Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017 Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah ekperimen semu (quasieksperiment). Pada eksperimen semu terdapat kelompok kontrol namun tidak
berfungsi sepenuhnya sebagai kontrol, biasanya jenis penelitian ini digunakan
karena sulitnya mendapatan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan desain
Non-equivalent control grup desain pada desain ini kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian
ini digunakan modifikasi terhadap objek dengan perlakuan eksperimental lawan
perlakuan lain (Praktiknya, 2010).
Sehingga penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Model Rancangan Penelitian
Kelompok Media Ular Tangga
Kelompok Media Video

Pretest
X1

Perlakuan
O1


Posttest
X3

X2

O2

X4

Keterangan :
X1, dan X2 : Pretest untuk menilai perilaku sebelum dilakukan perlakuan
pembelajaran dengan media ular tangga dan media video.

34
Universitas Sumatera Utara

35

X3, dan X4


:

Posttest

untuk menilai perilaku sesudah dilakukan perlakuan

pembelajaran dengan media ular tangga dan media video.
O1 dan O2 : perlakuan pembelajaran dengan media video dan ular tangga.
Desain ini digunakan karena sangat baik digunakan untuk evaluasi
program

pendidikan

kesehatan

atau

pelatihan-pelatihan


lainnya

(Notoatmodjo,2005) Jarak pemberian pretest dengan waktu pemberian perlakuan
diharapkan tidak begitu jauh untuk meminimalisasikan pengaruh lain dari luar.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi

Tempat penilitian ini akan dilaksanakan di TK Dian Ekawati Jalan Kapten
M.jamil Lubis No. 182, Tembung, Kecamatan Medan Tembung, Medan. Sekolah
ini dipilih dengan alasan sebagai berikut :
1.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2015 dalam
Nasution (2016) di kecamatan Medan Tembung perkiraan kasus
diarenya sampai pada angka 2.265 jiwa dan berada diurutan
keenam dari 20 kecamatan, angka ini merupakan yang tertinggi
dibandingkan kecamatan lain yang ada disekitarnya seperti
Kecamatan Medan Denai (2.039 jiwa) dan Medan Perjuangan
(2.002 jiwa).


2.

Menurut Kepala Sekolah TK Dian Ekawati beberapa anak pernah
terkena diare dan beberapa lainnya sering tidak masuk sekolah
karena sakit seperti Flu, demam, dll.

Universitas Sumatera Utara

36

3.

TK Dian Ekawati merupakan TK Umum sehingga latar belakang
anak berasal dari status keluarga yang sosioekonominya bergam
sehingga pengetahuan dan kebiasaan anak tidak sama.

4.

Di TK Dian Ekawati sudah pernah memberikan pelajaran

mengenai CTPS dengan ceramah dan praktik, namun pengajaran
ini hanya berdasarkan pengetahuan guru di sekolah tersebut.

5.

Sarana dan prasarana mencuci tangan disekolah ini sudah tersedia
namun jarang digunakan dan beberapa tidak berfungsi seperti kran
yang rusak.

6.

Di daerah ini tidak pernah dilakukan penelitian serupa.

3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dengan pengusulan judul penelitian, penelusuran
daftar pustaka, persiapan proposal penelitian, merancang kuesioner, merancang
media video dan ular tangga yang akan digunakan, konsultasi dengan
pembimbing, pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan laporan akhir
yang dimulai dari bulan November 2016 dan diharapkan selesai pada bulan Mei
2017.


3.3 Populasi dan Sempel
3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang menjadi siswa/I
TK Dian Ekawati yang berjumlah 55 orang yang terdiri dari tiga kelas yaitu
dua kelas B dan satu kelas A). Kriteria populasi adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

37

1. Berusia antara 4-6 tahun
2. Masih berstatus aktif sebagai siswa di TK Dian Ekawati
Kriteria tersebut diambil dengan pertimbangan pada anak umur 4- 6 tahun
sudah mampu berkomunikasi. Pada umur tersebut anak juga lebih mudah
menyerap pelajaran baru dan masih aktif dalam pembentukan perilaku baru.
Keseluruhan populasi berdasarkan data tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Distribusi Jumlah Siswa TK Dian Ekawati Kelas A dan B

No.
Kelas
Perempuan
Laki-laki
Jumlah
1.
A
10
6
16
2.
B
13
26
39
Jumlah
23
32
55


3.3.2 Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total sampling
yaitu jumlah sampel diambil dari jumlah populasi keseluruhankarena populasi
kurang dari 100 orang (Sugiyono, 2008). Maka jumlah sampel adalah 55 namun
agar dapat dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah sampel sama, maka
sampel yang diambil sebanyak 54 orang dengan pembagian sebagai berikut :
1. Kelompok media ular tangga : 27 orang
2. Kelompok media video : 27 orang
Berdasarkan hal tersebut maka seluruh anak akan dipilih dan dibagi kedalam
setiap kelompok dengan jumlah 27 orang setiap kelompoknya. Satu anak yang
tersisa akan diikutkan kedalam salah satu kelompok namun tidak diberikan
penilaian apapun.

Universitas Sumatera Utara

38

3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data perilaku siswa mengenai CTPS sebelum dan sesudah perlakuan

diperoleh dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang dalam pengisiannya
akan dibimbing oleh peneliti dan tim dengan melakukan wawancara kepada anak..
3.4.2 Data Sekunder
Data berupa gambaran umum sekolah, jumlah ,biodata siswa dan data
pendukung lainnya diperoleh melalui sekolah yaitu TK Dian Ekawati.

3.5 Variabel penelitian dan Defenisi Operasional
3.5.1 Variabel Penelitian
1. Variabel pengaruh (Independent variabel), yaitu media video dan
permainan ular tangga yang digunakan sebagai alat untuk pengajaran
CTPS.
2. Variabel terpengaruh (dependent variabel ), yaitu pengetahuan, sikap,
tindakan siswa TK Dian Ekawati.

3.5.2 Defenisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh anak-anak di
Taman kanak-Kanak tentang cuci tangan pakai sabun.
2. Sikap adalah respon tertutup seorang anak mengenai segala hal yang
terkait dengan perilaku cuci tangan pakai sabun.
3. Tindakan adalah kelanjutan dari sikap yang muncul sebagai respon

terhadap pembelajaran.

Universitas Sumatera Utara

39

4. CTPS adalah perilaku membasuh tangan dengan tujuan membersihkan
keduaa belah tangan dari kuman dan bakteri menggunakan sabun dan air
bersih yang mengalir.
5. Anak Usia Dini adalah seluruh anak yang berusia 4-6 tahun yang menjadi
siswa TK Dian Ekawati.
6. Media adalah alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba,
dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi mengenai CTPS dalam hal ini adalah video dan ular tangga
7. Video adalah gambar gerak dan suara yang berkaitan dengan aktivitas dan
pembelajaran mengenai CTPS.
8. Permainan ular tangga yaitu permainan yang terdiri dari kotak-kotak
bergambar tentang hal-hal terkait CTPS, disertai dengan fambar ular yang
menyatakan kesalahan dan tangga yang menyatakan hal yang benar,

permainan dilakukan oleh 3-6 orang anak.

3.6 Metode Pengukuran
Aspek pengukuran dari penelitian ini didasarkan pada jawaban responden
terhadap pertanyaan yang ada di kuesioner yang disesuaikan dengan skor.
1. Pengetahuan
Pengukuran terhadap variabel pengetahuan akan dilakukan dengan skala
Guttman yaitu dinilai dengan jawaban benar dan salah. Jawaban benar akan
diberikan skor 2 untuk jawaban yang salah diberikan skor 0. Kuesioner

Universitas Sumatera Utara

40

pengetahuan terdiri dari 20 pertanyaan sehingga total skor pengetahuan
tertinggi adalah 40 dan terendah adalah 0. Berdasarkan kriteria tersebut maka
dapat dikategorikan tingkat pengetahuan responden dengan kriteria sebagai
berikut (Sugiyono,2008) :
a. Baik, bila nilai responden > 66,67 % dari total nilai seluruh
pertanyaan pengetahuan (skor 27-40).
b. Sedang, bila nilai responden 33,33% - 66,67% dari total nilai
seluruh pertanyaan pengetahuan (skor 14-26).
c. Kurang, bila nilai responden 50% (skor 10-20)
b. Buruk, nila nilai responden 50% (skor 10-20)
b. Buruk, nila nilai responden 0,60.
Berdasarkan hasil uji reabilitas dan uji validitas maka diketahui seluruh
item memiliki nilai Croanbach’s Alpha > 0,60 dan nilai korelasi berada diatas
r tabel.

Universitas Sumatera Utara

42

3.7 Metode Analisis Data
1. Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi
responden untuk melihat karakteristik responden dan distribusi frekuensi
variabel dependen. Selain itu uji univariat digunakan untuk melihat distribusi
normal sebaran data dalam penelitian. Untuk mengetahui hal tersebut akan
digunakan uji kolmogorov-sumirnov karena jumlah sampel >50, adapun
syarat dikatakan normal apabila nilai signifikan atau p > α (0,05) dan
sebaliknya. Kemudian setelah dilakukan uji normalitas dapat dilanjutkan ke
analisis Bivariat.
2. Analisis Bivariat
Analisa data ini dilakukan untuk melihat pengaruh media video dan ular
tangga dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan anak mengenai
perilaku cuci tangan pakai sabun. Adapun uji yang akan dilakukan apabila
data berdistribusi normal akan digunakan uji paired t-test untuk melihat
peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan sebelum dan sesudah perlakuan.
Bila data tidak berdistribusi normal maka diuji menggunakan uji wilcoxon.
Kemudian setelah dilakukan uji tersebut untuk melihat perbedaan antara
kelompok media ular tangga dan kelompok media video di uji dengan
Independent-T bila berdistribusi normal dan Mann-Whitney bila data
berdistribusi tidak normal. Hasil uji dikatakan berpengaruh apabila nilai p <
0,05 dan tidak memiliki pengaruh jika p > 0,05.

Universitas Sumatera Utara

43

3.8 Mekanisme Pelaksanaan Penelitian
3.8.1 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Prosedur kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti melakukan pengurusan perizinan ke lokasi penelitian.
Kemudian melakukan pengumpulan data awal yang diperlukan untuk
pelaksanaan penelitian, data diperoleh dari pihak guru dan kepala
sekolah.
b. Mengumpulkan dan menyusun materi-materi mengenai CTPS
c. Menyusun materi CTPS yang akan digunakan untuk media ular tangga
dan video.
d. Peneliti membentuk tim yang akan membantu berjalannya penelitian
yang terdiri dari empat orang, yaitu dua sebagai pemateri yang akan
menyampaikan materi dan dua lainnya membantu pemateri ketika
berada didalam kelompoknya atau disebut juga sebagai fasilitator.
e. Menyusun panduan tim fasilitator dalam penelitian.
f. Setelah mendapatkan izin dari lokasi penelitian, peneliti akan
melakukan koordinasi lebih lanjut untuk menetapkan waktu dan
tempat kegiatan akan dilaksanakan.
g. Melakukan kunjungan ke kelas sasaran untuk membagi kelompok
media ular tangga dan media video sekaligus perkenalan dengan siswa
dilokasi penelitian. Pembagian kelompok didasarkan pada kelasnya.
Disekolah ini terdapat dua kelas B yaitu kelas B Reporter dan kelas B

Universitas Sumatera Utara

44

Kameramen, juga terdapat satu kelas A yaitu A Presenter. Kelas B
akan dijadikan acuan pembagian kelompok dan kelas A yang akan
dipecah dan digabungkan kedalam kelompok kelas B. Kelas B
kameramen akan dijadikan kelompok media ular tangga dan B reporter
sebagai kelompok media video.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan mekanisme sebagai
berikut :
a. Memberikan materi kepada pihak sekolah dan bekerja sama dengan
guru dan tim fasilitator. Nantinya fasilitator akan membantu peneliti
menjadi narasumber dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi bias dan penilaian subjektif pada peneliti.
b. Dilakukan pre-test pada kelompok media ular tangga.
c. Dilakukan pre-test pada kelompok media video.
d. Pelaksanaan pengajaran CTPS dengan media ular tangga dibimbing
oleh peneliti dan tim dan dibantu oleh guru.
e. Pelaksanaan pengajaran

CTPS dengan menggunakan ular

media

video dibimbing peneliti dan tim dan dibantu oleh pihak guru.
f. Intervensi dilaksanakan sebanyak 1 (satu) pertemuan dalam waktu 1
(satu) hari untuk kelompok video dan ular tangga.
g. Waktu untuk setiap pertemuan selama 120 menit yang secara khusus
diminta pada jam sekolah.
h. Dilakukan praktik CTPS kepada kedua kelompok.

Universitas Sumatera Utara

45

i. Dilakukan post-test

pada kelompok media ular tangga setelah

intervensi dilakukan.
j. Dilakukan post-test pada kelompok media video setelah intervensi
dilakukan.

3.9 Metode Pelaksanaan
3.9.1 Pembelajaran CTPS dengan Media Ular Tangga
Pada kelompok media ular tangga ini fasilitator akan menjelaskan terlebih
dahulu apa saja materi yang terdapat dalam ular tangga. Setelah mereka diberikan
pengarahan dan gambaran tentang apa saja yang akan dibahas kemudian anak
akan diajak untuk bermain ular tangga. Setiap anak akan dibagi menjadi beberapa
kelompok.
Saat permainan berlangsung fasilitator akan menanyakan beberapa pemain
yang mendapatkan kotak dengan tangga atau ular. Pertanyaan tersebut akan
berkaitan dengan kotak yang mereka dapati, anak akan diminta menjelaskan apa
yang ia tangkap dengan gambar tersebut.
Adapun tujuan media ular tangga ini adalah:
1. Memaksimalkan penerimaan pesan yang diterima oleh anak.
2. Memaksimalkan belajar anak dengan gambar dan bermain
3. Membangun suasana belajar yang menyenangkan dengan bermain
sambil belajar.
4. Melatih anak bekerja di dalam suatu kelompok
5. Merangsang anak aktif dan mampu berpartisipasi

Universitas Sumatera Utara

46

3.9.1.1 Proses Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Ular Tangga
1. Persiapan Umum
Dalam pelaksanaan pembelajaran CTPS dengan media ular tangga
beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Penguasaan fasilitator terhadap materi
b. Kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi
c. Menyediakan papan permainan ular tangga dan membagi anak ke
dalam beberapa kelompok bermain
d. Memahami isi materi yang terdapat didalam ular tangga.
2. Materi
Adapun materi yang akan disampaikan pada media ular tangga berisi
tentang:
a. Pengertian CTPS
b. Tujuan CTPS
c. Waktu yang tepat untuk CTPS
d. Akibat tidak cuci tangan dengan sabun
e. 7 langkah mencuci tangan
3. Alat Bantu
Dalam pelaksanaan ini peniliti memerlukan alat bantu berupa : laptop,
loadspeaker, infokus. Papan/lembar ular tangga dengan ukuran A3, dadu,
dan biji untuk penanda pemain.

Universitas Sumatera Utara

47

4. Waktu
Hari/tanggal

:-

Waktu

: 120 menit

Tempat

: Ruangan TK Dian Ekawati

5. Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Ular Tangga
Adapun mekanisme pelaksanaannya adalah :
1. Fasilitator beserta peneliti memperkenalkan diri, maksud dan
tujuannya (5 menit).
2. Dilakukan pretest kepada anak dengan menanyakan pertanyaan
dalam kuesioner secara langsung dan mencatat jawabannya, hal ini
dilakukan oleh tim fasilitator (20 menit).
3. Fasilitator akan memberikan pengarahan mengenai materi apa saja
yang akan dibahas dan menjelaskan mengenai permainan ular
tangga dan peraturannya (20 menit).
4. Fasilitator akan membagi anak ke dalam kelompok bermain. Satu
kelompok terdiri dari 3-6 orang sehingga ada sekitar 7 kelompok
yang

terbentuk.

Pembagian

kelompok

berdasarkan

posisi

terdekatnya. (5 menit).
5. Kemudian anak akan melakukan permainan ular tangga ketika
fasilitator telah mengatakan “mulai”, saat bermain beberapa anak
akan ditanyai tentang apa yang ia pahami saat bermain ular tangga
tersebut. permainan berakhir bila dari salah satu anak dalam setiap
kelompok berhasil mencapai kotak “Finish” (30 menit).

Universitas Sumatera Utara

48

6. Melakukan praktik cuci tangan bersama (20 menit).
7. Melakukan posttest kepada anak dengan menanyakan kuesioner
secara langsung pertanyaan dan jawaban yang menurut anak benar
dan penutup ( 20 menit).
6. Peraturan Permainan
1. Jumlah pemain 3-6 orang
2. Sebelum memulai permainan, buat urutan permainan terlebih
dahulu siapa yang pertama, siapa yang kedua, dan seterusnya
sampai yang terakhir.
3. Letakkan biji semua pemain pada kotak bertanda “Start”.
4. Pemain giliran pertama memulai dengan mengocok dadu.
5. Setiap pemain akan menjalankan bijinya sesuai dengan angka yang
di dapat.
6. Setiap biji pemain yang berhenti pada kotak yang terdapat ujung
ekor panah, maka ia harus menjelaskan apa maksud dari gambar
tersebut dan turun ke kotak dimana kepala panah berada.
7. Apabila biji pemain sampai pada kotak yang ada gambar
tangganya, maka ia harus menjelaskan apa maksud dari gambar
tersebut dan pemain boleh naik menuju kotak diatasnya sesuai arah
tangga.
8. Demikian seterusnya permainan ini dilakukan. Siapa pemain yang
lebih dulu sampai pada kotak “Finish” maka ia pemenangnya.

Universitas Sumatera Utara

49

7. Evaluasi
Evaluasi perlakuan ini akan digunakan hasil kuesioner yang telah
diberikan sebelumnya (pretest).
3.9.2 Pembelajaran CTPS dengan Media Video
Pada kelompok media video fasilitator akan memberikan pengarahan dan
gambaran mengenai apa saja yang akan dibahas kemudian memutarkan beberapa
video yang terkait dengan pembahasan-pembahasan CTPS. Setelah itu fasilitator
akan meminta anak untuk mengulang beberapa hal penting dan diminta
partisipasinya untuk mau menyebutkan apa saja hal yang mampu diingatnya.
Adapun tujuan menggunakan media video ini adalah :
1. Memaksimalkan penerimaan pesan yang disampaikan pada anak.
2. Memaksimalkan pemahaman dan ingatan anak dengan gambar dan suara
yang ditampilkan melalui video.
3. Merangsang munculnya keaktifan dan partisipasi anak.
4. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
3.9.2.1 Proses Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Video
1. Persiapan Umum
Dalam pelaksanaan pembelajaran CTPS dengan media video beberapa hal
yang harus diperhatikan adalah :
a. Penguasaan fasilitator terhadap materi.
b. Kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi.
Menyediakan infokus sebagai alat bantu untuk menunjukan video
kepada anak.

Universitas Sumatera Utara

50

c. Memahami isi materi yang terdapat didalam video untuk dikaitkan
dengan materi CTPS yang telah disiapkan peneliti.
2. Materi
Adapun materi yang akan disampaikan pada media video berisi tentang:
a. Pengertian CTPS
b. Tujuan CTPS
c. Waktu yang tepat untuk CTPS
d. Akibat tidak cuci tangan dengan sabun
e. 7 langkah mncuci tangan
3. Alat Bantu
Dalam pelaksanaan ini peniliti memerlukan alat bantu berupa : laptop,
loadspeaker, dan infokus.
4. Waktu
Hari/tanggal

:-

Waktu

: 120 menit

Tempat

: Ruangan TK Dian Ekawati

5. Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Video
Adapun mekanisme pelaksanaannya adalah :
1. Fasilitator beserta peneliti memperkenalkan diri, maksud dan
tujuannya (5 menit).
2. Dilakukan pretest kepada kelompok media video dengan menanyakan
langsung pertanyaan yang terdapat didalam kuesioner dilakukan oleh
tim fasilitator (20 menit).

Universitas Sumatera Utara

51

3. Pemberian pengarahan mengenai materi yang akan dibahas dan
pemutaran video mengenai CTPS dengan menggunakan infokus,
loudspeaker dan laptop (35 menit).
4. Fasilitator akan menggulang kembali materi yang telah diberikan saat
pemutaran video Kemudian beberapa anak akan diminta untuk
menyebutkan hal-hal yang mampu diingatnya berdasarkan materi yang
telah mereka saksikan (20 menit).
5. Melakukan praktik cuci tangan bersama (20 menit).
6. Melakukan posttest kepada anak dengan menanyakan kuesioner secara
langsung pertanyaan dan jawaban yang menurut anak benar dan
penutup (20 menit).
6. Evaluasi
Evaluasi perlakuan ini akan digunakan hasil kuesioner yang telah
diberikan sebelumnya (pretest).

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum dan Karakteristik Responden
4.1.1 Gambaran Umum TK Dian Ekawati
TK Dian Ekawati terletak di Jalan Kapten M. Jamil Lubis No. 182 Medan
Kecamatan Medan Tembung Kota Medan. TK Dian Ekawati sudah berdiri sejak
tahun 1978. Kepala sekolah yang saat ini menjabat adalah ibu Hj. Sakilah, S.Pd.
Sekolah ini memiliki 6 tenaga pengajar (guru) yang juga mengurus administrasi
sekolah seperti bendahara sekolah dan 1 orang penjaga sekolah.
TK Dian Ekawati memiliki 5 ruangan yang berfungsi sebagai 1 ruang
kepala sekolah, 3 ruang kelas dan 1 ruang konseling yang juga digunakan untuk
ruang kesehatan siswa dan praktik kerajinan tangan. Selain itu terdapat 1 aula, 2
toilet, kran tempat cuci tangan, musholla, dan beberapa mainan anak seperti
ayunan, seluncuran, kotak pasir,dan lain-lain. Kegiatan belajar mengajar di
sekolah ini dilakukan pagi hari dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.00 WIB.
Proses belajar mengajar di sekolah ini didukung dengan fasilitas seperti papan
tulis, spidol, penghapus, DVD player, dan sound system. Selain itu juga banyak
mainan yang melatih daya ingat dan kemampuan motorik anak.
Kegiatan yang rutin dilakukan oleh pihak sekolah adalah makan bersama
yang selalu dilakukan menjelang jam pulang sekolah, senam pagi setiap hari
Senin, pentas seni sekali dalam satu tahun ajaran, lomba mewarnai atau
menggambar

baik

yang

diselenggarakan

sekolah

atau

pihak

luar,

52
Universitas Sumatera Utara

53

belajar diluar sekolah seperti ke kebun binatang atau ke museum, perayaan hari
Ibu, dan lain-lain.
Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Siswa TK Dian Ekawati Berdasarkan Kelas dan
Jumlah Siswa
Kelas
Jumlah Siswa
A Presenter
16 orang
B Kameramen
10 orang
B Reporter
29 orang
Jumlah
55 orang

4.1.2 Karakteristik Responden TK Dian Ekawati
4.1.2.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.2 menjelaskan pada kelompok ular tangga terdapat
responden sebanyak 14 orang anak laki-laki (51,9%) dan anak perempuan
sebanyak 13 orang (48,1%). Pada kelompok video terdapat responden sebanyak
15 orang anak laki-laki (55,6%) dan 12 orang anak perempuan (44,4%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Kelompok Media Ular Tangga
dan Kelompok Media Video TK Dian Ekawati
Kelompok
Jenis Kelamin
Ular Tangga
Video
N
%
N
%
Laki- laki
14
51,9
15
55,6
Perempuan
13
48,1
12
44,4
Jumlah
27
100
27
100

53
Universitas Sumatera Utara

54

4.1.2.2 Umur Responden
Berdasarkan kelompok umur yang terdapat di TK Dian Ekawati yaitu
umur 4-6 tahun, maka kelompok umur anak dibagi ke dalam kelompok umur ≤5
tahun dan >5 tahun. Pada tabel 4.3 dapat dilihat jumlah anak pada kelompok
media ular tangga yang berumur ≤5 tahun terdapat sebanyak 18 orang anak
(66,7%) dan yang berumur >5 tahun sebanyak 9 orang anak (33,3%). Sedangkan
pada kelompok media video terdapat sebanyak 22 orang anak (81,5%) berada
pada kelompok umur ≤ 5 tahun dan sebanyak 5 orang anak (18,5%) berada pada
kelompok umur >5 tahun.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Umur Pada Kelompok Media Ular Tangga
dan Kelompok Media Video TK Dian Ekawati
Kelompok
Umur (tahun)
Ular Tangga
Video
N
%
N
%
≤5
18
66,7
22
81,5
>5
9
33,3
5
18,5
Jumlah
27
100
27
100

4.2

Gambaran Pretest dan Posttest Pada Kelompok Ular Tangga dan
Kelompok Media Video

4.2.1 Gambaran Pretest dan Posttest Pengetahuan Pada Kelompok Media
Ular Tangga dan Kelompok Media Video
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui anak mengenai
CTPS. Berdasarkan hasil pretest dan posttest maka dapat dilihat tingkat
pengetahuan anak kelompok media ular tangga dan kelompok media video
mengenai CTPS. Berdasarkan hasil pretest diketahui bahwa pada kelompok media
ular tangga terdapat 22 orang (81,5%) berada pada kategori berpengetahuan

54
Universitas Sumatera Utara

55

sedang dan 5 orang (18,5%) berada pada kategori kurang. Pada kelompok media
video pada hasil pretest diketahui bahwa 6 orang (22,2%) anak berada pada
kategori berpengetahuan baik mengenai CTPS, 10 orang (37,0%) anak berkategori
sedang dan 11 orang (40,7%) berkategori kurang. Berdasarkan hasil pretest kedua
kelompok tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan anak sebelum
dilakukan penyuluhan berada pada kategori sedang.
Berdasarkan hasil posttest maka diperoleh hasil peningkatan kategori
pengetahuan anak mengenai CTPS menjadi kategori baik. Pada kelompok media
ular tangga diperoleh hasil berupa sebanyak 24 orang (88,9%) anak berkategori
baik dan 3 orang (11,1%) berkategori sedang. Hal serupa juga dapat dilihat pada
kelompok media video yaitu sebanyak 15 orang (55,6%) berkategori baik dan 12
orang (44,4%) berkategori sedang.
Gambar 4.1 Distribusi Kategori Pengetahuan Kelompok Media Ular Tangga
dan Kelompok Media Video Berdasarkan Hasil Pretest dan
Posttest
30
25
20
15

baik

10

sedang

5

kurang

0
Pretest
Posttest
Kelompok Ular Kelompok Ular
Tangga
Tangga

Pretest
Kelompok
Video

Posttest
Kelompok
Video

55
Universitas Sumatera Utara

56

4.2.1.1 Gambaran Pretest dan Posttest Pengetahuan Pada Kelompok Media
Ular Tangga
Pengetahuan anak pada kelompok media ular tangga mengenai CTPS akan
diukur dari skor jawaban pertanyaan yang ditanyakan sebelum diberikan
perlakuan media ular tangga dan sesudah diberikan perlakuan media ular tangga.
Seperti dapat dilihat pada tabel 4.4 :
Tabel 4.4 Distribusi Gambaran Pengetahuan pada Kelompok Media Ular
Tangga Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Berdasarkan
Pretest dan Posttest.
Pertanyaan
Pretest
Posttest
B
%
S
%
B %
S
%
Apa Kepanjangan dari CTPS?
9 33,3 18 66,7 24 88,9
3
11,1
Saat mencuci tangan sebaiknya
menggunakan?

4

14,8

23

85,2 25 92,6

2

7,4

Selain dengan sabun, kita
menggunakan?

10

37,0

17

63,0 24 88,9

3

11,1

Air yang digunakan harus?

19

70,4

8

29,6 24 88,9

3

11,1

Untuk apa mencuci tangan
dengan sabun?

0

0

27

100

19 70,4

8

29,6

Mencuci tangan dapat
menghindarkan kita dari
penyakit?

5

18,5

22

81,5 24 88,9

3

11,1

Kecacingan dapat dicegah
dengan cara apa saja?

9

33,3

18

66,7 15 55,6

12

44,4

Kapan saja kita CTPS?

5

18,5

22

81,5 25 92,6

2

7,4

Yang sebaiknya dilakukan
sebelum makan?

2

7,4

25

92,6 22 81,5

5

18,5

Kapan kita harus CTPS?

11

40,7

16

59,3

3,7

26

96,3

Setelah bersin atau batuk yang
mana yang paling baik untuk
dilakukan?

2

7,4

25

92,6 23 85,2

4

14,8

1

56
Universitas Sumatera Utara

57

setelah buang air kecil, kapan
kita harus CTPS?

9

33,3

18

66,7 25 92,6

2

7,4

Setelah memegang binatang
sebaiknya melakukan?

6

22,2

21

77,8 23 85,2

4

14,8

Bagian pertama yang digosok
dalam CTPS?

16

59,3

11

40,7 26 96,3

1

3,7

Apa yang harus digosok setelah
telapak tangan?

4

14,8

23

85,2 21 77,8

6

22,2

14,8

23

85,2 20 74,1

7

25,9

Bagian yang digosok setelah
sela-sela jari?

4

Setelah menggosok buku-buku
jari, selanjutnya?

1

3,7

26

96,3 15 55,6

12

44,4

Setelah menggosok ibu jari,
selanjutnya?

1

3,7

26

96,3 16 59,3

11

40,7

Bagian yang juga penting
digosok saat CTPS?

4

14,8

23

85,2 22 81,5

5

18,5

Setelah menggosok seluruh
permukaan tangan, selanjutnya?

1

3,7

26

96,3 23 85,2

4

14,8

B = Benar, S = Salah
Berdasarkan hasil pretest kelompok yang diberikan media ular tangga
diketahui sebelum perlakuan bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab benar
oleh anak yaitu sebanyak 19 orang (70,4%) adalah pertanyaan nomor 4 pada
kuesioner pengetahuan yaitu pertanyaan berupa jenis air yang baik digunakan
untuk cuci tangan. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak di jawab salah
adalah pertanyaan nomor 17 dan 18 yaitu pertanyaan mengenai tata cara cuci
tangan pakai sabun yaitu sebanyak 26 orang (96,3%).

57
Universitas Sumatera Utara

58

Peningkatan terlihat pada hasil posttest setelah diberikan perlakuan media
ular tangga yaitu anak-anak telah mampu memilih jawaban benar dari setiap
pertanyaan. Pertanyaan paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 14
yaitu sebanyak 26 anak (96,3%) mengenai bagian mana yang digosok saat
pertama mencuci tangan. Sedangkan pertanyaan paling banyak dijawab salah
adalah pertanyaan nomor 10 yaitu sebanyak 26 orang (96,3%) mengenai waktu
cuci tangan.
Berdasarkan tabel 4.5 berikut dapat dilihat perubahan pengetahuan
berdasarkan kategoriknya sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok media
ular tangga.
Tabel 4.5 Distribusi Kategori Pengetahuan Kelompok Media Ular Tangga
Sebelum dan Sesudah Diberikan Media Ular Tangga
Sebelum
Sesudah
Pengetahuan
N
%
N
%
Baik
0
0
24
88,9
Sedang
22
81,5
3
11,1
Kurang
5
18,5
0
0
Jumlah
27
100
27
100

Berdasarkan

tabel

tersebut

diketahui

bahwa

sebelum

diberikan

pembelajaran CTPS dengan media ular tangga, pengetahuan anak mengenai CTPS
berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 22 orang (81,5%) dan 5 orang anak
(18,5%) berada pada kategori kurang dan tidak ada anak dengan kategori
pengetahuan baik. Setelah diberikan pembelajaran CTPS dengan media ular
tangga dapat dilihat peningkatan kategori pengetahuan anak menjadi kategori baik
yaitu 24 orang anak (88,9%) dan kategori sedang yaitu 3 orang (11,1%).

58
Universitas Sumatera Utara

59

4.2.1.2 Gambaran Pretest dan Posttest Pengetahuan Pada Kelompok Media
Video
Berdasarkan hasil pretest dan posttest pengetahuan pada kelompok yang
diberikan media pembelajaran video mengenai CTPS maka dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Gambaran Pengetahuan Pada Kelompok Media Video
Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Berdasarkan Pretest
dan Posttest
Pertanyaan
Pretest
Posttest
B % S
%
B % S
%
Apa Kepanjangan dari CTPS?
12 44,4 15 55,6 24 88,9 3
11,1
Saat mencuci tangan sebaiknya
menggunakan?

6

22,2 21

77,8

24 88,9

3

11,1

Selain dengan sabun, kita
menggunakan?

11 40,7 16

59,3

24 88,9

3

11,1

Air yang digunakan harus?

20 74,1

7

25,9

23 85,2

4

14,8

Untuk apa mencuci tangan
dengan sabun?

6

22,2 21

77,8

14 51,9 13

48,1

Mencuci tangan dapat
menghindarkan kita dari
penyakit?

11 40,7 16

59,3

20 74,1

7

25,9

Kecacingan dapat dicegah
dengan cara apa saja?

16 59,3 11

40,7

20 74,1

7

25,9

Kapan saja kita CTPS?

18 66,7

9

33,3

17 63,0 10

37,0

Yang sebaiknya dilakukan
sebelum makan?

10 37,0 17

63,0

19 70,4

8

29,6

Kapan kita harus CTPS?

18 66,7

9

33,3

17 63,0 10

37,0

Setelah bersin atau batuk yang
mana yang paling baik untuk
dilakukan?

12 44,4 15

55,6

20 74,1

25,9

7

59
Universitas Sumatera Utara

60

setelah buang air kecil, kapan
kita harus CTPS?

10 37,0 17

63,0

16 59,3 11

40,7

Setelah memegang binatang
sebaiknya melakukan?

11 40,7 16

59,3

20 74,1

7

25,9

Bagian pertama yang digosok
dalam CTPS?

14 51,9 13

48,1

19 70,4

8

29,6

Apa yang harus digosok
setelah telapak tangan?

10 37,0 17

63,0

17 63,0 10

37,0

Bagian yang digosok setelah
sela-sela jari?

19 70,4

8

29,6

20 74,1

7

25,9

Setelah menggosok buku-buku
jari, selanjutnya?

6

22,2 21

77,8

11 40.7 16

59,3

Setelah menggosok ibu jari,
selanjutnya?

12 44,4 15

55,6

13 48,1 14

51,9

Bagian yang juga penting
digosok saat CTPS?

18 88,7

9

33,3

14 51,9 13

48,1

Setelah menggoso seluruh
permukaan tangan,
selanjutnya?

7

25,9 20

74,1

19 70,4

29,6

8

B = Benar, S = Salah
Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan pada kelompok media video
diketahui pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor
4 yaitu pertanyaan mengenai jenis air yang digunakan untuk CTPS, sebanyak 20
orang (74,1%). Pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan
mengenai cuci tangan menggunakan apa, kegunaan CTPS dan urutan mencuci
tangan masing-masing sebanyak 21 orang (77,8%).
Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan pada kelompok media video
setelah diberikan perlakuan video maka diperoleh hasil bahwa pertanyaan paling

60
Universitas Sumatera Utara

61

banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 1 mengenai kepanjangan CTPS,
nomor 2 mengenai bahan yang diperlukan dalam CTPS dan nomor 3 mengenai air
yang bagaimana yang harus digunakan saat CTPS, ketiga pertanyaan ini samasama dijawab benar oleh 24 orang (88,9%). Pertanyaan yang paling banyak salah
dijawab adalah pertanyaan mengenai setelah menggosok buku-buku jari sebanyak
16 orang (59,3%).
Kategori pengetahuan sesudah dan sebelum perlakuan dapat dilihat pada
tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Kategori Pengetahuan Kelompok Media
dan Sesudah diberikan Media Video
Sebelum
Pengetahuan
N
%
Baik
6
22,2
Sedang
10
37,0
Kurang
11
40,7
Jumlah
27
100

Video Sebelum
Sesudah
N
%
15
55,6
12
44,4
0
0
27
100

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebelum diberikan video
terdapat 6 orang (22,2%) berada pada kategori berpengetahuan baik, sedangkan
10 orang (37,0%) berada pada kategori sedang dan 11 orang (40,7%) berkategori
kurang. Peningkatan dapat terlihat setelah anak diberikan perlakuan video yaitu
sebanyak 15 anak (55,6%) berkategori baik dan 12 orang (44,4%) berkategori
sedang dalam pengetahuannya mengenai CTPS.
4.2.2 Gambaran Pretest dan Posttest Sikap Pada Kelompok Media Ular
Tangga dan Kelompok Media Video
Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang dilakukan maka dapat dilihat
gambaran sikap anak mengenai CTPS. Menurut hasil pretest kelompok yang
diberikan media ular tangga diketahui bahwa terdapat 21 orang (77,8%) berada

61
Universitas Sumatera Utara

62

pada kategori sikap buruk dan 6 orang (22,2%) berkategori baik. Hal ini berbeda
dengan hasil pada kelompok media video yang diketahui menurut hasil pretest
terdapat 12 orang (44,4%) berada pada kategori bersikap buruk dan 15 orang
(55,6%) berada pada kategori baik. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan
bahwa sikap anak sebelum diberikan perlakuan adalah buruk.
Peningkatan dapat terlihat berdasarkan hasil posttest kelompok media ular
tangga dan kelompok media video. Berdasarkan hasil posttest kelompok media
ular tangga diketahui sebanyak 27 orang (100%) berkategori baik. Sedangkan
pada kelompok media video berdasarkan hasil posttest diketahui 26 orang (96,3%)
berkategori baik dan 1 orang (3,7%) berkategori buruk. Berdasarkan hal tersebut
dapat dikatakan bahwa sikap anak mengenai CTPS sesudah diberikan perlakuan
adalah kategori baik.
Gambar 4.2 Distribusi Kategori Sikap Kelompok Ular Tangga dan
Kelompok Media Video berdasarkan Hasil Pretest dan
Posttest
30
25
20
15
baik

10

buruk
5
0
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
Kelompok Ular Kelompok Ular Kelompok Video Kelompok Video
Tangga
Tangga

62
Universitas Sumatera Utara

63

4.2.2.1 Gambaran Pretest dan Posttest Sikap Pada Kelompok Media Ular
Tangga
Berdasarkan hasil pretest dan posttest kelompok media ular tangga
mengenai sikap terhadap CTPS maka dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Distribusi Gambaran Sikap Pada Kelompok Media Ular Tangga
Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Berdasarkan Pretest
dan Posttest.
Pernyataan
Pretest
Posttest
S
% TS %
S
% TS %
Menurut adik mencuci tangan 21 77,8 6
22,2 26 96,3 1
3,7
pakai sabun itu hal yang
penting.
Jika adik ingin makan, adik
harus mencuci tangan dengan
sabun terlebuh dahulu.

21 77,8 6

22,2 25 92,6 2

7,4

Jika adik sudah selesai
bermain, adik harus mencuci
tangan adik dengan sabun.

12 44,4 15

55,6 23 85,2 4

14,8

Menurut adik jika mencuci
tangan dapat mencegah adik
terkena mencret.

13 48,1 14

51,9 23 85,2 4

14,8

Menurut adik jika mencuci
tangan dapat menjaga
kesehatan adik.

12 44,4 15

55,6 24 88,9 3

11,1

Menurut adik jika mencuci
tangan cukup hanya dengan
sabun.

13 48,1 14

51,9 2

92,6

Menurut adik orang dewasa
pun perlu cuci tangan pakai
sabun dan air mengalir.

15 55,6 12

44,4 25 92,6 2

7,4

Adik bisa terkena kecacingan
apabila malas mencuci tangan
dengan bersih.

18 66,7 9

33,3 24 88,9 3

11,1

Jika mencuci tangan, sela-sela
jari tidak perlu dicuci saat

13 48,1 14

51,9 4

85,2

7,4

25

14,8 23

63
Universitas Sumatera Utara

64

mencuci tangan.
Jika adik mencuci tangan,
telapak tangan perlu disabun
dan dibasuh air mengalir saat
mencuci tangan.

23 85,2 4

14,8 25 92,6 2

7,4

Menurut adik perlu tempat
cuci tangan di sekolah

11 40,7 16

59,3 24 88,9 3

11,1

Menurut adik cuci tangan
dengan bersih tidak bisa
mencegah kita terkena
penyakit.

16 59,3 11

40,7 6

22,2 21

77,8

Setelah adik memegang
binatang tidak perlu cuci
tangan dengan sabun.

15 55,6 12

44,4 4

14,8 23

85,2

Jika adik berada disekolah
tidak perlu cuci tangan.

17 63,0 10

37,0 8

29,6 19

70,4

Jika tangan tidak kotor maka
tidak perlu melakukan 7
langkah cuci tangan.

21 77,8 6

22,2 14 51,9 13

48,1

Jika sudah selesai makan
maka tidak perlu mencuci
tangan.

19 70,4 8

29,6 5

18,5 22

81,5

Jika melakukan cuci tangan
maka tidak perlu mencuci
tangan sesuai langkahlangkahnya.

21 77,8 6

22,2 13 48,1 14

51,9

Jika kita akan mencuci tangan
cukup dengan sabun saja.

13 48,1 14

51,9 4

14,8 23

85,2

Jika adik sudah selesai buang
air besar tidak perlu cuci
tangan.

16 59,3 11

40,7 10 37,0 17

63,0

Seandainya kita sudah cuci
tangan dengan sabun maka
tangan kita tidak akan bebas
kuman.

19 70,4 8

29,6 12 44,4 15

55,6

64
Universitas Sumatera Utara

65

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pernyataan yang paling
banyak disetujui saat pretest adalah pernyataan mengenai menggosok telapak
tangan saat CTPS. Pernyataan ini disetujui oleh 23 orang (85,2%). Pernyataan
yang paling banyak tidak disetujui adalah pernyataan mengenai penting atau tidak
tersedia tempat cuci tangan di sekolah. Sebanyak 16 orang (59,3%) tidak setuju
dengan hal tersebut.
Berdasarkan hasil posttest diketahui bahwa pernyataan yang paling banyak
disetujui adalah pernyataan mengenai penting atau tidaknya melakukan CTPS,
sebanyak 26 orang (96,3%) setuju dengan hal itu dari sebelumnya hanya 21 orang
(77,8%) yang setuju. Dari hasil posttest juga diketahui bahwa pernyataan yang
paling banyak tidak disetujui adalah mencuci tangan cukup hanya sabun yaitu
sebanyak 25 orang (92,6%) namun jumlah ini bernilai positif karena pernyataan
tersebut merupakan pernyataan negative.
Hasil sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok media ular
tangga berdasarkan kategori dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9 Distribusi Kategori Sikap Kelompok Media Ular Tangga
Sebelum dan Sesudah Diberikan Media Ular Tangga
Sebelum
Sesudah
Sikap
N
%
N
%
Baik
6
22,2
27
100
Buruk
21
77,8
0
0
Jumlah
27
100
27
100

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebelum diberikan media
ular tangga terdapat sebanyak 6 orang (22,2%) berkategori baik dan 22 orang

65
Universitas Sumatera Utara

66

(77,8%) berkategori buruk. Setelah diberikan media ular tangga angka tersebut
meningkat menjadi 27 orang (100%) berkategori baik.
4.2.2.2 Gambaran Pretest dan Posttest Sikap Pada Kelompok Media Video
Hasil pretest dan posttest kelompok media video mengenai sikap anak
terhadap CTPS dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Gambaran Sikap Pada Kelompok Media Video
Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Berdasarkan
Pretest dan Posttest.
Pernyataan
Pretest
Posttest
S
% TS %
S
% TS %
14,8 26 96,3 1
3,7
Menurut adik mencuci tangan 23 85,2 4
pakai sabun itu hal yang
penting.
Jika adik ingin makan, adik
harus mencuci tangan dengan
sabun terlebuh dahulu.

19 70,4 8

29,6 27 100

0

Jika adik sudah selesai
bermain, adik harus mencuci
tangan adik dengan sabun.

21 77,8 6

22,2 26 96,3 1

3,7

Menurut adik jika mencuci
tangan dapat mencegah adik
terkena mencret.

18 66,7 9

33,3 26 96,3 1

3,7

Menurut adik jika mencuci
tangan dapat menjaga
kesehatan adik.

14 51,9 13

48,1 24 88,9 3

11,1

Menurut adik jika mencuci
tangan cukup hanya dengan
sabun.

10 37,0 17

63,0 7

74,1

Menurut adik orang dewasa
pun perlu cuci tangan pakai
sabun dan air mengalir.

14 51,9 13

48,1 25 92,6 2

7,4

Adik bisa terkena kecacingan
apabila malas mencuci tangan
dengan bersih.

19 70,4 8

29,6 22 81,5 5

18,5

25,9 20

0

66
Universitas Sumatera Utara

67

Jika mencuci tangan, sela-sela
jari tidak perlu dicuci saat
mencuci tangan.

9

33,3 18

66,7 9

33,3 18

66,7

Jika adik mencuci tangan,
telapak tangan perlu disabun
dan dibasuh air mengalir saat
mencuci tangan.

19 70,4 8

29,6 21 77,8 6

22,2

Menurut adik perlu tempat
cuci tangan di sekolah
Menurut adik cuci tangan
dengan bersih tidak bisa
mencegah kita terkena
penyakit.

14 51,9 13

48,1 21 77,8 6

22,2

15 55,6 12

44,4 7

25,9 20

74,1

Setelah adik memegang
binatang tidak perlu cuci
tangan dengan sabun.
Jika adik sedang berada
disekolah tidak perlu cuci
tangan.

13 48,1 14

51,9 7

25,9 20

74,1

11 40,7 16

59,3 7

25,9 20

74,1

Jika tangan tidak kotor maka
tidak perlu melakukan 7
langkah cuci tangan.

16 59,3 11

40,7 13 48,1 14

51,9

Jika sudah selesai makan
maka tidak perlu mencuci
tangan.

10 37,0 17

63,0 10 37,0 17

63,0

Jika melakukan cuci tangan
maka tidak perlu mencuci
tangan sesuai langkahlangkahnya.

14 51,9 13

48,1 13 48,1 14

51,9

Jika kita akan mencuci tangan
cukup dengan sabun saja.

4

14,8 23

85,2 6

22,2 21

77,8

Jika adik sudah selesai buang
air besar tidak perlu cuci
tangan.

9

33,3 18

66,7 6

22,2 21

77,8

Seandainya kita sudah cuci

8

29,6 19

70,4 10 37,0 17

63,0

67
Universitas Sumatera Utara

68

tangan dengan sabun maka
tangan kita tidak akan bebas
kuman.
S = Setuju, TS = Tidak Setuju
Berdasarkan hasil tersebut diketahui pada saat pretest pernyataan yang
paling banyak disetujui adalah pernyataan mengenai pentingnya melakukan CTPS
yaitu sebanyak 23 orang (85,2%) setuju. Pernyataan yang paling banyak tidak
disetujui adalah mencuci tangan cukup dengan sabun saja sebanyak 23 orang
(85,2%).
Pada hasil posttest kelompok media video pernyataan yang paling banyak
disetujui adalah pernyataan mengenai sebelum makan harus cuci tangan dengan
sabun terlebih dahulu. Hal ini disetujui oleh 27 orang (100%), sedangkan
pernyataan yang paling banyak tidak disetujui adalah pernyataan mengenai cuci
tangan cukup dengan sabun saja sebanyak 21 orang (77,8%) dan pernyataan
sesudah buang air besar tidak perlu CTPS sebanyak 21 orang (77,8%). Hal ini
bernilai positif karena pernyataan tersebut bernilai negative.
Hasil sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok media
video dengan media video berdasarkan kategori dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Distribusi Kategori Sikap Kelompok Media Video Sebelum dan
Sesudah Diberikan Media Video
Sebelum
Sesudah
Sikap
N
%
N
%
Baik
15
55,6
26
96,3
Buruk
12
44,4
1
3,7
Jumlah
27
100
27
100

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebelum diberikan media
video terdapat 15 anak (55,6%) dengan kategori sikap baik dan 12 anak (44,4%)

68
Universitas Sumatera Utara

69

dengan kategori sikap buruk mengenai CTPS. Hal ini meningkat pada hasil
posttest sesudah diberikan media video yaitu 26 orang (96,3%) dengan kategori
sikap baik dan 1 orang (3,7%) dengan kategori sikap buruk.
4.2.3 Gambaran Pretest dan Posttest Tindakan Pada Kelompok Media Ular
Tangga dan Kelompok Media Video
Berdasarkan hasil sebelum dan sesudah perlakuan media video dan ular
tangga berdasarkan pretest dan posttest pada kelompok media ular tangga dan
media video maka dapat dilihat gambaran tindakan pada anak mengenai CTPS.
Hasil pretest menunjukan bahwa terdapat 18 orang (66,7%) berkategori buruk dan
9 orang (33,3%) berkategori baik pada kelompok pelakuan. Pada kelompok media
video ditemukan 19 orang (70,4%) berkategori buruk dan 8 orang (29,6%)
berkategori baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa tindakan anak sebelum
diberikan perlakuan adalah buruk.
Peningkatan terlihat pada hasil posttest setelah diberikan perlakuan media
pembelajaran CTPS. Pada kelompok media ular tangga terdapat 27 orang (100%)
berkategori baik. Pada kelompok media video terdapat 2 orang berkategori buruk
dan 25 orang (92,6%) dengan kategori baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
tindakan anak mengenai CTPS setelah diberikan perlakuan berada pada kategori
baik.

69
Universitas Sumatera Utara

70

Gambar 4.3 Distribusi Kategori Tindakan Kelompok Media Ular Tangga
dan Kelompok Media Video Berdasarkan Hasil Pretest dan
Posttest
30
25
20
15
baik
10

buruk

5
0
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
Kelompok Ular Kelompok Ular Kelompok Video Kelompok Video
Tangga
Tangga

4.2.3.1 Gambaran Pretest dan Posttest Tindakan Pada Kelompok Media Ular
Tangga dengan Media Ular Tangga
Bersadarkan hasil pretest dan posttest tindakan dengan media ular tangga
maka dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.12 Distribusi Gambaran Tindakan Pada Kelompok Media Ular
Tangga Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Berdasarkan
Pretest dan Posttest
Pernyataan
Pretest
Posttest
Ya % Tdk % Ya % Tdk %
Adik biasanya mencuci tangan
16 59,3 11
40,7 26 96,3 1
3,7
dengan sabun dan air mengalir.
Adik biasanya menggunakan air
bersih untuk mencuci tangan.

25

92,6 2

7,4

Adik biasanya mencuci tangan
dengan air kran.

15

66,7 12

44,4 25

92,6 2

7,4

Adik biasanya mencuci tangan
dengan air di bak penampungan.
Adik biasanya membersihkan
tangan dengan air saja.

9

33,3 18

66,7 14

51,9 13

48,1

22

81,5 5

18,5 5

18,5 22

81,5

8

29,6 19

70,4 24

88,9 3

11,1

Sebelum makan adik mencuci

27

100

0

0

70
Universitas Sumatera Utara

71

tangan dengan sabun.
Adik mencuci tangan dengan
sabun sebelum memegang
jajanan.

6

22,2 21

77,8 10

37,0 17

63,0

Adik mencuci tangan dengan
sabun sehabis dari kamar mandi.

18

66,7 9

33,3 6

22,2 21

77,8

Adik mencuci tangan dengan
sabun setelah buang air besar
Sesudah bermain adik mencuci
tangan dengan sabun.

7

25,9 20

74,1 21

77,8 6

22,2

7

25,9 20

74,1 11

40,7 16

59,3

Sesudah memegang binatang
adik mencuci tangan dengan
sabun.

7

25,9 20

74,1 21

77,8 6

22,2

Adik menggosok telapak tangan
saat mencuci tangan.

23

85,2 4

14,8 27

100

0

Adik menggosok punggung
tangan saat mencuci tangan.

16

59,3 11

40,7 25

92,6 2

7,4

Adik menggosok sela-sela jari
saat mencuci tangan.

5

18,5 22

81,5 24

88,9 3

11,1

Adik menggosok ruas-ruas jari
saat mencuci tangan.

3

11,1 24

88,9 26

96,3 1

3,7

Adik menggosok ibu jari saat
mencuci tangan.

12

44,4 15

55,6 23

85,2 4

14,8

Adik menggosok kuku jari saat
mencuci tangan.

6

22,2 21

77,8 25

92,6 2

7,4

Adik menggosok pergelangan
tangan saat mencuci tangan.

8

29,6 19

70,4 21

77,8 6

22,2

Adik mengeringkan tangan
dengan tisu/handuk setelah cuci
tangan.

11

40,7 16

59,3 23

85,2 4

14,8

Di sekolah adik mencuci tangan
dengan sabun.

20

74,1 7

25,9 24

96,3 3

11,1

0

71
Universitas Sumatera Utara

72

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat pada pretest tindakan yang paling
banyak dilakukan oleh anak adalah menggunakan air bersih untuk cuci tangan, hal
ini dilakukan oleh 26 orang (92,6%). Tindakan yang paling sering tidak dilakukan
oleh anak berdasarkan hasil pretest adalah menggosok ruas-ruas jari saat mencuci
tangan, hal ini tidak dilakukan oleh 24 orang (88,9%).
Pada hasil posttest dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan oleh
anak paling banyak adalah mencuci tangan dengan air bersih sebanyak 27 orang
(100%) dan menggosok telapak tangan sebanyak 27 orang (100%). Tindakan yang
paling banyak dijawab tidak oleh anak adalah membersihkan tangan air saja yaitu
sebanyak 22 orang (81,5%). Tindakan tersebut bernilai positif karena dalam
membersihkan tangan selain dengan air juga sebaiknya menggunakan sabun.
Berdasakan hasil tersebut dapat dilihat kategori tindakan pada anak
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan media ular tangga pada tabel berikut :
Tabel 4.13 Distribusi Kategori Tindakan Kelompok Media Ular Tangga
Sebelum dan Sesudah diberikan Media Ular Tangga
Sesudah
Sebelum
Tindakan
N
%
N
%
Baik
9
33,3
27
100
Buruk
18
66,7
0
0
Jumlah
27
100
27
100

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebelum diberikan
media ular tangga ada 9 orang (33,3%) memiliki tindakan yang baik, sedangkan
18 orang (66,7%) memiliki tindakan yang buruk. Hal tersebut mengalami
perubahan setelah diberikan perlakuan media ular tangga yaitu sebanyak 27 orang

72
Universitas Sumatera Utara

73

(100 %) memiliki tindakan yang baik dan tidak ada yang memiliki tindakan yang
buruk.
4.2.3.2 Gambaran Pretest dan Posttest Tindakan Pada Kelompok Media
Video
Hasil pretest dan posttest tindakan pada kelompok dengan perlakuan
media video dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.14 Distribusi Gambaran Tindakan Pada Kelompok Media Video
Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Berdasarkan Pretest
dan Posttest
Pernyataan
Pretest
Posttest
Ya % Tdk % Ya % Tdk %
Adik biasanya mencuci tangan
22 81,5 5
18,5 25 92,6 2
7,4
dengan sabun dan air mengalir.
Adik biasanya menggunakan air
bersih untuk mencuci tangan.

19

70,4 8

29,6 27

100

0

0

Adik biasanya mencuci tangan
dengan air kran.

24

88,9 3

11,1 24

88,9 3

11,1

Adik biasanya mencuci tangan
dengan air di bak penampungan.

11

40,7 16

59,3 17

63,0 10

37,0

Adik biasanya membersihkan
tangan dengan air saja.

10

37,0 17

63,0 15

55,6 12

44,4

Sebelum makan adik mencuci
tangan dengan sabun.

20

74,1 7

25,9 23

85,2 4

14,8

Adik mencuci tangan dengan
sabun sebelum memegang
jajanan.

14

51,9 13

48,1 10

37,0 17

63,0

Adik mencuci tangan dengan
sabun sehabis dari kamar mandi.

15

55,6 12

44,4 12

44,4 15

55,6

Adik mencuci tangan dengan
sabun setelah buang air besar.

19

7

Dokumen yang terkait

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

0 2 19

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

0 0 2

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

0 2 10

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

0 1 23

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

3 10 4

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

0 1 51

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN BERNYANYI TERHADAP KETERAMPILAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA TK PKK INDRIARINI YOGYAKARTA

1 7 6

Faktor Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SMP

0 0 8

PENGARUH CERITA BERGAMBAR TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Cerita Bergambar terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Pertiwi 55 Kasihan Bantul Yogyakarta

0 0 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) ANAK DI TK ABA SILIRAN I KARANGSEWU GALUR KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAK

0 2 11