Analisis Coulomb Stress Gempabumi Halmahera Barat Mw=7,2 Terhadap Aktivitas Vulkanik Gunung Soputan dan Gunung Gama Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Kantor Pusat Badan
Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah I Medan Jl. Ngumban Surbakti
No. 15 Medan
3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu dengan penjelasan
dan analisis melalui model Coulomb Stress, dimana data diolah dan kemudian
diperoleh hasil perubahan coulomb stress. Kemudian hasilnya dianalisi untuk
memperoleh pengaruhnya gempabumi tektonik Halmahera Barat terhadap gunung
berapi gunung Soputan dan gunung Gamalama.. Dengan metode ini persebaran
gempabumi diperoleh hasil interaksi gempabumi tektonik terhadap gunung
Soputan dan gunung Gamalama
3.3. Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
a.
Komputer/laptop untuk membantu pengolahan data
b.
Software MATLAB, Coulomb 3.4, dan Arc Gis
c.
Data gempabumi Halmahera Barat/Laut Maluku Utara 15 Nopember 2014
dengan kekuatan Mw=7,2 dengan kedalaman 60 km dan letak geografis
latitude 1,95o longtitude 126,49o, strike 42o, dip 35o, dan slip 110o. Dan
Universitas Sumatera Utara
gempabumi yang terjadi 10 tahun sebelumnya dengan magnitudo minimal
Mw=5,4.
Metode dalam menganalisis gempabumi adalah Coulomb Stress
d.
3.4
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Mulai
Studi literatur
Data Seismisitas
1. BMKG dan Global CMT
2. Data Focal Mechanism
Kondisi Tektonik
Laut Maluku dan
Studi Area
Data Geofisik
G. Soputan dan G.
Gamalama
Parameter Gempa
1. Episenter ( Lon 126,49 dan Lat 1,95)
2. Magnitude ( 7,2 Mw)
3. Kedalaman (60 km)
4. Panjang Patahan (65,89 km)
5. Lebar Patahan (28,27 km)
6. Sudut Strike/Azimuth (42o)
7. Sudut Slip dan Dip (35o dan 110o)
8. Moment Tensor (reverse/sesar naik)
Sumber Gempa
Coulomb 3.4
Daerah Distribusi
Gempa
Universitas Sumatera Utara
Analisis
(Coulomb 3.4 dan Arc Gis)
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah
pertama yang dilakukan adalah studi literatur terhadap daerah yang rawan
gempabumi dan peningkatan aktivitas gunung berapi di daerah Sulawesi Utara
dan Maluku. Data gempabumi tektonik diambil dari sumber BMKG dan Global
CMT, data geofisik vulkanik gunung berapi dari PVMBG (Pusat vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi). Data tersebut akan diolah dengan model Coulomb
Stress dan hasilnya nilai dan penyebaran distribusi gempabumi tektonik
Halmahera Barat di kedalaman 8 km kemudian dianalisis terhadap perubahan
aktifitas vulkanik gunung Soputan dan gunung Gamalama
3.5.1 Studi Literatur
Studi literatur ini mengkaji literatur yang berhubungan dengan keadaan
geologis suatu daerah. Berdasarkan informasi yang didapat dari Global CMT
sebagai lembaga survei geologi Amerika Serikat dan PVMBG sebagai survei
vulkanologi Indonesia, laut Maluku merupakan area gempabumi aktif. Laut Maluku
menjadi area gempabumi aktif.tercatat gempabumi Mw=6,6 yang terjadi 26 Agustus 2012
yang berpusat di timur laut Manado kemudian disusul dengan gempa berkekuatan 27 Agustus
Universitas Sumatera Utara
2012 yang sehari sebelumnya terjadi gempabumi dengan kekuatan Mw=5,1. Pada tanggal 29
Desember 2013 terjadi gempa Mw=5,7. Di daerah Laut Maluku juga sering terjadi gempa
susulan dengan rata-rata kekuatan kisaran Mw=5 hingga saat.
Laut Maluku mempunyai fenomena unik, yaitu terdapat dua buah
kemenerusan gunung api yang membentuk busur yang saling bertolak belakang.
Dua kemenerusan gunung api ini berada di lengan utara pulau Sulawesi dan di
Kepulauan Halmahera. Kenampakan dua buah kemenerusan gunung api ini
sejalan dengan kajian seismotektonik yang menunjukkan adanya dua subduksi di
daerah tersebut. Ada dua pendapat mengenai dua subduksi tersebut yaitu pendapat
dari Hamilton dan Waluyo.
3.6.
Data Validasi
Data yang dianalisis adalah data hasil model Coulomb Stress serta
dikorelasikan dengan data aktivitas kedua gunung yang ada sehingga diketahui
keakuratan model yang sedang diujikan. Validasi model yang diujikan yaitu data
gempabumi 15 Nopember 2014 di Halmahera Barat dan data gempa selama tahun
10 tahun sebelumnya serta data aktivitas gunung Soputan dan gunung Gamalama
3.7.
Pengumpulan Data
Data validasi yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi data
primer dan data sekunder. Dimana data primer berupa sumber gempabumi
Halmahera Barat/Laut Maluku Utara 15 Nopember 2014 serta gunung Soputan
dan Gamalama. Dan yang merupakan data sekunder yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Data gempabumi 15 Nopember 2014 dan data gempa susulan serta parameter
sesar (focal mechanism) tersebut dari BMKG dan Global CMT.
2. Data geofisik gunung Soputan dan gunung Gamalama dari PVMBG
3.8. Proses Data
Proses pengolahan data hingga didapat distribusi perubahan tegangan
Coulomb oleh gempabumi dan data geofisik adalah sebagai berikut:
1. Mengunduh data gempabumi utama 7,2 Mw tanggal 15 Nopember 2014
dan data gempa Mw=5,4 dari tahun 2004-2014 berikut parameter sesar
dari website BMKG dan Global CMT. Data geofisik gunung Soputan dan
gunung Gamalama dari PVMBG
2. Mengunduh data “focal mechanism” Tahun 2014, gempabumi utama
tanggal yang telah dipilih yaitu tanggal 15 Nopember 2014, dari website
Global CMT;
3. Menjalankan perangkat lunak Matlab R2013a;
4. Menjalankan software Coulomb versi 3.4 pada program Matlab;
5. Menggunakan software Coulomb 3.4 untuk gempabumi dengan input data
focal mechanism gempabumi yang bersangkutan;
6. Menggambarkan daerah distribusi perubahan tegangan Coulomb dan
perhitungan perubahan tegangan Coulomb pada kedalaman 8 km
dikarenakan letak dapur magma gunung Soputan dan gunung Gamalama
(Dawid, 2014)
7. Melakukan analisa distribusi perubahan tegangan Coulomb terhadap
aktivitas gunung berapi
Universitas Sumatera Utara
3.9
Coulomb 3.4
Coulomb 3.4 mempunyai fitur utama yaitu kemudahan input, modifikasi
interaktif yang cepat, dan hasil intuitif visualisasi. Program ini memiliki menu dan
check-item, dan kotak dialog untuk memudahkan pengoperasian. Grafis internal
yang cocok untuk publikasi dan dapat dengan mudah diimpor ke Illustrator, GMT,
Google Earth atau Flash untuk perangkat tambahan lebih lanjut.
Coulomb dirancang untuk menghitung perpindahan statis, regangan, dan
tegangan pada setiap kedalaman yang disebabkan oleh patahan slip, magmatik
intrusi, atau perluasan tanggul/kontraksi. Yang pertama dapat menghitung
perpindahan statis (pada permukaan atau di stasiun GPS), regangan, dan tegangan
yang disebabkan oleh patahan slip, intrusi magmatik, atau perluasan tanggul.
Sebagaimana gempabumi mendorong atau menghambat sesar pada sesar terdekat,
atau bagaimana sesar tergelincir atau tanggul ekspansi yang akan memampatkan
ruang magma di dekatnya, yang terhubung dengan Coulomb. Deformasi geologi
berkaitan dengan kesalahan strike-slip, sesar normal, atau lipatan sesar-lekukan
lipatan yang merupakan penerapan. Perhitungan dibuat dalam setengah ruang
elastis dengan sifat seragam elastis isotropik menurut Okada (1992 )
Bukti substansial untuk mendukung hipotesis bahwa sesar berinteraksi
dengan transfer tegangan, baik pada skala waktu urutan gempa dan gempa susulan
dan skala waktu yang dikaitkan dengan waktu antar kejadian dari guncangan
terbesar yang terjadi di suatu wilayah. Ada bukti bahwa patahan dan sistem
magmatik juga berinteraksi, dan perubahan stres statis mempengaruhi intrusi dan
letusan . Selanjutnya, perbedaan kekakuan elastis antara cekungan dan lapisan
Universitas Sumatera Utara
kerak memodifikasi tekanan dalam perbandingan elastis setengah ruang yang
diimplementasikan di Coulomb.
A. Perubahan Coulomb Stress untuk patahan horizontal-kanan terhadap patahan
utama
Stress
meningkat
Perubahan stress sesar
horizontal-kanan
menurun
+
Efektif friksi x =
Perubahan stress normal
τ��
�′ (−�� )
+
Perubahan Coulomb
horizontal-kanan
���
=
B. Perubahan Coulomb Stress untuk patahan optimal yang berorientasi terhadap
patahan N27oE tekanan regional (� � ) 100 bar �′ = 0,75
Perubahan stress sesar
τ�
+ Efektif friksi x perubahan = Perubahan Coulomb
Stress normal
stress
+
�′ (−�� )
���
=
Gambar 3.2 Perubahan Coulomb Stress
��
Universitas Sumatera Utara
3.10
Proses Analisis dan Pemetaan
3.10.1 Proses Analisis data dengan Coulomb 3.4
Berikut beberapa hal dalam proses analisa data gempabumi dengan
Coulomb 3.4 untuk mendapatkan perubahan coulomb stress gempabumi
Halmahera Barat
•
Colomb 3.4 merupakan aplikasi antarmuka windows berbasis perangkat lunak
MATLAB (MATrix LABoratory) dengan menggunakan PC tunggal
•
Data input yang digunakan Coulomb 3.4 sebagai berikut:
1. Data primer
-
Sumber gempabumi Halmahera Barat 15 Nopember 2014 dan gunung
Soputan dan gunung Gamalama
2.
Data Sekunder
-
Data gempabumi Halmahera Barat Mw=7,5 pada 15 November 2014 dan
gempabumi 10 tahun sebelumnya serta data focal mechanism dari BMKG
dan Global CMT
•
Data geofisik gunung Soputan dan gunung Gamalama dari PVMBG
Untuk penentuan lokasi gempa utama maka digunakan data yaitu data hasil dari
BMKG, dikarenakan data BMKG lebih akurat dan sudah hasil relokasi dibandingkan
dari data Global CMT yang jarak rekam seismik jauh lebih akurat dan datanya belum
hasil relokasi.
•
Buka software Coulomb 3.4 pada Matlab
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Tampilan Coulomb 3.3 dengan berbasis MATLAB
•
Input data sesuai dengan gempabumi yang terjadi di Halmahera Barat
Gambar 3.4 Input data Coulomb 3.3
•
Klik add to map dan plot peta permukaan Halmahera Barat sekitarnya
Gambar 3.5 Hasil input data gempa dengan coastline
Universitas Sumatera Utara
•
Klik function, klik stress, klik coulomb stress dan input mekanisme fokal, dan
klik calculate & view
Gambar 3.6 Hasil coulomb stress Halmahera Barat
•
Klik function, klik stress, klik calculate stress on point untuk menghitung nilai
coulomb stress di daerah gempa
Gambar 3.7 Hasil perhitungan coulomb stress Halmahera Barat
Universitas Sumatera Utara
3.10.2 Pemograman Coulomb 3.4
function [shear,normal,coulomb] =
calc_coulomb(strike_m,dip_m,rake_m,friction_m...
,ss)
% For calculating shear, normal and Coulomb stresses in a given
% fault strike, dip, and rake
%
% INPUT: strike_m,dip_m,rake_m,friction_m,SXX,SYY,SZZ,SXY,SXZ,SYZ
%
% OUTPUT: shear,normal,coulomb
%
% "_m" means matrix. So, for "if" condition, we can only use scalar.
% So here we convert it into scalar since there are the all same numbers
in
% a matrix.
n = size(strike_m,1);
strike =
dip
=
rake
=
friction
zeros(n,1);
zeros(n,1);
zeros(n,1);
= friction_m(1,1);
% adjustment for our coordinate system from Aki & Richards convension
c1 = strike_m >= 180.0; c2 = strike_m < 180.0;
strike = (strike_m - 180.0) .* c1 + strike_m .* c2;
dip
= (-1.0) * dip_m .* c1 + dip_m .* c2;
rake_m
= rake_m - 90.0;
c1 = rake_m -180.0;
rake = (360.0 + rake_m) .* c1 + rake_m .* c2;
% CAUTION.....................................
strike = deg2rad(strike);
dip = deg2rad(dip);
rake = deg2rad(rake);
% % for rake rotation (this was fixed by Zhang ZQ)
for i=1:n
rsc = -rake(i,1); % flipped
rr = makehgtform('xrotate',rsc);
mtran(1:3,1:3,i) = rr(1:3,1:3);
end
% Now corrected scalar value is to matrix (n x 1) as "...m"
% strikem = zeros(n,1) + strike;
% dipm = zeros(n,1) + dip;
rakem = zeros(n,1) + rake;
sn = zeros(6,length(strike));
sn9 = zeros(3,3,length(strike));
ver = pi/2.0;
c1 = strike>=0.0; c2 = strike 0;
d1 = dip>=0.0; d2 = dip
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Kantor Pusat Badan
Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah I Medan Jl. Ngumban Surbakti
No. 15 Medan
3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu dengan penjelasan
dan analisis melalui model Coulomb Stress, dimana data diolah dan kemudian
diperoleh hasil perubahan coulomb stress. Kemudian hasilnya dianalisi untuk
memperoleh pengaruhnya gempabumi tektonik Halmahera Barat terhadap gunung
berapi gunung Soputan dan gunung Gamalama.. Dengan metode ini persebaran
gempabumi diperoleh hasil interaksi gempabumi tektonik terhadap gunung
Soputan dan gunung Gamalama
3.3. Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
a.
Komputer/laptop untuk membantu pengolahan data
b.
Software MATLAB, Coulomb 3.4, dan Arc Gis
c.
Data gempabumi Halmahera Barat/Laut Maluku Utara 15 Nopember 2014
dengan kekuatan Mw=7,2 dengan kedalaman 60 km dan letak geografis
latitude 1,95o longtitude 126,49o, strike 42o, dip 35o, dan slip 110o. Dan
Universitas Sumatera Utara
gempabumi yang terjadi 10 tahun sebelumnya dengan magnitudo minimal
Mw=5,4.
Metode dalam menganalisis gempabumi adalah Coulomb Stress
d.
3.4
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Mulai
Studi literatur
Data Seismisitas
1. BMKG dan Global CMT
2. Data Focal Mechanism
Kondisi Tektonik
Laut Maluku dan
Studi Area
Data Geofisik
G. Soputan dan G.
Gamalama
Parameter Gempa
1. Episenter ( Lon 126,49 dan Lat 1,95)
2. Magnitude ( 7,2 Mw)
3. Kedalaman (60 km)
4. Panjang Patahan (65,89 km)
5. Lebar Patahan (28,27 km)
6. Sudut Strike/Azimuth (42o)
7. Sudut Slip dan Dip (35o dan 110o)
8. Moment Tensor (reverse/sesar naik)
Sumber Gempa
Coulomb 3.4
Daerah Distribusi
Gempa
Universitas Sumatera Utara
Analisis
(Coulomb 3.4 dan Arc Gis)
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah
pertama yang dilakukan adalah studi literatur terhadap daerah yang rawan
gempabumi dan peningkatan aktivitas gunung berapi di daerah Sulawesi Utara
dan Maluku. Data gempabumi tektonik diambil dari sumber BMKG dan Global
CMT, data geofisik vulkanik gunung berapi dari PVMBG (Pusat vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi). Data tersebut akan diolah dengan model Coulomb
Stress dan hasilnya nilai dan penyebaran distribusi gempabumi tektonik
Halmahera Barat di kedalaman 8 km kemudian dianalisis terhadap perubahan
aktifitas vulkanik gunung Soputan dan gunung Gamalama
3.5.1 Studi Literatur
Studi literatur ini mengkaji literatur yang berhubungan dengan keadaan
geologis suatu daerah. Berdasarkan informasi yang didapat dari Global CMT
sebagai lembaga survei geologi Amerika Serikat dan PVMBG sebagai survei
vulkanologi Indonesia, laut Maluku merupakan area gempabumi aktif. Laut Maluku
menjadi area gempabumi aktif.tercatat gempabumi Mw=6,6 yang terjadi 26 Agustus 2012
yang berpusat di timur laut Manado kemudian disusul dengan gempa berkekuatan 27 Agustus
Universitas Sumatera Utara
2012 yang sehari sebelumnya terjadi gempabumi dengan kekuatan Mw=5,1. Pada tanggal 29
Desember 2013 terjadi gempa Mw=5,7. Di daerah Laut Maluku juga sering terjadi gempa
susulan dengan rata-rata kekuatan kisaran Mw=5 hingga saat.
Laut Maluku mempunyai fenomena unik, yaitu terdapat dua buah
kemenerusan gunung api yang membentuk busur yang saling bertolak belakang.
Dua kemenerusan gunung api ini berada di lengan utara pulau Sulawesi dan di
Kepulauan Halmahera. Kenampakan dua buah kemenerusan gunung api ini
sejalan dengan kajian seismotektonik yang menunjukkan adanya dua subduksi di
daerah tersebut. Ada dua pendapat mengenai dua subduksi tersebut yaitu pendapat
dari Hamilton dan Waluyo.
3.6.
Data Validasi
Data yang dianalisis adalah data hasil model Coulomb Stress serta
dikorelasikan dengan data aktivitas kedua gunung yang ada sehingga diketahui
keakuratan model yang sedang diujikan. Validasi model yang diujikan yaitu data
gempabumi 15 Nopember 2014 di Halmahera Barat dan data gempa selama tahun
10 tahun sebelumnya serta data aktivitas gunung Soputan dan gunung Gamalama
3.7.
Pengumpulan Data
Data validasi yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi data
primer dan data sekunder. Dimana data primer berupa sumber gempabumi
Halmahera Barat/Laut Maluku Utara 15 Nopember 2014 serta gunung Soputan
dan Gamalama. Dan yang merupakan data sekunder yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Data gempabumi 15 Nopember 2014 dan data gempa susulan serta parameter
sesar (focal mechanism) tersebut dari BMKG dan Global CMT.
2. Data geofisik gunung Soputan dan gunung Gamalama dari PVMBG
3.8. Proses Data
Proses pengolahan data hingga didapat distribusi perubahan tegangan
Coulomb oleh gempabumi dan data geofisik adalah sebagai berikut:
1. Mengunduh data gempabumi utama 7,2 Mw tanggal 15 Nopember 2014
dan data gempa Mw=5,4 dari tahun 2004-2014 berikut parameter sesar
dari website BMKG dan Global CMT. Data geofisik gunung Soputan dan
gunung Gamalama dari PVMBG
2. Mengunduh data “focal mechanism” Tahun 2014, gempabumi utama
tanggal yang telah dipilih yaitu tanggal 15 Nopember 2014, dari website
Global CMT;
3. Menjalankan perangkat lunak Matlab R2013a;
4. Menjalankan software Coulomb versi 3.4 pada program Matlab;
5. Menggunakan software Coulomb 3.4 untuk gempabumi dengan input data
focal mechanism gempabumi yang bersangkutan;
6. Menggambarkan daerah distribusi perubahan tegangan Coulomb dan
perhitungan perubahan tegangan Coulomb pada kedalaman 8 km
dikarenakan letak dapur magma gunung Soputan dan gunung Gamalama
(Dawid, 2014)
7. Melakukan analisa distribusi perubahan tegangan Coulomb terhadap
aktivitas gunung berapi
Universitas Sumatera Utara
3.9
Coulomb 3.4
Coulomb 3.4 mempunyai fitur utama yaitu kemudahan input, modifikasi
interaktif yang cepat, dan hasil intuitif visualisasi. Program ini memiliki menu dan
check-item, dan kotak dialog untuk memudahkan pengoperasian. Grafis internal
yang cocok untuk publikasi dan dapat dengan mudah diimpor ke Illustrator, GMT,
Google Earth atau Flash untuk perangkat tambahan lebih lanjut.
Coulomb dirancang untuk menghitung perpindahan statis, regangan, dan
tegangan pada setiap kedalaman yang disebabkan oleh patahan slip, magmatik
intrusi, atau perluasan tanggul/kontraksi. Yang pertama dapat menghitung
perpindahan statis (pada permukaan atau di stasiun GPS), regangan, dan tegangan
yang disebabkan oleh patahan slip, intrusi magmatik, atau perluasan tanggul.
Sebagaimana gempabumi mendorong atau menghambat sesar pada sesar terdekat,
atau bagaimana sesar tergelincir atau tanggul ekspansi yang akan memampatkan
ruang magma di dekatnya, yang terhubung dengan Coulomb. Deformasi geologi
berkaitan dengan kesalahan strike-slip, sesar normal, atau lipatan sesar-lekukan
lipatan yang merupakan penerapan. Perhitungan dibuat dalam setengah ruang
elastis dengan sifat seragam elastis isotropik menurut Okada (1992 )
Bukti substansial untuk mendukung hipotesis bahwa sesar berinteraksi
dengan transfer tegangan, baik pada skala waktu urutan gempa dan gempa susulan
dan skala waktu yang dikaitkan dengan waktu antar kejadian dari guncangan
terbesar yang terjadi di suatu wilayah. Ada bukti bahwa patahan dan sistem
magmatik juga berinteraksi, dan perubahan stres statis mempengaruhi intrusi dan
letusan . Selanjutnya, perbedaan kekakuan elastis antara cekungan dan lapisan
Universitas Sumatera Utara
kerak memodifikasi tekanan dalam perbandingan elastis setengah ruang yang
diimplementasikan di Coulomb.
A. Perubahan Coulomb Stress untuk patahan horizontal-kanan terhadap patahan
utama
Stress
meningkat
Perubahan stress sesar
horizontal-kanan
menurun
+
Efektif friksi x =
Perubahan stress normal
τ��
�′ (−�� )
+
Perubahan Coulomb
horizontal-kanan
���
=
B. Perubahan Coulomb Stress untuk patahan optimal yang berorientasi terhadap
patahan N27oE tekanan regional (� � ) 100 bar �′ = 0,75
Perubahan stress sesar
τ�
+ Efektif friksi x perubahan = Perubahan Coulomb
Stress normal
stress
+
�′ (−�� )
���
=
Gambar 3.2 Perubahan Coulomb Stress
��
Universitas Sumatera Utara
3.10
Proses Analisis dan Pemetaan
3.10.1 Proses Analisis data dengan Coulomb 3.4
Berikut beberapa hal dalam proses analisa data gempabumi dengan
Coulomb 3.4 untuk mendapatkan perubahan coulomb stress gempabumi
Halmahera Barat
•
Colomb 3.4 merupakan aplikasi antarmuka windows berbasis perangkat lunak
MATLAB (MATrix LABoratory) dengan menggunakan PC tunggal
•
Data input yang digunakan Coulomb 3.4 sebagai berikut:
1. Data primer
-
Sumber gempabumi Halmahera Barat 15 Nopember 2014 dan gunung
Soputan dan gunung Gamalama
2.
Data Sekunder
-
Data gempabumi Halmahera Barat Mw=7,5 pada 15 November 2014 dan
gempabumi 10 tahun sebelumnya serta data focal mechanism dari BMKG
dan Global CMT
•
Data geofisik gunung Soputan dan gunung Gamalama dari PVMBG
Untuk penentuan lokasi gempa utama maka digunakan data yaitu data hasil dari
BMKG, dikarenakan data BMKG lebih akurat dan sudah hasil relokasi dibandingkan
dari data Global CMT yang jarak rekam seismik jauh lebih akurat dan datanya belum
hasil relokasi.
•
Buka software Coulomb 3.4 pada Matlab
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Tampilan Coulomb 3.3 dengan berbasis MATLAB
•
Input data sesuai dengan gempabumi yang terjadi di Halmahera Barat
Gambar 3.4 Input data Coulomb 3.3
•
Klik add to map dan plot peta permukaan Halmahera Barat sekitarnya
Gambar 3.5 Hasil input data gempa dengan coastline
Universitas Sumatera Utara
•
Klik function, klik stress, klik coulomb stress dan input mekanisme fokal, dan
klik calculate & view
Gambar 3.6 Hasil coulomb stress Halmahera Barat
•
Klik function, klik stress, klik calculate stress on point untuk menghitung nilai
coulomb stress di daerah gempa
Gambar 3.7 Hasil perhitungan coulomb stress Halmahera Barat
Universitas Sumatera Utara
3.10.2 Pemograman Coulomb 3.4
function [shear,normal,coulomb] =
calc_coulomb(strike_m,dip_m,rake_m,friction_m...
,ss)
% For calculating shear, normal and Coulomb stresses in a given
% fault strike, dip, and rake
%
% INPUT: strike_m,dip_m,rake_m,friction_m,SXX,SYY,SZZ,SXY,SXZ,SYZ
%
% OUTPUT: shear,normal,coulomb
%
% "_m" means matrix. So, for "if" condition, we can only use scalar.
% So here we convert it into scalar since there are the all same numbers
in
% a matrix.
n = size(strike_m,1);
strike =
dip
=
rake
=
friction
zeros(n,1);
zeros(n,1);
zeros(n,1);
= friction_m(1,1);
% adjustment for our coordinate system from Aki & Richards convension
c1 = strike_m >= 180.0; c2 = strike_m < 180.0;
strike = (strike_m - 180.0) .* c1 + strike_m .* c2;
dip
= (-1.0) * dip_m .* c1 + dip_m .* c2;
rake_m
= rake_m - 90.0;
c1 = rake_m -180.0;
rake = (360.0 + rake_m) .* c1 + rake_m .* c2;
% CAUTION.....................................
strike = deg2rad(strike);
dip = deg2rad(dip);
rake = deg2rad(rake);
% % for rake rotation (this was fixed by Zhang ZQ)
for i=1:n
rsc = -rake(i,1); % flipped
rr = makehgtform('xrotate',rsc);
mtran(1:3,1:3,i) = rr(1:3,1:3);
end
% Now corrected scalar value is to matrix (n x 1) as "...m"
% strikem = zeros(n,1) + strike;
% dipm = zeros(n,1) + dip;
rakem = zeros(n,1) + rake;
sn = zeros(6,length(strike));
sn9 = zeros(3,3,length(strike));
ver = pi/2.0;
c1 = strike>=0.0; c2 = strike 0;
d1 = dip>=0.0; d2 = dip