Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kualitas Laporan Keuangan adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi
empat karakteristik kualitatif laporan keuangan. Laporan keuangan pemerintah
daerah (LKPD) merupakan fase terakhir dari proses akuntansi pemerintah daerah.
Laporan keuangan pemerintah pada hakekatnya merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan dana publik baik
dari pajak, retribusi atau transaksi lainnya (Silviana : 2013). Terdapat empat
karakteriktik kualitatif laporan keuangan yang diperlukan agar laporan keuangan
pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu andal, relevan, dapat
dipahami dan dapat dibandingkan. Laporan keuangan yang berkualitas sangat
penting untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan,
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu
menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan
keuangan juga merupakan dasar dalam pengambilan keputusan dan untuk
menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.

Apabila informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan pemerintah daerah
memenuhi kriteria karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah seperti
yang disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, berarti
pemerintah daerah harus mempertahankan kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah tersebut.

Universitas Sumatera Utara

18

Yuliani, dkk (2010) melakukan penelitian tentang kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Dalam penelitian Yuliani (2010) pemahaman akuntansi
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas maka kualitas orangorang yang melaksanakan tugas dalam menyusun laporan keuangan harus menjadi
perhatian utama yaitu para pegawai yang terlibat dalam aktivitas tersebut harus
mengerti dan memahami proses dan pelaksanaan akuntansi itu dijalankan dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Jika pegawai yang terlibat dalam
penyusunan laporan keuangan paham dan mengerti proses dan unsur-unsur dalam
laporan keuangan maka kualitas laporan keuangan akan baik.
Selanjutnya Mahaputra, dkk (2014) meneliti pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kualitas laporan keuangan. Teknologi informasi berperan
dalam menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan
dalam organisasi termasuk dalam hal pelaporan sehingga mendukung proses
pengambilan keputusan dengan lebih efektif. Menurut Jogiyanto (2005) bahwa
informasi yang tepat waktu yaitu informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Bila informasi terlambat dalam penyampaiannya, maka akan
berdampak

fatal

dalam

pengambilan

keputusan

bagi

organisasi


yang

mengakibatkan buruknya kualitas laporan keuangan karena salah satu
karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ketepatwaktuan.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi
tersebut di dapat, sehingga diperlukan teknologi muktahir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya. Penyampaian laporan keuangan dapat tepat
waktu dan handal apabila sumber daya manusia dapat memanfaatkan teknologi

Universitas Sumatera Utara

19

informasi secara efektif, maksimal dan optimal. Penggunaan sistem informasi
pada instansi pemerintahan pada khususnya juga mempunyai peran yang cukup
penting untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas demi
terciptanya akuntabilitas. Karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah
yang merupakan prasyarat normatif diperlukan agar laporan keuangan pemerintah
dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, untuk itu diperlukan sistem yang
dapat memberikan kemudahan, tidak hanya dalam menyusun laporan secara

terkomputerisasi namun juga dalam penatausahannya harus ada sistem yang
relevan yang dapat mengkonsolidasikan antara entitas akuntansi (SKPD) dan
entitas pelaporan (BUD/SKPKD). Dengan adanya sistem tersebut diharapkan
laporan keuangan dapat disajikan tepat waktu karena dengan kompleksitas kode
rekening dan berbagai jenis laporan yang harus diselesaikan untuk penatausahaan
dan pelaporan tidak mungkin dilakukan secara manual.
Penelitian yang dilakukan Herawati (2014) mengenai sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP) juga merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
keuangan. Pengendalian intern pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dirancang dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah nomor 30 Tahun 2008
tentang SPIP. Sistem pengendalian intern (SPI) memiliki fungsi untuk
memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektifitas dan efisiensi
dalam proses akuntansi terutama dalam menciptakan keandalan laporan keuangan.
Sehingga penerapan sistem pengendalian intern mampu meningkatkan reliabilitas,
objektivitas informasi dan mencegah inkonsistensi dan memudahkan proses audit
laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

20


Sistem pengendalian intern meliputi berbagai alat manajemen yang bertujuan
untuk mencapai berbagai tujuan yang luas. Tujuan tersebut yaitu menjamin
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, menjamin keandalan laporan keuangan
dan data keuangan, memfasilitasi efisiensi dan efektivitas operasi pemerintah.
Dengan demikian, pengendalian intern merupakan fondasi good governance dan
garis pertama pertahanan dalam melawan ketidakabsahan data dan informasi
dalam penyusunan LKPD.
Sistem pengendalian intern diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan
pemerintah pusat dan pemerintah dareah. Sistem pengendalian intern juga
menentukan kualitas laporan keuangan yang baik. Sistem pengendalian intern
terkait dengan laporan keuangan merupakan suatu proses yang didesain untuk
memberikan keyakinan yang memadai atas keandalan laporan keuangan. Sistem
akuntansi memerlukan pengendalian intern atau dengan kata lain informasi
akuntansi berkaitan erat dengan pengendalian intern organisasi. Bila dikaitkan
dengan penjelasan mengenai pengendalian intern akuntansi, maka penyebab
ketidakandalan laporan keuangan tersebut merupakan masalah yang berhubungan
dengan pengendalian intern akuntansi (Husna, 2013).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ridwan (2012) mengenai kualitas
laporan keuangan, komitmen organisasi adalah faktor selanjutnya yang

mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Komitmen organisasi dibangun atas
dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pekerja memebantu
mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota
organisasi. oleh karena itu, komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut
memiliki bagi pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa jiwanya terikat

Universitas Sumatera Utara

21

nilai-nilai organisasional yang ada maka dia akan merasa senang dalam bekerja,
sehingga mempunyai tanggung jawab dan kesadaran dalam menjalankan
organisasi dan termotivasi melaporkan semua aktvitas dengan melaksanakan
akuntabilitas kepada publik secara sukarela termasuk akuntabilitas keuangannya
melalui laporan keuangan. Komitmen organisasi akan mempertahankan kepatuhan
dalam penyajian laporan keuangan pemerintah yang reliable sesuai dengan SAP.
komitmen organisasi mengandung pengertian sebagai suatu hal yang lebih dari
sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen
organisasi menyiratkan hubungan karyawan dengan organisasi secara aktif karena
karyawan yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk

memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam kesejahteraan dan
keberhasilan organisasi tempatnya bekerja.
Untuk dapat memahami proses akuntansi secara lebih baik dan untuk
melakukan kegiatan mengenai pemanfaatan sistem teknologi informasi, sistem
pengendalian intern pemerintah dan komitmen organisasi maka diperlukan
sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas karena sumber daya
manusia merupakan faktor utama yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Dengan dimilikinya sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya mampu
meningkatkan kualitas informasi pada pelaporan keuangan. Mardiasmo (2002)
menyebutkan bahwa “sumber daya manusia yang berkualitas juga dapat
menghemat waktu pembuatan laporan keuangan, disebabkan karena sumber daya
manusia tersebut telah mengetahui dan memahami apa yang akan dikerjakan
dengan baik sehingga penyajian laporan keuangan bisa tepat waktu”.

Universitas Sumatera Utara

22

Dibawah ini disajikan tabel opini hasil pemeriksaan yang diberikan badan
pemeriksa keuangan kepada pemerintah Kabupaten Deli Serdang mulai tahun

2012 hingga tahun 2015.
Tabel 1.1
Perkembangan Opini LKPD Tahun 2012 - 2015
Kabupaten Deli Serdang
NO
1
2
3
4

TAHUN
2012
2013
2014
2015

OPINI
Advers
Disclaimer
Wajar Dengan Pengecualian

Disclaimer

Sumber : Hasil Penelitian , 2016 (data diolah)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
sudah dua kali mendapatkan opini disclaimer, satu kali mendapatkan opini wajar
dengan pengecualian dan bahkan pernah mendapatkan opini adverst.
Pada tahun 2012 kabupaten deli serdang mendapat opini advers (tidak
wajar) karena ditemukan kerugian negara kemudian tahun 2013 kabuaten deli
serdang mendapat opini disclaimer karena Pemkab Deliserdang melakukan
kegiatan yang anggarannya tidak tersedia atau tidak cukup tersedia di APBD
(medan.bpk.go.id 09 Agustus 2016).
Tahun 2014 kualitas laporan keuangan pemerintah kabupaten deli serdang
mulai membaik dengan berhasil mendapatkan opini wajar dengan pengecualian
(www.bpkp.go.id 09 Agustus 2016). Walaupun telah mendapat opini wajar
dengan pengecualian walaupun laporan keuangan deli serdang masih memiliki
beberapa temuan oleh BPK yaitu mengenai penataan pengadaan aset yang belum
sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan dan buruknya kinerja penyediaan
air bersih Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, PDAM Tirta Deli dan instansi
terkait lainnya yang mendapat capaian terendah sebesar 1,70% dan 3,82%


Universitas Sumatera Utara

23

Pada tahun 2015 laporan keuangan kabupaten Deli Serdang belum
memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu belum bisa dikatakan
andal karena pengelolaan dan penataan aset daerah dan kas yang tidak jelas dan
belum tertib, piutang PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) belum seluruhnya
divalidasi serta terdapat perbedaan tanggal transaksi di rekening koran dengan di
kas (www.medanbisnisdaily.com 09 Agustus 2016) yang pada akhirnya
mendapatkan opini disclaimer dari badan pemeriksa keuangan sehingga kualitas
laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menurun. Laporan
Keuangan yang berkualitas harus memenuhi empat karakteristik kualitatif laporan
keuangan yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
Pemerintah kabupaten Deli Serdang belum dapat memenuhi kriteria tersebut
karena masih terjadi beberapa permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan
sehingga kualitas laporan keuangannya menurun.
Penelitian mengenai kualitas laporan keuangan masih menarik untuk
diteliti, banyak peneliti yang melakukan penelitian mengenai kualitas laporan
keuangan seperti Suwanda (2015) dan Basukianto (2015) dengan menggunakan

variabel sistem pengendalian intern. Hasil penelitiannya menjelaskan terdapat
pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan, akan
tetapi penelitian yang dilakukan oleh Nuryanto (2013) menunjukkan bahwa sistem
pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Selain itu penelitian mengenai kualitas laporan keuangan dengan variabel
yang berbeda juga dilakukan oleh Yuliani, dkk (2010) dan Nova (2015) yaitu
dengan memasukkan variabel pemahaman akuntansi. Hasil penelitian Yuliani,
dkk (2010) menjelaskan bahwa pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap

Universitas Sumatera Utara

24

kualitas laporan keuangan sedangkan hasil penelitian Nova (2015) menjelaskan
bahwa pemahaman akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Arfianti (2011) dan Diani (2014)
yang menggunakan variabel pemanfaatan teknologi informasi menjelaskan bahwa
variabel pemanfaatan teknologi informasi tidak memiliki pengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan, hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Mahaputra (2014) yang menunjukkan hasil bahwa pemanfaatan
teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan fenomena di atas dan adanya perbedaan hasil dari penelitipeneliti sebelumnya tentang variabel-variabel yang mempengaruhi kualitas
laporan keuangan serta adanya perbedaan tempat penelitian yang akan dilakukan
karena laporan keuangan pemerintah kabupaten Deli Serdang belum memenuhi
karakteristik kualitatif laporan keuangan maka peneliti tertarik untuk meneliti
dengan judul “Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Kualitas Laporan
Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dengan Kualitas
Sumber daya Manusia Sebagai Variabel Moderasi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumusan masalah
penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern pemerintah dan komitmen organisasi berpengaruh
secara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang?

Universitas Sumatera Utara

25

2. Apakah kualitas sumber daya manusia mampu memoderasi hubungan
antara pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern pemerintah dan komitmen dengan kualitas laporan
keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi
informasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan komitmen
organisasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas
laporan keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
2. Untuk menguji kualitas sumber daya manusia mampu memoderasi
hubungan pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern pemerintah dan komitmen organisasi dengan kualitas
laporan keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.

Bagi peneliti, menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta akan
memberikan pengalaman dalam pengembangan kemampuan ilmiah
mengenai pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi
informasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan komitmen
organisasi terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang.

2.

Bagi akademisi, memberikan tambahan wacana penelitian empiris
bagi akademisi dan pertimbangan untuk melakukan penelitianpenelitian selanjutnya di bidang akuntansi pemerintahan khususnya

Universitas Sumatera Utara

26

mengenai pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi
informasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan komitmen
organisasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah.
3.

Bagi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, memberikan masukan yang
berguna agar dapat memaksimalkan kinerja sumber daya manusia
dalam melakukan kegiatan pemahaman akuntansi, pemanfaatan
teknologi informasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan
komitmen organisasi untuk menghasilkan kualitas laporan keuangan
pemerintah yang baik.

1.5 Originalitas
Peneliti mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Yuliani, dkk (2010)
tentang pengaruh pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah dan peran internal audit terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Yuliani, dkk (2010) melakukan penelitian tersebut pada SKPD
Pemerintah Kota Banda Aceh. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem akuntansi keuangan daerah dan peran
internal audit secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Pemerintah Kota Banda Aceh, pemahaman akuntansi berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan dan peran internal audit berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan.

Universitas Sumatera Utara

27

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
waktu, lokasi dan penambahan variabel independen yang digunakan serta adanya
perbedaan variabel moderating. Berikut disajikan tabel perbedaan penelitian
sekarang dan sebelumnya.
Tabel 1.2
Originalitas Penelitian
NO

Replikasi

Sekarang

1

Judul

Pengaruh Pemahaman Akuntansi,
Pemanfaatan
Sistem
Informasi
Akuntansi Keuangan Daerah dan
Peran Internal Audit Terhadap
Kualitas
Laporan
Keuangan
Pemerintah daerah

Faktor -Faktor yang mempengaruhi
Kualitas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Kabupaten
Deli
Serdang dengan Kualitas Sumber
Daya Manusia sebagai Variabel
Moderating

2

Variabel
Independen

Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan
Sistem
Informasi
Akuntansi
Keuangan Daerah dan Peran Internal
Audit

pemahaman
akuntansi,
pemanfaatan teknologi informasi,
sistem
pengendalian
intern
pemerintah
dan
komitmen
organisasi

3

Variabel
Moderating

-

4

Tahun
Penelitian

5

Lokasi
Penelitian

2010

Pemerintah Kota Banda Aceh

Kualitas Sumber Daya Manusia
2016

Pemerintah Kabupaten deli Serdang

Penelitian ini menggunakan variabel moderating kualitas sumber daya
manusia, alasannya menggunakan variabel kualitas sumber daya manusia karena
sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak
roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari
organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang
sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa sumber daya manusia yang
diberdayakan harus berkualitas agar mampu memberikan kontribusi secara
optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Dengan adanya sumber daya
manusia yang berkualitas diharapkan mampu memahami dan mengerti mengenai

Universitas Sumatera Utara

28

komponen, unsur-unsur laporan keuangan dan proses akuntansi itu dilakukan
sampai menjadi suatu laporan keuangan. Untuk melakukan kegiatan pemanfaatan
teknologi informasi, pengendalian intern dan komitmen organisasi diperlukan
sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas karena sumber daya
manusia merupakan faktor utama yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Dengan dimilikinya sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya mampu
meningkatkan kualitas informasi pada pelaporan keuangan. Mardiasmo (2002)
menyebutkan bahwa “sumber daya manusia yang berkualitas juga dapat
menghemat waktu pembuatan laporan keuangan, disebabkan karena sumber daya
manusia tersebut telah mengetahui dan memahami apa yang akan dikerjakan
dengan baik sehingga penyajian laporan keuangan bisa tepat waktu.
Replikasi yang dilakukan peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui
perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya, dengan penelitian
saat ini. Hal ini merujuk kepada adanya penambahan variabel independen dan
variabel moderating serta perbedaan waktu dan lokasi yang digunakan yang akan
memberikan pengaruh terhadap beberapa variabel independen yang digunakan
oleh peneliti.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

1 1 16

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 1 31

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating” Chapter III VI

0 0 49

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 0 4

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 1 20

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan Komitmen Pengguna Anggaran sebagai Variabel Moderating

0 0 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan Komitmen Pengguna Anggaran sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan Komitmen Pengguna Anggaran sebagai Variabel Moderating

0 0 10

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan Komitmen Pengguna Anggaran sebagai Variabel Moderating

0 0 19