Skripsi Pendidikan Makalah TINJAUAN PUSTAKA
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Skripsi Pendidikan
2nd December 2012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini menggambarkan tentang landasan teori yang akan dipakai
peneliti untuk merumuskan hipotesis penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan tentang
tinjauan penelitian, teori pembelajaran Konvensional, pembelajaran kooperatif metode
CIRC, hasil belajar ekonomi, aktivitas belajar siswa, materi pembelajaran, dan hipotesis
penelitian.
2.1 Tinjauan Penelitian
Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif metode CIRC pernah dilaksanakan oleh
Nurul Inayah dengan judul “Keefektifan penerapan pembelajran kooperatif tipe CIRC terhadap
kemampuan pemecahan masalah pokok bahasan segi empat siswa kelas VIII SLTP Negeri I
Martapura Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran kooperatif metode CIRC lebih efektif untuk meningkatkan aspek
kemampuan pemecahan masalah yang diterapkan pada kelas VII. Dari hasil perhitungan uji t
diperoleh t
hitung
= 2,0447 dan t
tabel
= 1,98 untuk α = 5% dan dk = 86. jadi t
hitung
> t
tabel
. Dengan
demikian H ditolak. Ini berarti ratarata nilai kemampuan pemecahan masalah siswa yang
0
pembelajarannya dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik dari pada ratarata
siswa yang pembelajarannya dengan metode ekspositori pada pokok bahasan segiempat siswa
kelas kelas VIII SLTP Negeri I Martapura Tahun Pelajaran 2010/2011.
Pada penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan kedua penelitian di atas.
Persamaannya adalah samasama melihat hasil belajar setelah penerapan metode, dan
diterapkan pada siswa SLTP Negeri I Martapura.. Sedangkan perbedaannya adalah pada
penelitian ini tidak dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori, melainkan
membandingkan antara model kooperatif dengan metode yang berbeda.
2.2 Pembelajaran Konvensional
2.2.1 Pengertian pembelajaran Konvensional
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
1/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai ‘a plan, method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal’ J. R. David (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008:3). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun
untuk mencapai tujuan tertenu, dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. (Wina Sanjaya,2008),
Pembelajaran konvensional atau pendekatan berpusat pada guru, artinya guru
mendominasi pembelajaran dan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran (Ainurahman : 2010).
Guru sebagai sumber informasi dan menyajikan materi dalam bentuk jadi, sedangkan siswa hanya
menerima materi pelajaran dan menghafalkannya, jadi dalam proses pembelajaran keaktifan siswa
rendah. Metode ceramah yang dimaksud dalam metode mengngajar adalah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di kelasnya. Selama berlangsungnya ceramah,
guru dapat menggunakan alat bantu mengajar seperti gambargambar atau bagan untuk
memperjelas materi yang disampaikannya. Tetapi metode utama dalam interaksi antara guru dan
siswa di kelas adalah melalui berbicara. Peranan siswa dalam metode ceramah yang penting
adalah mendengarkan dan mencatat halhal yang penting yang dikemukakan oleh guru.
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru.
Pembelajaran konvensional (tradisional) pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih
mengutamakan hapalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung,
mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru metode mengajar yang
lebih banyak digunakan guru dalam pembelajaran konvensional adalah metode ekspositori.
Menurut Ruseffendi (1991) “ metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa
(tradisional) kita pakai pada pengajaran ekonomi”. Sebagai contoh, guru memberikan contoh soal
dan penyelesaiannya, kemudian memberi soalsoal latihan, dan siswa disuruh mengerjakannya.
Jadi kegiatan guru yang utama adalah menerangkan dan siswa mendengarkan atau mencatat apa
yang disampaikan guru. Subiyanto (1988) menjelaskan bahwa, kelas dengan pembelajaran secara
biasa (tradisonal) mempunyai ciriciri sebagai berikut: pembelajaran secara klasikal, para siswa
tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu. Dari uraian di atas, dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran secara konvensional adalah suatu
kegiatan belajar mengajar yang selama ini kebanyakan dilakukan oleh guru dimana guru mengajar
secara klasikal yang di dalamnya aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode ekspositori
Secara umum terdapat tiga pokok strategi pembelajaran yang dapat di laksanakan menggunakan
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
2/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
metode expositori yaitu: tahap permulaan (prainstruksional), tahap instruksional (instruksional),
tahap penilaian dan lanjutan, adapun langkahlangkah secara umum pelaksanaan pembelajaran
konvensional yang dilaksanakan adalah sebagi berikut:
a. Kegiatan awal:
a.Menarik perhatian peserta tentang arti penting dari materi diklat yang akan disampaikan
1) Meyampaikan tujuan pembelajaran
2) Menstimulir, memanggil terlebih dahulu informasi atau pengetahuan yang sudah diperoleh
sebelum proses pembelajaran
b. Kegiatan Inti:
1) Menyajikan isi pembelajaran
2) Meyediakan pedoman atau petunjuk pembelajaran
3) Memberikan kesempatan untuk latihan / unjuk perfoemance
4) Memberikan umpan balik
c. Kegiatan Akhir:
c.1) Merangkum/menyimpulkan materi pembelajaran
c.2) Melakukan penilaian (lisan dan tertulis)
c.3) Pemberian tugas individu tentang materi yang dibahas
2.2.2 Ciriciri pembelajaran konvensional (Ceramah)
Ciri ciri pembelajaran konvensional diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bahan pelajaran disajikan kepada kelas secara keseluruhan tanpa memperhatikan siswa
secara individual.
2. Kegiatan pembelajaran umumnya berbentuk ceramah, tugas tertulis, dan media lainnya
menurut pertimbangan guru.
3. Siswa pada umumnya bersifat pasif karena harus mendengarkan penjelasan dari guru
2.2.3 Keberhasilan belajar pada umumnya dimulai oleh guru secara objektif.
Guru berfungsi sebagai sumber informasi dan pengetahuan Kelebihan dan Kelemahan
Pembelajaran Konvensional Sebagai metode pembelajaran, maka pemberian pelajaran dengan
cara ceramah memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan pembelajaran konvensional
Adapun keunggulan dari pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut :
1. Guru dapat menentukan arah pembicaraan di kelas. Guru adalah satusatunya subjek yang
berbicara langsung di kelas, oleh sebab itu ia dapat menentukan arah pembicaraan di kelas
2. Organisasi kelas sederhana. Dalam pembelajaran konvensional, hal utama yang perlu dilakukan
oleh guru adalah menyiapkan buku catatan / buku materi pelajaran. Ceramah dapat dilakukan
dalam keadaan duduk, sedangkan siswa diharapkan mendengarkan dengan baik.
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
3/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Di samping kelebihan, pembelajaran konvensional juga memiliki kelemahan, di antaranya :
1. Guru sukar mengetahui sampai di mana pemahaman siswasiswanya terhadap materi yang
telah disampaikan.
2. Guru sering menganggap bahwa siswa yang duduk diam di kelas serta mendengarkan
pembicaraan gurunya, mereka itu sedang belajar dan memperhatikan dengan baik. Tetapi
sebetulnya, mungkin sebagian besar dari siswa yang duduk diam tersebut hanya menunjukkan
sikap sopan kepada gurunya bukan memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Oleh karena
itu, para guru yang menggunakan pembelajaran konvensional perlu melaksanakan evaluasi di
akhir pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yang telah disampaikan.
3. Siswa sering kali memiliki pengertian yang berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh guru. Hal
ini disebabkan karena ceramah berupa rangkaian katakata yang sewaktuwaktu dapat
menimbulkan salah pengertian.
2.3 Pembelajaran Kooperatif Metode CIRC
CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk
salah satu model pembelajaran cooperative learning yang pada mulanya merupakan
pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Slavin : 2009) yaitu sebuah
program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis
untuk kelaskelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya
dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak dan pelajaran ilmu sosial.
Pembelajaran kooperatif metode CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok
kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini tidak
dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam
kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masingmasing
siswa merasa cocok satu sama lain. Dengan pembelajaran kooperatif, diharapkan para
siswa dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang
tinggi.
Model pembelajaran kooperatif metode CIRC menurut Slavin dalam Suyitno (2005:
34) memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut antara lain: (1). Teams,
yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa; (2). Placement
test, misalnya diperoleh dari ratarata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan
nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu;
(3). Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
4/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya; (4). Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan
oleh kelompok dan guru memberika bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya;
(5). Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas;
(6). Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang
pemberian tugas kelompok; (7). Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan
berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; (8). Wholeclass units, yaitu pemberian
rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan
masalah.
Pada metode ini siswa dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana,
bacaan, atau kliping. Langkahlangkahnya adalah:
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.
b. Guru menjelaskan materi secara umum.
c. Guru memberikan wacana , bacaan atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
d. Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan
terhadap wacana, bacaan, atau kliping dan ditulis pada lembar kertas.
e. Siswa mempresentasikan / membacakan hasil kelompok disertai dengan penilaian guru
terhadap penampilan kelompok.
f. Guru membuat kesimpulan bersama siswa.
g. penutup
2.3.1 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Metode CIRC
Menurut Slavin (dalam Suyitno: 2005) menyebutkan keunggulan pembelajaran
kooperatif metode CIRC sebagai berikut:
a. Siswa dapat memberikan tanggapannya secara bebas.
b. Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang
c. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok
d. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya
e. Membantu siswa yang lemah
f. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk
pemecahan masalah
g. Dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
5/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Kelemahan pembelajaran kooperatif metode CIRC adalah :
a. Pada saat presentasi hanya siswa yang aktif yang tampil.
b. Membutuhkan waktu yang lama ketika diskusi berlangsung.
2.4 Hasil Belajar Ekonomi
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:3), hasil belajar adalah hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan mengajar. Perubahan sebagai hasil proses belajar mengajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti, pengetahuan, pemahaman, dan sikap.
Sudjana (1989:22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman belajarnya. Jadi hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa yang diperoleh melalui pengalaman belajar sehingga
menunjukkan perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikap. Dalam proses belajar
diharapkan terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang ditunjukkan oleh
prestasi belajar siswa sebagai orang yang berproses.
Ekonomi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, sedangkan
alat pemuas kebutuhan terbatas. Sebagai ilmu sosial, cakupan materi ekonomi tidak
lepas dari fenomena yang ada di masyarakat. Jadi, dapat dikatakan bahwa pelajaran
ekonomi selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat baik secara
makro maupun secara mikro
Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar ekonomi adalah perubahan tingkah laku
yang terjadi dalam individu yang dicapai oleh siswa dalam proses belajar mengajar
tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang sangat terbatas.
2.5 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas merupakan segala tingkah laku siswa pada saat mengikuti belajar mengajar.
Aktivitas merupakan hal yang penting dalam interaksi belajar. Tanpa adanya aktivitas, proses
belajar mengajar tidak akan berlangsung dengan baik, karena pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, “learning by doing” sehingga setiap orang yang belajar dituntut untuk aktif. Tidak ada
belajar tanpa aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asa yang sangat penting
dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2006: 9597).
Sanjana (2007: 56) menyatakan bahwa di dalam standar proses pendidikan, pembelajaran
didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
6/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
subyek belajar. Aktivitas belajar dialami siswa sebagai suatu proses, yaitu proses belajar sesuatu.
Aktivitas belajar tersebut dapat diketahui oleh guru dari perlakuan siswa terhadap bahan belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 2002:236).
Paul B. Diedrich (dalam Hamalik, 2009:172) membuat suatu daftar yang berisi macam
macam kegiatan siswa yang dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar
demonstrasi, percobaan, pekerjaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin
5. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat
konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat,
bergairah, berani, tenang, gugup.
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa aktivitas siswa di sekolah sangat bervariasi. Untuk
itu guru harus memiliki aktivitas yang bervariasi pula, sehingga upaya dalam meningkatkan hasil
belajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun aktivitas yang
diamati selama pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode CIRC ini
merupakan aktivitas yang sudah dimodifikasi dari teori yang ada, antara lain: (1) diskusi (Oral
activities), (2) memberikant pertanyaan (Writing activities), (3) membaca (Visual activities), (4)
mencatat butirbutir penting dalam bentuk resitasi (Writing activities), (5) melakukan review (Oral
activities), (6) Menjawab Pertanyaan (Mental activities). Data mengenai aktivitas siswa diperoleh
dengan cara mengadakan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.6 Materi Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pelajaran ekonomi SMP kelas
VIII1 SLTP Negeri Martapura pada pokok bahasan “Kebutuhan Manusia dan Keterbatasan
Sumber Daya” dengan tiga kali pertemuan dalam alokasi waktu enam jam pelajaran sesuai
kurikulum 2006 dengan pendekatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Garis besar
yang akan diajarkan pada siswa sebagai berikut:
1. Pokok Bahasan : Kebutuhan Manusia dan Keterbatasan Sumber
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
7/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Daya
2. Sub Pokok Bahasan : Pemuas kebutuhan manusia dan keterbatasan
sumber daya
3. Standar Kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan hubungan antara keterbatasan
sumber daya dengan kebutuhan manusia yag tidak terbatas
4. Indikator :
Menganalisis kebutuhan manusia dan alat pemuas kebutuhan berdasarkan keterbatasan
sumber daya
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaan
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan fungsi dalam bentuk pemakaian
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan kesiapan penggunaan atau proses pembuatan
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka di atas, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif metode Konvensional dengan siswa yang diajarkan
menggunakan metode CIRC.
2. Pembelajaran kooperatif metode CIRC lebih tepat diterapkan pada pokok bahasan Kebutuhan
Manusia dan Keterbatasan Sumber Daya pada Kelas VIII Pada SMP Neger I Martapura
dibandingkan dengan metode Konvensional.
Diposkan 2nd December 2012 oleh Muhammad Bustomi
0 Tambahkan komentar
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
8/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Google Account
Pratinjau
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
9/9
Skripsi Pendidikan | Makalah
Skripsi Pendidikan
2nd December 2012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini menggambarkan tentang landasan teori yang akan dipakai
peneliti untuk merumuskan hipotesis penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan tentang
tinjauan penelitian, teori pembelajaran Konvensional, pembelajaran kooperatif metode
CIRC, hasil belajar ekonomi, aktivitas belajar siswa, materi pembelajaran, dan hipotesis
penelitian.
2.1 Tinjauan Penelitian
Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif metode CIRC pernah dilaksanakan oleh
Nurul Inayah dengan judul “Keefektifan penerapan pembelajran kooperatif tipe CIRC terhadap
kemampuan pemecahan masalah pokok bahasan segi empat siswa kelas VIII SLTP Negeri I
Martapura Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran kooperatif metode CIRC lebih efektif untuk meningkatkan aspek
kemampuan pemecahan masalah yang diterapkan pada kelas VII. Dari hasil perhitungan uji t
diperoleh t
hitung
= 2,0447 dan t
tabel
= 1,98 untuk α = 5% dan dk = 86. jadi t
hitung
> t
tabel
. Dengan
demikian H ditolak. Ini berarti ratarata nilai kemampuan pemecahan masalah siswa yang
0
pembelajarannya dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik dari pada ratarata
siswa yang pembelajarannya dengan metode ekspositori pada pokok bahasan segiempat siswa
kelas kelas VIII SLTP Negeri I Martapura Tahun Pelajaran 2010/2011.
Pada penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan kedua penelitian di atas.
Persamaannya adalah samasama melihat hasil belajar setelah penerapan metode, dan
diterapkan pada siswa SLTP Negeri I Martapura.. Sedangkan perbedaannya adalah pada
penelitian ini tidak dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori, melainkan
membandingkan antara model kooperatif dengan metode yang berbeda.
2.2 Pembelajaran Konvensional
2.2.1 Pengertian pembelajaran Konvensional
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
1/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai ‘a plan, method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal’ J. R. David (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008:3). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun
untuk mencapai tujuan tertenu, dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. (Wina Sanjaya,2008),
Pembelajaran konvensional atau pendekatan berpusat pada guru, artinya guru
mendominasi pembelajaran dan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran (Ainurahman : 2010).
Guru sebagai sumber informasi dan menyajikan materi dalam bentuk jadi, sedangkan siswa hanya
menerima materi pelajaran dan menghafalkannya, jadi dalam proses pembelajaran keaktifan siswa
rendah. Metode ceramah yang dimaksud dalam metode mengngajar adalah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa di kelasnya. Selama berlangsungnya ceramah,
guru dapat menggunakan alat bantu mengajar seperti gambargambar atau bagan untuk
memperjelas materi yang disampaikannya. Tetapi metode utama dalam interaksi antara guru dan
siswa di kelas adalah melalui berbicara. Peranan siswa dalam metode ceramah yang penting
adalah mendengarkan dan mencatat halhal yang penting yang dikemukakan oleh guru.
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru.
Pembelajaran konvensional (tradisional) pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih
mengutamakan hapalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung,
mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru metode mengajar yang
lebih banyak digunakan guru dalam pembelajaran konvensional adalah metode ekspositori.
Menurut Ruseffendi (1991) “ metode ekspositori ini sama dengan cara mengajar yang biasa
(tradisional) kita pakai pada pengajaran ekonomi”. Sebagai contoh, guru memberikan contoh soal
dan penyelesaiannya, kemudian memberi soalsoal latihan, dan siswa disuruh mengerjakannya.
Jadi kegiatan guru yang utama adalah menerangkan dan siswa mendengarkan atau mencatat apa
yang disampaikan guru. Subiyanto (1988) menjelaskan bahwa, kelas dengan pembelajaran secara
biasa (tradisonal) mempunyai ciriciri sebagai berikut: pembelajaran secara klasikal, para siswa
tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu. Dari uraian di atas, dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran secara konvensional adalah suatu
kegiatan belajar mengajar yang selama ini kebanyakan dilakukan oleh guru dimana guru mengajar
secara klasikal yang di dalamnya aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode ekspositori
Secara umum terdapat tiga pokok strategi pembelajaran yang dapat di laksanakan menggunakan
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
2/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
metode expositori yaitu: tahap permulaan (prainstruksional), tahap instruksional (instruksional),
tahap penilaian dan lanjutan, adapun langkahlangkah secara umum pelaksanaan pembelajaran
konvensional yang dilaksanakan adalah sebagi berikut:
a. Kegiatan awal:
a.Menarik perhatian peserta tentang arti penting dari materi diklat yang akan disampaikan
1) Meyampaikan tujuan pembelajaran
2) Menstimulir, memanggil terlebih dahulu informasi atau pengetahuan yang sudah diperoleh
sebelum proses pembelajaran
b. Kegiatan Inti:
1) Menyajikan isi pembelajaran
2) Meyediakan pedoman atau petunjuk pembelajaran
3) Memberikan kesempatan untuk latihan / unjuk perfoemance
4) Memberikan umpan balik
c. Kegiatan Akhir:
c.1) Merangkum/menyimpulkan materi pembelajaran
c.2) Melakukan penilaian (lisan dan tertulis)
c.3) Pemberian tugas individu tentang materi yang dibahas
2.2.2 Ciriciri pembelajaran konvensional (Ceramah)
Ciri ciri pembelajaran konvensional diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bahan pelajaran disajikan kepada kelas secara keseluruhan tanpa memperhatikan siswa
secara individual.
2. Kegiatan pembelajaran umumnya berbentuk ceramah, tugas tertulis, dan media lainnya
menurut pertimbangan guru.
3. Siswa pada umumnya bersifat pasif karena harus mendengarkan penjelasan dari guru
2.2.3 Keberhasilan belajar pada umumnya dimulai oleh guru secara objektif.
Guru berfungsi sebagai sumber informasi dan pengetahuan Kelebihan dan Kelemahan
Pembelajaran Konvensional Sebagai metode pembelajaran, maka pemberian pelajaran dengan
cara ceramah memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan.
2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan pembelajaran konvensional
Adapun keunggulan dari pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut :
1. Guru dapat menentukan arah pembicaraan di kelas. Guru adalah satusatunya subjek yang
berbicara langsung di kelas, oleh sebab itu ia dapat menentukan arah pembicaraan di kelas
2. Organisasi kelas sederhana. Dalam pembelajaran konvensional, hal utama yang perlu dilakukan
oleh guru adalah menyiapkan buku catatan / buku materi pelajaran. Ceramah dapat dilakukan
dalam keadaan duduk, sedangkan siswa diharapkan mendengarkan dengan baik.
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
3/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Di samping kelebihan, pembelajaran konvensional juga memiliki kelemahan, di antaranya :
1. Guru sukar mengetahui sampai di mana pemahaman siswasiswanya terhadap materi yang
telah disampaikan.
2. Guru sering menganggap bahwa siswa yang duduk diam di kelas serta mendengarkan
pembicaraan gurunya, mereka itu sedang belajar dan memperhatikan dengan baik. Tetapi
sebetulnya, mungkin sebagian besar dari siswa yang duduk diam tersebut hanya menunjukkan
sikap sopan kepada gurunya bukan memahami apa yang dijelaskan oleh gurunya. Oleh karena
itu, para guru yang menggunakan pembelajaran konvensional perlu melaksanakan evaluasi di
akhir pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
yang telah disampaikan.
3. Siswa sering kali memiliki pengertian yang berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh guru. Hal
ini disebabkan karena ceramah berupa rangkaian katakata yang sewaktuwaktu dapat
menimbulkan salah pengertian.
2.3 Pembelajaran Kooperatif Metode CIRC
CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk
salah satu model pembelajaran cooperative learning yang pada mulanya merupakan
pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Slavin : 2009) yaitu sebuah
program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis
untuk kelaskelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya
dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak dan pelajaran ilmu sosial.
Pembelajaran kooperatif metode CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok
kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini tidak
dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam
kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masingmasing
siswa merasa cocok satu sama lain. Dengan pembelajaran kooperatif, diharapkan para
siswa dapat meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang
tinggi.
Model pembelajaran kooperatif metode CIRC menurut Slavin dalam Suyitno (2005:
34) memiliki delapan komponen. Kedelapan komponen tersebut antara lain: (1). Teams,
yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa; (2). Placement
test, misalnya diperoleh dari ratarata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan
nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu;
(3). Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
4/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya; (4). Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan
oleh kelompok dan guru memberika bantuan kepada kelompok yang membutuhkannya;
(5). Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja
kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas;
(6). Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru menjelang
pemberian tugas kelompok; (7). Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan
berdasarkan fakta yang diperoleh siswa; (8). Wholeclass units, yaitu pemberian
rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan
masalah.
Pada metode ini siswa dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap wacana,
bacaan, atau kliping. Langkahlangkahnya adalah:
a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.
b. Guru menjelaskan materi secara umum.
c. Guru memberikan wacana , bacaan atau kliping sesuai dengan topik pembelajaran.
d. Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan
terhadap wacana, bacaan, atau kliping dan ditulis pada lembar kertas.
e. Siswa mempresentasikan / membacakan hasil kelompok disertai dengan penilaian guru
terhadap penampilan kelompok.
f. Guru membuat kesimpulan bersama siswa.
g. penutup
2.3.1 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Metode CIRC
Menurut Slavin (dalam Suyitno: 2005) menyebutkan keunggulan pembelajaran
kooperatif metode CIRC sebagai berikut:
a. Siswa dapat memberikan tanggapannya secara bebas.
b. Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang
c. Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok
d. Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya
e. Membantu siswa yang lemah
f. Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk
pemecahan masalah
g. Dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
5/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Kelemahan pembelajaran kooperatif metode CIRC adalah :
a. Pada saat presentasi hanya siswa yang aktif yang tampil.
b. Membutuhkan waktu yang lama ketika diskusi berlangsung.
2.4 Hasil Belajar Ekonomi
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:3), hasil belajar adalah hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan mengajar. Perubahan sebagai hasil proses belajar mengajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti, pengetahuan, pemahaman, dan sikap.
Sudjana (1989:22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman belajarnya. Jadi hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa yang diperoleh melalui pengalaman belajar sehingga
menunjukkan perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikap. Dalam proses belajar
diharapkan terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang ditunjukkan oleh
prestasi belajar siswa sebagai orang yang berproses.
Ekonomi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, sedangkan
alat pemuas kebutuhan terbatas. Sebagai ilmu sosial, cakupan materi ekonomi tidak
lepas dari fenomena yang ada di masyarakat. Jadi, dapat dikatakan bahwa pelajaran
ekonomi selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat baik secara
makro maupun secara mikro
Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar ekonomi adalah perubahan tingkah laku
yang terjadi dalam individu yang dicapai oleh siswa dalam proses belajar mengajar
tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang sangat terbatas.
2.5 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas merupakan segala tingkah laku siswa pada saat mengikuti belajar mengajar.
Aktivitas merupakan hal yang penting dalam interaksi belajar. Tanpa adanya aktivitas, proses
belajar mengajar tidak akan berlangsung dengan baik, karena pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, “learning by doing” sehingga setiap orang yang belajar dituntut untuk aktif. Tidak ada
belajar tanpa aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asa yang sangat penting
dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2006: 9597).
Sanjana (2007: 56) menyatakan bahwa di dalam standar proses pendidikan, pembelajaran
didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
6/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
subyek belajar. Aktivitas belajar dialami siswa sebagai suatu proses, yaitu proses belajar sesuatu.
Aktivitas belajar tersebut dapat diketahui oleh guru dari perlakuan siswa terhadap bahan belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 2002:236).
Paul B. Diedrich (dalam Hamalik, 2009:172) membuat suatu daftar yang berisi macam
macam kegiatan siswa yang dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar
demonstrasi, percobaan, pekerjaan, pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin
5. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat
konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat,
bergairah, berani, tenang, gugup.
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa aktivitas siswa di sekolah sangat bervariasi. Untuk
itu guru harus memiliki aktivitas yang bervariasi pula, sehingga upaya dalam meningkatkan hasil
belajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun aktivitas yang
diamati selama pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode CIRC ini
merupakan aktivitas yang sudah dimodifikasi dari teori yang ada, antara lain: (1) diskusi (Oral
activities), (2) memberikant pertanyaan (Writing activities), (3) membaca (Visual activities), (4)
mencatat butirbutir penting dalam bentuk resitasi (Writing activities), (5) melakukan review (Oral
activities), (6) Menjawab Pertanyaan (Mental activities). Data mengenai aktivitas siswa diperoleh
dengan cara mengadakan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.6 Materi Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi pelajaran ekonomi SMP kelas
VIII1 SLTP Negeri Martapura pada pokok bahasan “Kebutuhan Manusia dan Keterbatasan
Sumber Daya” dengan tiga kali pertemuan dalam alokasi waktu enam jam pelajaran sesuai
kurikulum 2006 dengan pendekatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Garis besar
yang akan diajarkan pada siswa sebagai berikut:
1. Pokok Bahasan : Kebutuhan Manusia dan Keterbatasan Sumber
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
7/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Daya
2. Sub Pokok Bahasan : Pemuas kebutuhan manusia dan keterbatasan
sumber daya
3. Standar Kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan hubungan antara keterbatasan
sumber daya dengan kebutuhan manusia yag tidak terbatas
4. Indikator :
Menganalisis kebutuhan manusia dan alat pemuas kebutuhan berdasarkan keterbatasan
sumber daya
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaan
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan fungsi dalam bentuk pemakaian
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan kesiapan penggunaan atau proses pembuatan
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka di atas, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif metode Konvensional dengan siswa yang diajarkan
menggunakan metode CIRC.
2. Pembelajaran kooperatif metode CIRC lebih tepat diterapkan pada pokok bahasan Kebutuhan
Manusia dan Keterbatasan Sumber Daya pada Kelas VIII Pada SMP Neger I Martapura
dibandingkan dengan metode Konvensional.
Diposkan 2nd December 2012 oleh Muhammad Bustomi
0 Tambahkan komentar
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
8/9
06/08/2015
Skripsi Pendidikan | Makalah
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Google Account
Pratinjau
http://melianatureoku.blogspot.com/2012/12/skripsipendidikan.html
9/9