PERANAN ALAT BUKTI KETERANGAN TERDAKWA DALAM PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DJ PENGADJLAN NEGERI BENGKULU - UNIB Scholar Repository
PERANAN ALAT BUKTI KETERANGAN TERDAKWA DALAM
PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DJ PENGADJLAN NEGERI
BENGKULU
Ria Aoggraeoi Utami
In a process ofcourt, there is an authentication process through the investigation of
evidence equitments. One of them is the accused explanation. The aim of this
research are: to know the role of this evidence equitments in solving the criminal
case. And to know what are the factors which are wed by the judge in determining
whether to accept or reject the accused explanation evidence. This research is
empirical. The result of this research showed that: (1) The role of accused
explanation evidence in solving criminal case is used as a evidence equitment in
court authentication. It is used as a consideration by the judge comilte in deciding
criminal case. (2) The jactors which are used by the judge in accepting the accused
explanation evidence is the explanation which ;s given by the accused in court about
the action that he/she did, knew orfaced by him/herself This expfunation should has
compatibility with the other evidence equitments. Besides, Ihe judge should has
belief thai the explanation is honest. Ifthe judge think that il ;s dishonest he/she can
reject iI.
Kata Kunci: Peranan, Alat Bukti, Keterangan Terdakwa
tersebut melelui proses penyelesaian
PENDAHULUAN
Ketertiban
dan
keamanan
dalam masyarakat akan terpelihara
bilamana anggota masyarakat mentaati
peraturanperaturan yang ada dalam
masyarakat.
Namun
dalam
kenyataannya masih saja ada orang
yang melanggar peraturanperaturan
tersebut. Seseorang yang melakukan
suatu tindak pidana dan melanggar
hukum pidana sebagaimana diatur
dalam KUHP (Kitab UndangUndang
Hukum Pi dana) haruslah mempertanggung
jawabkan
perbuatannya
perkara pidana yang dimuJai dengan
penyidikan
yang dilakukan
oleh
Lembaga Kepolisian. Hasil penyidikan
menjadi dasar dakwaan yang akan
dibuat oleh Jaksa .Penuntut Umum.
Surat dakwaan ini akan dijadikan
bahan pertimbangan bagi Hakim
dalam melakukan pemeriksaan d i
sidang pengadiJan guna memutuskan
suatu perkara pidana. Setelah perkara
diputus
oleh
Hakim
selanjutnya
diserahkan kepada kejaksaan untuk
melaksanakan
putusan
tersebut
tersebut
keterangannya seringkaJi mendapat
(eksekusi) yang akan dilaksanakan di
perlakuan yang tidak baik dari
Lembaga Pemasyarakatan.
penyidik.
melaksanakan
putusan
pada
Pembuktian memegang peran·
pemeriksaan di sidang pengadiJan
an penting daJam proses peradilan,
inilah berlangsung proses pembuktian.
karena pembuktian merupakan salah
Adapbn menurut Pasal 184 ayat (1)
satu faktor penentu nasib terdakwa.
KUHAP alat bukti yang sah adalah :
Terdakwa
I.
Keterangan saksi,
kewajiban
2.
Keterangan Ahli,
keterangan di
3.
Surat,
tentang perbuatan yang ia takukan, ia
4.
Petunjuk,
ketahui atau alami sendiri. Terdakwa
5.
Keterangan Terdakwa.
bebas memberikan
Proses atau tahapan
mempunyai
untuk
hak
dan
memberikan
sidang pengadilan
keterangannya.
Terdakwa di dalam proses pemeDari Pasa} 184 ayat (I) KUHP
riksaan persidangan terutama pada saat
tersebut nampak bahwa keterangan
pemeriksaan terdakwa, pada umumnya
terdakwa merupakan alat bukti yang
ada yang mengakui tindak pidana yang
menempati urutan terakhir. Dengan
didakwakan kepadanya, akan tetapi
kata
bukti keterangan
ada juga yang menyangkal, atau
terdakwa dapat diambil setelah alat
menolak untuk menjawab pertanyaan
bukti yang lain diperoleh. Akan tetapi
hakim,
hal ini berbeda dengan kenyataan yang
mengenai keterangannya tersebut.
lain
alat
terjadi di dalam masyarakat, dimana
maupun
juga
berdusta
Proses pembuktian tetap harus
keterangan terdakwa ini seringkali
dilakukan
walaupun
dijadikan fokus utama oleh aparat
"mengakui"
tindak
penegak hukum dalam memperoleh
didakwakan
alat bukti suatu perkara pidana. Hal ini
contoh adalah Prama
nampak pada saat proses penyidikan
terdakwa kasus pembunuhan istrinya.
dimana tersangka dalam memberikan
Prama mengakui bahwa ia telah
60
terdakwa
pi dana
kepadanya.
yang
Sebagai
Musyaedo~
rnembunuh istrinya, dengan kata lain
didakwakan
kepadnya,
melainkan
ia teJah rnengakui tindak pidana yang
hams disertai alat bukti yang lain".
1
Keterangan terdakwa sebagai
Dalam hal terdakwa "rnengakui"
a1at bukti itu haruslah keterangan yang
tindak pidana yang didakwakan
dinyatakan di sidang pengadiJan bukan
kepadanya tersebut, persidangan hams
keterangan tersangka atau keterangan
didakwakan
tetap
kepadanya
dijalankan
tersebut.
dan
yang diberikan ketika dulu ia diperiksa
tetap
"berkewajiban" rnernbuktikan kesa-
di tingkat penyidikan. 2 Sebagairnana
laban terdakwa dengan alat bukti yang
dalam Pasal 189 ayat (1) KUHAP
lain. Pengakuan "bersalab" (guilty)
disebutkan :
dari terdakwa, sarna sekali tidak
"Keterangan terdakwa ialah apa yang
rnelenyapkan
penuntut
terdakwa nyatakan di sidang tentang
untuk
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia
urnurn
kewajiban
dan
menarnbab
persidangan
dan
ketahui sendiri atau alami sendiri".
menyempumakan
pengakuan itu dengan alat bukti yang
lain.
Hal
untuk
luar sidang dapat digunakan untuk
mencegah adanya kemungkinan orang
membantu rnenemukan bukti di sidang
jabat
uang
asalkan keterangan itu didukung oleh
berlindung dibalik pengakuan seorang
suatu alat bukti yang sah.3 Keterangan
terdakwa bayaran. Penegasan tersebut
yang diberikan di luar sidang, yakni di
dirurnuskan dalam Pasal 189 ayat (4)
dalarn tahap pemeriksaan penyidikan
KUHAP yang berbunyi :
seringkali "dicabut" oleh terdakwa.
yang
"Keterangan
ini
dilakukan
Keterangan yang diberikan di
mernpunyai
terdakwa
saja atau
Adapun pencabutan keterangan ini
pengakuan terdakwa saja tidak cukup
dilakukan
selarna
pemeriksaan
untuk rnembuktikan babwa ia bersalab
melakukan
perbuatan
2
yang
Hari Sasangka, Lily Rosita, 1996, Hukum
Pembuktian Dalam Perkara Pidana, Sinar
Wijaya., Surabaya., Hal: 87.
) Bambang Waluyo, 1992, Sistem Pembuktian
Dalam Peradilan Indonesia, Sinar Grafika.,
Harian Rakyas Bengkulu, Rabu, 28 Februari
2007, Hal: 23.
I
Jakarta, Hal: 24.
61
l
persidangan berlangsung. Hal ini dapat
perundangundangan yang berlaku.
disebabkan pada saat memberikan
Terdakwa haruslah biss menggunakan
keterangan tersebut ia berada dalam
kesempatan
tekanan dan paksaan pihak penyidik.
keterangannya
Selain itu, terkadang terdakwa tidak
Akan tetapi dalam kenyataannya
mengakui Berita Acara Pemeriksaan
seringkali Terdakwa tidak meng-
(BAP)' yang dibuat oleh
pihak
gunakan "hak" untuk memberikan
pada
saat
keterangan tersebut dengan sebaik-
pemeriksaan persidangan, terdakwa
baiknya dalam persidangan, terkadang
tidak mengakui tindak pidana yang
tanpa disadari ada intervensi terutama
didakwakan tersebut. Sebagai contoh,
secara psikis dalam sidang pengadilan,
terdakwa kasus perampokan di PT.
terdakwa mengalami "down"
Agung Automall, Imrs) Mahdi yang
jatuhnya mental terdakwa sehingga ia
pada saat pemeriksaan persidangan
tidak bisa memberikan keterangan
tidak mengakui BAP yang dibuat
secara maksimal. Selain itu terkadang
pihak penyidik dikarenakan pada saat
terdakwa
pengambiJan keterangan di tingkat
dengan posisinya sehingga ia lebih
penyidikan, ia berada di bawah
memilih diam atau tidak mengunakan
tekananlpaksaan polisi sehingga ia
kesempatan memberikan keterangan
terpaksa mengakui tindak pidana
tersebut dengan sebaikbaiknya
sehingga
penyidik
perampokan tersebut. 4
untuk
memberikan
dengan
sudah
maksimal.
merasa
atau
pesimis
Adapun permasalahan yang
Pembuktian merupakan suatu
dibahas adalah:
proses dalam penyelesaian perkara
I. Bagaimana peranan alat bukti
pidana yang menentukan nasib seorang
keterangan terdakwa dalam penye-
terdakwa apakah ia bersalah dan
lesaian perkara pidana di Pengadilan
apakah
Negeri Bengkulu ?
ia
kesalahannya
akan
dihukum
menurut
atas
peraturan
2. Faktor apa saja yang menentukan
bagi hakim untuk menerima atau
4
menolak
Horian Rakyal BengkuJu, Loc. Cit.
62
alat
bukti
keterangan
terdakwa dalam kaitannya dengan
dikenakan
penyelesaian
rnenempati kedudukan sosial tertentu.5
perkara
pidana
di
pada
Sedangkan
Pengadilan Negeri BengkuJu?
individu
rnenurut
yang
Soetjono
Soekanto, peranan (role) rnerupakan
aspek dinamis dari kedudukan (status).
METODE PENELITIAN
Apabila seseorang melaksanakan hak
Pendekatan
penelitian
ini
dan kewajiban sesuai kedudukan maka
adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif
memusatkan
perhatiannya
ia menjalankan pola prilaku sesorang
pada
sesuai peranan. 6
prinsipprinsip umum yang mendasar
Lebih
dan berlaku urnurn, yang merupakan
lanjut
Soerjono
Soekanto
mengatakan peranan itu paling sedikit
perwujudan satuansatuan gejala yang
rneliputi ernpat hal yaitu:
ada dalam kehidupan sosial man usia.
I. Peranan adalah suatu konsep prihal
Pendekatan kualitatif yang dianalisis
yang
adalah prinsipprinsip umurn, yang
dilakukan
individu,
oleh
rnasyarakat sebagai organisasi.
rnenjadi landasan dari perwujudan
2. Peranan adalah meliputi norma-
satuan gejalagejala tersebut. Data
norma
yang telah diperoleh baik data primer
yang
dihubungkan
dengan
posisi oleh tern pat seseorang dalarn
rnaupun data sekunder dianalisis
masyarakat.
secara kualitatif. Kesimpulan ditarik
rnerupakan
baik seeara deduktif maupun induktif.
Peranan
rangkaian
daJam
yang
arti
rnern-
birnbing seseorang dalam kehidupan
kernasyarakatan.
3. Peranan
juga
dapat
dikatakan
sebagai perilaku yang penting bagi
PEMBAHASAN
struktur sosiaJ.
Gross,
Mason
dan
Mc.
Paulus Wirotomo, 1995, PolwkrPolwk
Pikiran Dolam Sosiologi. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, Hal: 99.
5
Eachern, sebagaimana dikutip oleh
Paulus
Wirotorno,
rnendefinisikan
Soerjono Soekanto, 1982, Sosiologi Suatu
Pengantar, Rajawali Press, Jakarta, Hal: 220.
6
peranan sebagai harapanharapan yang
63
l
4. Peranan juga menunjukkan pola
dan mempertahankan kebenaran. Baik
perilaku yang diharapkan orang lain
hakim, penuntut umum, terdakwa atau
dimana
penasihat
atau
bilamana
mereka
melakukan interaksi.1
masing~
hukum
terikat pada ketentuan tala cam dan
penilaian alat bukti yang ditentukan
a. Peraoan Alat Bukti Keterangan
ter4akwa dalam Penyelesaiao
Perkara Pidana di PeogadiJan
Negeri Beoglmlu
undang-undang.
2.
dan meletakkan kebenaran yang akan
dijatuhkannya dalam putusan, harns
Yang dimaksud dengan alat
berdasarkan alat-alat bukti yang telah
bukti adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan suatu perbuatan,
dimana
alat-alat
keyakinan
atas
secam
"limitatif'
sebagaimana
yang
dalam
kebenaran
dilakukan
pembuktian
dimana
alat-alat
proses
pembuktian
bukti
di
kebenaran suatu tindak pidana yang
persidangan
pengadilan
Pemeriksaan
persidangan ini adalah guna mencari
dilakukan oleh terdakwa. 8
tahap
undang-undang
dimaksud dalam Pasal 184 KUHAP. 9
adanya suatu tindak pidana yang telah
Dalarn
ditentukan
menimbulkan
guna
hakim
dapat
bahan
sebagai
dipergunakan
pembuktian
terse but
Majelis hakim dalam mencari
terjadi apakah benar terdakwa bersalah
di
melakukan suatu tindak pidana atau
proses
tidak. Setelah mempematikan alat-alat
dilakukan
bukti yang ada, yakni minimal dua alat
pemeriksaan alat-alat bukti. Adapun
bukti serta adanya suatu keyakinan
yang dimaksud dengan pembuktian
hakim
adalah:
maka
hakim
memutuskan
apakah terdakwa bersalah atau tidak.
1. Ketentuan yang membatasi sidang
pengadilan dalarn usahanya mencari
I}
1
8
M. Yabya Harabap, 2006, Pembahasan
PermasaJahon dan Penerapan KUHAP
Pemeriksaan Sidang Pengadi/an. Banding,
Kasasi, dan Peninjauan KembaJi Edisi Kedua,
Sinar Grafika, Jakarta, Hal: 274.
Ibid. Hal: 221.
Hari Sasangka. Lily Rosita, Op. Cit, Hal: 7.
64
Adapun
pengertian
pemeriksaan
keterangan
persidangan,
tidak
hal
langsung
ini
terdakwa menurut Pasal 189 ayat (1)
secara
memberi
KUHAP adalah:
pengaruh pada putusaD majelis hakim.
"Apa yang terdakwa nyatakan
Keterangan yang diberikan menjadi
di sidang pengadilan tentang perbuatan
hal yang meringankan dalam putusan
yang ia Jakukan atau yang ia ketahui
yang dijatuhkan oleh majelis hakim.
sendiri atau alami sendiri".
Mengenai peranan alat bukti
Kedudukan terdakwa di dalam
keterangan
terdakwa
dalam
proses penyelesaian pericara pidana
penyeJesaian perkara pidana ini, dan
adalah sebagai pihak yang 'nasibnya'
hasil
ditentukan melalui proses terse but.
diketahui bahwa alat bukti keterangan
Terdakwa
mempunyai
dan
terdakwa mempunyai peranan dalam
kewajiban
untuk
memberikan
hal membantu proses persidangan dan
keterangan mengenai perbuatan yang
juga keterangan terdakwa ini dapat
ia lakukan, ketahui atau alami sendiri.
membantu diri terdakwa itu sendiri.
Mengingat
Apabila
hak
bahwa
keterangan
wawancara
dengan
terdakwa
hakim
memberikan
terdakwa dijadikan sebagai salah satu
keterangan
alat bukti dalam KUHAP dan dimana
tindak pidana yang ia lakukan maka
keterangan
keterangan terdakwa itu dapat menjadi
terdakwa
secara
tidak
secara jujur
mengenai
langsung dapat meringankan maupun
faktor
memberatkan hukuman maka dapat
putusan yang dijatuhkan majelis hakim
dilihat bahwa keterangan terdakwa
terhadap terdakwa, sedangkan apabila
mempunyai
terdakwa
peranan
dalam
yang
meringankan
tidak
mau
dalam
memberikan
penyelesaian suatu pericara pidana
keterangan, berdusta, ataupun berbelit-
terutama
belit dalam menjawab pertanyaan dan
pada
tahap
pembuktian
persidangan.
dalam
Dan hasil wawancara dengan
memberikan
keterangannya
tersebut maka hal ini akan menjadi
narapidana diketahui bahwa dengan
faklor
memberikan keterangan pada proses
putusan yang dijatuhkan majelis hakim
65
yang
memberatkan
dalam
l
terhadap terdakwa. Selanjutnya juga
terdakwa tersebut mempunyai peranan
dikatakan bahwa alat bukti keterangan
sebagai alat bukti, apakah seseorang
terdakwa berperan daJam menemukan
bersalah atau tidak dalam memberikan
kebenaran materiil sehingga putusan
keterangannya di persidangan dan
yang dijatuhkan oleh majelis hakim
kemudian apakah keterangan terdakwa
dapat dirasakan adi I.
tersebut dapat dijadikan dasar bagi
'. Dari hasil wawancara dengan
majelis hakim di dalam persidangan
jaksa penuntut umum, diketahui bahwa
hal ini tergantung dari keyakinan
alat bukti keterangan terdakwa ini
majelis hakim itu sendiri
Jadi, apabila seorang terdakwa
sangat penting untuk pembuktian di
persidangan,
lebih
untuk
memberikan keterangan ataupun tidak
membuktikan apakah terdakwa itu
memberikan keterangan, hal ini secara
bersalah atau tidal
PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DJ PENGADJLAN NEGERI
BENGKULU
Ria Aoggraeoi Utami
In a process ofcourt, there is an authentication process through the investigation of
evidence equitments. One of them is the accused explanation. The aim of this
research are: to know the role of this evidence equitments in solving the criminal
case. And to know what are the factors which are wed by the judge in determining
whether to accept or reject the accused explanation evidence. This research is
empirical. The result of this research showed that: (1) The role of accused
explanation evidence in solving criminal case is used as a evidence equitment in
court authentication. It is used as a consideration by the judge comilte in deciding
criminal case. (2) The jactors which are used by the judge in accepting the accused
explanation evidence is the explanation which ;s given by the accused in court about
the action that he/she did, knew orfaced by him/herself This expfunation should has
compatibility with the other evidence equitments. Besides, Ihe judge should has
belief thai the explanation is honest. Ifthe judge think that il ;s dishonest he/she can
reject iI.
Kata Kunci: Peranan, Alat Bukti, Keterangan Terdakwa
tersebut melelui proses penyelesaian
PENDAHULUAN
Ketertiban
dan
keamanan
dalam masyarakat akan terpelihara
bilamana anggota masyarakat mentaati
peraturanperaturan yang ada dalam
masyarakat.
Namun
dalam
kenyataannya masih saja ada orang
yang melanggar peraturanperaturan
tersebut. Seseorang yang melakukan
suatu tindak pidana dan melanggar
hukum pidana sebagaimana diatur
dalam KUHP (Kitab UndangUndang
Hukum Pi dana) haruslah mempertanggung
jawabkan
perbuatannya
perkara pidana yang dimuJai dengan
penyidikan
yang dilakukan
oleh
Lembaga Kepolisian. Hasil penyidikan
menjadi dasar dakwaan yang akan
dibuat oleh Jaksa .Penuntut Umum.
Surat dakwaan ini akan dijadikan
bahan pertimbangan bagi Hakim
dalam melakukan pemeriksaan d i
sidang pengadiJan guna memutuskan
suatu perkara pidana. Setelah perkara
diputus
oleh
Hakim
selanjutnya
diserahkan kepada kejaksaan untuk
melaksanakan
putusan
tersebut
tersebut
keterangannya seringkaJi mendapat
(eksekusi) yang akan dilaksanakan di
perlakuan yang tidak baik dari
Lembaga Pemasyarakatan.
penyidik.
melaksanakan
putusan
pada
Pembuktian memegang peran·
pemeriksaan di sidang pengadiJan
an penting daJam proses peradilan,
inilah berlangsung proses pembuktian.
karena pembuktian merupakan salah
Adapbn menurut Pasal 184 ayat (1)
satu faktor penentu nasib terdakwa.
KUHAP alat bukti yang sah adalah :
Terdakwa
I.
Keterangan saksi,
kewajiban
2.
Keterangan Ahli,
keterangan di
3.
Surat,
tentang perbuatan yang ia takukan, ia
4.
Petunjuk,
ketahui atau alami sendiri. Terdakwa
5.
Keterangan Terdakwa.
bebas memberikan
Proses atau tahapan
mempunyai
untuk
hak
dan
memberikan
sidang pengadilan
keterangannya.
Terdakwa di dalam proses pemeDari Pasa} 184 ayat (I) KUHP
riksaan persidangan terutama pada saat
tersebut nampak bahwa keterangan
pemeriksaan terdakwa, pada umumnya
terdakwa merupakan alat bukti yang
ada yang mengakui tindak pidana yang
menempati urutan terakhir. Dengan
didakwakan kepadanya, akan tetapi
kata
bukti keterangan
ada juga yang menyangkal, atau
terdakwa dapat diambil setelah alat
menolak untuk menjawab pertanyaan
bukti yang lain diperoleh. Akan tetapi
hakim,
hal ini berbeda dengan kenyataan yang
mengenai keterangannya tersebut.
lain
alat
terjadi di dalam masyarakat, dimana
maupun
juga
berdusta
Proses pembuktian tetap harus
keterangan terdakwa ini seringkali
dilakukan
walaupun
dijadikan fokus utama oleh aparat
"mengakui"
tindak
penegak hukum dalam memperoleh
didakwakan
alat bukti suatu perkara pidana. Hal ini
contoh adalah Prama
nampak pada saat proses penyidikan
terdakwa kasus pembunuhan istrinya.
dimana tersangka dalam memberikan
Prama mengakui bahwa ia telah
60
terdakwa
pi dana
kepadanya.
yang
Sebagai
Musyaedo~
rnembunuh istrinya, dengan kata lain
didakwakan
kepadnya,
melainkan
ia teJah rnengakui tindak pidana yang
hams disertai alat bukti yang lain".
1
Keterangan terdakwa sebagai
Dalam hal terdakwa "rnengakui"
a1at bukti itu haruslah keterangan yang
tindak pidana yang didakwakan
dinyatakan di sidang pengadiJan bukan
kepadanya tersebut, persidangan hams
keterangan tersangka atau keterangan
didakwakan
tetap
kepadanya
dijalankan
tersebut.
dan
yang diberikan ketika dulu ia diperiksa
tetap
"berkewajiban" rnernbuktikan kesa-
di tingkat penyidikan. 2 Sebagairnana
laban terdakwa dengan alat bukti yang
dalam Pasal 189 ayat (1) KUHAP
lain. Pengakuan "bersalab" (guilty)
disebutkan :
dari terdakwa, sarna sekali tidak
"Keterangan terdakwa ialah apa yang
rnelenyapkan
penuntut
terdakwa nyatakan di sidang tentang
untuk
perbuatan yang ia lakukan atau yang ia
urnurn
kewajiban
dan
menarnbab
persidangan
dan
ketahui sendiri atau alami sendiri".
menyempumakan
pengakuan itu dengan alat bukti yang
lain.
Hal
untuk
luar sidang dapat digunakan untuk
mencegah adanya kemungkinan orang
membantu rnenemukan bukti di sidang
jabat
uang
asalkan keterangan itu didukung oleh
berlindung dibalik pengakuan seorang
suatu alat bukti yang sah.3 Keterangan
terdakwa bayaran. Penegasan tersebut
yang diberikan di luar sidang, yakni di
dirurnuskan dalam Pasal 189 ayat (4)
dalarn tahap pemeriksaan penyidikan
KUHAP yang berbunyi :
seringkali "dicabut" oleh terdakwa.
yang
"Keterangan
ini
dilakukan
Keterangan yang diberikan di
mernpunyai
terdakwa
saja atau
Adapun pencabutan keterangan ini
pengakuan terdakwa saja tidak cukup
dilakukan
selarna
pemeriksaan
untuk rnembuktikan babwa ia bersalab
melakukan
perbuatan
2
yang
Hari Sasangka, Lily Rosita, 1996, Hukum
Pembuktian Dalam Perkara Pidana, Sinar
Wijaya., Surabaya., Hal: 87.
) Bambang Waluyo, 1992, Sistem Pembuktian
Dalam Peradilan Indonesia, Sinar Grafika.,
Harian Rakyas Bengkulu, Rabu, 28 Februari
2007, Hal: 23.
I
Jakarta, Hal: 24.
61
l
persidangan berlangsung. Hal ini dapat
perundangundangan yang berlaku.
disebabkan pada saat memberikan
Terdakwa haruslah biss menggunakan
keterangan tersebut ia berada dalam
kesempatan
tekanan dan paksaan pihak penyidik.
keterangannya
Selain itu, terkadang terdakwa tidak
Akan tetapi dalam kenyataannya
mengakui Berita Acara Pemeriksaan
seringkali Terdakwa tidak meng-
(BAP)' yang dibuat oleh
pihak
gunakan "hak" untuk memberikan
pada
saat
keterangan tersebut dengan sebaik-
pemeriksaan persidangan, terdakwa
baiknya dalam persidangan, terkadang
tidak mengakui tindak pidana yang
tanpa disadari ada intervensi terutama
didakwakan tersebut. Sebagai contoh,
secara psikis dalam sidang pengadilan,
terdakwa kasus perampokan di PT.
terdakwa mengalami "down"
Agung Automall, Imrs) Mahdi yang
jatuhnya mental terdakwa sehingga ia
pada saat pemeriksaan persidangan
tidak bisa memberikan keterangan
tidak mengakui BAP yang dibuat
secara maksimal. Selain itu terkadang
pihak penyidik dikarenakan pada saat
terdakwa
pengambiJan keterangan di tingkat
dengan posisinya sehingga ia lebih
penyidikan, ia berada di bawah
memilih diam atau tidak mengunakan
tekananlpaksaan polisi sehingga ia
kesempatan memberikan keterangan
terpaksa mengakui tindak pidana
tersebut dengan sebaikbaiknya
sehingga
penyidik
perampokan tersebut. 4
untuk
memberikan
dengan
sudah
maksimal.
merasa
atau
pesimis
Adapun permasalahan yang
Pembuktian merupakan suatu
dibahas adalah:
proses dalam penyelesaian perkara
I. Bagaimana peranan alat bukti
pidana yang menentukan nasib seorang
keterangan terdakwa dalam penye-
terdakwa apakah ia bersalah dan
lesaian perkara pidana di Pengadilan
apakah
Negeri Bengkulu ?
ia
kesalahannya
akan
dihukum
menurut
atas
peraturan
2. Faktor apa saja yang menentukan
bagi hakim untuk menerima atau
4
menolak
Horian Rakyal BengkuJu, Loc. Cit.
62
alat
bukti
keterangan
terdakwa dalam kaitannya dengan
dikenakan
penyelesaian
rnenempati kedudukan sosial tertentu.5
perkara
pidana
di
pada
Sedangkan
Pengadilan Negeri BengkuJu?
individu
rnenurut
yang
Soetjono
Soekanto, peranan (role) rnerupakan
aspek dinamis dari kedudukan (status).
METODE PENELITIAN
Apabila seseorang melaksanakan hak
Pendekatan
penelitian
ini
dan kewajiban sesuai kedudukan maka
adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif
memusatkan
perhatiannya
ia menjalankan pola prilaku sesorang
pada
sesuai peranan. 6
prinsipprinsip umum yang mendasar
Lebih
dan berlaku urnurn, yang merupakan
lanjut
Soerjono
Soekanto
mengatakan peranan itu paling sedikit
perwujudan satuansatuan gejala yang
rneliputi ernpat hal yaitu:
ada dalam kehidupan sosial man usia.
I. Peranan adalah suatu konsep prihal
Pendekatan kualitatif yang dianalisis
yang
adalah prinsipprinsip umurn, yang
dilakukan
individu,
oleh
rnasyarakat sebagai organisasi.
rnenjadi landasan dari perwujudan
2. Peranan adalah meliputi norma-
satuan gejalagejala tersebut. Data
norma
yang telah diperoleh baik data primer
yang
dihubungkan
dengan
posisi oleh tern pat seseorang dalarn
rnaupun data sekunder dianalisis
masyarakat.
secara kualitatif. Kesimpulan ditarik
rnerupakan
baik seeara deduktif maupun induktif.
Peranan
rangkaian
daJam
yang
arti
rnern-
birnbing seseorang dalam kehidupan
kernasyarakatan.
3. Peranan
juga
dapat
dikatakan
sebagai perilaku yang penting bagi
PEMBAHASAN
struktur sosiaJ.
Gross,
Mason
dan
Mc.
Paulus Wirotomo, 1995, PolwkrPolwk
Pikiran Dolam Sosiologi. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, Hal: 99.
5
Eachern, sebagaimana dikutip oleh
Paulus
Wirotorno,
rnendefinisikan
Soerjono Soekanto, 1982, Sosiologi Suatu
Pengantar, Rajawali Press, Jakarta, Hal: 220.
6
peranan sebagai harapanharapan yang
63
l
4. Peranan juga menunjukkan pola
dan mempertahankan kebenaran. Baik
perilaku yang diharapkan orang lain
hakim, penuntut umum, terdakwa atau
dimana
penasihat
atau
bilamana
mereka
melakukan interaksi.1
masing~
hukum
terikat pada ketentuan tala cam dan
penilaian alat bukti yang ditentukan
a. Peraoan Alat Bukti Keterangan
ter4akwa dalam Penyelesaiao
Perkara Pidana di PeogadiJan
Negeri Beoglmlu
undang-undang.
2.
dan meletakkan kebenaran yang akan
dijatuhkannya dalam putusan, harns
Yang dimaksud dengan alat
berdasarkan alat-alat bukti yang telah
bukti adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan suatu perbuatan,
dimana
alat-alat
keyakinan
atas
secam
"limitatif'
sebagaimana
yang
dalam
kebenaran
dilakukan
pembuktian
dimana
alat-alat
proses
pembuktian
bukti
di
kebenaran suatu tindak pidana yang
persidangan
pengadilan
Pemeriksaan
persidangan ini adalah guna mencari
dilakukan oleh terdakwa. 8
tahap
undang-undang
dimaksud dalam Pasal 184 KUHAP. 9
adanya suatu tindak pidana yang telah
Dalarn
ditentukan
menimbulkan
guna
hakim
dapat
bahan
sebagai
dipergunakan
pembuktian
terse but
Majelis hakim dalam mencari
terjadi apakah benar terdakwa bersalah
di
melakukan suatu tindak pidana atau
proses
tidak. Setelah mempematikan alat-alat
dilakukan
bukti yang ada, yakni minimal dua alat
pemeriksaan alat-alat bukti. Adapun
bukti serta adanya suatu keyakinan
yang dimaksud dengan pembuktian
hakim
adalah:
maka
hakim
memutuskan
apakah terdakwa bersalah atau tidak.
1. Ketentuan yang membatasi sidang
pengadilan dalarn usahanya mencari
I}
1
8
M. Yabya Harabap, 2006, Pembahasan
PermasaJahon dan Penerapan KUHAP
Pemeriksaan Sidang Pengadi/an. Banding,
Kasasi, dan Peninjauan KembaJi Edisi Kedua,
Sinar Grafika, Jakarta, Hal: 274.
Ibid. Hal: 221.
Hari Sasangka. Lily Rosita, Op. Cit, Hal: 7.
64
Adapun
pengertian
pemeriksaan
keterangan
persidangan,
tidak
hal
langsung
ini
terdakwa menurut Pasal 189 ayat (1)
secara
memberi
KUHAP adalah:
pengaruh pada putusaD majelis hakim.
"Apa yang terdakwa nyatakan
Keterangan yang diberikan menjadi
di sidang pengadilan tentang perbuatan
hal yang meringankan dalam putusan
yang ia Jakukan atau yang ia ketahui
yang dijatuhkan oleh majelis hakim.
sendiri atau alami sendiri".
Mengenai peranan alat bukti
Kedudukan terdakwa di dalam
keterangan
terdakwa
dalam
proses penyelesaian pericara pidana
penyeJesaian perkara pidana ini, dan
adalah sebagai pihak yang 'nasibnya'
hasil
ditentukan melalui proses terse but.
diketahui bahwa alat bukti keterangan
Terdakwa
mempunyai
dan
terdakwa mempunyai peranan dalam
kewajiban
untuk
memberikan
hal membantu proses persidangan dan
keterangan mengenai perbuatan yang
juga keterangan terdakwa ini dapat
ia lakukan, ketahui atau alami sendiri.
membantu diri terdakwa itu sendiri.
Mengingat
Apabila
hak
bahwa
keterangan
wawancara
dengan
terdakwa
hakim
memberikan
terdakwa dijadikan sebagai salah satu
keterangan
alat bukti dalam KUHAP dan dimana
tindak pidana yang ia lakukan maka
keterangan
keterangan terdakwa itu dapat menjadi
terdakwa
secara
tidak
secara jujur
mengenai
langsung dapat meringankan maupun
faktor
memberatkan hukuman maka dapat
putusan yang dijatuhkan majelis hakim
dilihat bahwa keterangan terdakwa
terhadap terdakwa, sedangkan apabila
mempunyai
terdakwa
peranan
dalam
yang
meringankan
tidak
mau
dalam
memberikan
penyelesaian suatu pericara pidana
keterangan, berdusta, ataupun berbelit-
terutama
belit dalam menjawab pertanyaan dan
pada
tahap
pembuktian
persidangan.
dalam
Dan hasil wawancara dengan
memberikan
keterangannya
tersebut maka hal ini akan menjadi
narapidana diketahui bahwa dengan
faklor
memberikan keterangan pada proses
putusan yang dijatuhkan majelis hakim
65
yang
memberatkan
dalam
l
terhadap terdakwa. Selanjutnya juga
terdakwa tersebut mempunyai peranan
dikatakan bahwa alat bukti keterangan
sebagai alat bukti, apakah seseorang
terdakwa berperan daJam menemukan
bersalah atau tidak dalam memberikan
kebenaran materiil sehingga putusan
keterangannya di persidangan dan
yang dijatuhkan oleh majelis hakim
kemudian apakah keterangan terdakwa
dapat dirasakan adi I.
tersebut dapat dijadikan dasar bagi
'. Dari hasil wawancara dengan
majelis hakim di dalam persidangan
jaksa penuntut umum, diketahui bahwa
hal ini tergantung dari keyakinan
alat bukti keterangan terdakwa ini
majelis hakim itu sendiri
Jadi, apabila seorang terdakwa
sangat penting untuk pembuktian di
persidangan,
lebih
untuk
memberikan keterangan ataupun tidak
membuktikan apakah terdakwa itu
memberikan keterangan, hal ini secara
bersalah atau tidal