Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi Eukaliptus sp
Klasifikasi ilmiah (Scientific Classification) dari tanaman eukaliptus
adalah sebagai berikut, kingdom Plantae, divisi Angiosperms, subdivisi Eudicots,
ordo Myrtales, famili Myrtaceae. Tanaman eukaliptus terdiri dari kurang lebih
700 jenis dan yang dapat dimanfaatkan menjadi pulp sekitar 40% dari keseluruhan
tanaman ini (Departemen Kehutanan, 1994).
Syarat Tumbuh Eucalyptus spp.
Eukaliptus biasanya menyukai daerah iklim bermusim (daerah arid) dan
daerah yang beriklim basah dari tipe hujan tropis sebagai tempat hidupnya.
Eukaliptus dapat tumbuh pada tanah yang dangkal, berbatu-berbatu, lembab,
berawa-rawa, secara periodik digenangi air, dengan variasi kesuburan tanah mulai
dari tanah-tanah kurus gersang sampai pada tanah yang baik dan subur. Eukaliptus
dapat tumbuh didaerah beriklim A sampai C dan dapat dikembangkan mulai dari
dataran rendah sampai daerah pegunungan yang tingginya per tahun yang sesuai
bagi pertumbuhannya antara 0-1 bulan dan suhu rata-rata per tahun 20°-32°C
(Dirjen Kehutanan, 1980).
Penyebaran dan Morfologi Eukaliptus
Daerah penyebaran alaminya berada di sebelah Timur garis Wallace, mulai
dari 7°’ LU sampai 43°39’ LS meliputi Australia, New Britania, Papua dan
Tazmania.Beberapa sppesies juga ditemukan di Kepulauan Indonesia yaitu Irian

Jaya, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Timor-Timur. Genus Eukaliptus terdiri
atas 500 spesies yang kebanyakan endemik Australia. Hanya ada dua spesies yang
tersebar di wilayah Malesia (Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Fillipina)

Universitas Sumatera Utara

yaitu Eucalyptus urrophylla dan Eucalyptus deglupta. Beberapa spesies menyebar
di Australia bagian Utara menuju bagian Timur. Spesies ini banyak tersebar di
daerah-daerah pantai New South Wales dan Australia bagian Barat Daya. Pada
saat ini beberapa spesies ditanam di luar daerah penyebaran alami, misalnya di
benua Asia, Afrika bagian Tropika dan Subtropika, Eropa bagian Selatan dan
Amerika Tengah (Latifah, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian Silalahi (2008) yang telah dilakukan
sebelumnya di lokasi pembibitan Toba Pulp Lestari Porsea, diperoleh fungi
patogen

penyakit

tanaman


dengan

mengamati

ciri

makroskopik

dan

mikroskopiknya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima spesies fungi yaitu
Cylindrocladium reteaudii, Mycosphaerella sp., Cryptosporiopsis sp. dan ada dua
spesies dari Phaeophleospora sp. Berdasarkan pengamatan gejala penyakit
tanaman pada pembibitan ditemukan tiga jenis gejala yaitu hawar daun, black
mildow, dan bercak daun.
Cylindrocaladiumsp
Fungi ini khususnya menyerang tanaman muda Eukaliptus. Serangan fungi
ini menyebabkan penyakit Cylindrocladium foliar spot dan foliar blight, yang
menyebabkan penyakit pada bagian akar dan leher akar, hawar tunas, hawar daun
dan bercak daun. Penyebaran penyakit dengan konidia dalam jumlah yang besar

terjadi di atas permukaan daun. Banyak variasi gejala yang ditimbulkan oleh
serangan jamur ini. Daun yang terinfeksi oleh jamur ini akan berkembang menjadi
bintik dan bisul. Selama hujan lebat, spora- spora terpercik ke udara dan
menempel pada daun dan pohon- pohon lain. Cylindrocladium sp dapat hidup
bertahan lama dalam tanah karena adanya dinding-tebal Khlamidosppora dan

Universitas Sumatera Utara

propagulnya. Penularan biasanya mulai dari daun cabang bawah menyebar sampai
ke mahkota. Serangan penyakit yang disebabkan oleh Cylindrocladium sp. banyak
ditemukan pada persemaian dan bagian batang pohon (Old, et al., 2003).
Menurut Barnard (1984) Cylindrocladium scoparium menyebabkan
kerugian semai eukaliptus yang sangat besar pada pembibitan ekaliptus di Florida
Selatan yang menyebabkan penyakit pada bagian bawah batang Eucalyptus
grandis dan E. robusta. Infeksi secara nyata di mulai didaun dan berkembang
melalui tangkai daun hingga bagian batang. Penyakit semakin berkembang karena
kondisi lingkungan nursery, termasuk penyiraman yang berlebihan, temperature
dan kelembaban yang tinggi dan berkurangnya aerasi yang disebabkan rapatnya
jarak antar bibit. Semai dengan batang yang telah mulai terinfeksi sulit diketahui
setelah dipindahkan dari bagian persmaian dan ditanam di lapangan. Semai

dengan batang yang terluka umumnya sulit dikatahui, walaupun beberapa gejala
disebabkan infeksi dari bawah setelah penanaman di lapangan.Oleh sebab itu
perlu dilakukan uji infeksi Cylindrocladium sp pada klon hibrid tanaman
Eukaliptus.
Gejala penyakit akar Cylindrocladium (Cylindrocladium root disease) dan
busuk tajuk biasanya terdiri dari busuk akar, nekrotik pada daun dan busuk
batang, dan layu daun (klorosis). Daun tidak selalu menjadi klorosis pada tahap
awal penyakit ini. Meski pada akhirnya daun akan mati pucuk, abscise, dan
Cylindrocladium sp. mungkin akan mulai melakukan sporulasi pada bagian daun
yang nekrosis dan batang yang lunak. Cylindrocladium sp. menyerang bagian
tanaman yang tidak ditutup maupun yang ditutup setelah pemotongan. Penyakit
ini dapat menyebar dengan mudah dalam satu ruangan pembiakan atau antar pot.

Universitas Sumatera Utara

Sangat sulit untuk dapat mengendalikannya terlebih dalam rumah kaca atau
melalui operasi pelaksanaan pembibitan. Patogen ini mungkin berada dalam tanah
yang telah terkontaminasi tanah bekas tanaman sebelumnya, material tanaman,
atau pada tangan, pakaian atau peralatan penanaman. Fungi inokulum berasosiasi
dengan penyakit-penyakit karena pemotongan, daun kotor, dan sisa tanaman juga

meyebabkan ancaman infeksi sekunder dan menyebarkan penyakit (Leahy 1994).
Beberapa tipe struktur patogen tidak harus selalu ada pada tanaman yang
sakit karena pembentukannya berdasarkan kondisi lingkungan. Kebanyakan tanda
penyakit dapat dilihat dan dibedakan dengan bantuan mikroskop. Misalnya
penyebab berupa miselia, spora, tubuh buah fungi, sel atau lender bakteri, tubuh
karena penggumpalan hifa fungi (sklerotial bodies),nematode dengan berbagai
fase telur, juvenile dan imago serta berbagai bagian tumbuhan parasite
(Sinaga, 2003).

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

1 9 45

Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 4 46

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

0 3 11

Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara.

0 0 2

Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 12

Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 1 2

Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 4

Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 2

Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

0 0 2

Uji Infeksi Phaeophleospora Sp. Pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla Di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

0 1 11