Pemikiran Anwar Ibrahim tentang Konsep Masyarakat Madani dan Relevansinya dengan Politik di Malaysia

(1)

BAB II

BIOGRAFI POLITIK ANWAR IBRAHIM 2.1 Latar Belakang Pendidikan

Anwar Ibrahim dilahirkan dengan nama Anwar bin Datuk Ibrahim Abdul Rahman pada tanggal 10 Agustus 1947 di Cherok Tok Kun, Bukit Martajam, Pulau Pinang. Dari ayah yang bernama Datuk Haji Ibrahim bin Abdul Rahman yang merupakan mantan ahli parlemen dan setiausaha parlemen Kementrian Kesehatan Malaysia dan seorang ibu yang bernama Che Yan Hussein yang merupakan ahli pidato pergerakan Wanita UMNO.48

Anwar Ibrahim bersekolah di Sek Melayu Sungai Bakap, Sek Melayu Cherok Tok Kun dan Sek Ren Stowell, Bukit Mertajam. Setelah berhasil lulus dari SD dengan nilai yang sangat bagus, Anwar terpilih untuk melanjutkan ke Makkah Melayu Kuala Kangsar (MCKK) di tingkatan satu pada tahun 1960. Sewaktu berada di MCKK dari tahun 1960-1966 Anwar Ibrahim telah melibatkan diri dalam perbagai kegiatan yang dianjurkan. Beliau telah mewakili MCKK di dalam pertandingan cerdas cermat antar sekolah. Dan karena sifatnya yang aktif, bijak dan cerdas Anwar Ibrahim dilantik sebagi Ketua Pelajar MCKK.49

Kemudian Anwar melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Malaya pada tahun 1967. Dari tahun 1968 – 1971, sebagai mahasiswa Anwar menjadi presiden dari organisasi pelajar Islam, Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM) dan Presiden Kesatuan Bahasa Melayu selama masa kuliah.

Pada 13 Mei 1969 pada saat terjadinya peristiwa berdarah yaitu kerusuhan antar etnik yang ada di Malaysia, Anwar Ibrahim memimpin persatuan pelajar dalam usaha mendesak kerajaan menjaga hak dan kepentingan orang Melayu dan umat Islam.

48

Wiki pedia. Anwar Ibrahim. http :/ ms.wikipedia. org/wiki/Anwar_Ibrahim 49


(2)

Beliau telah bertindak bersama Dr. Mahathir Mohammad yang lebih tua 21 tahun darinya menentang Perdana Menteri Tuanku Abdul Rahman. Keberanian Anwar Ibrahim dan semangat pengorbanan menentang kemiskinan masyarakat luar bandar (kota) sangat dikagumi oleh masyarakat Malaysia. Anwar menyatakan bahwa ia dikagumi di dalam dan luar kampus karena tidak ada pelajar indtitusi tinggi sebelumnya yang mempunyai semangat dan keberanian mengkritik kerajaan secara serius demi menegakkan keadilan. 50

Anwar Ibrahim mendirikan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) pada tahun 1971 dan menjadi presiden organisasi itu sampai tahun 1982. Kemampuan Anwar Ibrahim sebagai pemimpin dapat dilihat dari usaha beliau mendirikan dan memimpin Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) sehingga menjadi sebuah organisasi baru yang berpengaruh dan diterima oleh masyarakat dalam usahanya mendaulatkan Islam sebagai ’ad din –satu cara hidup. ABIM pada masa awal pendiriannya telah menarik minat orang sebanyak 50000 orang untuk ikut serta didalamnya. Keahlian ABIM ini adalah yang kedua terbanyak setelah pemuda UMNO. Anwar Ibrahim mempunyai pikiran dan perhatian yang tajam dan gaya pidato yang dikagumi banyak orang termasuk masyarakat antarbangsa. ABIM dibawah kepemimpinan Anwar telah muncul menjadi organisasi yang terkenal karena sikapnya menentang ketidakadilan dalam kerajaan dan juga diluar negara. 51

Beliau juga terpilih sebagai Presiden dari Majelis Belia Malaysia (MBM). Beliau dikenal baik diantara mahasiswa sebagai pemimpin gerakan, dan memberikan inspirasi dan sebagai simbol dari gerakan Mahasiswa di Malaysia, khususnya di

50

Ibid., 51


(3)

wilayah tenggara.52 Ketika di Universitas, Anwar Ibrahim dikenal sebagai pemimpin gerakan pelajar yang memperjuangkan keadilan sosial dalam masyarakat Malaysia.

Pada tahun 1971 Anwar Ibrahim menerima Ijazah Sarjana Muda di bidang Sastera dari Universiti Malaya.

2.2 Pendirian ABIM

Angkatan Belia Islam Malaysia atau ABIM didirikan pada tahun 1971. ABIM merupakan hasil pergumulan berbagai peristiwa,isu,dan kepedulian dalam periode pasca-1961 yang memupuk semangat kebangkitan agama pada umumnya dan memobilisasi pemuda pada khususnya. Dibawah kepemimpinan karismatis Anwar Ibrahim,yang menjabat presiden organisasi itu sejak 1974 hingga pengunduran dirinya pada 1982,ABIM menjadi gerakan Islam terkemuka pada 1970-an dan awal 1980-an,yang anggotanya terus bertambah hingga 35.000 orang.

Anwar kemudian mencerminkan profil kebanyakan anggota ABIM,muda, berpendidikan sekular atau Barat (Anwar belajar di University of Malaya yang menggunakan bahasa Inggris dan terpengaruh Inggris),dari kelas menengah yang tengah berkembang, dan selama pendidikannya di Univeristas ”berpaling” kepada Islam sebagai pilihan alternatif religio-budaya modern atas pembaratan dan sekuralisme, dan atas Islam konservatif atau tradisionalis peninggalan generasi yang lebih tua. Bertentangan dengan kelompok elite yang lebih berkiblat ke Barat, ABIM menegaskan bahwa Islam menawarkan identitas dan jalan hidup yang lebih membumi dan asli, yang menggabungkan kepatuhan pada ritual agama dan semangat reforma si sosial dan ekonomi. Orientasi Islam ABIM lebih cenderung pada reformasi modern daripada upaya kembali pada kemurnian Islam versi ulama tradisionalis dan juga PAS. Anwar terbukti tampil sebagai seorang pemimpin yang karismatis dan kuat,

52


(4)

cemerlang, berpengetahuan luas, orator ulung (kepribadiannya menawan dengan selera humor yang baik), enerjik,memiliki kemampuan organisasional dan strategis,serta berorientasi akomodatif. Peranan dan kedudukannya yang begitu menentukan terlihat dari prestasi-prestasi ABIM selama kepemimpinannya. ABIM menjadi gerakan dakwah terkemuka yang paling efektif dan paling berhasil secara politis pada 1970-an dan awal 1980-an.53

ABIM bukan sebuah partai politik. Apolitis dalam teorinya, misi dan cita -citanya adalah menyebarkan Islam dan menghidupkan kembali komunitas Muslim di Malaysia melalui khutbah, komunikasi,dan pendidikan. ABIM adalah sebuah gerakan Islam yang akan terus berjuang menegakkan Islam dengan tuntunan prinsip-prinsip Islam melalui dakwah dan tarbiyah (pendidikan). Audiens ABIM adalah orang muslim dan juga non muslim. Ia berupaya menyeru orang-orang yang terlahir sebagai Muslim untuk kembali kepada Islam, yaitu menjadi Muslim yang lebih taat dan ia juga berusaha menarik orang-orang non muslim. ABIM, melalui berbagai program (semisal seminar dan konferensi) dan publikasi, termasuk kaset-kaset audio, berusaha menumbuhkan suatu generasi pemimpin baru yang lebih sadar akan ajaran Islam, yaitu para pemimpin yang berpendidikan modern dan berorintasi Islam. Ia mendirikan sekolah-sekolah yang menggabungkan pendidikan modern dan keagamaan mempersiapkan para pelajarnya untuk menghadapi ujian negara dan tugas-tugas lain. ABIM mengorganisasikan para mahasiswa yang belajar di luar negeri dan memobilisasi para pelajar serta profesional muda Muslim di dalam negeri untuk menyebarkan Islam di Malaysia dan menjalankan reformasi sosio-ekonomi.54

Visi Islam universal ABIM (dakwah kepada kaum Muslim dan non Muslim) membuatnya bersikap kritis terhadap pengertian-pengertian sempit mengenai identitas

53

John L.Esposito dan John O.Voll. Demokrasi di Negara-Negara Muslim. Bandung : Mizan. 1999. Hal.174

54


(5)

Melayu –Muslim. Anwar Ibrahim selaku tokoh ABIM mengecam komunalisme,rasisme,dan sektarianisme. ”Islam menganggap diskriminasi sebagai tindak kejahatan sebab hal itu bertentangan dengan seruan Islam untuk menyatukan

komunitas-komunitas yang berbeda dan mendorong terciptanya

toleransi,persahabatan,dan saling menghargai diantara sesama manusia”. Karena kepekaannya terhadap pelaksanaan syariat disertai pula dengan kecaman terhadap rasisme.

Walaupun ABIM belum menyuarakan untuk mendirikan negara Islam namun ABIM sangat gencar meneriakkan penegakan syariat Islam di Malaysia. ABIM menyatakan bahwa berdirinya sebuah negara Islam akan mendorong bukan menghambat perkembangan demokrasi di Malaysia. Anwar Ibrahim dengan tegas menekankan bahwa dia memilih masyarakat yang demokratis dan multiras.

”Masyarakat masa depan harus lebih memiliki komitmen dan pemahaman yang lebih baik mengenai perjuangan Islam, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil, masyarakat yang menghargai hak asasi manusia...suatu kebijakan nasional yang menjamin keadilan nyata untuk semua orang ...Islam sangat menjunjung tinggi hak asasi kelompok minoritas, kebebasan untuk beribadah...dengan sistem ekonomi yang adil yang akan menghapuskan perbedaan kelas dan menghilangkan kesadaran komunal yang sempit”.

2.3 Karir Politik Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim telah berperan dalam menjaga hak dan kepentingan orang Melayu dan umat Islam ketika terjadinya peristiwa 13 Mei 1969 di Malaysia dan bekerjasama dengan Mahathir Mohammad menentang Perdana Mentri Tuanku Abdul Rahman.


(6)

Anwar Ibrahim mulai bersentuhan dengan politik semenjak beliau duduk di bangku kuliah. Ketika di Universitas, Anwar Ibrahim dikenal sebagai pemimpin yang militan. Pada tahun 1971, Anwar Ibrahim membentuk Angkatan Belia Islam Malaysia dan menjadi presiden organisasi itu hingga tahun 1982. Selain itu beliau aktif dalam kegiatan organisasi non-pemerintah termasuk Majlis Belia Malaysia. Dalam keadaan krisis ekonomi di negerinya tahun 1970-an dan jatuhnya harga karet yang merupakan tulang punggung ekonomi Malaysia saat itu, Anwar Ibrahim meneriakkan isu kemiskinan dan memimpin demonstrasi anti-kemiskinan di Baling dalam tahun 1974 yang menyebabkannya ditahan dibawah ISA (Internal Security Act) selama 2 tahun. 55

Kepemimpinan dan kecendekiawanannya telah diakui di tingkat Internasional sehingga menerima anugerah Medali Ulama Eqbal Seratus Tahun dari presiden Pakistan Zia Ul-Haq pada tahun 1970 dan mendapat penghormatan menjadi Anggota Kelompok Penasehat Muda PBB pada tahun 1973. Organisasi ini muncul menjadi organisasi yang kemudian populer karena sikapnya menentang ketidakadilan dalam negeri dan juga di dunia Internasional. Beliau telah menunjukkan sifat kepemimpinannya dengan menyatukan penduduk Malaysia yang multietnis dan pluralis dengan menjadi pengurus Jawatankuasa Penyelaras Akta 1981 untuk menentang Akta Pindaan Pertubuhan 1981 yang dianggap menimbulkan ketidakadilan yang melanggar prinsip Islam dan demokrasi. Dalam perjalanannya, Anwar telah berhasil menyatukan 48 organisasi dari berbagai aliran dan bangsa seperti Persatuan Pertubuhan Malaysia, Pusat Profesional Malaysia, ALIRAN, Persatuan Penggna Pulau Pinang dan Majlis Peguam Malaysia, sehingga menyebabkan pihak pemerintah

55


(7)

mengadakan pembicaraan dengan lembaga tersebut dan mengkaji Akta Pertubuhan tersebut.56

Dalam menyikapi perkembangan internasional, beliau menentang invasi Rusia terhadap Afghanistan dalam tahun 1979 dimana ABIM telah mengadakan demonstrasi dihadiri sejumlah 40000 orang untuk menentang invasi menghantar utusan yang diketuai Anwar ke kedutaan Rusia. Utusan itu berhasil meyakinkan pihak kedutaan Rusia akan kesan buruk tindakan Rusia di Afghanistan di mata Internasional. 57

Kiprah politik Anwar Ibrahim tidak hanya diakui di tingkat nasional tetapi juga di tingkat Internasional. Di peringkat Internasional Anwar Ibrahim dilantik sebagai Presiden UNESCO (1989-1991) dan menjadi salah seorang pendiri Institut Pemikiran Islam Antarabangsa (IIIT) di Washington.

Di dalam negeri karir politik Anwar Ibrahim terus mengalami perkembangan, ini dimulai pada tahun 1982, Anwar bergabung dalam United Malays National Organisation (UMNO), dibawah pimpinan Mahathir Mohammad yang menjadi Perdana Mentri pada tahun 1981. Masuknya Anwar Ibrahim ke dalam UMNO memperoleh kritik pedas dari rekan-rekannya di ABIM, juga mendapat protes dari petinggi-petinggi PAS,karena mereka berharap Anwar Ibrahim dapat berjuang bersama-sama dengan PAS. Dinilai bahwa Anwar Ibrahim lebih pantas bergabung dengan PAS karena mempunyai misi yang sama untuk menegakkan Islam dalam politik Malaysia. Bahkan pemimpin PAS ketika itu, Mohd Asri Haji Muda bersedia mengundurkan diri supaya Anwar mau bersama-sama dengan PAS. Namun, Anwar tetap memilih UMNO karena menurutnya UMNO berjanji memberi dia peluang untuk menegakkan Islam, Keadilan, pemberantasan korupsi, membela nasib rakyat, mengangkat taraf hidup rakyat miskin.

56

Ibid., 57


(8)

Seperti yang diketahui, bahwa Anwar Ibrahim adalah tokoh yang sangat peduli dengan pelaksanaan Islam dalam Politik Malaysia. Anwar Ibrahim dikatakan sebagai seorang Revivalis Islam di Malaysia. Anwar mengatakan bahwa dalam menjalankan revivalisme Islam di Malaysia beliau di pengaruhi oleh pemikir-pemikir Islam Timur Tengah dan Pakistan seperti Syed Qutb, Hasan Al Banna dan Maududi, karya-karya dari pemikir Islam di Barat seperti Ismail Faruqi, Syed Husin Nasr (Universiti Temple) dan Fazlur Rahman (Universiti Chicago) juga mempunyai pengaruh tersendiri kepada beliau dan teman-teman yang menggerakkan agenda Islam.

Anwar juga mengatakan bahwa pemikiran Natsir memimpin Partai Islam Masyumi di Indonesia telah memberi pengaruh kuat beliau dan revivalisme Islam di Malaysia. Pengaruh Islam dari Indonesia berlanjut melalui komunikasi Datuk Seri Anwar dengan teman-teman di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Indonesia.

2.3.1 Karir Politik Anwar di Pemerintahan

Ketokohan Anwar Ibrahim telah menarik perhatian Mahathir Mohammad dan membawanya kedalam pemerintahan. Jabatan politik beliau diawali pada tahun 1982, dipilih sebagai Anggota Parlemen Pematang Pauh dan dilantik sebagai Wakil Perdana Mentri di dalam Kabinet (Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri). Anwar Ibrahim menjadi Anggota Jemaah Menteri (Anggota Kabinet) pada tahun 1983 ketika dilantik sebagai Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan (Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga). Kemudian beliau memimpin kementrian Pertanian di tahun 1984 sebelum menjadi Menteri Pendidikan di tahun 1986.

Selama Anwar Ibrahim menjadi Menteri Pendidikan, Anwar banyak mengeluarkan kabijakan yang Pro-Melayu di dalam kurikulum pendidikan nasional. Satu dari perubahan besar yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim adalah merubah bahasa nasional dari Bahasa Malaysia menjadi Bahasa Melayu. Masyarakat


(9)

Non-Melayu mengkritik kebijakan ini karena menurut mereka akan menyebabkan generasi muda dipisahkan dari bahasa nasional, yang menandakan mereka sebagai orang Melayu bukan orang Malaysia.

Kemudian di tahun 1991 Anwar Ibrahim dilantik menjadi Menteri Keuangan. Pada saat menjadi Menteri Keuangan ini, beliau mempelopori berdirinya Bank Islam yang berhasil mengembangkan sistem perbankan bebas bunga ke dalam institusi pemerintah lainnya di seluruh negeri. Di samping itu, ia juga mendirikan Universitas Islam Internasional, yang terletak dipinggiran Kuala Lumpur. Di tahun 1993, dia menjadi Wakil Perdana Menteri setelah memenangkan jabatan sebagai Wakil Presiden UMNO mengalahkan Ghafar Baba.

Agak sedikit mengherankan, bahwa Anwar Ibrahim memiliki panutan filsafat politik yakni Vaclac Havel, Presiden Ceko sekaligus seorang penulis naskah drama. Anwar juga mengagumi Gabriel Garcia Marquez, sastrawan kolombia pemenang hadiah Nobel. Ada sebuah ungkapan yang diungkapkan oleh Margareth Thatcher terhadap sepak terjang Anwar dalam memimpin roda pemerintahan Malaysia yang diibaratkannya seperti bintang sepakbola, ” saya fikir banyak negara-negara maju rela membayar mahal untuk bisa mendapatkannya”.58

Melihat karir politik Anwar Ibrahim yang demikian cepat melesat, banyak tokoh politik dan juga masyarakat Malaysia yang memperkirakan Anwar Ibrahim akan menggantikan posisi mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri jika suatu saat nanti Mahathir turun dari jabatannya.

Di awal tahun 1990-an, Anwar Ibrahim dipersiapkan untuk menggantikan mahathir Mohammad sebagai Perdana Menteri dan seringnya publik menyebut nya sebagai ”Anak-Ayah”,karena kedekatannya dengan Mahathir. Selama beberapa bulan

58


(10)

di tahun 1997, Mahathir menunjuk Anwar untuk menjadi Perdana Menteri sementara selama Mahathir berlibur selama 2 bulan.

2.3.2 Karir Politik Anwar di UMNO

Tidak bisa dipungkiri bahwa UMNO adalah wadah yang turut membesarkan nama Anwar Ibrahim. Beliau dapat menduduki posisi strategis di pemerintahan juga dikarenakan kegesitannya berkarir di UMNO.

UMNO (United Malays Nation Organization) yang lahir pada tahun 1946 adalah sebuah partai yang sangat berpengaruh dalam perpolitikan Malaysia. Partai ini juga memiliki basis massa-rakyat yang kuat dan mengakar. Tak heran kalau basis massa dari partai keturunan etnis Melayu ini awal berdirinya berbasis massa pada kelas menengah dan masyarakat bawah. Partai UMNO sejak awal berdiri, memiliki komposisi kepemimpinan dari kalangan profesi guru-guru pedesaan, yang menjadi politisi Melayu. Namun, pada tahun 1981, terjadi pergeseran amat jauh, dan UMNO telah mulai dikuasai oleh pengusaha-pengusaha pribumi.59

Anwar bergabung dengan UMNO pada tahun 1982, diundang oleh Mahathir Mohammad yang tertarik dengan kiprah politik Anwar. Sikap Mahathir dalam rekrutmen para tokoh muda, termasuk Anwar, mengundang kritik dalam tubuh partai, terutama dari tokoh-tokoh politik senior UMNO. Dan dikalangan pendukung Anwar sendiri, Anwar dinilai berkhianat, menyebrang ke organisasi politik yang sedang berkuasa. Namun Mahathir-Anwar tidak peduli dan ambil pusing atas kritikan tersebut dan siap bekerjasama dan berkompromi.

Anwar pernah mengatakan, hanya UMNO yang mampu memberantas kemiskinan, korupsi, maupun memperjuangkan nilai-nilai Islam. Masuk ke UMNO,

59


(11)

Anwar ditawari pos-pos penting, termasuk menteri pertanian, pendidikan dan keuangan. 60

Puncak karir politik Anwar Ibrahim di UMNO adalah pada saat Anwar berhasil menduduki jabatan strategis di UMNO. Tepatnya, pada tanggal 3 -5 Nopember 1993 pada saat suksesi partai UMNO terjadi. Anwar Ibrahim terpilih secara resmi dan menang secara politik untuk menjabat sebagai Wakil Ketua UMNO, orang nomor dua di tubuh partai UMNO setelah Dr. Mahathir Mohammad yang menjadi Ketua UMNO sekaligus Perdana Menteri Malaysia.

Kegigihan dan kerja keras Anwar meniti karir politik berhadapan dengan ”lawan” politiknya Abdul Ghafar Baba yang tidak diduga mengundurkan diri dari jabatan resmi Wakil Presiden UMNO, dinilai sebagai sikap protes atas sikap Mahathir yang menurutnya lebih mendukung Anwar menjabat Wakil Ketua UMNO. Terbukti, secara kompetisi politik dan pertarungan hangat, Anwar meraih dukungan yang luar biasa ketimbang Ghafar yang pernah menjadi Wakil Ketua UMNO semasa Mahathir.61

Kesuksesan politik Anwar Ibrahim menduduki jabatan resmi di UMNO dan Deputi Perdana Menteri Malaysia mendapat banyak dukungan. Misalnya, Malaysian Chinese Association (MCA) dan Malaysian Indian Congress (MIC) yang keduanya mendukung positif kemunculan Anwar Ibrahim menduduki posisi strategis di UMNO. Mereka tidaklah merasa khawatir dan dirugikan secara politik. Dan menurut mereka kedua partai politik yang resmi diakui di semenanjung ini, figur Anwar Ibrahim bisa diterima oleh semua pihak.62

Lagi pula kemampuan intelektual Anwar Ibrahim tak perlu diragukan. Terbukti keaktifannya di ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) memiliki dampak positif

60

Ibid., Hal. 35 61

Ibid., Hal. 17 62


(12)

terhadap jenjang karir politik yang ditekuninya. Dan mengantarkannya meraih posisi penting di lembaga pemerintahan sebagai Menteri Keuangan Malaysia. Sekalipun ia pernah menjabat sebagai Menteri dalam bidang yang berbeda. Petualangan politik Anwar Ibrahim yang kian naik daun dengan penuh obsesi mampu mengantarkan perubahan yang berarti bagi Masyarakat Malaysia. Anwar Ibrahim yang dikenal gandrung akan perubahan dan kecintaannya terhadap demokrasi menjadi pemicu bagi kelompok-kelompok strategis untuk memikirkan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Malaysia menuju kualitas demokrasi di masa depan.

Bagaimanapun juga dan apapun dalihnya, Anwar Ibrahim adalah tokoh yang mendapat dukungan rakyat Malaysia. Karier Politiknya amat cemerlang dan tangguh. Disamping dikenal sebagai seorang yang progresif dan mandiri, Anwar Ibrahim memiliki kemampuan intelektual yang jauh berbeda dengan Ghafar.

Bergulirnya dukungan politik terhadap Anwar Ibrahim dan kaum muda Malaysia, banyak tokoh menaruh harapan besar kepada Anwar dalam menjalankan demokratisasi dan perubahan besar Malaysia di masa depan. Usia Anwar yang relatif muda , tak heran telah terjadi regenerasi besar-besaran di tubuh UMNO.

Kemunculan generasi muda di UMNO pada posisi strategis periode kali ini, dinilai Mahathir secara bijak dan arif. Menurut Mahathir ” kalau wakil lebih tua dari saya itu namanya bukan regenerasi”. Ia juga menngingatkann suatu saat nanti ia sendiri juga akan tersingkir. ”Itulah politik”.63

Tampaknya Mahathir memang telah mempersiapkan calon penggantinya, banyak yang menyebut bahwa calon itu adalah Anwar Ibrahim.

Kehadiran Anwar Ibrahim dalam barisan UMNO telah banyak memberikan nuansa baru dan dinamika yang luar biasa dalam peta kekuatan-kekuatan politik

63


(13)

kepartaian di Malaysia, termasuk terobosan-terobosan strategis Anwar selaku orang nomor dua di Malaysia. Obsesinya mendirikan Universitas Islam termegah dan menjadi lokomotif dunia pendidikan di Asia Tenggara, yakni Universiti Islam Antarbangsa (UIA), pendirian Bank Islam, dan sektor-sektor ekonomi lainnya dinilai sangat menguntungkan bagi Melayu dalam wawasan 2020. Selain sektor ekonomi, dalam tradisi berdemokrasi, Anwar Ibrahim mengembangkan suasana berpolitik yang mengedepankan etika dan moralitas. Berkat kesederhanaan dan kejujuran yang dimilikinya, kedekatannya dengan para konstituen, berlangsung akrab. Bahkan dalam kepemimpinannya, Anwar termasuk telah banyak ”membina” kader-kader muda

UMNO.64

2.4 Pemecatan Anwar Ibrahim dan Suara Reformasi

Anwar Ibrahim di pecat secara tidak hormat pada tanggal 2 September 1998. Awar Ibrahim yang dikenal sebagai orang yang cerdas, kritis dan punya nama besar di publik Internasional ini akhirnya terdepak dari panggung politik pemerintahan Mahathir Mohammad.

Kontroversi seputar jatuhnya Anwar Ibrahim, tak pelak menarik perhatian dunia. Hampir lima tahun ia dipercaya sebagai wakil perdana menteri sekaligus merangkap jabatan strategis Menteri Keuangan. Bahkan, sudah dipandang sebagai calon pengganti Mahathir Mohammad sebagai orang nomor satu di negeri jiran itu. Maka pemecatannya dari segala jabatan di pemerintahan pada 2 September dan penangkapan dirinya 20 September 1998 membuat banyak orang bertanya -tanya.

Anwar Ibrahim dituduh telah melakukan hal-hal di luar hukum untuk menutupi pelecehan seksual yang konon pernah dilakukannya. Penyelewengan wewenang itu dijaring dengan pasal anti korupsi.

64


(14)

Pemecatan atas Anwar Ibrahim menarik untuk ditelusuri. Ada apa sebenarnya dibalik skenario pemecatan Anwar Ibrahim. Sebab, selama ini masyarakat Internasional mengetahui, bahwa Anwar Ibrahim termasuk ”putra mahkota” atau orang kesayangan Mahathir, yang telah dipersiapkan dan dikenal dekat dengan Mahathir, serta memiliki peluang besar untuk menggantikan posisi Mahathir.

Berbagai komentar, analisis, dan ramalan politik sulit untuk ditebak. Tapi yang jelas, bahwa penyingkiran Anwar Ibrahim dari singgasana kekuasaan dan menamatkan karir politiknya, membawa daya pengaruh politik yang cukup besar dalam konstelasi politik Malaysia semasa pemerintahan Mahathir.

Sebagian pengamat Internasional mengatakan bahwa tindakan pemecatan Anwar Ibrahim terjadi karena perselisihannya dengan Perdana Menteri Mahathir Mohammad terutama ketika krisis 1997 melanda Malaysia. Anwar Ibrahim dikatakan telah mengkritik konsep pembangunan Malaysia dan adanya dugaan korupsi didalam penyelenggaraan negara serta manuver-manuvernya yang dianggap membahayakan pemerintahan Mahathir. 65

Penahanan dan proses pengadilan yang dialami beliau mendapat sorotan dari berbagai kalangan aktivis HAM dan demokrasi baik didalam negeri maupun Internasional, namun tidak mampu mengubah keputusan institusi pengadilan Malaysia yang menyatakan beliau bersalah dan tetap menjalani hukuman.

Sebagian lain mencatat bahwa ketika krisis ekonomi mengancam Malaysia pada 1998, Anwar menolak rencana Mahathir untuk melakukan sistem kurs tetap dalam mata uangnya, ringgit agar tidak terimbas krisis, suatu langkah yang sama yang pernah ditawarkan oleh Prof. Steve Hanke kepada Presiden Soeharto, Indonesia untuk menerapkan kebijakan kurs tetap CBS. Setelah perselisihan ini dan tuduhan –tuduhan

65


(15)

terhadap Anwar Ibrahim yang berujung pada pemecatan Anwar Ibrahim dari jabatannya pada pertengahan 1998, Mahathir menerapkan sistem kurs tetap. Posisi Anwar digantikan oleh Abdullah Badawi.66

Selain di pemerintahan, Awar Ibrahim juga harus keluar dari UMNO, partai politik yang sudah mengantarkannya kedalam posisi-posisi strategis di pemerintahan. Tuduhan-tuduhan yang ditimpakan kepada Anwar Ibrahim membuat UMNO menginginkan agar Anwar segera mengundurkan diri dari UMNO supaya imej partai tidak tercemar tetapi Anwar memilih supaya beliau dipecat agar beliau menjadi pahlawan dan memperoleh dukungan dari para pendukungnya.

Memang diakui, Anwar Ibrahim dan pengikutnya cukup berpengaruh kuat dan sangat menentukan dalam roda kepemimpinan UMNO. Sebagian aktivis UMNO didominasi oleh kalangan muda dan berjiwa demokrat seperti yang tertanam dalam figur Anwar Ibrahim. Diperkirakan, Anwar Ibrahim dalam Majelis Perhimpunan Agung UMNO, akan tampil merebut kursi Presiden UMNO saat pemilihan UMNO mendatang. Jika terjadi, maka dalam Pilihan Raya (Pemilu) tahun 1999, banyak pengamat politik domestik dan luar negeri memprediksikan bahwa Anwar Ibrahim akan menang. Dan suara rakyat bukan lagi menjadi suara Mahathir, akan tetapi bergeser menjadi suara Anwar Ibrahim.67

Bagi kubu Mahathir, suasana ini tentu sangat ”mengganggu”, dan menjadi penghalang bagi pribadi Mahathir untuk meneruskan kekuasaannya maupun bagi pendukung Mahathir sendiri. Mereka yang juga dikenal pendukung militan terhadap Mahathir serta dikenal musuh-musuh Anwar Ibrahim adalah Sanusi Junid (Menteri Perdagangan, eks Wakil Menteri Dalam Negeri yang terkenal korup dan digeser Anwar Ibrahim serta senantiasa menyerang pribadi Anwar Ibrahim dan keluarganya

66 Ibid., 67


(16)

secara terbuka), Rahim Tambi Chik (bekas Menteri Besar Malaka yang terlibat skandal seks dan korupsi), Daim Zainuddin (bekas Menteri Keuangan yang menjadi proksi bisnis Mahathir, menjabat sebagai Menteri Khusus/Dewan Nasional Penyelamat Ekonomi Negara), Rafidah Aziz (Menteri Perdagangan dan Industri yang dikalahkan orang Anwar Ibrahim) dan beberapa tokoh hipokrit lainnya, termasuk Ahmad Abdullah Badhawi (Menteri Luar Negeri), Tun Najib Tun Razak (Menteri Pendidikan), yang dianggap tokoh alternatif untuk mengganti posisi Mahathir setelah Anwar Ibrahim, akan tetapi keduanya masih disangsikan, namun secara terselubung kedua tokoh ini punya ambisi kuat untuk bersaing dalam perebutan kursi Perdana Menteri.68

Konflik politik Mahathir dengan Anwar Ibrahim, memang tidak mencuat ke permukaan sebelumnya. Antara Mahathir dengan Anwar Ibrahim tampak harmonis dan serasi. Alasan Mahathir memecat Anwar Ibrahim berkelit soal kebijakan kurs mata uang ringgit (krismon), adalah klise. Sebenarnya di balik itu semuanya, adalah momen yang tepat bagi Mahathir untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya, khususnya Anwar Ibrahim.

Perbedaan yang amat mencolok antara kedua tokoh ini adalah soal program MSC (Multimedia Super Coridor) Visi 2020. Program ini mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Program ini tidak mendapat dukungan dari Anwar Ibrahim, bahkan Anwar Ibrahim kurang respek terhadap MSC-Visi 2020, karena dinilai berbau teknologi tinggi, dan mengeluarkan biaya besar serta tidak semua rakyat Malaysia akan mengenyam program MSC ini, terutama di luar bandar (kota).

Berbeda dengan Anwar Ibrahim yang lebih dikenal sederhana, merakyat, memiliki kredibilitas kepemimipinan yang cukup teruji, dan lebih dikenal sebagi figur

68


(17)

yang dekat dengan rakyat bawah (etnis Melayu). Program pembangunan ekonomi kerakyatan (pedesaan) dan penguatan sumber daya manusia (SDM), memang menjadi sasaran utama Anwar Ibrahim. 69

Anwar Ibrahim pun memiliki intelektual yang luar biasa, yang tak kalah dengan Mahathir. Anwar Ibrahim yang dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang taat, telah banyak melahirkan karya-karya besar dan termasuk figur yang mengagumi pemikir-pemikir besar Islam, seperti Muhammad Iqbal (Pakistan), M. Natsir (alm) dari Indonesia yang kebetulan bekas gurunya, dan beberapa tokoh pemikir Muslim lainnya yang ada di kawasan Asia Tenggara maupun dunia Islam. Salah satu karya Anwar Ibrahim yang sangat populer dan mendapat sambutan hangat dari kalangan intelektual adalah The Asian Renaissance terbitan tahun 1998. Buku ini telah pula diterjemahkan kedalam bahasa Melayu Malaysia. Dalam buku ini, Anwar Ibrahim secara transparan menjelaskan tentang kebangkitan dan tumbuhnya kepercayaan diri masyarakat Asia. Di samping itu, Anwar Ibrahim dalam buku tersebut juga menguraikan tentang kebangkitan masyarakat madani.70

Tuduhan-tuduhan yang ditimpakan kepada Anwar telah begitu dalam kesannya,apalagi tuduhan-tuduhan tersebut sangat bertolak belakang dengan imej Islam yang beliau tunjukkan selama ini.

Dengan kekecewaan dan kemarahannya, Anwar kembali kepada politik populisme di luar UMNO yang pernah dilaluinya sebelum beliau bergabung dengan partai tersebut. Beliau menyeru suara reformasi dari negeri jiran, menggunakan anak-anak muda yang masih belajar untuk berdemonstrasi, mengutuk sistem kerajaan yang didukungnya selama ini. 71

69

Ibid., Hal. 148 70

Ibid., Hal. 149 71

Baharom Mahusin. Kisah Luka Politik. http://arkib_terpilih .tripod.com/petikan5.htm. 18 Februari 2008.


(18)

Peristiwa pemecatan Anwar Ibrahim telah melahirkan suatu gerakan yang disebut dengan ”gerakan reformasi” pada 1998. Segera setelah Anwar Ibrahim dipecat, gerakan massa yang dibentuk itu telah mengambil bentuk kembali kepada lingkungan dukungan atau konstituennya yang semula yaitu beberapa badan pelajar dan pemuda yang berorientasi Islam.

Meskipun tujuannya yang amat terbatas pada tahap awal itu gagal dicapai dengan segera, namun momentum gerakan yang telah dimulai itu berjalan terus malah semakin berkembang luas dengan ratusan, malah ribuan, para pendukung dari berbagai latar belakang terus berkumpul di pekarangan rumah Anwar atau berdemonstrasi ditempat-tempat lainnya.

Demonstrasi itu terus berkelanjutan hingga ke pertengahan tahun 1999. Malah gerakan itu telah melahirkan sekurang-kurangnya dua partai politik oposisi beserta badan-badan bukan kerajaan (NGO) yakni GERAK dan GAGASAN. Selain itu terdapat pula usaha untuk mendirikan dan menggerakkan sebuah badan gerakan keadilan sosial (ADIL) tetapi badan ini telah ditolak pendaftarannya oleh pemerintah.

Sejak penyingkirannya dari UMNO, Anwar Ibrahim dan para pengikutnya tentulah senantiasa memikirkan tentang beberapa kemungkinan bentuk organisasi politik yang dapat mereka gerakkan sebagai wadah melaksanakan cita-cita politik dan sosial mereka. Kemungkinan itu terus dipikirkan secara aktif walaupun tidak lama kemudian Anwar sendiri telah digiring ke penjara di bawah undang-undang ISA sebelum kemudian dipenjarakan.72

Kini, Mahathir dinilai dunia luar terkesan rezim otoriter dan represif. Penangkapan terhadap Anwar Ibrahim dan pengikutnya, termasuk Zahid hamidi (Ketua Pemuda UMNO), dkk, sangat tidak mendapat simpati khalayak ramai. Demi

72

Rustam. Parti Keadilan Rakyat : Kesinambungan Perjuangan Rakyat. http://lokakarya-rustam.blogspot.com/2007/04/parti-keadilan -rakyat-kesinambungan.html. 14 April 2007


(19)

kekuasaan, Mahathir sangat represif menindak tegas rival politiknya. Dan Mahathir lupa bahwa dengan semakin otoriter dan represif model kepemimpinannya, akan semakin meruncing kepada sikap tidak percaya rakyat (mosi tidak percaya) terhadap pemerintahannya. Dan jangan lupa bahwa dengan cara-cara demikian, justru mendorong membangkitkan kesadaran politik rakyat untuk mengusungkan pembelaan secara mati-matian terhadap Anwar Ibrahim.

Wacana politik baru seputar ”puber” reformasi akan terus membengkak dan menggelinding di negeri jiran itu. Sungguh luar biasa, rakyat Malaysia tidak akan tinggal diam, genderang angin reformasi telah mulai terukir dalam hati sanubari rakyat Malaysia dan merasuk ke tulang sumsum rakyat setempat. Inilah sebagai embrio atau cikal bakal kekuatan rakyat (people power) untuk menggugat pemerintahan Mahathir.

Sebagai orang yang cukup dekat dengan Mahathir, Anwar Ibrahim seharusnya tidak masuk akal menerima ”malapetaka” politik ini. Semua publik dunia mengetahui, bahwa Anwar Ibrahim adalah putra mahkota yang dipersiapkan oleh Mahathir dan orang paling dekat dengan Mahathir.

Anwar Ibrahim sadar perjuangan yang dilakukannya. Titik singgung maupun benturan politik semakin akut. Titik singgung politik itulah membuat kelompok Mahathir merasa terganggu. Anwar Ibrahim secara serius menyingkap kejahatan politik abdi dalam dan pendukung setia Mahathir dalam pemerintahan. Misalnya, praktik-praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Proyek-proyek raksasa, dengan alasan memperbesar pengusaha pribumi, Mahathir hampir selalu menjatuhkan proyek tersebut kepada kelompok tertentu.

Hal inilah salah satu yang membuat kelompok-kelompok reformasi berusia muda berafiliasi dengan Anwar Ibrahim mendukung gerakan Anwar Ibrahim guna


(20)

melakukan reformasi dalam pemerintahan. Anwar Ibrahim sadar, tuntutan ini memiliki resiko politik. Sikap berjiwa besar Anwar Ibrahim telah ia tunjukkan, sekalipun harus mendekam dalam terali besi. Penahanan terhadap Anwar Ibrahim ini ternyata malah semakin mendapat dukungan dari dunia luar. Dukungan itu datang dari penjuru dunia. Hampir sebagian besar dunia luar mengkritik gaya kepemimpinan Mahathir yang dinilai anti demokrasi dan anti reformasi.

Berbagai faktor mulai disingkap dibalik jatuhnya Anwar Ibrahim dari tampuk kekuasaan juga termasuk faktor-faktor yang mendorong Mahathir menyingkirkan Anwar Ibrahim.

Pertama, keinginan Mahathir untuk meneruskan kekuasaannya sebagai Perdana Menteri. Kedua, pengaruh dari orang-orang di sekelilingnya. Dekatnya pengusaha pribumi kaya yang membangun relasi dan akses bisnis dan menjadi politikus melalui jalur UMNO, bukti konkret yang sedang merajalela dalam kepemimpinan UMNO. Keterlibatan pengusaha pribumi dalam pentas politik UMNO, secara dominan berpengaruh bagi kepemimpinan Mahathir dalam menjalankan kekuasaannya. Mereka bukan pendukung gerakan pembaharuan dan demokrasi, tapi sebaliknya, ”musuh besar” dan ”batu penghalang” dari gerakan reformasi dan demokrasi.

Ketiga, ketakutan Mahathir akan basis massa pendukung Anwar Ibrahim yang menduduki posisi strategis di UMNO maupun di luar pemerintahan terutama sektor bisnis, pendidikan, teknologi dan industri akan memberikan peluang bagi Anwar Ibrahim untuk semakin kuat dan leluasa menjadi pemimpin nomor satu di negeri jiran Ketua Organisasi Melayu Se-Dunia. Dan semua khalayak tahu, bahwa Anwar Ibrahim sangat berpeluang menduduki jabatan strategis itu. Sebab, jaringan kekuatan ekonomi etnis Melayu sedunia memiliki populasi lebih kurang 220 juta jiwa. Ini adalah sebuah potensi dan kekuatan besar yang kapan saja bergerak pada level global, memiliki


(21)

pengaruh yang amat dahsyat. Dan inilah salah satu faktor yang juga ditakuti oleh dunia luar.

Keempat, adalah campur tangan pihak luar terutama dunia Barat. Dunia Barat akan sangat terganggu, jika Perdan Menteri Malaysia dipegang oleh Anwar Ibrahim. Sebab, Anwar Ibrahim terkenal sebagai seorang muslim yang taat, jujur dan cukup kuat pemahaman ke-Islamannya. Jaringan ekonomi Melayu di level dunia adalah bukti konkret bahwa Anwar Ibrahim sebagai arsitek utama dalam membangun mobilitas gerakan massa depan Melayu. Inilah mungkin salah satu skenario barat melakukan politik pecah belah terhadap kedua tokoh ternama ini, yang keduanya memiliki pengaruh yang sangat kuat di masyarakat bawah. Kuatnya dugaan bahwa terlibatnya Badan Intelijen Amerika (CIA) dalam memperkeruh persahabatan Mahathir dan Anwar Ibrahim yang selama ini cukup mesra, sangat mungkin saja terjadi. Sebagai contoh, tuduhan yang dilontarkan Mahathir terhadap Anwar Ibrahim sebagai agen asing.

Bagi kalangan cendekiawan Muslim, figur Anwar Ibrahim tak asing dalam membangun wacana ekonomi politik dan pendidikan. Cita-cita membangun masyarakat madani, sebuah obsesi besar Anwar Ibrahim dalam membangun masyarakat Melayu memasuki abad 21. Berbagai komentar, analisis, dan tulisan-tulisan Anwar Ibrahim yang tergolong bernas dan cerdas yang berkaitan dengan wacana diatas, mendapat respon besar dari berbagai kalangan cendekiawan terutama di kawasan Asia Tenggara dan dunia Islam.73

Pemecatan Anwar Ibrahim benar-benar menimbulkan goncangan yang luar biasa terhadap perpolitikan Malaysia, bukan hanya menimbulkan pergolakan politik yang serius tetapi juga merubah arah politik Malaysia di masa depan. Banyak pengamat

73


(22)

yang menilai bahwa karir politik Anwar Ibrahim akan tamat. Namun, dibalik semua itu tidak sedikit yang memprediksikan Anwar Ibrahim memperoleh dukungan yang besar dari rakyat terutama dari kalangan intelektual kampus dan generasi muda Islam. Bahkan bukan mustahil jika kelompok oposisi juga akan terus membantu perjuangan politik Anwar Ibrahim.

Jatuhnya Anwar Ibrahim dari pentas politik kekuasaan, justru menurut banyak pengamat menyulitkan kepemimpinan Mahathir selanjutnya. Sebab, Anwar Ibrahim adalah figur yang tidak biasa di mata publik Malaysia. Anwar Ibrahim yang dikenal dengan ”putra mahkota”, ibarat sang ayah dan anak dengan Mahathir, bahkan sempat diprediksikan sebagai pengganti Mahathir sebagai perdana menteri Malaysia. Namun, cita-cita itu berhenti ditengah jalan. Hiruk pikuk politik, pertengkaran semakin runyam, dan persapaan pun telah tiada. Memang tidak ada teman sejati dalam politik, yang ada hanya kepentingan sejati. Anwar Ibrahim dirulung perselisihan politik, menderita ”sakit” yang sulit sembuh.

Mahathir dan pendukungnya justru semakin gencar menolak dan memojokkan Anwar Ibrahim dengan berbagai macam kasus yang dituduhkan kepadanya. Mulai dari keterlibatan dalam skandal seks, sodomi, terlibat kasus korupsi, agen dunia barat yang memiliki kontak dengan CIA, dan terjerat ISA (International Security Act), menghasut massa turun ke jalan, dan entah apalagi tuduhan yang dilontarkan UMNO dan politisi-pengusaha kepada Anwar Ibrahim.

Ada beberapa faktor politik yang dapat diungkapkan mengenai retaknya hubungan yang harmonis antara Anwar Ibrahim dengan Mahathir Mohammad. Pertama, fenomena politik UMNO. Sebagai partai terbesar dalam barisan nasional (BN) selain MIC dan MCA, UMNO merupakan salah satu partai terbesar resmi pemerintah bagi kaum Melayu dalam menyalurkan aspirasi politiknya. Sekalipun


(23)

sebagian etnis Melayu juga memasuki partai oposisi yang turut memperjuangkan ajaran Islam. Dalam hal ini adalah PAS (Partai Islam se-Melayu).

Kedua, salah satu kritik Anwar Ibrahim terhadap pemerintahan Mahathir adalah menguatnya wabah kolusi antara peguasa dan pemerintah. Anwar Ibrahim berpendirian bahwa semua itu harus dikikis habis, namun realitasnya kritik itu justru mengancam kroni Mahathir yang berasal dari pengusaha-pengusaha pribumi kaya, seperti Daim Zainuddin, orang kepercayaan dekat Mahathir.74

Menurut Amir Rais seorang pemikir Islam dari Indonesia dalam tulisannya yang dimuat di harian Republika dengan judul ”Anwar Ibrahim”, Mahathir agaknya merasa terancam dengan popularitas dan kedudukan Anwar Ibrahim yang semaikn kukuh dalam perpolitikan Malaysia. Mahathir menunjukkan mekanisme pertahanan yang berlebihan mengahadapi Anwar sebagai deputinya.

Begitulah,Anwar Ibrahim harus meringkuk di dalam terali besi untuk tuduhan yang belum bisa dibuktikan. Manurut Anwar adalah resiko dari pilihannya untuk berada di jalur politik dan berani menyuarakan keadilan di tengah gemerlap KKN yang melingkupi pemerintahan Mahathir Mohammad.

2.5 Karir Politik Anwar setelah keluar dari penjara

Tanggal 2 September 2004, pengadilan tinggi Malaysia membebaskan mantan Deputi Perdana Menteri Anwar Ibrahim dengan menyatakan tuduhan aktivitas homoseksual yang ditujukan kepadanya tidak mempunyai bukti kuat. Anwar dipenjarakan pada 20 September 1998 setelah memimpin ”gerakan reformasi” dengan mengerahkan massa dan menuntut Mahathir Mohammad mundur dari posisi PM

74


(24)

Malaysia. Pembebasan Anwar umumnya dilihat sebagai sikap politik lebih lunak pemerintah PM Abdullah Ahmad Badawi yang menjabat PM sejak 31 Oktober 2003.

Ketokohan Anwar muncul dari perpaduan antara talenta pribadi dengan lingkungan politik eksternal dan internal yang dinamis. Malaysia era tahun 1970-an dan 1980-an antara lain diwarnai munculnya wacana ”kebangkitan Islam” yang dipengaruhi perkembangan internasional : a. Unjuk kekuatan negara-negara Arab penghasil minyak yang melakukan embargo kepada Barat pasca-Perang Arab-Israel tahun1973. b. Keberhasilan revolusi Iran tahun1979.

Dinamika eksternal ini bersenyawa dengan perkembangan domestik berupa perkembangan masyarakat yang cepat mengiringi implementasi proram New Economic Policy (NEP) yang diarahkan guna memperkuat posisi bumiputera (khususnya Melayu) dalam struktur ekonomi modern. Salah satu dampak NEP adalah peningkatan urbanisasi kaum muda Melayu ke perkotaan guna melanjutkan pandidikan atau memperoleh pekerjaan di sektor ”modern”.75

Kelas menengah perkotaan di kalangan Melayu yang muncul tahun 1970-an-1980-an umumnya berasal dari latar belakang pedesaan yang ”dekat” dengan kultur Islam tradisional. Keterlibatan mereka dalam latar kehidupan ”yang tidak Melayu” seperti di Universitas, birokrasi, dan perusahaan menyebabkan hadirnya kebutuhan utnuk mengaktifkan identitas keberagaman (Islam) dalam semangat ”puritanisme” sebagai suatu aspirasi sosial.

Latar belakang sosiologis seperti itulah yang membuat mereka merasa memperoleh penyaluran ketika Anwar Ibrahim menghadirkan dirinya sebagai tokoh yang siap menyalurkan aspirasi dan ”identitas” sosial kepada suatu aksi politik (political action). Tidak mengherankan, bergabung dan melesatnya karir Anwar dalam

75

Syamsul Hadi. Makna Kebebasan Anwar Ibrahim. http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0409/04/opini/1248240.htm.


(25)

Pemerintah Malaysia era tahun 1980-an dibarengi program ”Islamisasi”, seperti pendirian Bank Syariah, Universitas Islam Antarbangsa, dan badan pemerintah untuk pendanaan ibadah haji. Manuver Mahathir untuk mengorbitkan Anwar dalam elite UMNO dan pemerintahan secara efektif memukul eksistensi Partai Islam Se-Malaysia (PAS), sekaligus mengakomodasi kemunculan kelas menengah baru Melayu yang lebih ”modern” namun tetap ”dekat” secara kultural dengan Islam.

Melejitnya bintang politik Anwar disisi lain meningkatkan tensi politik di kalangan elite, dengan tersingkirnya tokoh-tokoh seperti Datuk Musa Hitam dan Tengku Razaleigh Hamzah. Meski sempat bersekutu dengan Razeleigh melawan faksi Mahathir dan Anwar (kala itu ibarat ”dwitunggal” ) dalam perebutan pimpinan UMNO pada tahun 1987, Badawi tetap diterima dikalangan elite UMNO ”pro -Mahathir” karena sosoknya yang low profile dan kapabilitasnya yang teruji dalam pemerintahan.

Sosoknya yang capable dan ”tidak mengancam” inilah yang menjadi

pertimbangan Mahathir untuk mendudukkan Badawi dalam posisi Deputi Perdana Menteri yang ditinggalkan Anwar Ibrahim. Selain relatif ”bersih”, Badawi yang terlahir dari keluarga ulama terpandang itu diharapkan akan memberi kompensasi politik yang ”cukup” bagi konstituen Melayu Islam yang boleh jadi merasa ”teralienasi” dengan disingkirkannya Anwar.76

Badawi dinilai mampu membawa Malaysia ke arah yang lebih baik ketika beliau berkuasa. Rakyat Malaysia, khususnya Melayu sudah dapat memandang bahwa tersingkirnya Anwar bukan suatu big deal. Secara sosiologis masyarakat Melayu dapat lebih cair dan mulai mengakui kapabilitas Mahathir dan juga penerusnya Badawi untuk memandu jalannya perekonomian Malaysia. Sosok Badawi yang tipikal

76


(26)

”Islam Moderat” namun capable, tampaknya dapat mengkompensasi keberadaan

Anwar yang flamboyan. Dengan demikian, keputusan pemerintahan Badawi untuk membiarkan Pengadilan Tinggi Malaysia membebaskan Anwar Ibrahim jelas didasari keyakinan yang punya pijakan struktural amat kuat. Dipadu sikap Badawi yang tidak frontal terhadap Anwar, kebebasan Anwar secara Politik akan memperbesar simpati kepada Badawi yang bisa tampil lebih ”manusiawi” dibanding Mahathir.

Setelah menghirup udara kebebasan Anwar Ibrahim tidak serta merta melupakan ambisi politiknya. Anwar Ibrahim kembali meneruskan perjuangan politiknya yang sempat tertunda karena beliau harus berada di penjara selama 6 tahun. Anwar Ibrahim kembali kepada politik populis yang dulu sebelum beliau bergabung dengan UMNO. Anwar Ibrahim kembali kepada pendukung asalnya yaitu para intelektual kampus dan organisasi pemuda. Kemudian Anwar bergabung dengan Partai Keadilan Rakyat pimpinan istrinya Wan Azizah Wan Ismail,sebagai wadah perjuangan politiknya selanjutnya.

2.5.1 Partai Keadilan Rakyat (PKR)

Partai Keadilan Rakyat adalah gabungan dari dua partai yaitu Partai Keadilan Nasional (KeADILan) dan Partai Rakyat Malaysia (PRM). Partai Keadilan Rakyat (PKR) sendiri diresmikan di Kuala Lumpur pada 3 Agustus 2003. PRM telah didirikan pada 11 November 1955 dan KeADILan didirikan pada 4 April 1999. kedua partai itu berbeda sejarahnya tetapi disaatukan atas dasar keterlibatan masing-masing terhadap perjuangan menegakkan demokrasi dan keadilan sosial, pembelaan hak asasi rakyat dan pembelaan martabat manusia.77

2.5.1.1 Latar Belakang Partai Rakyat Malaysia (PRM)

77

Rustam. Op Cit. http://lokakarya-rustam.blogspot.com/2007/04/parti-keadilan -rakyat-kesinambungan.html. 14 April 2007


(27)

PRM didirikan oleh beberapa orang nasionalis Melayu yang ulung dan tulen, yang telah berjuang dan berkorban demi kemerdekaan negara. Para nasionalis itu adalah Ahmad Boestamam, Dr. Burhanuddin Helmi, Ishak Haji Muhammad (Pak Sako), Cikgu Harun Mohd. Amin (Harun Aminurashid) (Singapura) dan A.M Azahari (Brunei).

Pada sekitar tahun 1955 kebanyakan para pejuang ini (dan para pengikutnya) baru saja dibebaskan dari tahanan selama beberapa tahun oleh pemerintah penjajahan British. PRM merupakan organisasi politik yang mereka tawarkan kepada rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan yang sebenarnya.

Setelah PRM dibentuk, pimpinan partai itu adalah Ahamd Boestamam. Rekan-rekan nasionalis beliau telah memperluas kegiatan mereka dalam masyarakat, menawarkan pimpinan mereka kepada oraganisasi-organisasi lain. Dr. Burhanuddin menjadi presiden PAS, Ishak Haji Muhammad menjadi Presiden Partai Buruh Malaya, Azahari memimpin Partai Rakyat Brunei.

Sejak didirikan, PRM merupakan partai berbagai lapisan masyarakat. Bekerjasama dengan Partai Buruh Malaya (PBM), PRM menganggotai barisan yang dinamakan Front Sosialis. Sepanjang tahun 1960-an dan 1970-an,Front Sosialis merupakan partai oposisi di negara itu. Front itu tidak saja mempunyai wakil di parlemen tetapi juga menguasai kerajaan bagian di beberapa kawasan bandar di Malaysia, dari Pulau Pinang sampai ke Serdang.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pemerintahan Perikatan berusaha untuk melemahkan gerakan politik rakyat tersebut dengan menggunakan Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) dan menuduh mereka telah berkompromi dengan komunis dan konfrontasi Indonesia /Soekarno terhadap Malaysia.


(28)

Sepanjang sejarah PRM, partai itu telah melahirkan beberapa tokoh pemimpin baik di Parlemen, di dewan-dewan undangan Negeri, di dewan-dewan perbandaran, maupun dalam arena kehidupan rakyat pada umumnya. Tokoh yang dilahirkan PRM antara lain hasnul Hadi, Nazar Nong,Karam Singh,Tajuddin Kahar,C.C. Yong, Datuk kampo Radjo dan Dr. Syed Husin Ali. Semua tokoh pimpinan ini pernah menjadi tahanan yang lama di bawah ISA.78

Pada tahun 1963 dan 1970 terjadi operasi penangkapan besar-besaran terhadap para pemimpin Front Sosialis. Langkah kerajaan itu telah melemahkan PRM dan rekannya PBM, sehingga PBM tidak dapat dipulihkan seperti semula.

Namun demikian, PRM terus dapat bertahan meskipun tidak mungkin dapat dukungan seperti semula dan kejayaan yang pernah dinikmatinya sebelum terjadi penahanan itu. Oleh sebab itu, semenjak tahun 1970-an PRM tidak pernah memenangkan satu kursipun dalam pilihan raya, baik pada peringkat negeri maupun peringkat persekutuan. Namun demikian, partai ini tidak pernah tergoda untuk berubah haluan menjadi partai yang berdasarkan etnis seperti partai-partai besar di Malaysia. Partai ini terus mempertahankan asasnya sebagai partai untuk semua golongan masyarakat, membela kepentingan dan hak rakyat, dan memperjuangkan demokrasi serta keadilan sosial.

2.5.1.2 Latar Belakang Partai Keadilan Nasional

Partai Keadilan Nasional (KeADILan) didirikan pada tanggal 4 April 1999, sebagai sebuah partai politik baru yang mewarnai dunia keaprtaian Malaysia. Partai Politik baru ini diketuai oleh Datin Seri Wan Azizah Ismail, karena Anwar Ibrahim sudah berada di Penjara ketika partai ini didirikan.

78


(29)

KeADILan sejak awal didirikan sudah dikenal sebagai Partai Politik yang mencakup semua golongan masyarakat tidak hanya dari golongan etnis tertentu. Pendirian Partai ini didukung oleh berbagai tenaga politik yang terdapat di negara ini. Seperti badan-badan yang berasaskan Islam, badan-badan NGO yang kebanyakan anggotanya terdiri dari kelompok bukan Melayu, golongan reformis tanpa partai, sebagian besarnya pemuda-pemudi dan sebagainya.

Sambutan masyarakat terhadap partai baru tersebut sangat luar biasa, sesuai dengan sifatnya sebagai sebuah partai yang dilahirkan dari kebangkitan rakyat yang dinamakan gerakan ”reformasi”. KeADILan sebagai sebuah partai politik segera mencapai kematangan. Bersama-sama dengan partai oposisi lain seperti PAS,DAP dan PRM, partai baru itu membentuk satu barisan yang dinamakan ”Barisan Alterbatif” (BA).

Dalam pilihan raya umum tahun 1999 yang telah diikuti oleh KeADILan sebagai anggota dari barisan alternatif ,partai itu telah memenangkan 5 kursi parlemen dan beberapa kursi dewan undangan negeri di beberapa negeri di Malaysia.79

Sebagai sebuah partai baru, KeADILan memberikan secercah harapan bagi kelanjutan partai tersebut. Dengan dukungan yang luar biasa dari masyarakat Malaysia bukan tidak mungkin KeADILan menjadi sebuah partai oposisi yang patut diperhitungkan dalam kancanh politik kepartaian di Malaysia.

2.5.1.3 Kerjasama KeADILan dan PRM

Kerjasama antara KeADILan dan PRM selalu baik sewaktu sama-sama berada di Barisan Alternatif (BA) dan bekerjasama dalam kampanye-kampanye pilihan raya umum dan pilihan-pilihan raya kecil. Oleh karena itu, gagasan menggabungkan kedua partai itu demi memperkuat kedudukan partai politik perbagai

79


(30)

etnis yang memperjuangkan keadilan sosial dan demokrasi di Malaysia, merupakan gagasan yang tidak pernah luntur.

Setelah mengatasi berbagai rintangan, akhirnya kedua partai dapat merealisasikan gagasan penggabungan tersebut pada tingkat pembuat keputusan yang paling tinggi dalam partai masing-masing. Dengan itu, gagasan menjadikan dua partai itu sebagai sebuah tenaga politik yang lebih besar, satu dan kokoh akhirnya dapat tercapai secara resmi. Dengan bergabungnya dua partai inimaka lahirlah sebuah partai baru yang dikenal sebagai Partai Keadilan Rakyat (PKR).80

Partai Keadilan Rakyat sejak semula telah dicita-citakan akan menjadi pelopor dan penggerak ”politik baru” Malaysia, yang menandakan berakhirnya era ”politik lama” negara ini yang amat kuat dicirikan oleh politik perkauman. Sama seperti PRM dan KeADILan yang menjadi asas terbentuknya partai baru itu, maka Partai Keadilan Rakyat berkeinginan untuk menjadi sebuah partai perbagai etnis yang sebenarnya. Partai itu berusaha untuk tampil menawarkan pimpinan bagi gerakan perubahan dalam politik negara.

Melalui penyertaan PRM, maka PKR dianggap sebagai penerus yang sah bagi sejarah dan jalur perjuangan nasionalisme progresif di Malaysia. PKR sesungguhnya bukanlah sekedar menjadi pelopor ”politik baru” di Malaysia, tetapi juga menjadi peewaris yang sah bagi perjuangan rakyat untuk mencapai keadilan sosial dan demokrasi. Dengan partai baru ini mengemukakan ”17 Tujuan dan Matlamat Perjuangan”, maka PKR bukanlah sekedar berusaha meneruskan, tetapi juga melengkapkan dan menyempurnakan, untuk zaman ini, perjuangan yang telah dipelopori oleh para pemimpin perbagai etnis.

80


(31)

Dengan terbentuknya PKR, maka para pelopor dan pemimpinnya seperti Anwar Ibrahim, Dr. Syed Husin Ali dan Dr. Wan Azizah Ismail akan dapat mengambil tempat mereka yang sah dalam barisan para pejuang rakyat sejati dalam sejarah perjuangan rakyat di negeri ini, yakni para pejuang seperti Ibrahim Ya’cob, Dr. Burhanuddin Helmi, Ishak Haji Muhammad, dan Ahmad Boestamam, untuk meneruskan tradisi mereka membela rakyat dan mempertahankan martabat manusia dalam sebuah sistem politik yang adil dan berasaskan demokrasi yang sebenarnya.81

Melalui PKR inilah Anwar Ibrahim memulai lagi perjuangan politiknya yang sempat tertunda sebagai penasehat partai. Anwar bukanlah sekedar salah seorang tokoh pemimpin partai ini, tetapi beliau malah sering dianggap sebagi ”ikon” partai itu maupun gerakan reformasi pada keseluruhannya.

Pada awalnya PKR terbentuk dari gerakan reformasi yang dicetuskan pada peristiwa penyingkiran Anwar sebagai wakil perdana menteri Malaysia dan wakil presiden UMNO yang berketerusan hingga menjadi sebuah partai. Sehingga kemudian,muncul pendapat dari pihak lawan bahkan dari pihak kawan sendiri bahwa PKR tidak punya prinsip politik apapun selain untuk membela Anwar dan dikatakan bahwa PKR adalah sebagai kendaraan pribadi Anwar untuk merebut kembali jabatan penting di pemerintahan.

Kembalinya Anwar Ibrahim kepanggung politik untuk pertama kali setelah keluar dari penjara ditandai dengan keikutsertaannya dalam pemilihan raya kecil di wilayah Ijok, sebuah daerah di negara bagian Selangor, Malaysia. Meskipun tidak mencalonkan diri, namun Anwar Ibrahim ikut berkampanye dalam membela partai yang dipimpin istrinya Wan Azizah Wan Ismail yaitu PKR.

81


(32)

Dalam pemilihan umum sela yang diadakan di Ijok untuk memilih anggota parlemen, sangat menyedot perhatian karena dalam pemilu tingkat lokal ini bertarung tiga kubu yang terdiri dati tiga tokoh besar negeri jiran yaitu mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad,mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim dan perdana menteri Malaysia sekarang Abdullah Badawi. Peristiwa pemilihan umum ini menjadi begitu penting karena ini adalah pertama kalinya Anwar terjun ke panggung politik untuk berkampanye setelah dilarang untuk berpolitik dalam waktu yang cukup lama. Anwar Ibrahim setelah bebas dari penjara karena tidak terbukti akan tuduhan sodomi yang ditimpakan kepadanya tidak boleh ikut berpolitik sampai pada April 2008.

Namun, ternyata masyarakat Ijok yang mayoritas adalah etnik China tidak terpengaruh dengan Anwar Ibrahim, karena ternyata Barisan Nasional, kubu Abdullah Badawi lah yang menang dalam pertempuran kecil ini.

2.5.2 Pemilihan Umum Malaysia

Pada 8 Maret 2008 Malaysia akan mengadakan Pemilu. Jadwal dipercepat karena pemerintah mengahadapi banyak masalah. Dalam pemilu itu, akan bertnading dua kubu yaitu Barissan Nasional (BN) yang dimotori UMNO (United Malasia national Organization), MCA (Malaysian Chinese Association), dan MIC (Malaysian Indian Congress) melawan Barisan Alternatif (BA) yang dimotori PKR (Partai Keadilan Rakyat), PAS (Pan Malaysian Islamic Party atau Partai Islam se-Malaysia) dan DAP (Democratic Action Party). 82

Banyak pendapat yang mengungkapkan bahwa percepatan pemilihan umum raya di Malaysia dikarenakan ketakutan pemerintah dan barisan Nasional akan keikutsertaan Anwar Ibrahim. Jika pemilihan umum raya diadakan setelah April 2008

82

Herdi Sahrasad. Karena Anwar Ibrahim atau Gesekan Politik Etnis. http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail c&id=326669


(33)

maka Anwar Ibrahim dapat ikut serta karena larangannya untuk ikut berpolitik telah berakhir.

Anwar Ibrahim dibebaskan dari penjara ketika Datuk Abdullah Badawi menjabat Perdana Menteri. Tapi, pengadilan memutuskan beliau dilarang berpolitik hingga Maret 2008. itulah sebabnya, banyak pihak yang menduga bahw akeputusan pemerintah Malaysia mempercepat pemilu 8 Maret itu untuk menutup peluang Anwar Ibrahim ikut bersaing dalam pemilu.

Ada juga pandangan aktivis UMNO bahwa pemilu Malaysia sengaja dipercepat karena banyaknya masalah yang dihadapi pemerintah. Yang utama, maraknya perselisihan berbasis etnis. Misalnya, perselisihan etnis Melayu dengan etnis minoritas Tionghoa dan India.


(1)

Sepanjang sejarah PRM, partai itu telah melahirkan beberapa tokoh pemimpin baik di Parlemen, di dewan-dewan undangan Negeri, di dewan-dewan perbandaran, maupun dalam arena kehidupan rakyat pada umumnya. Tokoh yang dilahirkan PRM antara lain hasnul Hadi, Nazar Nong,Karam Singh,Tajuddin Kahar,C.C. Yong, Datuk kampo Radjo dan Dr. Syed Husin Ali. Semua tokoh pimpinan ini pernah menjadi tahanan yang lama di bawah ISA.78

Pada tahun 1963 dan 1970 terjadi operasi penangkapan besar-besaran terhadap para pemimpin Front Sosialis. Langkah kerajaan itu telah melemahkan PRM dan rekannya PBM, sehingga PBM tidak dapat dipulihkan seperti semula.

Namun demikian, PRM terus dapat bertahan meskipun tidak mungkin dapat dukungan seperti semula dan kejayaan yang pernah dinikmatinya sebelum terjadi penahanan itu. Oleh sebab itu, semenjak tahun 1970-an PRM tidak pernah memenangkan satu kursipun dalam pilihan raya, baik pada peringkat negeri maupun peringkat persekutuan. Namun demikian, partai ini tidak pernah tergoda untuk berubah haluan menjadi partai yang berdasarkan etnis seperti partai-partai besar di Malaysia. Partai ini terus mempertahankan asasnya sebagai partai untuk semua golongan masyarakat, membela kepentingan dan hak rakyat, dan memperjuangkan demokrasi serta keadilan sosial.

2.5.1.2 Latar Belakang Partai Keadilan Nasional

Partai Keadilan Nasional (KeADILan) didirikan pada tanggal 4 April 1999, sebagai sebuah partai politik baru yang mewarnai dunia keaprtaian Malaysia. Partai Politik baru ini diketuai oleh Datin Seri Wan Azizah Ismail, karena Anwar Ibrahim sudah berada di Penjara ketika partai ini didirikan.


(2)

KeADILan sejak awal didirikan sudah dikenal sebagai Partai Politik yang mencakup semua golongan masyarakat tidak hanya dari golongan etnis tertentu. Pendirian Partai ini didukung oleh berbagai tenaga politik yang terdapat di negara ini. Seperti badan-badan yang berasaskan Islam, badan-badan NGO yang kebanyakan anggotanya terdiri dari kelompok bukan Melayu, golongan reformis tanpa partai, sebagian besarnya pemuda-pemudi dan sebagainya.

Sambutan masyarakat terhadap partai baru tersebut sangat luar biasa, sesuai dengan sifatnya sebagai sebuah partai yang dilahirkan dari kebangkitan rakyat

yang dinamakan gerakan ”reformasi”. KeADILan sebagai sebuah partai politik segera

mencapai kematangan. Bersama-sama dengan partai oposisi lain seperti PAS,DAP dan PRM, partai baru itu membentuk satu barisan yang dinamakan ”Barisan

Alterbatif” (BA).

Dalam pilihan raya umum tahun 1999 yang telah diikuti oleh KeADILan sebagai anggota dari barisan alternatif ,partai itu telah memenangkan 5 kursi parlemen dan beberapa kursi dewan undangan negeri di beberapa negeri di Malaysia.79

Sebagai sebuah partai baru, KeADILan memberikan secercah harapan bagi kelanjutan partai tersebut. Dengan dukungan yang luar biasa dari masyarakat Malaysia bukan tidak mungkin KeADILan menjadi sebuah partai oposisi yang patut diperhitungkan dalam kancanh politik kepartaian di Malaysia.

2.5.1.3 Kerjasama KeADILan dan PRM

Kerjasama antara KeADILan dan PRM selalu baik sewaktu sama-sama berada di Barisan Alternatif (BA) dan bekerjasama dalam kampanye-kampanye pilihan raya umum dan pilihan-pilihan raya kecil. Oleh karena itu, gagasan menggabungkan kedua partai itu demi memperkuat kedudukan partai politik perbagai

79 Ibid.,


(3)

etnis yang memperjuangkan keadilan sosial dan demokrasi di Malaysia, merupakan gagasan yang tidak pernah luntur.

Setelah mengatasi berbagai rintangan, akhirnya kedua partai dapat merealisasikan gagasan penggabungan tersebut pada tingkat pembuat keputusan yang paling tinggi dalam partai masing-masing. Dengan itu, gagasan menjadikan dua partai itu sebagai sebuah tenaga politik yang lebih besar, satu dan kokoh akhirnya dapat tercapai secara resmi. Dengan bergabungnya dua partai inimaka lahirlah sebuah partai baru yang dikenal sebagai Partai Keadilan Rakyat (PKR).80

Partai Keadilan Rakyat sejak semula telah dicita-citakan akan

menjadi pelopor dan penggerak ”politik baru” Malaysia, yang menandakan berakhirnya era ”politik lama” negara ini yang amat kuat dicirikan oleh politik

perkauman. Sama seperti PRM dan KeADILan yang menjadi asas terbentuknya partai baru itu, maka Partai Keadilan Rakyat berkeinginan untuk menjadi sebuah partai perbagai etnis yang sebenarnya. Partai itu berusaha untuk tampil menawarkan pimpinan bagi gerakan perubahan dalam politik negara.

Melalui penyertaan PRM, maka PKR dianggap sebagai penerus yang sah bagi sejarah dan jalur perjuangan nasionalisme progresif di Malaysia. PKR

sesungguhnya bukanlah sekedar menjadi pelopor ”politik baru” di Malaysia, tetapi

juga menjadi peewaris yang sah bagi perjuangan rakyat untuk mencapai keadilan sosial dan demokrasi. Dengan partai baru ini mengemukakan ”17 Tujuan dan

Matlamat Perjuangan”, maka PKR bukanlah sekedar berusaha meneruskan, tetapi

juga melengkapkan dan menyempurnakan, untuk zaman ini, perjuangan yang telah dipelopori oleh para pemimpin perbagai etnis.


(4)

Dengan terbentuknya PKR, maka para pelopor dan pemimpinnya seperti Anwar Ibrahim, Dr. Syed Husin Ali dan Dr. Wan Azizah Ismail akan dapat mengambil tempat mereka yang sah dalam barisan para pejuang rakyat sejati dalam sejarah perjuangan rakyat di negeri ini, yakni para pejuang seperti Ibrahim Ya’cob, Dr. Burhanuddin Helmi, Ishak Haji Muhammad, dan Ahmad Boestamam, untuk meneruskan tradisi mereka membela rakyat dan mempertahankan martabat manusia dalam sebuah sistem politik yang adil dan berasaskan demokrasi yang sebenarnya.81

Melalui PKR inilah Anwar Ibrahim memulai lagi perjuangan politiknya yang sempat tertunda sebagai penasehat partai. Anwar bukanlah sekedar salah seorang tokoh pemimpin partai ini, tetapi beliau malah sering dianggap sebagi

”ikon” partai itu maupun gerakan reformasi pada keseluruhannya.

Pada awalnya PKR terbentuk dari gerakan reformasi yang dicetuskan pada peristiwa penyingkiran Anwar sebagai wakil perdana menteri Malaysia dan wakil presiden UMNO yang berketerusan hingga menjadi sebuah partai. Sehingga kemudian,muncul pendapat dari pihak lawan bahkan dari pihak kawan sendiri bahwa PKR tidak punya prinsip politik apapun selain untuk membela Anwar dan dikatakan bahwa PKR adalah sebagai kendaraan pribadi Anwar untuk merebut kembali jabatan penting di pemerintahan.

Kembalinya Anwar Ibrahim kepanggung politik untuk pertama kali setelah keluar dari penjara ditandai dengan keikutsertaannya dalam pemilihan raya kecil di wilayah Ijok, sebuah daerah di negara bagian Selangor, Malaysia. Meskipun tidak mencalonkan diri, namun Anwar Ibrahim ikut berkampanye dalam membela partai yang dipimpin istrinya Wan Azizah Wan Ismail yaitu PKR.

81 Ibid.,


(5)

Dalam pemilihan umum sela yang diadakan di Ijok untuk memilih anggota parlemen, sangat menyedot perhatian karena dalam pemilu tingkat lokal ini bertarung tiga kubu yang terdiri dati tiga tokoh besar negeri jiran yaitu mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad,mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim dan perdana menteri Malaysia sekarang Abdullah Badawi. Peristiwa pemilihan umum ini menjadi begitu penting karena ini adalah pertama kalinya Anwar terjun ke panggung politik untuk berkampanye setelah dilarang untuk berpolitik dalam waktu yang cukup lama. Anwar Ibrahim setelah bebas dari penjara karena tidak terbukti akan tuduhan sodomi yang ditimpakan kepadanya tidak boleh ikut berpolitik sampai pada April 2008.

Namun, ternyata masyarakat Ijok yang mayoritas adalah etnik China tidak terpengaruh dengan Anwar Ibrahim, karena ternyata Barisan Nasional, kubu Abdullah Badawi lah yang menang dalam pertempuran kecil ini.

2.5.2 Pemilihan Umum Malaysia

Pada 8 Maret 2008 Malaysia akan mengadakan Pemilu. Jadwal dipercepat karena pemerintah mengahadapi banyak masalah. Dalam pemilu itu, akan bertnading dua kubu yaitu Barissan Nasional (BN) yang dimotori UMNO (United Malasia national Organization), MCA (Malaysian Chinese Association), dan MIC (Malaysian Indian Congress) melawan Barisan Alternatif (BA) yang dimotori PKR (Partai Keadilan Rakyat), PAS (Pan Malaysian Islamic Party atau Partai Islam se-Malaysia) dan DAP (Democratic Action Party). 82

Banyak pendapat yang mengungkapkan bahwa percepatan pemilihan umum raya di Malaysia dikarenakan ketakutan pemerintah dan barisan Nasional akan keikutsertaan Anwar Ibrahim. Jika pemilihan umum raya diadakan setelah April 2008


(6)

maka Anwar Ibrahim dapat ikut serta karena larangannya untuk ikut berpolitik telah berakhir.

Anwar Ibrahim dibebaskan dari penjara ketika Datuk Abdullah Badawi menjabat Perdana Menteri. Tapi, pengadilan memutuskan beliau dilarang berpolitik hingga Maret 2008. itulah sebabnya, banyak pihak yang menduga bahw akeputusan pemerintah Malaysia mempercepat pemilu 8 Maret itu untuk menutup peluang Anwar Ibrahim ikut bersaing dalam pemilu.

Ada juga pandangan aktivis UMNO bahwa pemilu Malaysia sengaja dipercepat karena banyaknya masalah yang dihadapi pemerintah. Yang utama, maraknya perselisihan berbasis etnis. Misalnya, perselisihan etnis Melayu dengan etnis minoritas Tionghoa dan India.