Uji infeksi Cylindrocladiumsp. Pada Tiga Klon Hibrid Turunan Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, percepatan pembangunan hutan tanaman oleh industri maupun
masyarakat dan industri pulp merupakan salah satu prioritas sektor kehutanan
karena diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung tumbuhnya
perekonomian Indonesia. Namun memperhatikan kondisi dan tingkat degradasi
hutan alam yang sampai saat ini masih menjadi tumpuan penyediaan bahan baku
industri kayu, penerapan prinsip dan persyaratan dalam pembangunan hutan
tanaman, khususnya untuk produksi kayu pulp, perlu direncanakan serta
dikendalikan dengan cermat dan penuh tanggung jawab sehingga tidak
menimbulkan dampak negatif secara ekonomi, sosial maupun lingkungan, tanpa
menghambat
kebijakan
pengembangan
hutan
tanaman
industri
(Departemen Kehutanan, 2006).
Tanaman Eukaliptus bersasal dari Australia dengan kondisi habitatnya
tandus (arid). Menurut Old, et al. (2003), tanaman Eukaliptus mempunyai laju
pertumbuhan yang cepat, bahkan di tapak yang kritis tanaman dapat tumbuh.
Tanaman Eukaliptus (Myrtaceae) telah banyak ditanam di beberapa negara tropis,
pada lahan yang luas. Spesies-spesies lain yang telah dicoba penanaman dalam
skala kecil, seperti E. camadulensis, E. grandis, E. pelita, E. tereticornis, dan E.
torreliana. Penanaman Eukaliptus paling banyak dilakukan di Sumatera (Aceh,
Sumatera Utara, Jambi) dan Kalimantan (Nair, 2000).
Pembangunan HTI umumnya dilaksanakan secara monokultur dalam skala
luas. Keanekaragaman yang rendah akan mengganggu keseimbangan ekosistem
Universitas Sumatera Utara
yang pada akhirnya dapat terjadi blooming hama dan penyakit pada tanaman, hal
ini sesuai dengan pernyataan Semangun (2001) yang menyatakan bahwa
pertanaman yang seragam sangat rawan terhadap tanaman karena lebih mudah
terserang penyakit, hama dan gangguan cuaca. Selain tersusun atas tegakan yang
bersifat monokultur, tanaman HTI juga kebanyakan berusia sama. Hal ini dapat
berdampak pada bermunculannya hama dan penyakit yang disebabkan oleh
ketersediaan makanan maupun inang yang cukup banyak sehingga hama dan
penyakit pada tanaman akan dapat berkembang dengan cepat. Keadaan ini
menyebabkan resiko terserang penyakit semakin besar, hutan HTI yang semakin
banyak di usahakan akan semakin besar resiko terserang penyakit. Penyakit yang
dapat menyerang di areal persemaian adalah penyakit daun.
Mengacu pada hasil penelitian Silalahi (2008) yang dilakukan dilokasi
pembibitan PT Toba Pulp Lestari Tbk, terdapat beberapa jenis patogen berupa
fungi. Jenis patogen yang ditemukan tersebut adalah Cylindrocladium reteaudii,
Mycospharella sp, Cryptosporiopsis sp,dan dua spesies dari Phaeophleospora sp.
Sedangkan berdasarkan pengamatan gejala penyakit tanaman pada pembibtan
ditemukan tiga jenis penyakit yaitu Hawar Daun , Black Mildow, dan Bercak
Daun.
Infeksi akan menyebabkan terganggunya sistem metabolism tanaman di
daun hingga mempengaruhi fotosintesis akan mempengaruhi penyediaan dan
penyebaran nutrisi penting keseluruh bagian tanaman. Serangan penyakit pada
lahan yang ditanam dengan teknik monokultur sangat beresiko dengan serangan
penyakit. Infeksi yang terjadi terus menerus akan meningkatkan virulensi patogen
itu sendiri dan menurunkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Jika hal ini
Universitas Sumatera Utara
terjadi, maka suatu waktu akan terjadi outbreak patogen yang akan merugikan
HTI seperti PT. TPL yang selalu mengembangkan jenis klon-klon baru agar
diperoleh klon yang lebih resisten terhadap infeksi patogen.
Klon hybrid E. grandis x E. urophylla adalah salah satu klon yang
dikembangkan oleh PT. TPL. Klon yang dihasilkan adalah klon IND 68, IND 70
dan IND 73. Klon ini belum pernah diuji tingkat ketahanannya, dengan demikian
klon
ini
belum
diketahui
daya
tahannya
terhadap
serangan
penyakit
Cylindrocladium. Untuk mengetahui dan mengantisipasi hal tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai uji infeksi penyakit Cylindrocladium sp terhadap
tiga klon hybrid tanaman E. grandis x E. urophylla.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui variasi gejala serangan fungi Cylindrocladium sp. pada
E. grandis x E. Urophyllaklon IND 68, IND 70 dan IND 73.
2. Untuk mengukur tingkat ketahanan jenis E. grandis x E. urophylla klon
IND 68, IND 70 dan IND 73terhadap penyakit Cylindrocladium sp.
3. Untuk mengukur virulensi dari infeksi fungi Cylindrocladium sp. pada
E. grandis x E. urophylla klon IND 68, IND 70, dan IND 73.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi atau masukan bagi PT. Toba Pulp Lestari tentang
penyakit Cylindrocladium sp. pada daun bibit tanaman E. grandis x E.
urophylla sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk metode
pengendalian yang tepat untuk penyakit tersebut.
2. Sebagai
informasi
bagi
perusahaan-perusahaan
HTI
yang
akan
mengusahakan Eucalyptus sp.
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai informasi dasar untuk menentukan teknik pengendalian patogen
yang menyerang daun Eucalyptus sp.
Hipotesis Penelitian
1. Terdapat variasi gejala serangan fungi Cylindrocladium sp. pada ketiga
klon E. grandis x E. urophylla.
2. Terdapat perbedaan ketahanan ketiga klon jenis E. grandis x E. urophylla
klon IND 68, IND 70dan IND 73 terhadap fungi Cylindrocladium sp.
3. Terdapat perbedaan virulensi dari fungi Cylindrocladium sp. pada ketiga
klon E. grandis x E. urophylla.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang
Saat ini, percepatan pembangunan hutan tanaman oleh industri maupun
masyarakat dan industri pulp merupakan salah satu prioritas sektor kehutanan
karena diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung tumbuhnya
perekonomian Indonesia. Namun memperhatikan kondisi dan tingkat degradasi
hutan alam yang sampai saat ini masih menjadi tumpuan penyediaan bahan baku
industri kayu, penerapan prinsip dan persyaratan dalam pembangunan hutan
tanaman, khususnya untuk produksi kayu pulp, perlu direncanakan serta
dikendalikan dengan cermat dan penuh tanggung jawab sehingga tidak
menimbulkan dampak negatif secara ekonomi, sosial maupun lingkungan, tanpa
menghambat
kebijakan
pengembangan
hutan
tanaman
industri
(Departemen Kehutanan, 2006).
Tanaman Eukaliptus bersasal dari Australia dengan kondisi habitatnya
tandus (arid). Menurut Old, et al. (2003), tanaman Eukaliptus mempunyai laju
pertumbuhan yang cepat, bahkan di tapak yang kritis tanaman dapat tumbuh.
Tanaman Eukaliptus (Myrtaceae) telah banyak ditanam di beberapa negara tropis,
pada lahan yang luas. Spesies-spesies lain yang telah dicoba penanaman dalam
skala kecil, seperti E. camadulensis, E. grandis, E. pelita, E. tereticornis, dan E.
torreliana. Penanaman Eukaliptus paling banyak dilakukan di Sumatera (Aceh,
Sumatera Utara, Jambi) dan Kalimantan (Nair, 2000).
Pembangunan HTI umumnya dilaksanakan secara monokultur dalam skala
luas. Keanekaragaman yang rendah akan mengganggu keseimbangan ekosistem
Universitas Sumatera Utara
yang pada akhirnya dapat terjadi blooming hama dan penyakit pada tanaman, hal
ini sesuai dengan pernyataan Semangun (2001) yang menyatakan bahwa
pertanaman yang seragam sangat rawan terhadap tanaman karena lebih mudah
terserang penyakit, hama dan gangguan cuaca. Selain tersusun atas tegakan yang
bersifat monokultur, tanaman HTI juga kebanyakan berusia sama. Hal ini dapat
berdampak pada bermunculannya hama dan penyakit yang disebabkan oleh
ketersediaan makanan maupun inang yang cukup banyak sehingga hama dan
penyakit pada tanaman akan dapat berkembang dengan cepat. Keadaan ini
menyebabkan resiko terserang penyakit semakin besar, hutan HTI yang semakin
banyak di usahakan akan semakin besar resiko terserang penyakit. Penyakit yang
dapat menyerang di areal persemaian adalah penyakit daun.
Mengacu pada hasil penelitian Silalahi (2008) yang dilakukan dilokasi
pembibitan PT Toba Pulp Lestari Tbk, terdapat beberapa jenis patogen berupa
fungi. Jenis patogen yang ditemukan tersebut adalah Cylindrocladium reteaudii,
Mycospharella sp, Cryptosporiopsis sp,dan dua spesies dari Phaeophleospora sp.
Sedangkan berdasarkan pengamatan gejala penyakit tanaman pada pembibtan
ditemukan tiga jenis penyakit yaitu Hawar Daun , Black Mildow, dan Bercak
Daun.
Infeksi akan menyebabkan terganggunya sistem metabolism tanaman di
daun hingga mempengaruhi fotosintesis akan mempengaruhi penyediaan dan
penyebaran nutrisi penting keseluruh bagian tanaman. Serangan penyakit pada
lahan yang ditanam dengan teknik monokultur sangat beresiko dengan serangan
penyakit. Infeksi yang terjadi terus menerus akan meningkatkan virulensi patogen
itu sendiri dan menurunkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Jika hal ini
Universitas Sumatera Utara
terjadi, maka suatu waktu akan terjadi outbreak patogen yang akan merugikan
HTI seperti PT. TPL yang selalu mengembangkan jenis klon-klon baru agar
diperoleh klon yang lebih resisten terhadap infeksi patogen.
Klon hybrid E. grandis x E. urophylla adalah salah satu klon yang
dikembangkan oleh PT. TPL. Klon yang dihasilkan adalah klon IND 68, IND 70
dan IND 73. Klon ini belum pernah diuji tingkat ketahanannya, dengan demikian
klon
ini
belum
diketahui
daya
tahannya
terhadap
serangan
penyakit
Cylindrocladium. Untuk mengetahui dan mengantisipasi hal tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai uji infeksi penyakit Cylindrocladium sp terhadap
tiga klon hybrid tanaman E. grandis x E. urophylla.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui variasi gejala serangan fungi Cylindrocladium sp. pada
E. grandis x E. Urophyllaklon IND 68, IND 70 dan IND 73.
2. Untuk mengukur tingkat ketahanan jenis E. grandis x E. urophylla klon
IND 68, IND 70 dan IND 73terhadap penyakit Cylindrocladium sp.
3. Untuk mengukur virulensi dari infeksi fungi Cylindrocladium sp. pada
E. grandis x E. urophylla klon IND 68, IND 70, dan IND 73.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi atau masukan bagi PT. Toba Pulp Lestari tentang
penyakit Cylindrocladium sp. pada daun bibit tanaman E. grandis x E.
urophylla sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk metode
pengendalian yang tepat untuk penyakit tersebut.
2. Sebagai
informasi
bagi
perusahaan-perusahaan
HTI
yang
akan
mengusahakan Eucalyptus sp.
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai informasi dasar untuk menentukan teknik pengendalian patogen
yang menyerang daun Eucalyptus sp.
Hipotesis Penelitian
1. Terdapat variasi gejala serangan fungi Cylindrocladium sp. pada ketiga
klon E. grandis x E. urophylla.
2. Terdapat perbedaan ketahanan ketiga klon jenis E. grandis x E. urophylla
klon IND 68, IND 70dan IND 73 terhadap fungi Cylindrocladium sp.
3. Terdapat perbedaan virulensi dari fungi Cylindrocladium sp. pada ketiga
klon E. grandis x E. urophylla.
Universitas Sumatera Utara