Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating” Chapter III VI

60

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Sugiyono

(2013)

menyebutkan

bahwa

kerangka

konsep

akan

menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara
variabel independen dengan variabel dependen.


Pemahaman
Akuntansi (X1)
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Peran Internal
Auditor (X3)
Sistem
Pengendalian Intern
P
i h (X )

Kualitas
Laporan Keuangan (Y)

Penerapan SAP
(X )
Komitmen
Organisasi (X6)
Peran PPKSKPD (X7)

Kualitas
Sumber Daya Manusia
(Z)
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual Sebelum Uji Faktor
Dari kerangka konsep pada gambar 3.1 dapat dilihat bahwa ada 8
(delapan)

faktor.

Faktor-faktor di uji melalui analisis faktor menggunakan

aplikasi statistical package for the social science (SPSS) untuk meroduksi faktor

Universitas Sumatera Utara

61

yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Analisis bertahap sehingga
diperoleh hasil Sig KMO and Bartlett’s Test 0,5

dan communalities >0,5.
Faktor pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern pemerintah dan komitmen organisasi diperoleh hasil anti
image correlationnya masing-masing sebesar 0.663, 0.544, 0.601, 0.558 yang
berarti bahwa faktor tersebut memenuhi kriteria analisis anti image correlation.
Sedangkan hasil image correlation peran internal auditor, penerapan SAP dan
peran PPK- SKPD masing-masing sebesar 0,435, 0,451, dan 0,411 yang berarti
faktor ini tidak memenuhi kriteria analisis anti image correlation karena nilainya
dibawah 0,5.
Kerangka konsep setelah analisis faktor dilakukan dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Pemahaman
Akuntansi (X1)
Pemanfaatan
Teknologi Informasi

Kualitas

H1


Laporan Keuangan (Y)

Sistem
Pengendalian Intern
P
i h (X )
Komitmen
Organisasi (X4)

H2
Kualitas
Sumber Daya Manusia
(Z)

Gambar 3.2
Kerangka Konseptual Setelah Uji Faktor

Universitas Sumatera Utara

62


Keterkaitan Antar Variabel
Hubungan Pemahaman Akuntansi dengan Kualitas Laporan Keuangan
Seseorang dikatakan paham terhadap akuntansi adalah mengerti dan
pandai bagaimana proses akuntansi itu dilakukan sampai menjadi suatu laporan
keuangan dengan berpedoman pada prinsip dan standar penyusunan laporan
keuangan yang diterapkan dalam peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010
tentang standar akuntansi pemerintahan.
Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas maka
kualitas orang-orang yang melaksanakan tugas dalam menyusun laporan
keuangan harus menjadi perhatian utama yaitu para pegawai yang terlibat dalam
aktivitas tersebut harus mengerti dan memahami bagaimana proses dan
pelaksanaan akuntansi itu dijalankan dengan berpedoman pada ketentuan yang
berlaku. Jika pegawai yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan paham
dan mengerti proses dan unsur-unsur dalam laporan keuangan maka kualitas
laporan keuangan akan baik.
Hubungan Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan Kualitas Laporan
Keuangan
Agar dapat terselenggaranya proses penyampaian informasi yang cepat
dan akurat sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang baik, pemerintah

pusat dan daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi. dalam kerangka ini, undang-undang nomor 33
tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah
mengamanatkan adanya dukungan sistem informasi keuangan daerah yang
diselenggarakan secara nasional.

Universitas Sumatera Utara

63

Teknologi informasi yang digunakan pada SKPD Deli Serdang adalah
SIMDA. SIMDA adalah suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
pemerintah dalam memberikan informasi keuangan sebagai bagian dari sistem
informasi manajemen pemerintah daerah, sehingga dalam penelitian ini
memfokuskan peranan/pemanfaatan SIMDA terhadap organisasi pemerintah
dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan bagaimana SIMDA
tersebut berhasil atau diterapkan dalam pelaksanaannya.
Dengan adanya fasilitas jaringan sistem informasi akuntansi yang
dirancang khusus untuk proses penyusunan laporan keuangan mulai dari
pencatatan jurnal, buku besar sampai kepada laporan keuangan semua telah

tersistem dengan menggunakan komputerisasi akan mengurangi tingkat kesalahan
dalam perhitungan dan menghemat waktu dalam proses penyusunannya. Dengan
demikian diharapkan laporan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi
informasi yang diharapkan dan mampu meningkatkan kualitas hasil dan
tersedianya laporan keuangan yang tepat waktu.
Hubungan Sistem Pengendalian Intern dengan Kualitas Laporan Keuangan
Pengendalian intern disusun agar pelaporan keuangan dapat memenuhi
asas ketertiban yang merupakan cerminan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Perwujudan dari asas ketertiban tersebut adalah dengan penyampaian
pelaporan keuangan secara tepat waktu.
Penerapan pengendalian intern yang memadai akan memberikan
keyakinan yang memadai atas kualitas atau keandalan laporan keuangan.
Pengendalian intern pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah dirancang
dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah nomor 30 Tahun 2008 tentang

Universitas Sumatera Utara

64

SPIP. Sistem pengendalian intern (SPI) memiliki fungsi untuk memberikan
keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam proses

akuntansi terutama dalam menciptakan keandalan laporan keuangan. Sehingga
penerapan sistem pengendalian intern mampu meningkatkan reliabilitas,
objektivitas informasi dan mencegah inkonsistensi dan memudahkan proses audit
laporan keuangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas laporan
keuangan.
Sistem pengendalian intern yang baik akan menciptakan keseluruhan
proses kegiatan yang baik yang akan menunjang kualitas dari laporan keuangan
namun jika sistem pengendalian internal pemerintah tidak berjalan dengan baik,
maka tidak mampu menciptakan keseluruhan proses kegiatan yang baik dan akan
menurunkan kualitas laporan keuangan, hal tersebut bisa terjadi apabila tidak
didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten yang mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga penggunaan sumber daya manusia
yang berkompeten sangat dibutuhkan. Dengan demikian Pengendalian intern
diharapkan mampu mencegah atau mendeteksi terjadinya kesalahan dalam proses
akuntansi serta dapat memberikan perlindungan bagi data organisasi dari adanya
ancaman penyelewengan atau sabotase sistem.
Hubungan Komitmen Organisasi dengan Kualitas Laporan Keuangan
Komitmen organisasi dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilainilai organisasi, kerelaan pekerja memebantu mewujudkan tujuan organisasi dan
loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. oleh karena itu, komitmen
rganisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki bagi pekerja terhadap organisasi.

Jika pekerja merasa jiwanya terikat nilai-nilai organisasional yang ada maka dia

Universitas Sumatera Utara

65

akan merasa senang dalam bekerja, sehingga mempunyai tanggung jawab dan
kesadaran dalam menjalankan organisasi dan termotivasi melaporkan semua
aktvitas dengan melaksanakan akuntabilitas kepada publik secara sukarela
termasuk akuntabilitas keuangannya melalui laporan keuangan. Komitmen
organisasi akan mempertahankan kepatuhan dalam penyajian laporan keuangan
pemerintah yang reliable sesuai dengan SAP. komitmen organisasi mengandung
pengertian sebagai suatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap
organisasi, dengan kata lain komitmen organisasi menyiratkan hubungan
karyawan dengan organisasi secara aktif karena karyawan yang menunjukkan
komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung
jawab yang lebih dalam kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempatnya
bekerja.
Kualitas Sumber Daya Manusia mampu memoderasi hubungan antara
Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah dan Komitmen Organisasi
Sumber daya manusia diterapkan sebagai variabel moderating karena
sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak
roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari
organisasi tersebut. sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang
sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa sumber daya manusia yang
diberdayakan harus berkualitas agar mampu memberikan kontribusi secara
optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Dengan adanya sumber daya
manusia yang berkualitas diharapkan mampu memahami dan mengerti mengenai
komponen, unsur-unsur laporan keuangan dan proses akuntansi itu dilakukan
sampai menjadi suatu laporan keuangan. Untuk melakukan kegiatan pemanfaatan

Universitas Sumatera Utara

66

teknologi informasi, pengendalian intern dan komitmen organisasi diperlukan
sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas karena sumber daya
manusia merupakan faktor utama yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Dengan dimilikinya sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya mampu

meningkatkan kualitas informasi pada pelaporan keuangan. Mardiasmo (2002)
menyebutkan bahwa “sumber daya manusia yang berkualitas juga dapat
menghemat waktu pembuatan laporan keuangan, disebabkan karena sumber daya
manusia tersebut telah mengetahui dan memahami apa yang akan dikerjakan
dengan baik sehingga penyajian laporan keuangan bisa tepat waktu”.
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah
yang akan di uji kebenarannya melalui analisis data yang relevan dan
kebenarannya

akan

diketahui

setelah dilakukan

penelitian. Berdasarkan

perumusan masalah dan kerangka konseptual, hipotesis dalam penelitian ini
adalah:
1.

Pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern pemerintah dan komitmen organisasi berpengaruh
secara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

2.

Kualitas

sumber

daya

manusia

memoderasi

hubungan

antara

pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengendalian intern pemerintah dan komitmen organisasi dengan
kualitas laporan keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

67

BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Penelitian ini akan menguji pengaruh pemahaman akuntansi,
pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern pemerintah dan
komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan SKPD pemerintah
daerah kabupaten Deli Serdang.
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Deli Sedang. Sedangkan
waktu penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2016 sampai dengan Desember
2016.
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa
orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajari atau
menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009). Jumlah populasi dalam penelitian ini
sejumlah 68 orang responden yang terdiri dari kasubbag keuangan, bendahara
penerimaan dan bedahara pengeluaran.

No
1
2
3
4
5
6

Tabel 4.1
Populasi Penelitian
Nama Badan / Dinas/ Kantor
Bappeda
Badan Kesatuan Bangsa
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Informasi dan Komunikasi
Badan Lingkungan Hidup
Badan Kepegawaian Daerah

Populasi
2
2
2
2
2
2

Universitas Sumatera Utara

68

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Badan Keluarga Berencana
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Dinas Pertanian
Dinas Sosial
Dinas Perikanan dan Kelautan
Dinas Perhubungan
Dinas Perindutrian dan Perdagangan
Dinas Kehutanan
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
18
Menengah
19
Dinas Kebudayaan dan Parawisata
20
Dinas Tenaga Kerja
21
Dinas Inspektorat
Badan Pengelolan Keuangan dan Aset
22
Daerah
23
Dinas Cipta Karya dan Pertambangan
24
Badan Ketahanan Pangan
25
Kantor Perpustakaan, Arsip
26
Dinas Pendapatan Daerah
27
Badan Pelayanan Perizinan
Pelaksana Penanggulangan Bencana
28
Daerah
29
Satuan Polisi Pamong Praja
30
Rumah Sakit Umum Daerah
Jumlah
Sumber : Hasil Penelitian , 2016 (data diolah)

2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
3
3
68

Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro,
2009: 118). Sampel dalam penelitian ini menggunakan Metode Sensus. Sampling
Jenuh atau metode sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008 : 85)
Sampel pada penelitian ini yaitu semua populasi dijadikan sampel
sejumlah 68 responden. Penentuan jumlah responden pada setiap SKPD berupa

Universitas Sumatera Utara

69

dinas, badan, dan kantor terdiri 2 (dua) atau 3 (tiga) responden, yang terdiri dari
Kasubag Keuangan, bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
4.4 Jenis Data
Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan. Dalam Penelitian ini Jenis data yang digunakan adalah data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro: 2009).
4.5 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara
menyebarkan kuesioner secara langsung oleh peneliti kepada responden dan
jawaban atas kuesioner yang diberikan ditunggu selama satu minggu karena
waktu tersebut diperkirakan peneliti sudah cukup dalam melakukan pengisian
kuesioner.
Kuesioner dalam penelitian ini mengadopsi dari kuesioner peneliti
terdahulu yaitu : pemahaman akuntansi dari penelitian Setyowati, dkk (2014),
kuesioner pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas sumber daya manusia
dari Soimah (2014), sistem pengendalian intern pemerintah dari penelitian Lestari
(2014), komitmen organisasi dan kualitas laporan keuangan dari penelitian Desti
(2015).
Kuesioner dalam penelitian ini disusun menggunakan skala interval dengan
metode likert dengan menggunakan lima pilihan jawaban sebagai berikut:
sangat setuju = diberi skor 5
setuju

= diberi skor 4

netral

= diberi skor 3

Universitas Sumatera Utara

70

tidak setuju

= diberi skor 2

sangat tidak setuju

=

diberi skor 1

4.6 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini terdapat 6 variabel yang akan diukur yaitu kualitas
laporan keuangan pemerintah (Y), pemahaman akuntansi (X 1 ), pemanfaatan
teknologi informasi (X 2 ), sistem pengendalian intern pemerintah (X 3 ), komitmen
organisasi (X 4 ), dan kualitas sumber daya manusia (Z)
4.6.1 Defenisi Operasional
Variabel Independen
1. Pemahaman akuntansi adalah pegawai mengerti dan memahami tentang
komponen laporan keuangan dan unsur-unsur laporan keuangan serta mampu
melakukan proses akuntansi sampai menjadi laporan keuangan dengan
berpedoman pada standar akuntansi pemerintahan. Indikator penelitian yang
digunakan sebagai indikator dalam instrumen antara lain : paham terhadap
komponen laporan keuangan, paham terhadap pengakuan unsur-unsur laporan
keuangan, paham dan mengerti proses akuntansi dimulai dari transaksi hingga
menyusun laporan keuangan.
2. Pemanfaatan teknologi informasi adalah suatu cara oleh kasubag dan
bendahara dalam menggunakan sistem informasi yang terintegrasi berupa
komputer dan jaringan dalam melaksanakan tupoksinya. Indikator penelitian
yang digunakan sebagai indikator dalam instrumen antara lain : komputer dan
jaringan.
3. Sistem pengendalian intern pemerintah merupakan proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan

Universitas Sumatera Utara

71

seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien yang meliputi unsur
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi
dan komunikasi dan pemantauan pengendalian intern. Indikator penelitian yang
digunakan sebagai indikator dalam instrumen antara lain : lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan
komunikasi dan pemantauan pengendalian intern
4. Komitmen organisasi merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh kasubag
dan bendahara dengan adanya identifikasi, keterlibatan, memegang teguh
pedoman organisasi, bekerja secara efektif dan efesien, bekerja atas kemauan
sendiri serta loyalitas terhadap organisasi serta adanya keinginan untuk tetap
berada dalam organisasi dan tidak bersedia untuk meninggalkan organisasinya
dengan alasan apapun. Indikator penelitian yang digunakan sebagai indikator
dalam instrumen antara lain : Komitmen dalam organisasi, memegang teguh
pedoman, bekerja efektif dan efesien, bekerja atas kemauan sendiri dan
loyalitas terhadap organisasi
Variabel Dependen
Kualitas laporan keuangan merupakan laporan keuangan yang dapat
menjelaskan empat karakteristik kualitatif laporan keuangan (relevan, andal, dapat
dipahami dan dapat dibandingkan). Indikator penelitian yang digunakan sebagai

indikator dalam instrumen antara lain : relevan, andal, dapat dipahami, dapat
dibandingkan.

Universitas Sumatera Utara

72

Variabel Moderating
Kualitas sumber daya manusia adalah kemampuan kasubag dan bendahara
untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya dengan
bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai. Indikator
penelitian yang digunakan sebagai indikator dalam instrumen antara lain :
tanggung jawab, pendidikan, pelatihan, pengalaman.

No

Jenis
Variabel

Tabel 4.2
Defenisi Operasional
Defenisi Operasional
Indikator

1

Pemahaman
Akuntansi (X 1 )

Pemahaman
Akuntansi
adalah pegawai mengerti
dan memahami tentang
komponen laporan keuangan
dan unsur-unsur laporan
keuangan serta mampu
melakukan proses akuntansi
sampai menjadi laporan
keuangan
dengan
berpedoman pada standar
akuntansi pemerintahan.

2

Pemanfaatan
Teknologi
Informasi (X 2 )

3

Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah(X 3 )

Pemanfaatan
teknologi
informasi merupakan suatu
cara oleh kasubag dan
bendahara
dalam
menggunakan
sistem
informasi yang terintegrasi
berupa
komputer
dan
jaringan
dalam
melaksanakan tupoksinya.
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah adalah proses
yang integral pada tindakan
dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh
pimpinan
dan
seluruh
pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi
melalui
kegiatan
yang
efektif dan efisien yang
meliputi unsur lingkungan
pengedalian,
penilaian
risiko,
kegiatan
pengendalian, informasi dan
komunikasi dan pemantauan
pengendalian intern.

Skala

terhadap
1. Paham
Komponen Laporan
Keuangan
2. Paham
terhadap
pengakuan
unsurunsur
laporan
keuangan
3. Paham dan mengerti
proses
akuntansi
dimulai
dari
transaksi
hingga
menyusun laporan
keuangan
1. Komputer
2. Jaringan Internet

Interval

1. Lingkungan
pengendalian
2. Penilaian risiko
3. Kegiatan
pengendalian
4. Informasi dan
komunikasi
5. Pemantauan
pengendalian intern

Interval

Interval

Universitas Sumatera Utara

73

4

Komitmen
Organisasi (X 4 )

5

Kualitas Laporan
Keuangan (Y)

6

Kualitas Sumber
Daya Manusia
(Z)

Komitmen
Organisasi
adalah suatu sikap yang
ditunjukkan oleh kasubag
dan
bendahara
dengan
adanya
identifikasi,
keterlibatan,memegang
teguh pedoman organisasi,
bekerja secara efektif dan
efesien,
bekerja
atas
kemauan
sendiri
serta
loyalitas terhadap organisasi
keinginan
serta
adanya
untuk tetap berada dalam
organisasi dan tidak bersedia
untuk
meninggalkan
organisasinya dengan alasan
apapun.
Kualitas laporan keuangan
adalah laporan keuangan
yang dapat memenuhi empat
karakteristik
kualitatif
laporan
keuangan
(relevan,andal,
dapat
dipahami
dan
dapat
dibandingkan).
Kualitas Sumber Daya
Manusia adalah kemampuan
kasubag dan bendahara
untuk melaksanakan tugas
dan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya dengan
bekal pendidikan, pelatihan,
dan pengalaman yang cukup
memadai.

1. Komitmen dalam
organisasi
2. memegang teguh
pedoman
3. bekerja efektif dan
efesien
4. bekerja atas kemauan
sendiri
5. loyalitas terhadap
organisasi

Interval

1.
2.
3.
4.

Relevan
Andal
Dapat dipahami
Dapat dibandingkan

Interval

1.
2.
3.
4.

Tanggung Jawab
Pendidikan
Pelatihan
Pengalaman

Interval

4.7 Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
asumsi klasik dan uji regresi berganda.
4.7.1 Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data
yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun
tentang gugus induknya yang lebih besar. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan

Universitas Sumatera Utara

74

data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan
informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari
statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran
data, serta kecenderungan suatu gugus data.
4.7.2

Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data dalam pengolahan data penelitian ini,

maka peneliti akan melakukan uji validitas dan realibilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.
Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan atau pernyataan
kuesioner adalah korelasi product moment dari Karl Pearson dengan ketentuan:
jika r hitung > r tabel, maka skor butir pertanyaan atau pernyataan kuesioner
valid tetapi sebaliknya jika r hitung < r tabel, maka skor butir pertanyaan atau
pernyataan kuesioner tidak valid. Dengan menggunakan jumlah responden
sebanyak N, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom),
yaitu jumlah responden dikurangi dua.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas memilik tujuan untuk menunjukkan konsistensi hasil
pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang dalam
waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu
yang bersamaan atau waktu yang berlainan. Reliabilitas mengandung
objektivitas

karena

hasil

pengukuran

tidak

terpengaruh

oleh

siapa

pengukurnya. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang

Universitas Sumatera Utara

75

digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu instrument
dapat dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha > 0,6, dan sebaliknya
dikatakan tidak reliable jika cronbach alpha < 0,6 (Ghozali,2011).
4.7.3

Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik terhadap data primer ini, maka peneliti

melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji
autokeralasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2010). Cara uji normalitas adalah dengan menggunakan analisis grafik dan uji
statistik. Pengujian normalitas dengan analisis grafik dapat dengan melihat
grafik histogram dan normal P-P Plot. Untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan
penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Hal tersebut juga dapat dilihat pada diagram histogram
dimana dasar pengambilan keputusan adalah apabila grafik histogram tidak
condong ke kiri dan ke kanan maka data penelitian berdistribusi normal, dan
sebaliknya. Sedangkan untuk melihat data normal atau tidak dapat juga
menggunakan tabel Kolomogrov-Smirnov (K-S). Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. “Uji
normalitas dapat dipenuhi bila nilai signifikan > 0.05 berarti distribusi data

Universitas Sumatera Utara

76

normal dan sebaliknya bila nilai signifikan < 0.05 berarti distribusi data tidak
normal.” (Ghozali, 2013).
b. Uji Multikolinearitas
Uji

asumsi

tentang

multikolinearitas

ini

dimaksudkan

untuk

membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel
bebas (independen) satu dengan variabel bebas (independen) yang lainnya.
Apabila menggunakan pendekatan Variance Inflation Factor (VIF) untuk
menguji hipotesisnya maka kriteria atau ukuran yang akan digunakan adalah:
1.

Apabila harga koefisien VIF hitung pada Collinearity Statistics sama
dengan atau lebih kecil daripada 10 (VIP hitung < 10) maka H 0 diterima
yang berarti tidak terdapat hubungan antar variabel independen (tidak
terjadi gejala multikolinearitas).

2.

Apabila harga koefisien VIP hitung pada Collinearity Statistics lebih besar
daripada 10 (VIP hitung > 10), maka H 0 ditolak yang berarti terdapat
hubungan antar variabel independen (terjadi gejala multikolinearitas).

c.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual 1 pengamatan
ke pengamatan lain. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghetahui
ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser. Uji Glejser
dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel-variabel independen
terhadap nilai absolut residual. Jika nilai signifikansi antara variabel
independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

77

4.7.4 Uji Regresi Linier Berganda
Pengujian Regresi Berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan
regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara
linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2, X 3, X 4, …… X n ) dengan
variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Model ini
digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua
variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen
terhadap suatu variabel dependen yaitu Kualitas Laporan Keuangan adapun rumus
yang digunakan:
Y = a + β 1 X 1 +β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4+ e
Dimana:
Y = Kualitas Laporan Keuangan
X 1 = Pemahaman Akuntansi
X 2 = Pemanfaatan Teknologi Informasi
X 3 = Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
X 4 = Komitmen Organisasi
a = Bilangan Konstanta (harga Y, bila X=0)
e = Error yang ditolerir (5%)
4.7.5 Uji Hipotesis Penelitian
Pengujuan hipotesis penelitian dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik
F (Fishier), dan uji koefisien determinan (Adjusted R2).

Universitas Sumatera Utara

78

1. Uji statistik t (Uji Signifikansi Parsial)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen secara parsial. Ghozali (2011) kriteria pengujian
berdasarkan probabilitas sebagai berikut:
1. Jika probabilitas (signifikansi) lebih besar dari 0,05 (α), maka variabel
independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Jika probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari 0,05 (α), maka variabel
independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen secara simultan. Secara bebas dengan Signifikan
sebesar 0,05, dapat disimpulkan (Ghozali, 2011).
1.

Jika nilai Signifikan < 0,05 maka H a diterima dan H 0 ditolak, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat.
2.

Jika nilai Signifikan > 0,05 maka H a ditolak dan H 0 diterima, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

Universitas Sumatera Utara

79

dependen amat terbatas. Adapun kelemahan yang mendasar dari penggunaan
koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan 1 variabel independen, maka
nilai R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi
mana model regresi terbaik (Ghozali, 2005).
4.7.6 Uji Moderating
Variabel moderating merupakan variabel yang mampu memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Dengan demikian, Uji Moderating dapat dilakukan sebagai berikut:
Uji Residual
Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi mapun selisih mutlak
mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar
variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi
ordinary least square (OLS). Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka
dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Analisis residual ingin
menguji pengaruh deviasi (penyimpangan) dari suatu model. Fokusnya adalah
ketidak cocokan (lack of fit) yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier antar
variabel independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual didalam regresi.
Dalam hal ini, jika terjadi kecocokan antara variabel independen pemahaman
akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern
pemerintah dan komitmen organisasi terhadap suatu variabel dependen yaitu
kualitas laporan keuangan dengan variabel pemoderasi yaitu kualitas sumber daya

Universitas Sumatera Utara

80

manusia (nilai residual kecil atau nol) yaitu variabel independen tinggi dan
variabel pemoderasi juga tinggi maka variabel dependen juga akan tinggi dan
begitu juga sebaliknya apabila terjadi ketidak cocokan atau lack of fit diantara
variabel-variabel tersebut.
Z

= α + β 1 X 1 +β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε
│ε│

= α + β5Y

Keterangan :
Z
α
β1
β2
β3
β4

X2
X3
X4
Y
|e|
e

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

Kualitas Sumber Daya Manusia
Konstanta
Koefisiensi Regresi Pemahaman Akuntansi
Koefisiensi Regresi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Koefisiensi Regresi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Koefisiensi Regresi Komitmen Organisasi
Pemahaman Akuntansi
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Komitmen Organisasi
Kualitas Laporan Keuangan
Absolut Residual
Error

Dengan kaidah pengambilan keputusan :
- Variabel dikatakan memoderasi (memperlemah) jika memiliki koefisien
parameter negatif dan berpengaruh signifkan (nilai signifikannya < 0,05).
- Variabel dikatakan memoderasi (memperkuat) jika memiliki koefisien
parameter positif dan berpengaruh signifikan (nilai signifikannya < 0,05).

Universitas Sumatera Utara

81

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden membahas berbagai hal yang berkaitan
dengan pengolahan data dalam upaya pengujian hipotesis, seperti hasil
penyebaran kuesioner, hasil statistik deskriptif dan hasil pengujian hipotesis dan
pembahasan. Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan sejak pertengahan
Oktober sampai akhir Desember 2016.
Tabel 5.1
Distribusi dan Pengembalian Kuesioner
Item
Jumlah
Presentase
Kuesioner yang dibagikan
68
100%
Kuesioner yang tidak diisi
22
32,36%
Kuesioner yang tidak diisi lengkap
Kuesioner yang dapat diolah
46
67,64%
Sumber : Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat dari 68 Kuesioner yang disebar pada
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, terdapat sebanyak 46 Kuesioner yang
dikembalikan sehingga respon rate untuk Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
adalah 67,64%. Dari 46 kuesioner yang dikembalikan tidak terdapat kuesioner
yang tidak layak untuk diolah karena diisi lengkap oleh responden sehingga data
yang siap untuk diolah adalah 46 kuesioner.
Berdasarkan data yang dikumpulkan diperoleh karakteristik responden
berdasarkan umur sebagai berikut:
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki

Jumlah
27
19

Presentase
59%
41%

Sumber : Data primer yang diolah 2017

Universitas Sumatera Utara

82

Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden
yang paling banyak adalah perempuan sebanyak 27 responden atau 59%.
Sedangkan untuk responden yang berjenis kelamin lak-laki sebanyak 19
responden atau 41%.
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
< 30 Tahun
31 - 35 Tahun
36 - 40 Tahun
41 - 45 Tahun
46 - 50 Tahun
> 50 Tahun

Jumlah
8
10
15
6
3
4

Presentase
17%
22%
33%
13%
7%
9%

Sumber : Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa usia responden yang
paling banyak adalah 36 - 40 tahun sebanyak 15 responden atau 33%. Usia 50 tahun sebanyak 4
responden atau 9%.
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Latar Belakang Pendidikan
Akuntansi
Manajemen
Fisipol
Teknik Informatika
Teknik Mesin
Ilmu Administrasi Negara
Komputer Akuntansi

Jumlah
10
15
8
6
1
3
3

Presentase
22%
33%
17%
13%
2%
7%
7%

Sumber : Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan
manajemen adalah latar belakng pendidikan yang paling banyak yaitu sebanyak

Universitas Sumatera Utara

83

15 responden atau 33% yang memiliki latar bekang pendidikan manajemen.
sedangkan yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi sebanyak 10
responden atau 22%. Responden yang memiliki latar belakang pendidikan fisipol
sebanyak 8 responden atau 17%, responden yang berlatar belakang pendidikan
teknik informatika sebanyak 6 responden atau 13%, untuk latar belakang
pendidikan teknik mesin hanya 1 responden atau 2% sedangkan latar belakang
pendidikan ilmu adminitrasi negara sebanyak 3 responden atau 7% dan untuk
yang memiliki latar belakang pendidikan koputer akuntansi sebanyak 3 responden
atau 7%.
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja
< 10 Tahun
11 - 20 Tahun
> 21 Tahun

Jumlah
23
16
7

Presentase
50%
35%
15%

Sumber : Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki masa
kerja 21 tahun sebanyak 7 responden atau 15%.
5.1.2 Hasil Analisis Data
5.1.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Untuk

memberi

gambaran

mengenai

variabel-variabel

penelitian

(pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian
intern pemerintah, komitmen organisasi, kualitas laporan keuangan, dan kualitas
sumber daya manusia), peneliti menggunakan tabel statistik deskriptif yang tersaji

Universitas Sumatera Utara

84

pada Tabel 5.6. Hasil uji statistik deskriptif secara keseluruhan ditunjukkan oleh
tabel berikut :
Tabel 5.6
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pemahaman Akuntansi (X1)
46
3.40
4.80
4.0065
.40847
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2) 46
2.00
5.00
4.1335
.55566
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
46
2.44
4.56
3.9565
.39854
(X3)
Komitmen Organsasi(X4)
46
3.08
4.92
3.9833
.34398
Kualitas Laporan Keuangan (Y)
46
2.00
4.91
3.9150
.48424
Kualitas Sumber Daya Manusia (Z)
46
2.00
4.44
3.8816
.49547
Valid N (listwise)
46
Sumber : Hasil Output SPSS

Berdasarkan tabel 5.6 diatas dapat dijelaskan bahwa variabel pemahaman
akuntansi (X 1 ) memiliki sampel (N) sebanyak 46, nilai minimum 3.40 yang
berarti bahwa jumlah jawaban responden yang paling rendah atas pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner sebesar 3.40, nilai maksimum 4.80 artinya jumlah
jawaban responden yang paling tinggi atas pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner sebesar 4.80, nilai mean 4.0065 artinya jumlah nilai rata-rata dari
jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan sebesar 4.0065. Standar
deviasinya sebesar 0.40847 yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai
standar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilai mean. Hal tersebut
menandakan bahwa sebaran data sudah baik. Hal ini sejalan dengan penelitian
Utthavi (2010) yang menyatakan jika nilai deviasi standar dari variabel tidak
melebihi dua kali mean maka sebaran data dikatakan baik.
Variabel pemanfaatan teknologi informasi (X 2 ) memiliki sampel (N)
sebanyak 46, nilai minimum 2.00 yang berarti bahwa jumlah jawaban responden
yang paling rendah atas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 2.00,

Universitas Sumatera Utara

85

nilai maksimum 5.00 artinya jumlah jawaban responden yang paling tinggi atas
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 5.00, nilai mean 4.1335 artinya
jumlah nilai rata-rata dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan
sebesar 4.1335. Standar deviasinya sebesar 0.55566 yang menunjukkan bahwa
secara keseluruhan nilai standar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilai
mean.
Variabel sistem pengendalian intern pemerintah (X 3 ) memiliki sampel (N)
sebanyak 46, nilai minimum 2.44 yang berarti bahwa jumlah jawaban responden
yang paling rendah atas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 2.44,
nilai maksimum 4.56 artinya jumlah jawaban responden yang paling tinggi atas
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 4.56, nilai mean 3.9565 artinya
jumlah nilai rata-rata dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan
sebesar 3.9565. Standar deviasinya sebesar 0.39854 yang menunjukkan bahwa
secara keseluruhan nilai standar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilai
mean.
Variabel sistem komitmen organisasi (X 4 ) memiliki sampel (N) sebanyak
46, nilai minimum 3.08 yang berarti bahwa jumlah jawaban responden yang
paling rendah atas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 3.08, nilai
maksimum 4.92 artinya jumlah jawaban responden yang paling tinggi atas
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 4.92, nilai mean 3.9833 artinya
jumlah nilai rata-rata dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan
sebesar 3.9833. Standar deviasinya sebesar 0.34398 yang menunjukkan bahwa
secara keseluruhan nilai standar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilai
mean.

Universitas Sumatera Utara

86

Variabel sistem kualitas laporan keuangan (Y) memiliki sampel (N)
sebanyak 46, nilai minimum 2.00 yang berarti bahwa jumlah jawaban responden
yang paling rendah atas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 2.00,
nilai maksimum 4.91 artinya jumlah jawaban responden yang paling tinggi atas
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 4.91, nilai mean 3.9150 artinya
jumlah nilai rata-rata dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan
sebesar 3.9150. Standar deviasinya sebesar 0.48424 yang menunjukkan bahwa
secara keseluruhan nilai standar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilai
mean.
Variabel sistem kualitas sumber daya manusia (Z) memiliki sampel (N)
sebanyak 46, nilai minimum 2.00 yang berarti bahwa jumlah jawaban responden
yang paling rendah atas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 2.00,
nilai maksimum 4.44 artinya jumlah jawaban responden yang paling tinggi atas
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sebesar 4.44, nilai mean 3.8816 artinya
jumlah nilai rata-rata dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan
sebesar 3.8816. Standar deviasinya sebesar 0.49547 yang menunjukkan bahwa
secara keseluruhan nilai standar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilai
mean.
5.1.2.2 Uji Kualitas Data
Kualitas data yang dihasilkan penggunaan instrument penelitian dievaluasi
melalui uji validitas dan realibilitas.Uji tersebut masing-masing untuk mengetahui
konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrument.
5.1.2.1 Uji Validitas
Dibawah ini adalah hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan
dari variabel pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem

Universitas Sumatera Utara

87

pengedalian intern pemerintah, komitmen organisasi, kualitas laporan keuangan,
dan kualitas sumber daya manusia.
Tabel 5.7
Uji validitas pertanyaan pada variabel pemahaman akuntansi
Instrumen Penelitian

Butir Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

Pemahaman Akuntansi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0.826
0.855
0.874
0.800
0.887
0.860
0.821
0.627
0.660
0.436

0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari tabel 5.7 diatas, seluruh item pertanyaan dari variabel pemahaman
akuntansi dinyatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel .
Nilai r tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 46 atau df =
44, maka r tabel sebesar 0,2907.
Tabel 5.8
Uji validitas pertanyaan pada variabel pemanfaatan teknologi
informasi
Instrumen Penelitian

Butir Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

Pemanfaatan Teknologi
Informasi

1
2
3
4
5
6
7

0.898
0.933
0.921
0.900
0.832
0.802
0.858

0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari tabel 5.8 diatas, seluruh item pertanyaan dari variabel pemanfaatan
teknologi informasi dinyatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel . Nilai r tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 46
atau df = 44, maka r tabel sebesar 0,2907.

Universitas Sumatera Utara

88

Tabel 5.9
Uji validitas pertanyaan pada variabel sistem pengendalian intern
pemerintah
Instrumen Penelitian

Butir Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah

1
2
3
4
5
6
7
8
9

0.837
0.800
0.845
0.880
0.875
0.516
0.740
0.744
0.751

0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari tabel 5.9 diatas, seluruh item pertanyaan dari variabel sistem
pengandalian intern pemerintah dinyatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih
besar dari nilai r tabel . Nilai r tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah
data (n) = 46 atau df = 44, maka r tabel sebesar 0,2907.
Tabel 5.10
Uji validitas pertanyaan pada variabel komitmen organisasi
Instrumen Penelitian

Butir Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

Komitmen Organisasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

0.581
0.597
0.696
0.817
0.762
0.674
0.817
0.823
0.726
0.656
0.783
0.466
0.694

0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari tabel 5.10 diatas, seluruh item pertanyaan dari variabel komitmen
organisasi dinyatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel .
Nilai r tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 46 atau df =
44, maka r tabel sebesar 0,2907.

Universitas Sumatera Utara

89

Tabel 5.11
Uji validitas pertanyaan pada variabel kualitas laporan keuangan
Instrumen Penelitian

Butir Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

Kualitas Laporan
Keuangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

0.762
0.818
0.694
0.696
0.519
0.680
0.710
0.777
0.779
0.807
0.704

0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari tabel 5.11 diatas, seluruh item pertanyaan dari variabel kualitas
laporan keuangan dinyatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari nilai
r tabel . Nilai r tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 46 atau
df = 44, maka r tabel sebesar 0,2907.
Tabel 5.12
Uji validitas pertanyaan pada variabel kualitas sumber daya manusia
Instrumen Penelitian

Butir Instrumen

r hitung

r tabel

Keterangan

Kualitas Sumber
Daya Manusia

1
2
3
4
5
6
7
8
9

0.781
0.870
0.848
0.552
0.905
0.882
0.842
0.783
0.469

0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907
0.2907

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Dari tabel 5.12 diatas, seluruh item pertanyaan dari variabel kualitas
sumber daya manusia dinyatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari
nilai r tabel . Nilai r tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 46
atau df = 44, maka r tabel sebesar 0,2907.

Universitas Sumatera Utara

90

5.1.2.2 Uji Reliabilitas
Dibawah ini adalah hasil dari uji reabilitas terhadap butir-butir pertanyaan
dari variabel pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem
pengedalian intern pemerintah, komitmen organisasi, kualitas laporan keuangan,
dan kualitas sumber daya manusia.
Tabel 5.13
Uji Reliabilitas
Variabel
Pemahaman Akuntansi (X 1 )
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X 2 )
Sistem Pengendalian Intren Pemerintah (X 3 )
Komitmen Organisasi (X 4 )
Kualitas Laporan Keuangan (Y)
Kualitas Sumber Daya Manusia (Z)

Cronbach’s
Alpha
0,943
0,966
0,940
0,934
0,932
0,938

Batas
Reliabilitas
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60
0,60

Ket
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan
pada setiap variabel penelitian dinyatakan reliabel karena memiliki nilai alpha
yang lebih besar dari 0,60.
5.1.2.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan normal probability plot (Gambar
5.1) titik-titik cenderung menyebar dekat dengan garis diagonal. Hal ini berarti
data telah memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 5.1 Uji Normalitas dengan Pendekatan Normal Probability
Plot

Universitas Sumatera Utara

91

Uji normalitas dapat dipenuhi bila nilai signifikan > 0.05 berarti distribusi
data normal dan sebaliknya bila nilai signifikan < 0.05 berarti distribusi data tidak
normal.” (Ghozali, 2013). Berikut ini tabel uji normalitas data menggunakan
Kolomogrov-Smirnov (K-S).
Tabel 5.14
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters

46
a,,b

Mean

.0000000

Std. Deviation
Most Extreme Differences

4.09177090

Absolute

.075

Positive

.075

Negative

-.069
.506

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

.960

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel diatas diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2tailed) sebesar 0,960. Karena nilai probabilitas yakni 0,960 lebih besar
dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas
terpenuhi.
2. Uji Multikoleniaritas
Tabel 5.15
Uji Multikolinearitas
Model
(Constant)
Pemahaman Akuntansi (X 1 )
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X 2 )
Sistem Pengendalian Intren Pemerintah (X 3 )
Komitmen Organisasi (X 4 )

Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.843
.648
.749
.860

1.187
1.542
1.335
1.163

Berdasarkan Tabel 5.15 diketahui nilai VIF dari pemahaman akuntansi
adalah 1.187, nilai VIF dari pemanfaatan teknologi informasi adalah 1.542, nilai

Universitas Sumatera Utara

92

VIF dari sistem pengendalian intern pemerintah adalah 1.335, dan nilai VIF dari
komitmen organisasi adalah 1.163. Jika seluruh nilai VIF tidak lebih dari 10,
maka diindikasi tidak terjadi multikolinearitas. Karena nilai VIF dari pemahaman
akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern
pemerintah dan komitmen organisasi tidak lebih dari 10, maka diindikasi tidak
terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil dari uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glesjer dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.16
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
Beta

Model

(Constant)
Pemahaman Akuntansi (X 1 )
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X 2 )
Sistem Pengendalian Intren Pemerintah (X 3 )
Komitmen Organisasi (X 4 )

12.727
-.075
-.072
.084
-.140

4.960
.088
.105
.106
.079

-.135
-.124
.133
-.276

Sig.

2.566
-.857
-.689
.794
-1.766

.014
.397
.495
.432
.085

a. Dependent Variable: Glejser_Heteroskedasticity

Berdasarkan Tabel 5.16 diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari
pemahaman akuntansi adalah 0,397 pemanfaatan teknologi informasi 0,495 sistem
pengendalian intern pemerintah 0,432 dan komitmen organisasi 0,085 karena
masing-masing nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 maka disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastistas.
5.1.2.4 Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besarnya Pengaruh
pemahaman akuntansi, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian
intern pemerintah dan komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

93

Dalam penelitian ini diketahui bahwa n = 46 pada tingkat signifikan 5% atau α =
0,05.
Tabel 5.17
Uji Regresi Linier Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model

Std.
Error

B

(Constant)

Pemahaman Akuntansi (X 1 )
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X 2 )
Sistem Pengendalian Intren Pemerintah
(X 3 )
Komitmen Organisasi (X 4 )

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

4.861

9.634

.505

.617

.048

.170

.037 .284

.778

.425

.204

.311 2.084

.043

.579

.206

.390 2.813

.007

.065

.154

.054

.677

.419

Berdasarkan tabel koefisien regresi diatas diperoleh model persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 4,861 + 0,048X 1 + 0,425X 2 + 0,579X 3 + 0,065X 4
Interprestasi dari persamaan regresi tersebut, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Konstanta sebesar 4.861 Artinya, bahwa variabel–variabel yang tidak
jelaskan atau tidak diteliti dalam penelitian sebesar 4.861.
2. Nilai koefisien regresi dari pemahaman akuntansi (X 1 ) sebesar 0.048,
yakni bernilai positif, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap
dan pemahaman akuntansi mengalami kenaikan 1% maka kualitas laporan
keuangan mengalami kenaikan sebesar 0,048. Koefesien bernilai positif
artinya terjadi hubu

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

1 1 16

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 1 31

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 0 4

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas laporan Keuangan SKPD Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Dengan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating”

0 1 20

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan Komitmen Pengguna Anggaran sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 0 51

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

1 1 55

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Langkat Dengan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK-RI Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 0 64

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan Dengan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 1 51