FASLI SEMINAR NASIONAL PAUD HIMPAUDI, MALANG, 14 MARET 2015.x

(1)

TINJAUAN AKADEMIK DAN STRATEGI

IMPLEMENTASI K13 PAUD

1

Disampaikan pada Seminar Nasional PAUD, HIMPAUDI, Malang, 14 Maret 2015


(2)

2

INDEKS PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI


(3)

Makin Tinggi Pencapaian PAUD Makin Tinggi Kesejahteraan Sebuah Negara

N

ila

i K

es

el

ur

uh

an


(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Perkembangan otak manusia

• Perkembangan otak manusia menjadi penentu utama dalam tumbuh kembang anak.

• Otak berkembang melalui interaksi dinamis antar faktor genetik/biologis, lingkungan dan pengalaman anak. Oleh karenanya perkembangan otak yang optimal mensyaratkan lingkungan yang ramah terhadap anak, asupan gizi yang

memadai dan interaksi sosial dengan pengasuh anak yang sangat menyayangi dan memperhatikan anak.

• Perkembangan otak termasuk perkembangan kognitif dan sosial anak akan terganggu jika mereka terpapar resiko biologis dan psikososial.


(10)

Pengaruh faktor resiko dan faktor proteksi dalam perkembangan otak


(11)

11

Mae Chu Chang, World Bank, 2012 11

Kel. Intervensi Stimulasi dan tambahan gizi

Kel. Intervensi stimulasi Kel. Tambahan gizi

Kel. Kontrol

Kelompok anak normal

bulan Ti ng ka t K ec er da sa n An ak

Mengejar Ketertinggalan Melalui Intervensi Dini

Sumber: Grantham-McGregor and others (1991)

Note: Tabel kemampuan pertumbuhan adalah index yang terdiri dari empat indikator perilaku dan pertumbuhan kognitif: lokomotor (aktivitas otot besar, lari, dan lompat), Koordinasi tangan dan mata, mendengar dan berbicara, dan performa (mengenali bentuk, Menyusun balok, dan

memahami pola balok. “Bulan” mengacu pada waktu setelah program dijalankan, biasanya sekitar umur 9 bulan


(12)

12

Faktor Pelindung

1. Pemberian air susu ibu terutama pada 6 bulan pertama secara eksklusif

2. Pemberian suplemen gizi mikro untuk ibu dan anak (yodium,zat besi, asam folat, zinc,vitamin A )

3. Pencegahan terjadinya infeksi

4. Interaksi antara pengasuh dan anak

5. Peluang bagi anak usia dini untuk bermain melalui belajar 6. Pendidikan ibu


(13)

• Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-6 tahun

merupakan periode emas untuk pengembangan kemampuan kognitif, sosial, emosional dan fisik.

• Intervensi pada anak kelompok usia ini sangat penting karena merupakan fondasi untuk pembangunan Sumber Daya

Manusia karena anak yang sehat dan yang secara sosial

tumbuh secara optimal akan tumbuh menjadi orang dewasa yang produktif dan sejahtera.

• Bukti empirik menunjukkan investasi terhadap anak usia dini menghasilkan nilai investasi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Pendidikan anak usia dini terbukti meningkatkan kesiapan bersekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Mengapa PAUD penting?


(14)

TEORI PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Beberapa teori dan hasil penelitian untuk memahami

aspek-aspek yang esensial dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak, antara lain:

teori ekologi perkembangan manusia, kesehatan dan kecukupan gizi,

perkembangan otak,

kecerdasan dan kepribadian anak, pola pengasuhan, dan

faktor-factor lain yang berpengaruh.


(15)

15

15

Perkembangan otak tergantung pada stimulasi melalui:

Suara

Penglihatan

Bau

Sentuh

Rasa

Interaksi Sosial

Gerakan Otot Halus dan Kasar


(16)

16

PAUD

Holistik

Integratif

HAK DAN PROTEKSI

ANAK

PARENTING STIMULASI

DINI

NUTRISI

KESEHATAN


(17)

17

Proyeksi jumlah penduduk usia 0-6 tahun

Jumlah penduduk usia 0-6 tahun masih akan tetap besar sampai tahun 2035 dan diproyeksikan mencapai angka tertinggi pada tahun 2016 (35,6 juta)


(18)

Masih banyak anak usia 3-6 tahun yang tidak mengikuti PAUD

Lebih dari separuh anak usia 6 tahun sudah bersekolah di SD/MI

Partisipasi pendidkan anak usia 3-6 tahun di Indonesia, 2012

Sumber: diolah dari data SUSENAS 2012


(19)

Bermain dan Kreativitas Anak Usia Dini

• Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan sehingga hal ini memberikan rasa aman secara

psikologis pada anak anak memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi guna memenuhi rasa ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasannya memalui khayalan, drama, bermain konstruktif, dan sebagainya

• Rasa aman dan bebas secara psikologis merupakan kondisi yang penting bagi tumbuhnya kreativitas.


(20)

Fungsi Bermain

Menghasilkan pengertian,

Memberikan informasi,

Memberikan kesenangan,

Mengembangkan imajinasi anak

Menjelajahi dunia,

Mengembangkan kompetensi

Mengembangkan kreativitas anak.

Kemampuan untuk memahami konsep secara

ilmiah, tanpa paksaan.


(21)

Karakteristik Bermain

(Mulyadi,2004)

• Menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik atau berasal dari keinginan anak

• Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, tidak bisa dipaksakan pada anak

• Bersifat spontan dan sukarela

• Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak

• Memilikii hubungan sistematik yang khusus dengan hal lain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa,

perkembangan sosial dan sebagainya


(22)

Pengertian Kurikulum

• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.


(23)

Standar Nasional PAUD

1. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut Standar PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini selanjutnya disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni.

3. Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak. 23


(24)

Standar Nasional PAUD

4. Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.

5. Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak.

6. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.


(25)

1. Standar PAUD bertujuan menjamin mutu pendidikan anak usia dini dalam rangka memberikan landasan untuk:

• melakukan stimulan pendidikan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak;

• mengoptimalkan perkembangan anak secara holistik dan integratif; dan

• mempersiapkan pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.

2. Standar PAUD wajib dievaluasi dan disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global.

25


(26)

Standar Tingkat Pencapaian

Perkembangan Anak (1)

1. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat dicapai pada rentang usia tertentu.

2. Pertumbuhan anak merupakan pertambahan berat dan tinggi badan yang mencerminkan kondisi kesehatan dan gizi yang mengacu pada panduan pertumbuhan anak dan dipantau menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi Kartu Menuju Sehat (KMS), Tabel BB/TB, dan alat ukur lingkar kepala.


(27)

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (2)

3. Perkembangan anak merupakan integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional, serta seni.

4. Perkembangan merupakan perubahan perilaku yang berkesinambungan dan terintegrasi dari faktor genetik dan lingkungan serta meningkat secara individual baik kuantitatif maupun kualitatif.

5. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses layanan PAUD yang bermutu.


(28)

Standar Isi (1)

1. Lingkup materi Standar Isi meliputi program

pengembangan yang disajikan dalam bentuk

tema dan sub tema.

2. Tema dan sub tema disusun sesuai dengan

karakteristik, kebutuhan, tahap

perkembangan anak, dan budaya lokal.


(29)

Standar Isi (2)

3. Pelaksanaan tema dan sub tema dilakukan dalam

kegiatan pengembangan melalui bermain dan

pembiasaan.

4. Tema dan sub tema dikembangkan dengan

memuat unsur-unsur nilai agama dan moral,

kemampuan

berpikir,

kemampuan berbahasa,

kemampuan sosial-emosional, kemampuan

fisik-motorik, serta apresiasi terhadap seni.


(30)

Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini (1)

1. Lingkup perkembangan sesuai tingkat

usia anak meliputi aspek nilai agama

dan

moral,

fisik-motorik, kognitif,

bahasa, sosial-emosional, dan seni.


(31)

Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini (2)

2. Nilai agama dan moral meliputi kemampuan

mengenal

nilai

agama

yang dianut,

mengerjakan

ibadah,

berperilaku jujur,

penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga

kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui

hari besar agama, menghormati, dan toleran

terhadap agama orang lain.


(32)

Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini (3)

3. Fisik-motorik meliputi:

a) motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;

b) motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan

c) kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya


(33)

Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini (4)

4. Kognitif meliputi:

a) belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan

sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam

konteks yang baru;

b) berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan

c) berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan


(34)

Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini (5)

5. Bahasa terdiri atas:

a) memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan;

b) mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan

bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar

bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan; dan

c) keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta

memahami kata dalam cerita.


(35)

Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini (6)

6. Sosial-emosional meliputi:

a) kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain;

b) rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas

perilakunya untuk kebaikan sesama; dan

c) perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain

dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.


(36)

Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini (7)

7. Seni

meliputi kemampuan mengeksplorasi

dan

mengekspresikan

diri, berimajinasi

dengan gerakan, musik, drama, dan beragam

bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa,

kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya

seni, gerak dan tari, serta drama.


(37)

37

Penyusunan Kurikulum PAUD dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Berpusat pada anak, termasuk anak yang mempunyai kebutuhan khusus.

2. Kontekstual yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kondisi sekolah, dan kebutuhan anak. 3. Mencakup semua dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan mencakup semua program pengembangan yang direncanakan dan disajikan secara terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan tahap perkembangan anak.


(38)

38

4. Agar semua program pengembangan menjadi dasar pembentukan kepribadian anak secara utuh dalam pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial anak.

5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak karena anak akan belajar dengan baik jika kebutuhan fisik terpenuhi serta merasa tenteram, aman dan nyaman.

6. Mempertimbangkan cara anak belajar dari sederhana ke rumit, konkret ke abstrak, dari gerakan ke verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial.

7. Mempertimbangkan keterpaduan aspek dalam pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD-HI) yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak.


(39)

39

39

8. Menggunakan pendekatan belajar melalui bermain yang dirancang agar tercipta suasana yang menyenangkan,

9. Memberikan pengalaman belajar pada anak dengan memperhatikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis.

10. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Kurikulum perlu memuat keragaman potensi kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan daerah setempat untuk menghasilkan anak yang mengenal, mengapresiasi dan mencintai budaya daerah.


(40)

40

Prinsip Pembelajaran PAUD (1)

1. Pelaksanaan

pembelajaran

dilakukan melalui

bermain

secara

interaktif, inspiratif,

menyenangkan, kontekstual dan berpusat pada

anak untuk berpartisipasi aktif serta memberikan

keleluasaan

bagi

prakarsa,

kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis anak.


(41)

Prinsip Pembelajaran PAUD (2)

2. Interaktif

merupakan proses pembelajaran yang

mengutamakan interaksi antara anak dan anak,

anak

dan

pendidik,

serta

anak dan

lingkungannya.

3. Inspiratif

merupakan proses pembelajaran yang

mendorong perkembangan daya imajinasi anak.


(42)

Prinsip Pembelajaran PAUD (3)

4. Menyenangkan

merupakan proses pembelajaran yang

dilakukan dalam suasana bebas dan nyaman untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

5. Kontekstual

merupakan proses pembelajaran yang

terkait dengan tuntutan lingkungan alam dan

sosial-budaya.

6. Berpusat pada anak

merupakan proses pembelajaran

yang dilakukan sesuai dengan karakteristik, minat,

potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.


(43)

43

1. Belajar melalui bermain

2. Berorientasi pada perkembangan anak

3. Berorientasi pada kebutuhan anak

4. Berpusat pada anak

5. Pembelajaran aktif

6. Berorientasi

pada

pengembangan nilai-nilai

karakter. Pengembangan nilai-nilai karakter tidak

dengan pembelajaran langsung, akan tetapi

melalui pembelajaran untuk mengembangkan

kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta

melalui pembiasaan dan keteladanan


(44)

44

7. Berorientasi pada pengembangan

kecakapan hidup

8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif

9. Berorientasi pada pembelajaran yang

demokratis

10.Pemanfaatan media belajar, sumber belajar,

dan narasumber


(45)

45

Pembelajaran anak usia dini berpusat pada anak.

Pendekatan

pembelajaran

yang digunakan

adalah pendekatan saintifik yang mencakup

rangkaian

proses

mengamati, menanya,

mengumpulkan

informasi,

menalar, dan

mengomunikasikan. Keseluruhan proses tersebut

dilakukan dengan menggunakan seluruh indera

serta berbagai sumber dan media pembelajaran.


(46)

Pendekatan Saintifik PAUD

1. Mengamati

dilakukan untuk mengetahui objek di

antaranya dengan menggunakan indera seperti

melihat, mendengar, menghidu, merasa, dan meraba.

2. Menanya

, anak didorong untuk bertanya, baik

tentang objek yang telah diamati maupun hal-hal lain

yang ingin diketahui.

3. Mengumpulkan Informasi

dilakukan melalui beragam

cara, misalnya: dengan melakukan, mencoba,

mendiskusikan dan menyimpulkan hasil dari berbagai

sumber.


(47)

Pendekatan Saintifik PAUD

4. Menalar

merupakan kemampuan menghubungkan

informasi yang sudah dimiliki dengan informasi yang

baru diperoleh sehingga mendapatkan pemahaman

yang lebih baik tentang suatu hal.

5. Mengomunikasikan

merupakan kegiatan untuk

menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dalam

berbagai bentuk, misalnya melalui cerita, gerakan, dan

dengan menunjukkan hasil karya berupa gambar,

berbagai bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas,

kriya dari bahan daur ulang, dan hasil anyaman.


(48)

Beberapa Metode Pembelajaran PAUD

Bercerita

Demonstrasi

Bercakap-cakap

Pemberian tugas

Sosio-drama/bermain peran

Karyawisata

Projek

Eksperimen


(49)

Tantangan Implementasi K13 PAUD (1)

Menyelaraskan antara Standar Nasional PAUD

dgn Kurikulum 2013 PAUD, termasuk dalam hal

pembagian kategori menurut umur biologis atau

umur perkembangan

Mengutamakan pelaksanaan Prinsip

Pembelajaran PAUD sebagai acuan utama para

pendidik dan pengelola.

Menyederhanakan beban administrasi guru

dalam pelaporan dan evaluasi serta penilaian

hasil belajar.


(50)

Tantangan Implementasi K13 PAUD (2)

• Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru, guru

pendamping, dan pengasuh PAUD melalui pendidikan dan pelatihan secara besar-besaran dgn tetap menjaga kualitas dgn melibatkan semua mitra yg potensial.

• Memperluas pemenuhan Standar Pendidikan Anak Usia

Dini dan mendukung pelaksanaan kurikulum K13 PAUD

• Mengurangi dampak penurunan mutu pembelajaran

akibat peningkatan akses secara besar-besaran.

• Menciptakan kebijakan dan peraturan perundangan

untuk peningkatan koordinasi antar sektor pemerintah termasuk dengan pemerintah daerah dan

pemberdayaan peran swasta.


(51)

51

Jumlah & Kualifikasi Guru PAUD

Jenjang Pendidikan Guru PAUD

Non Formal = 385.304

1.SMP : 4%

2.SMA : 50%

3.Diploma : 13%

4.S1 : 32%


(52)

Persentase guru TK menurut pendidikan, 2012

Sumber: diolah dari database guru 2012

Guru TK umumnya belum memenuhi kualifikasi S1/D4. Kondisi guru PAUD non-formal tentunya lebih buruk lagi


(53)

0 10 20 30 40 50 Ra ta -ra ta p er ki ra an n ila i

SD SLB SMA SMK SMP TK

<D3 D3 S1 S2/S3 <D3 D3 S1 S2/S3 <D3 D3 S1 S2/S3 <D3 D3 S1 S2/S3 <D3 D3 S1 S2/S3 <D3 D3 S1 S2/S3

Rata-rata nilai Uji Kompetensi Guru menurut jenjang dan kualifikasi akademik guru

Guru yang berpendidikan S1/D4 keatas tidak jauh lebih tinggi nilai UKGnya dibanding guru dengan pendidikan yang lebih rendah. Tantangan untuk meningkatkan efektivitas program pengembangan kualitas guru/pendidik.53


(54)

Potensi (1)

• Adanya dukungan kebijakan berbagai sektor untuk layanan PAUD: Stranas PAUD-HI, UU Sisdiknas , Permendikbud

146/2014 (Standar mutu PAUD, Permendikbud 137/2014 (Kurikulum PAUD), Permendagri 19 (Posyandu sebagai layanan sosial dasar) UU Kesehatan, UU ASI, Gerakan Nasional PAUD, Gerakan BUNDA PAUD.

• Perpres 60/2013 sebagai payung hukum untuk pelaksanaan PAUD holistik integratif sehingga sangat mendukung dalam intervensi lintas sektor.

• Besarnya dukungan peran swasta (orangtua) dalam penyelenggaraan layanan PAUD


(55)

Potensi (2)

• Tersedia berbagai forum peningkatan mutu (Pelatihan

Berjenjang, Pelatihan Pemda, Pelatihan HIMPAUDI dan IGTK serta Organisasi Profesi lain, Pelatihan oleh PT, Magang,

Gugus PAUD, Tanggug Jawab Sosial Perusahaan/CSR dll)

• Makin banyaknya perguruan tinggi yang memiliki jurusan PG PAUD (calon pendidik PAUD yang kompeten tersedia)

• Ada dukungan dana (terbatas) dari Pusat maupun daerah ( (BoP, Bantuan PAUD Rintisan, BoP Daerah, insentif tendik)

• Peluang pemanfaatan

dana desa


(56)

56


(57)

LAMPIRAN

KOMPETENSI INTI (KI)

DAN

KOMPETENSI DASAR (KD)

KURIKULUM PAUD 2013


(58)

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti yaitu:

1. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan

4. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

• Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi


(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

68


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

68 Terima kasih