8-10%), isopulegol (maksimal 0,2%), menthol (30,0-55,0%),
pulegone (maksimal 4,0%) dan carvone (maksimal 1,0%) (Alankar, 2009).
Tanaman mint mengandung golongan senyawa monoterpen yang telah diteliti dan
diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan insektisida (Oyedeji dan Afolayan,
2006; Pavela, 2005).
Gel pembersih tangan merupakan gel yang memiliki kemampuan sebagai
antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan
Isadiartuti, 2006). Gel merupakan sistem semisolid yang terdiri dari dispersi
molekul-molekul kecil atau besar di dalam pembawa cairan berair yang
membentuk seperti jeli penambahan gelling agent. Di antara gelling agent yang
digunakan berupa makromolekul sintetik, seperti carbomer 934, derivat selulosa
(karboksimetilselulosa atau hidroksipropil metilselulosa), dan natural gum
(tragacanth) (Allen, 2005).
Bahan pembentuk gel (gelling agent) adalah bahan tambahan yang
digunakan untuk mengentalkan dan menstabilkan sediaan. Beberapa bahan
penstabil dan juga bahan pengental yang termasuk dalam gelling agent antara lain
xanthan gum, carbopol, HPMC dan berbagai material lain turunan sellulosa
(Tambunan, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Beberapa alasan penggunaan HPMC sebagai gelling agent yaitu (1)
Fleksibilitas tinggi, mengurangi resistensi, tidak memiliki bau dan rasa, (2) Stabil
terhadap panas, cahaya, udara dan dapat disesuaikan dengan tingkat kelembaban,
(3) Mempunyai kemampuan untuk mencampurkan

zat warna atau zat aditif

lainnya ke dalam lapisan tipis tanpa kesukaran (Lachman dkk., 1994). Dibanding
dengan turunan metilselulosa lainnya, HPMC meghasilkan cairan gel yang lebih
jernih dan lebih stabil terhadap pH.
I. Hipotesis
1.

Konsentrasi HPMC sebagai gelling agent memiliki pengaruh terhadap sifat
fisik (viskositas dan daya sebar) dan stabilitas (pergeseran viskositas) sediaan
gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint.

2.

Semua formula memenuhi syarat kriteria sifat fisik (viskositas sebesar 80-150
d.Pa.s. dan daya sebar sebesar 5-7 cm) dan stabilitas (nilai pergeseran
viskositas ≤ 10%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni rancangan
acak lengkap pola searah.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsetrasi HPMC sebagai
gelling agent dalam basis sediaan gel hand sanitizer
b. Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik (daya
sebar dan viskositas) dan stabilitas (pergeseran viskositas) gel hand sanitizer,
zona hambat.
c. Variabel pengacau terkendali
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kecepatan
pengadukan, lama pengadukan pembuatan gel hand sanitizer, lama
penyimpanan gel hand sanitizer, media, suhu inkubasi, waktu inkubasi.

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

d. Variabel pengacau tak terkendali
Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi
penyimpanan (suhu dan kelembaban ruangan) dan laju penguapan minyak
atsiri daun mint.
2. Definisi Operasional
a. Gel hand sanitizer ekstrak minyak atsiri daun mint merupakan sediaan
semisolid yang memiliki efek antimikroba yang bertujuan untuk melindungi
dari infeksi bakteri yang dibuat dari ekstrak minyak atsiri daun mint dengan
HPMC sebagai gelling agent yang dibuat sesuai dengan formula dan prosedur
yang telah ditentukan pada pembuatan gel dalam penelitian ini.
b. Gelling agent adalah bahan yang digunakan untuk membentuk kekentalan
atau pembentuk sifat alir sediaan gel hand sanitizer. Gelling agent yang
digunakan dalam penelitian ini adalah HPMC.
c. Formula 1 adalah formula sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint
dengan konsentrasi HPMC sebesar 1 %.
d. Formula 2 adalah formula sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint
dengan konsentrasi HPMC sebesar 1,5 %.
e. Formula 3 adalah formula sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint
dengan konsentrasi HPMC sebesar 2 %.
f. Formula 4 adalah formula sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint
dengan konsentrasi HPMC sebesar 2,5 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

g. Formula 5 adalah formula sediaan gel hand sanitizer minyak daun mint
dengan konsentrasi HPMC sebesar 3 %.
h. Sifat fisik gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint merupakan parameter
yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik dari sediaan gel hand
sanitizer minyak atsiri daun mint. Dalam penelitian ini adalah organoleptis,
viskositas, dan daya sebar.
i. Viskositas adalah suatu ketahanan gel hand sanitizer minyak atsiri daun
mint untuk mengalir setelah di berikan gaya. Semakin kecil viskositas, maka
gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint akan semakin mudah untuk
mengalir.
j. Daya sebar adalah diameter penyebaran tiap 1 gram gel hand sanitizer
minyak atsiri daun mint pada alat uji daya sebar yang di beri beban 125 gram
dan didiamkan selama 1 menit.
k. Stabilitas gel adalah besarnya nilai pergeseran viskositas sebelum dan
sesudah penyimpanan selama 1 bulan.
l. Pergeseran viskositas merupakan presentase selisih dari viskositas gel hand
sanitizer minyak atsiri daun mint setelah 1 bulan penyimpanan dengan
viskositas gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint setelah 48 jam
pembuatan.
m. Daya antimikroba gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint adalah
kemampuan dari gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint dalam
membunuh atau menghambat bakteri Escherichia coli (gram negatif) yang
ditunjukkan oleh diameter zona hambat yang dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

n. Zona hambat merupakan zona jernih yang dihasilkan dimana tidak ada
pertumbuhan bakteri Escherichia coli atau terdapat pertumbuhan sedikit
sekali dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan.

C. Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Glassware (PyrexJapan), neraca analit

Dokumen yang terkait

Pengaruh karbopol 940 dan gliserin dalam formulasi gel hand sanitizer minyak daun sirih hijau (Piper betle linn) terhadap sifat fisik, stabilitas fisik dan aktivitas antibakteri terhadap escherichia coli.

0 3 98

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Pengaruh konsentrasi hpmc dan propilen glikol terhadap sifat dan stabilitas fisik sediaan gel ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

6 45 123

Pengaruh konsentrasi CMC-NA sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban).

4 22 139

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan gelling agent carbopol dan humektan propilen glikol.

3 18 106

Pengaruh span 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji (psidium guajava l.).

0 3 100

Pengaruh span 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik krim sunscreen fraksi etil asetat daun jambu biji

0 2 98

Pengaruh konsentrasi ekstrak kulit buah manggis (garcinia mangostana l.) terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan emulgel - USD Repository

1 1 125

Pengaruh variasi jumlah CMC-Na sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan sabun cuci tangan antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (pluchea indica (l.) less) - USD Repository

0 0 134

Pengaruh konsentrasi cmc-na sebagai gelling agent terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun mint (oleum mentha piperita l.) - USD Repository

0 0 86