T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Kehadiran Pariwisata terhadap Perkembangan Usaha Akomodasi di Banda Neiraabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku T2 BAB IV

BAB IV
Perkembangan Usaha Akomodasi di Banda Neira

Pengantar
Kehadiran pariwisata pada sebuah daerah berdampak positif
bagi kehidupan masyarakat ketika kehadirannya dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan
kebutuhan ekonomi rumah tangga. Dan untuk meningkatkan
kebutuhan ekonomi rumah tangga maka upaya yang dapat dilakukan
ialah melalui diversifikasi mata pencaharian oleh masyarakat setempat
dalam menjalankan sebuah usaha dengan memanfaatkan kepemilikan
aset yang dimiliki untuk mendukung jalannya kegiatan pariwisata yang
hadir pada sebuah daerah sehingga dapat berpengaruh terhadap
peningkatan kesejahteraan ekonomi rumah tangga masyarakat daerah
setempat.
Jalannya usaha dalam mendukung kegiatan pariwisata yang
dilakukan oleh masyarakat pada sebuah daerah juga tidak dapat
dilepaskan dari upaya pengembangan usaha yang dilakukan oleh
pemilik usaha seperti: pengembangan fasilitas, pemasaran usaha, sikap
hospitality, dan kerja sama yang dilakukan dengan masyarakat lainnya
dalam menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh pelaku usaha

akomodasi. Berbagai upaya dalam mengembangkan sebuah usaha
merupakan cara yang dapat dilakukan agar supaya usaha yang
dijalankan menjadi lebih berkembang sehingga dapat berpengaruh
terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi rumah tangga pelaku
usaha maupun masyarakat setempat yang berada di daerah tersebut.
Seperti yang terjadi di daerah Banda Neira, masyarakat daerah
setempat yang merupakan para pelaku usaha akomodasi melihat
peluang dari kehadiran pariwisata dengan melakukan upaya
diversifikasi mata pencaharian melalui pembangunan usaha akomodasi
dengan memanfaatkan kepemilikan aset yang dimiliki dalam
mendukung jalannya kegiatan pariwisata yang hadir di daerah
tersebut. Ketika berbicara mengenai upaya diversifikasi mata
pencaharian yang dilakukan oleh para pelaku usaha akomodasi, maka
51

tidak akan terlepas dari bagaimana strategi pengelolaan usaha yang
dilakukan oleh para pelaku usaha akomodasi mulai dari tahapan
bagaimana memulai usaha, pengembangan usaha yang dilakukan,
kendala dalam menjalankan usaha, serta manfaat yang diterima ketika
menjalankan usaha. Upaya pengelolaan usaha akomodasi ini dilakukan

agar supaya penghasilan yang diperoleh oleh pelaku usaha tidak hanya
dapat digunakan untuk kebutuhan ekonomi rumah tangga saat ini
tetapi juga untuk dapat mempertahankan jalannya usaha sehingga
dapat memberikan manfaat juga untuk kebutuhan ekonomi di masa
yang akan datang.
Selain manfaat ekonomi dari usaha akomodasi yang dijalankan
oleh para pelaku usaha, keuntungan lainnya juga dapat diterima oleh
masyarakat setempat yang berada di daerah Banda Neira melalui kerja
sama dalam upaya pemenuhan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
pelaku usaha akomodasi dalam menjalankan usahanya. Melalui kerja
sama yang dilakukan oleh pelaku usaha akomodasi dengan masyarakat
lainnya yang berada di daerah Banda Neira maka akan terjalin
keterkaitan (linkages) dalam menunjang jalannya kegiatan usaha pada
daerah tersebut yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah
pihak yang saling berkaitan.
Untuk itu, dalam bab ini penulis akan memaparkan temuan
empiris di lapangan mengenai upaya diversifikasi mata pencaharian
yang dilakukan oleh masyarakat melalui pembangunan usaha
akomodasi dengan melihat strategi pengembangan usaha mulai dari
tahapan memulai menjalankan usaha akomodasi, pemanfaatan aset

untuk pengembangan usaha akomodasi, pengelolaan usaha akomodasi,
pengembangan usaha akomodasi, pendapatan usaha akomodasi,
kendala dalam menjalankan usaha akomodasi, serta manfaat yang
diterima oleh pelaku usaha ketika menjalankan usaha akomodasi.

Profil Pelaku Usaha Akomodasi
Sebelum menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira,
para pelaku usaha yang merupakan masyarakat daerah setempat
memiliki aktivitas pekerjaan yang sangat beragam dalam upaya untuk
52

meningkatkan kebutuhan ekonomi rumah tangga. Dan ketika hadirnya
pariwisata di daerah Banda Neira kemudian memberikan kesempatan
juga bagi mereka dalam upaya untuk menambah penghasilan melalui
usaha yang dijalankan untuk mendukung kegiatan pariwisata yang
berkembang di daerah tersebut. Melalui pekerjaan yang telah
dilakukan sebelumnya oleh pelaku usaha dan usaha akomodasi yang
dijalankan dapat dilihat bahwa penghasilan yang diperoleh tidak hanya
bertumpu pada pendapatan dari menjalankan usaha akomodasi tetapi
juga dari berbagai pekerjaan yang telah dilakukan sebelum

menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira. Seperti pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan Pelaku Usaha sebelum
Menjalankan Usaha Akomodasi
No

Nama Usaha Akomodasi

1
2
3

Penginapan Mawar
Homestay Rosmina
Penginapan Flamboyan

4

Penginapan Delfika


5
Penginapan Bintang Laut
6
Hotel New Selecta
7
Penginapan Vita
8
Penginapan Babbu Sallam
Sumber: informasi dari para informan.

Jenis Pekerjaan
Pengusaha hasil bumi, Pensiunan guru
Nelayan, Pembuat batu bata
pengusaha barang elektronik, Ibu rumah
tangga
Pegawai negeri sipil, pengusaha barang
elektronik
Penjual emas, Toko sembako
Pegawai BUMN
Pengusaha Sembako

Nahkoda Kapal Minyak

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat beragam
mata pencaharian yang dilakukan oleh pelaku usaha sebelum
menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira. Seperti aktivitas
pekerjaan yang dilakukan oleh pemilik penginapan Mawar, dimana
sebelum menjalankan usaha akomodasi Bapak Abdullah Karmen
adalah seorang pengusaha hasil bumi seperti pala, cengkih, dan kakao.
Sedangkan pekerjaan istrinya adalah sebagai seorang guru pada sekolah
Madrasah Aliyah yang berada di daerah Banda Neira. Pemilik
homestay Rosmina juga memiliki pekerjaan yang beragam. Sebelum
menjalankan usaha akomodasi, bapak Ridwan Lakota bekerja sebagai
53

nelayan yang hasil tangkapannya hanya untuk konsumsi keluarga
sehari-hari dan juga sebagai pembuat batu bata. Sedangkan istrinya
merupakan seorang ibu rumah tangga.
Pada usaha penginapan Flamboyan, pekerjaan dari pemilik
usaha sebelum menjalankan usaha penginapan ialah sebagai penjual
barang-barang elektronik di daerah Banda Neira dan istrinya

merupakan seorang ibu rumah tangga. Sedangkan aktivitas pekerjaan
dari pemilik penginapan Delfika sebelum menjalankan usaha
akomodasi di daerah Banda Neira, Bapak Bahri Saban merupakan
seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di bandar udara yang
berada di daerah tersebut. Selain sebagai PNS, ia juga memiliki usaha
lain yaitu penjualan barang-barang elektronik. Sedangkan istrinya
merupakan seorang ibu rumah tangga. Untuk aktivitas pekerjaan dari
pemilik usaha Hotel New Selecta, pemilik usaha tersebut merupakan
pegawai pada perusahaan BUMN yang bekerja di luar daerah Banda
Neira, sedangkan istri dari pemilik usaha tersebut adalah seorang ibu
rumah tangga.
Pada penginapan Vita, pemilik usaha akomodasi tersebut
merupakan pengusaha sembako yang menjual kebutuhan pokok
masyarakat di daerah Banda Neira. Sedangkan istrinya merupakan
seorang ibu rumah tangga. Untuk aktivitas pekerjaan yang dilakukan
oleh pemilik usaha penginapan Bintang Laut sebelum menjalankan
usaha akomodasi di daerah Banda Neira, ia memiliki berbagai jenis
usaha yang dikelola bersama dengan istrinya seperti usaha penjualan
mas, dan toko sembako. Dan untuk penginapan Babbu Sallam, pemilik
usaha akomodasi tersebut merupakan seorang nahkoda kapal minyak

dan istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga.

Jenis Usaha Akomodasi dan Fasilitas yang Disediakan
Jenis usaha akomodasi yang dibangun oleh pemilik usaha di
daerah Banda Neira untuk melayani kebutuhan tamu yang menginap
ketika berkunjung di daerah tersebut sangatlah beragam, mulai dari
jenis usaha yang berupa homestay, usaha penginapan, hingga usaha
hotel. Berbagai jenis usaha akomodasi tersebut menyediakan fasilitas
54

yang berbeda-beda bagi tamu yang menginap. Selain itu perbedaan
fasilitas pada setiap usaha akomodasi yang berada di daerah Banda
Neira juga berpengaruh terhadap harga sewa kamar yang diberikan
oleh setiap jenis usaha akomodasi yang berada di daerah tersebut.
Berdasarkan data penelitian, untuk jenis usaha homestay yang berada
di daerah Banda Neira seperti yang dimiliki oleh Bapak Ridwan Lakota.
Pemilik usaha ini tinggal bersama dengan keluarganya di rumah yang
dijadikan sebagai homestay dengan menyediakan sebanyak empat
ruangan kamar tidur yang digunakan untuk melayani kebutuhan tamu
yang akan menginap. Untuk harga sewa kamar bagi tamu yang

menginap pada homestay ini dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,- per
malam. Dengan fasilitas yang disediakan bagi tamu yang menginap
pada setiap kamar berupa: tempat tidur, kipas angin, kamar mandi serta
WC yang masih menggunakan kloset jongkok, handuk, serta sarapan
pagi.

Gambar 4. 1 Homestay Rosmina.
Sumber foto: Nando. Tanggal 10 Juni 2016

Sedangkan untuk jenis usaha penginapan, mayoritas dari para
pelaku usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira
menjalankan usaha tersebut, seperti pada usaha yang dijalankan oleh
pemilik penginapan Mawar, Penginapan Flamboyan, Penginapan
Delfika, penginapan Vita, penginapan Bintang Laut, dan penginapan
55

Babbu Sallam. Harga sewa kamar pada penginapan di daerah Banda
Neira berkisar dari harga Rp. 100.000,- hingga Rp. 250.000,- per
malam. Dengan fasilitas yang disedikan bagi tamu yang berupa: tempat
tidur spring bed, pilihan kamar dengan menggunakan AC atau kipas

angin, TV, kamar mandi yang telah dilengkapi dengan shower dan juga
kloset duduk, handuk dan juga sarapan pagi.
Pada penginapan Mawar, jumlah kamar yang tersedia sebanyak
tujuh ruangan kamar tidur. sedangkan untuk harga sewa kamar pada
penginapan ini jika menggunakan AC maka akan dikenakan tarif
sebesar Rp. 250.000,- per malam, sedangkan untuk kamar yang
menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,-. Pada
penginapan Flamboyan terdapat delapan ruangan kamar tidur yang
digunakan untuk melayani kebutuhan tamu yang menginap. Harga
sewa kamar pada penginapan ini untuk kamar yang menggunakan AC
dikenakan tarif sebesar Rp. 125.000,- per malam, dan kamar yang
menggunakan kipas dikenakan tarif sebesar Rp. 100.000,-. Untuk
penginapan Delfika jumlah kamar yang terdapat di penginapan ini
sebanyak delapan ruangan kamar tidur. Dengan harga sewa kamar
pada penginapan ini dikenakan tarif sebesar Rp. 250.000,- per malam
untuk kamar yang menggunakan AC, dan untuk kamar yang
menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,-.
Sedangkan pada penginapan Bintang Laut jumlah kamar yang
tersedia sebanyak dua belas ruangan kamar tidur dengan harga yang
ditawarkan oleh penginapan ini bagi tamu yang menginap jika ingin

menempati kamar yang pemandangannya langsung menghadap ke laut
dan menggunakan AC maka dikenakan tarif sebesar Rp. 250.000,- per
malam, sedangkan kamar yang menggunakan AC dikenakan tarif
sebesar Rp. 200.000,- per malam. Dan untuk kamar yang menggunakan
kipas angin dikenakan tarif Rp. 150.000,- bagi tamu yang menginap per
malamnya.

56

Gambar 4. 2 Sarapan pagi yang disiapkan penginapan Bintang Laut
Sumber foto: Nando. Tanggal 5 Agustus 2016

Pada penginapan Vita jumlah kamar yang terdapat pada usaha
akomodasi ini sebanyak tujuh ruangan kamar tidur. Dengan harga yang
ditawarkan pada penginapan ini untuk kamar yang menggunakan AC
dikenakan tarif sebesar Rp. 175.000,- per malam, sedangkan untuk
kamar yang menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp.
150.000,-. Dan pada penginapan Babbu Sallam, Penginapan ini
menyediakan sebanyak delapan ruangan kamar tidur untuk melayani
kebutuhan menginap tamu pada penginapan ini. Dan untuk harga yang
ditawarkan pada penginapan ini jika menggunakan AC maka
dikenakan tarif sebesar Rp. 200.000,- per malam, dan kamar yang
menggunakan kipas angin dikenakan tarif sebesar Rp. 150.000,-.
Sedangkan untuk usaha hotel yang berada di daerah Banda
Neira seperti yang dijalankan oleh pelaku usaha pada hotel New
Selecta. Hotel ini menyediakan empat belas ruangan kamar tidur yang
telah dilengkapi dengan dengan berbagai fasilitas seperti: tempat tidur
spring bed, AC, TV, kamar mandi yang dilengkapi dengan shower dan
mesin pemanas air, westafel, handuk, dan sarapan pagi. Selain itu pada
hotel ini juga telah disediakan jasa pembersihan ruangan
(housekeeping) untuk membersihkan kamar tidur bagi tamu yang
menginap setiap harinya. Untuk harga kamar yang berikan bagi tamu
yang menginap, pihak hotel mengenakan tarif sebesar Rp. 350.000,per malam.
57

Gambar 4. 3 Fasilitas kamar pada Hotel New Selecta.
Sumber foto: Nando. Tanggal 9 Juni 2016

Pada semua usaha akomodasi yang terdapat di daerah ini, bagi
tamu yang menginap masing-masing kamar ditempati oleh dua orang.
Apabila ada penambahan orang maka tamu tersebut akan dikenakan
biaya untuk membayar kasur sebesar Rp. 25.000,- per malam. Semua
usaha akomodasi yang berada di daerah ini berdasarkan hasil
wawancara yang diperoleh mengenakan harga yang sama untuk
penyewaan kasur pada usaha akomodasi yang dijalankan.
Dapat dilihat dari penjelasan diatas bahwa harga setiap kamar
pada usaha akomodasi di daerah Banda Neira tidak memiliki perbedaan
yang signifikan. Sebagian besar harga kamar yang ditawarkan oleh
pelaku usaha akomodasi di kisaran harga Rp. 250.000,- bagi kamar
yang menggunakan AC dan Rp. 150.000,- bagi kamar yang
menggunakan kipas angin. Sedangkan harga yang berbeda terdapat
pada usaha hotel New Selecta karena harga yang diberikan disesuaikan
dengan fasilitas yang dapat dinikmati oleh tamu ketika menginap pada
hotel tersebut.
Fasilitas lainnya yang juga disediakan oleh pihak usaha
akomodasi di daerah Banda Neira ialah dengan menyediakan jasa
laundry. Namun tidak semua usaha akomodasi yang berada di daerah
58

tersebut dapat menyediakannya bagi tamu yang menginap. Hanya
beberapa usaha akomodasi yang menyediakan jasa laundry seperti pada
penginapan Bintang laut dan hotel New Selecta yang menerima jasa
laundry 1 KG seharga Rp.10.000,- untuk tamu yang menginap lebih
dari dua hari. Dan bagi penginapan yang tidak menyediakan jasa
laundry, tamu yang menginap dapat menggunakan alat-alat cuci yang
dimiliki oleh pemilik usaha akomodasi.
Selain berbagai fasilitas yang disediakan dari penginapan
kepada tamu yang menginap, kondisi lingkungan sekitar usaha
akomodasi selalu dijaga dan dibersihkan oleh pemilik maupun
pengelola agar supaya tamu yang menginap selalu merasa nyaman
dengan kondisi usaha akomodasi maupun lingkungan sekitar, dan juga
dengan menciptakan sikap bersahabat dengan tamu, sopan santun,
jujur dan juga rasa hormat para pemilik maupun pengelola bagi tamu
yang menginap di homestay, penginapan maupun hotel yang berada di
daerah Banda Neira.
Upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha akomodasi untuk
tetap menjaga kelestarian lingkungan di daerah Banda Neira seperti
yang diutarakan oleh pemilik penginapan Bintang Laut, penginapan
Delfika, penginapan Babbu Sallam, hotel New Selecta dan pengelola
penginapan Vita adalah dengan cara tidak membuang sampah yang
berasal dari usaha akomodasi secara sembarangan. Untuk membuang
sampah maka para pekerja yang bekerja pada usaha akomodasi tersebut
akan membuangnya pada tempat pembuangan sampah umum. Untuk
jenis sampah plastik yang berasal dari usaha akomodasi tersebut, para
pemilik usaha akomodasi biasanya mengumpulkan kembali sisa-sisa
sampah plastik berupa botol-botol plastik maupun barang-barang bekas
yang kemudian akan dijual kepada pengepul barang-barang bekas yang
berada di daerah tersebut. Sedangkan bagi pelaku usaha akomodasi
yang memiliki keterampilan dalam mengolah sampah plastik, maka
sisa-sisa sampah plastik tersebut akan diolah menjadi kerajinan tangan.
Seperti yang dilakukan oleh istri dari pemilik penginapan Delfika.
Dengan menggunakan sisa penggunaan sampah plastik seperti sisa
bungkusan permen, bungkusan kopi, bungkusan detergen, dan botol
plastik kemudian akan digunakan untuk membuat kerajinan tangan
berupa: tempat tissue, tas, bunga, dan membuat pot bunga.
59

Selain itu juga upaya untuk dapat melestarikan kondisi
lingkungan sekitar berdasarkan penuturan dari pemilik penginapan
Mawar dengan cara memaksimalkan penggunaan ruangan yang telah
dibangun pada usaha penginapan yang dijalankan. Hal ini dilakukan
agar supaya pemilik usaha tidak lagi menambah ruangan pada usaha
penginapan yang telah ada. Alasannya karena dengan melakukan
penambahan ruangan maka akan dibutuhkan juga lahan yang akan
dipakai untuk melakukan proses penambahan ruangan. Disini dapat
dilihat bahwa para pelaku usaha akomodasi yang berada di daerah
Banda Neira tidak hanya mementingkan pendapatan ekonomi dari
usaha yang dijalankan, namun mereka juga memiliki berbagai upaya
yang dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian alam sekitar.

Pemanfaatan Aset Rumah Tangga Untuk Pengembangan Usaha
Akomodasi
Terdapat perbedaan tentang alasan mendirikan usaha
akomodasi oleh para pelaku usaha di daerah Banda Neira. Pertama,
karena kurangnya penginapan yang ada di daerah tersebut pada saat itu
sehingga dengan alasan inilah para pelaku bisnis melihat peluang yang
dapat dimanfaatkan untuk dapat memberikan keuntungan bagi
peningkatan ekonomi keluarga melalui usaha akomodasi yang
dijalankan. Alasan ini sebagian besar disampaikan oleh pelaku usaha
akomodasi yang membuka usahanya dari tahun 1970 hingga tahun
1992 seperti homestay Rosmina, penginapan Mawar, penginapan
Delfika, penginapan Flamboyan, dan penginapan Selecta yang kini
telah dikembangkan menjadi hotel New Selecta. Dari jawaban yang
diberikan diketahui bahwa pada tahun-tahun tersebut jumlah
penginapan belum terlalu banyak dan juga dengan semakin
meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di daerah Banda
Neira sehingga membuat para pelaku usaha ini berani untuk membuka
usaha penginapan pada saat itu dan juga melalui usaha tersebut para
pelaku usaha akomodasi dapat memperoleh peningkatan penghasilan
bagi kehidupan ekonomi keluarganya. Kedua, sebagai investasi
keluarga. Upaya untuk berinvestasi melalui usaha akomodasi
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pelaku bisnis baik itu
60

yang mengelola usaha sendiri maupun yang dikelola oleh orang lain
untuk memperoleh pendapatan lebih sehingga nantinya kehidupan
keluarga dapat tercukupi bukan hanya untuk kebutuhan saat ini tetapi
juga untuk kebutuhan keluarga di masa depan.
Pemanfaatan Rumah Sebagai Tempat Usaha
Pada usaha akomodasi yang terdapat di daerah Banda Neira,
sebagian besar pelaku usaha memanfaatkan rumah tempat mereka
sebagai tempat untuk menjalankan usaha akomodasi. Seperti yang
dilakukan oleh penginapan Mawar, penginapan Flamboyan,
penginapan Delfika, hotel New Selecta dan homestay Rosmina. Untuk
penginapan Mawar penggunaan rumah tempat tinggal sebagai tempat
menjalankan usaha dimulai ketika rumah tersebut digunakan sebagai
tempat tinggal wisatawan ketika pelaksaan kegiatan Banda Interdive,
setelah berakhirnya kegiatan tersebut maka pemilik rumah kemudian
mulai menjalankan usaha homestay pada tahun 1992 dengan
menyewakan tiga ruangan kamar tidur. Setelah berjalan selama
beberapa tahun, pada tahun 2004, rumah tempat tinggal mereka yang
juga dijadikan sebagai tempat usaha homestay kemudian
dikembangkan menjadi usaha penginapan.
Begitu juga yang dilakukan oleh penginapan Delfika. Rumah
tempat tinggal mereka dijadikan sebagai usaha penginapan dengan
menyewakan empat ruang kamar tidur pada saat pertama kali dibuka
pada tahun 1982. Kemudian pada tahun 1994, di rumah yang dijadikan
sebagai usaha penginapan, pemilik usahanya menambah empat
ruangan kamar tidur. Selain itu, pemanfaatan rumah sebagai tempat
untuk menjalankan usaha akomodasi juga dilakukan oleh pemilik
usaha hotel New Selecta. Hal ini kemudian berdampak kepada
perkembangan usaha yang dilakukan oleh pemilik usaha hotel new
Selecta. Dimana ketika pertama kali usaha akomodasi ini dibuka pada
tahun 1970 dalam bentuk usaha homestay dengan memanfaatkan
kamar yang terdapat di rumah untuk disewakan kepada tamu yang
berkunjung ke Banda. Kamar yang disewakan pada saat itu berjumlah
tiga kamar. Kemudian usaha ini dikembangkan menjadi usaha
penginapan pada tahun 1980 dengan menambah bangunan untuk
dijadikan kamar sebanyak empat ruangan kamar tidur, sehingga
61

penginapan Selecta kemudian memiliki tujuh ruang kamar tidur yang
disewakan bagi tamu yang berkunjung di daerah Banda Neira pada saat
itu. Kemudian pada tahun 2013 penginapan ini dirombak seluruh
bangunannya dan dibangun kembali menjadi hotel dan kemudian
dibuka pada tahun 2016. Sedangkan untuk homestay Rosmina, yang
dibuka pada tahun 1992 hingga kini rumah tempat tinggal pemilik
usaha yang dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan usaha
homestay belum melakukan penambahan ruangan kamar tidur sejak
pertama kali dibuka hingga saat ini.
Pada beberapa usaha akomodasi seperti penginapan Bintang
Laut, penginapan Vita, dan penginapan Babbu Sallam ketika mulai
menjalankan usaha akomodasi di daerah Banda Neira, proses memulai
usaha tidak menggunakan rumah tempat tinggal mereka sebagai
tempat untuk menjalankan usaha akomodasi, namun para pemilik
usaha tersebut membangun bangunan baru pada lahan kosong yang
dimiliki oleh mereka yang kemudian dijadikan sebagai tempat untuk
menjalankan usaha akomodasi. Dari penjelasan sebelumnya dapat
dilihat bahwa pada usaha akomodasi yang berada di daerah Banda
Neira, awal mula menjalankan usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha
ada memanfaatkan memanfaatkan rumah tempat tinggal mereka
sebagai tempat untuk menerima tamu yang berkunjung di daerah
tersebut dan kemudian dikembangkan hingga menjadi usaha
penginapan bahkan hotel. Tetapi ada juga pelaku usaha ketika mulai
menjalankan usaha akomodasi di daerah tersebut, mereka membangun
bangunan baru yang dijadikan sebagai tempat untuk menjalankan
usaha akomodasi.
Modal dalam Menjalankan Usaha Akomodasi
Hal yang menarik dari berdirinya usaha akomodasi yang ada di
daerah Banda Neira adalah mengenai modal yang digunakan untuk
membangun usaha tersebut. Modal yang digunakan oleh pelaku usaha
akomodasi untuk membangun usaha mereka berasal dari modal
keluarga yang diperoleh dari biaya tabungan serta penghasilan dari
mata pencaharian yang dilakukan sebelum menjalankan usaha
penginapan di daerah Banda Neira. Secara keseluruhan hampir semua
pelaku usaha tidak tertarik untuk melakukan pinjaman di Bank ketika
62

membangun usaha akomodasi karena mereka berpikir bahwa tabungan
serta penghasilan yang mereka dapatkan sudah cukup untuk
membangun dan menjalankan usaha penginapan. Hal ini dapat dilihat
bahwa sebagian besar pelaku usaha akomodasi di daerah Banda Neira
merupakan keluarga dengan penghasilan yang mencukupi sehingga
mereka dapat membangun usaha tanpa perlu melakukan pinjaman dari
orang lain ataupun dari bank.

Pengelolaan Usaha Akomodasi
Pengelolaan usaha akomodasi yang berada di daerah Banda
Neira bersifat dikelola oleh pemilik usaha (owner manager) itu sendiri
dan juga usaha akomodasi yang dikelola oleh orang lain (manager).
Tabel 4. 2 Pengelolaan Usaha Akomodasi di Banda Neira
No

Nama Penginapan

1
Penginapan Mawar
Homestay Rosmina
2
3
Penginapan Flamboyan
4
Penginapan Delfika
5
Penginapan Bintang Laut
Hotel New Selecta
6
7
Penginapan Vita
8
Penginapan Babbu Sallam
Sumber: informasi dari para informan.

Kepemilikan
Owner Manager
Manager









Berdasarkan tabel diatas mengenai pengelolaan usaha
akomodasi di daerah Banda Neira, dapat dilihat bahwa sebagian besar
dari pengelolaan usaha yang berada di daerah Banda Neira dikelola
sendiri oleh pemilik usaha akomodasi yang berada di daerah tersebut.
pengeloaan yang dilakukan sendiri oleh pemilik usaha karena sebagai
pemilik usaha akomodasi mereka menetap dan berkeluarga di daerah
tersebut sehingga usaha akomodasi yang dijalankan dapat dikelola
sendiri dengan melibatkkan seluruh anggota keluarga baik itu istri dan
anak-anak dari pelaku usaha akomodasi tersebut. Sedangkan sebagian
lagi pengelolaan usaha akomodasi yang berada di daerah tersebut
63

diberikan tanggung jawab kepada orang lain seperti: kerabat dekat dari
pemilik usaha akomodasi. Hal ini dilakukan karena pemilik usaha
akomodasi tersebut tidak tinggal dan menetap di daerah Banda Neira
dengan alasan pekerjaan. Selain itu dengan adanya pengelolaan usaha
akomodasi yang dilakukan oleh orang lain dapat juga untuk membantu
kehidupan ekonomi dari pengelola usaha akomodasi tersebut.
Pola Pengelolaan Tenaga Kerja dalam Usaha Akomodasi
Untuk tenaga kerja yang digunakan dalam menjalankan usaha
akomodasi di daerah Banda Neira ada yang melibatkan anggota
keluarga sendiri baik itu istri, suami maupun anak-anak, ada juga yang
menggunakan jasa tenaga kerja diluar anggota keluarga. Pada usaha
akomodasi yang melibatkan anggota keluarga untuk bersama-sama
menjalankan usaha seperti yang dilakukan oleh pemilik usaha
penginapan Delfika, penginapan Flamboyan, penginapan Mawar,
penginapan Vita, Penginapan Babbu Sallam dan juga homestay
Rosmina.
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari pengelola
usaha akomodasi tersebut diperoleh informasi bahwa keterlibatan
anggota keluarga sendiri dalam membantu menjalankan usaha
akomodasi dapat menghemat biaya pengeluaran dari penghasilan usaha
yang diperoleh. Selain itu juga pekerjaan yang dilakukan dalam
menjalankan usaha akomodasi mampu untuk dikerjakan oleh anggota
keluarga sendiri tanpa memerlukan bantuan dari tenaga orang lain.
Seluruh anggota keluarga yang berpartisipasi dalam menjalankan usaha
yang dilakukan sesuai dengan pembagian tugas yang telah diatur oleh
keluarga masing-masing dimana pembagian tugas yang dilakukan oleh
anggota keluarga mulai dari mengurus kebersihan kamar yang
dilakukan oleh anak-anak maupun istri, penyediaan sarapan dan
makanan bagi tamu yang menginap yang disiapkan oleh istri dari
pemilik usaha akomodasi, dan juga mengurus kebersihan area sekitar
penginapan yang dapat dilakukan oleh suami dan anak-anak.
Bagi pelaku usaha akomodasi yang menggunakan tenaga kerja
berupa tenaga kerja lepas seperti yang dilakukan oleh pemilik
penginapan Mawar, Ibu Rukiah Karmen. Biasanya tenaga kerja lepas
yang dipakai oleh Ibu Rukiah Karmen adalah tetangga yang tinggal di
64

sekitar lokasi penginapan hanya untuk membantu beliau menyiapkan
konsumsi bagi tamu apabila ada tamu dalam jumlah banyak meminta
untuk disiapkan konsumsi makan siang maupun makan malam oleh
pihak penginapan. Selebihnya untuk aktivitas membersihkan kamar,
kebersihan area sekitar penginapan dilakukan sendiri oleh pemilik
usaha yaitu suami dan juga anak-anaknya.
Sedangkan bagi penginapan bintang Laut dan hotel New
Selecta yang menggunakan tenaga kerja yang bukan anggota keluarga
hal tersebut dilakukan oleh pihak usaha akomodasi karena memiliki
kamar yang banyak pada usaha akomodasi yang dijalankan. Selain itu
bagi pemilik usaha akomodasi yang menggunakan jasa tenaga kerja
pada usaha yang dijalankan di daerah Banda Neira sebagai upaya untuk
dapat membantu orang lain juga untuk meningkatkan kehidupan
ekonomi. Tenaga kerja yang dipekerjakan merupakan orang yang telah
dikenal oleh pemilik usaha akomodasi dan dapat bekerja dengan baik
pada usaha akomodasi yang dijalankan. Untuk tenaga kerja yang
digunakan pada penginapan Bintang Laut dan hotel New Selecta
berjumlah dua orang yang terdiri dari satu pekerja perempuan dan satu
pekerja laki-laki. Pembagian kerja yang diberikan oleh pelaku usaha
akomodasi kepada pekerja pada usaha penginapan maupun hotel,
untuk pekerja perempuan tugas yang dilakukan ialah menyiapkan
sarapan dan juga makanan bagi tamu yang menginap, mencuci sprei
dan selimut yang digunakan oleh tamu, dan membersihkan kamar.
Sedangkan untuk pekerja laki-laki yang tugas yang dilakukan ialah
membersihkan area penginapan, membuang sampah, membersihkan
kamar, mengecat bagian-bagian penginapan yang kotor, dan
menjemput tamu di pelabuhan maupun di bandar udara.
Sistem Penggajian
Bagi pelaku bisnis akomodasi yang menggunakan jasa tenaga
kerja seperti pada penginapan Bintang Laut dan Hotel New Selecta
maka sistem penggajian yang diberikan kepada tenaga kerja dibayar
selama satu bulan masa bekerja. Pemberian gaji akan diberikan pada
awal minggu pertama bulan berjalan dengan besar gaji yang diterima
sebesar Rp. 1.100.000,-. Gaji yang diberikan kepada tenaga kerja
diperoleh dari penghasilan usaha akomodasi. Sedangkan bagi usaha
65

akomodasi yang dikelola oleh orang lain seperti pada usaha penginapan
Vita, Penginapan Mawar, dan hotel New Selecta gaji yang diberikan
oleh pemilik usaha akomodasi sebesar 1.600.000.-. Selain itu juga para
pengelola pada usaha akomodasi akan mendapatkan pendapatan lebih
apabila penghasilan dari usaha akomodasi yang dijalankan dapat
mencapai target pemasukan bulanan. Besar gaji yang diterima oleh
pengelola pada usaha akomodasi berbeda dengan gaji yang diperoleh
oleh tenaga kerja karena sebagai pengelola usaha akomodasi, mereka
juga bertindak sebagai pekerja yang sehari-harinya mengurusi jalannya
usaha akomodasi.
Namun ketika penghasilan yang diperoleh dari usaha
akomodasi yang dijalankan tidak mencukupi target pendapatan
bulanan, berdasarkan penuturan pengelola usaha akomodasi yaitu
pengelola penginapan Vita, penginapan Babbu Sallam, penginapan
Bintang Laut, dan Hotel New Selecta maka gaji yang diberikan akan
menggunakan biaya pribadi dari pelaku usaha akomodasi tersebut.

Diversifikasi Usaha oleh Pelaku Usaha Akomodasi
Selain melakukan diversifikasi mata pencaharian dalam
menunjang jalannya kegiatan pariwisata di daerah Banda Neira dalam
bentuk usaha akomodasi yang dijalankan oleh para pelaku usaha di
daerah tersebut, mereka juga memiliki jenis usaha lainnya dengan
memanfaatkan kepemilikan aset yang dimiliki sehingga dari berbagai
usaha yang dijalankan dapat memberikan peningkatan terhadap
pendapatan ekonomi sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan
kehidupan rumah tangga melalui berbagai usaha yang dijalankan oleh
para pelaku usaha akomodasi di daerah Banda Neira. Usaha-usaha
tersebut ada yang bergerak dalam sektor pariwisata, maupun jenis
usaha yang dijalankan di luar kegiatan pariwisata, seperti:
Usaha Mendukung Kegiatan pariwisata
Beberapa pelaku bisnis usaha akomodasi melihat peluang dari
kehadiran pariwsata untuk dapat menjalankan usaha lainnya diluar
usaha akomodasi. Seperti yang dilakukan oleh pemilik dari penginapan
Delfika dan pengelola hotel New Selecta dimana mereka hadirnya
66

pariwisata di daerah tersebut dan dengan semakin bertambahnya
kunjungan wisatawan maka mereka memutuskan untuk menjalankan
usaha cafe yang menyediakan makanan, serta minuman yang dapat
dinikmati oleh tamu yang menginap pada usaha akomodasi yang
mereka miliki dan juga bagi wisatawan lainnya yang berkunjung di
daerah Banda Neira. Selain memiliki usaha cafe, pemilik penginapan
Delfika juga memiliki usaha penjualan souviner yang menjual bendabenda khas daerah Banda Neira seperti: kaos khas daerah setempat,
topi, mutiara, kerajinan anyaman, dan makanan khas daerah setempat
berupa: olahan pala seperti manisan pala, sirup pala, jelly pala, dan
permen buah pala, ikan asin, keripik pisang, halua kenari1. Untuk
makanan khas daerah setempat diolah oleh istri dari pemilik usaha
penginapan Delfika. Sedangkan untuk barang-barang kerajinan tangan
yang dijual pada toko souvenir diambil dari masyarakat setempat yang
dapat membuat kerajinan anyaman khas daerah Banda Neira.

Gambar 4. 4 Usaha cafe yang dimiliki oleh pengelola hotel New Selecta.
Sumber foto: Nando. Tanggal 9 Juni 2016

1

Halua kenari merupakan kudapan yang menggunakan kacang kenari sebagai
bahan utama yang dimasak dengan menggunakan gula aren kemudian
dibentuk sesuai selera. Untuk bentuknya sendiri, di daerah Banda Neira halua
kenari biasanya dibentuk menjadi persegi.

67

Selain itu pada usaha akomodasi yang dijalankan oleh pelaku
usaha di daerah Banda Neira, juga disediakan konsumsi bagi tamu yang
menginap di tempat mereka dengan harga yang berbeda pada masingmasing usaha akomodasi. Kisaran harga yang diberikan oleh berbagai
usaha akomodasi bagi tamu yang ingin mengkonsumsi makanan di
penginapan tersebut sangatlah bervariasi mulai dari harga Rp. 35.000,hingga 75.000,- untuk sekali makan. Menu makanan yang biasa
disajikan oleh pihak usaha akomodasi kepada tamu terdiri dari menu
tradisional dan menu modern. Jika ada tamu yang ingin menikmati
menu tradisional maka akan disiapkan. Jenis makanan tradisional
terdiri dari saot2, nasi lapola3, sambal Pala4, ikan cakalang bakar, dan
kohu-kohu5. Sedangkan untuk jenis makanan modern yang disediakan
antara lain: seafood (sup ikan, ikan bakar, ikan goreng, cumi-cumi),
olahan mie, beef, sup ayam, ayam goreng, dan ayam bakar.
Selain menu yang sesuaikan dengan permintaan tamu dan juga
ketersediaan bahan baku sesuai dengan musim dan keadaan daerah
2

Saot adalah jenis makanan yang menggunakan bahan dasar singkong.
Pengolahan saot dilakukan dengan cara singkong dibersihkan kemudian
diparut selanjutnya dikukus selama 20 menit. Makanan saot biasanya
dihidangkan sebagai pengganti nasi. Menurut cerita dari pemilik beberapa
penginapan bahwa banyak tamu lokal maupun asing yang senang dengan
olahan makanan ini, bahkan ada beberapa tamu lokal meminta untuk
diajarkan cara memasak hidangan tersebut.
3 Nasi lapola merupakan makanan khas Maluku. Pengolahan dilakukan
dengan cara Beras yang dimasak dengan api kecil sampai setengah matang lalu
dicampurkan dengan kacang tolo rebus, kelapa parut, dan garam, lalu diaduk
rata. Setelah itu adonan nasi lapola ini dikukus hingga matang.
4 Sambal pala merupakan sambal khas dari olahan buah pala. Buah pala tidak
hanya dijadikan sebagai olahan makanan seperti manisan, selai, jelly tetapi
dapat juga diolah untuk menjadi sambal. Pengolahan buah pala menjadi
sambal dilakukan dengan cara memarut buah pala kemudian parutan tersebut
diperas agar keluar sari buahnya kemudian parutan tersebut dicambur dengan
cabe, garam serta terasi yang telah dihaluskan.
5 Kohu-kohu adalah salah satu jenis masakan khas Maluku. Sayuran ini terbuat
dari ikan teri basah yang dicampur dengan tauge, terung, kacang panjang
rebus dan parutan kelapa. Campuran ini lalu dibumbui dengan perasan jeruk
nipis, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

68

setempat, harga makanan yang dihidangkan pun juga disesuaikan
dengan harga pasar. Hal tersebut dilakukan agar supaya tidak terjadi
kerugian bagi pihak penginapan yang menyiapkan makanan bagi tamu.
Selain mematok harga sekali makan bagi tamu, untuk penginapan
Delfika dan hotel New Selecta penyediaan makanan bagi tamu yang
menginap dengan cara memesan melalui daftar menu makanan yang
telah disediakan di setiap kamar. Pemilik penginapan Delfika dan
pengelola hotel New Selecta selain menjalankan usaha akomodasi
mereka juga memiliki usaha cafe sehingga makanan yang dipesan oleh
tamu adalah makanan yang telah disesuaikan dengan daftar menu yang
telah ada dan dapat disiapkan oleh cafe tersebut.
Usaha di Luar Kegiatan pariwisata
Selain usaha akomodasi yang dijalankan oleh para pelaku usaha
di daerah Banda Neira, beberapa pelaku usaha juga menjalankan usaha
lainnya dalam rangka untuk menambah pendapatan ekonomi akan
tetapi usaha yang dijalankan tidak mengarah kepada sektor pariwisata.
Seperti yang dilakukan oleh pemilik penginapan Mawar dan
penginapan Bintang Laut. Pada tahun 2015, pemilik penginapan
Mawar bersama keluarga memutuskan untuk membuka usaha air isi
ulang di daerah Banda Neira. Sedangkan untuk pemilik penginapan
Bintang Laut usaha lain juga yang dijalankan bersama dengan keluarga
dengan membuka usaha foto copy dan warung internet (warnet) yang
pada tahun 2015.
Tidak hanya pemilik usaha yang melakukan diversifikasi mata
pencaharian ketika menjalankan usaha akomodasi di daerah tersebut.
Hal serupa juga dilakukan oleh pengelola usaha akomodasi yang
dikelola oleh orang lain di daerah tersebut dalam upaya diversifikasi
mata pencaharian yang dilakukan setelah menjalankan usaha
akomodasi. Seperti yang dilakukan oleh Bapak Umar yang adalah
pengelola penginapan Vita. Selain sebagai pengelola usaha akomodasi,
ia juga memiliki pekerjaan lain yaitu sebagai penjaga benteng Nassau
dan tukang ojek. Pekerjaan serupa juga dilakukan oleh pengelola
penginapan Babbu Sallam. Tidak hanya bekerja sebagai pengelola
penginapan, Bapak Juan Sallam juga berprofesi sebagai tukang ojek di
daerah tersebut. Hal ini dilakukan oleh mereka karena di daerah
69

tersebut tamu yang menginap tidak setiap saat sehingga mereka juga
dapat melakukan pekerjaan lain untuk dapat menambah penghasilan
mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Upaya-Upaya Untuk Mempertahankan Usaha Akomodasi
Dalam upaya untuk mempertahankan jalannya usaha
akomodasi yang dimiliki oleh pelaku usaha di daerah Banda Neira,
maka para pelaku usaha melakukan berbagai cara mulai dari
pengembangan usaha akomodasi untuk dapat memperoleh keuntungan
dari usaha yang dijalankan dan juga hubungan kerja sama antar
berbagai pihak yang dapat membantu pelaku usaha dalam menjalankan
usahanya di daerah tersebut. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah
tamu yang menginap pada setiap usaha akomodasi yang berada di
daerah tersebut berbagai strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha
akomodasi seperti menambah dan memperbaiki fasilitas pada usaha
akomodasi yang dijalankan, dan pemasaran usaha akomodasi.
Sedangkan untuk membantu pelaku usaha akomodasi dalam
penyediaan kebutuhan selama menjalankan usaha akomodasi maka
keterlibatan masyarakat setempat juga memberikan manfaat bagi
pengembangan usaha dalam upaya untuk mempertahankan jalannya
usaha akomodasi yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut.
Pengembangan Fasilitas Pada Usaha Akomodasi
Berjalannya usaha akomodasi yang dilakukan oleh pemilik
usaha terdapat beberapa kali upaya renovasi yang dilakukan oleh
mereka untuk meningkatkan kualitas dan juga kenyamanan bagi tamu
yang menginap di pada usaha akomodasi yang dijalankan oleh pemilik
usaha. Sebagian besar dari pelaku bisnis akomodasi telah melakukan
proses renovasi dengan tingkatan renovasi yang dilakukan oleh mereka
yang berbeda-beda. Seperti yang dilakukan oleh pemilik penginapan
Mawar, upaya renovasi yang dilakukan dengan menambah empat
kamar beserta kamar mandi, wc, dan juga menambah bangunan
menjadi lebih tinggi dan memasang keramik pada lantai penginapan.
Begitu juga dengan penginapan Flamboyan, upaya renovasi yang
dilakukan oleh pemilik usaha tersebut dengan mengganti ubin di
70

penginapan menggunakan keramik. Upaya renovasi selanjutnya
dilakukan secara bertahap pada tahun 2007 dengan mengganti atap
penginapan dan tahun 2015 dengan mengganti kayu-kayu pada
bumbungan rumah karena telah lapuk. Renovasi yang dilakukan oleh
pemilik penginapan Flamboyan disesuaikan dengan pemasukan yang ia
terima dari penyewaan kamar penginapan.
Selanjutnya upaya renovasi yang dilakukan oleh penginapan
Bintang Laut, ketika dibuka pada tahun 2001, penginapan ini
kemudian melakukan renovasi pada tahun 2012 karena seluruh
bangunan penginapan terbakar dan proses renovasi dilakukan selama
satu tahun dan kemudian penginapan ini dibuka kembali pada tahun
2013. Begitu juga yang dilakukan oleh penginapan Delfika, renovasi
yang dilakukan dengan menambah beberapa empat kamar dan
mengganti atap penginapan saja yang dilakukan pada tahun 1994.
Untuk homestay Rosmina upaya renovasi yang dilakukan hanya
dengan mengganti atap penginapan saja. Hal ini dilakukan karena
sebelumnya usaha tersebut merupakan usaha keluarga dan sempat
tidak beroperasi selama empat tahun dan ketika usaha akomodasi ini
dibuka kembali pemiliknya mengalami kesulitan biaya untuk dapat
melakukan merenovasi pada bagian-bagian homestay yang telah rusak.
Bapak Ridwan Lakota menjadi pemilik dan pengelola homestay
Rosmina sejak tahun 2016. Ketika mulai menjalankan usaha homestay
ini penghasilan yang diperoleh dari biaya menginap tamu digunakan
untuk merenovasi bangunan dan juga untuk mencukupi biaya
kehidupan sehari-hari keluarganya. Selain mengganti bagian-bagian
dari penginapan, berdasarkan wawancara yang dilakukan pelaku usaha
juga melakukan pengecetan pada seluruh homestay dan mengganti
fasilitas-fasilitas penginapan yang telah rusak seperti: pipa air yang
bocor, dan keran air yang rusak.
Untuk usaha akomodasi seperti pada penginapan Delfika yang
berada di daerah Banda Neira, pemilik penginapan ini masih
mempertahankan bentuk bangunan penginapan sejak pertama kali
dibuka hingga sekarang ini. Bentuk bangunan dari penginapan masih
mempertahankan model bangunan dengan menggunakan arsitektur
Belanda. Upaya mempertahankan bangunan penginapan merupakan
nilai lebih dari penginapan ini untuk menarik kunjungan tamu. Oleh
71

karena itu untuk proses renovasi yang dilakukan yang hanya dengan
mengganti atap penginapan saja. Dan proses penambahan kamar yang
dilakukan oleh pemilik penginapan tersebut, bangunannya dibuat
mirip dengan bangunan penginapan yang sebelumnya. Selanjutnya
untuk interior ruangan yang telah rusak, pihak penginapan
mengupayakan untuk dapat memperbaiki ataupun akan dibuat baru
tetapi dengan menggunakan model yang sama. Pengecetan penginapan
ini pun masih mempertahankan dan menggunakan warna yang dipakai
sejak dulu.

Gambar 4. 5 Bangunan Penginapan Delfika.
Sumber foto: Nando. Tanggal 9 Juni 2016

Dari berbagai upaya pengembangan yang dilakukan oleh
pelaku usaha akomodasi di daerah Banda Neira, dapat dilihat bahwa
sebagian besar dari pelaku usaha telah mampu untuk mengembangkan
usaha akomodasi yang dijalankan menjadi lebih berkembang di daerah
tersebut. Perkembangan ini dapat dilihat melalui berbagai
pembangunan melalui renovasi yang dilakukan oleh pemilik usaha
72

akomodasi maupun dalam upaya pengembangan fasilitas pada usaha
akomodasi yang dijalankan sehingga dapat memberikan kenyamanan
bagi tamu yang menginap pada usaha akomodasi yang berada di daerah
Banda Neira. seperti yang telah dilakukan pemilik penginapan Mawar,
penginapan Flamboyan, penginapan, Delfika, penginapan Bintang
Laut, penginapan Vita, penginapan Babbu Sallam, dan hotel New
Selecta.
Namun upaya renovasi belum sepenuhnya dapat dilakukan
oleh pemilik homestay Rosmina sehingga sejak awal dibuka hingga saat
ini, usaha akomodasi ini baru menambah beberapa fasilitas guna
memberikan kenyamanan bagi tamu yang menginap, seperti:
mengganti atap yang bocor, pembelian kursi, mengganti kasur di setiap
kamar, serta mengecet seluruh bangunan homestay. Biaya yang
digunakan untuk membeli semua keperluan usaha homestay berasal
dari penghasilan yang diperoleh dari biaya menginap tamu pada usaha
akomodasi yang dijalankan. Berdasarkan penuturan dari pemilik usaha
homestay tersebut bahwa usaha homestay yang sekarang dikelola
olehnya sempat ditutup selama empat tahun karena pengelolaan usaha
yang tidak berjalan dengan baik ketika dikelola oleh adik dari pemilik
usaha homestay tersebut. Dan ketika pengelolaannya telah diambil alih
oleh bapak Ridwan Lakota yang sekarang bertindak sebagai pemilik
sekaligus pengelola, maka dengan segala upaya dan keterbatasan yang
dimiliki ia mulai untuk melakukan perbaikan maupun menambah
fasilitas pada usaha homestay yang dijalankannya sehingga dapat
memberikan kenyamanan bagi tamu yang menginap.
Pengembangan Usaha Akomodasi
Selain fasilitas yang disediakan di setiap kamar pada masingmasing usaha akomodasi yang berada di Banda Neira, beberapa
penginapan juga menyediakan fasilitas lainnya seperti penyediaan jasa
pemandu wisata. Jasa ini disediakan oleh beberapa penginapan seperti
penginapan Bintang Laut dan juga penginapan Delfika. Pemandu
wisata yang disediakan oleh penginapan tersebut merupakan anggota
keluarga dan kerabat dari pelaku bisnis akomodasi yang memiliki latar
belakang pendidikan kepariwisataan. Untuk jasa pemandu wisata yang
disediakan oleh penginapan ini mereka merupakan lulusan dari
73

sekolah pariwisata dan telah kembali ke daerah Banda Neira untuk
menjalankan usaha keluarga yang mereka miliki. Apabila ada tamu
yang membutuhkan jasa pemandu wisata maka pihak penginapan telah
menyiapkan dan untuk pembayaran selama sehari perjalanan
dikenakan biaya sebesar Rp. 200.000,- untuk sepuluh jam perjalanan.
Bagi usaha akomodasi yang tidak menyediakan jasa pemandu wisata,
kebanyakan dari pelaku bisnis tersebut menggunakan masyarakat lokal
yang dapat berbahasa inggris dengan baik dan mengetahui dengan pasti
tentang tempat-tempat yang menjadi tujuan wisata di sekitar daerah
Banda Neira.
Selain jasa pemandu wisata ada juga fasilitas paket wisata yang
disediakan bagi tamu yang berkunjung ke Banda Neira dengan tujuan
untuk berlibur. Namun tidak semua penginapan di daerah tersebut
menyediakan paket wisata bagi wisatawan. Penyediaan paket wisata
hanya tersedia pada penginapan Bintang Laut. Penyediaan paket wisata
yang terdapat pada penginapan ini dilakukan oleh Ray Ang6 dengan
memanfaatkan berbagai potensi objek wisata yang dapat dikunjungi
dan juga dengan berbagai alat-alat yang dimiliki seperti alat untuk
diving dan snorkeling serta boat sehingga melalui penyediaan paket
wisata yang dilakukan oleh penginapan dapat menambah penghasilan
dari usaha akomodasi yang dijalankan.
Paket wisata yang disediakan oleh penginapan tersebut
dikenakan biaya sebesar 3.000.000,- untuk lima hari menginap. Ketika
menggunakan paket wisata pada penginapan ini maka sejak kedatangan
tamu ke daerah Banda Neira pihak penginapan yang akan menjemput
tamu di pelabuhan maupun bandar udara, check-in, biaya kamar, biaya
sarapan pagi, makan siang, snack sore, makan malam, fotografi selama
berkunjung ke objek wisata, penggunaan alat untuk diving dan
snorkeling serta boat yang digunakan selama mengunjungi spot-spot
wisata yang tersebar di sekitar daerah Banda Neira hingga tamu checkout dari penginapan tersebut.

6

Ray Ang merupakan anak dari pemilik usaha penginapan Bintang Laut

74

Pemasaran Usaha Akomodasi
Upaya yang dilakukan oleh para pelaku bisnis ialah dengan
melakukan pemasaran usaha akomodasi yang mereka jalankan. Strategi
pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing pelaku bisnis berbedabeda. Ada yang hanya melakukan pemasaran dalam bentuk dari mulut
ke mulut seperti yang dilakukan oleh beberapa penginapan yaitu
penginapan Mawar, penginapan Rosmina, dan juga penginapan Babu
Sallam. Upaya pemasaran yang dilakukan oleh pelaku bisnis tersebut
dengan cara menyampaikan kepada tamu yang pernah menginap di
tempat mereka agar dapat memberitahukan kepada orang lain yang
akan berkunjung ke Banda Neira untuk dapat menggunakan jasa
penginapan yang mereka miliki. Upaya pemasaran yang dilakukan
dengan cara disampaikan dari mulut ke mulut menurut para pelaku
bisnis adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan dan juga tidak
memerlukan biaya pengeluran.
Selain pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut, upaya
pemasaran lainnya juga yang dilakukan oleh pemilik maupun
pengelola penginapan dengan cara memasarkan penginapan mereka
melalui situs website sehingga setiap orang dapat mengaksesnya dan
dapat mengetahui apa saja yang disiapkan oleh penginapan dan dapat
dinikmati oleh tamu ketika berada di Banda Neira. Upaya pemasaran
seperti ini dilakukan oleh beberapa penginapan seperti penginapan
Bintang Laut, penginapan Delfika, dan hotel New Selecta.

Gambar 4. 6 Website penginapan Bintang Laut.
Sumber foto: Google. Tanggal 10 Oktober 2016.
http://www.bintanglautbanda.com

75

Upaya pemasaran lainnya seperti yang dilakukan oleh
penginapan Vita dengan cara membuat spanduk tentang penginapan
mereka yang dipasang di daerah kota Ambon. Penyiapan kartu nama
penginapan sebagai bentuk pemasaran juga dilakukan oleh beberapa
usaha akomodasi seperti penginapan Flamboyan, penginapan Delfika,
penginapan Bintang Laut, dan hotel New Selecta. Dimana bagi tamu
yang menginap pada usaha akomodasi tersebut akan diberikan kartu
nama penginapan yang disertai dengan nomor telefon penginapan agar
supaya jika tamu tersebut akan berkunjung ke Banda Neira mereka
dapat menghubungi pihak usaha akomodasi melalui telefon agar
supaya dapat menyiapkan kamar yang akan mereka tempati selama
berada di daerah Banda Neira.
Selain itu upaya pemasaran lainnya yang dilakukan oleh
pemilik maupun pengelola usaha akomodasi dengan cara mencari tamu
di pelabuhan dan Bandara. Upaya yang dilakukan dengan cara ketika
ada kapal Pelni, kapal motor cepat dan pesawat yang masuk di Banda
Neira maka pemilik maupun orang kerja dari penginapan tersebut telah
menunggu di ruang tunggu kedatangan dan mencari tamu dengan
membawa papan nama penginapan dan juga brosur penginapan yang
berisikan fasilitas yang disediakan dan juga harga yang ditawarkan oleh
penginapan atau hotel. Seperti yang dilakukan oleh penginapan
Delfika, hotel Selecta, dan penginapan Bintang Laut. Namun tidak
semua penginapan melakukan cara mencari tamu di pelabuhan
maupun bandara karena mereka berpikir bahwa terkadang jumlah
tamu yang datang tidak terlalu banyak dan juga bagi tamu yang telah
datang ke daerah Banda Neira sebelumnya mereka telah memiliki
penginapan dan hotel langganan di daerah tersebut.
Hubungan kerja sama pelaku Usaha Akomodasi dengan
Masyarakat Setempat
Hadirnya pariwisata yang direspon oleh masyarakat di daerah
Banda Neira melalui diversifikasi mata pencaharian pada usaha
akomodasi yang dijalankan oleh pelaku usaha tidak hanya memberikan
manfaat bagi peningkatan ekonomi bagi kehidupan pelaku usaha
akomodasi itu sendiri. Manfaat lainnya yang juga dirasakan oleh
76

masyarakat yang berada di daerah tersebut adalah bagi mereka yang
merupakan pemilik dari berbagai sektor usaha dan penyediaan jasa
yang memiliki hubungan saling membutuhkan dengan para pelaku
usaha akomodasi di daerah Banda Neira.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik
usaha akomodasi yang berada di daerah Banda Neira dikatakan bahwa
pelaku usaha akomodasi melakukan kerja sama dengan masyarakat lain
yang berada di daerah tersebut. Kerja sama yang dilakukan antara
pelaku usaha akomodasi dengan masyarakat lainnya sebagai bentuk
pemenuhan akan kebutuhan oleh pelaku usaha akomodasi dalam
mencukupi keperluan tamu selama menginap pada usaha akomodosi
mereka. Hubungan saling menguntungkan ini seperti yang dilakukan
oleh penginapan Mawar, penginapan Delfika, dan penginapan Bintang
Laut dalam menyediakan konsumsi bagi sarapan pagi tamu. Para
pemilik usaha akomodasi ini biasanya membeli kue dari penjual dan
menyajikannya kepada tamu ya