Analisa Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Pematang Siantar

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Umum
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan akan
transportasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kita dituntut
untuk dapat hidup lebih efektif dan efisien, baik dari segi waktu maupun biaya.
Hal ini terlihat dari pola kehidupan masyarakat terutama di daerah perkotaan
(Hermariza,2008)
Permasalaan yang dihadapi di Indonesia adalah jumlah kecelakaaan
lalulintas yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah kejadian
kecelakaan yang cukup tinggi. Ketidak-pastian terhadap tingkat keselamatan pada
jalan ini perlu mendapat perhatian dan penanganan secara komprehensif,
sistimatik dan kontinyu.
Menurut (Dwi, 2006) dalam Maya (2011) kecelakaan lalu-lintas
merupakan masalah yang serius di Indonesia. Dilihat dari segi makro ekonomi,
kecelakaan merupakan inefisiensi terhadap penyelenggaraan angkutan, artinya
suatu kerugian yang mengurangi kuantitas dan kualitas orang dan/atau barang
yang diangkut sekaligus menambah totalitas biaya penyelenggaraan angkutan.
Pada moda transportasi darat, selain kecelakaan kereta api, kecelakaan lalu
lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Dalam

kurun waktu dua belas tahun (1980 – 1992) telah terjadi 466.441 kecelakaan lalu
lintas dengan akibat 129.583 orang meninggal, 237.024 orang luka berat dan
329.756 orang luka ringan (Dewanti, 1996)dalam Sadar dan Robertus (2007)

Universitas Sumatera Utara

Kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang banyak menelan korban jiwa
maupun kerugian harta benda hingga kini masih menjadi fenomena yang belum
dapat terselesaikan dengan tuntas, meskipun berbagai usaha telah dilakukan untuk
menanggulanginya. Kecelakaan lalu lintas umumnya terjadi karena berbagai
faktor secara bersama-sama, seperti pelanggaran atau tindakan tidak hati-hati para
pengguna jalan (pengemudi kendaraan bermotor dan pejalan kaki), kondisi jalan,
kondisi kendaraan, cuaca dan jarak pandang (Hermawati dan Oka, 2011).
Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22 Tahun 2009
menyatakan ; “Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak
diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna
Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.”

I.2 Latar Belakang
Kota Pematang Siantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara,

dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut setelah Medan. Karena letak
Pematang Siantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera.
Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk sebanyak 240.787
jiwa (BPS 2000). Kota Pematang Siantar yang hanya berjarak 128 km dari Medan
dan 52 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan yang
hendak ke Danau Toba.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.1 Peta Jaringan Jalan Kota Pematang Siantar (Googlemap.com)

Kota Pematang Siantar terletak diantara 2º54'40'' - 3º01'09'' LU dan
99º01'10''-99º06'23'' BT. Posisi Kota Pematang Siantar ada dibagian Timur
Propinsi Utara pada ketinggian tempat 400 m diatas permukaan laut dan kondisi
wilayah relatif bergelombang. Secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan dan
43 Kelurahan.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.2 Peta Administratif (sumber : Google.com)


Kekuatan daerah yang dimiliki Kota Pematang Siantar terkonsentrasi pada
perdagangan dan jasa serta Kota transit wisata. Sektor perdagangan yang menjadi
andalan perekononian Kota Pematang Siantar di samping sektor industri
mengalami pertumbuhan dalam kontribusi terhadap perekonomian daerah.
Sebagai Kota perdangan, secara geografis Kota Pematang Siantar diapit
Kabupaten Simalungun yang memiliki kekayaan Perkebunan karet, sawit, teh dan
pertanian. Kota ini juga menghubungkan jalan darat ke Kabupaten-kabupaten
lainnya, seperti Toba Samosir, Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan. Sudah tentu,

Universitas Sumatera Utara

posisinya sangat strategis sebagai Kota transit perdangangan antar Kabupaten atau
Transit wisata ke Danau Toba Parapat.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk di Kota Pematang Siantar dan juga
pertumbuhan pusat-pusat perekonomian masyarakat yang terus berkembang, hal
ini ternyata berpengaruh terhadap tingkat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di
kota ini. Hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah kecelakaan sejak 5 tahun
terakhir di Kota Pematang Siantar (Polda Sumatera Utara Direktorat Lalu Lintas
Provinsi Sumatera Utara).

Kecelakaan lalu lintas merupakan permasalahan yang membutuhkan
penanganan yang serius. Karena kerugian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas
sangat besar. Kerugian tersebut tidak hanya mengakibatkan PDO (Property
Damage Only) atau yang disebut kerugian materil, tetapi juga injury (luka ringan
dan luka berat) dan fatal (meninggal dunia) bagi korban maupun pelaku
kecelakaan lalu lintas. Penanganan lokasi rawan kecelakaan merupakan salah satu
tindakan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, jumlah korban kecelakaan lalu
lintas, dan mengurangi akibat kecelakaan lalu lintas (Firman, 2011).
Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan
jalan raya. Di negara maju masalah keselamatan jalan merupakan masalah yang
sangat diperhatikan guna mereduksi kuantitas kecelakaan yang terjadi. Hal ini
menjadi indikator terhadap pentingnya memahami karakteristik kecelakaan
(Maya, 2011).
Faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan karena
pemakai jalan, kondisi ruas jalan pada lokasi kejadian, kendaraan yang digunakan
pemakai jalan dan lingkungan sekitar lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas.

Universitas Sumatera Utara

Dengan adanya analisa mengenai faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas

pada ruas jalan Kota Pematang Siantar diharapkan dapat mengurangi tingkat
kecelakaan lalu lintas yang terjadi melalui solusi dan penanganan keselamatan
lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas dapat dihindari jika ada disiplin dari masing-masing
pihak, baik itu instansi yang berwenang dalam mengelola jalan raya maupun
pengemudi kendaraan itu sendiri. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
rangka mengurangi jumlah kecelakaan adalah dengan mengidentifikasi lokasi /
daerah yang menjadi titik rawan kecelakaan (blackspot). Dengan mengetahui
lokasi tersebut, maka dapat dilakukan penanganan khusus yang sesuai dan
diharapkan dapat mencegah dan mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan yang
terjadi di Pematang Siantar.

I.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa pokok
permasalahan utama yang berkaitan yaitu bagaimana jumlah kecelakaan yang
terjadi di ruas jalan Kota Pematang Siantar saat ini. Kecelakaan bisa diakibatkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Penentuan lokasi rawan kecelakaan
dapat digunakan untuk mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi. Sehingga
masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Faktor penyebab yang mempengaruhi kecelakaan itu sendiri diantaranya ialah

Manusia, Kendaraan, Jalan dan Lingkungan
2. Metode yang dapat digunakan dalam rangka mengurangi jumlah kecelakaan
adalah dengan mengidentifikasi lokasi/daerah yang menjadi titik rawan
kecelakaan (blackspot). Dengan mengetahui lokasi tersebut, maka dapat

Universitas Sumatera Utara

dilakukan penanganan khusus yang sesuai dan diharapkan dapat mencegah dan
mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan yang terjadi.
3. Ada atau tidaknya hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor penyebab
kecelakaan di Kota Pematang Siantar.

I.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Menganalisa faktor penyebab kecelakaan di Kota Pematang Siantar.
2. Menganalisa lokasi (daerah) rawan kecelakaan (blackspot) di Kota Pematang
Siantar.
3. Menganalisa hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor penyebab
kecelakaan di Kota Pematang Siantar.


I.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui faktor-fektor penyebab kecelakan di Kota Pematang Siantar.
2. Mengetahui lokasi rawan kecelakaan (blackspot) di Kota Pematang Siantar.
3. Mengetahui adakah hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor
penyebab
kecelakaan di Kota Pematang Siantar.
Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan, khususnya tentang analisa kecelakaan di jalan raya. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat dalam pengurangan kecelakaan dengan adanya
identifikasi daerah rawan kecelakaaan (blackspot) pada jalan raya. Bagi instansi
terkait, khususnya Bina Marga di lingkup perhubungan nasional. Sebagai alat

Universitas Sumatera Utara

bantu untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan jalan, baik di dalam kota,
antar kota maupun antar provinsi.

I.6 Ruang Lingkup Penelitian
Batasan penelitian yang akan digunakan agar penelitian ini lebih terarah
dalam meliputi :

1. Lokasi penelitian adalah ruas jalan di Kota Pematang Siantar.
2. Data-data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Untuk data primer
adalah hasil survey geometrik jalan. Untuk data sekunder didapatkan dari
pihak-pihak terkait. Data kecelakaan merupakan data kecelakaan lalu lintas di
Kota Pematang Siantar mulai tahun 2007 s.d tahun 2011.
3. Daerah/lokasi rawan kecelakaan (blackspot) dianalisa menggunakan metode
tingkat kecelakaan kecelakaan dengan parameter volume kendaraan dan
panjang jalan, dan metode pemeringkatan dengan pembobotan tingkat
kecelakaan dengan angka ekivalen kecelakaan.
4. Hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor penyebab kecelakaan
dianalisa dengan menggunakan metode analisis Uji Korelasi dan Regresi,
dimana analisa dilakukan hanya terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi,
diantaranya adalah hubungan jumlah kecelakaan dengan waktu kejadian (jam),
dan pelaku (jenis kelamin).

Universitas Sumatera Utara

I.7. Sistematika Penulisan
Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam studi ini, di dalam
penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab dengan

sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan
meliputi tinjauan umum, latar belakang, perumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, hipotesa,
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan kajian berbagai literatur serta hasil studi yang relevan
dengan pembahasan ini. Dalam hal ini diuraikan hal-hal mengenai Analisis
Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Kota Pematang Siantar.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang metode yang dipakai dalam penelitian ini,
termasuk pengambilan data, langkah penelitian, analisa data, serta
pemilihan wilayah penelitian
BAB IV ANALISIS DATA
Berisikan pembahasan mengenai data-data yang dikumpulkan, lalu
di analisis, sehingga dapat diperoleh kesimpulan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan yang telah
diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya, dan saran mengenai

hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan.

Universitas Sumatera Utara