Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami
oleh siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan
dalam jangka panjang- pendek yang tidak sama, pernah atau akan mengalaminya
dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya dan memiliki implikasi negatif
jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa solusi yang tepat. Akumulasi
stres merupakan akibat dari ketidakmampuan individu dalam mengatasi dan
mengendalikan stresnya. Stres merupakan suatu ketidakseimbangan yang besar
antara permintaan yang berupa fisik ataupun psikologis dengan kemampuan
respon di mana terjadinya kegagalan untuk memenuhi permintaan yang memberi
konsekuensi yang esensial.1
Stres dapat terjadi pada semua orang, baik anak-anak, dewasa, dan orang tua.
Stres juga terjadi pada orang yang mengalami tekanan berat misalnya pada
mahasiswa yang sedang mengerjakan semester VII. Mahasiswa semester VII
biasanya dibebankan pada skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana.
Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas.2
Stresor dari dalam diri yang dihadapi mahasiswa semester VII yang sedang

mengerjakan skripsi seperti kesulitan mendapat referensi, keterbatasan waktu
penelitian, proses revisi yang berulang-ulang, kesulitan dalam hal mencari tema,
judul, sampel, dan alat ukur skripsi. Sedangkan, stresor yang berasal dari luar diri
seperti keterbatasan dana, dosen pembimbing, dan kurangnya konsultasi dengan
dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi.3
Berdasarkan penelitian tentang tingkat stres yang dilakukan oleh Abdulghani
di Saudi Arabia diketahui bahwa prevalensi stres pada mahasiswa fakultas
kedokteran adalah sekitar 63,8%, dan prevalensi stres berat adalah 25,2%.4
Penelitian lain yang dilakukan oleh Andri mendapatkan dari 75 mahasiswa D III

1
Universitas Sumatera Utara

kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, yang mengalami stres sedang
sebanyak 77,3%, ringan 16% dan berat 6,7%.5
Beberapa mahasiswa beranggapan tugas skripsi merupakan tugas yang tidak
mudah. Sering kali perjalanan studi mahasiswa mengalami hambatan dan
tersendat ketika mengerjakan skripsi. Mahasiswa pada awalnya memiliki
semangat, motivasi dan minat yang tinggi terhadap skripsi namun keadaan itu
menurun seiring dengan kesulitan-kesulitan yang dialami. Kesulitan itu sering

membuat mahasiswa sering putus asa dan menyebabkan mahasiswa tidak dapat
menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal ini membuat mahasiswa menjadi cemas,
stres bahkan depresi yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada
dirinya sendiri seperti gangguan tidur.6
Kebutuhan waktu tidur bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada
kebiasaan yang dibawa selama perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas
pekerjaan, usia, kondisi kesehatan dan lain sebagainya. Kebutuhan tidur pada
dewasa 6-9 jam untuk menjaga kesehatan, usia lanjut 5-8 jam untuk menjaga
kondisi fisik karena usia yang semakin senja mengakibatkan sebagian anggota
tubuh tidak dapat berfungsi optimal, maka untuk mencegah adanya penurunan
kesehatan dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur yang sesuai.7 Adapun
efek samping dari gangguan pola tidur menurut American Academy of Sleep
Medicine dapat berupa kurang tidur, kantuk berlebihan, insomnia, depresi, kinerja
terganggu, hubungan sosial terganggu, bahkan stres.8
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brick et al, juga menunjukkan
kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa kedokteran di University in the Pacific
Northwest di Amerika serikat yaitu sebesar 50,9%.9 Penelitian di Universitas
Nigeria dilaporkan bahwa mahasiswa kedokteran yang memiliki kualitas tidur
yang buruk sebesar 32,5%.10 Penelitian yang dilakukan Viona, menunjukkan
bahwa sebagian Sebagian besar sampel memiliki kualitas tidur buruk, yaitu

sebanyak 147 mahasiswa

(73,5%).11 Sedangkan dari hasil penelitian yang

dilakukan Fridayana yang mengalami kualitas tidur buruk sebesar 72,2 % pada
mahasiswa kedokteran di Universitas Tanjungpura.12 Serta berdasarkan hasil

2
Universitas Sumatera Utara

penelitian yang dilakukan Hestiani menunjukan dari 109 mahasiswa pada
penelitian ini, 83,75% memiliki kualitas yang kurang baik di Universitas
Indonesia.13
Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono terdapat hubungan antara tingkat
stres dengan kualitas tidurnya.7 Mesquita and Reimao menyatakan stres
merupakan prediktor terkuat terjadinya kualitas tidur yang buruk.14
Melalui hasil suvei awal dengan melakukan wawancara pada 10 orang
mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang mengerjakan skripsi didapati
beberapa dari mereka mengalami kualitas tidur yang menurun mulai dari jam tidur
yang semakin berkurang, sulit untuk memulai tidur, terbangun malam hari dan

sebagainya yang mengakibatkan kebanyakan mahasiswa mengantuk saat
menjalankan kuliah, terlihat lesu, sering menguap, sampai kurang konsentrasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian ingin
melihat ada atau tidaknya hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada
mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara tingkat stres dengan kualitas
tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara tahun 2016 ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan
kualitas tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara tahun 2016.

3
Universitas Sumatera Utara


1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran :
a. Mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, dan status tempat tingggal
semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.
b. Mengetahui tingkat stres pada mahasiswa semester VII di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.
c. Mengetahui kualitas tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan terkait
hubungan tingkat stres dan kualitas tidur.
2. Menjadi dasar atau masukan kepada unit konseling melakukan upaya
pencegahan dan manajemen stres bagi mahasiswa.
3. Menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.

4
Universitas Sumatera Utara