Analisis Penyiangan Koleksi Tercetak Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Penyiangan
Penyiangan

adalah

pemilahan

terhadap

koleksi

bahan

pustaka

perpustakaan, yang dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan. Menurut
Thompson (1943:148) Penyiangan adalah suatu praktek yang dilakukan untuk
menarik koleksi atau mengirim koleksi yang kelebihan copy, serta jarang

digunakan dimana tingkat pemakaiannya sangat rendah, yang merupakan bagian
penting dari pengembangan koleksi, hal ini sangat penting sehingga bahan
pustaka yang tidak sesuai lagi diganti dengan bahan pustaka yang baru. Pengguna
mendapat informasi terbaru dan faktual, koleksi yang terus menerus disiangi juga
tidak terlihat menumpuk dirak buku, koleksi berada ditempat yang seharusnya
membutuhkan koleksi tersebut, dan

lebih menarik bagi pengguna dalam

melakukan penelusuran penyiangan. Juga membantu pustakawan untuk
menyingkirkan koleksi yang tidak diminati pengguna, Menurut Lasa Hs
(1998:127) weeding merupakan upaya mengeluarkan koleksi dari susunan koleksi
karena kurang diminati, terlalu banyak eksemplarnya, dan telah ada edisi baru.
Penyiangan merupakan bagian dari pengembangan koleksi (Collection
Development) perpustakaan, yang merupakan bagian penting dalam mencapai
tujuan perpustakaan. Dalam hal ini Evans (2000) menyebutkan bahwa, weeding is
cosidered as an integral part of the collection development program by authors
of standards collection development yang artinya adalah bahwa penyiangan
merupakan bagian integral dalam pengembangan koleksi.
Sedangkan menurut Gorman dan Howes (1991:323) penyiangan adalah

proses mengeluarkan koleksi dari jajaran perpustakaan dan menilai kembali sesuai
dengan kebutuhan pengguna saat ini. Terkadang penyiangan mengalami kendala
terutama untuk memilih jenis dan usia koleksi yang akan disiangi, oleh karenanya
perlu dibuat kriteria yang mengatur kapan suatu koleksi dapat disiangi. Menurut
Gorman dan Howes (1991: 325) alasan suatu koleksi perlu disiangi umumnya
antara lain:

14
Universitas Sumatera Utara

1. Koleksi dan informasi yang terkandung didalamnya sudah tidak
mutakhir.
2. Koleksinya sudah rusak dari segi fisik.
3. Edisi terbaru dengan judul yang spesifik telah tersedia di toko-toko
buku atau penerbit.
4. Kebutuhan pengguna dalam komunitas perpustakaan berubah.
5. Tujuan institusi perpustakaan yang menaungi perpustakaan telah
berubah, sehingga tujuan perpustakaan pun ikut berubah.
6. Material yang tidak diinginkan dengan alasan tertentu.
7. Biaya penyimpanan yang relatif besar.

Koleksi secara berkala perlu disiangi, agar bahan pustaka yang sudah
tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru. Pemilihan bahan
pustaka yang dikeluarkan dari koleksi sebaiknya dilakukan oleh petugas
perpustakaan dan ahlinya.
Kemudian

dipisahkan, dipindahkan, dihibahkan atau dimusnahkan.

Kepustusan tersebut berdasarkan pertimbangan kemutakhiran, kesesuaian dan
kondisi fisik dokumen, adapun alasan pengeluaran bahan pustaka dari koleksi
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Bahan pustaka yang isinya sudah tidak sesuai lagi.
Edisi dan cetakan lama.
Bahan pustaka yang rusak dan tidak dapat diperbaiki.

Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap.
Bahan pustaka yang jumlah copynya terlalu banyak

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan, bahwa penyiangan bahan
pustaka adalah penyeleksian dan menyingkirkan bahan pustaka dari rak koleksi
karena berbagai faktor. Baik faktor fisik maupun faktor nilai bahan pustaka seperti
bahan pustaka yang isinya tidak mutakhir lagi, rusak, ada edisi baru, untuk
menjaga agar nilai informasi koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut tetap upto-date.

15
Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Manfaat penyiangan
Manfaat penyiangan menurut Boon (1995 : 5 - 6) ada enam manfaat
penyiangan yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Save space.
Save the time of patrons
Make the collection more appealing.
Enhance your library’s reputation.
Keep up with collection needs.
Constant feedback on the collection’s strengths and weakness.

Dari pendapat diatas dapat diuraikan bahwa penyiangan dapat menghemat
ruang, karena perpustakaan tidak perlu menambah rak baru untuk menampung
koleksi. Selain itu, mempertahankan bahan yang tidak terpakai akan
membutuhkan ruang yang lebih luas, sehingga rak yang digunakan untuk
menampilkan item terbaru berkurang. Dengan menghemat ruang penyimpanan
perpustakaan tidak perlu menambah lebih banyak rak, pengguna juga tidak
kehilangan kesabaran ketika mencari item yang dijejalkan ke rak-rak yang
kepenuhan.
Melakukan penyiangan pustakawan dapat menghemat waktu pengguna,
staff, pustakawan dalam menggunakan koleksi untuk melayani pelayanan
pengguna dan petugas kebersihan dalam menelusur koleksi, menganalisis dan

mengevaluasi koleksi, menyusun koleksi ke rak, membersihkan perpustakaan.
Dengan penyiangan, koleksi yang dimiliki perpustakaan akan lebih
menarik, mengganti buku yang sudah terlihat acak-acakan, buram, sirkulasi dapat
ditingkatkan dengan membuat rak terlihat lebih rapi untuk kehandalan
penelusuran, dan ke up-to-datean informasi, serta membangun kepercayaan publik.
Penyiangan juga dapat meningkat reputasi perpustakaan, karena pengguna
menganggap bahwa bahan pustaka dipilih oleh orang yang ahli dibidangnya, dan
perpustakaan

memiliki

kewajiban

untuk

melakukan

hal

tersebut


serta

informasinya up-to-date dapat diandalkan oleh banyak pengguna, memeriksa
apakah perlu memperbaiki, menjilid, menghitung volume koleksi lebih akurat,
selalu memeriksa, meriview dan mengevaluasi koleksi sehingga pustakawan dan
staff dapat mengetahui koleksi yang rusak, hilang dan koleksi yang perlu diganti.

16
Universitas Sumatera Utara

Dari pengertian diatas dapat uraikan bahwa penyiangan akan membantu
staff dan pustakawan mengetahui kelemahan dan kelebihan koleksi juga
membantu ketika ingin mengetahui buku yang up-to-date.
Alasan lainnya menurut Weeding article in encyclopedia of library and
information Science, (vol 54. 1994. Page 367 - 368) yaitu:
 Saving space
 Saving patrons’ and staffs’ time
 Increasing library appeal
 Enhancing collection’s reputation for being up to date

 Providing feedback on care of items
 Providing feedback of collection’s strengths and weaknesses
 Increasing use of other materials
 Making room for more valuable materials
 Encouraging patrons to be more careful handling materials.
 Broadcasting need for more materials.
 Reducing duplicate copies.
 Withdrawing sexist materials.
 Eliminating items no longer fitting library’s mission.
 Eliminating items outside patrons reading level.
 Instilling greater sensitivity in selection.
 Eliminating items no longer of interest to patrons.
 Saving overhead costs of retaining books.
 Reducing binding costs.
 Encumbering catalog and saving time in its use.
 Protecting readers from inaccurate information.
 Withdrawing irreplaceable books.
 Reducing expenses for fire insurance.
 Saving time inventorying.
 Encouraging browsing

 Forcing librarians to write logical and meaningful collection
development
policies.
 Forcing more communication with faculty.
 Improving library safety.
“Dapat disimpulkan bahwa penyiangan bermanfaat untuk : menghemat
ruangan, menghemat waktu pengguna, menjadikan koleksi lebih menarik,
meningkatkan reputasi perpustakaan, menjaga kebutuhan koleksi, pustakawan
meninjau secara terus menerus tentang kelebihan dan kelemahan koleksi,
mendorong pengguna untuk lebih berhati-hati menggunakan koleksi, mengurangi
salinan/duplikat, penarikan koleksi pornografi, mengeluarkan item yang tidak

17
Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan misi perpustakaan, mengeluarkan item yang tidak sesuai kebutuhan
informasi pengguna, menanamkan kemampuan yang lebih besar dalam pemilihan
koleksi, mengeluarkan item yang tidak lagi menarik bagi pengguna, penghematan
biaya penanganan buku yang berlebihan, mengurangi biaya penjilidan buku,
beban katalog dan menghemat waktu pengguna, melindungi pembaca dari

informasi yang tidak akurat, penarikan buku tak tergantikan, mengurangi biaya
untuk asuransi kebakaran, acuan pustakawan untuk menulis kebijakan
pengembangan koleksi yang logis dan bermanfaat, adanya komunikasi yang lebih
intens dengan fakultas, meningkatkan keamanan perpustakaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa manfaat penyiangan
dilakukan adalah untuk menyingkirkan bahan pustaka yang tidak sesuai lagi
dengan pengguna menghemat ruang, rak koleksi, menyingkirkan salinan koleksi
yang berlebihan, menyingkirkan koleksi yang tidak sesuai dengan informasi saat
ini, dan menghemat waktu pengguna dalam melakukan penelusuran.

2.1.3 Prosedur penyiangan
Dalam melaksanakan penyiangan, harus dilakukan secara bertahap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan perpustakaan. Adapun prosedur penyiangan
menurut Adriaty (2001:10-11) adalah sebagai berikut :
1. Pustakawan bersama dengan dosen atau peneliti yang berwenang
mengadakan pemilihan bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari
koleksi berdasarkan pedoman penyiangan yaitu menentukan persyaratan
koleksi pustaka yang akan disiangi misalnya atas dasar: usia terbit,
subjek, cakupan, kandungan informasi.
2. Menentukan jenis koleksi yang akan disiangi, misalnya buku, majalah,

brosur, leaflet, kaset rekaman, laporan tahunan/bulanan dan sebagainya.
3. Pemilihan/seleksi koleksi pustaka yang perlu dikeluarkan/disiangi. pada
tahap ini perlu dipertimbangkan koleksi pustaka yang dianggap sudah
tidak bermanfaat bagi pemakai perpustakaan, terutama dalam hal edisi
terbitan, volume, nomor dan subjek.
4. Mengeluarkan kartu buku, mencabut katalog dari semua jajaran katalog,
menghapus data dari pangkalan data/katalog elektronik.
5. Membuat berita acara tentang hasil penyiangan/penghapusan untuk
keperluan.
6. Menyimpan di gudang atau menawarkan ke perpustakaan lain yang
diperkirakan lebih membutuhkan.

18
Universitas Sumatera Utara

Sedangkan prosedur umum penyiangan koleksi perpustakaan menurut Yuyu
(2010 : 937 ) yaitu:
1. Pustakawan (bersama dengan dosen, guru atau peneliti yang berwenang,
tergantung dari jenis perpustakaannya mengadakan pemilihan bahan
pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi berdasarkan pedoman
penyiangan.
2. Pustakawan perlu mendata calon buku-buku yang akan disiangi, dalam
tiga tahun terakhir buku- buku itu dipinjam berapa kali dalam setahun,
dan kapan terakhir buku itu dipinjam oleh pengguna
3. Apabila memungkinkan, sertakan juga data pemanfaatan buku itu
diruang baca. data itu semua akan membuat keputusan penyiangan
menjadi lebih akurat.
4. Untuk mempercepat proses penyiangan bisa saja pustakawan membuat
daftar dari bahan pustaka yang mungkin sudah waktunya dikeluarkan dri
koleksi. Namun, tidak dianjurkan untuk menyiangi bahan pustaka itu
dengan hanya membaca daftar itu. melihat langsung bahan pustaka
tersebut perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk mengeluarkan dari
koleksi.
5. Buk yang dikeluarkan dari koleksi, kartu bukunya dikluarkan dari
kantong buku yang bersangkutan. Begitu pula kartu katalognya, baik
untuk katalog pengarang, judul, subek, dan sebagainya dicabut dari
jajaran katalog.
6. Buku-buku tersebut dicap “Dikeluarkan dari koleksi perpustakaan”
sebagai bukti bahwa bahan pustaka itu sudah bukan milik perpustakaan
lagi.
7. Apabila bahan tersebut masih dapat dipakai orang lain ( terutama yang
kopiannya banyak dan belum out of date isinya ) maka dapat disisihkan
untuk bahan penukaran atau dihadiahkan.
8. Apabila pustakawan merasa ragu bahwa buku yang dikeluarkan dari
koleksi itu mungkin masih dicari-cari penggun sekali-sekali maka bukubuku seperti itu bisa disusun digudang terlebih dahulu, Agar masih bisa
dicari kembali dengan mudah, susun pula kartu-kartu katalognya dan
tempatkan didekat susunan buku-buku tersebut.
9. Apabila dalam beberapa tahun buku tersebut tidak ada yang
membutuhkan, maka buku itu dapat dikeluarkan dari perpustakaan.
10. Bahan pustaka yang akan dikeluarkan dari perpustakaan harus dibuatkan
berita acara, dan beberapa prosedur administrasi lainnya dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku tentang penghapusan barang
milik negara, terutama untuk perpustakaan yang bernaung dibawah badan
pemerintah.
Berdasarkan

penjelasan diatas dapat diuraikan yang dimaksud dengan

prosedur penyiangan adalah langkah-langkah yang dilakukan sebelum penyiangan
dilakukan, pustakawan maupun orang yang ikut serta dalam kegiatan penyiangan,
harus benar-benar memperhatikan peraturan dan pedoman penyiangan yang

19
Universitas Sumatera Utara

berlaku tentang penyiangan, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
penyiangan.

2.1.4 Kriteria Penyiangan
Menurut Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2005:65),
kriteria penyiangan sering bersifat relatif. Sehingga perpustakaan perlu memiliki
kebijakan tertulis tentang penyiangan koleksi yang merujuk pada peraturan
perundang-undangan. Dengan demikian ada pegangan dalam melaksanakan
penyiangan dari waktu ke waktu, dalam menentukan kebijakan penyiangan,
perpustakaan perlu meminta bantuan pada ahli dan staff yang berwenang.
Bersama dengan pustakawan, mereka menentukan bahan pustaka mana yang perlu
dikeluarkan dari koleksi, beberapa faktor yang harus diperhatikan selama proses
penyiangan faktor-faktor ini meliputi:
1.

Tanggapan Layanan perpustakaan yang dipilih dan tujuan yang
dihasilkan.
2. Kebutuhan dan tuntutan dari komunitas pengguna perpustakaan.
3. Ketersediaan bahan yang lebih cocok.
4. Anggaran yang cukup untuk menyediakan dana untuk membeli item
yang lebih memuaskan.
5. Hubungan antara item tertentu kepada orang lain tentang hal itu.
6. Perjanjian kooperatif dengan perpustakaan lain dan kemampuan
pengguna untuk menggunakan perpustakaan lain di daerah tersebut.
7. Sejauh mana perpustakaan berfungsi sebagai arsip atau pusat sejarah
lokal.
8. Kegunaan kemungkinan masa depan item tertentu.
9. Ketersediaan informasi terkini di Internet.
10. Kemampuan perpustakaan untuk meminjam item melalui pinjaman
antar perpustakaan.
Selama

proses

penyiangan,

juga

perlu

memeriksa

kepemilikan

perpustakaan terhadap setiap database terpusat yang berada di perpustakaan. Akan
lebih mudah untuk penyiangan judul yang tidak lagi pinjamkan, jika dapat
dengan mudah memperolehnya dari perpustakaan lain melalui pinjaman antar
perpustakaan. Konsultasi alat bantu bibliografi standar ketika mengevaluasi
kualitas item tertentu jika anda tidak yakin. Lihat bibliografi untuk daftar alat
bantu koleksi standar, serta panduan subjek tertentu yang dapat membantu
membuat keputusan. Dalam menentukan kriteria buku yang akan disiangi

20
Universitas Sumatera Utara

hendaknya perpustakaan meminta bantuan dari para spesialis subjek pustaka yang
akan disiangi, untuk bersama-sama menentukan apa yang perlu dikeluarkan dari
koleksi perpustakaan serta apa yang harus dilakukan terhadap hasil penyiangan itu.
Menurut Yulia (2010 : 934) kriteria bagaimana suatu bahan pustaka itu
keluar dari koleksi perpustakaan antara lain adalah:
1. Subjek tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.
2. Bahan pustaka yang sudah using isinya.
3. Edisi yang terbaru dudah ada sehigga yang baru dapat dikeluarkan
dari koleksi.
4. Bahan pustaka yang sudah terlalu rusak dan tidak dapat diperbaiki
lagi.
5. Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap lagi dan tidak dapat
diusahakan penggunanya.
6. Bahan pustaka yang jumlah duplikatnya banyak, tetapi frekuensi
pemakaiannya rendah.
7. Bahan pustaka terlarang yang ajarannya menyesatkan, koleksi yang di
larang oleh pemerintah untuk di baca oleh pengguna.
8. Hadiah yang diperoleh tanpa diminta, dan memang tidak sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
9. Bahan pustaka yang tidak digunakan lagi, dan tidak dibutuhkan.
Beberapa kriteria umum yang yang dipakai sebagai pedoman oleh petugas
dalam melakukan kegiatan penyiangan koleksi di Perpustakaan Universitas
William (2010) adalah:
1. Format (available in other formats).
2. Duplication.
3. Textbooks.
4. Currency (when relevant, varies by discipline).
5. Physical condition of item.
6. Curriculum needs.
7. Core title (check standard lists, such as Books for College Libraries).
8. New title available in collection (superseded volume).
9. Circulation (use statistics, when available).
10. Multiple copies available (with low circulation).
11. Textbooks (generally not to be included in the collection).
12. Publisher (well known in field and may include professional
associations).
13. Credibility of author, known experts in the field.
14. Critics' reviews of book.
15. If ten (10) copies of a title are available on OCLC or if one (1) other
library in Texas owns the title, then it is acceptable for the title to be
weeded.
16. Geographic/Special interest (Texas/local).

21
Universitas Sumatera Utara

17. Appropriate monograph level (undergraduate, graduate, professional,
non-academic).
“Dapat disimpulkan bahwa pedoman penyiangan di perpustakaan
University William adalah: format buku, duplikat, buku teks, relevansi informasi,
kondisi fisik buku, kesesuaian dengan kurikulum pendidikan, kopian buku yang
banyak, kredibilitas penulis, kritikus buku, dan lain sebagainya’’.
Sedangkan Menurut Boon (1995 : 8) koleksi yang dapat disiangi antara
lain:
1. Materials/Books of Poor Content: Outdated and obsolete information
(especially on the subjects of computers, law, science,space, health
andmedicine, technology, geography, travel, and transportation)
Trivial subject matter
Mediocre writing style
Inaccurate or false information
Unused sets of books
Repetitious series
Superseded editions
Not on standard lists
Biased or sexist terminology or views
Unneeded duplicates
Unsolicited and unwanted gifts
“ Dapat disimpulkan sebagai, material/bahan usang dan informasinya telah
usang ( terutama pada mata pelajaran komputer, ilmu hukum,ruang angkasa,
kesehatan, danobat-obatan, teknologi, geografi, travel, serta transportasi), Subyek
trivial, Gaya penulisan biasa-biasa saja, Informasi tidak akurat atau salah, Buku
berseri yang tidak terpakai, Seri berulang-ulang, Edisi baru, Tidak ada ada daftar
standar, Bias, Duplikat berlebihan’’
2. Materials/Books of Poor Appearance:
Worn out, ragged items
Poorly bound or poorly printed editions
Items that are dirty, shabby, warped, bug infested, or otherwise
marked up, mutilated, or "edited" by patrons
Small print, poor quality pictures
Brittle film, magnetic tape (in the case of video- and
audiocassettes and films) or paper Yellowed, torn, or missing pages.
‘’Dapat disimpulkan material yang disiangi adalah : material/penampilan
buku yang jelek, Usang, compang-camping item, jilidan atau edisi cetakan yang

22
Universitas Sumatera Utara

jelek, Item yang kotor, kumuh, robek, atau "diedit" oleh pelanggan, cetakan Kecil,
gambar berkualitas buruk, film/pita magnetik rapuh (dalam kasus video dan kaset
audio dan film) serta kertas yang menguning, juga halaman yang hilang.
2.

Unused Materials:
Items uncirculated for 3-5 years and not needed for reference or inhouse use
Duplicate copies no longer needed
Periodicals that are not indexed
Unused volumes of sets
Unneeded titles in little-used subject areas
Materials on the "hot topics" of several years ago
More books than are needed on any one subject.
‘’Dapat disimpulkan sebagai, material yang tidak terpakai. Item yang tidak

dipinjam selama 3-5 tahun, salinan yang tidak dibutuhkan, terbitan berseri yang
tidak diindeks, set volume yang tidak gunakan, judul yang tidak dibutuhkan pada
subjek area tertentu, material yang topik hangat beberapa tahun lalu, buku yang
berlebihan dari yang dibutuhkan pada satu subjek”.
3. Topics No Longer Within Your Collection Priorities:Titles (print and
nonprint) readily available elsewhere in your community Subjects no
longer relevant to your changing clientele.
‘’Dapat disimpulkan bahwa material yang akan disiangi meliputi: topik
yang tidak sesuai lagi dengan perpustakaan: judul

( tercetak maupun tidak

tercetak), subjek yang tidak relevan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa kriteria penyiangan
adalah syarat-syarat bahan pustaka yang dapat disiangi, kriteria koleksi yang
dapat disiangi sangat banyak, seperti berdasarkan tahun terbit buku, kondisi fisik
yang rusak, bahasa yang tidak dikenal, buku yang tidak pernah dipinjam, dan
pokok bahasan yang tidak relevan lagi.

2.1.5 Masalah Dalam Penyiangan
Penyiangan tidak mudah dilaksanakan, karena pustakawan dihadapkan
kepada masalah atau keragu- raguan untuk menentukan kriteria buku yang
dianggap tidak bermanfaat lagi. Untuk mengatasi keragu-raguan ini hendaknya
perpustakaan meminta bantuan para spesialis subyek dari bahan pustaka yang
23
Universitas Sumatera Utara

akan disiangi, untuk bersama- sama menentukan apa yang perlu dikeluarkan dari
koleksi perpustakaan serta apa yang harus dilakukan terhadap hasil penyiangan
tersebut.
Menurut Boon (1995 : 53-55) ada keraguan di kalangan pustakawan untuk
menyingkirkan buku dari koleksi perpustakaan. Untuk alasan itu, rintangan utama
adalah meyakinkan pustakawan, serta pengurus universitas dan fakultas, bahwa
informasi koleksi akan semakin meningkat jika bahan koleksi yang tidak
digunakan disingkirkan. Ada beberapa keragu-raguan dalam melakukan
penyiangan pada pustakawan yang merasa tidak nyaman

melaksanakan

penyiangan yaitu:
1. I am proud of having a large selection of books for my patrons.
2. I don't have the time.
3. If i throw this book out, someone will ask it tomorrow.
4. This old book may be rare and valuable, also first edition.
5. Discard a book because it has not been used, is admitting publicly a
mistake in selecting.
6. Weeding really just irresponsible destruction of public property.
7. Need to have something (or anything) on this subject. and every copy of
this classic for the school rush.
“Dari pengertian diatas dapat diuraikankan bahwa pustakawan memilki
kebanggaan jika mereka koleksi dalam jumlah besar, sehingga mereka juga akan
memiliki pengguna yang banyak juga untuk memenuhi standar tertentu. Padahal
kualitas lebih baik dari pada kuantitas, perpustakaan yang baik belum tentu
perpustakaan yang besar, karena tingkat dan kualitas pelayanan diperpustakaan
merupakan hal yang terpenting.
Perpustakaan merasa tidak memiliki waktu padahal jika pustakawan
memiliki waktu untuk memilih buku-buku baru, maka pustakawan juga memiliki
waktu untuk menyiangi buku – buku yang tidak lagi berguna untuk koleksi
perpustakaan. Imej perpustakaan, kredibilitas, dan kualitas layanan perpustakan
sangat dipertaruhkan, untuk membantu menemukan waktu yang dibutuhkan,
buatlah penyiangan menjadi bagian rutin dari rutinitas pustakawan.

24
Universitas Sumatera Utara

Pustakawan memiliki keraguan melakukan penyiangan adanya pengguna
yang ingin meminjam koleksi yang sudah disiangi, padahal situasi ini jarang
benar-benar terjadi dan tidak umum terjadi. Bahan pustaka yang telah disiangi,
buku yang belum digunakan dalam lima tahun terakhir tidak

mungkin lagi

digunakan lima tahun ke depan.
Pustakawan menganggap buku tua yang langka bahkan merupakan edisi
pertama sangat berharga,

padahal walaupun

buku tua tersebut telah terbit

sebelum tahun 1900, hanya satu dari beberapa kemungkinan. Walaupun buku
tersebut merupakan buku yang berharga, sangat jarang menarik bagi kolektor.
karena perpustakaan menandai buku tersebut dengan dengan nomor akses,
barkode, stempel kepemilikan, dll yang membuat buku tersebut jelek

.

Pustakawan memiliki kekhawatiran penyiangan koleksi dilakukan karena
pustakawan melakukan kesalahan dalam pengadaan bahan pustaka sehingga tidak
digunakan. Padahal pustakawan juga manusia yang tidak luput dari kesalahan,
karena seleksi tidak didasarkan pada formula ilmiah atau pengukuran obyektif.
Sebagian besar pemilihan harus didasarkan penilaian pustakawan pada buku
tersebut. penghakiman dari orang-orang dapat

mempertajam

pelatihan

dan

pengalaman, walaupun tidak akan pernah sempurna.
Pustakawan memiliki anggapan bahwa penyiangan adalah perusakan milik
public, padahal penyiangan adalah proses yang konstruktif yang meningkatkan
kemampuan perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang baik, dan
meningkatkan kenyamanan di gedung perpustakaan, pustakawan juga ingin
menyimpan apa yang menjadi milik perpustakaan seperti subjek tertentu, salinan
tambahan di simpan di ruang penyimpanan”.
Gardner (1982 : 212 ) mengatakan bahwa sebagian besar pustakawan
menentang penyiangan dilakukan dengan beberapa alasan antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Yang besar akan menjadi yang terbaik.
Kurang waktu untuk melakukan penyiangan, karena masih banyak
pekerjaan lain harus diprioritaskan.
Membutuhkan banyak dana.
Penyiangan tidak mudah dilakukan.
Ada perasaan yang menyatakan bahwa koleksi harus diperlakukan
dengan banyak baik.
Pustakawan enggan mengakui bahwa pendahulu mereka salah.

25
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
menyebabkan

keragu-raguan

dalam

melakukan

penyiangan

adalah

mempertahankan volume koleksi, tidak memiliki waktu yang cukup dalm
melakukan penyiangan, juga ada ketakutan pada pustakawan bahwa penyiangan
menjadi pertanda bahwa pustakawan melakukan kesalahan dalam pemilihan
bahan pustaka.

2.2 Metode Continuous, Review, Evaluation, and Weeding
Dalam Penyiangan dikenal salah satu metode penyiangan yaitu, CREW.
Menurut Boon (1995 : 3 - 4) fungsi CREW begitu penting, bahkan sangat vital
bagi

pengguna perpustakaan. Karena menjadi metode untuk memperlambat

penumpukan

koleksi

yang

tidak

terpakai,

pustakawan

perpustakaan

bertanggungjawab untuk siklus pelayanan yang disebut "pengembangan Koleksi".
Yaitu serangkaian rutinitas yang berkelanjutan yangterus menerus menambah,
menyingkirkan, interpretasi untuk menyesesuaikan koleksi agar sesuai dengan
kebutuhan pengguna dan pengguna potensial.Proses ini dimulai dari seleksi dan
akuisisi, lalu bergerak ke pengatalogan dan pengolahan, kemudian dilanjutkan
dengan sirkulasi dan referensi

dan memasuki sebuah metode yang disebut

continuous, review, evaluation dan weeding yang disingkat menjadi CREW
(tinjauan secaraberkelanjutan, evaluasi, dan penyiangan). Ketika telah melakukan
evaluasi dan penyiangan maka pustakawan dapat mengetahui bahwa masa
penggunaan suatu bahan atau material perpustakaan telah usai, dan bisa
disingkirkan dari rak. Penyiangan sangat penting untuk perawatan koleksi,
mempertahankan bahan untuk meningkatkan jumlah koleksi, karena itu jika
penyiangan

sulit dilakukan, memakan waktu pekerjaan

yang lama

adalah

kekalahan diri sendiri sebelum melakukannya. Penyiangan sangat dibutuhkan
dipelayanan karena akan meningkatkan kredibilitas dan penggunaan perpustakaan,
dengan metode CREW akan menghasilkan informasi mengenai kelemahan,
kelebihan, kesenjangan, dan titik jenuh koleksi.
Siklus layanan merupakan tempat yang bagi cocok CREW, diagram di
bawah merupakan aliran kedua layanan perpustakaan langsung dan tidak langsung,

26
Universitas Sumatera Utara

ini berbentuk lingkaran karena setiap proses mengarah ke proses berikutnya.
Yang melibatkan rutinitas yang berkelanjutan secara keseluruhan yaitu.
1. SA is the Selection (through reviews and requests) and the Acquisition
(ordering and paying for) of the library's materials.
2. CP is the Cataloging (including classification) and Processing
(accessioning, stamping, pocketpasting, data entry, etc.) of the same
materials.
3. CR is the Circulation and Reference step, in which the prepared books
are out on the shelves being used in the public services.
Selection and Acquistion (SA) adalah seleksi untuk memilih dan
menganalisis dampaknya, utilitas , dan prediktif value (biasanya melalui ulasan
pembaca, meneliti katalog dan mempertimbangkan permintaan pengguna) dan
akuisisi (pemesanan dan membayar untuk) pembelian bahan perpustakaan.
Cataloging and Processing (CP) adalah katalogisasi (termasuk klasifikasi)
dan pengolahan (stempel buku, barkode dan entri data ke katalog online, dll) dari
bahan yang sama.
Circulation and Reference (CR) adalah sirkulasi dan referensi, di mana
buku yang tersedia

keluar dari rak karena digunakan pengguna dan staff

perpustkaaan di pelayanan publik.
Metode yang disebut CREW (tinjauan secara berkelanjutan, evaluasi, dan
Penyiangan) yang mengintegrasikan semua proses menjadi suatu kegiatan rutin
yang perlahan, efisien, dan berkelanjutan yang menjamin bahwa semua material
yang tidak diperlukan orang akan disingkirkan dengan cara yang efektif.

27
Universitas Sumatera Utara

Gambar- 2. 1 : Continiuous Review Evaluation and Weeding
Sumber :The CREW METHOD: Expanded Guidelines for Collection Evaluation and Weeding for
Small and Medium – Size Public Libraries, 1995, page 3.

Setelah memasuki sirkulasi dan referensi (CR), maka bahan perpustakaan
akan memasuki proses CREW dari inventarisir dan pemeliharaan. Setiap item
memiliki siklus masa aktif manfaat. Seringkali item baru akan sangat populer
pada awalnya, yang akan dipinjam pada periode waktu yang singkat. Kemudian
item akan berada dirak terus menerus, hanya akan keluar sesekali. Akhirnya
dalam banyak kasus, item menjadi usang, informasi menjadi usang atau
digantikan oleh informasi baru.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan CREW,
pustakawan dapat mengetahui koleksi apa yang dibutuhkan, karena metode
CREW melakukan evaluasi secara terus menerus dan berkelanjutan pada
kebutuhan untuk memperbaiki, meningkatkan, memperingatkan staff, pustakawan,
pengguna yang mengilangkan koleksi untuk mengganti, dan menjamin
penghitungan jumlah koleksi yang lebih akurat. Proses ini juga memungkinkan
untuk mengadakan penyiangan, item yang sudah usang, tidak digunakan lagi,
dapat disingkirkan dengan mudah, dan menjadwalkan penyiangan. Dimana
pustakawan dapat melihat secara spesifik bidang koleksi secara teratur, serta

28
Universitas Sumatera Utara

pustakawan yang melakukan penyiangan secara terus menerus memiliki
pengetahuan yang lebih luas mengenai koleksi yang ada.

2.2.1 Panduan Continuous, Review, Evaluation, and Weeding Untuk
Menyiangi Koleksi Dengan Rumus Misleading, Ugly, Superseded,
Trivial, Irrelevant, Serta Elsewhere.
Panduan CREW untuk menyiangi koleksi diberikan dengan berbagai
aturan praktik klasifikasi kelas Dewey berdasarkan pendapat profesional yang
ahli dibidangnya dalam literatur dan pengalaman langsung. Menurut Boon (1995 :
31) rumus dalam setiap kasus terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Angka pertama mengacu pada tahun sejak tanggal hak cipta buku baru
(relevansi materi dalam buku).
2. Angka kedua mengacu pada waktu maksimum yang diizinkan tanpa
penggunaan (dalam hal tahun sejak sirkulasi yang terakhir direkam).
3. Yang ketiga mengacu pada adanya berbagai faktor negatif yang disebut
faktor misleading, ugly, superseded, triavility, irrelevant, dan elsewhere
( MUSTIE ).
Misalnya, rumus "8/3/MUSTIE" artinya: "memertimbangkan buku di kelas
ini untuk dibuang ketika hak cipta terakhir lebih dari 8 tahun yang lalu atau ketika
penggunaan di sirkulasi terakhir lebih dari 3 tahun yang lalu dan / atau, bila
memiliki satu atau lebih dari satu faktor “MUSTIE’
Kebanyakan formula termasuk "3" dalam kategori penggunaan, dan
MUSTIE dalam kategori faktor negatif. Ciri – ciri dalam kategori usia bervariasi
dari subjek ke subjek, jika salah satu dari tiga faktor ini tidak berlaku untuk
subjek tertentu, kategori tersebut diisi dengan "X".
MUSTIE adalah singkatan yang mudah diingat untuk enam faktor negatif
yang sering merusak kegunaan buku dan menandainya untuk disiangi yaitu :
1. Misleading yaitu menyesatkan dan tidak faktual atau tidak akurat
karena adanya penemuan baru, revisi, pemikiran atau teori yang baru
atau informasi baru yang kini diterima oleh para profesional dibidang
subjek tersebut. bahkan dalam bidang-bidang seperti fisika, yang
dianggap cukup mapan, perubahan radikal terjadi akibat dampak dari
akurasi dan validitas informasi.
2. Ugly yaitu jelek atau sudah usang sehingga tidak bisa diperbaiki, faktor
meliputi sebagian besar elemen yang berhubungan dengan kondisi fisik
item yang pakai, kerusakan, noda, kotor, dan rusak yang membuatnya
kurang menarik bagi pengguna perpustakaan.

29
Universitas Sumatera Utara

3. Superseded yaitu diganti dengan edisi yang benar-benar baru atau
sebuah buku yang jauh lebih baik isinya.
4. Triviality yaitu tidak ada manfaat sastra atau ilmiah yang didapat.
5. Irrelevant yaitu berarti
tidak
relevan dengan kebutuhan dan
kepentingan pengguna karena berubah dari waktu ke waktu.
6. Elsewhere yaitu materi yang dapat diperoleh secara cepat melalui
tempat lain pinjaman antar perpustakaan lain, juga banyak buku yang
sekarang tersedia secara online melalui layanan seperti NetLibrary.
Dengan pengecualian buku sejarah lokal dan dokumen regional, hampir
semuanya tersedia di tempat lain.
Dalam semua kasus, keputusan penyiangan pada akhirnya tergantung pada
penilaian profesional atau ahlinya, staff perpustakaan, staf yang bertanggung
jawab untuk pemilihan bahan dalam memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan.
Sementara rumus MUSTIE dapat digunakan sebagai panduan dalam membuat
keputusan penyiangan, pedoman ini dapat dan harus disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan spesifik perpustakaan. Dengan menggantikan angka

yang paling

mencerminkan misi perpustakaan dan tujuan perpustakaan, dan berhati-hati dalam
mempertimbangkan semua faktor yang terlibat dalam proses penyiangan, lebih
daripada penyiangan secara otomatis yang membuang item berdasarkan tanggal
hak cipta.
Metode CREW membuat pustakawan dapat mengehui feedback konstan
dari kekuatan dan kelemahan koleksi perpustakaan. Informasi ini dapat membantu
dalam mengambil keputusan ketika menerima sumbangan koleksi dan membuat
keputusan tentang pengadaan dan pembelian. CREW juga menjaga bentuk
sekarang dari seluruh koleksi secara jelas, dan membantu merencanakan arah
masa depan koleksi.

30
Universitas Sumatera Utara

Tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey
Kelas

Siklus

000 umum

004 (Komputer)

3/X/MUSTIE

010 (Bibliografi)

10/3/MUSTIE

020
(Perpustakaan &
ilmu Informasi)

030
(Ensiklopedia
Umum)

000 lainnya

10/3/MUSTIE

5/X/MUSTIE

5/X/MUSTIE

100 (Filsafat dan
Psikologi)
133
(Fenomena
Paranormal)

15/3/MUSTIE

Keterangan
Kategori 000 sangat luas dan seringkali
memerlukan penyiangan antar area dengan area
lainnya dalam klasifikasi Dewey. misalnya,
buku-buku tentang menjalankan konsultasi
bisnis dapat diklasifikasikan dalam 001
(pengetahuan) atau 650 (manajemen).
Buku komputer jarang digunakan setelah tiga
tahun. Begitu juga dengan mikro komputer dan
perangkat lunak yang memiliki rentang hidup
lebih pendek (1-2 tahun).
Singkirkan setelah sepuluh tahun sejak tanggal
hak cipta
Singkirkan semua buku yang tidak sesuai lagi
dengan keadaan saat ini,edisi sebelum revisi,
dan jenis materi atau peralatan perpustakaan
yang telah usang.
Ensiklopedia terbaru cepat telah tersedia secara
online melalui TexShare atau melalui sumber
database
lainnya,
jika
memungkinkan.
Ensiklopedia cetak yang paling baru
pertahankan di koleksi referensi, koleksit tua
dapat dijual atau tetap diedarkan, tapi harus
menariknya
setelah
beredar
delapan tahun.
Kecuali buku- buku trivia, dapat disimpan
tanpa batas waktu, sampai dianggap tidak
penting lagi.
Kategori ini berfokus pada filosofi, psikologi,
para psikologi, etika, dan logika.
Penggunaan buku-buku tentang paranormal
umumnya sangat tinggi dan harus disimpan
sampai dipakai. Ini akan diperlukan untuk
menggantikan buku yang hilang atau dicuri,
karena topik ini sangat populer

31
Universitas Sumatera Utara

Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.

150 (Psikologi)

10/3/MUSTIE

160 (Logic) &
170 (Etika dan

10/3/MUSTIE

Moralitas)

200 (Agama dan

10/3/MUSTIE
Or

Mitologi)
5/3/MUSTIE

Gunakan
10/3/MUSTIE
kecuali
untuk
daerahyang
cepat
berubah
gunakan
5/3/MUSTIE.
area ini sulit untuk di weeding karena:
(a) barang-barang yang sering disumbangkan
dan pustakawan takut dikritik, dan
(b) karya agama seharusnya diperlakukan
sangat baik, tetapi harus tetap disiangi.
Daerah ini mencakup berbagai topik,
termasuksosiologi, cerita rakyat, budaya,
kriminalitas, dan pendidikan, pengumpulan
harus mencakup informasi yang mewakili
berbagai sudut pandang tentang isu-isu
kontroversial saat ini, akurat, dan adil.

300(Ilmu Sosial)

310 (Statistik
Umum)

Selain dari psikologi klasik yang dapat
digunakan oleh pengguna universitas, banyak
judul dalam kategori ini yang dapat disiangi
berdasarkan popularitas dan penggunaan.
Mengganti yang lama dengan edisi baru.
Perkembangan psikologi berlangsung dalam
waktu lima sampai delapan tahun
Ganti yang sudah usang dengan edisi paper
back yang menarik, buang jika tidak lagi
menarik.

2/X/MUSTIE

320 (Ilmu Politik) 5/3/MUSTIE

Jarang digunakan setelah 2 tahun berlalu, tetap
pertahankan hingga tiga tahun.

Untuk buku teori koleksi sejarah dinilai
berdasarkan Penggunaan : 10/3/MUSTIE.

32
Universitas Sumatera Utara

Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.

330 (Ekonomi)

340 (Law)

350
(Administrasi
Publik)
360 (Pelayanan

Perbarui item yang tersedia dalam edisi
revisi, waspadai perubahan radikal dalam
undang-undang, peraturan, perubahan
5/3/MUSTIE
tentang iklim, investasi, penulis ternama,
item yang dimaksudkan sebagai sejarah
era tertentu dapat dipertahankan jika faktor
MUSTIE dapat diterima.
Ganti ketika data terbaru telah tersedia.
10/X/MUSTIE Jangan pernah menyimpan edisi lama,
bahkan pada topik yang masih banyak
digunakan
Tetap up-to-date, ganti ketika ada
10/X/MUSTIE perubahan administrasi atau terjadi
reformasi konstitusi.
5/X/MUSTIE

Singkirkan buku teori setelah lima tahun

Sosial)
370
(Pendidikan)

10/3/MUSTIE
5/3/MUSTIE

390 Etiket
10/3/MUSTIE
Adat-istiadat dan

Pertahankan buku sejarah yang masih
digunakan. Buang semua teori yang telah
usang.
Pertahankan buku standar, lakukan
penyiangan siangi sesuai dengan yang
digunakan.
Pertahankan buku dasarnya, judul up-to –
date

folklore

400 (Bahasa)

10/3/MUSTIE

Menyingkirkan buku teks lama, tak
nyaman dipandang, ketinggalan zaman,
buku tata bahasa. Buku-buku yang
mengeksplorasi sejarah bahasa dan asal
kata harus dibuang ketika masuk kategori
MUSTIE.

33
Universitas Sumatera Utara

Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.

500 (Ilmu
Pengetahuan

5/3/MUSTIE

Alam)

510

10/3/MUSTIE

(Matematika)

550 (Ilmu Bumi)

X/3/MUSTIE

570 (Ilmu alam )

5/3/MUSTIE

580 (Ilmu

10/3/MUSTIE

botani)

Evaluasi dengan hati- hati buku yang telah
lewat dari 5 tahun, kecuali botani dan
sejarah alam. ganti yang sudah usang
dengan edisi baru, perhatikan secara khusus
fisika, tentang isu lingkungan hidup, dan
bagian astronomi. Banyak materi yang
berhubungan dengan lingkungan masih
sesuai sampai lima belas tahun sementara
bahan tentang atomtidak akurat setelah dua
tahun.
Mengganti bahan yang usang pada aljabar,
geometri, trigonometri, dan kalkulus
dengan edisi revisi. buang buku yang fokus
pada metode pengajaran dan teknik yang
sudah usang.
Bagian ini termasuk juga tentang gempa
bumi, gunung berapi, dan topik geologi
lainnya. Singkirkan buku-buku yang tidak
mencerminkan teori terbaru dan ilmu
pengetahuan tentang kegiatan geologi. juga
siangi buku yang memiliki informasi yang
telah usang seperti bencana besar yang
telah lama terjadi.
Gunakan metode 5/2/MUSTIE pada bukubuku tentang genetika, rekayasa genetika,
manusia biologi, dan evolusi karena
perubahan yang cepat dalam praktek ilmiah
dibidang tersebut.
Ilmu botani mengalami perubahan yang
lambat daripada yang lain, perubahan ilmu
botani kurang cepat daripada beberapa
daerah ilmu pengetahuan lain. Siangi bukubuku yang tidak memiliki ilustrasi
berwarna, perhatikan panduan tentang
makanan atau obat, tanaman dan rempahrempah

34
Universitas Sumatera Utara

Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.
600 (Teknologi,
Ilmu Terapan)

610 (Kedokteran) 5/3/MUSTIE

630 (Pertanian)

5/3/MUSTIE

635
(Hortikultura)

10/3/MUSTIE

670
(Manufaktur)

10/3/MUSTIE

600 lainnya (juga 5/3/MUSTIE
bisnis)

Siangi secara ketat tentang praktek medis
terbaru, pelanggan mengandalkan ke up-todatean informasi dan informasi usang bisa
berbahaya, pertahankan bahan baru selama
2 tahun (satu referensi, satu disirkulasi) dari
Physician’s Desk Reference (PDR),
direktori obat diganti ketika edisi baru
telah tersedia. Jangan menyimpan panduan
obat yang lebih dari tiga tahun .
Tetap
up-to-date,
pastikan
untuk
mengumpulkan informasi tentang teknik
terbaru dan hibrida jika anda melayani
petani atau peternak
Buku berkebun umumnya berguna hingga
20 tahun. buku-buku tentang propagasi
bunga atau tanaman tertentu dianggap
usang setelah 10 tahun. juga bahan pustaka
yang membahas penggunaan pestisida dan
bahan kimia
Penyiangan dilakukan berdasarkan pada
penggunaan dan kondisi. pertahankan
panduan perbaikan peralatan manual tanpa
batas waktu kecuali teknologi sudah begitu
usang, beberapa sumber mungkin berisi
nilai informasi sejarah dapat terus gunakan
pada alat, alat pertanian, dll yang masih
digunakan dalam komunitas.
Teknologi membuat kemajuan pesat
sehingga setiap material selama lima tahun
harus
diperhatikan,
terutama
yang
berhubungan dengan obat-obatan, ruang
teknologi, pendidikan seks, radio, televisi,
kesehatan dan tentang kantor. Pertahankan
salah satu bahan yang memiliki nilai
historis.

35
Universitas Sumatera Utara

Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.

770 (Photografi)

5/3/MUSTIE

790 (Rekreasi)

10/3/MUSTIE

700 lainnya

X/X/MUSTIE

800 (Sastra)

X/X/MUSTIE

Periksa secara ketat buku teknik yang
sudah usang, dan terutama pada peralatan
yang usang, jika ragu, periksa pada klub
fotografilokal ataupenggemar photografi.
Pekerjaan tentang
fotografer tertentu,
terutama tokoh sejarah, dapat disimpan jika
berminat.
Buang
dan ganti sesuai aturan dan
perubahan kepentingan.
Pertahankan materi dasar, terutama sejarah
seni dan musik. Ganti dengan edisi baru
ketika telah usang dan tidak menarik
Pertahankan materi dasar, terutama kritik
penulisklasik. Buang semua karya-karya
penulis yang kurang dikenal yang tidak
lagi baca dibaca lagi, kecuali ada
permintaan

900 (Geografi
dan Sejarah

910 (Geografi
dan Perjalanan)

900 Lainnya

5/3/MUSTIE
0/3/MUSTIE

15/3/MUSTIE

Buku panduan wisata akan usang dalam
waktu satu atau dua tahun. Pertahankan
tidak lebih dari tiga tahun. Sejarah wisata
dan
panduan wisata, terutama yang
menjelaskan atraksi lokal, dapat disimpan
lebih lama untuk keperluan arsip jika
berminat.
Untuk informasi secara perjalanan pribadi,
Faktor utama adalah permintaan, akurasi
fakta, dan penafsiran. Pertimbangkan
membuang narasi pribadi dan memoar
perang seperti Perang Dunia II, Konflik
Korea, dan Perang Indochina, yang
mendukung konflik sejarah yang lebih luas,
kecuali penulis adalah orang lokal, atau
buku yang dikutip dalam bibliografi atau
memiliki gaya atau wawasan yang luar
biasa.

36
Universitas Sumatera Utara

Sambungan tabel-2.1 :Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.
Ganti biografi orang-orang penting secara
berkelanjutan dengan judul baru, setidaknya
B atau 92

X/3/MUSTIE

(Biografi)

sekali

dalam

satu

dekade,

sebagai

interpretasi kehidupan mereka dan persepsi
publiktentang

pengaruh

mereka

yang

berubah dari waktu ke waktu.
Singkirkan

jika

tidak

diminati

lagi,

pertimbangkan untuk membuang semua
F (Fiksi)

X/2/MUSTIE

judul dalam seri jika perpustakaan

tidak

mampu atau bersedia mengganti judul yang
hilang.
Sumber : The CREW METHOD: Expanded Guidelines for Collection Evaluation and Weeding for Small
and Medium – Size Public Libraries, 1995,page 33 – 47.

Dalam beberapa kasus keputusan penyiangan pada akhirnya tergantung
pada penilain orang yang professional dan ahli dibidangnya, staff perpustakaan,
staff yang bertanggung jawab, untuk pemilihan bahan dalam memenuhi
kebutuhan pengguna perpustakaan. Sementara rumus MUSTIE dapat digunakan
sebagai panduan dalam membuat keputusan penyiangan, pedoman ini dapat dan
harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik perpustakaan, dengan
mengganti angka yang paling mencerminkan misi perpustakaan dan tujuan
perpustakaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa, metode CREW adalah
metode berupa serangkaian rutinitas yang berkelanjutan. Mengetahui dengan
cepat koleksi yang dapat disiangi, menambah koleksi, menyingkirkan, interpretasi
untuk menyesesuaikan koleksi agar sesuai dengan kebutuhan pengguna, dengan
berpedoman pada MUSTIE. Sebagai panduan bagi pustakawan dalam mengambil
keputusan penyiangan bahan pustaka, yang dapat disiangi berdasarkan

usia

sebuah koleksi sejak diterbitkan.

37
Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Sepuluh langkah metode CREW
Menurut Belinda Boon (1995: 13-17) ada 10 langkah-langkah penyiangan
yaitu :
1. Step One: make weeding a part of policy.
2. Step Two: Gather usage statistics of your library's collection.
3. Step Three : Build weeding into the year's work calendar.
4. Step Four: Gather the following materials on a book truck at the
shelves to be analyzed.
5. Step Five: For weeding, study the subject area(s) in your collection as
a whole, then examine each item in turn.
6. Step Six: Check the library's holdings. At the same time you weed, you
may choose to take inventory.
7. Step Seven: Check the pulled books against the standard indexes the
library holds.
8. Step Eight: Treat the books according to their statue, Bindery, mending,
discard, replacement dan recycling.
9. Step Nine : Replacement checking and ordering. Order replacements
at the conclusion of weeding a major classification.
10. Step Ten : Set up displays for low circulating, high quality books that
would benefit from better exposure.
Dari langkah-langkah penyiangan diatas dapat di uraikan bahwa
penyiangan harus menjadi bagian dari kebijakan agar dapat menentukan tindakan
dan keputusan yang akan dilakukan. Kebijakan juga membantu staff berhadapan
dengan isu-isu yang akan timbul selama melakukan kegiatan penyiangan,
kebijakan sebaiknya dibicarakan dan ditetapkan dahulu.
Mengumpulkan catatan statistik sirkulasi memungkinkan pustakawan
untuk menganalisis koleksi dengan penggunaan terbesar dan yang paling
membutuhkan, hal ini sangat membantu ketika akan menetapkan anggaran, atau
mencari dana hibah. Buku-buku tentang kesehatan dan kebugaran beredar ratarata empat kali per tahun, sehingga perlu untuk memperbarui dan mengganti judul
lebih sering dari yang dilakukan pada area lain dengan bahan yang hanya beredar
rata-rata setahun sekali.
Dengan membuat penyiangan kedalam agenda kerja dapat menetapkan
prioritas (daerah-daerah tertentu dari koleksi yang paling membutuhkan
penyiangan atau yang akan dimasukkan ke dalam database) terutama jika ingin

38
Universitas Sumatera Utara

mengantisipasi mengotomatisasi atau memasuki koleksi ke dalam database
komputer koleks dan mengatur jadwal waktu
Koleksi yang akan di siangi juga hal lainnya dikumpulkan dan di
kelompokkan seperti laci sesuai dari rak daftar katalog atau cetakan komputer dari
yang

bagian yang dipertimbangkan, seberkas slip daftar kategori berbagai

pembuangan (lihat contoh berikut)
Contoh -2.1 Slip disposal koleksi perpustakaan

Slip disposal koleksi perpustakaan
( ) Bindery
( ) Buang
( ) Memperbaiki/Preserve
( ) Pesan dijual
( ) Promosi
( ) Penggantian/EdisiBaru
( ) Donasi untuk ---------------------------------------------------------( ) Perdagangan dengan ----------------------------------------------( ) Periksa database untu ke lokasi lain dari judul ini
Lokasi lain dari judul ini:----------------------------------------------------------Penggantian judul: ________________________________________
Sumber : The CREW METHOD: Expanded Guidelines for Collection Evaluation and Weeding for Small
and Medium – Size Public Libraries, 1995, page 14.

Sebelum penyiangan pelajari lebih dahulu subjek area dan kemudian
periksa setiap item secara bergiliran, memeriksa kondisi fisik, tanggal sirkulasi,
tanggal hak cipta, dan kesesuaian

dengan koleksi, gunakan tabel pedoman

panduan tetapi anda juga bebas untuk mengubah formula sesuai dengan
kebutuhan, khususnya dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan
pengguna juga kebutuhan mereka.
Periksa kepemilikan perpustakaan, basis data terpusat yang dimilki
perpustakaan dan alat bantu bibliografi. Untuk mempertimbangkan material yang
akan disiangi, dan untuk lokasi alternatif judul marjinal. Tempatkan slip dalam
buku-buku yang memerlukan perawatan atau yang akan disingkirkan (menandai
kategori penanganan yang diperlukan), dan reshelve buku-buku yang baik-baik
saja. Jika anda menghentikan pekerjaan sementara, tandai titik perhentian dengan
penanda rak dan menandai kartu katalog atau entri pada hasil cetakan. Dengan
double check perhatikan nomor panggilan dari buku terakhir di kertas, juga
dimungkinkan untuk membuat catatan ketika akan membuat tampilan lanjutan,
daftar buku, atau menyiapkan indeks lokal.

39
Universitas Sumatera Utara

Ketika penyiangan pustakawan harus memeriksa buku yang akan disiangi,
buat tanda check dengan pensil warna pada sisi belakang halaman judul atau pada
bagian yang tidak akan dilihat atau dihapus oleh pengguna. Seperti sudut kanan
atas halaman judul, membuat tanda yang sesuai pada kartu daftar rak atau pada
cetakan untuk buku di sampingan aksesi atau nomor barcode untuk copyan buku
tersebut, hal ini hanya berlaku pada buku yang ada secara fisik pada saat
penyiangan, kecuali jika sistem sirkulasi mampu membuat cetakan dari item yang
dipinjam.
Jika tidak yakin untuk menyingkirkan buku atau mengganti yang sudah
lusuh, periksa indeks standard perpustakaan proses ini akan mengingatkan item
yang mungkin banyak digunakan oleh pustakawan referensi, jika perpustakaan
memiliki kertas indeks maka akan sangat membantu mengarahkan pengguna dan
staf menemukan buku yang dipertimbangkan untuk disingkirkan tersebut.
Isi status buku sesuai dengan status buku seperti contoh di bawah yaitu:
1. Bindery: Siapkan form penjilidan untuk buku yang membutuhkan
penjilidan dan menyimpannya untuk penjilidan
2. Mending: Lakukan pembenahan yang diperlukan atau menempatkan
buku yang disisihkan untuk diperbaiki petugas atau sukare