T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Strategi Pemasaran pada Diva Snack T1 BAB II

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan perusahaan untuk mengenalkan dan

memasarkan produk ke pasar sehingga dapat dikenali dan konsumen bersedia
untuk membeli atau menggunakan.
“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya
individu dan keompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptkan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dan pihak lain”1
Menurut Assauri pemasaran adalah “kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keiingin melalui proses
pertukaran”2
“Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi
yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran
yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
pencipataan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga

barang, jasa, dan gagasan”3
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, yang dimaksud dengan strategi
pemasaran dalam penelitian ini adalah sebuah kegiatan yang dilakukan
perusahaandalam rangka mengenalkan barang dan jasa kepada pasar sebagai

1

Philip Kotler & Gary Amstring. 2010. Principles of Marketing. Tenth Edition.
Pearson Prentice Hall. New Jersey. Hal. 260.
2
Sofjian Assauri. Op.cit. Hal. 5.
3
McLeod,R. Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Prenhallindo. Jakarta. Hal. 449.

upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. hingga konsumen
merasa tertarik untuk menggunkan produk tersebut.
2.2.

Pengertian Strategi
Menurut Chandler. ”strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan


perusahan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut, sera prioritas alokasi sumber daya.”4
Tujuan dengan adanya perencanaan strategi dari perusahaan adalah
untuk mampu mengantisipasi persaingan dan kondisi lingkungan eksternal
dengan memanfaatkan segala sumber daya perusahaan.
“strategi merupakan tindakan yang bersifat incremenral (senantiasa
meningkat) dan tersu menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan”.5
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, yang dimaksud strategi dalam
penelitian ini adalah tindakan dari perusahaan dalam rangka bersaing untuk
memasarkan barang dan jasa dengan memanfaatkan kondisi internal dan
eksternal perusahaan, strategi bersifat dinamis menyesuaikan setiap perubahan
yang ada dan dilakukan secara berkelanjutan.

2.3.

Strategi Pemasaran
4


Chandler. Konsep Strategi, dalam. Fredi Rangkuti.2000. Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 3.
5
Hamel dan Prahalad. Konsep Strategi, dalam. Fredi Rangkuti. 2000. Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis.PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 4.

Menurut Kotler, “strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana
unit bisnis berharapa untuk mencapai tujuan pemasarannya.”6
“Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,
kebijkan dan aturan yang member arah kepad usaha – usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing –
masing tingkat dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan
keadaann persaingan yang selalu berubah”.7
Dalam strategi pemasaran terdapat empat strategi utama yang
mengkombinasikan produk, harga, distribusi, dan promosi atau yang
biasa dikenal dengan bauran pemasaran.
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kesuatu pasar.
Produk merupakan hasil perwujudan dari upaya perusahaan untuk dapat

menyediakan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Menurut
Taufiq Amir,“produk adalah apa saja, yang dapat ditawarkan kepada pasar
agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan mereka”. 8

Pendapat yang hampir serupa dikemukakan oleh Fandy Tjiptono menurutnya,
“produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
Philip Kotler. 2008. Prinsip – prinsip Pemasaran. Terjemahan. Bob Sadra. Jilid I
Edisi Kedua Belas. Erlangga. Jakarta. Hal. 6.
7
Sofjian Assauri. 2009. Op.cit. Hal. 168.
8
Taufiq M. Amir. 2005. Dinamika Pemasaran. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. Hal. 8.
6

dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan”9
Berdasar hal tersebut, diketahui bahwa produk yang dapat berupa barang dan

atau jasa tersebut merupakan ujung tombak perusahaan dalam mendapatkan
tempat di pasar. Produk sendiri dapat diklasifikasikan atas berbagai macam
sudut pandang. Berdasar daya tahan atau berwujud tidaknya, produk dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu :
“a.

Barang tidak tahan lama (nondurable
Goods)Barang tidak tahan lama adalah barang
berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam
satu atau beberapa kali pemakaian.

b.

Barang tahan lama (durableGoods)Barang
tahan lama merupakan barang berwujud yang
biasanya bisa bertahan lama dengan banyak
pemakaian.

c.


Jasa (sevices)Jasa merupakan aktivitas, manfaat
atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.”10

2. Harga
Harga merupakan satu – satunya elemen dalam bauran pemasaran yang
dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Menurut Saladin “harga
adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau
jasa”.11Harga sendiri merupakan nominal yang harus dikeluarkan konsumen
untuk mendapatakan barang atau jasa yang diinginkan. Penentuan harga bagi
suatu produk sangatlah penting karena dapat berpengaruh terhadapa produk
tersebut.
9

Fandy Tjiptono.1995.Strategi Pemasara., Andi Offset. Yogyakarta. Hal. 76.
Fandy Tjiptono.Ibid.Hal. 78.
11
Djaslim Saladin. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur – unsur Pemasaran. Linda
Karya. Bandung. Hal. 95.
10


A. Faktor Penentuan Harga
Sebelum menentukan harga produk dipasar perlu dipertimbangkan
faktor utama jenis biaya yang akan menetukan batasan harga. Ada bebrapa
hal yang layak diperhatikan dalam mempertimbangkan faktor penentuan
harga, yaitu:
“1. Biaya bahan baku (material raw)dan suplainya.
Biaya ini menjadi biaya utama dalam penetuan harga jual
produk.
2. Biaya overhead.
Biaya overhead menjadi faktor penting yang bisa dianalisa
dalam penentuan struktur harga. Contohnya adalah biaya
administrasi, biaya pengiriman, biaya alat tulis kantor,
biaya sewa kantor, biaya telepon, biaya listrik, dan lainlain.
3. Biaya tenaga kerja (labor cost).
Biaya ini merupakan biaya tenaga kerja dalam
memproduksi barang jadi selama proses produksi dan
biaya tenaga kerja yang bekerja dikantor. Contohnya
adalah biaya gaji pegawai, uang lembur, insentif dan lainlain.”12
B. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Adrian Payne yang dikutip dari Rambar Lupiyoadi tujuan-tujuan

dari penentuan harga, antara lain:
1. Bertahan, tujuan penentuan harga perusahaan yang dilakukan untuk
bertahan demi kelangsungan hidup perusahaan.
2. Memaksimalkan laba, memaksimalkan laba dalam periode tertentu
3. Prestise, yaitu untuk memposisikan jasa perusahaan tersebut sebagai
jasa eksklusif

12

Hendro.2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk
Mengenal, Memahami, Dan Memasuki Dunia Bisnis. Erlangga. Jakarta. Hal. 390.

4. ROI, tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian tingkat
pengembalian investasi yang di inginkam.”13

3. Saluran Distribusi
Distribusi secara sederhana adalah kegiatan menyalurkan barang dan
atau jasa dari produsen hingga ke konsumen. Peran distribusi tidak kalah
penting dengan yang lainnya sebab,produk dengan kualitas baik, harga
terjangkau, dan dibutuhkan pasar tidak dapat bertahan lama apabila tidak

dapat tersalurkan dengan baik. Hal ini tentu akan mempengaruhi pola
konsumsi konsumen dengan beralih ke produk yang lain. Menurut Saiman
Leonardus”strategi tempat dan distribusi adalah cara perusahaan
menyalurkan produk dari tempatnya ke tangan konsumen akhir secara
efisien dan efektif, sehingga tidak mengganggu stretegi harga.”14
Penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen sendiri memiliki
beberapa

tingkatan

yang

umumnya

digunakan

oleh

perusahaan.


Perusahaan harus bisa menentukan tingkatan distribusi yang sesuai dengan
kebutuhannya. Tingkatan-tingkatan ditribusi suatu produk yang sering
dilakukan oleh perusahaan menurut Saiman Leonardus yakni,
“1.
1.
2.
3.

Produsen → konsumen
Produsen → pengecer → konsumen
Produsen → agen tunggal → pengecer → konsumen
Produsen → agen → sub-agen → pengecer → konsumen

13

Rambat Lupiyoadi, 2013. Manajemen Pemasaran Jasa :Berbasis Kompetensi, Salemba
Empat. Jakarta. Hal. 138
14

Saiman Leonardus. 2009.Kewirausahaan Teori, Praktik, Dan Kasus-Kasus.

Salemba Empat. Jakarta. Hal. 137.

4. Produsen → agen → sub-agen → grosir → pengecer →

konsumen.”15

4.

Promosi
Setelah berhasil menciptakan produk yang sesuai yang dibutuhkan

pasar, lalu menetapkan harga yang terjangkau oleh pasar sasaran,
menyalurkan atau menempatkannnya pada pasar yang mudah terjangkau
oleh konsumen, langkah selanjutnya adalah berusaha secara berkelanjutan
untuk melakukan promosi. Menurut Fandy Tjiptono “promosi merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran untuk
memberikan infromasi mengenai adanya produk.”16Promosi merupakan
kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mengenalkan produk kepada
khalayak ramai dengan tujuan agar dapat diterima di pasar, konsumen
tertarik untuk membeli dan pada akhirnya loyal terhadap produk tersebut.
1. Menunjukkan ketidaktahuan konsumen.
2. Menyatakan keberadaan dan kespesifikasian
barang.
3. Sebagai proses edukasi untuk meningkatkan
standad living dari konsumen (masyarakat).
4. Menumbuhkan imaginasi konsumen.
5. Menambah daya guna produk.
6. Untuk mencapai harga/nilai yang lebih tinggi.
7. Menimbulkan primary demand yang mengarah
kepada selective demand (reference group).

15
16

219.

Saiman Leonardus.Ibid. Hal. 219.
Fandy Tjiptono. 2008.Strategi Pemasaran : Edisi ketiga. Andi Offset. Yogyakarta. Hal.

8. Mendekatkan produsen dengan pembeli dan atau
konsumennya.”17
Mengingat tujuan promosi adalah untuk mengenalkan, mengingatkan akan
produk dan perusahaan yang bersangkutan serta dengan harapan bersedia
membeli dan akhirnya loyal terhadap produk tersebut, terdapat berbagai
macam cara yang dapat dilakukan dalam menjalankan promosi. Salah satunya
adalah sesuai dengan pendapat Saiman Leonardus, terdapat empat macam
sarana promosi yang dapat dipakai yakni
“1.

2.

Periklanan (advertising). Iklan dapat dipasang
diberbagai media seperti :
a. Pemasangan billboard dijalan,tempat atau
lokasi yang strategis.
b. Pencetakkan brosur yang ditempet atau
disebarkan disetiap pusat pembelanjaan
atau tempat-tempat strategis.
c. Pemasangan spanduk atau umbul-umbul
dijalan, tempat atau lokasi yang dianggap
strategis.
d. Pemasangan iklan melalui media cetak
seperti koran, majalah-majalah, buku dan
lain sebagainya.
e. Pemasangan iklan melalui media elektronik
seperti internet, radio, televisi, film dan
sebagainya.
f.
Promosi penjualan (sales promotion). Tujuannya
untuk meningkatkan penjualan atau peningkatan
jumlah pelanggan. Promosi ini dilakukan untuk
menarik pelanggan agar membeli setiap produk atau
jasa yang ditawarkan agar pelanggan tertarik untuk
membeli, maka harus dibuat semenarik mungkin.

3. Publisitas (publicity) merupakan kegiatan untuk
memancing pelanggan melalui kegiatan, seperti
pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya, melalui

17

Kusjadi. 2009. Esensi Pemasaran Suatu Pegangan Teori dan Praktek.Widya Sari Press.
Salatiga.Hal. 149.

kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pamor
perusahaan dimata para konsumennya.
4.

2.4.

Penjualan pribadi (personal selling). Penjualan
produk yang dilakukan secara langsung oleh
salesman dan atau salesgirl dengan cara door to
door dari pitu ke pintu.”18

Penjualan

2.4.1. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan usaha perusahaan dalam menyampaikan barang
atau jasa yang telah di produksi agar dapat sampai ke tangan konsumen yang
membutuhkan dengan harapan dapat memperoleh laba dari kegiatan tersebut.
Menurut

Rudianto

penjualan

merupakan

“sebuah

aktivitas

yang

mengakibatkan arus barang keluar perusahaan sehingga perusahaan
memperoleh penerimaan uang dari pelanggan.”19
2.4.2. Konsep Penjualan
Hasil dari penjualan diukur dari sedikit banyaknya barang atau jasa
yang terjual ke konsumen. Menurut

M. Suyanto “konsep penjualan

menyatakan bahwa konsumen akan memblei produk ke perusahaan jika
perusahaan melakukan promosi dan penjualan yang menonjol.”20
“orientasi manajemen yang menganggap konsumen akan
melakukan atau tidak melakukan pembelian produk – produk
18

Saiman Leonardus, Op.cit, hal. 230.
Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Erlangga. Jakarta. Hal. 104.
20
M. Suyanto. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Andi Oaffset.
Yogyakarta. Hal. 29.
19

perusahaan didasarkan atas pertimbangan usaha – usaha nyata
yang dilakukan untuk menggugah atau mendorong minat akan
produk tersebut.”
Yang secara implicit terkandung dalam pandangan konsep ini
adalah :
1. Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak
melakukan pembelian produk yang tidak penting.
2. Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak
melalui berbagai peralatan atau usaha – usaha yang mendorong
pembelian.
3. Tugas organisasi adalah untuk mengorganisasi bagian yang
sangat berorientasi pada penjualan sebagi kunci untuk menarik
dan mempertahankan pelanggan.”21

2.5.

Volume Penjualan
Pada setiap perusahaan, pasti menargetkan untuk mendapatkan laba

yang maksimal dari hasil penjualan produknya. Hal tersebut tentu agar
keberlangsungan atau eksistensi perusahaan akan terus berlanjut. Realisasi hal
tersebut salah satunya melalui volume penjualan produk perusahaan.“volume
penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan”.22Menurut
Schiffan volume penjualan adalah “tingkat penjualan yang diperoleh
perusahaan dalam periode tertentu dalan satuan (unit/total/rupiah)”.23
Dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, kenaikan
volume penjualan merupakan ukuruan dari efisiensi dari proses tersebut,
21

Hal. 29.

Danang Sunyoto. 2013. Dasar – dasar ManajemenPemasaran. CAPS .Yogyakarta.

Basu Swatha. 2007. Azas – azas Marketing. Liberty. Yogyakarta. Hal. 17.
Ervin Reynaldi. (2013). Pengaruh Biaya Promosi dan Harga Jual TerhadapVolume
Penjualan CV. Fortuna Motor Tasikmalaya. Skripsi.(journal.unsil.ac.id/download.php?id=3134,
diakses 20 Januari 2014).
22

23

meskipun tidak selalu dapat dipastikan bahwa dengan kenaikan volume
penjualan secara otomatis berarti laba turut mengalami kenaikan. Hal tersebut
dapat dipengaruhi dari berbagi hal baik dari internal maupun eksterna;l
perusahaan. Berarti, volume penjualan adalah jumlah satuan dari kegiatan
penjualan barang atau jasa yang dilakukan perusahaan dalam periode tertentu.
Agar volume penjualan yang ditargetkan dapat tercapai, terdapat
faktor – faktor yang turut mempengaruhi antar lain :
“1.

Harga jual
Faktor harga jual merupakan hal – hal yang sangat
penting dan mempengaruhi penjualan atas barang
atau jasa yang dihasilkan. Apakah barang atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dijangkau
oleh perusahaan dapat dijangkau oleh konsumen.

2.

Produk
Produk salah satu faktor yang memperngaruhi tingkat
volume penjualan sebagai barang atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan apakah sesuai dengan
tingkat kebutuhan para konsumen.

3.

Biaya promosi
Biaya promosi adalah aktivitas – aktivitas sebuah
perusahaan yang dirancang untuk memberikan
informasi – informasi membujuk pihak lain tentang
perusahaan yang bersangkutan dan barang – barang
serta jasa – jasa yang ditawarkan.

4.

Saluran distribusi
Merupakan aktivitas perusahaan untuk menyampaikan
dana menyalurkan barang yang ditawarkan oleh
perusahaan yang diujinya.

5.

Mutu
Mutu dan kualitas barang merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi volume penjualan. Dengan mutu

yang baik maka konsumen akan tetap loyal terhadap
produk dari perusahaan tersebut, begitu pula
sebaliknya apabila mutu produk yang ditawarkan tidak
bagus maka konsumen akan berpaling ke produk
lain.24

2.6.

Kerangka Dasar Penelitian
Persaingan dalam dunia usaha selalu bersifat dinamis, selalu berubah

dalam waktu tertentu. Hal tersebut perlu disadari dan diperhatikan oleh
perusahaan agar dapat tetap bersaing dengan kompetitor yang ada. Perusahaan
perlu membuat perencanaan- perencanaan yang matang dalam setiap kebijakan
yang diambil. Diva Snack merupakan salah satu pelaku usaha dalam bisnis
snack atau makanan ringan. Diva Snack mencoba menerapkan strategi
pemasaran

guna

mendongkrak

penjualan

setiap

produknya

dengan

memanfaatkan bauran pemasaran yang didalamnya terdapat poin yakni,
produk, harga, distribusi, dan promosi. Sampai saat ini Diva Snack memiliki
beberapa produk seperti keripik gembus, keripik tempe, keripik pisang, keripik
bayam, keripik talas. Harga yang diterapkan setiap produk berbeda satu sama
lainnya, bergantung dengan ongkos produksi dari barang itu sendiri serta harga
dari kompetitor untuk setiap produk yang sama dengan milik Diva Snack. Saat
ini, produk Diva Snack sendiri telah menyebar diberbagai toko yang ada di
beberapa daerah yang ada di sekitar tempat produksi.

Hakim Simanjutak. 2013. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan.
http:/pubon.blogspot.com/2013/02/faktor-faktor-yang mempengarui-volume.html. Diunduh
pada tanggal 20 Januari 217.
24

DIVA SNACK

STRATEGI PEMASARAN

PRODUK

HARGA

DISTRIBUSI

PROMOSI

KEPUASAN PELANGGAN

Gambar 2.1. Kerangka Dasar Penelitian

2.7.

Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai strategi pemasaran telah banyak dilakukan,

salah satunya merupakan hasil dari Ariska Putri Mayasari dengan judul Strategi
Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan TIKI Jl. Wahid Hasim No.
16 E salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi apa yang

diterapkan TIKI Salatiga serta faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan
turunnya volume omset penjualan TIKI Salatiga. Hasil dari penelitin tersebut
adalah strategi pemasaran yang diterapakn oleh TIKI Jl Wahid Hasyim No. 16 E
Salatiga adalah strategi produk dan promosi. Strategi produk meliputi strategi
pengembangan

produk

yaitu

pelayanan

ONS,

TDS,SDS,

REGULAR,

ECONOMIC. Sedangkan strategi promosi yang diterapkan TIKI adalah strategi
pemasangan spanduk dan kerja sama mendirikan agen. Faktor- faktor yang
mengakibatkan turunnya omset penjualan TIKINDO dalam penelitian ini adalah
servis terhadap konsumen. Pelayanan yang kurang memuaskan konsuen akan
mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen. Sehingga dari keempat faktorfaktor yang mempengaruhi turunnya omset penjualan diantaranya faktor kualitas
pelayanan, selera konsumen, persaingan menurunkan harga jual, faktor servis
terhadap konsumenlah yang paling mempengaruhi turunnya omset penjualan
TIKINDO. Dari hasil penelitian penurunan omset penjualan TIKINDO pada
bulan Agustus 2013 terjadi dikarenakan memurunnya intensitas pelayanan
terhadap konsumen, dikarenakan bertepatan dengan hari raya idul fitri aktifitas
pengirimanb berlangsung lama, kemacetan juga mengakibatkan hambatan
pengiriman, banyaknya gerai yang tidak beroperasi juga mempengaruhi omset
penjualan TIKI.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22