Hasil Penelitian Karakteristik Tinea Kapitis Pada Anak Di Rsup H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2009 - 2014 Chapter III VI

BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan maka kerangka konsep
pada penelitian ini adalah:

Tinea Kapitis
pada Anak






Karakteristik
Umur
Jenis Kelamin
Etiologi
Tipe terbanyak

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian


3.2 Definisi Operasional
Anak yang menderita tinea kapitis adalah seseorang yang mempunyai
kelainan pada kulit dan rambut kepala berdasarkan hasil diagnosa dokter sesuai
dengan yang tercatat dalam rekam medis.
a. Umur adalah waktu hidup pasien tinea kapitis sejak lahir sampai ulang
tahunterakhir yang sesuai dengan rekam medis.
i.

ii.

Hasil ukur:
-

≤1 tahun

-

1 - 5 tahun


-

6 - 10 tahun

-

11 - 15 tahun

-

16 - 18 tahun

Skala ukur: Rasio

Universitas Sumatera Utara

b. Jenis Kelamin adalah

c. Etiologi adalah penyebab tertentu yang timbul pada penderita tinea kapitis
berdasarkan yang tercatat dalam kartu rekam medis pasien.

i.

Hasil ukur: - Microsporum
- Trichophyton

ii.

Skala ukur: Nominal.

d. Tipe-tipe tinea

kapitis

yang

paling

banyak

dijumpai


yang

sering

mengakibatkan tinea kapitis berdasarkan yang dalam kartu rekam medis
pasien.
i.

ii.

Hasil ukur:
-

Grey patch ringworm

-

Kerion


-

Black dot ringworm

Skala ukur: Nominal.

3.3 Pengukuran
1. Cara ukur
Mengambil data pasien yang menderita tinea kapitis dari rekam medis di
RSUP. Haji Adam Malik, Medan.
2. Alat ukur
Karakteristik yang diteliti diambil dari rekam medis.

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk menilai karakteristik tinea

kapitis pada anak di RSUP.Haji Adam Malik pada tahun 2009-2014.

4.2. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat data rekam medis pada
anak yang menderita tinea kapitis di RSUP.Haji Adam Malik mulai dari tanggal 1
Januari 2009 sampai 31 Desember 2014.

4.3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 hingga Desember 2015 di
Bagian Kulit dan Kelamin RSUP. Haji Adam Malik, Medan.

4.4. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua anak yang menderita tinea kapitis di
RSUP.Haji Adam Malik dari tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember
2014.Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total
sampling, yaitu seluruh populasi menjadi objek penelitian.

4.5. Teknik pengumpulan data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
iaitu data yang didapat dari rekam medis anak menderita tinea kapitis di RSUP

Haji Adam Malik mulai dari tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2014.

4.6. Pengolahan dan analisis data
Pengolahan data dilakukan dengan merekap data dari rekam medis yang
ada di bagian rekam medis RSUP. Haji Adam Malik, Medan dan dilanjutkan
dengan entry data yaitu memasukkan data rekapitulasi yang ada di format ke

Universitas Sumatera Utara

komputer kemudian dianalisis berdasarkan kategori yang berlaku dan disesuaikan
dengan definisi operasional kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan grafik.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan adalah sebuah rumah
sakit pemerintah yang dikelola pemerintah pusat dengan Pemerintah Daerah
Provinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di Jalan Bunga Lau, No 17,
Medan, 20136.RSUP Haji Adam Malik mulai berfungsi dengan pelayanan rawat
jalan sejal tanggal 17 Juni 1991. Mulai tanggal 2 Mei 1992, rumh sakit ini turut
menyediakan pelayanan rawat inap.
RSUP.Haji Adam Malik Medan ini merupakan rumah sakit kelas A sesuai
dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990 yang juga merupakan Pusat
Rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara,
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau.Selain itu, rumah sakit ini
juga merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas

Sumatera

Utara

sesuai

dengan


SK

Menkes

No.

502/Menkes/SK/IX/1991, secara resmi pada tahun 1993.Rumah sakit ini memiliki
fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten.

Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Distribusi Frekuensi Umur, Jenis Kelamin, Etiologi dan Tipe
Terbanyak.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Anak Menderita Tinea Kapitis.
No

Umur

Frekuensi (n)


Persentase (%)

1

1 - 5 tahun

2

6.3

2

6 - 10 tahun

6

18.8

3


11 - 15 tahun

13

40.6

4

16 - 18 tahun

11

34.4

Total

32

100

Dari tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa terdapat 2 anak (6.3%) yang
menderita tinea kapitis antara umur 1-5 tahun, 6 anak (18.8%) yang menderita
tinea kapitis antara 6-10 tahun, 13 anak (40.6%) yang menderita tinea kapitis
antara 11-15 tahun, 11 anak (34.4%) yang menderita tinea kapitis antara 16-18
tahun.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak Menderita Tinea Kapitis.
No

Jenis Kelamin

Frekuensi (n)

Persentase (%)

1

Laki-laki

24

75.0

2

Perempuan

8

25.0

Total

32

100

Daritabel 5.2 diatas menunjukkan jenis kelamin bahwa terdapat 24 anak
(75%) laki-laki yang menderita tinea kapitis dan 8 anak (25%) perempuan yang
menderita tinea kapitis.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Etiologi Anak Menderita Tinea Kapitis.
No

Etiologi

Frekuensi (n)

Persentase (%)

1

Microsporum

24

75.0

2

Trichophyton

8

25.0

Total

32

100

Dari tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa terdapat 24 anak (75%) yang
menderita tinea kapitis dengan etiologi Microsporum dan 8 anak (25%) yang
menderita tinea kapitis dengan etiologi Trichophyton.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tipe Terbanyak Anak Menderita Tinea
Kapitis
No

Tipe terbanyak

Frekuensi (n)

Persentase (%)

1

Grey patch ringworm

14

43.8

2

Kerion

10

31.2

3

Black dot ringworm

8

25.0

Total

32

100

Dari tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa terdapat 14 grey patch ringworm
(43.8%), 10 kerion (31.2%) dan 8 black dot ringworm (25%).

Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian pada tabel 5.1 diperoleh data anak yang menderita
dengan tinea kapitis pada golongan usia 1- 5 tahun adalah 2 anak (6,3%), usia 610 tahun adalah 6 anak (18,8% ), usia 11- 15 tahun adalah (40,6%) dan usia 16-18
tahun adalah 11 anak (34,4%). Kelompok usia yang mempunyai prevalensi tinea
kapitis yang tinggi adalah antara usia 11-15 tahun. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian McPherson (2005), dimana terdapat sebanyak 56% antara
usia 6 - 12 tahun menderita tinea kapitis. Hal ini disesuaikan dengan (Grover,
Chander: 2015), dari jumlah 214 anak terdapat golongan usia yang paling banyak
terkena dengan tinea kapitis adalah golongan usia antara 8 - 10 tahun yaitu
sebanyak 54 anak (25,2%). Ini mungkin karena tangkapan kami adalah wilayah
padat penduduk yang memungkinkan kontak dekat antara anak-anak.Mayoritas
adalah dari saudara dan bisa memiliki masa lalu spesies yang sama.
Darihasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan jenis kelamin bahwa
terdapat 24 anak (75%) laki-laki yang menderita tinea kapitis dan 8 anak (25%)
perempuan yang menderita tinea kapitis. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian
Trelia, 2003, dimana menunjukkan bahwa wanita lebih cenderung terkena tinea
kapitis berbanding laki-laki.
Dari hasil penelitian pada tabel 5.3 diperoleh etiologi Microsporum
(75,0%) adalah lebih banyak berbanding dengan etiologi Trichophyton (25,0%).
Menurut hasil penelitian dengan

McPherson, 2005 hasilnya berbeda dengan

etiologi Microsporum sebanyak 31,0% manakala pada etiologi Trichophyton
adalah sebanyak 69,0%. Ini menunjukkan bahwa hasilnya adalah lebih berbeda
mengikuti hasil penelitian yang dilakukan di tempat tempat lain.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa
frekuensi anak yang menderita grey patch ringworm adalah 43,8%, kerion adalah
31,2% dan pada black dot ringworm adalah 25,0%. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan di bahagian Department Dermatology, Huashan
Hospital, Shanghai, China yang mana menunjukkan bahwa insidensi yang

Universitas Sumatera Utara

tertinggi ditemukan pada frekuensi grey patch ringworm 64,9%, dan kerion
10,3% dan black dot ringworm 35,0%. (Min Zhu; Li Li, 2010) Secara umumnya,
tipe grey patch ringwormbanyak terjumpa di anak-anak berbanding dewasa.(Roa,
2005)

Universitas Sumatera Utara

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan kepada hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Jumlah anak yang menderita tinea kapitis adalah 32 anak.
2) Usia paling banyak yang menderita tinea kapitis adalah 11-15 tahun
sebanyak 40,6%.
3) Kira-kira 75% pasien yang memderita tinea kapitis adalah laki-laki dan
perempuan adalah 25%.
4) Penyebab tinea kapitis paling banyak adalah spesies Microsporum yaitu
75%.
5) Jenis tipe pada anak yang menderita tinea kapitis adalah Grey patch
ringworm yaitu 43,8%.

6.2 Saran
1) Perlunya penyebaran informasi kepada golongan orang tua tentang penyakit
tinea kapitis supaya menjaga kebersihan dan merawati anak.
2) Penelitian yang lebih lanjut disarankan untuk mengetahui faktor resiko
yang lain dapat mempengaruhi tinea kapitis.
3) Penelitian yang lebih lanjut disarankan dengan membuat perbandingan
antara dua waktu periode yang berbeda untuk mengetahui pengaruh
karakteristik anak terhadap penyakit.

Universitas Sumatera Utara