T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Modul Payroll Dengan Menggunakan Sistem Remunerasi Pada Penggajian Karyawan (Studi Kasus: Anugrah Timbers Salatiga) T1 Full text

Implementasi Modul Payroll Dengan Menggunakan
Sistem Remunerasi Pada Penggajian Karyawan
(Studi Kasus: Anugrah Timbers Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti:
Wijaya Nugroho (682011014)
Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015

Implementasi Modul Payroll Dengan Menggunakan

Sistem Remunerasi Pada Penggajian Karyawan
(Studi Kasus: Anugrah Timbers Salatiga)
1)

Wijaya Nugroho, 2 )Frederik Samuel Papilaya
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email:1) wijaya.nugroho@yahoo.com, 2) Samuel.papilaya@staff.uksw.edu

Abstract

Payroll is one of the most important things in the company. Payroll can have an
impact on the profit earned by the company. Companies in Indonesia are working on
improvements in the payroll sector so that companies do not suffer losses due to
irregularities in the sector payroll and payroll process runs effectively and efficiently.
Remuneration system is a payroll system that is popular and used by many companies to
overcome the problems in the payroll. This research resulted in the payroll module that
contains the remuneration system with a desktop base supported by the face scanner. The
payroll module will automatically perform payroll calculations based on attendance

effectively and efficiently so as to resolve problems that occur in the company.
Keywords: Payroll, Remuneration system, Desktop, Effective, Efficient.

Abstrak
Penggajian merupakan salah satu hal yang terpenting didalam perusahaan.
Penggajian dapat berdampak pada keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
Perusahaan di Indonesia sedang mengupayakan perbaikan dalam sektor penggajian agar
perusahaan tidak mengalami kerugian akibat penyimpangan pada sektor penggajian, serta
proses penggajian berjalan secara efektif dan efisien. Sistem remunerasi merupakan
sistem penggajian yang sedang populer dan dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk
mengatasi masalah dalam bagian penggajian. Penelitian ini menghasilkan modul
penggajian yang berisi sistem remunerasi dengan basis desktop yang didukung oleh
perangkat absensi pemindai wajah. Modul penggajian ini akan melakukan perhitungan
gaji secara otomatis berdasarkan absensi secara efektif dan efisien sehingga dapat
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam perusahaan.
Kata Kunci: Penggajian, Sistem Remunerasi, Desktop, Efektif, Efisien.

1)
2)


Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

1

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi dan sistem informasi saat ini tak perlu diragukan
lagi, hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang menjadikan teknologi
dan sistem informasi sebagai dasar dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Perusahaan mendapatkan manfaat dari teknologi dan sistem informasi yaitu
berupa efisiensi dan efektivitas yang mengintegrasikan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain, meningkatkan keakuratan dan ketepatan informasi dan
meningkatkan keamanan. Teknologi dan sistem informasi juga sangat mendukung
dalam pengambilan sebuah keputusan.
Melihat proses bisnis yang mengagumkan Anugrah Timbers masih
memiliki berbagai kekurangan. Kekurangan yang ada pada Anugrah Timbers
berada pada bagian sistem absensi dan penggajian. Sistem absensi dan penggajian
pada Anugrah Timbers belum maksimal sehingga tujuan perusahaan untuk
mencapai bagian-bagian perusahaan agar lebih efisien dan efektif belum tercapai.

Sehingga, lini - lini tertentu dalam perusahaan perlu diperbaiki untuk mencapai
tujuan perusahaan terlebih didalam sistem absensi dan penggajian.
Penggajian merupakan salah satu dari pengendalian internal yang harus
diperhatikan dalam perusahaan. Tindak kecurangan sering dilakukan oleh
karyawan pada bagian absensi dan penggajian. Hal ini membuat kerugian besar
bagi perusahaan apabila tidak diperhatikan. Absensi dan penggajian harus
dilakukan secara aman, efisien dan efektif [1].
Sistem remunerasi merupakan salah satu sistem pada penggajian yang
dibuat untuk menyelesaikan kendala dalam penggajian. Sistem remunerasi
memiliki keuntungan-keuntungan yang saling menguntungkan antara perusahaan
dan karyawan apabila dimanfaatkan secara maksimal. Sistem remunerasi dapat
menyelaraskan antara kepentingan karyawan dan perusahaan [2].
Mesin absensi sidik jari akan mengatasi masalah kecurangan yang
dilakukan karyawan perusahaan. Dengan mesin ini karyawan tidak dapat lagi
memanipulasi absen. Lalu, mesin absensi ini akan terintegrasi dengan perangkat
lunak pada komputer yang telah berisi otorisasi serta sistem remunerasi untuk
mengatur penggajian sehingga penggajian karyawan jelas dan akurat sesuai
kondisi yang ada. Sistem ini akan menjauhkan perusahaan dari manipulasi data,
selain itu juga akan membuat perusahaan sangat efisien dan efektif dalam
menyelesaikan proses absensi dan penggajian [3].

Anugrah Timbers didirikan pada tahun 1995 sebagai bisnis keluarga.
Anugrah Timbers merupakan perusahaan ekspor mebel dengan bahan baku kayu
Jati, Mahoni, Mindy dan kayu Tropis lainnya. Perusahaan ekspor ke berbagai
benua, seperti: Amerika, Asia dan Eropa. Anugrah Timbers terletak di Jalan Imam
Bonjol nomor 189, Kota Salatiga.
Anugrah Timbers belum memperhatikan pengendalian pada absensi dan
penggajian, hal ini terbukti perusahaan menghadapi kendala seperti: karyawan
yang mengabsenkan karyawan yang lain, perlu pegawai tambahan untuk
mengelola data absensi, perlu mengelola data penggajian dengan waktu yang
berlebih, terjadi manipulasi data absensi dan penggajian, piranti yang digunakan

2

pun tidak sedikit, waktu yang dipakai sangatlah lama untuk mengelola itu semua
proses tersebut.
Kendala - kendala yang ada pada perusahaan Anugrah Timbers harus
segera diselesaikan. Karena dengan adanya kendala - kendala tersebut perusahaan
akan mengalami banyak pengeluaran yang harus dipenuhi setiap bulan, ini akan
menjadi cost yang berlebih jika tidak dikendalikan. Masalah yang signifikan pada
absensi akan berdampak besar pada penggajian karyawan serta psikologis

karyawan.
Mengatasi masalah pada sistem absensi dan penggajian Anugrah Timbers,
dilakukan penelitian berupa implementasi modul payroll pada perusahaan
Anugrah Timbers dengan sistem remunerasi yang telah digunakan oleh
pemerintah dalam melakukan penggajian terhadap pegawai pemerintah selain itu
beberapa perusahaan besar juga telah menggunakan sistem remunerasi. Sistem
remunerasi memudahkan proses penggajian karena didalam sistem tersebut telah
diatur secara rinci dan jelas tentang penggajian karyawan. Selain itu, sistem ini
juga memperjelas tentang kepegawaian yang ada karena secara rinci telah diatur
untuk masalah tunjangan, jabatan, golongan, kinerja dan lainnya sesuai kondisi
dan kemampuan karyawan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan modul
payroll pada perusahaan Anugrah Timbers Salatiga, sehingga dapat membantu
perusahaan menyelesaikan kendala sistem absensi dan penggajian serta dapat
memaksimalkan proses bisnis perusahaan. Manfaat dari penelitian ini adalah
untuk implementasi modul payroll yang tepat pada perusahaan, sehingga ketika
sistem diterapkan maka perusahaan dapat merasakan manfaat sistem yang berjalan
selaras dengan strategi bisnis. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah
Implementasi modul payroll di perusahaan Anugrah Timbers. Obyek penelitian
akan difokuskan pada bagian keuangan (penggajian). Sistem yang akan diterapkan

pada perusahaan Anugrah Timbers berbasis desktop. Penelitian ini menghasilkan
modul payroll dengan sistem remunerasi serta didukung dengan perangkat keras
seperti mesin absensi pemindai wajah untuk absensi karyawan. Penelitian ini
diharapkan dapat menyelesaikan kendala pada perusahaan Anugrah Timbers.
Sehingga, proses yang terjadi akan sangat aman, efisien dan efektif guna
meminimalkan pengeluaran dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian sebelumnya dengan judul “kajian sistem remunerasi berbasis
kinerja pada bank Indonesia ”. Menghasilkan kajian tentang sistem remunerasi
yang telah diterapkan pada bank Indonesia. Menurut peneliti sistem remunerasi
sangat membantu perusahaan dalam mengelola sistem penggajian yang ada pada
perusahaan. Namun, sistem remunerasi harus dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan, kondisi serta tujuan perusahaan masing-masing. Bank Indonesia telah
menerima keuntungan atau manfaat dari sistem remunerasi. Namun, berdasarkan
penelitian Ilham Tahar sistem remunerasi pada bank Indonesia perlu
dikembangkan agar sistem remunerasi yang berjalan dapat lebih maksimal dan
adil bagi semua pihak [4].

3


Persamaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah sama-sama
menggunakan sistem remunerasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan
kendala pada perusahaan Anugrah Timbers. Sementara perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan saat ini adalah hasil penelitian berupa modul payroll
yang dapat digunakan langsung oleh perusaahan karena perusahaan belum
menggunakan sistem remunerasi. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
menghasilkan penelitian berupa kajian sistem remunerasi karena bank Indonesia
telah menerapkan sistem remunerasi.
Penelitian lain yang dijadikan pembanding adalah “rancang bangun
sistem informasi penggajian pegawai dan remunerasi jasa medis pada rumah
sakit Surabaya ”. Sistem yang dibuat dapat membuat efisiensi waktu untuk
pengelolaan data penggajian dan kepegawaian sekitar 21 menit per dokter. Hal ini
membuat sistem informasi penggajian serta remunerasi ini sangat penting apabila
diterapkan karena memiliki keuntungan yang maksimal untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas [5].
Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama
menggunakan sistem remunerasi untuk menyelesaikan kendala yang ada.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian sebelumnya menghasilkan
sebuah rancangan dengan sistem remunerasi pada rumah sakit untuk pegawai dan
jasa medis seperti dokter, sedangkan penelitian ini akan menggunakan sistem

remunerasi untuk modul payroll pada perusahaan manufaktur dengan jenis dan
tipe karyawan yang berbeda dengan rumah sakit.
Dari kedua penelitian sebelumnya, dilakukan implementasi modul payroll
menggunakan sistem remunerasi yang telah dikaji dan diuji bahwa sistem
remunerasi memiliki keuntungan berupa efisiensi dan efektivitas yang dapat
mendukung perusahaan. Dari penelitian sebelumnya juga didapati bahwa sistem
remunerasi dapat dilakukan dimana saja asalkan dimodifikasi sesuai kondisi yang
ada.
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien untuk membantu
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Karyawan perlu diatur, dikontrol
dan dikelola dengan baik [6].
Pengertian gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah
umumnya merupakan pembayaran atas penyeraha jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan,
sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan
produk yang di hasilkan [7].
Didalam penggajian terdapat beberapa prosedur mengenai gaji, yaitu:
1). Prosedur pencatatan waktu hadir. 2). Prosedur pencatatan waktu kerja. 3).

Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah. 4). Prosedur distribusi biaya gaji dan
upah. 5). Prosedur pembayaran gaji dan upah. Selain itu penggajian menurut
fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam menentukan gaji
yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu: 1). Untuk
menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi. 2). Untuk

4

mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi. 3). Untuk memelihara
prestasi pekerja selama periode yang panjang [8].
Remunerasi mempunyai pengertian berupa sesuatu yang diterima pegawai
sebagai imbalan dari kontribusi yang telah diberikannya kepada organisasi tempat
bekerja. Remunerasi mempunyai makna lebih luas dari pada gaji, karena
mencakup semua bentuk imbalan, baik yang berbentuk uang maupun barang,
diberikan secara langsung maupun tidak langusng, dan yang bersifat rutin maupun
tidak rutin. Imbalan langsung terdiri dari gaji/upah, tunjangan jabatan, tunjangan
khusus, bonus yang dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan prestasi kerja dan
kinerja organisasi, intensif sebagai penghargaan prestasi, dan berbagai jenis
bantuan yang diberikan secara rutin. Imbalan tidak langsung terdiri dari fasilitas,
kesehatan, dana pensiun, gaji selama cuti, santunan musibah, dan sebagainya [9].

Remunerasi pada dasarnya merupakan alat untuk mewujudkan visi dan
misi organisasi dengan tujuan untuk menarik pegawai yang cakap dan
berpengalaman, mempertahankan pegawai yang berkualitas, memotivasi pegawai
untuk bekerja dengan efektif, memotivasi terbentuknya perilaku yang positif, dan
menjadi alat untuk mengendalikan pengeluaran [10].
Prinsip dasar sistem remunerasi yang efektif mencakup prinsip individual
equity atau keadilan individual, dalam arti apa yang diterima oleh pegawai harus
setara dengan apa yang diberikan oleh pegawai terhadap organisasi, internal
equity atau keadilan internal dalam arti adanya keadilan antara bobot pekerjaan
dan imbalan yang diterima, dan external equlity atau keadilan eksternal dalam arti
keadilan imbalan yang diterima pegawai dalam organisasinya dibandingkan
dengan organisasi lain yang memiliki kesetaraan [2].
Sistem remunerasi atau pengupahan pada umumnya terdiri dari tiga jenis,
yaitu: Basic salary adalah bentuk gaji bulanan yang sifatnya biaya tetap atau fixed
cost, yang tidak tergantung kepada produk yang dihasilkan, besar atau kecil
produk tidak berpengaruh kepada besarnya biaya yang dikeluarkan. Dasar yang
digunakan untuk menentukan basic salary adalah: pangkat, golongan, tingkat
pendidikan, lama kerja, jabatan dan sebagainya. Tujuan dari basic salary adalah
untuk keamanan (safety) artinya sebatas memenuhi kebutuhan dasar seseorang
karyawan saja. Kemudian, terdapat insentif yaitu tambahan pendapatan bagi
karyawan yang sangat bergantung kepada produk yang dihasilkan, semakin besar
produk semakin besar insentif. Dasar yang digunakan bermacam-macam misalnya
berdasarkan kinerja karyawan, atau berdasarkan posisi karyawan. Tujuannya
adalah untuk merangsang kinerja dan motivasi karyawan. Lalu, yang terakhir
adalah merit yang merupakan penghargaan dari organisasi bagi karyawan yang
berprestasi, biasanya diberikan pada akhir tahun, atau penghargaan kepada seluruh
karyawan dalam bentuk THR. Tujuannya adalah untuk memberikan penghargaan
kepada karyawan yang berprestasi atau kesejahteraan karyawan (reward). Gambar
1 menunjukan implementasi dari sistem remunerasi pada perusahaan yang telah
dilakukan yang berisi basic salary dan incentive. Untuk merit biasanya pada saat
hari raya idul fitri diberikan tunjangan hari raya yang sering disebut gaji bulan ke
13 [11].

5

Gambar 1. Contoh Remunerasi [12]

Absensi adalah suatu pendataan kehadiran , bagian dari pelaporan aktifitas
suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data-data kehadiran
yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan
dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.
Absensi mempunyai 2 jenis yaitu: 1). Absensi manual merupakan cara pencatatan
kehadiran dengan menggunakan tanda tangan. 2). Absensi non manual merupakan
suatu cara pencatatan kehadiran dengan menggunakan sistem terkomputerisasi,
bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print ataupun dengan
mengentrikan nip dan sebagainya [13].
Berkembangnya teknologi berdampak pada pengelolaan absensi dengan
memanfaatkan kelebihan teknologi informasi sehingga dapat mempunyai
beberapa manfaat yaitu: Absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat,
informasi hasil pencarian yang disajikan lebih lengkap, Link antar bagian divisi,
Mempermudah dalam melakukan Entry dan Update data, Memudahkan
pembuatan laporan dan rekapitulasi, Terdapat fasilitas informasi. Dengan
demikian sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah kerja bagian
kepegawaian, serta meningkatkan kualitas kinerja dari Perusahaan [13].
3. Tahapan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini data
yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal
dari naskah wawancara, catatan yang ada dalam perusahaan, dokumen
perusahaan, catatan memo dan dokumen resmi lainnya. Sehingga, pada penelitian
ini yang menjadi tujuan dari penelitian adalah ingin menggambarkan realita
perusahaan dan fakta-fakta yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu
penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan
mencocokkan antara realita dengan teori yang berlaku.

6

Penelitian ini dilakukan di perusahaan Anugrah Timbers Salatiga.
Penelitian dilakukan langsung di tempat studi kasus dan penelitian dilakukan saat
hari kerja perusahaan. Kemudian, dari sumber data yang diperoleh penelitian ini
melakukan wawancara sebagai data primer. Wawancara dilakukan terhadap
bagian-bagian terkait dalam perusahaan, yaitu : pimpinan perusahaan, bagian
kepegawaian dan bagian keuangan. Nara sumber memberikan semua informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian sampai data dan informasi yang dibutuhkan
lengkap. Memahami kondisi realita perusahaan dan juga kendala yang terjadi
dalam perusahaan menjadi hal yang utama. Selain itu, wawancara juga digunakan
untuk mengambil informasi yang tidak terdapat pada data sekunder. Pada hal - hal
yang berkaitan dengan penelitian wawancara harus dipersiapkan dengan baik agar
semua data dan informasi yang didapat akurat dan sesuai kebutuhan penelitian.
Setelah wawancara mendalam dengan nara sumber penelitian juga membutuhkan
data-data sekunder berupa dokumen pegawai, administrasi pegawai, data absensi
dan data penggajian.
Penelitian ini dilakukan melalui lima tahapan penelitian, yaitu: 1). Analisis
kebutuhan dan pengumpulan data yang diperlukan. 2). Perancangan sistem dan
perangkat lunak. 3). Modifikasi program. 4). Implementasi dan pengujian sistem,
serta analisis hasil pengujian. 5). Penulisan laporan hasil penelitian. Tahapan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ditampilkan pada Gambar 2.
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak

Modifikasi Program

Implementasi dan Pengujian Sistem, Serta
Analisis Hasil Pengujian

Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Gambar 2. Tahapan Penelitian

Pada Gambar 2, dapat dijelaskan bahwa tahapan dari penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Tahap Pertama: Analisis kebutuhan dan
pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan aplikasi dalam
proses modifikasi dan melakukan pengumpulan data-data karyawan serta proses
dan sistem absensi dan penggajian perusahaan Anugrah Timbers; 2) Tahap
Kedua: Melakukan perancangan sistem menggunakan data flow diagram (DFD)
dan pengembangan perangkat lunak dengan waterfall model. 3) Tahap Ketiga:
Perancangan aplikasi, yaitu mulai merancang dan memodifikasi aplikasi
berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan dan pengumpulan data yang telah
dilakukan; 4) Tahap Keempat: Implementasi dan pengujian sistem, melakukan
7

proses pengujian sistem untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah
dimodifikasi sudah memenuhi kebutuhan dari klien atau belum, jika belum maka
aplikasi akan diperbaiki kembali; 5) Tahap Kelima: Penulisan laporan hasil
penelitian, yaitu mendokumentasikan setiap proses yang telah dilakukan selama
penelitian dalam bentuk laporan tertulis berupa jurnal.
Pada tahap perancangan sistem dan perangkat lunak penelitian
implementasi modul payroll akan diterapkan waterfall model untuk mendukung
penelitian dalam mengembangkan perangkat lunak yang dilakukan adapun
waterfall model ditunjukan pada gambar 3.

Gambar 3. Waterfall model [14].

Tahapan pertama pada waterfall model adalah requirements definition
pada tahap ini merupakan fase pengumpulan data dan informasi yang akan
berguna dalam pembentukan software. Pada tahap ini dilakukan wawancara dan
pengambilan data serta informasi yang dilakukan pada bagian keuangan dan
kepegawaian guna dilakukan analisis kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan
perusahaan dan pengguna modul. Kendala yang terjadi pada perusahaan Anugrah
Timbers terletak pada sistem absensi dan penggajian. Oleh karena itu, pimpinan
perushaan ingin memperbaiki sistem absensi dan penggajian yang kurang efektif
dan efisien.
Flowchart Penggajian
Karyawan

Bagian Administrasi

Pimpinan

Start
Melakukan
Absen

Mengolah
Data
Absensi

Data
Absensi

NO

Melakukan
Cek Data
Absensi

Document
Absensi

Mengolah
Data
Penggajian

YES

Setuju
No

Document
Penggajian

Melakukan
Cek Data
Penggajian

Setuju
Yes

Melakukan
Transaksi
Gaji

Menerima
Gaji

Menyiapkan
Transaksi Gaji

Phase

End

Gambar 4. Flowchart Proses Penggajian Anugrah Timbers

8

Pada gambar 4 merupakan flowchart untuk proses absensi dan penggajian
perusahaan. Wawancara yang dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan bagian
administrasi menghasilkan kebutuhan perusahaan yang ingin menyelesaikan
kendala pada bagian absensi dan penggajian. Pimpinan perusahaan ingin membuat
sistem absensi dan penggajian berjalan lebih efektif dalam penggunaan waktu
untuk mengolah data absensi dan penggajian yang selama ini dilakukan bagian
administrasi dengan cara mencatat, memindah data absensi secara manual satu per
satu dan memasukan rumus kedalam perangkat lunak excel yang sangat rumit,
selain itu pimpinan ingin meminimalkan kecurangan yang terjadi pada proses
absensi dan pengolahan data penggajian seperti menitip absen dan memanipulasi
data. Sistem absensi yang berlaku pada perusahaan menggunakan kartu mesin
amano dimana kecurangan dapat dilakukan karyawan, selain itu bagian
administrasi juga dapat memanipulasi data yang berasal dari absensi kartu
tersebut. Dengan sistem yang belum berjalan maksimal perusahaan mengalami
kerugian materi yang dapat mencapai jutaan rupiah setiap bulannya. Dengan itu
pimpinan perusahaan menginginkan sistem sederhana yang dapat dimanfaatkan
maksimal oleh perusahaan dan pengguna untuk menyelesaikan seluruh
permasalahaan yang terjadi pada perusahaan.
Kebutuhan perusahaan telah didapatkan secara rinci, dengan kondisi
perusahaan yang ada maka diperlukan alat absensi yang lebih baik untuk
mendukung penggajian perusahaan. Fingerspot merupakan alat absensi pemindai
wajah dan jari yang cukup terkenal. Fingerspot berasal dari Amerika dan telah
teruji oleh badan sertifikasi ternama. Fingerspot juga telah digunakan perusahaan
– perusahaan ternama seperti Sinarmas dan lainnya. Fingerspot menyediakan
perangkat keras untuk memindai wajah dan jari beserta perangkat lunak untuk
absensi dan penggajian yang harus dikelola dan disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan masing – masing. Oleh karena itu penelitian ini akan memanfaatkan
fingerspot sebagai pendukung penelitian.
Pada Tabel 1 merupakan data karyawan pada perusahaan Anugrah timbers
yang akan digunakan dalam implementasi modul payroll.
Tabel 1. Data Karyawan Anugrah Timbers

9

Pada tahap requirements definition ini semua data yang berkaitan dengan
penelitian harus didapatkan secara jelas agar tidak terjadi kesalah pahaman dan
modul nantinya dapat berguna sesuai kebutuhan perusahaan. Pada Gambar 5A dan
Gambar 5B merupakan data penggajian karyawan tetap dan karyawan kontrak
yang selama ini berlaku pada perusahaan Anugrah timbers yang dibuat secara
manual berdasarkan absensi kartu yang diinputkan satu per satu dan
menginputkan semua komponen penggajian satu per satu. Hal ini membuat
kendala karena proses penggajian dilakukan dalam waktu yang sangat lama.
Selain itu, banyak terjadi manipulasi data penggajian dan absensi karena tidak
adanya keamanan dalam sistem absensi dan penggajian pada perusahaan Anugrah
Timbers. Oleh karena itu penelitian dilakukan untuk menyelesaikan kendala pada
perusahaan Anugrah Timbers.

A
B
Gambar 5 A) Data Gaji Karyawan Tetap. B) Data Gaji Karyawan Kontrak.

Kemudian pada tahap selanjutnya adalah system and software design pada
tahap ini proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan pada sebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum modifikasi modul
penggajian. Tahapan ini akan melakukan perancangan sistem dan perancangan
software berdasarkan data-data yang telah didapat pada tahap requirements
definition. Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan DFD dan ERD (Entity
Relationship Diagram) berdasarkan kebutuhan pada perusahaan Anugrah
Timbers.
Tahap ketiga adalah implementation and unit testing pada tahap ini mulai
dilakukan modifikasi software dengan modifikasi sesuai kebutuhan perusahaan
berdasarkan desain yang telah dibuat pada tahap system and software design .
Modifikasi harus dilakukan berdasarkan kebutuhan dan permintaan klien. Pada
tahap ini komponen penggajian yang dihasilkan dapat dilakukan pemeriksaan
apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan perusahaan atau belum. Apabila
terdapat kesalahan pada komponen penggajian yang telah dibuat dapat diperbaiki
sebelum dilakukan tahap integration and system testing.
Tahap keempat adalah integration and system testing tahap ini merupakan
tahap final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah dilakukan analisa, desain dan
modifikasi modul maka sistem siap digunakan oleh pengguna. Modul

10

diintegrasikan langsung ke sistem absensi dan penggajian perusahaan. Pada tahap
ini juga dilakukan pengujian terhadap modul payroll yang diterapkan apakah
sudah sesuai desain dan keinginan perusahaan atau belum serta dilakukan
pengecekan tahap akhir sebelum modul digunakan secara penuh dalam
perusahaan.
Tahap terakhir pada penelitian ini adalah operation and maintenance
tahap ini adalah tahap implementasi modul secara penuh dalam perusahaan.
Modul payroll yang telah dibuat dan dimodifikasi sedemikian rupa sesuai
kebutuhan perusahaan siap dijalankan. Setelah dijalankan modul tersebut tetap
dipantau dan dicontrol apakah masih ada kekurangan atau ada kesalahan yang
terjadi. Apabila masih terdapat hal-hal yang kurang sesuai pada modul payroll,
modul dapat diperbaiki sampai sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Penelitian ini menggunakan DFD untuk mengembangkan sistem yang
sudah ada. Penelitian untuk mengembangkan sistem yang telah ada sebaiknya
menggunakan DFD agar lebih efektif karena sistem telah memiliki data – data
sebagai dasar pengembangan sistem. Selain itu DFD menggambarkan proses –
proses yang terjadi secara terstruktur dan digunakan untuk mempresentasikan
sistem kepada orang – orang yang mengerti tata cara pemrograman [14].
Data Gaji Karyawan
Data Login
Karyawan Tetap

Administrasi

Slip Gaji
Data Absensi Karyawan

Karyawan Kontrak

Slip Gaji

Data Karyawan
Info Login
Info Absensi

Modul Payroll
Dengan Sistem Remunerasi
pada Perusahaan Anugrah
Timbers Salatiga

Info Gaji Karyawan
Info Karyawan
Laporan Karyawan
Laporan Absensi

Pimpinan

Laporan Penggajian

Gambar 6. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menunjukan alur proses pada
sistem secara umum diagram konteks bisa disebut diagram level 0. Pada gambar 6
menunjukan hubungan antara entity administrasi, karyawan tetap, karyawan
kontrak dan pimpinan perusahaan. Proses ini diawali oleh bagian administrasi
yang melakukan login kedalam sistem, kemudian memasukan data karyawan dan
data absensi karyawan. Data karyawan akan diproses menjadi info karyawan dan
data absensi akan diproses menjadi info absensi. Setelah itu, bagian administrasi
akan memasukan data gaji karyawan kedalam sistem. Data gaji karyawan akan
diproses menjadi info gaji karyawan bagi bagian administrasi dan menghasilkan
slip gaji untuk karyawan berdasarkan kriteria masing-masing yaitu karyawan tetap
dan karyawan kontrak. Selanjutnya data-data karyawan dan data gaji karyawan
11

akan diolah sehingga menghasilkan suatu laporan yang akan diberikan kepada
pimpinan perusahaan.
Diagram level 1 adalah diagram urutan kegiatan (turunan pertama) setelah
konteks diagram. Diagram level 1 menggambarkan proses pertama dari setiap
proses pengolahan data. Diagram level 1 pada gambar 7 menunjukan sistem yang
dibuat memiliki proses-proses utama, yaitu proses pengolahan data karyawan,
pengolahan data penggajian dan pengolahan data laporan.
Data Login

Administrasi

Karyawan tetap

Karyawan
Kontrak

1.0
Pengolahan
Data Login

Rec Login

Info Login

D.1Login
Data Login

Rec absensi

Data Absensi
Info Absensi

2.0
Pengolahan
Data Absensi

D.2 Absensi
Data Absensi
Data Karyawan
Rec. Karyawan
D.3 Karyawan

Info Karyawan

3.0
Pengolahan
Data Karyawan

Info Gaji Karyawan
Data Gaji Karyawan

Data Karyawan

4.0
Pengolahan
Data Gaji

Rec. Gaji
D.4 Gaji
Karyawan
Data Gaji

5.0
Pengolahan
Data Laporan

Laporan Karyawan
Laporan Absensi

Pimpinan

Laporan Gaji Karyawan

Gambar 7. Diagram Level 1

Pada gambar 7 terdapat proses 1.0 bagian administrasi memasukan
username dan password untuk masuk ke tampilan menu utama sistem. Lalu, pada
proses 2.0 bagian administrasi menginputkan data absensi kedalam sistem yang
disimpan dalam datastore absensi dan menghasilkan info absensi bagi bagian
administrasi. Proses selanjutnya pada proses 3.0 bagian administrasi
menginputkan data karyawan kedalam sistem dan menghasilkan info karyawan
bagi bagian administrasi. Proses 4.0 bagian administrasi akan menginputkan data
gaji karyawan berdasarkan data absensi dan data karyawan. Selanjutnya data gaji
yang diinputkan akan diproses dan disimpan kedalam datastore gaji karyawan.
Datastore tersebut akan menghasilkan informasi gaji karyawan untuk bagian
administrasi dan menghasilkan slip gaji untuk karyawan tetap dan karyawan
kontrak. Proses terakhir adalah proses 5.0 bagian administrasi mencetak laporanlaporan yang diperlukan oleh pimpinan perusahaan.

12

Insentive
ID Gaji

Status
Nama

Gaji pokok

Tunjangan

NIK**

Jabatan

Potongan

Karyawan

Mengambil

Gaji

N

ID Gaji

1

N

NIK

ID Pimpinan

N
ID Gaji**

NIK**

N

Mengisi

ID Pimpinan

ID Gaji**

ID Absen

NIK

Nama

Absensi

Mengolah

N

Kehadiran

N

Melihat

Pimpinan
1

ID Absen**
ID Admin
Ijin

Terlambat

ID Absen**

1
User name

__ = Primery Key
**= Foreign Key
Nama

Password

ID Admin

Administrasi

Password

User name

Gambar 8. ERD

Gambar 8 adalah ERD yang merupakan pemodelan yang dibutuhkan oleh
perusahaan Anugrah Timbers. Karyawan memiliki NIK (nomor induk karyawan)
sebagai identitas unik karyawan. Pertama-tama beberapa karyawan mengisi
absensi terlebih dahulu dengan menggunakan alat pemindai wajah atau sensor
wajah. Setelah itu karyawan berhak mendapatkan haknya yang disebut gaji atau
upah atas hasil bekerja. Penggajian diolah oleh administrasi berdasarkan data
absensi yang telah dilakukan beberapa karyawan. Dari data absensi dapat
diketahui secara detail tentang kehadiran karyawan untuk memperoleh haknya
secara adil baik bagi karyawan maupun perusahaan. Bagian administrasi
mengolah data absensi dan gaji dengan pengawasan dari pihak pimpinan. Setelah
gaji diolah bagian administrasi, karyawan dapat menerima gaji berdasarkan
pekerjaan yang dilakukan.

4. Hasil dan Pembahasan
Perusahaan dapat menggunakan modul payroll yang telah dimodifikasi
sesuai kebutuhan perusahaan. Modul payroll berisi proses data dan informasi
lengkap sistem absensi dan penggajian perusahaan. Modul berisi data karyawan,
data absensi dan data penggajian. Pada modul payroll bagian administrasi hanya
menjalankan tugasnya untuk mengolah data absensi dan penggajian. Bagian
administrasi telah dimudahkan karena seluruh sistem dalam modul payroll yang
berisi absensi dan penggajian telah dimodifikasi sesuai kebutuhan perusahaan
sehingga bagian administrasi tinggal menjalankan tugasnya. Begitu juga dengan
pimpinan perusahaan dapat langsung melihat laporan absensi dan penggajian yang
telah diolah oleh bagian administrasi secara cepat dan akurat.

13

Pada tahap pertama dalam proses pengolahan payroll dibutuhkan data dan
informasi absensi karyawan. Karyawan melakukan absensi dengan menggunakan
alat pemindai wajah yang dilakukan saat mereka masuk kerja, istirahat, dan
pulang kerja. Semua data absensi yang telah direkam oleh alat pemindai wajah
dapat diambil menggunakan flashdisk yang berisi data rekaman absensi setiap
karyawan. Data absensi tersebut menggunakan file .dat yang dapat dibaca oleh
aplikasi modul payroll yang akan digunakan.
Tahap selanjutnya pada modul payroll pengguna modul akan memasukan
hak akses yang telah dibuat. Pada perusahaan Anugrah Timbers hak akses yang
diijinkan hanya pimpinan perusahaan dan bagian administrasi. Bagian
administrasi bertanggung jawab penuh atas hak akses yang dimiliki sehingga tidak
ada bagian lain yang dapat mengakses modul payroll. Bagian administrasi tidak
dapat merubah data jadwal dan modifikasi komponen penggajian serta merubah
pengaturan lainnya. Pimpinan perusahaan dapat mengakses seluruh menu dan
fungsi dalam modul payroll yaitu: data absensi, data karyawan, data penggajian,
data penjadwalan, data pengaturan aplikasi dan sistem.
Pada tahap ketiga merupakan tahap pengambilan data dari flashdisk
setelah masuk kedalam aplikasi modul payroll. Pada bagian ini pengguna modul
harus mengunduh data absensi yang telah diambil melalui flashdisk. Selain data
absensi, pada halaman ini dapat mengunduh data karyawan atau mengunggah data
karyawan yang dibuat melalui komputer atau alat pemindai wajah.

Gambar 9. Halaman Data Karyawan Anugrah Timbers

Identitas seluruh karyawan dan seluruh data karyawan juga terdapat pada
modul payroll. Pada Gambar 9 merupakan tampilan halaman untuk mengolah data
karyawan. Pada bagian ini pengguna modul dapat menambahkan, menghapus,
melihat, dan mengubah seluruh data karyawan yang ada dalam perusahaan. Pada
halaman ini terdapat pengaturan secara lengkap mengenai karyawan. Karyawan
memiliki 2 tipe status kerja yaitu karyawan kontrak dan karyawan tetap serta
memiliki jabatan sesuai bagian masing – masing.

14

Modifikasi jadwal merupakan komponen penting dari modul payroll yaitu
tentang jam kerja yang berlaku. Pada bagian ini dilakukan modifikasi jadwal kerja
sesuai kondisi perusahaan. Pada hari senin – jumat karyawan akan masuk kerja
pada pukul 08.00 Wib pagi dan mempunyai jam istirahat pada pukul 12.00 Wib
sampai pukul 13.00 Wib. Kemudian jam kerja karyawan akan berakhir pada pukul
16.00 Wib. Sedangkan hari sabtu karyawan akan masuk kerja pukul 08.00 Wib
dan akan berakhir pada pukul 13.00 Wib selain jam kerja normal tersebut
karyawan akan berikan insentif lembur sesuai sistem remunerasi.

Gambar 10. Halaman Laporan Absensi Anugrah Timbers

Gambar 10 merupakan halaman laporan absensi. Pada bagian ini seluruh
data karyawan akan ditampilkan. Karyawan mempunyai data absensi secara
lengkap, yaitu: data kehadiran, data ijin, data keterlambatan, data sakit dan detail
jam saat mereka melakukan absen. Pada bagian laporan absensi dapat dilakukan
cetak laporan untuk diberikan kepada pimpinan. Pimpinan akan melakukan cek
dan akan memberikan keputusan terkait insentif tambahan untuk karyawan
terpilih. Sebagai contoh adalah apabila karyawan melakukan lembur hanya 5
sampai 10 menit hal ini tidak terhitung lembur, tetapi pimpinan melihat kinerja
karyawan apabila karyawan tersebut layak diberi insentif tambahan maka 10
menit lembur tersebut akan dibayar oleh pimpinan dengan imbalan atas kinerja
karyawan yang memuaskan hal ini merupakan bagian dari sistem remunerasi yang
diberlakukan.
Dengan alat absensi pemindai wajah data yang tercantum akan sangat
akurat. Karyawan tidak dapat melakukan pelanggaran seperti menitipkan absen
dan melakukan kecurangan lainnya. Data absensi merupakan komponen

15

terpenting dalam penggajian karyawan karena absensi menjadi ukuran atas
kewajiban karyawan sebelum mendapatkan hak dari pihak perusahaan.

Gambar 11. Halaman Modifikasi Komponen Gaji Anugrah Timbers

Gambar 11 merupakan bagian untuk memodifikasi komponen gaji sesuai
ketentuan perusahaan. Pada bagian ini boleh dikatakan adalah bagian sistem
remunerasi. Pada sistem remunerasi ini telah dimodifikasi sesuai kebutuhan
perusahaan. Perusahaan Anugrah Timbers menerapkan 2 jenis komponen gaji
yaitu penerimaan dan potongan bagi karyawan.
Komponen penerimaan yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah gaji
pokok, insentif dan tunjangan. Gaji pokok merupakan hak karyawan atas hasil
kerja yang dilakukan. Perusahaan memberikan gaji pokok sesuai ketentuan
pemerintah yang berlaku yaitu UMP (Upah Minimum Pegawai) adapula karyawan
yang menerima gaji pokok diatas UMP karena kinerja yang memuaskan dan
kesetiaan terhadap perusahaan. Insentif dan tunjangan merupakan imbalan
tambahan bagi karyawan atas kinerja karyawan yang memuaskan sehingga
pimpinan perusahaan memberikan upah lebih atas kinerja karyawan termasuk juga
hasil lembur apabila ada.
Insentif lembur diperoleh dari gaji pokok dibagi 30 hari kemudian dibagi 7
jam sehingga menghasilkan gaji per jam. Apabila lembur terjadi pada hari kerja
normal dan dibawah jam 7 malam maka akan dibayarkan 1 kali uang per jam
dikali total jam lembur. Apabila lembur diatas jam 7 malam pada hari normal
akan diberikan 1,5 kali uang per jam dikali total jam lembur. Perhitungan terakhir
merupakan 2 kali uang per jam dikali total jam lembur apabila bekerja pada hari
libur atau tanggal merah.
Pada perusahaan Anugrah Timbers juga menerapkan bonus THR (
Tunjangan Hari Raya) biasanya diberikan saat hari raya idul fitri berupa gaji
normal yang biasa disebut gaji bulan ke 13. THR (Tunjangan Hari Raya)
merupakan apresiasi perusahaan untuk karyawan atas kinerja dan kesetiaan
terhadap perusahaan.

16

Komponen Potongan yang dibutuhkan dalam sistem remunerasi pada
perusahaan Anugrah Timbers adalah potongan absen dan iuran jamsostek.
Potongan absen merupakan potongan yang diberlakukan apabila karyawan tidak
hadir maupun ijin. Potongan dilakukan dengan cara gaji pokok dibagi 30 hari akan
menghasilkan potongan apabila karyawa tidak hadir 1 hari. Apabila terdapat ijin
maka gaji 1 hari dibagi 7 jam sehingga menghasilkan gaji per jam dan dikalikan
total jam ijin. Kemudian iuran jamsostek dihitung dengan cara gaji pokok dikali
2% akan menghasilkan potongan untuk iuran jamsostek tetapi iuran jamsostek
hanya berlaku untuk karyawan tetap.

Gambar 12. Halaman Pengelompokan Anugrah Timbers

Gambar 12 merupakan bagian pengelompokan sistem remunerasi untuk
karyawan. Pada bagian ini sistem yang telah dibuat akan dikelompokan kedalam
kriteria tertentu berdasarkan bagian – bagian yang ada dalam perusahaan.
Perusahaan Anugrah Timbers memiliki 2 kriteria sistem remunerasi yaitu pada
karyawan tetap dan karyawan kontrak. Perbedaan dari karyawan tetap dan kontrak
adalah isi dari sistem remunerasi yang diberlakukan. Pada karyawan kontrak
belum tentu menerima tunjangan jabatan tetapi karyawan tetap pasti menerima
tunjangan jabatan. Karyawan kontrak akan dikaji ulang oleh pimpinan perusahaan
apakah karyawan kontrak tersebut layak mendapat bonus atau tidak. Apabila
karyawan kontrak memberikan prestasi akan diberikan bonus pada bagian insentif
oleh pimpinan perusahaan.

17

Gambar 13. Halaman Perhitungan Gaji Anugrah Timbers

Pada gambar 13 adalah bagian perhitungan gaji pada sistem remunerasi
yang telah dikelompokan berdasarkan kriteria yang diberlakukan perusahaan.
Pada bagian perhitungan ini sistem akan otomatis menghitung gaji karyawan
berdasarkan data absensi yang telah diunggah kedalam modul payroll.
Perhitungan gaji akan dilakukan berdasarkan pengelompokan sistem remunerasi
yang telah dimodifikasi. Pada bagian ini apabila pimpinan perusahaan
menginginkan insentif lebih untuk beberapa karyawan maka bagian administrasi
dapat memasukan jumlah insentif yang akan diberikan. Pada perhitungan ini dapat
diketahui secara rinci gaji per karyawan serta isi sistem remunerasi yang ada.
Pimpinan perusahaan juga dapat melihat total gaji yang harus disiapkan
perusahaan dalam memberi hak karyawan.

Gambar 14. Slip Gaji Anugrah Timbers

Gambar 14 adalah bagian terakhir dalam modul payroll yaitu slip gaji
yang akan diterima karyawan. Slip gaji akan tercetak berdasarkan perhitungan dan
sistem remunerasi yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan perusahaan. Slip gaji
18

akan dicetak oleh bagian administrasi dan akan diberikan kepada karyawan yang
akan menerima gaji. Pada slip gaji karyawan akan mengetahui pula sistem
remunerasi dan perhitungannya atas hasil kerja karyawan.
Dengan menerapkan sistem absensi dan penggajian yang baru perusahaan
Anugrah Timbers akan mengalami manfaat yang sangat dibutuhkan serta dapat
menyelesaikan kendala perusahaan seperti: karyawan tidak dapat menitipkan
absen kepada karyawan lainnya dikarenakan sistem baru menggunakan pemindai
wajah masing – masing karyawan sehingga sangat akurat, tidak membutuhkan
waktu yang lama untuk mengelola data absensi dan data penggajian serta tidak
dibutuhkan banyak karyawan yang mengelola bagian absensi dan penggajian,
Perusahaan tidak lagi mengalami manipulasi data yang selama ini dilakukan oleh
pihak – pihak yang berbuat curang dalam penggajian. Dengan itu perusahaan akan
dapat meminimalkan kerugian yang terjadi akibat sistem absensi dan penggajian
yang tidak maksimal serta dapat memudahkan pengguna modul dalam
menghitung gaji bulanan karena semua perhitungan telah dilakukan secara
otomatis oleh perangkat lunak berbeda dengan sebelumnya pengguna harus
memasukan rumus satu per satu dan harus mencatat dan memindah data absensi
secara manual.

5. Kesimpulan
Modul Payroll merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dan
karyawan. Modul payroll yang diterapkan pada perusahaan Anugrah Timbers
Salatiga mempunyai fitur yang sangat lengkap seperti pengolahan data karyawan,
penglohan data absensi dan pengolahan penggajian. Modul ini memudahkan
bagian administrasi dan pimpinan perusahaan dalam mengolah data karyawan,
data absensi dan data penggajian. Semua data dapat saling berintegrasi sehingga
sangat efektif dan efisien. Selain itu, keamanan juga terjamin dalam pengolahan
data karena terdapat pembatasan hak akses, serta data absensi akurat karena
menggunakan pemindai wajah. Modul Payroll yang didukung sistem remunerasi
didalam pengolahan data penggajian akan membuat perusahaan dan karyawan
merasakan keadilan serta dapat meningkatkan produktifitas perusahaan.
Produktifitas perusahaan meningkat dikarenakan karyawan akan termotivasi
dengan sistem remunerasi yang berlaku diperusahaan. Pemanfaatan modul payroll
pada perusahaan Anugrah Timbers sangat membantu perusahaan dalam
menyelesaikan kendala – kendala yang terjadi dalam perusahaan.

19

6. Daftar Pustaka
[1] Afhita Dias Rukmawati, "Persepsi manajer dan auditor eksternal mengenai

efektifitas metode pendeteksian dan pencegahan tindak kecurangan
keuangan," 2011.
[2] Edy Suprianto, "Pengaruh penetapan sasaran dan sistem remunerasi terhadap

kinerja pegawai organisasi sektor publik," 2013.
[3] Fery Hendika, "Membangun sistem presensi sidik jari untuk guru dan

karyawan," 2010.
[4] Ilham Tahar, "Kajian Sistem Remunerasi Berbasis Kinerja," 2012.
[5] Lukman Arif Sanjani, Sulis Janu Hartati, and Pantjawati Sudarmaningtyas,

"Rancang bangun sistem informasi penggajian pegawai dan remunerasi jasa
medis pada rumah sakit Surabaya," 2014.
[6] Hasibuan S.P Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta: PT Bumi

Aksara Edytus Adisu, 2008.
[7] Mulyadi, Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
[8] Yosi Yuliani, "The Analysis of Procedures for Payment of Salaries With

System Application and Product," 2010.
[9] Rusdin

Tahir. (2011, December) Sistem remunerasi.
http://rusdintahir.wordpress.com. Diakses tanggal 20 Juli 2014

[Online].

[10] Rakhmi

[Online].

Razali.
(2009)
Sistem
Remunerasi.
http://www.hrcentro.com. Diakses tanggal 20 Juli 2014

[11] Y Dhani and Y Esti, "Hak Karyawan atas gaji dan pedoman menghitung gaji

pokok,pajak atas gaji evaluasi jabatan dan kompensasi," 2010.
[12] Siti Marfiyah (2014, Agustus) Contoh Draft Format Surat. [Online].

http://format-contoh-surat.blogspot.com/2014/08/kumpulan-contoh-slip-gajiterbaru.html. Diakses tanggal 23 Febuari 2014
[13] Mohamad Taufiq Hidayat, Sri Mangesti Rahayu, and Achmad Husaini,

"Analisis penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam
mendukung pengendalian intern," 2013.
[14] Roger S Pressman, Software Engineering. Newyork: McGraw-Hill Higher

Education, 2001.

20

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25