Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Nilai Perusahaan
2.1.1.1 Pengertian Nilai Perusahaan
Menurut Keown (2004), nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat
berharga dan ekuitas perusahaan yang beredar. Dengan kata lain, nilai perusahaan
merupakan harga yang sedia dibayar oleh investor seandainya perusahaan dijual.
Nilai perusahaan dapat tercermin melalui harga saham, bagi perusahaan yang
menerbitkan saham dipasar modal. Semakin tinggi harga saham berarti semakin
tinggi tingkat pengembalian kepada investor dan itu berarti semakin tinggi juga
nilai perusahaan yang terkait dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri, yaitu
memaksimalkan

kemakmuran

pemegang

saham.

Faktor


yang

dapat

mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya yaitu pertumbuhan perusahaan,
kinerja keuangan, kebijakan hutang, kebijakan deviden, dan ukuran perusahaan.
Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan yang tidak konsisten. Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya
pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada
karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan. Terdapat beberapa
pendekatan analisis rasio menurut Brigham dan Houston (2001) yaitu: pendekatan
Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), Market Book Ratio (MBR),
enterprise value (EV), dan Tobin’s Q.Price Earning Ratio (PER) merupakan
sejumlah harga yang bersedia dibayarkan jika perusahaan tersebut dijual, yaiutu

8
Universitas Sumatera Utara

perbandingan antara price pershare dengan earnings per share. Market Book

Ratio (MBR) merupakan perbandingan antara nilai buku per lembar saham
dengan nilai pasar saham.Enterprise value (EV) merupakan nilai kapitalisasi
market yang dihitung sebagai nilai kapitalisasi pasar ditambah dengan total
kewajiban, minority interest dan saham preferen kemudian dikurangi total kas dan
ekuivalen kas.
Tobin’s Q merupakan nilai pasar dari suatu perusahaan dengan
membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan
dengan nilai penggantian aset perusahaan. Penelitian ini menggunakan Price to
book value (PBV) sebagai pengukur nilai perusahaan. PBV menggambarkan
seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. PBV yaitu
perbandingan dari harga saham dengan nilai buku. Nilai buku atau book value
merupakan perbandingan antara ekuitas saham dengan jumlah saham beredar
(Weston dan Brigham, 2006). PBV menunjukkan seberapa jauh sebuah
perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relative dengan jumlah modal
yang diinvestasikan(Utama danSantosa, 1998), sehingga semakin tinggi rasio
PBV menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham karena semakin tinggi PBV berarti mengindikasikan bahwa
harga saham semakin tinggi pula. Harga saham yang tinggi mencerminkan nilai
perusahaan yang tinggi. Teknik dan metode yang dikembangkan dalam mengukur
nilai perusahaan menurut Fama dan French (1998) yaitu:

-

pendekatan laba dengan metode rasio tingkat laba dan metode kapitalisasi
proyeksi laba;

9
Universitas Sumatera Utara

-

pendekatan arus kas dengan metode diskonto arus kas;

-

pendekatan dividen dengan metode pertumbuhan dividen;

-

pendekatan aktiva dengan metode penilaian aktiva;


-

pendekatan harga saham; dan

-

pendekatan economic value added.

2.1.1.2 Price to Book Value
Terdapat tiga penilaian penting dalam menilai nilai perusahaan.
Penilaian tersebut adalah penilain atas nilai buku (book value), nilai pasar (market
value) dan nilai instrinsik (intrinsik value) (Jogiyanto, 2003). Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan rasio Price to Book Value karena rasio Price to Book
Value adalah rasio yang paling sering digunakan untuk mengukur nilai
perusahaan.Tryfino, (2009 : 11) menyatakan bahwa
Price to Book Value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan
antara market value dengan book value suatu saham. Dengan rasio
PBV ini, investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali
market value suatu saham dihargai dari book value-nya. Rasio ini
dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga suatu saham

sehingga dari gambaran tersebut, secara tidak langsung rasio PBV ini
juga memberikan pengaruh terhadap harga saham.
Sihombing (2008:95) berpendapat bahwa Price to Boook Value (PBV) merupakan
suatu nilai yang dapat digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham
lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya.Rasio PBV
dihitung dengan membagi nilai pasar dari saham dibagi dengan nilai buku dari
ekuitas saat ini:
Rasio PBV = Nilai

Harga perlembar saham
buku ekuitas perlembar saham

10
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan rumus tersebut dapat dilihat bahwa harga saham berbading lurus
Price to Book Value. Oleh sebab itu, jika perusahaan ingin meningkatkan nilai
perusahaan maka perusahaan harus terlebih dahulu meningkatkan harga saham.
Peningkatan harga saham salah satunya dapat dicapai melalui peningkatan kinerja
keuangan.


2.1.2 Struktur Modal
Struktur

modal

merupakan

pembelanjaan

permanen

dimana

mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri
(Riyanto, 2001). Sedangkan menurut Halim (2007) yang dimaksud struktur modal
adalah perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat tetap, hutang
jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa. Van Horne dan Wachowicz
(2007) menyatakan,
struktur modal adalah sebagai bauran atau proporsi pendanaan permanen

jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas saham
preferen dan saham biasa. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa struktur modal merupakanpertimbangan proporsi pemakaian
antara hutang jangka pendek , hutang jangka panjang, saham preferen
dan saham biasa untuk pendanaan perusahaan.
sedangkan menurut Gittman (2003:516) bahwa struktur modal adalah
gabungan antara hutang jangka panjang dan modal yang harus dipertahankan oleh
perusahaan. Manajemen perusahaan mencari sumber dana selain dari internal
perusahaan

dalam

pemenuhan

kegiatan

pendanaan

operasional


perusahaan.Menurut Hasley (2005 : 19) pasar keuangan merupakan sumber
potensial untuk pendanaan perusahaan. Perusahaan mempertimbangkan beberapa

11
Universitas Sumatera Utara

hal

dalam

mencari

pasar

keuangan,meliputi

jumlah

pendanaan


yang

diperlukan,sumber pendanaan (pemilik atau kreditur), waktu pembayaran kembali
dan struktur perjanjian pendanaan. Pengaruh kebijakan keuangan yang dilakukan
perusahaan tentunya berdampak terhadap struktur modal yang terdapat dalam
laporan keuangan.Penentuan komposisi struktur modal yang tepat dapat
memberikan jaminan yang memadai terhadap dana yang ditanamkan perusahaan
baik oleh investor maupun kreditur.
Sumber internal adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan
sendiri didalam perusahaan, yang berarti suatu pembelanjaan dengan “kekuatan
sendiri”, Sedangkan sumber eksternal berasal dari pemilik yang merupakan
komponen modal sendiri dan dana yang berasal dari para kreditur yang
merupakan modal pinjaman atau hutang. Menurut Djohanputro (2008), sumber
pendanaan perusahaan yang berasal dari ekuitas dapat berupa laba ditahan dan
penerbitan saham. Laba ditahan merupakan sumber dana yang paling aman.
Namun, laba ditahan jumlahnya terbatas sehingga seringkali tidak mencukupi
untuk pembiayaan investasi perusahaan. Pendanaan ekuitas lainnya adalah dengan
penerbitan saham perusahaan. Pendanaan eksternal dengan penerbitan saham ini
menyebabkan sebagian hak kepemilikan perusahaan berpindah ke tangan pihak
lain. Di samping itu, penerbitan saham juga membutuhkan biaya yang lebih mahal

dibandingkan biaya utang. Namun demikian, salah satu keuntungan dari
penerbitan saham adalah perusahaan tidak perlu membayar dividen ketika sedang
mengalami kerugian. Berbeda dengan pendanaan utang yang tetap mewajibkan
perusahaan untuk membayar beban bunga, tidak peduli kondisi perusahaan sedang

12
Universitas Sumatera Utara

untung atau rugi. Sumber pendanaan utang dapat berasal dari utang jangka pendek
dan utang jangka panjang. Utang jangka pendek adalah utang yang waktu jatuh
temponya kurang dari satu tahun. Sementara utang jangka panjang adalah utang
yang waktu jatuh temponya lebih dari satu tahun. Menurut Subramanyam
danWild (2010), utang merupakan sumber pendanaan yang lebih disukai daripada
penerbitan saham karena dua alasan:
-

Bunga atas sebagian besar utang jumlahnya tetap, dan jika bunga lebih kecil
daripada pengembalian atas aset operasi bersih, selisih pengembalian tersebut
akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas.


-

Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak, sedangkan dividen
tidakDengan tambahan dana dari utang, perusahaan dapat menjadi lebih
produktif sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Namun
demikian, utang juga harus diimbangi dengan produktivitas yang baik. Sebab
jika tidak, perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena jumlah
utang yang harus dibayar berikut dengan bunganya melampaui jumlah laba
yang dihasilkan perusahaan.
Struktur modal yang optimal menurut Martono (2000 : 240) ialah

“struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan
ataubiaya modal rata-rata, sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan.”
Tingkat utang perusahaan dinyatakan dengan rasio leverage. Rasio leverage
meliputi Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR).
Dalam penelitian ini leverage diukurdengan menggunakan debt to equity
ratiodikenal sebagai ratio financial leverage. Selainmenggambarkan tingkat

13
Universitas Sumatera Utara

penggunaan hutangdalam struktur modal perusahaan yang bisamemberikan
tingkat

pengembalian

lebih

tinggi,debt

to

equity

ratio

juga

dapat

menggambarkanresiko dalam berinvestasi pada suatu perusahaan,hal ini
disebabkan karena debt to equity ratiomenggambarkan sejauh mana modal
pemilikdapat menutupi hutang-hutang kepada pihakluar. Debt to equity ratio
(DER) juga bisamemberikan gambaran mengenai struktur modalyang dimiliki
oleh perusahaan, sehingga dapatdilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatuhutang
(Ang,

1997).

Tingginya

rasio

debt

toequity

atau

rasio

financial

leveragemencerminkan tingginya resiko keuanganperusahaan.

2.1.2.1 Debtto Equity Ratio
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan.
Rumusan untuk mencari DER dapat digunakan perbandinganantara total utang
dengan total ekuitas sebagai berikut (John Wild, 2005:41).
Debt to Equity Ratio :

Total Liabilities
Equity

dimana: DER = Debt to Equity Ratio
TL = Total Liabilities
Equity = Total Equity
Semakin tinggi rasio leverage mengindikasikan bahwa semakin tinggi
beban yang ditanggung perusahaan, sehingga semakin tinggi pula risiko yang
ditanggungnya.

14
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
manajemen perusahaan (Brigham dan Houston, 2006). Profitabilitas menurut
Halim (2007) adalah ukuran sampai seberapa besar efektivitas manajemen dalam
mengelola aset dan modal yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba dari
aktivitas yang dilakukan perusahaan pada periode akuntansi tertentu. Perusahaan
yang memiliki profitabilitas atau tingkat pengembalian atas investasi yang sangat
tinggi menggunakan hutang yang relatif sedikit. Tingkat pengembalian yang
tinggi memungkinkan perusahaan membiayai sebagian besar kebutuhan
pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal.Menurut
Munawar (1995) ada beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas
perusahaan, yaitu :
-

Jenis Perusahaan Profitabilitas perusahaan akan sangat bergantung pada jenis
perusahaan, jika perusahaan menjual barang konsumsi atau jasa biasanya akan
memiliki keuntungan yang stabil dibandingkan dengan perusahaan yang
memproduksi barang-barang modal.

-

Umur Perusahaan Sebuah perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil
bila dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Umur perusahaan ini
adalah umur sejak berdirinya perusahaan hingga perusahaan tersebut masih
mampu menjalankan operasinya.

-

Skala Perusahaan Jika skala ekonominya lebih tinggi, berarti perusahaan dapat
menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat biaya rendah
tersebut merupakan cara untuk memproleh laba yang diinginkan.

15
Universitas Sumatera Utara

-

Harga Produksi Perusahaan yang biaya produksinya relatif lebih murah akan
memilikikeuntungan yang lebih baik dan stabil daripada perusahaan yang
biaya produksinya tinggi.

-

Produk yang Dihasilkan Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan
dengan kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut akan lebih
stabil daripada perusahaan
perusahaan

diukur

kemampuanmenggunakan

yang memproduksi barang. Profitabilitas
dengankesuksesan

aktivanya

secara

perusahaan

dan

produktif,dengandemikian

profitabilitas suatu perusahaandapat diketahui dengan membandingkan
antaralaba yang diperoleh dalam suatu periode denganjumlah aktiva atau
modal perusahaan.Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaiankebijakan
dan keputusan yang menunjukkanpengaruh gabungan dari kebijakan
likuiditas,menajemen aktiva dan manajemen utangterhadap hasil operasi
(Brigham dan Houston,2001).Pengukuran kinerja suatu perusahaanmerupakan
hal yang sangat penting terutamasekali untuk mengukur kinerja manajemen
dalammengelola perusahaan, dan biasanyamenggunakan ukuran profitabilitas.
Tingkatprofitabilitas
kemampuan

suatuperusahaan

perusahaan

memperlihatkanseberapa

untukmemperolehkeuntungan

dari

besar
investasi

yangdilakukan.

2.1.3.1 Rasio Pengukuran Profitabilitas
Perbandingan ini disebut rasioprofitabilitas (profitability ratio). Berikut
iniadalah beberapa ratio yang digunakan untukmengukur profitabilitas adalah

16
Universitas Sumatera Utara

sebagai

berikut

:Return

On

Asset

(ROA)ROA

merupakan

ukuran

kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba dengansemua aktiva yang
dimiliki oleh perusahaantersebut. Dalam hal ini laba yang digunakanadalah laba
setelah pajak (EAT). PerhitunganROA menurut Wild dkk (2005) adalah
sebagaiberikut :
ROA

=

Laba Bersih
Total Asset

X100%

Rasio profitabilitas return on assets(ROA) dapat dijadikan sebagai
ukuran daritingkat pengembalian yang dihasilkan oleh assetorganisasi (Atkinson
et. al, 2004) ataubagaimana kemampuan perusahaanmenghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkatasset tertentu. Semakin tinggi rasio yangdiperoleh maka
semakin

efisien

manajemen

assetperusahaan.

Dengan

demikian

ROA

dipakaiuntuk melihat berapa besar kombinasi pengaruhantara margin dan tingkat
perputaran asset(Higgins, 2004).

2.1.4. Ukuran Perusahaan
Hasil dari banyak studi menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan
menjadifaktor penting dalam penentu struktur modal, dan banyak studi
menemukanbahwa perusahaan yang besar lebih banyak menggunakan utang
daripadaperusahaan kecil (Chen dan Strange, 2006). Ini dikarenakan semakin
besarperusahaan, maka lebih memiliki arus kas yang lebih stabil, yang
dapatmengurangi risiko dari penggunaan utang (Chen dan Strange, 2006). Selain
ituperusahaan

besar

memiliki

default

risk

yang

lebih

rendah

dan

17
Universitas Sumatera Utara

memilikiprobabilitas kebangkrutan yang lebih rendah daripada perusahaan kecil
(ElsasdanFlorysiak, 2008).
Pada dasarnya, ukuran perusahaan dapat dinyatakan pada total aset,
logsize, penjualan dan kapitalisasi pasar. Perusahaan besar memiliki risiko
lebihrendah dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar
memilikikontrol yang lebih baik dari kondisi pasar, sehingga mereka mampu
menghadapipersaingan ekonomi. Selain itu, perusahaan-perusahaan besar
memiliki lebihbanyak sumber daya untuk meningkatkan nilai perusahaan karena
memiliki aksesyang lebih baik ke sumbersumber informasi eksternal daripada
perusahaan kecil(Yunila, 2010). Sementara itu, ukuran perusahaan juga
menentukan tingkatkepercayaan investor. Semakin besar perusahaan akan
menghasilkan pada lebihdikenal oleh masyarakat, yang berarti semakin mudah
untukmendapatkaninformasi yang akan meningkatkan nilai pemegang saham.
Bahkan perusahaanbesar yang memiliki total aset dengan nilai besar aset menarik
investor untukberinvestasi di perusahaan.
Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki
olehperusahaan, dapat digunakan untuk operasi perusahaan. Perusahaan
yangmemiliki total aset perusahaanmenunjukkan bahwa mereka telah mencapai
tahapkedewasaan dalam tahap ini di manaperusahaan memiliki arus kas positif
dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam waktu yang relatif lama, tetapi
jugamencerminkan bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil dan lebih
mampuuntuk membuat keuntungan dibandingkan dengan total aset yang
perusahaan

18
Universitas Sumatera Utara

kecil.Sehubungan

dengan

di

atas

paparan,

semakin

besar

ukuran

perusahaan,biasanya informasi yang tersedia untuk investor dalam membuat
keputusaninvestasi sehubungan dengan saham perusahaan semakin banyak
(Sircgar danUtama, 2005). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah proxy
untuk total Aset logaritma (Nuringsih 2005)
Ukuran perusahaan : SIZEit = Ln TAit
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu beserta dengan hasil pengujiannya dapat
dilihat dalam tabel 2.1 berikut ini.

Peneli
ti
Arindita,(201
5)

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul
Variabel Penelitian
Analisis Pengaruh
Struktur Modal,
Profitabilitas,
kebijakan dividen
dan size terhadap
Nilai perusahaan
pada perusahaan
whosale dan retail
diBEI

Pawangleman Pengaruh
(2015)
Solvabilitas dan
Rentabilitas

DER,ROA,DPR,
Ln Total Asset dan
PBV

ROE, DER, RPM dan
Ln Total Asset

Hasil
Penelitian
struktur
modal dan
kebijakan
dividen tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.
Variabel
profitabilitas
dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.
Hasil
penelitian
menunjukka

19
Universitas Sumatera Utara

terhadap Kinerja
Keuangan dengan
Ukuran Perusahaan
sebagai Variabel
Moderator pada
Grup Mopoli Raya

n bahwa
secara
simultan,
variabel
debt to
equity
ratiodanprofi
t margin
berpengaruh
secara positif
dan
signifikan
terhadap
return on
equity.
Secara
parsial,
debt to
equity ratio
memiliki
pengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
return on
equity,
sedangkan
variabel
profit margin
memiliki
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
return on
equity.
Ukuran
perusahaan
sebagai
variabel
pemoderasi
tidak mampu
memoderasi
hubungan
antara
solvabilitas

20
Universitas Sumatera Utara

danrentabilit
as terhadap
profitabilitas
perusahaan.
Lestari
Daulay
(2014)

PengaruhArus Kas
dan Profitabilitas
terhadap Nilai
Perusahaan pada
perusahaan
Manufaktur yang
terdaftar di Bei

PBV, Return on Asset,
dan Arus Kas

Hasil
penelitian ini
menunjukka
n bahwa
variable arus
kas bersih
dan ROE
secara
simultan
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.
Pengujian
secara
parsial
menunjukka
n bahwa
hanya
variable
Return on
Equity
(ROE) yang
berpengaruh
signifikan t
ehadap nilai
perusahaan,
sedangkan
variable arus
kas
bersih tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.

Situmorang

Pengaruh Struktur

Struktur Aktiva,

Secara

21
Universitas Sumatera Utara

(2010)

Aktiva,
Profitabilitas, dan
ukuran Perusahaan
terhadap Struktur
Modal (Pada
Perusahaan
Manufaktur yang
terdaftar diBEI)

ROA, ukuran
perusahaan dan DER

Nofrita
(2013)

PengaruhProfitabilit ROA, PBV,
as terhadap Nilai
Kebijakan Dividen
Perusahaan dengan
Kebijakan Dividen
sebagai Variabel
Intervenig pada
Perusahaan
Manufaktur yang
terdaftar diBEI

Rosita (2006)

Pengaruh
Kepemilikan
Manajerial,
Kebijakan Utang,
Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan
dan Kesempatan

Kepemilikan
Manajerial,
Kebijakan Utang,
Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan,Kesempat
an Investasi, dan
Kebijakan deviden

parsial
struktur
aktiva
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
struktur
modal,
sedangkan
profitabilitas
dan ukuran
perusahaan
tidak
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
struktur
modal
Profitabilitas
dan
kebijakan
deviden
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
nilai
perusahaan,
sedangkan
pengaruh
profitabilitas
terhadap
kebijakan
deviden
tidak
signifikan.
Hasil
penelitian ini
menunjukkan
bahwa
kebijakan
utang (Debt to
Asset
Ratio)

22
Universitas Sumatera Utara

Investasi terhadap
Kebijakan Dividen

berpengaruh
negatif
terhadap
kebijakan
dividen
(Dividen
Payout
Ratio). Akan
tetapi
kesempatan
investasi
berpengaruh
signifikan
terhadap
kebijakan
dividen
namun
dengan arah
positif.

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.3.1

Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah struktur
modal danprofitabilitas, sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah nilai
perusahaan dan yang menjadi variabel moderating adalah ukuran perusahaan.

23
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Ukuran Perusahaan
(Z)
H4

Struktur Modal
H1

(X1)
Nilai
H3

Profitabilitas
(X2)

H2

Perusahaan
(Y)

H5
Ukuran Perusahaan
(Z)

2.3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu
penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisisnya. Dari
kerangka konseptual yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

24
Universitas Sumatera Utara

2.3.2.1 Hubungan Antara Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Struktur Modal (capital structure) merupakan indikator penting bagi
perusahaan dalam menentukan sumber pendanaan yang digunakan untuk
membiayai aktivitas operasionalnya. Pendanaan perusahaan dapat menggunakan
modal sendiri (equity), utang (debt), maupun gabungan dari keduanya sesuai
kebutuhan. Masing-masing keputusan sumber pendanaan tersebut mempunyai
konsekuensi dan karakteristik keuangan yang berbeda terhadap perusahaan.
Umumnya perusahaan yang memiliki rasio utang yang tinggi memiliki risiko yang
tinggi terhadap kondisi keuangan perusahaan. Risiko yang tinggi tersebut akan berakibat
pada nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan investor tentu akan lebih menyukai
perusahaan yang memiliki risiko keuangan yang rendah. Penelitian yang dilakukan oleh
Ayu Sri dan Ary (2013) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara struktur
modal dengan nilai perusahaan.

H1 : Sturktur Modal Secara Parsial Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan

2.3.2.2

Hubungan Antara Profitabilitas Terhadap NilaiPerusahaan

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Profitabilitas adalah ukuran yang biasa digunakan untuk menilai kinerja keuangan
suatu perusahaan. Profitabilitas adalah hal yang sangat diperhatikan oleh investor.
Kinerja perusahaan yang tinggi biasanya juga akan diikuti oleh tingginya
kepercayaan

investor.

Kepercayaan

investor

mencerminkan

nilai

suatu

perusahaan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Arindita (2015)

25
Universitas Sumatera Utara

menyatakan

bahwa

profitabilitas

berpengaruh

signifikan

terhadap

nilai

perusahaan.
H2 :ProfitabilitasSecara Parsial Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
H3

: Struktur Modal dan Nilai Perusahaan Secara Simultan Berpengaruh
Terhadap Nilai Perusahaan

2.3.2.3 Hubungan Antara Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset perusahaan. Ukuran
perusahaan merupakan salah satu hal yang diperhatikan oleh investor. Perusahaan
yang besar biasanya lebih memiliki manajemen yang baik dalam hal pengelolaan
dana. Perusahaan yang besar biasany telah memiliki rencana jangka panjang
tentang keuangan perusahaan dan bagaimana menjalankan rencananya tersebut.
Semakin besar suatu perusahaan, investor biasanya akan lebih mempercayai
perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut dianggap mampu mengatur dan
mengontrol dengan struktur modal perusahaan.
H4: Struktur Modal Secara Parsial Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.
2.3.2.4 Hubungan Antara Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating
Ukuran perusahaan merupakan logaritma dari total aset perusahaan.
Perusahaan yang besar biasanya memiliki kinerja keuangan yang bagus. Kinerja

26
Universitas Sumatera Utara

keuangan pada suatu perusahaan dapat dilihat dari profitabilitas. Perusahaan yang
besar biasanya memiliki tingat profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan
perusahaan kecil. Dengan demikian investor akan lebih menyukai perusahaan
yang besar daripada perusahaan yang kecil dilihat dari tingkat profitabilitas.
H5 : Profitabilitas Secara Parsial Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.

27
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 94

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

0 7 19

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 109

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 4

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7