Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jeruk Di Kabupaten Tanah Karo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh
negara kita karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam mengatasi
krisis yang sedang terjadi. Keadaan inilah yang menampakkan sektor pertanian
sebagai salah satu sektor yang andal dan mempunyai potensi besar untuk berperan
sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional.

Sektor pertanian, yang mencakup tanaman bahan makanan, peternakan,
hortikultura, perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Sektor pertanian juga berperan
besar dalam penyediaan pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam rangka
memenuhi hak atas pangan.

Untuk tanaman hortikultura, Indonesia memiliki 323 komoditas hortikultura,
yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biofarmaka dan tanaman hias. dan dalam hal
ini sudah sejak tahun 2000 Departemen Pertanian menetapkan 10 komoditas
hortikultura utama, yaitu pisang, jeruk, mangga, manggis dan durian untuk buahbuahannya; kentang, cabe dan bawang merah untuk sayuran; anggrek untuk tanaman

hias dan rimpang untuk biofarmaka.

Universitas Sumatera Utara

Tanaman jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sudah lama
dibudidayakan di Indonesia dan di negara-negara tropis Asia lainnya. Tanaman jeruk
memang berasal dari negara-negara tropis Asia, termasuk di wilayah Indonesia. Jeruk
yang ada di kawasan Indonesia dan juga di kawasan Asia lainnya sangat diminati oleh
orang-orang dari Negara Eropa

Hingga saat ini buah jeruk masih merupakan salah satu komoditas buahbuahan yang menjadi andalan di sektor pertanian indonesia. Komoditas ini tumbuh
dan berkembang di beberapa daerah dan masing-masing mempunyai spesifikasi
sendiri. Perbedaan iklim dan faktor lingkungan lainnya menjadikan komoditas ini
berkembang menurut kondisi tempat tumbuhnya. Dengan demikian, jenis jeruk yang
berkembang terdiri dari beberapa macam dan menyebar menjadi terkenal sebagai
buahan spesifik daerah. Contoh di Indonesia dikenal jeruk siem madu yang disebut
jeruk Medan yang banyak di tanami di Kabupaten Karo, jeruk siem Pontianak, jeruk
keprok Malang, jeruk keprok maga dan jeruk kacang. Masing-masing jenis spesial ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri sehingga sulit dibandingkan mana yang
lebih unggul.


Buah jeruk bukan hanya dinikmati rasanya yang segar saja, melainkan buah
jeruk juga sebagai pelepas dahaga dan sebagai buah pencuci mulut, ternyata buah
jeruk memiliki khasiat ganda, yaitu disamping dapat diolah menjadi minuman atau
makanan juga dapat dimanfaatkan untuk obat. Contohnya jeruk dapat menurunkan
demam dengan cara mengompreskan cairan jeruk dikening orang yang menderita
sakit. air buah jeruk juga dapat dipakai untuk tetes mata penyembuh radang, setelah
dicampur dengan air bersih. jeruk dapat juga diperas dan dicampur dengan air panas

Universitas Sumatera Utara

untuk dijadikan minuman segar. Sehubungan dengan tingginya kadar vitamin C pada
buah jeruk, maka buah jeruk dapat diolah menjadi tablet-tablet Vitamin C atau
dimakan langsung untuk menyembuhkan penyakit gusi berdarah dan penyakit
influensa. Kulit-kulit buah jeruk dapat digunakan untuk campuran sabun pencuci
piring, untuk menghilangkan bauh anyir pada permukaan piring. apalagi jika
pemeliharaan dan pengolahannya diperhatikan dengan baik, diharapkan usaha ini akan
mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda.

Sentra produksi jeruk utama di Provinsi Sumatera Utara dan wilayah

pengembangannya terdapat di Kabupaten Karo dan daerah lainnya seperti Langkat,
Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Simalungun dan Tapanuli Tengah. Kabupaten Karo
merupakan wilayah terbesar di Sumatera Utara dalam produksi jeruk. Jeruk
merupakan hasil utama pertanian di wilayah tersebut.

Dengan hasil produksi yang tinggi jelas akan membuat perekonomian
masyarakat Tanah Karo akan meningkat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil
produksi jeruk tersebut, dimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi persentase
produksi. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi produksi jeruk yaitu luas lahan
dan curah hujan. Disini penulis ingin meneliti bagaimana faktor-faktor tersebut
berpengaruh dan mempunyai hubungan yang kuat, sedang atau lemah terhadap
produksi jeruk di Tanah Karo.
Dengan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi jeruk
tersebut, penulis tertarik untuk meneliti serta menganalisis faktor-faktor tersebut.
Akhirnya, penulis memilih penelitian ini sebagai tugas akhir dengan judul “ Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jeruk di Kabupaten Tanah Karo”

Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir saya ini yaitu :
Bagaimana gambaran hasil produksi jeruk di Karo selama 9 tahun terakhir.
Bagaimana pengaruh dari masing-masing faktor terhadap produksi jeruk.
Bagaimana cara meningkatkan produksi jeruk dimasa yang akan datang yang
berhubungan dengan faktor-faktor tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Penulis membatasi pokok permasalahan pada tugas akhir ini, agar pembahasan yang
dianalisa tidak menyimpang dari maksud dan tujuan. Hal ini penulis menganggap
sangat perlu agar sasaran penulis benar-benar tepat dan dapat dipergunakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun menjadi batasan-batasan adalah debagai
berikut :
1. Data yang digunakan untuk analisis adalah data hasil produksi jeruk, luas
lahan dan curah hujan di Kabupaten Tanah Karo dari tahun 2007-2015.
2. Hanya membahas bagaimana pengaruh antara luas lahan dan curah hujan
dengan hasil produksi jeruk di Kabupaten Tanah Karo.
3. Membuat suatu persamaan penduga hasil produksi jeruk di Kabupaten Tanah
Karo.


Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam penuliasan Tugas Akhir ini adalah
1. Untuk mengetahui berapa jumlah hasil produksi jeruk di Kabupaten Tanah
Karo
2. Untuk membuat suatu kebijakan demi meningkatkan hasil produksi dengan
keputusan yang tepat

Adapun manfaat penelitian dalam penuliasan Tugas Akhir ini adalah
1. Melatih penulis dalam mengaplikasi ilmu yang telah didapat di bangku
perkuliahan sehingga menunjang kesiapan untuk terjun kedunia kerja.
2. Sebagai bahan refrensi bagi yang ingin melakukan penelitian lebih yang
berkaitan dengan penelitian penulis.

Universitas Sumatera Utara

1.5 Lokasi Penelitian


Pengumpulan data mengenai hasil produksi jeruk di Kabupaten Tanah Karo dari tahun
2007-2015 di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.

1.6 Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data
Data mengenai hasil produksi jeruk yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
merupakan data skunder yang diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Sumatera Utara.

2. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda (multiple regresion) dan
korelasi antara variabel bebas dengan variabel tak bebas, serta pengolahan data
menggunakan program SPSS.

a. Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda merupakan prosedur untuk mendapatkan hubungan
matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variable tak bebas dengan
variable bebas, dimana variable bebas lebih dari satu. Bentuk model umum

regresi berganda adalah hubungan variable-variabel X dan Y dinyatakan
dengan rumus :
^

Y = β 0 + β 1 X i1 + β 2 X i2 + ... + β k X

ik



r

Universitas Sumatera Utara

Dimana :
^

Y = Peramalan nilai variavek tak bebas
X i k = Pengamatan ke-i pada variable bebas
β k = Koefisien regresi veariabel bebas

ε r = kesalahan (error)

b. Analisis Korelasi.
Tujuan dari analisis korelasi adalah untuk mengukur keeratan hubungan
antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Adapun rumus korelasi
adalah :
n ∑ X1Y − ∑ X1Y

r =
yx

2

2

2

2

(n ∑ X 1 − (∑ X 1 ) )(n ∑Y − (∑Y ) )


1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I

: PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelasakan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, lokasi
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisannya.

Universitas Sumatera Utara

BAB II

: LANDASAN TEORI


Bab ini akan menjelaskan uraian tentang teori-teori yang digunakan
dalam pemecahan masalah yaitu analisis regresi linear berganda dan
analisis korelasi.

BAB III

: GAMBARAN UMUM
Membahas tentang kondisi keadaan Kabupaten Tanah Karo

BAB IV

: ANALISA DATA

Bab ini akan menjelaskan uraian tentang metode-metode yang
digunakan dalam

BAB V

pengolahan data.


: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan
dalam pengolah data yaitu dengan program SPSS.

BAB VI

: PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang akan memberikan beberapa
kesimpulan dan saran sebagai akhir penulisan.

Universitas Sumatera Utara