Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada PT. Asuransi Cigna Medan)

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A.

Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang penulis gunakan adalah bentuk penelitian
regresi yaitu penelitian yang tujuanya adalah melihat pengaruh dua atau
lebih variable, maka penulis menggunakan analisis kuantitatif sehingga
diharapkan dapat menjelaskan apakah ada pengaruh pemberian motivasi
terhadap kinerja pegawai.

B.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi CIGNA Putri Hijau, Medan

C.

Populasi dan Sampel
1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiono, 2005: 90). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah 30 pegawai PT. Asuransi CIGNA.

31
Universitas Sumatera Utara

2.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. (Sugiyono, 2003:91). Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagian
refresentatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi
keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (1996:104) apabila subjeknya atau
populasinya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan

prosedur pengambilan sampel adalah seluruh pegawai PT ASURANSI CIGNA
MEDAN yang berjumlah 30 orang.
D.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam mengumpulkan

data atau keterangan dan informasi adalah sebagai berikut :
1. Metode Pengumpulan Data Primer
Merupakan data yang langsung dari objek penelitian, terdiri dari :
f. Metode kuisoner dengan menyebarkan daftar pertanyaan secara tertutup
menyangkut penelitian kepada para responden dengan berbagai alternatif
jawaban.
g. Metode Observasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
fenomena yang terjadi dilapangan sesuai dengan fokus penelitian.

32
Universitas Sumatera Utara

2. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Merupakan data yang tidak secara langsung dari objek penelitian terdiri
dari :
a. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data melalui buku-buku,
makalah, literature, internet dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan
masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi, dengan cara mengkaji informan yang bersumber
dari dokumen-dokumen atau catatan-catatn yang menyangkut dengan
masalah penelitian.
E.

Teknik pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini

adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan
kepada responden (Sugiono 2004:108).
Adapun penentuan skor dari pernyataan yang ditentukan adalah :
a. Untuk alternative jawaban a diberi skor tertinggi 5
b. Untuk alternative jawaban b diberi skor tinggi 4
c. Untuk alternative jawaban c diberi skor sedang 3
d. Untuk alternative jawaban d diberi skor rendah 2

e. Untuk alternative jawaban e diberi skor terendah 1
33
Universitas Sumatera Utara

Kemudian untuk ,menentukan kategori jawaban responden terhadap
masing-masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah terlebih dahulu ditentukan skala interval. Berdasarkan alternative
jawaban dari masing masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya
dengan perhitungan sebagai berikut :
Skor tertinggi-Skor terendah
Banyaknya bilangan
Maka diperoleh:

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban pada masing-masing
variabel yaitu :

F.

a. Skor untuk kategori sangat tinggi


= 1,00 – 1,80

b. Skor untuk kategori tinggi

= 1,81 – 2,61

c. Skor untuk kategori sedang

= 2,62 – 3,42

d. Skor untuk kategori rendah

= 3,43 – 4,23

e. Skor untuk kategori sangat rendah

= 4,24 – 5,00

Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik


analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara

34
Universitas Sumatera Utara

variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.
Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif

sangat ditentukan oleh kualitas atau instrumen alat pengumpulan data yang
digunakan. Suatu instrumen data penelitian dikatakan berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang
harus disesuaikan dengan instrumen yang digunakan dalam mengelola data
penelitian.


c.

Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur. Instrumen dapat dikatakan valid jika terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas konstruk (construct).
Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson
(Arikunto, 2006 : 72) sebagai berikut :

Keterangan

: rxy

= Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N

= Jumlah Sampel


∑x

= Jumlah skor x
35
Universitas Sumatera Utara

∑y

= Jumlah skor y

∑xy

= Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat suatu data dikatakan valid maka perlu dilakukan perbandingan
antara nilai r hitung dengan r table. r table ditentukan dengan

d.


Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran
diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur
gejala yang sama.
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency
dengan Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus
Spearman Brown, dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen
genap (Sugiyono, 2005 : 126)
Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :

Keterangan : ri

= realiabilitas internal seluruh instrumen

36
Universitas Sumatera Utara


rb

= korelasi product moment antara belahan pertama
dan kedua

2.

Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi

rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)
(Sugiyono, 2005 : 212).
Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan

: rxy

= Koefisien korelasi antara gejala x dan y


N

= Jumlah Sampel

∑x

= Jumlah skor x

∑y

= Jumlah skor y

∑xy

= Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,
maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai
hubungan antara kedua variabel yaitu :
c.

Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.

37
Universitas Sumatera Utara

d.

Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel
kedua.

e.

Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan
hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara

kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau
interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu :
Tabel 2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,199

Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,399

Rendah

Antara 0,40 – 0,599

Sedang

Antara 0,60 – 0,799

Tinggi

Antara 0,80 – 1,000

Sangat Tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel
korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel
korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah
bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel) maka Ha diterima.

38
Universitas Sumatera Utara

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam
hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa
kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data
berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.

Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan
pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan
5 yang disebut frekuensi

b.

Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi,

c.

Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor,

d.

Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh,

e.

Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:
( )

f.

Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori

39
Universitas Sumatera Utara

g.

Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui
persamaan

Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program
MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin
Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang
telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala
interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik
yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.
3.

(Uji “t”)
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang

independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus
diujikan adalah Ho : ρ = 0, melawan Ha : ρ ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari
populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka
dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :

Keterangan : t = nilai hitung
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah data pengamatan
Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui
sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris.
40
Universitas Sumatera Utara

Kriteria pengujian adalah jika harga thitung < ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak
dan jika harga thitung > ttabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk
taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika

0 atau Ha : ρ <
0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji
pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang
diambil
4.

Koefisien Determinasi
Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen

besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun
rumus koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) :
D = (rxy)2 x 100%
Keterangan : D
rXY

5.

= koefisien determinan
= koefisien korelasi product moment antara X dan Y

Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu
variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana
adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206) :

41
Universitas Sumatera Utara

Y = a +Bx
Keterangan: Y

= Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan

a

= harga Y bila X = 0 (harga konstan)

B

= angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau
penurunan variabel

X

= Subjek variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu.

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

42
Universitas Sumatera Utara