Observasi Pembelajaran Seni Tari di SMPN

PENDAHULUAN
Di era globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin berkembang
pesat, banyak sekali dampak positif dan negatif yang di timbulkan. Dampak positif dari
IPTEK ialah semakin mudahnya mengakses internet. Adapun dampak negatifnya antara lain
menipisnya nilai-nilai luhur yang mencerminkan karakter bangsa serta rendahnya mentalitas
dan moralitas remaja. Akibatnya sekarang ini banyak sekali kejadian tawuran baik antar
pelajar maupun antar warga, pemerkosaan, perampasan, penganiayaan, minum minuman
keras dan obat-obatan terlarang dan tindakan korupsi
Selain itu, saat ini Indonesia semakin tenggelam dengan kehadiran teknologiteknologi yang semakin canggih yang dapat memudahan orang untuk mengakses segala hal
melalui internet. Banyak generasi muda lebih mengagumi kebudayaan negara lain dari pada
negara Indonesia sendiri. Padahal kebudayaan negara Indonesia sangat beragam dan unik
yang tidak ada di negara lain. Maka, perlu adanya upaya untuk memperkenalkan kebudayaan
khususnya kesenian Indonesia kepada generasi muda, salah satunya ialah dengan cara
memberikan pendidikan seni dalam bentuk pelajaran di sekolah.
Mata pelajaran seni itu berbeda dengan mata pelajaran yang lainnya. Hal ini karena
mata pelajaran seni bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan
keterampilan motorik anak. Mata pelajaran seni juga penting karena dapat menumbuhkan
karakter bagi siswa. Mata pelajaran seni tari yang berkaitan dengan norma-norma atau nilainilai juga perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan kegiatan seni juga dapat membangun rasa percaya diri, membuat anak disiplin,
membantu anak mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya.
Penulis melakukan penelitian di SMPN 2 Boja, hal ini karena penulis ingin mengetahui

bagaimana pembelajaran pendidikan seni di Kabupaten Kendal, materi pembelajaran yang
digunakan, tujuan khusus pendidikan seni bagi sekolah SMPN 2 Boja, bagaimana proses
pembelajarannya serta kendala-kendala yang dihadapi oleh sekolah tersebut. Kendala yang
dihadapi oleh sekolah SMPN 2 Boja ialah pada saat tes praktik yang merupakan evaluasi
hasil pembelajaran, karena siswa kurang serius dalam melakukan tes praktik.
Landasan Teori
Seni tari dalam proses pembelajaran (pendidikan) seni di SMP, dapat menjadi salah
satu upaya melestarikan seni tari. Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan, seperti yang
dinyatakan Taba (dalam Ismiyanto 1999) bahwa pendidikan berfungsi sebagai pemelihara
dan penerus kebudayaan, alat transformasi kebudayaan, dan alat pengembang individu
peserta didik. Pendidikan seni sebagai salah satu bentuk pendidikan pada hakikatnya juga: (a)
mewariskan kebudayaan; (b) mengupayakan pembaharuan kebudayaan; dan (c) memenuhi
kebutuhan peserta didik. Pendidikan seni tari juga mampu meningkatkan kecerdasan
emosional anak, terlihat pada timbulnya perasaan bangga, memiliki sifat pemberani, mampu
mengendalikan emosi, mampu mengasah kehalusan budi, mampu menumbuhkan rasa
tanggungjawab, mampu menumbuhkan rasa mandiri, mudah berinteraksi dengan orang lain,
memiliki prestasi yang baik, mampu mengambangkan imajinasi, dan menjadi anak yang
kreatif (Kusumastuti 2009: 104-106).

Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang: (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (2) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan
inovatif; (3) sehat, mandiri, dan percaya diri; dan (4) toleran, peka sosial, demokratis, dan
bertanggung jawab.
Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika
akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang
dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, dan lingkungan
serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan diskripsi
ringkasnya.
2.3.1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius)
2.3.2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri meliputi: (1) jujur, (2)
Bertanggung jawab, (3) Bergaya hidup sehat, (4) Disiplin, (5) Kerja keras, (6)
Percaya diri, (7) Berjiwa wirausaha, (8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, (9)
Mandiri, (10) Ingin tahu, (11) Cinta ilmu
2.3.3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama meliputi: (1) sadar akan hak dan
kewajiban diri dan orang lain, (2) sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa
yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri

serta orang lain, (3) patuh pada aturan-aturan sosial, (4) menghargai karya dan prestasi
orang lain, (5) santun, (6) demokratis.
2.3.4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, yaitu peduli sosial dan
lingkungan
2.3.5. Nilai kebangsaan meliputi Nasionalis, dan menghargai keberagaman
Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan nilainilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian
nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik
yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi)
yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal,
menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
Metode Observasi
Metode yang digunakan adalah wawancara, dengan model tanya jawab dan
pengamatan secara langsung pada proses pembelajaran dan penilaian pendidikan seni oleh
narasumber. Observasi langsung, wawancara dan dokumentasi dilaksanakan pada hari Senin,
31 Oktober 2016 di SMPN 2 Boja, Kabupaten Kendal.

PEMBAHASAN
SMPN 2 Boja merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten
Boja. SMPN 2 Boja terletak di Jl. Raya Tampingan Boja, Kendal. SMPN 2 Boja berdiri sejak

1 Juli 1986, dan di resmikan pada tanggal 3 Agustus 1988. Lingkungan sekolah di SMPN 2
Boja cukup kondusif dan terjaga keamanannya, tampak terlihat dari tata letak sekolah yang
terpusat dan terdapat pagar tembok yang berada di sekeliling sekolah, sehingga dalam
pengawasannya kondisi sekolah sangat terkontrol dan terpantau secara keseluruhan. Selain
itu SMPN 2 Boja sangat disiplin dalam waktu. Sebagai contoh pada pukul 06.50 WIB pintu
gerbang akan di tutup. Setiap pagi bapak ibu guru yang sudah datang di sekolah menyambut
anak-anak di gerbang sekolah, karena di SMP N 2 Boja menerapkan 4S (Salam, Sapa,
Senyum, Salaman). SMPN 2 BOJA ini letaknya strategis karena berada di pinggir jalan.
SMPN 2 Boja memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Fasilitas yang ada di SMPN 2 BOJA
secara umum ada Laboratorium IPA, Media Laboratorium IPS, Media Laboratorium Bahasa,
Perpustakaan, Mushola, Sanggar Seni/Tari. Media yang ada di SMPN 2 BOJA antara lain:
komputer, LCD, Tipe, Flashdisk, CD dan Kaset pita. Sekolah SMPN 2 BOJA ini sering
memperoleh kejuaraan terutama pada seni tarinya, antara lain: memenangkan lomba FLS2N
tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten.Visi dan Misi dari SMPN 2 Boja ialah :
Visi : “Luhur budi pekerti unggul dalam prestasi”.
Misi :










Mewujudkan pengembangan prestasi akademik dan non-akademik.
Mewujdukan pengembangan inovasi model pembelajaran.
Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran.
Mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan yang berbasis IT.
Melaksanakan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten dan
profesional.
Mewujudkan kelembagaan dan manajemen sekolah yang handal.
Mewujudkan program penggalian pembiayaan seklah yang memadai.
Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, nyaman, indah, rindang dan
asri.

Pengampu mata pelajaran seni tari di SMPN 2 Boja adalah Ibu Ira Yuliani
Kusumaningrum, S.Pd. Beliau lahir di Kendal pada 17 Juli 1973. Beliau tinggal di Perum
Delta Asri Blok A Segono Campurejo Boja. Beliau menempuh pendidikan di SDN 1
Kaligading Boja, SMPN 1 Limbangan, SMA Muhammadiah Boja dan IKIP Semarang S1

Seni Tari (Sendratasik) Tahun 1998.
Penulis melakukan pengamatan pada kelas VII G di SMPN 2 Boja. Materi
pembelajaran seni tari di SMPN 2 Boja pada kelas VII yaitu mengindentifikasikan Tari
Berkelompok daerah secara teoritis dan berekspresi dengan praktik Tari Dolalak. Hal ini
dianggap menjadi cara yang tepat untuk mengenalkan seni tari daerah setempat kepada
murid, karena kebanyakan para murid pada waktu di Sekolah Dasar tidak mendapatkan mata
pelajaran seni tari. Namun, ternyata hal ini juga berpengaruh pada tingkat antusias dari murid

itu sendiri untuk mengikuti proses pembelajaran terlebih lagi saat kegiatan praktik. Kebanyak
para murid tidak memperhatikan atau mengikuti proses pembelajaran secara serius. Hal ini
mungkin karena murid merasa malas dan tidak menyukai seni tari terutama murid laki-laki.
SMPN 2 Boja menggunakan KTSP 2006. KTSP 2006 adalah kurikulum yang dibuat
untuk menyempurnakan kurikulum 2004. KTSP 2006 secara yudiris diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan
Pemenrintah Republik Indonesia Nomor 19 Tagun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif. SMPN 2 Boja juga pernah melaksanakan kurikulum 2013, akan
tetapi hal ini dianggap kurang berhasil, sebab ketidaksiapan dari murid dan guru untuk
menerapkannya. Karena pada kurikulum 2013, murid dituntut untuk lebih aktif dan mandiri,
serta sarana dan prasarananya pun juga harus mendukung mendukung. Oleh karena itu

SMPN 2 Boja menerapkan KTSP kembali, karena dianggap lebih sesuai.
Pengertian metode pembelajaran menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam
kapita Selekta Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos
berarti jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut WJS. Poerwadarminta dalam KBBI, (1999:767) Metode adalah cara yang telah
teratur dan terpikir baik-baik untuk untuk mencapai suatu maksud. Pengertian pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa
berubah ke arah yang lebih baik (Darsono,2000:24).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran adalah
cara atau jalan yang telah ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Metode pelaksanaan pembelajaran seni tari di
SMP 2 Boja ini ada dua yaitu dengan metode ceramah dan demonstrasi.
Metode ini digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran secara teoritis. Kelebihan
dari metode ceramah ialah : 1) Guru dapat menguasai kelas, 2) Mudah mengorganisasikan
tempat duduk/kelas, 3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang banyak, 4) Mudah
mempersiapkan dan melaksanakannya, 5) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
Namun ada juga kelemahan dari metode ceramah ini, antara lain : mudah menjadi
verbalisme; yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengarkan) lebih bisa menerima;
membosankan bila terlalu sering digunakan dan terlalu lama; dan sukar menyimpulkan siswa
mengerti dan tertarik pada ceramahnya.

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang efektif sebab membantu siswa
untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau suatu peristiwa tertentu.
Terlebih lagi pada proses pembelajaran seni tari di SMPN 2 Boja, guru mengajarkan tari
bentuk kepada murid kemudian murid menirukan gerakan dari tarian yang telah di contohkan
kepada murid tersebut. Kelebihan dari metode ini ialah murid dapat lebih mudah memahami
apa yang dipelajari. Namun, metode ini juga harus dilengkapi dengan pendidik yang
mempunyai keterampilan serta fasilitas yang memadai. Seperti di SMPN 2 Boja ada tempat
khusus yang digunakan pada saat proses pembelajaran praktik yaitu sanggar tari. Namun

sanggar tari tidak dilengkapi dengan kaca, sehingga dalam praktik tari murid tidak dapat
melihat bentuk dari gerakan tari mereka itu sendiri.
Pendidikan seni selalu hadir dalam kurikulum sekolah, karena seni merupakan bagian
dari kebutuhan manusia. Tujuan dari pelaksanaan pembelajaran seni secara umum ialah
diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan keterampilan motorik
anak. Secara khusus pembelajara seni di SMPN 2 Boja bertujuan agar murid dapat mengenal
estetika dan etia, murid dapat mengetahui budaya yang beragam, murid dapat
mengembangkan dan melestarikan budaya yang beragam, dengan pembelajaran seni dapat
menumbuhkan karakter sisiwa, serta murid bisa meningkatkan kreatifitasnya. Diharapkan
pembelajaran seni dapat mengembangkan pengetahuan bahwa seni itu memiliki nilai sangat
tingi, jika murid tidak punya seni maka tidak mempunyai etika. Di dalam seni juga ada rasa,

perasaan dan irama. Selain itu dengan seni murid bisa juga mengembangkan kreatifitasnya
karena banyak kreatifitas yang masih terpendam dari masing-masing murid. Pada intinya
murid diharapkan bisa mengembangkan jiwa seninya, agar murid mempunyai jiwa seni yang
tinggi.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Atau
bissa diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Media yang digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas
menggunakan media whiteboard dan LCD. Pada saat proses pembelajaran praktik
menggunakan media tipe, flashdisk, CD, Laptop, serta sampur. Namun, murid saat praktik
harus membawa sampur dari rumah sendiri-sendiri. Dan kebanyakan murid laki-laki tidak
menggunakan sampur pada saat mengikuti praktik.
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran
informasi untuk menilai keputusan-keputisan yang dibuat dalam merancang suatu sistem
pembelajaran. Pengertian tersebut memiliki tiga imlikasi rumusan. Evaluasi meliputi
pengukuran dan penilaian. Pengukuran berakaitan dengan ukuran kuantitatif, sedangkan
penilaian terkait dengan kualitas (Suharsimi Arikunto). Setelah materi diberikan kemudian
diadakan evaluasi bagi murid, evaluasi diberikan untuk mengetahui sejauh mana materi yang
diberikan dapat ditangkap oleh murid. Evaluasi yang diadakan adalah dengan memberikan
ulangan harian secara teori maupun praktek, ujian tengah semester, kemudian di akhir

sekolah diberikan ujian sekolah. Namun pada saat tes/ujian praktik murid kurang serius
melaksanakannya, bahkan banyak murid yang tidak hafal gerakannya.
PENUTUP
Kesimpulan.
Berdasarkan seluruh uraian di atas dapat ditarik kesimpulan yang berkenaan dengan
pendidikan seni di SMPN 2 Boja, antara lain :
 Pendidikan seni dianggap sangat penting di SMPN 2 Boja sesuai dengan visi & misi
yang berupaya untuk menjadikan anak berbudi luhur dan berprestasi.
 Proses Pembelajaran yang dilakukan cukup mendukung pendidikan seni di SMPN 2
Boja, materi pembelajaran sesuai dengan tujuan dari pendidikan seni itu sendiri.

Sarana dan prasaran juga cukup baik walaupun masih ada beberapa kekurangan.
Evaluasi yang dilaksanakan dapat mengetahui seberapa jauh murid menerima materi
dengan baik. Akan tetapi hasil dari evaluasi kurang memuaskan, hal ini mungkin
karena anak masih belum bisa mengembangkan rasa percaya diri.
Saran.
Saran merupakan masukan yang memajukan dan juga bukan suatu keharusan untuk
dilaksanakan. Dari segi pengertian tersebut maka penulis memberikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap akan lebih baik jika dilengkapi.

2. Seharusnya diadakannya pementasan disetiap akhir semester agar murid dapat lebih
mengembangkan kreatifitas dan jiwa seninya.
3. Seharusnya para murid lebih rajin mengikuti pembelajaran dan latihan seni tari sehingga
kecerdasan emosionalnya semakin meningkat, bila perlu di tambah dengan mengikuti
ekstrakulikuler seni tari.
Daftar Pustaka.
Hasil Wawancara oleh Ira Yuliani Kusumaningrum, S.Pd. (Guru Mata Pelajaran Seni
Budaya/Seni Tari di SMPN 2 Boja) pada hari Senin, 31 Oktober 2016 di SMPN 2 Boja.
Kusumastuti, Eny. Dalam artikel “Model Pengembangan Pembelajaran Seni Tari
Sebagai Pendidikan Karakter Untuk Murid Sekolah Menengah Pertama”.
https://inamulyana.blogspot.com