T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Quality of Service Jaringan Menggunakan Algoritma Per Connection Queue T1 Full text

Quality Of Service Jaringan Menggunakan Algoritma Per
Connection Queue
Artikel Ilmiah
Diajukan Kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :
Arfandi Herlan Peluru(672014718)
Indrastanti R. Widiasari, M.T.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016

i

1. Pendahuluan
Penerapan teknologi internet memiliki standar layanan atau Quality of
Service (QoS).QoS merupakan kemampuan sebuah jaringan untuk

meyediakan layanan traffic untuk dilewati setiap paket data dalam jaringan
tertentu kepada pengguna.Standar layanan QoS diukur dengan menggunakan
beberapa parameter seperti throughput, packet loss, delay, dan jitter.QoS
dalam suatu jaringan komputer juga diperlukan untuk menangani congestion
yang sering terjadi dalam jaringan [1].Congestion dalam jaringan dapat
terjadi apabila data yang dikirimkan adalah lebih besar dari kapasitas media
yang tersedia dalam jaringan, atau dengan kata lain, congestion dapat terjadi
jika bandwidth yang tersedia tidak cukup untuk mengalirkan paket-paket
yang dibutuhkan user. Selain dari pada itu, terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya congestion diantaranya, kecepatan pada input
interface lebih besar dari output interface, kombinasi dari beberapa jenis
traffic yang masuk dari beberapa input interface, serta kemampuan yang
rendah dari switch dan CPU router untuk memproses paket dan mengola tabel
forwarding.
Selain dari beberapa faktor tersebut, faktor banyaknya pengguna
dalam suatu jaringan juga mengakibatkan masalah terkait ketersediaan dan
kualitas jaringan LAN maupun WLAN yang disediakan oleh jaringan.Pada
beberapa kasus jaringan komputer, banyaknya jumlah pengguna serta
pembagian bandwidth yang tidak merata dapat mengakibatkan jaringan tidak
dapat diakses oleh pengguna.Algoritmya Per Connection Queue (PCQ)

merupakan salah satu teknologi manajemen bandwidthyang dapat digunakan
pada jaringan dengan jumlah pengguna yang banyak dan dinamis.
Penggunaan teknologi PCQ pada jaringan dengan jumlah pengguna
yang statis memungkinan setiap pengguna dalam suatu jaringan memiliki
bandwidth yang merata dalam mengakses internet sehingga dapat
meningkatkan kualitas layanan jaringan atau QOS.Berdasarkan permasalah
tersebut maka ingin dilakukan penelitian dengan mengimplementasikan
algoritma PCQ dengan judul penelitian yang diajukan adalah Quality of
Service Jaringan Menggunakan Algoritma Per Connection Queue.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian yang dilakukan oleh Saniya, Priyono, dan Ambarwati dimana
pada penelitian tersebut dilakukan pengaturan bandwidth menggunakan
metode Hierarchial Tocken Bucket (HTB) guna mendukung kebutuhan
layanan jaringan, dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat
perbedaan nilai parameter QoS pada jaringan setelah menerapkan metode
Hierarchial Tocken Bucket [2].Penelitian terdahulu lainnya yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Wilmadi yang
mengkaji tentang analisis management bandwith dengan metode Per
Connection Queue (PCQ) dan metode Hierarchial Token Bucket (HTB),

hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa metode PCQ memiliki nilai
1

throughput 783,3 kbps dan packet loss 1,5% sedangkan HTB memiliki nilai
throughput 792,6 kbps dan packet loss 0%[3].Perbedaan penelitian yang
dilakukan dengan penelitan terdahulu adalah pada penelitian dilakukan
analisa QoS pada jaringan yang menggunakan metode Per Connection
Queue guna mendukung kebutuhan jaringan berdasarkan empat parameter
yaitu throughput, jitter, delay dan packet loss.
Quality of Service (QoS)dapat didefenisikan sebagai pengukuran
tentang kualitas jaringan sebagai karakteristik dan sifat suatu layanan.QoS
juga dapat didefinisikan sebagai efek kolektif dari kinerja layanan yang
menentukan derajat kepuasan seseorang pengguna terhadapa suatu layanan
[1].Definisi lain yang tentang QoS adalah kemampuan suatu elemen
jaringan seperti aplikasi jaringan, host, ataurouter untuk memiliki tingkatan
jaminan bahwa elemen jaringan tersebut dapat memenuhi kebutuhan suatu
layanan [4].
Parameter QoS merupakan parameter yang digunakan untuk
mengukur kualitas layanan suatu jaringan komputer. Beberapa parameter
yang digunakan antara lain, bandwidthyang dapat diartikan sebagai luas atau

lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh signal dalam medium
transmisi. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Dalam jaringan
komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk
kecepatan pengiriman data yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari satu
titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu dengan satuan bps (bits per
second), throughputyang merupakan jumlah total kedatangan paket yang
sukses yang diamati pada titik tujuan selama interval waktu tertentu dibagi
oleh durasi interval waktu tersebut. Throughput adalah kemampuan jaringan
dalam mengirimkan data yang sering dikaitkan dengan bandwidth, untuk
menghitung throughtputdapat digunakan Persamaan 1.
=

(1)

Parameter selanjutnya yang digunkana dalam menghiutng QoS adalah Jitter,
Jitterdapat didefinisikan sebagai perubahan latency pada periode tertentu,
dengan kata lain, jitter dapat didefinisikan sebagai gangguan pada
komunikasi digital maupun analog yang disebabkan perubahan sinyal
karena referensi posisi waktu.Jitter dapat menyebabkan hilangnya data,
terutama pada pengiriman data dengan kecepatan tinggi. Untuk menghitung

jitter dapat digunakan Persamaan 2.
=

(2)

Parameter lainnya yang digunakan adalah delay, delaymerupakan waktu
yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari source ke

2

destination.Delay
elay dapat dipengaruhi oleh jarak, media
dia jaringan, dan
kongesti.
Total var
variasi delay diperoleh dari Persamaan 3.
Total varia
variasi delay = Delay – Rata-rata Delay

(3)


Peningkat
erlukan berbagai
katan nilai QoS dalam suatu jaringan memer
teknik atau te
satu teknik atau
teknologi manajemen bandwidth.Salah sat
teknologi mana
unakan adalah Per
anajemen bandwidth yang dapat digunaka
Connection Que
Q da
dapat digunakan
ueuing atau PCQ.Penggunaan algoritma PCQ
secara bersama
mangle berfungsi
ma-sama dengan firewall mangle.Firewall mangl
sebagai pember
suatu koneksi dan
beri tanda pada setiap paket data maupun sua

merupakan sala
[5]. Penggunaan
salah satu fitur yang terdapat pada mikrotik[5
firewall mangl
sumber (source
angle dapat dilakukan berdasarkan alamat sum
address) atauu aalamat tujuan (destination address), pengg
ggunaan marking
packet dari firew
ompokan IP dalam
irewall mangle dapat mempermudah pengelom
jaringan. Selanjut
digunakan sebagai
njutnya Per Connection Queuing atau PCQ dig
metode queue
yang tidak dapat
ue pada jaringan dengan jumlah client yan
diperkirakan jum
dari metode SFQ
jumlahnya. PCQ merupakan penyempurnaann da

(Stochastic Fai
ni adalah dengan
Fairness Queuing), cara kerja metode ini
membuat beber
ri algoritma PCQ
berapa sub-stream. Beberapa kelebihan dari
adalah kebebasa
asan dalam menentukan parameter yang meenjadi classifier.
Parameter yang
er adalah sourceang dapat dipilih untuk menjadi classifier
address, destinat
-port.
ination-address, source-port dan destination-port

Gambar 1Cara Kerja PCQ [5].

Gambarr 1 merupakan cara kerja PCQ dimana classi
assifier yang akan
digunakan sepe
address, source-port,

seperti source-address, destination-address
destination-port
port. Setelah melewati bagian classifier,, terlihat bahwa
sekumpulan pake
umlah sub stream
paket akan menjadi beberapa sub stream. Jum
dapat dibatasi
n. Te
Terlihat pula pada
si de
dengan menggunakan parameter tambahan.
gambar bahwaa jumlah sub-stream bisa mencapai jumlah
lah n sub-stream.
3

Setelah terpisah
sah menjadi beberapa sub-stream, maka padaa sub-streamakan
diterapkan metod
etode queue FIFO. PCQ juga dapat melakukann pe
pembatasan rate

(kecepatan) pada setiap sub-stream yang merupakan kerja
ja ut
utama dari PCQ
menyeimbangka
gkan traffic dengan membuat sub-stream
am untuk setiap
client.Sesaat se
sebelum keluar dari PCQ, keseluruhan sub-streamakan
disatukan kemba
bali, terlihat sebagai kotak FIFO Total. Pada
da sa
saat keseluruhan
sub-stream terse
ersebut disatukan kembali, PCQ akan kemba
bali menerapkan
metode queue
ue F
FIFO kepada keseluruhan sub-stream yang tel
telah digabungkan
kembali.


3. Metode Penelitian
tian
gkah-langkah yang
Modell pe
penelitian merupakan tahapan atau langkah
penelitian. Model
dilakukan dalam
lam penelitian untuk menjawab persoalan pe
ang terdiri dari 6
penelitian yang
ng digunakan ini adalah model penelitian yang
anning, intervention
tahapan peneliti
litian yaitu entrance, diagnosis, action planni
(action taking),
ng), eevaluating, dan learning.

Gambar 2Langkah-langkah Penelitian

pan penelitian yang
Gambarr 22merupakan metode penelitian atau tahapan
tode atau tahapan
dilakukan guna
una menjawab permasalahan penelitian. Metode
4

penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode action research
yang terdiri dari 5 tahapan yaitu diagnosing, action planning, action taking,
evaluating, danlearnig.
1) Diagnosing
Melakukan diagnosa dapat dilakukan dengan cara login atau
masuk kedalam jaringan internet. Diagnosa dilakukan dengan
menggunakan tools untuk dilakukan pengamatan.
2) Action Planning
Tahapan action planning merupakan tahapan rencana tindakan
dengan melakukan konfigurasi pada tools yang digunakan yaitu
mikrotik.
3) Action Taking
Tahapan action taking merupakan tahapan melakukan tindakan
implementasi algoritma per connection queue pada jaringan.
4) Evaluating
Tahapan evaluating merupakan tahapan lanjutan dari hasil
tindakan pada tahapan sebelumnya akan dianalisa dengan
menghitung besarnya bandwidth yang terdapat pada komputer
client sebelum implementasi PCQ dan sesudah implementasi
PCQ.
5) Learning
Tahapan terakhir dalam penelitian adalah learning atau analisa
yang dilakukan pada tahap sebelumnya akan dilakukan penarikan
kesimpulan tentang Quality of Services menggunakan algoritma
PCQ pada jaringan secara tertulis dalam laporan penelitian.
4. Hasil dan Pembahasan
Topologi jaringan merupakan salah satu teknik untuk menghubungkan
komputer yang satu dengan komputer yang lainnya, dimana penggunaan
topologi jaringan didasarkan pada biaya, kecepatan akses data, ukuran maupun
tingkat konektivitas.Penelitian dilakukan pada jaringan yang terdiri 20
client.Perancangan topologi jaringan dengan menggunakan algoritma Per
Connection Queueadalah sebagai berikut.

5

Gambar 3Topologi Jaringan

Gambarr 3 adalah topologi yang digunakan dal
dalam melakukan
implementasi algor
lgoritma per connection queue.Pada jaringan
gan menggunakan
mikrotik routerr ya
yang menghubungkan ISP dengan jaringann loka
lokal yang terdiri
dari 20 client.Ada
dapun sistem operasi yang digunakan olehh kom
komputer client
dalam penelitiann ini adalah sistem operasi Windows.
Konfigura
urasi awal dilakukan pada Firewall Manglee yyang merupakan
teknologi untuk
untukpacket marking atau memberi tanda terhad
hadap paket-paket
yang masuk ke dalam router baik yang menuju atau bera
berasal dari router.
Dengan adanyaa label atau marking pada paket-paket data
ta dalam jaringan
maka akan mempe
mpermudah Router OS untuk mengenali dann m
mengelola paketpaket data.

Gambar 4Penentuan Chain

Penentuan
enentukan posisi
uan parameter chain dilakukan untuk mene
konfigurasi marking
dalam penelitian
rking paket.Konfigurasi chain yang digunakann da
adalah forward dim
dimana paket yang ditandai adalah paket yangg melewati router
dan bukan untuk
uk pa
paket yang menuju router. Implementasi dila
dilanjutkan dengan
menentukan action
tion pada firewall Mangle.

Gambar 5Action Firewall Mangle

Action fire
firewall Mangle yang digunakan dalam penel
nelitian ini adalah
on. Action mark connection digunakan untukk me
mark connection.
menjaga keutuhan
paket data yangg di
dimarking sehingga tidak terdapat paket dat
data yang tidak di
marking.
6

Gambar 6Implementasi PCQ Download

Gambarr 6 merupakan implementasi algoritma PCQ ya
yang telah dibuat
sebelumnya pada
nama PCQ yang
da interface mikrotik. Pada gambar terlihatt na
digunakan adalah
nterface eth3 yang
ah queue1, parent yang digunakan adalah inte
merupakan jaringa
digunakan adalah
ringan lokal, Packet Marks yang diguna
MakJar_Paket ya
Queue Type yang
yang telah di tentukan sebelumnya, dan Qu
digunakan adalah
sebelumnya.
ah pcq-download yang telah dikonfigurasikann se

Gambar 7Implementasi PCQ Upload

7

Gambar 7 merupakan implementasi algoritma PCQ yang telah dibuat
sebelumnya pada interface mikrotik. Pada gambar terlihat nama PCQ yang
digunakan adalah queue2, parent yang digunakan adalah interface eth1 yang
merupakan jaringan gateway, Packet Marks yang digunakan adalah
MakJar_Paket yang telah di tentukan sebelumnya, dan Queue Type yang
digunakan adalah pcq-upload yang telah dikonfigurasikan sebelumnya.
Quality of Service menggunakan algoritma Per Connection Queue
(PCQ) digunakan untuk membagi bandwidth secara merata kepada setiap
client yang berada dalam jaringan. Sebelum dilakukan implementasi PCQ
pada jaringan, setiap client mendapatkan alokasi bandwidth secara tidak
merata, hal tersebut dapat dilihat dari grafik pada Gambar 8.

Gambar 8TrafikDownload Sebelum PCQ

Gambar 8 merupakan trafik jaringan yang melewati interface ethernet
komputer client yang dicapture menggunakan windows ethernet tools.
Berdasarkan grafik terlihat bahwa trafik jaringan atau bandwidth yang
diperoleh client terjadi secara fluktuatif atau tidak merata pada semua client
yang berada pada jaringan, dari grafik terlihat bahwa bandwidth maksimal
yang diperoleh untuk masing-masing client adalah 22.0 Mbps pada komputer
dengan alamat IP 192.168.30.31 dan 21.7 Mbps untuk client dengan alamat IP
192.168.30.10, sedangkan bandwidth minimal yang diperoleh untuk masingmasing client adalah 29 Kbps untuk client dengan alamat 192.168.30.31 dan
31 Kbps untuk client 192.168.30.10. Trafik bandwidth secara keseluruhan dari
setiap client sesudah diimplementasikan algoritma pada jaringan dapat dilihat
pada Gambar 9.

8

Gambar 9TrafikDownload Sesudah PCQ

Gambar 9 merupakan trafik jaringan yang melewati
ti interfaceethernet
komputer client yang
ang dicapture menggunakan windows ethernet tool
ools. Grafik tersebut

juga menunjukan
ukan bahwa trafik jaringan atau bandwidth yangg diperoleh client
terjadi secara konst
konstan atau merata pada semua client yan
yang berada pada
jaringan, dari graf
rafik terlihat bahwa bandwidth maksimal yang
ng diperoleh untuk
masing-masing cclient adalah 1 Mbps pada komputer den
dengan alamat IP
192.168.30.31 da
dan 1 Mbps untuk client dengan alamat IP 192.168.30.10,
sedangkan bandw
bandwidth minimal yang diperoleh untuk masi
asing-masing client
adalah 1 Mbps untuk client dengan alamat 192.168.30.31 dan 1 Mbps untk client
192.168.30.10

Gambar 10Capture Paket Data Client

Gambar 10 merupakan paket data yang dicapture
ure menggunakan
komputer client. Perhitungan throughput
hroughput di
dilakukan untuk
Wireshark padaa kom
lah total kedatangan paket yang sukses yan
ang diamati pada
mengetahui jumla
tujuan selama inte
nterval waktu tertentu. Hasil dari pengamatann ni
nilai throughput
pada komputer cli
client dapat dilihat pada tabel berikut.

9

Tabel 1Nilai Throughput

IP ADDRESS
192.168.30.10
192.168.30.11
192.168.30.12
192.168.30.13
192.168.30.14
192.168.30.15
192.168.30.16
192.168.30.17
192.168.30.18
192.168.30.19
192.168.30.20
192.168.30.21
192.168.30.22
192.168.30.23
192.168.30.24
192.168.30.25
192.168.30.26
192.168.30.27
192.168.30.28
192.168.30.31
Rata-Rata

THROUGHPUT
Sebelum Setelah PCQ
PCQ (%)
(%)
55.03
100
47.64
100
50.39
100
27.19
100
36.09
100
17.31
100
14.13
100
46.46
100
19.43
100
18.68
100
45.48
100
10.65
100
30.89
100
32.54
100
9.77
100
47.58
100
19.03
100
46.39
100
45.94
100
18.68
100
33.39
100 %

Tabel 1 menjelaskan rata-rata nilai throughput pada jaringan sebelum
diimplementasikan PCQ dan setelah diimplementasikan PCQ. Rata-rata
persentase throughput sebelum diimplementasikan PCQ adalah 33.39 % dan
rata-rata persentase setelah implementasi PCQ adalah 100 %. Sehingga dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai keseluruhan throughput
pada jaringan dengan implementasi PCQ adalah lebih baik dari jaringan yang
tidak adanya PCQ. Sebagaimana didefinisikan bahwa nilai throughput
merupakan bandwidth aktual yang diukur dalam transmisi data, fluktuasi atau
ketidakstabilan nilai throughput dalam suatu jaringan dapat disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain jumlah pengguna dan tipe data yang ditransfer
melalui jaringan. Tanpa adanya pengaturan besar bandwidth yang dapat
digunakan oleh masing-masing host maka setiap host akan mendapatkan
besar bandwidth yang berbeda setiap saat sehingga berpengaruh secara
langsung terhadap nilai throughtput ( real time bandwidth). Nilai tersebut
akan sangat berbeda ketika dilakukan implementasi PCQ yang membagi
besar bandwidth kepada setiap host berdasarkan jumlah host yang terdapat
dalam jaringan. Adanya pembagian besar bandwidth yang dapat digunakan
oleh masing-masing host menyebabkan setiap host mampu menggunakan
throughtput ( real time bandwidth) secara maksimal dan stabil.

10

Tabel 2Nilai Delay

IP ADDRESS
192.168.30.10
192.168.30.11
192.168.30.12
192.168.30.13
192.168.30.14
192.168.30.15
192.168.30.16
192.168.30.17
192.168.30.18
192.168.30.19
192.168.30.20
192.168.30.21
192.168.30.22
192.168.30.23
192.168.30.24
192.168.30.25
192.168.30.26
192.168.30.27
192.168.30.28
192.168.30.31
Rata-Rata

DELAY
Sebelum
Setelah PCQ
PCQ (ms)
(ms)
120.154
100.222
100.128
130.233
80.200
100.185
90.119
123.294
110.175
90.476
131.141
92.385
212.127
93.192
130.137
85.189
90.130
87.213
89.161
118.164
140.159
101.313
138.200
109.303
171.135
189.435
90.192
107.149
50.141
99.278
60.192
98.182
20.127
97.213
80.161
100.185
45.127
106.175
212.167
98.147
108.053
106.346

Tabel 2 menjelaskan rata-rata nilai delay pada jaringan sebelum
diimplementasikan PCQ dan setelah diimplementasikan PCQ. Rata-rata nilai
delay sebelum diimplementasikan PCQ adalah 108.053 ms dan rata-rata nilai
delay setelah implementasi PCQ adalah 106.346 ms. Perbedaan nilai delay
yang signifikan terjadi pada beberapa host seperti host dengan alamat IP
192.168.30.31dimana nilai delay sebelum diimplementasikannya PCQ adalah
212.167 menjadi 98.147 setelah diimplementasikan PCQ. Berdasarkan nilai
rata-rata yang diperoleh dari tabel di atas maka dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan nilai delay pada
jaringan yang belum diimplementasikan PCQ dan yang telah
diimplementasikan PCQ. Berdasarkan teori, nilai delay dalam jaringan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jarak dan media jaringan yang
digunakan, tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kedua jaringan
tersebut baik sebelum menggunakan PCQ dan setelah menggunakan PCQ
adalah kedua jaringan memilki jarak dan perangkat jaringan yang sama
sehingga nilai delay tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai delay.

11

Tabel 3Nilai Jitter

IP ADDRESS
192.168.30.10
192.168.30.11
192.168.30.12
192.168.30.13
192.168.30.14
192.168.30.15
192.168.30.16
192.168.30.17
192.168.30.18
192.168.30.19
192.168.30.20
192.168.30.21
192.168.30.22
192.168.30.23
192.168.30.24
192.168.30.25
192.168.30.26
192.168.30.27
192.168.30.28
192.168.30.31
Rata-Rata

DELAY
Sebelum
Setelah PCQ
PCQ (ms)
(ms)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Tabel 3 menjelaskan rata-rata nilai jitter pada jaringan sebelum
diimplementasikan PCQ dan setelah diimplementasikan PCQ. Rata-rata nilai
jitter sebelum diimplementasikan PCQ adalah 0 ms dan rata-rata nilai jitter
setelah implementasi PCQ adalah 0 ms. Sehingga dari hasil tersebut tidak
terdapat perbedaan nilai jitter pada jaringan yang belum diimplementasikan
PCQ dan yang telah diimplementasikan PCQ.Berdasarkan teori, jitter
merupakan gangguan pada komunikasi digital maupun analog yang
disebabkan perubahan sinyal karena referensi posisi waktu dandapat
menyebabkan hilangnya data. Dari tabel 3 terlihat bahwa nilai jitter untuk
masing-masing jaringan adalah 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat hilangnya data dalam setiap proses transmisi.
5. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan pada jaringan yang terdiri dari 20 komputer
client yang terhubung dengan jaringan internet. Total bandwidth yang dari
ISP ke jaringan Local Area Network (LAN) adalah 20Mbps, akan tetapi nilai
bandwidth yang diterima jaringan adalah fluktuatif dan tidak stabil. Nilai ratarata bandwidth tertinggi pada jaringan sebelum diimplementasikan algoritma
12

PCQ adalah 15.2 Mbps sedangkan nilai bandwidth terendah pada jaringan
sebelum diimpelementasikan algoritma PCQ adalah 0.351 Mbps. Nilai ratarata bandwidth tertinggi pada jaringan sebelum diimplementasikan algoritma
PCQ adalah 1 Mbps sedangkan nilai bandwidth terendah pada jaringan
sebelum diimpelementasikan algoritma PCQ adalah 1Mbps atau.
Hasil perhitungan parameter QoS parameter throughput sebelum
diimplementasikan PCQ adalah 84,91 % dan rata-rata persentase setelah
implementasi PCQ adalah 94,23 %. Parameter delay nilai delay sebelum
diimplementasikan PCQ adalah 109.105 ms dan rata-rata nilai delay setelah
implementasi PCQ adalah 105.43 ms. Parameter jitter nilai jitter sebelum
diimplementasikan PCQ adalah 0 ms dan rata-rata nilai jitter setelah
implementasi PCQ adalah 0 ms.

13

6.
[1]

[2]
[3]

[4]
[5]

Daftar Pustaka
Ningsih, Yuli, 2004, Analisis Quality of Service (QoS) Pada Simulasi Jaringan
Multiprotocol Label Switching Virtual Private Network (MPLS VPN). JETRI
Vol.3, No.2
Saniya, Yoga, dkk, 2013, Sistem Manajemen Bandwidth Dengan Prioritas
Alamat IP Client. Jurnal Penelitian. Teknik Elektro Unversitas Brawijaya.
Malang.
Wilmadi, Kadek Agustia, 2013, Analisis Management Bandwidth Dengan
Metode PCQ (Per Connection Queue) dan HTB (Hierarchial Token Bucket)
Dengan Menggunakan Router Mikrotik. Fakultas Komunikasi dan Informatika.
Universitas Muhamadiyah Surakarta, Vol.4 No.3.
Vegesna, Srinivas, 2001, IP Quality of Service. Cisco Press. Inidianapolis.USA
MikroTik Certificate Network Asociate. .2008. QoS Best Practice.Chicago

14

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

An Analysis of illocutionary acts in Sherlock Holmes movie

27 148 96

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

Teaching speaking through the role play (an experiment study at the second grade of MTS al-Sa'adah Pd. Aren)

6 122 55

Enriching students vocabulary by using word cards ( a classroom action research at second grade of marketing program class XI.2 SMK Nusantara, Ciputat South Tangerang

12 142 101

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53