Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan)

(1)

Draft Kuesioner

Medan, Mei 2014 Kepada Yth,

Bapak/ibu saudara/i Saudara/I Pegawai di,

Kantor Kecamatan Medan Timur Kota Medan Dengan hormat,

Dengan kerendahan hati, saya Deny Permana Banurea mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Ilmu Administrasi Negara, memohon kesediaan bapak/ibu saudara/i untuk mengisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan judul skripsi saya yaitu: Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan)

Pengisian daftar pertanyaan ini bertujuan untuk kepentingan akademis dan untuk melengkapi data dalam menyelesaikan penulisan skripsi bukan untuk dipublikasikan serta tidak ada hubungannya atau akibatnya dengan pekerjaan bapak/ibu saudara/i. Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas bantuan Bapak/ibu saudara/i saudara/i saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,


(2)

DAFTAR PERTANYAAN A. Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu saudara/i saudara/i.

2. Jawaban bapak/ibu saudara/i saudara/i berikan tidak berpengaruh terhadap karier/jabatan bapak/ibu saudara/i saudara/i. Untuk itu dimohon untuk memberikan jawaban subyektif yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.

B. Karakteristik Responden

1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia : a. < 20 tahun

b. 21-30 tahun c. 31-40 tahun d. 41-50 tahun e. >51 tahun 3. Pendidikan : a. SD

b. SMP/ Sederajat c. SMA/ Sederajat d. Sarjana Muda (D-3) e. Sarjana (S-1) f. Pasca Sarjana (S-2)


(3)

C. Daftar Pertanyaan Variabel X Motivasi

1. Apakah Bapak/Ibu Saudara/I memiliki kemauan untuk bekerja lebih giat agar hasilpekerjaan yang dicapai dapat lebih baik?

a. Saya sangat memiliki kemauan b. Saya memiliki kemauan

c. Saya kurang memiliki kemauan d. Saya tidak memiliki kemauan e. Saya sangat tidak memiliki kemauan

2. Apakah lingkungan kerja Bapak/Ibu saudara/I mendukung untuk mencapai proses kerja yang nyaman dan bersahabat, dalam hal penataan ruang kerja, maupun sikap kordinasi antar sesame pegawai?

a. Sangat mendukung b. Mendukung

c. Kurang mendukung d. Tidak mendukung e. Sangat tidak mendukung

3. Apakah Bapak/Ibu Saudara/I membutuhkan rasa aman dan ketenangan disaat proses penyelesaian pekerjaan?

a. Sangat membutuhkan b. Membutuhkan

c. Sedikit membutuhkan d. Tidak membutuhkan e. Sangat tidak membutuhkan

4. Apakah atasan Bapak/Ibu saudara/I memberikan penghargaan atas prestasi kerja dan kreativitas yang anda capai?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Jarang

e. Tidak pernah

5. Apakah kenaikan pangkat yang diberikan kepada Bapak/Ibu saudara/I telah sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan?


(4)

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Jarang

e. Tidak pernah

6. Apakah hukuman yang diberikan kepada para pegawai adil serta dilakukan tepat waktu sesuai dengan kesalahan yang dilakukan para pegawai?

a. Sangat adil b. Adil

c. Kurang adil d. Tidak adil e. Sangat tidak adil

7. Apakah Bapak/Ibu saudara/I mampu dan menguasai bidang pekerjaan yang dibebankan kepada anda?

a. Sangat mampu b. Mampu

c. Kurang mampu d. Tidak mampu e. Sangat tidak mampu

8. Apakah Bapak/ibu saudara/I memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik di antara sesama pegawai?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Jarang


(5)

D. Daftar Pertanyaan Variabel Y Kinerja Pegawai

9. Apakah bapak/ibu saudara/i dalam menjalankan tugas bersungguh-sungguh dengan rasa penuh tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan tugas?

a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang

10. Apakah tingkat pengalaman Bapak/Ibu selama bertugas berpengaruh terhadap penyelesaian tugas?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju c. Kurang Setuju

11. Apakah bapak/ibu saudara/i menaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang berlaku?

a. Selalu menaati d. Jarang menaati b. Sering menaati e. Tidak Pernah menaati c. Kadang- kadang menaati

12. Apakah bapak/ibu saudara/i berusaha mengeluarkan potensi diri dan ide-ide baru dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna?

a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang

13. Apakah Bapak/ Ibu sudah memiliki kerjasama yang baik dengan pimpinan dan para pegawai yang lain?


(6)

a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang

14. Apakah jenis pekerjaan yang dibebankan kepada bapak/ibu saudara/i sesuai dengan jenjang pendidikan yang bapak/ibu saudara/i miliki?

a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang

15. Apakah bapak/ibu saudara/i dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

a. Selalu tepat waktu d. Jarang tepat waktu b. Sering tepat waktu e. Tidak Pernah tepat waktu c. Kadang- kadang tepat waktu


(7)

Tabel Korelasi Product Moment

Variabel X

N/Pert. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. jumlah

rata-rata

1. 4 5 4 4 5 3 4 4 33 4,125

2. 4 5 4 4 5 5 5 3 35 4,375

3. 4 4 3 3 4 3 4 5 30 3,75

4. 3 3 5 4 3 3 3 5 29 3,625

5. 4 3 5 5 3 4 4 3 31 3,875

6. 5 4 4 4 4 3 4 4 32 4

7. 4 4 4 4 4 3 3 4 30 3,75

8. 5 4 4 4 4 4 5 4 34 4,25

9. 5 4 4 4 4 4 5 3 33 4,125

10. 4 5 5 5 4 3 4 5 35 4,375

11. 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4,125

12. 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4,25

13. 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4,125

14. 3 3 5 3 4 5 3 4 30 3,75

15. 4 5 5 4 5 5 4 3 35 4,375

16. 4 4 5 4 4 5 4 4 34 4,25

17. 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4

18. 5 5 4 4 4 4 4 3 33 4,125

19. 4 5 4 3 4 5 4 3 32 4

20. 4 5 4 4 4 4 4 5 34 4,25

21. 4 4 5 5 5 4 4 3 34 4,25

22. 4 4 4 4 4 5 4 4 33 4,125

23. 5 5 5 5 4 3 4 4 35 4,375

24. 4 5 4 4 4 5 4 5 35 4,375

25. 5 4 4 5 4 4 3 4 33 4,125

26. 4 4 4 5 4 3 4 4 32 4

27. 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4

28. 4 4 3 4 5 4 4 3 31 3,875

29. 4 4 3 5 4 3 3 5 31 3,875

948 variabel y

N/Pert. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. jumlah rata-rata

1. 4 3 5 5 4 4 4 29 4,142857

2. 4 4 4 5 4 5 4 30 4,285714

3. 4 5 4 4 3 4 5 29 4,142857

4. 5 4 5 4 4 3 4 29 4,142857


(8)

DAFTAR PUSTAKA

Aida dan Listianingsih, Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward dan

Profit Center Terhadap Hubungan Antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial. Yogyakarta, Symposium Nasional Akuntansi

(SNAVIII), 2005.

Badudu, J.S, Sutan Muhammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pustaka Sinar Harapan, 2001.

Dadang, Juliantara. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Pelayanan

Publik. Pembaruan, Yogyakarata, 2005.

Gibson, James L. Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses). Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.

Hadayaningrat, Soewarno, Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen, BPK Gunung Agung, Jakarta, 1995.

Handoko, H.T. Manajemen. BPFE, Yogyakarta, 1984.

Hasibuan, Malayu S.P. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan

Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta, 1996.

Kumorotomo, Wahyudi. Etika Administrasi Negara. Jakarta, 1994.

Moenir. HAS.. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2002.

Nasir, Muhammad H. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kejelasan

Peran dan Pemberdayaan Phisikologis dan Kinerja

Manajerial.Yogyakarata, Simposium Nasional Akuntansi (SNA X), 2007. Penyusunan Standar Pelayanan Publik, LAN. 2003.

Siagian, S.P. Kiat Meningkatkan Produktivitas, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei, LP3ES,

Jakarta, 1995.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2004. Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, PT Raja Grafindo


(9)

Sumber Lain :

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003 Tentang pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Umum.


(10)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III. 1 Gambaran Umum Kota Medan

Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah1

1

http://www.pemkomedan.go.id

.Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regional/nasional. Secara umum ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, (1) faktor geografis, (2) faktor demografis dan (3) faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya, yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota


(11)

termasuk pilihan-pilihan penanaman modal (investasi).Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan.

Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis


(12)

Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun kuar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.

III.1.1 Letak Geografis

Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44° BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Sebelah barat dan timur Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini menyebabkan Medan


(13)

berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kotamadya Medan memiliki 21 Kecamatan dan 158 Kelurahan.

III.1.2. Demografi Penduduk

Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fakir masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.

Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi.


(14)

Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun.

Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.

Tabel III.1.2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Di Kota Medan Tahun 2005 – 2009

Tahun

Jumlah Penduduk

Luas Wilayah (KM²)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM²)

[1] [2] [3] [4]

2005 2.036.185 265,10 7.681

2006 2.067.288 265,10 7.798

2007 2.083.156 265,10 7.858

2008 2.102.105 265,10 7.929,5

2009 2.121.053 265,10 8.001


(15)

Melalui data tabel diatas diketahui, jumlah penduduk Kota Medan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

III.1.3 Visi dan Misi Kota Medan

Secara umum arah dan agenda pembangunan kota mengacu kepada visi 2 1. Jangka Panjang (Visi 2025) → Perda Nomor 8 Tahun 2009 : Kota Medan

yang maju, sejahtera, religius dan berwawasan lingkungan (Indikasi : Income perkapita Rp 72 Juta / tahun)

:

2. Jangka Menengah (Visi 2015) : Kota Medan menjadi Kota Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera

3. Jangka Pendek (Tahun 2011) : Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin dinamis dan berkualitas guna menciptakan kesempatan kerja yang luas, mengurangi kemiskinan, meningkatkan mutu pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat (Indikasi : Income perkapita menjadi Rp 41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010)

Misi Pemerintah Kota Medan Tahun 2011

Melaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan kota terutama pada 6 (enam) aspek dasar, yaitu :

1. Pelayanan pendidikan baik akses, kualitas maupun manajemen pendidikan yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan lulusan yang unggul.

2


(16)

2. Perbaikan infrastruktur, utamanya perbaikan jalan kota, jalan lingkungan, taman kota dan drainase serta penataan pasar tradisional secara simultan. 3. Pelayanan kesehatan, baik akses, mutu maupun manajemen kesehatan

yang semakin baik.

4. Peningkatan pelayanan administrasi public terutama pelayanan KTP/KK/Akte kelahiran dan perizinan usaha.

5. Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk meningkatkan kapasitas dan prestasi kerjanya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

6. Menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Catatan : Misi ini tidak ringan dan pencapaiannya akan dipengaruhi faktor eksternal dan internal. Untuk itu, kita harus bekerja lebih efektif.

Rencana Capaian Sasaran Pembangunan Kota Tahun 2011

1. Pencapaian PDRB menjadi sebesar Rp 85,85 Trilyun dari Rp 73,16 Trilyun Tahyn 2010. (Oleh karena itu, dunia usaha harus bekerja berdasarkan target PDRB, bukan volume APBD yang hanya sebesar Rp 2,9 Trilyun)

2. Income per kapita sebesar Rp 41,3 Juta dari Rp 36 Juta Tahun 2010. (Hal in akan mendorong kemampuan berkomunikasi masyarakat dapat lebih meningkat sehingga kesejahteraannya semakin tinggi)

3. Pertumbuhan ekonomi mencapai 7,5%-7,7% lebih tinggi dari target propinsi (6,5%) dan nasional (6,2%). (kita sebenarnya harus lebih berani,


(17)

mematok target menjadi 8%-8,5% untuk menciptakan lapangan kerja lebih luas)

4. Inflasi dibawah 1 digit (5%-5,5%) untuk menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat

5. Menurunkan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin masing-masing 1% dari tahun 2010.


(18)

(19)

1. Walikota

Walikota merupakan kepala daerah untuk daerah kota yang menjalankan penyelenggaraan pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintahan kota yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD. Walikota merupakan sebuah jabatan politis bukan Pegawai Negeri Sipil yang sejajar dengan Bupati dalam daerah kabupaten dan dipilih melalui Pemilihan Umum Daerah (PILKADA).

2. Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah Kota yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota. Sekretaris daerah mempunyai tugas membantu walikota dibidang hukum dan perundang-undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat, protokol serta fungsi pemerintah umum lainnya yang tidak tercakup dalam tugas dinas dan lembaga teknis, misalnya penanganan urusan kerjasama, perbatasan dan lain-lain, serta mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.

Fungsi Sekretasis daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya ialah, sebagai berikut:

1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan pemerintah daerah

2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan lembaga teknis daerah 3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah


(20)

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat daerah membawahkan 4 (empat) Asisten meliputi

1. Asisten Pemerintahan , terdiri dari :

a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum b. Bagian Hubungan Masyrakat

c. Bagian Hubungan Kerjasama

2. Asisten Kesejahteraan dan Kemasyarakatan , terdiri dari : a. Bagian Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat b. Bagian Agama dan Pendidikan

c. Bagian Administrasi Kemasyrakatan

3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan , terdiri dari : a. Bagian Adminstrasi Pembangunan

b. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam c. Bagian Administrasi Perekonomian 4. Asisten Administrasi Umum, terdiri dari :

a. Bagian Hukum

b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana c. Bagian Keuangan

d. Bagian Perlengkapan dan Asset e. Bagian Umum


(21)

III.2 Kecamatan Medan Timur

III.2.1 Visi dan Misi Kecamatan Medan Timur

Visi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut :

"Pelayanan dan pemberdayaan masyarakat yang professional, akuntabel, dan transparan di Kecamatan Medan Timur".

Misi Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2. Peningkatan partisipatif masyarakat dalam mensukseskan program-program pembangunan yang telah direncanakan dan ditetapkan dengan tetap mengedepankan asas pemberdayaan serta kemandirian.

3. Menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif dan efesien.

III.2.1 Struktur Organisasi Kecamatan Medan Timur

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan, No. 3 Tahun 2009, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daeah Kota Medan, suktur Oganisasi Kantor Camat Medan Timur terdiri dari :

1. Camat

2. Sekretaris Camat, membawahi : Sub Bagian Perencanaan, Sub-Bagian Umum dan Sub Bagian Keuangan

3. Seksi Pemerintahan


(22)

5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan 6. Seksi Kesejahteraan Sosial

Tugas Camat :

Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

Fungsi Camat :

1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum 3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan. 4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat Kecamatan.

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan

7. Melaksanakan Pelayanan Masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Kelurahan.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan fungsinya.


(23)

CAMAT

III.2.3 Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Medan Timur

III.2.4 Susunan Organisasi Kecamatan Medan Timur

Selaku SKPD Kantor Camat Medan TImur dibantu oleh 11 (sebelas) Kepala Kelurahan sebagai penerima tugas/wewenanag yang diberikan camat untuk menjabarkan program dibidang pemerintahan dan pembangunan ditingkat kelurahan.

KELURAHAN KODE

POS LINGKUNGAN

GANG BUNTU 20231 11

SIDODADI 20234 11

DURIAN 20235 12

GAHARU 20235 12

GLUGUR DARAT I 20238 13

GLUGUR DARAT II 20238 12

PULO BRAYAN DARAT I 20239 14

JABATAN FUNGSIONALIS SEKRETARIS CAMAT

BAGIAN UMUM BAGIAN PERENCA NAAN BAGIAN KEUANGAN KASI. PEMERIN TAHAN KASI. KEAMANAN & KETERTIBAN KASI. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KASI. KESEJAHTERAAN SOSIAL KELURAHAN


(24)

PULO BRAYAN DARAT I 20239 15

PULO BRAYAN BENGKEL 20239 11

PULO BRAYAN BENGKEL BARU 20239 12

PERINTIS 20239 5

III.2.4 Perangkat Kecamatan berdasarkan Kepangkatan

Jumlah Pegawai kantor Camat Medan Timur sebanyak 29 orang, dimana golongan IV sebanyak 1 orang atau 3,4 % ; Golongan III sebanyak14 orang atau 48,2 % ; dan Golongan II sebanyak 14 orang atau 48,2 %.

Keterangan : II/a = 11 orang II/b = 2 orang II/c = 1 orang II/d = 0 orang III/a = 3 orang III/b = 1 orang III/c = 6 orang III/d = 4 orang IV/a = 1 orang

37,93%

6,90% 3,45%

10,34% 3,45%

20,69%

13,79%


(25)

Jika dilihat berdasarkan latar belakang pendidikan maka yang berlatar pendidikan SMP sebanyak 2 orang atau 10% ; SMA dan SMK sebnyak 10 orang atau 25 % ; Sarjana ( S1 ) 16 orang atau 60% dan Pasca Sarjana (S2) sebanyak 2 orang atau 5 %.

Keterangan : 1. Sarjana 2. Pasca Sarjana 3. SMP

4. SMA/SMK

III.2.5 Wilayah Kecamatan

Wilayah Kecamatan Medan Timur berbentuk dataran dengan luas wilayah ± 726 ha. Terdiri dari 11 (sebelas ) Kelurahan dan 128 lingkungan. Kecamatan Medan Timur memiliki luas wilayah 5,33 km.

Batas – batas wilayah Kecamatan Medan Timur : 1. Sebelah Utara : Kecamatan Medan Deli

2. Sebelah Timur : Kecamatan Medan Tembung, Perjuangan dan Percut Sei Tuan

60%

5% 10%

25% 1

2 3 4


(26)

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Kota 4. Sebelah Barat : Kecamatan Medan Barat

III.2.5 Kependudukan

Distribusi penduduk dilihat dari jumlah penduduk per kelurahan maka Kelurahan Pulo Brayan Darat I memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduk sebanyak 21.815 jiwa dan 5.343 kepala keluarga yang tersebar di 14 lingkungan atau rata-rata 1.558 jiwa penduduk/lingkungan atau 382 Kepala Keluarga/Lingkungan.

Distribusi penduduk dilihat dari jumlah penduduk per kelurahan maka Kelurahan Printis memiliki jumlah penduduk paling sedikit dengan jumlah penduduk sebanyak 6.029 jiwa dan 1.471 kepala keluarga yang tersebar di lingkungan atau rata – rata 1.206 jiwa penduduk/lingkungan atau 294 kepala keluarga/lingkungan.

III.2.5 Fasilitas Kecamatan Medan Timur 1.Pendidikan

21815

18091 17730

13367

6029 15132

15285 12560 12350

8266 6460

0 5000 10000 15000 20000 25000


(27)

Dengan signifikannya jumlah sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Medan Timur dapat dikatakan bahwa Kecamatan Medan Timur merupakan icon pendidikan di Kota Medan. Tidak kurang dari 5 Universitas Swasta terbesar di Kota Medan bahakan di Sumatera Utara terletak di kecamatan ini diantaranya Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Nommensen, Universitas Sutomo, Universitas Sisingamangaraja, dan IT&B dengan kelas internasionalnya.

SEKOLAH NEGERI SWASTA JUMLAH

PAUD 3 25 28

SD 27 21 48

SLTP 3 16 19

SLTA 3 14 17

UNIVERSITAS 0 5 5

2. Kesehatan

Kecamatan Medan Timur juga memiliki fasilitas kesehatan yang sangat memadai. Dengan 10 rumah sakit yang 9 diantaranya adalah rumah sakit swasta dan satu lainnya adalah rumah sakit pemerintah.

SARANA JUMLAH

Rumah Sakit 10

Puskesmas 2

Balai Pengobatan Umum 11 Balai Kesehatan Ibu dan

Anak 10

Rumah Sakit Jiwa 1

Posyandu 78

Posyandu Lansia 10


(28)

Di Kecamatan Medan Timur, jumlah pelanggan Listrik Negara sebanyak 27.446

Rumah tangga. Jumlah tersebut sama dengan jumlah pelanggan air minum. Sementara masyarakat yang masih menikmati dan berlangganan Gas Negara sebanyak 2.860 sambungan. Saluran Gas yang ada di Kota Medan khususnya di Kecamatan Medan Timur merupakan saluran gas dari perusahaan gas yang sudah ada sejak zaman Belanda. Kebutuhan energi masyarakat di Kecamatan Medan Timur juga didukung dengan keberadaan SPBU yang cukup besar sebanyak 5 buah.

PELANGGAN JUMLAH

Listrik Negara 27.446

Gas Negara 2860

Air Minum 27.446


(29)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada Kantor Camat Medan Timur dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden sebanyak 29 orang pegawai sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian di distribusikan sebagai berikut :

4.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden, sehingga lebih memudahkan dalam penganalisaan dan memudahkan pemahaman atas objek dan subjek penelitian. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki Perempuan

20 9

69 31

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 29 orang (100%) yang terdiri dari laki-laki sebanyak 20 orang (69 %) dan responden perempuan sebanyak 9 orang (31 %).

Dari data yang diperoleh diatas, dapat dilihat bahwa frekuensi pegawai dengan jenis kelamin laki-laki jauh lebih banyak daripada pegawai yang berjenis kelamin


(30)

perempuan yaitu 69% berbanding 31 %. Sebagai Badan yang bertugas dalam bidang pelayanan publik, akan sangat dibutuhkan kesabaran, ketelatenan dan ketelitian untuk bekerja. Memang tidak ada penelitian yang pasti bahwa laki-laki lebih unggul dalam hal pelayanan publik dibandingkan perempuan, yang diperlukan adalah pengkajian ilmiah tentang pria, wanita dan lain-lain yang melakukan pekerjaan manajerial dan bukan manajerial dalam organisasi, untuk itu dibutuhkan data untuk mengkaji dan mengetahui perbedaan gaya dan karakteristik apabila perbedaan itu memang ada (Gibson, dkk, 1997).

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

<20 21-30 31-40 41-50 >51 0 5 11 5 8 0 17 38 17 28

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa yang menjadi responden terbanyak dalam penelitian ini adalah dengan karakteristik umur diantara 31-40 yaitu sebanyak 11 orang (38%) kemudian yang berumur >51 yaitu sebanyak 8 orang (28%), sedangkan karakteristik responden umur diantara 41-50 yaitu sebanyak 5 orang (17%).Responden yang berumur antara 21-30 sebanyak 5 orang (17%). Sedangkan responden yang berumur lebih kecil dari 20 tidak ada dalam penelitian ini.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pegawai berada pada kategori dewasa awal dan dewasa madya menurut pengkategorian umur yang dilakukan oleh Suryabarata (1998). Menurut Gibson, dkk (1997), karyawan yang lebih tua


(31)

mungkin dianggap lebih cakap dan diberi status atau posisi oleh suatu kelompok kerja karena semakin berpengalaman, maka tingkat kesuksesan kerja lebih tinggi. Untuk catatan usia produktif di Indonesia adalah 15 tahun - 64 tahun.

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir Jenjang pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD SMP SMA DIPLOMA SARJANA PASCA SARJANA - - 14 1 12 2 - - 48 4 41 7

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah yang memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 14 orang (48%). Kemudian SARJANA sebanyak 12 orang (41%), responden yang jenjang pendidikan terakhirnya PASCA SARJANA yaitu sebanyak 2 orang (7%) dan untuk jenjang pendidikan terakhir DIPLOMA sebanyak 1 orang (4%). Sedangkan responden yang memiliki jenjang pendidikan terakhir SD dan SMP tidak ada dalam penerlitian ini.

Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Dengan demikian Hariandja (2002: 169) menyatakan bahwa tingkat pendidikan seorang pegawai dapat meningkatkan daya organisasi dan memperbaiki kinerja organisasi.


(32)

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai dengan tingkat pendidikan SMA dan Sarjana merupakan sumberdaya yang diperlukan dan diunggulkan demi tercapainya tujuan organisasi, bahkan jika memungkinkan lebih tinggi lagi tingkat pendidikan nya, memang tingkat pendidikan Sarjana masih mendominasi di jajaran pegawai karena masih sedikit pegawai yang mau melanjutkan tingkat pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.

4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian

4.2.1 Jawaban Responden Tentang Motivasi (Variabel X)

Untuk mengetahui Motivasi pada Pegawai Kantor Kecamatan Medan Timur Kota Medan dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1 sebelumnya, di mana Motivasi diajukan 8 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e.

Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai budaya organisasi (variabel x) berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan.

Tabel 5

Distribusi jawaban responden mengenai keinginan pegawai untuk bekerja lebih giat pada Kantor Camat Medan Timut Kota Medan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Memiliki Kurang Tidak Sangat Tidak 7 20 2 - - 24 69 7 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan pada tabel 5 diketahui bahwa jawaban responden tentang keinginan pegawai untuk bekerja lebih giat terdapat 20 orang (69%), yang menjawab


(33)

memiliki, responden yang menjawab sangat sebanyak 7 orang (24%). Kemudian responden yang menjawab kurang sebanyak 2 orang (7%) dan responden yang menjawab tidak dan sangat tidak tidak ada.

Dari data yang diperoleh diatas maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai memiliki kemauan untuk bekerja lebih giat dalam melaksanakan tugasnya agar hasil pekerjaan yang dicapai dapat lebih baik, namun sebagai badan atau instansi, tentu keinginan bekerja para pegawai memiliki batasan-batasan dan harus sesuai dengan kode etik pegawai dan tata tertib organisasi yang telah ditetapkan.

Tabel 6

Distribusi jawaban responden tentang situasi dan lingkungan kerja yang mendukung pada Kantor Camat Medan Timut Kota Medan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Mendukung Kurang Tidak Sangat Tidak 10 16 3 - - 35 55 10 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa jawaban responden tentang situasi dan lingkungan kerja yang mendukung terdapat 10 orang (35%) yang menjawab sangat, 16 orang (55% ) responden yang menjawab mendukung. Kemudian responden yang menjawab kurang sebanyak 3 orang (10%), sedangkan yang menjawab tidak dan sangat tidak mendukung tidak ada.

Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa situasi dan lingkungan kerja pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan mendukung proses komunikasi antar sesama pegawai serta mendukung proses dalam bekerja atau melaksanakan tugasnya secara efektif.


(34)

Tabel 7

Distribusi jawaban responden tentang rasa aman dan ketenangan disaat proses penyelesaian pekerjaan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Membutuhkan Kurang Tidak Sangat Tidak 10 16 3 - - 35 55 10 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa jawaban responden tentang rasa aman dan ketenangan di saat proses penyelesaian pekerjaan terdapat 10 orang (35%) yang menjawab sangat, 16 orang (55%) responden yang menjawab membutuhkan. Kemudian responden yang menjawab kurang sebanyak 3 orang (10%), dan responden yang menjawab tidak dan sangat tidak tidak ada.

Berdasarkan data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa rasa aman dan ketenangan di saat proses penyelesaian pekerjaan dibutuhkan oleh setiap pegawai.

Tabel 8

Distribusi jawaban responden tentang pemberian penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 7 19 3 - - 25 65 10 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa jawaban responden tentang pemberian penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja terdapat 7 orang (25%) yang menjawab selalu, 19 orang (65%) responden yang menjawab sering dan yang


(35)

menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang (10%). Sedangkan untuk kategori jawaban jarang dan tidak pernah tidak ada responden yang menjawab.

Dari data yang diperoleh di atas, dapat disimpulkan bahwa pimpinan kecamatan telah rutin memberikan penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja dari setiap karyawannya.

Tabel 9

Distribusi jawaban responden tentang kenaikan pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

5 22

2 - -

17 76 7

- -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa jawaban responden tentang kenaikan pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan terdapat 5 orang (17%) yang menjawab selalu, 22 orang (76% ) responden yang menjawab sering dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang (7%). Sedangkan untuk kategori jawaban jarang dan jawaban tidak pernah, responden tidak ada yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kenaikan pangkat yang diberikan kepada setiap pegawai telah sesuai dengan kurun waktu yang telah ditetapkan oleh organisasi.


(36)

Tabel 10

Distribusi jawaban responden tentang hukuman yang diberikan kepada pegawai adil serta dilakukan tepat waktu sesuai dengan kesalahan yang

dilakukan pegawai

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Adil Kurang

Tidak Sangat Tidak

7 13

9 - -

24 45 31 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa jawaban responden tentang hukuman yang diberikan kepada pegawai adil serta dilakukan tepat waktu sesuai dengan kesalahan yang dilakukan pegawai terdapat 7 orang (24%) yang menjawab sangat, 13 orang (45% ) responden yang menjawab adil dan yang menjawab kurang sebanyak 9 orang (31%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak dan sangat tidak, responden tidak ada yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hukuman yang diberikan kepada pegawai telah adil dan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan pegawai. Dengan adanya pemberian hukuman kepada pegawai diharapkan dapat meredam kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pegawai.


(37)

Distribusi jawaban responden tentang kemampuan dan penguasaan bidang pekerjaan yang dibebankan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Mampu Kurang Tidak Sangat Tidak 3 21 5 - - 10 73 17 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa jawaban responden tentang kemampuan dan penguasaan bidang pekerjaan yang dibebankan terdapat 3 orang (3%) yang menjawab sangat, 21 orang (73%) responden yang menjawab mampu dan responden yang menjawab kurang 5 orang (5%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak dan sangat tidak responden tidak ada yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas para pegawai mampu dan menguasai bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Tabel 12

Distribusi jawaban responden tentang memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara sesama

pegawai

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 6 15 8 - - 21 52 27 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa jawaban responden tentang memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara sesama pegawai terdapat 6 orang (21%) yang menjawab selalu, 15 orang (52%)


(38)

responden yang menjawab sering dan responden yang menjawab kadang-kadang 8 orang (27%). Sedangkan untuk kategori jawaban jarang dan tidak pernah responden tidak ada yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara sesama pegawai.

4.2.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1 sebelumnya, di mana untuk kinerja pegawai diajukan 7 pertanyaan, yaitu 1 pertanyaan untuk masing masing indikator, dan setiap pertanyaan di beri alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan mengenai kinerja pegawai (variabel Y) berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan.

Tabel 13

Distribusi jawaban responden tentang kesungguhan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu Sering Kadang-kadang

11 15 3

38 52 10


(39)

Jarang Tidak pernah

- -

- -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa jawaban responden tentang kesungguhan pegawai dalam menjalankan tugasnya pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 15 orang (52%) responden yang menjawab sering, yang menjawab selalu sebanyak 11 orang (38%). Kemudian, 3 orang responden (10%) yang menjawab kadang-kadang dan tidak ada responden yang menjawab jarang dan tidak pernah.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki rasa tanggung jawab akan jabatan dan tugas yang diembannya. Ini menjadi penting, karena disaat kesetiaan dan tanggung jawab yang dimiliki pegawai hilang, maka organisasi sama sekali tidak akan berfungsi dengan baik.

Tabel 14

Distribusi jawaban responden tentang pengaruh tingkat pengalaman terhadap penyelesaian tugas

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat berpengaruh Berpengaruh Kurang berpengaruh

Tidak berpengaruh

9 16

4 -

31 55 14 -


(40)

Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa jawaban responden tentang pengaruh tingkat pengalaman terhadap penyelesaian tugas pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dalam menjalankan tugasnya terdapat 9 orang (31%) yang menjawab sangat berpengaruh, 16 orang (55%) responden yang menjawab berpengaruh. Kemudian responden yang menjawab kurang berpengaruh 4 orang (14%), untuk jawaban tidak berpengaruh dan sangat tidak berpengaruh, tidak ada responden yang memilih.

Dari data yang yang diperoleh diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengalaman berpengaruh terhadap penyelesaian tugas yang diembankan kepada para pegawai. Semakin lama pegawai melakukan sebuah pekerjaan secara berkala, maka tentu dia akan semakin terbiasa dan menguasai pekerjaan tersebut. Tingginya tingkat pengalaman yang dimiliki para pegawai dapat menjamin proses penyelesaian tugas yang minim akan kesalahan dan akan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, bahkan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

Tabel 15

Distribusi jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap peraturan yang berlaku pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu menaati Sering menaati Kadang- kadang menaati

Jarang menaati Tidak pernah menaati

8 14

4 3 -

28 48 14 10 -


(41)

Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 8 orang (28%) yang menjawab selalu menaati, 14 orang (48%) responden yang menjawab sering menaati. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang menaati sebanyak 4 orang (14%), 3 orang (10%) responden yang menjawab jarang menaati dan tidak pernah menaati, tidak ada responden yang memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan organisasi. Ketaatan para pegawai terhadap peraturan yang berlaku tentu akan membawa dampak yang positif terhadap organisasi. Peraturan dimaksudkan untuk mengontrol perilaku para pegawai dan tetap mengarahkan pegawai untuk tetap fokus dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan sehingga proses pencapaian tujuan berjalan dengan lancar.

Tabel 16

Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai untuk mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu Sering Kadang- kadang

Jarang Tidak pernah

16 10 3 - -

55 35 10 - -


(42)

Jumlah 29 100 Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 16 diketahui bahwa jawaban responden tentang usaha pegawai untuk mengerluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 16 orang (55%) yang menjawab selalu, 10 orang (35%) responden yang menjawab sering. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang, sebanyak 3 orang (10%), kemudian untuk jawaban jarang dan tidak pernah, tidak ada responden yang memilih.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah berusaha untuk mengeluarkan potensi diri yang dimilikinya dalam penyelesaian tugas yang dibebankan kepada para pegawai. Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa salah satu penyumbang kreatifitas organisasi adalah kepercayaan diri para pegawai atas potensi yang dimilikinya, ketika para pegawai telah mengeluarkan potensi yang dimilikinya maka organisasi akan mendapat nilai positif karena para pegawai akan bekerja secara maksimal.

Tabel 17

Distribusi jawaban responden tentang kerjasama yang dimiliki pegawai terhadap pimpinan dan pegawai lain

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

9 14

6 - -

31 48 21 - -

Jumlah 29 100


(43)

Berdasarkan tabel 17 diketahui bahwa jawaban responden tentang kerjasama yang dimiliki pegawai terhadap pimpinan dan pegawai lain, terdapat 9 orang (31%) yang menjawab selalu, 14 orang (48%) responden yang menjawab sering. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang (21%), sedangkan kategori jawaban jarang dan tidak pernah responden tidak memilihnya.

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah memiliki kerjasama yang baik antara sesama pegawai maupun dengan pimpinan. Kerjasama menjadi penting karena secara struktur, semua bagian yang terlibat di dalam organisasi saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama meskipun memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.

Tabel 18

Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat sesuai Sesuai Kurang sesuai

Tidak sesuai Sangat tidak sesuai

9 13 7 - - 31 45 24 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 18 diketahui bahwa jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai terdapat 9 orang (31%) yang menjawab sangat sesuai, 13 orang (45%) responden yang menjawab sesuai. Kemudian responden yang menjawab kurang sesuai sebanyak 7 orang (24%). Sedangkan untuk kategori jawaban tidak sesuai dan sangat tidak sesuai, tidak ada yang memilih.


(44)

Dari data yang diperoleh diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah mendapat beban tugas atau pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya. Suatu pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan baik apabila ditangani oleh orang yang memiliki kemampuan dalam bidang tersebut, dan sebaliknya hasil dari suatu pekerjaan tidak akan lebih baik bila dikerjakan oleh orang yang bukan bidang pekerjaan tersebut. Dengan kata lain suatu jabatan atau posisi dalam organisasi harus lah diisi oleh orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

Tabel 19

Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 13 14 2 - - 45 48 7 - -

Jumlah 29 100

Sumber:kuesioner 2014

Berdasarkan tabel 19 diketahui bahwa jawaban responden tentang ketepatan waktu dalam penyelesaian tugas oleh para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 13 orang (45%) yang menjawab selalu tepat waktu, 14 orang (48%) responden yang menjawab sering tepat waktu. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang tepat waktu sebanyak 2 orang (7%), dan tidak ada responden yang menjawab jarang tepat waktu dan tidak pernah tepat waktu.


(45)

Dari data yang diperoleh diatas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai menyatakan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan tepat waktu. Tentunya organisasi telah memiliki standar tentang batasan waktu tertentu untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan organisasi kepada para pegawai.Semakin tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu standar dalam penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, maka prestasi kerja tentunya dapat dikatakan semakin baik.


(46)

BAB V ANALISIS DATA

5.1. Klasifikasi Data

Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah di uraikan, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap data tersebut. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi terhadap data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden. Adapun skor untuk masing-masing jawaban yang digunakan untuk mengklasifikasikan data tersebut adalah (sugiono 2005:108) :

1 Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor tertingi : 5

2 Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor tinggi : 4

3 Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor sedang : 3

4 Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor rendah : 2

5 Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor terendah : 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka dapat ditentukan kelas intervalnya, dengan cara sebagai berikut:


(47)

Maka diperoleh:

5−1

8 = 0,80

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban pada masing-masing variabel yaitu :

Skor tertinggi-Skor terendah Banyaknya bilangan

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00

b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20

c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40

d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60

e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dan hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.

5.1.1. Motivasi (Variabel X)

Untuk melihat motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan maka dibutuhkan pengkategorian jawaban responden mengenai motivasi sebagaimana yang terdapat pada tabel dibawah ini.


(48)

Tabel 20

Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Nilai jawaban Kategori Frekuensi Persentasi (%)

4,21-5,00 3,41-4,20 2,61-3,40 1,81-2,60 1,00-1,80 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 10 19 - - - 35 65 - - -

Jumlah 29 100

Sumber : Kuesioner 2014

Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 20) di atas diketahui jawaban responden berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 10 orang (35%), kategori tinggi sebanyak 19 orang (65%) sedangkan untuk kategori sedang, rendah dan sangat rendah tidak ada.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan sudah bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas responden.

5.1.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Tabel 21

Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Nilai jawaban Kategori Frekuensi Persentasi (%)

4,21-5,00 3,41-4,20 2,61-3,40 1,81-2,60 1,00-1,80 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 11 18 - - - 38 62 - - -

Jumlah 29 100


(49)

Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 1) di atas diketahui jawaban responden berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 11 orang (38%), kategori tinggi sebanyak 18 orang (62%) sedangkan untuk kategori sedang, rendah dan sangat rendah tidak ada.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada kategori sangat tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan sudah bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas responden.

5.2. Pengujian Hipotesa

Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka penulis menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment di mana untuk mengetahui adanya pengaruh atau untuk menentukan besarnya koefisien korelasi antara dua variabel maka digunakan analisa korelasi.

Dari data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini maka hasilnya sebagai berikut :

N = 29 Σx = 948 Σy = 852 Σx2 = 31702 Σy2

= 25134 Σxy = 27895


(50)

Kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus Korelasi Pearson

Product Moment, maka didapatkan hasil sebagai berikut :

��� = �

.∑ �� −(∑ �) (∑ �)

�{�.∑ �2(∑ �)2}{.∑ �2(∑ �)2}

��� =

29 (27895)−(948)(852)

�{29(31072)−(948)2} {29(25134)(852)2}

��� =

808955−807696

�(901088−898704)(728886−725904)

��� =

1259

�(2384)(2982)

��� =

1259

√7109080

��� =

1259 2666.2873

��� = 0.4721

Setelah diuji secara empiris, maka hipotesa yang diajukan dapat diterima dan tidak menyimpang dari kerangka teori. Hal ini berarti motivasi mempunyai hubungan yang positif dengan kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan. Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus Korelasi Product

Moment, maka didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0,4721 untuk menentukan

signifikan antara pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan , maka harus diperbandingkan antara r yang diperoleh dengan rumus Korelasi Product Moment dengan r pada table (r tabel). Jika dilihat

pada r tabel koefisien korelasi Product Moment dengan taraf signifikan 5% untuk N


(51)

Jika dibandingkan dengan nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus Korelasi Product Moment, maka dapat dilihat bahwa r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus Korelasi Product Moment adalah lebih besar dibandingkan r tabel koefisien korelasi product moment (0,472>0,367), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan, dengan demikian semakin baik motivasi maka semakin baik pula kinerja pegawai. Dengan kata lain adalah apabila salah satu variabel mengalami peningkatan, maka variabel yang berkorelasi juga mengalami peningkatan dan begitu juga sebaliknya, apabila salah satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil-hasil yang dikemukakan di atas, maka hipotesa yang dikemukakan ini dapat diterima yaitu ada pengaruh positif antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan penafsiran/interprestasi angka yang dikemukakan oleh Sugiono ( 2005: 214 ).

Tabel 22

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien

Interval Koevisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 0,20 – 0,39

0,40 – 0,59

0,60 – 0,79 0,80 – 1,00

Sangat rendah Rendah

Sedang

Kuat Sangat kuat


(52)

5.3. Koefisien Determinan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi (variabel bebas (X)) terhadap kinerja pegawai (variabel terikat (Y)) dapat dihitung dengan rumus Koefisien Determinan.

�= (���2) 100%

�= (0.4721)2 (100%)

�= 0.2228 × 100%

�= 22.28%

Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan adalah sebesar 22.28 %, dan 77.72 % selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

5.4. Interpretasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan tadi. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu diklasifikasikan, yang berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh dari responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing variabel penelitian dapat didistribusikan sebagai berikut :


(53)

5.4.1 Motivasi Pada Kantor Camat Medan Timur

Motivasi merupakan hal yang sangat mudah dijumpai dalam organisasi, terutama berkenaandengan orang-orang yang ada didalamnya. Pemotivasian adalah pekerjaan manajemen yang sederhana, namun rumit dalam pelaksanaannya. Dikatakan sederhana karena sebagai seorang pimpinan hanya perlu mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh anggotanyanya. Dikatakan rumit karena upaya pencarian terhadap apa yang dibutuhkan oleh anggota tidaklah mudah dikarenakan adanya perbedaan kebutuhan individu didalamnya.

Pemenuhan kebutuhan individu dalam organisasi inilah yang menjadikan pekerjaan memotivasi seseorang menjadi rumit namun penting, agar proses organisasi tetap berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi merupakan akibat dari interaksi individu dan situasi, baik situasi internal maupun situasi eksternal. Motivasi sendiri terkadang ditangkap berbeda oleh sebagian pimpinan. Pimpinan menganggap motivasi sebagai sebuah ciri individu, dimana ada individu yang memilikinya dan ada pula yang tidak. Dalam pekerjaan, beberapa pimpinan mengasumsikan bahwa anggota yang tampak kurang motivasi dianggap sebagai pemalas.

Motivasi merupakan sebuah ilmu sekaligus seni yang menarik untuk dipelajari. Pimpinan suatu organisasi manapun, sangatlah penting untuk mengetahui dan belajar tentang motivasi. Dengan mempelajari secara cermat bagaimana motivasi, mengetahui kebutuhan anggota dengan tepat hingga kemungkinan memberi reward (ganjaran) akan sangat membantu pimpinan dalam memotivasi anggotanya.


(54)

Berdasarkan jawaban responden tentang keinginan pegawai untuk beerja lebih giat terdapat 69% (tabel 5) yang menjawab memiliki keinginan. Berarti dapat dinilai bahwa mayoritas pegawai merasa memiliki keinginan untuk bekerja lebih giat dalam melakukan pekerjaan untuk kemajuan organisasi, sehingga pegawai dapat melaksanakan tugas organisasi dengan baik.

Berdasarkan jawaban responden tentang situasi dan lingkungan kerja yang mendukung terdapat 55% (tabel 6) yang menjawab mendukung. Dapat disimpulkan bahwa situasi dan lingkugan kerja yang terdapat pada Kantor Camat Medan Timur sudah mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa situasi dan lingkungan kerja pada Kantor Cama Medan Timur Kota Medan mendukung proses komunikasi antar sesama pegawai serta mendukung proses dalam bekerja atau melaksanakan tugasnya secara efektif.

Berdasarkan jawaban responden tentang rasa aman dan ketenangan disaat proses penyelesaian pekerjaan terdapat 55% (tabel 7) yang menjawab membutuhkan. Dapat dinyatakan bahwa rasa aman dan ketenangan dibutuhkan disaat proses penyelesaian pekerjaan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Berdasarkan jawaban responden tentang pemberian penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja terdapat 65% (tabel 8) yang menjawab sering. Dapat disimpulkan bahwa pimpinan kecamatan telah rutin memberikan penghargaan atas prestasi dan kreativitas kerja dari setiap karyawannya.

Berdasarkan jawaban responden tentang kenaikan pangkat yang diberikan sesuai dengan kurun waktu yang ditetapkan terdapat 76% (tabel 9) yang


(55)

menjawab sering. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kenaikan pangkat yang diberikan kepada setiap pegawai telah sesuai dengan kurun waktu yang telah ditetapkan oleh pihak kecamatan.

Berdasarkan jawaban responden tentang hukuman yang diberikan kepada pegawai adil serta dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan pegawai terdapat 45% (tabel 10) yang menjawab adil. Maka dapat dapat disimpulkan bahwa hukuman yang diberikan kepada pegawai telah adil dan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan pegawai. Dengan adanya pemberian hukuman kepada pegawai diharapkan dapat meredam kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pegawai.

Berdasarkan jawaban responden tentang kemampuan dan penguasaan bidang pekerjaan yang dibebankan terdapat 73% (tabel 11) yang menjawab mampu. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas para pegawai mampu dan menguasai bidang pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Berdasarkan jawaban responden tentang memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antar sesama pegawai terdapat 52% (tabel 12) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pegawai memiliki rasa kebutuhan akan berprestasi serta keinginan untuk menjadi yang terbaik antara sesama pegawai.

5.4.2 Kinerja Pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan


(56)

ketika kinerja para pegawainya sudah mencapai tingkat maksimal. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan sudah bagus, sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden. Kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dapat diukur dengan indikator sebagai berikut: kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan, kreatifitas, kerjasama, kecakapan, tanggungjawab.

Berdasarkan jawaban responden tentang kesungguhan dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya terdapat 52% (tabel 13) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai telah bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai memiliki rasa tanggung jawab akan jabatan dan tugas yang diembannya.

Berdasarkan jawaban responden tentang pengaruh tingkat pengalaman terhadap penyelesaian tugas terdapat 55% (tabel 14) yang menjawab berpengaruh. Maka dapat disimpulkan bahwa sedikit banyak pengalaman kerja seorang pegawai berpengaruh terhadap proses penyelesaian pekerjaannya.

Berdasarkan jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap peraturan yang berlaku terdapat 48% (tabel 15) yang menjawab sering menaati. Maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai telah menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan organisasi. Ketaatan para pegawai terhadap peraturan yang berlaku tentu akan membawa dampak yang positif terhadap organisasi.

Berdasarkan jawaban respnden tentang usaha pegawai untuk mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya terdapat 55% (tabel 16)


(57)

yang menjawab selalu. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah berusaha mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya. Hal ini mengartikan bahwa pegawai telah berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya

Berdasarkan jawaban responden tentang kerjasama yang dimiliki pegawai terhadap pimpinan dan pegawai lain terdapat 48% (tabel 17) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dalam melaksanakan tugasnya telah mampu untuk saling bekerjasama. Dari data tersebut dapat pula dikatakan bahwa para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah memiliki kekompakan dan kepaduan dalam menjalankan tugas.

Berdasarkan jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai terdapat 45% (tabel 18) yang menjawab sesuai. Maka dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis pekerjaan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan telah berdasarkan jenjang pendidikan yang dimiliki oleh para pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi spesialisasi pekerjaan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Berdasarkan jawaban responden tentang ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh para pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan terdapat 48% (tabel 19) yang menjawab sering. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai menyatakan mampu menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan dengan tepat waktu. Tentunya organisasi telah memiliki standar tentang batasan waktu tertentu


(58)

untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan organisasi kepada para pegawai.Semakin tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari waktu standar dalam penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, maka prestasi kerja tentunya dapat dikatakan semakin baik.

5.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan

Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi pearson

product moment antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat

Medan Timur Kota Medan, maka didapat hasil sebesar 0.4721. Untuk menentukan taraf signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan, maka harus diadakan perbandingan antara r yang diperoleh melalui perhitungan koefisien korelasi pearson product moment dengan r pada tabel, yaitu taraf (α) 5% untuk N= 29 diperoleh nilai r sebesar 0,367.

Maka dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0,4721> 0,367). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh positif antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan”, Ini berarti semakin baik motivasi maka semakin baik pula kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka variabel yang berkorelasi juga megalami peningkatan begitu juga sebaliknya apabila salah satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan mengalami penurunan.


(59)

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan adalah sebesar 22.28%, dan 77.72% selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.


(60)

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi yang terdapat pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan berada pada kategori tinggi. Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator motivasi yang diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 65% jawaban berada pada kategori tinggi (Tabel 20).

2. Kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan berada pada kategori tinggi. Hal ini Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban responden mengenai pertanyaan-pertanyaan indikator kinerja yang diperoleh dari lapangan, yaitu sebanyak 62% jawaban berada pada kategori tinggi (Tabel 21).

3. Berdasarkan uji rxy terhadap data menunjukkan bahwa “Ada pengaruh

motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan”, karena r hitung lebih besar daripada r tabel dan pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan berada pada kategori sedang. Dengan demikian hipotesa awal yang menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai dapat diterima.


(61)

4. Berdasarkan perhitungan determinan (D) maka diketahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan sebesar 22.28 %, dan 77.72 % selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan, oleh karena itu perlu perhatian yang lebih besar dalam hal pengembangan motivasi pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.

Dalam penerapan motivasi (keinginan, situasi kerja, kebutuhan rasa aman, penghargaan, kenaikan pangkat, hukuman, kompetensi, kebutuhan akan berprestasi) pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan kedepannya haruslah lebih ditingkatkan lagi agar lebih dipahami dan dimengerti oleh setiap individu yang ada didalam organisasi.

Kinerja pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan memang sudah bagus berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, namun harapannya lebih ditingkatkan lagi sehingga tujuan dan sasaran dari organisasi dapat tercapai. Semoga kinerja pegawai yang baik dapat dipertahankan dan yang masih kurang lebih ditingkatkan lagi.

Agar motivasi benar-benar berdampak positif terhadap kinerja pegawai maka hendaklah Kantor Camat Medan Timur Kota Medan memperbaiki pola komunikasi antar setiap pegawai dan antar bagian, memperdalam pemahaman tentang prinsip-prinsip motivasi sehingga mengetahui betapa pentingnya


(62)

memberikan motivasi kepada pegawai dalam pencapaian tugas serta mengembangkan data dan informasi sejauh mana motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Medan Timur Kota Medan dapat dijalankan.

Dalam hal peningkatan kemampuan para pegawai, diharapkan Kantor Camat Medan Timur Kota Medan melakukan berbagai kegiatan seperti pendidikan dan pelatihan pegawai untuk menunjang dan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur Kota Medan.


(63)

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1. Bentuk Penelitian.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya di sebut korelasi sederhana.

II.2. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini berlokasi di Kantor Camat Medan Timur, Kota Medan Jalan H.M. Said No. 1

II.3. Populasi dan Sampel.

II.3.1. Populasi.

Menurut Sugiono (2004:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparatur sipil negara yang ada di Kantor Camat Medan Timur.


(64)

Dalam penarikan sampel digunakan teknik Purposive Sampling yaitu penentuan sampel tidak didasarkan atas strata, pedoman atau wilayah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dan tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian untuk dijadikan sebagai key informan.

Jadi sampel dalam penelitian adalah pegawai yang dianggap representative terhadap objek yang sedang diteliti di Kantor Camat Medan Timur. Kemudian untuk menentukan berapa besarnya sampel yang diambil untuk mendapatkan data yang representatif, maka penulis mengutip pendapat Arikunto (1996:104) bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, maka jumlah sampelnya diambil keseluruhan, selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 maka cenderung mengambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

II.4. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data sebagai berikut :

II.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer.

Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara :


(65)

Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.

5. Observasi (Observation)

Yaitu, kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.

6. Wawancara (Interview)

Yaitu, memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah pihak-pihak terkait yang menyangkut masalah yang diteliti.

II.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder.

Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

4. Penelitian Kepustakaan (Library research)

Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

5. Studi Dokumentasi (Documentary)

Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.


(66)

II.5. Teknik Penentuan Skor.

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner.

Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :

3. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5.

4. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4.

5. Untuk jawaban alternatif “c“ diberi skor 3.

6. Untuk jawaban alternatif “d“ diberi skor 2.

7. Untuk jawaban alternatif “e“ diberi skor 1.

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut :

5−1

8 = 0,80

Skor tertinggi-Skor terendah Banyaknya bilangan


(67)

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel, yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21- 5,00

b. Skor untuk kategori tinggi : 3,41 - 4,20

c. Skor untuk kategori sedang : 2,61 - 3,40

d. Skor untuk kategori rendah : 1,81 - 2,60

e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1.00 - 1,80

II.6. Teknik Analisa Data.

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yaitu dengan menggunakan instrumen :

1. Koefisien Korelasi Product Moment, cara ini digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(68)

��

=

.

∑ �� −

(

∑ �

) (

∑ �

)

{

.

∑ �

(

∑ �

)

}{

.

∑ �

(

∑ �

)

}

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y

N = Populasi

x = Jumlah skor X

y = Jumlah skor Y

xy = Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

- Nilai r positif : menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain.

-Nilai r negatif : menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

- Nilai r = 0 : menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lain berubah.

Interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konsevatif adalah sebagai berikut :


(69)

Interval Koevisien Tingkat Hubungan

0,00-0,19 Sangat Rendah

0,20-0,39 Rendah

0,40-0,59 Sedang

0,60-0,79 Kuat

0,80-1,00 Sangat Kuat

Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.

2. Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koefisien Korelasi Product Moment dan dikalikan dengan

100%.

D =(rxy ) 2

x100%

Keterangan :

D = Koefisien Determinan


(70)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah.

Masalah pelayanan publik yang menggejala dan terjadi di Indonesia sudah menjadi fenomena terbesar di negara kita, ditandai dengan semakin rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi publik. Disini mulai terjadi stigma yang kurang baik yang melekat pada masyarakat Indonesia dimana organisasi pemerintah yang didalamnya terdapat birokrasi yang merupakan keseluruhan organisasi pemerintah yang menjalankan tugas-tugas Negara, dimana yang seharusnya bertugas melayani publik atau masyarakat tetapi sebaliknya dilayani, mempermudah tetapi mempersulit, mempercepat tetapi menghambat sehingga masyarakat malas atau enggan berurusan kepada birokrasi.

Krisis kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi publik ini berujung pada mengalirnya protes dan demonstrasi yang dilakukan oleh berbagai komponen masyarakat terhadap birokrasi publik, baik di tingkat pusat ataupun daerah. Penyelenggaraan pelayanan publik belum terlalu diperhatikan, misalnya akses terhadap pelayanan dan kualitas pelayanan publik sering berbeda tergantung pada kedekatannya dengan elite birokrasi dan politik. Hal seperti ini sering mengusik rasa keadilan dalam masyarakat yang merasa diperlakukan secara tidak wajar oleh birokrasi publik.


(71)

Sebagaimana dipahami bahwa esensi pemerintahan adalah pelayanan kepada masyarakat, oleh karena itu pemerintah tidak diadakan untuk dirinya sendiri tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama. Pemerintah sebagai pelayan masyarakat (public service) sudah seharusnya memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Pelayanan yang berkualitas selain bermanfaat bagi masyarakat juga bermanfaat terhadap citra aparat pemerintah itu sendiri.

Pelayanan yang diharapkan dan menjadi tuntutan pelayanan publik oleh organisasi publik yaitu pemerintah lebih mengarah pada pemberian layanan publik yang lebih professional, efektif, efisien, sederhana, transparan, terbuka, tepat waktu, responsif dan adaptif. Pelayanan publik yang profesional artinya pelayanan yang memiliki akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan (aparatur pemerintah) kepada si penerima layanan (masyarakat). Seiring dengan berkembangnya pemahaman masyarakat mengenai hak-haknya dalam mendapatkan pelayanan yang maksimal, maka tuntutan terhadap pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat dan keprofesionalan pelayanan itu sendiri mutlak diterapkan di lingkungan birokrasi pemerintah.

Untuk menghadapi tantangan utama ini, maka pemerintah perlu untuk menuntut kinerja pegawai yang tinggi dari pegawainya demi tercapainya kualitas pelayanan publik yang sesuai dengan keinginan masyarakat, dimana kinerja pegawai yang diharapkan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh motivasi. Menurut Hasibuan (1996 : 156), “Motivasi adalah hal yang menyebabkan,


(1)

2. Bapak Drs. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.Si. selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesikan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Staf Pengajar FISIP USU yang telah berjasa dalam memberikan banyak bekal ilmu, nasihat, bimbingan serta arahan kepada penulis, selama penulis menimba Ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

6. Kepada seluruh Staf Pegawai Administrasi, yang ada di Departemen Ilmu Administrasi Negara terkhusus Kak Dian dan Kak Mega yang telah banyak membantu segala urusan administratif sejak awal penulis memulai studi hingga saat ini.

7. Bapak Drs. Parulian Pasaribu, M.Si selaku Camat Kecamatan Medan Timur yang membantu dan memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian di Kecamatan Medan Timur.

8. Seluruh Staf Pegawai Kantor Camat Medan Timur yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian dan pengumpulan data.

9. Kepada seluruh Teman-teman AN 2008 yang sudah menemani penulis selama 4 tahun mengikuti bangku perkuliahan, Bambang Hermanto, Jhon


(2)

Ricky, Leo Nanda, Ajok, Eko, Ivri, Alex, Nawir, Cendol, Zipang, Surya dan teman-teman yang tidak bisa disebut namanya satu-persatu.

10.Kepada Sahabat penulis Evanalia Panjaitan, Betty Situmorang, Shynta Anastasia makasih banyak repetannya ya woe haha

11.Kepada adik-adik AN 2009 yang telah menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Rilek, Lino, Ibal, Waldi.

12.Kepada Adik-adik AN 2010 dan 2011 yang juga menemani penulis sewaktu kuliah, Chandra sok Cero, Adit Coro, Adit Binje, Meylan, Martin, Rizki gembul dan adik-adik lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu. 13.Kepada Adik-adik AN 2012 yang juga sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, Wiro Oktavius Ginting, Yohansen, Widya Noviadi, Ryantina Gabriella, Nesya Pratiwi, Sonya Octaviani.

14.Kepada Adinda Manguhal Botak yang selalu memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Makasih ya botak hahaha

15.Kepada kawan-kawan dari Jaro Company, bg Nuky, bg Joeylah, bg Imam botak, Cihuy, Densu, Agil, Ibeck. 4 tahun kita lalui bersama baik suka maupun duka, semoga kedepannya kita tetap bersama.

16.Kepada penghuni kos 96c, Uppok rojan, Frans Supra Merah, Gondrong dan bowo makasih banyak ya uda ngasi tempat bernaung di kos kelen hahaha...


(3)

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik itu dari permasalahan penulisan redaksi maupun dari substansi penulisan skripsi itu sendiri. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan mahasiswa dan Bapak/Ibu dosen dalam rangka perbaikan dikemudian hari. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua.

Medan, Agustus 2014 Hormat Saya


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI i

KATA PENGANTAR ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Perumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 5

1.4 Manfaat Penelitian 5

1.5 Kerangka Teori 6

1.5.1 Motivasi 6

1.5.2 Kinerja Pegawai 19

1.5.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai 22

1.6 Hipotesa 24

1.7 Definisi Konsep 24

1.8 Definisi Operasional 25

BAB II METODE PENELITIAN 26

2.1 Bentuk Penelitian 26

2.2 Lokasi Penelitian 26

2.3 Populasi dan Sampel 26

2.4 Teknik Pengumpulan Data 27

2.5 Teknik Pengukuran Skor 28


(5)

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 33

3.1 Gambaran Kota Medan 33

3.2 Gambaran Kecamatan Medan Timur 38

3.2.1 Keadaan Geografis 38

3.2.2 Keadaan Demografis 39

3.2.3 Keberadaan Kantor Camat Medan Timur 43

BAB IV PENYAJIAN DATA 51

4.1 Identitas Subjek Penelitian 51

4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian 53

4.2.1 Jawaban Responden Tentang Kepemimpinan ( Variabel X ) 53 4.2.2. Jawaban Responden Tentang Kinerja Pegawai (Variabel Y ) 65

BAB V ANALISIS DATA 77

5.1. Klasifikasi Data 77

5.1.1 Motivasi (Variabel X) 78

5.1.2 Kinerja Pegawai (Variabel Y) 79

5.2 Koefisien Korelasi Product Moment 80

5.3 Koefisien Determinan 82

5.4 Interpretasi Data 83

5.5.1 Motivasi pada Kecamatan Medan Timur 84 5.5.2 Kinerja Pegawai pada Kecamatan Medan Timur 87 5.5.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai 90


(6)

BAB VI PENUTUP 92

6.1. Kesimpulan 92

6.2. Saran 93