Prosiding Seminar Nasional Manajemen Tek (1)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK
PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN
Novia Endhianata, Retno Indriyani
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email: endhic@yahoo.com

ABSTRAK
Ruas Jalan Solo – Sragen merupakan jalan arteri primer pada koridor arteri lintas
tengah Pulau Jawa yang merupakan jalur penting untuk distribusi barang dan orang.
Keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
menyebabkan pembangunan jalan arteri baru tidak dapat dilaksanakan. Menghadapi
persoalan tersebut, perlu dibuat suatu alternatif yaitu peningkatan jalan Solo – Sragen
dari kondisi 7 meter (2/2 UD) menjadi 14 meter (4/2 D).
Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang didapat dari hasil survey
dan data sekunder yang didapat dari instansi yang terkait. Dalam penelitian ini akan
dikaji kinerja jalan pada kondisi sebelum dan sesudah ditingkatkan. Selain itu,
dilakukan juga analisis manfaat dan analisis ekonomi dari peningkatan jalan.

Total manfaat yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan besarnya biaya
peningkatan jalan untuk memperoleh nilai Benefit Cost Ratio (BCR). Berdasarkan hasil
analisis didapatkan nilai BCR sebesar 8,59 > 1 dengan discount faktor 15 % sehingga
diperoleh rekomendasi bahwa proyek ini sangat layak untuk dilaksanakan.
Kata kunci : kelayakan, ekonomi, jalan

PENDAHULUAN
Masalah transportasi saat ini sudah merupakan masalah utama yang sulit
dipecahkan di kota-kota besar. Kemacetan lalu lintas yang terjadi sudah sangat
mengganggu aktivitas penduduk. Telah kita ketahui, bahwa kemacetan akan
menimbulkan berbagai dampak negatif. Selain itu, ditinjau dari segi ekonomi akan
mengakibatkan pemborosan biaya operasional kendaraan dan kehilangan waktu
dikarenakan lamanya waktu perjalanan.
Ruas Jalan Solo – Sragen yang termasuk dalam status administrasi jalan nasional
dan status fungsional sebagai jalan arteri mempunyai panjang 18,690 Km yang
merupakan bagian dari jalur tengah Pulau Jawa yang menghubungkan kota – kota
penting di Pulau Jawa terutama lalu lintas dari barat menuju timur dan utara menuju
selatan atau sebaliknya. Proyek peningkatan Jalan Raya Solo – Sragen terletak pada
kondisi jalan eksisting yang berawal dari pertigaan Palur menuju ke arah timur sampai
dengan batas kota Kabupaten Sragen. Kondisi eksisting Jalan Raya Solo – Sragen

tersebut saat ini masih selebar 7 meter dengan arus lalu lintas yang cukup padat.
Apabila tidak dilakukan peningkatan pada ruas jalan Solo – Sragen dapat berakibat
memburuknya kinerja jalan yang dapat diukur dengan parameter – parameter antara lain
: derajat kejenuhan, kecepatan tempuh, waktu tempuh, derajat iringan, biaya operasional
kendaraan (BOK), pemborosan biaya waktu (time cost).
ISBN : 978-979-99735-9-7
A-1-1

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010

Sesuai dengan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kinerja ruas jalan Solo – Sragen, mengidentifikasi dan menganalisis manfaat ekonomi
dari peningkatan ruas jalan Solo – Sragen dan menganalisis kelayakan ekonomi proyek
peningkatan ruas jalan Solo – Sragen. Sehingga masalah-masalah yang dikemukakan
dalam penelitan ini adalah :
1. Bagaimanakah kondisi kinerja ruas jalan Solo – Sragen pada kondisi eksisting ?
2. Apa saja manfaat ekonomi dari peningkatan ruas jalan Solo - Sragen ?
3. Apabila dibandingkan antara biaya yang dibutuhkan dengan manfaat ekonomi yang
diperoleh, apakah proyek tersebut layak untuk dilaksanakan ?

METODA
Analisis Kinerja Ruas Jalan Solo - Sragen
Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode yang didasarkan pada
MKJI 1997, untuk jalan luar kota. Analisis dilakukan terhadap kinerja jalan yang
meliputi parameter – parameter antara lain :
Derajat kejenuhan (degree of satruartion)
Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan
sebagai penentuan perilaku suatu segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan
apakah segmen jalan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Semakin besar nilai
derajat kejenuhan maka jelek kinerja jalan tersebut demikian juga sebaliknya. Rumusan
yang digunakan dalam perhitungan derajat kejenuhan seperti terlihat dalam persamaan
berikut :
DS = Q / C ..................................................................................... (persamaan 1)
dengan :
Q = Volume lalu lintas (smp)
C = Kapasitas segmen jalan
Kecepatan waktu tempuh (speed travel time)
Kecepatan waktu tempuh digunakan sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan,
karena mudah diukur dan dimengerti serta merupakan masukan penting bagi biaya
pemakai jalan dalam analisis ekonomi. Kecepatan tempuh di definisikan dalam manual

ini sebagai kecepatan rata - rata ruang dari kendaraan ringan sepanjang segmen jalan.
Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
V = L / TT ..................................................................................... (persamaan 2)
dengan :
V = kecepatan ruang rata – rata kendaraan ringan (km/jam)
L = panjang segmen (km)
TT = waktu tempuh rata – rata dari kendaraan ringan sepanjang segmen (jam)
Derajat iringan
Indikator mengenai perilaku lalu – lintas pada segmen jalan adalah derajat
iringan yang terjadi yaitu rasio arus kendaraan di dalam peleton terhadap arus total.
Kendaraan tidak bermotor tidak dianggap sebagai peleton. Peleton adalah gerakan
kendaraan beriringan dengan waktu antara (gandar depan ke gandar depan dari
kendaraan yang di depan) dari setiap kendaraan. Derajat iringan adalah fungsi dari
derajat kejenuhan.

ISBN : 978-602-97491-1-3
B-1-2

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010


Analisis Volume Arus Lalu Lintas Tahun 2009-2020
Analisis arus lalu lintas tahun 2009-2020 dilakukan untuk mendapatkan prediksi
arus lalu lintas dari tahun 2009 sampai tahun 2020. Prediksi arus lalu lintas 10 tahun
yang akan datang, dipergunakan sebagai salah satu dasar variabel perhitungan kapasitas
dan tingkat kinerja ruas jalan Solo – Sragen.
Analisis Estimasi dan Regresi
Dalam beberapa aspek untuk meninjau manfaat ekonomi suatu proyek dipenuhi
oleh hal ketidak-pastian. Dalam ketidak-pastian tersebut diharuskan untuk membuat
suatu keputusan. Hal ini tidak berarti membuat suatu keputusan yang sembarangan akan
tetapi perlu suatu metode sehingga dalam ketidak-pastian tersebut dapat disimpulkan
sesuatu dengan selang kepercayaan tertentu sesuai dengan kaidah – kaidah ilmiah.
Salah satu cara untuk menentukan hal ini adalah metode ramalan, yaitu paling
sederhana adalah regresi. Metode regresi dikombinasikan dengan metode dekomposisi
(decomposition method). Metode ini mengidentifikasi tiga komponen secara terpisah
sebagai pola dasar yang menggambarkan karakteristik sesuatu.
Hal utama adalah faktor musiman dengan ketiga komponen tersebut yaitu :
kecenderungan (trend), siklik (cyclical), dan musim (seasonal) (Vincent Gasperz,
1990). Metode dekomposisi menganggap bahwa data yang muncul disebabkan oleh
pola ditambah galat atau fungsi trend, siklus, musiman ditambah galat. Secara umum

model matematik dari pendekatan dekomposisi adalah :
Yt = f ( It, Tt, Ct, Et ) ...................................................................... (persamaan 3)
Selanjutnya model trend linear atau garis lurus untuk mendekati data dengan
kecenderungan naik. Model trend ini rumusnya adalah :
Tt = a + bt ........................................................................................ (persamaan 4)
a,b = nilai konstanta yang akan dicari sebagai penduga parameter model.
b = n ty   t   y

n t 2   t 2

dan
a=

 y b  t
n

n

Analisis Kelayakan Ekonomi
Salah satu analisis untuk mengetahui kelayakan suatu proyek adalah dengan

menggunakan metode analisis benefit - cost ratio. Konsep ini menekankan pada manfaat
(benefit) bagi kepentingan proyek. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Bt ( I  r )'
t n

B

C



t 1
t n

 Ct ( I  r )'

........................................................................ (persamaan 5)

t 1


Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan dilaksanakan apabila BCR > 1.
Metode BCR akan memberikan hasil yang konsisten dengan metode NPB, apabila BCR
> 1 berarti pula NPB > 0.

ISBN : 978-602-97491-1-3
B-1-3

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010

HASIL ANALISA
Evaluasi Kinerja Jalan Solo – Sragen
Pada kondisi sebelum peningkatan, kinerja ruas jalan Solo – Sragen berada
dalam kondisi buruk. Hal ini ditunjukkan dengan data-data sebagai berikut :
Tabel 1. Kinerja Ruas Jalan Solo-Sragen Sebelum Peningkatan
Kapasitas Jalan

Derajat


Kec. Tempuh

Waktu Tempuh

(smp/jam)

Kejenuhan

VLV (km/jam)

TT (jam)

Segmen A

3100

0,84

30


0.248

2.

Segmen B

3100

0,84

27.5

0.058

3.

Segmen C

3100


0,84

30

0.248

4.

Segmen D

3100

0,84

24.5

0.053

5.

Segmen E

3100

0,84

30

0.248

No

Segmen Jalan

1.

Akibat dari buruknya kinerja ruas jalan Solo – Sragen maka akan menimbulkan
kerugian bagi pengguna jalan dan daerah sekitar. Oleh karena itu, perlu adanya
peningkatan jalan Solo-Sragen agar kinerja jalan Solo-Sragen berubah dari kondisi
buruk menjadi baik. Adapun hasil analisis kinerja jalan setelah peningkatan adalah :
Tabel 2. Kinerja Ruas Jalan Solo-Sragen Setelah Peningkatan
Kapasitas Jalan

Derajat

Kec. Tempuh

Waktu Tempuh

(smp/jam)

Kejenuhan

VLV (km/jam)

TT (jam)

Segmen A

6688

0,383

65

0,012

2.

Segmen B

6688

0,401

60

0,058

3.

Segmen C

6688

0,383

66

0,248

4.

Segmen D

6688

0,421

57

0,053

5.

Segmen E

6688

0,383

66

0,248

No

Segmen Jalan

1.

Manfaat dari Peningkatan Jalan Solo – Sragen
Adanya peningkatan jalan Solo-Sragen diharapkan akan membawa manfaat baik
pengguna jalan maupun masyarakat sekitar. Adapun manfaat yang ditimbulkan dari
adanya peningkatan jalan Solo-Sragen adalah sebagai berikut :
1. Penghematan BOK
Tabel 3. Penghematan BOK

Tahun
1
2
3
4

2009
2010
2011
2012

Penghematan BOK
(Rp)
26,089,413,107
30,787,809,128
37,772,393,221
35,211,364,212

Faktor Diskon
(F/P,15%,n)
1.15
1.32
1.52
1.75

ISBN : 978-602-97491-1-3
B-1-4

Nilai Sekarang (PV)
(Rp)
22,686,446,180
23,280,006,902
24,835,961,681
20,132,211,770

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Tabel 3. Penghematan BOK (lanjutan)

Tahun
5
6
7
8
9
10
11
12

2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020

Penghematan BOK
(Rp)
41,655,190,843
78,114,683,384
56,210,119,364
65,342,527,448
77,259,547,549
89,478,087,135
92,871,548,240
103,098,732,326

Faktor Diskon
(F/P,15%,n)
2.01
2.31
2.66
3.06
3.52
4.05
4.65
5.35
Jumlah PV

Nilai Sekarang (PV)
(Rp)
20,709,991,792
33,771,133,273
21,131,465,887
21,360,588,130
21,961,985,339
22,117,614,673
19,962,109,877
19,269,890,247
271,219,405,751

2. Penghematan Nilai Waktu
Tabel 4. Penghematan Nilai Waktu

Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020

Nilai Penghematan
Waktu
(Rp)
19,218,420,018
26,704,687,447
30,187,753,503
33,398,837,508
36,761,276,582
40,309,364,591
44,043,841,398
47,964,223,131
51,975,017,013
56,219,464,133
60,236,124,532
64,282,148,546

Faktor Diskon
(F/P,15%,n)

Nilai Sekarang (PV)

1.15
1.32
1.52
1.75
2.01
2.31
2.66
3.06
3.52
4.05
4.65
5.35
Jumlah PV

16,711,669,581
20,192,580,300
19,848,937,949
19,095,893,744
18,276,851,476
17,426,850,686
16,557,711,362
15,679,589,623
14,774,543,702
13,896,591,720
12,947,346,731
12,014,793,193
197,423,360,067

3. Peningkatan Pendapatan Jasa Transportasi
Tabel 5. Peningkatan Pendapatan Jasa Transportasi

Tahun
1
2
3
4

2009
2010
2011
2012

Keuntungan
Penambahan Trip
(Rp)

Faktor Diskon
(F/P,15%,n)

Nilai Sekarang (PV)
(Rp)

45,023,040,540
47,274,192,567
49,637,902,195
52,119,797,305

1.15
1.32
1.52
1.75

39,150,470,035
35,746,081,336
32,637,726,437
29,799,663,269

ISBN : 978-602-97491-1-3
B-1-5

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Tabel 5. Peningkatan Pendapatan Jasa Transportasi (lanjutan)

Tahun
5
6
7
8
9
10
11
12

Keuntungan
Penambahan Trip
(Rp)

2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020

Faktor Diskon
(F/P,15%,n)

Nilai Sekarang (PV)
(Rp)

2.01
2.31
2.66
3.06
3.52
4.05
4.65
5.35
Jumlah PV

27,208,388,202
24,842,441,402
22,682,229,106
20,709,861,358
18,909,003,848
17,264,742,644
15,763,460,675
14,392,724,964
299,106,793,276

54,725,787,170
57,462,076,529
60,335,180,355
63,351,939,373
66,519,536,342
69,845,513,159
73,337,788,817
77,004,678,258

4. Nilai Manfaat Total
Tabel 6. Nilai Manfaat Total

No.

Jenis Manfaat

Nilai

1.

Penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK)

Rp. 271.219.405.751,-

2.

Penghematan Nilai Waktu (Time Cost)

Rp. 197.423.360.067,-

3.

Peningkatan pendapatan usaha jasa transportasi

Rp. 299.106.793.276,-

Analisis Kelayakan
Pengujian kelayakan dilakukan pada biaya total konstruksi yang cukup besar
yaitu Rp. 78.476.903.000 pada tahun 2008 yang digunakan untuk peningkatan jalan
tersebut dari 7 meter (2/2UD) menjadi 14 meter dengan median selebar 2 meter (4/2D).
Biaya total konstruksi pada tahun 2008 kemudian dilakukan analisis selama umur
rencana proyek yaitu sampai dengan tahun 2020 dengan discount rate sebesar 15 %
yang didapatkan nilai Net Present Value (NPV) pada tahun 2008 sebesar Rp.
89.286.755.359,Analisis kelayakan menggunakan metode BCR seperti di bawah ini :
Nilai Benefit Cost Ratio

= Benefit / Cost
= Rp767.749.559.094,- / Rp. 89.286.755.359,-.
= 8,59

Berdasarkan nilai hasil perhitungan tersehut diatas dimana nilai BCR 8,59 > 1,
maka peningkatan jalan Solo – Sragen sesuai dengan metode ini diklasifikasikan sangat
layak untuk dilaksanakan.
Analisis Sensitivitas Peningkatan Jalan Solo – Sragen
Hasil analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap perubahan sebesar 20% dari
variabel – variabel yang mempengaruhi kelayakan proyek didapatkan hasil sebagai
berikut :

ISBN : 978-602-97491-1-3
B-1-6

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010
Tabel 7. Nilai Sensitivitas Peningkatan Jalan Solo – Sragen

No

Uraian

Nilai BCR

1.

Cost naik 20%, dan benefit turun

7,16

2.

Cost tetap, dan benefit turun 20%

6,88

3.

Cost naik 20%, dan benefit turun 20%

5,73

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada proyek
peningkatan jalan Solo – Sragen, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Peningkatan ruas jalan Solo - Sragen memberikan dampak keuntungan (Benefit)
yang dinikmati oleh pengguna jalan berupa penghematan BOK dan penghematan
waktu (Saving of travel time). Dengan metode TRRL di dapatkan nilai sekarang
penghematan BOK yang cukup signifikan sebesar Rp. 271.219.405.751,-,
sedangkan nilai sekarang penghematan waktu (Saving of travel time) akibat selisih
waktu tempuh antara jalan kondisi tidak ditingkatkan dengan lebar 7 meter (2/2 UD)
dan jalan ditingkatkan menjadi 14 meter (4/2 D) sebesar Rp. 197.423.360.067,-.
Nilai total manfaat pengguna jalan adalah sebesar Rp. 468.642.765.818,-.
2. Manfaat ekonomi yang diterima oleh Kabupaten Sragen dari adanya peningkatan
jalan adalah manfaat peningkatan pendapatan usaha jasa transportasi sebesar Rp.
299.106.793.276,-.
3. Dari biaya yang telah dan akan dikeluarkan selama umur rencana jalan (Cost) dan
manfaat total (Total Benefit) yang terdiri atas manfaat yang diterima oleh pengguna
jalan dan manfaat yang diterima oleh daerah sekitar, maka didapatkan nilai
kelayakan proyek dengan menggunakan Metode Benefit Cost Ratio dengan
discounted rate sebesar 15% selama 10 tahun umur rencana jalan yaitu nilai BCR
8,59 > 1, sehingga pembiayaan untuk peningkatan jalan tersebut layak untuk
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (1995), Indonesian Highway Capacity Manual, Directorate General of
Highways Ministry of Public Work, Indonesia
Ditjen Bina Marga, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Ditjen Bina Marga, (2006), Statistik Jalan Nasional dan Propinsi, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Indomobil,( 2008), “Biaya dan Harga Satuan Kendaraan Bermotor”, Jakarta.
Jasa Marga dan JIUTR, (1989), “Nilai Waktu Minimum Sebagai Nilai Waktu
Representatif”, Jakarta.
Jogiyantoro, (2004), Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta BPFE UGM,
Yogyakarta.

ISBN : 978-602-97491-1-3
B-1-7

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Agustus 2010

Munawar, (20000, Maraknya Konstruksi Jalan Kita, Dinamika Riset, Majalah Litbang
Pekerjaan Umum, Jakarta.
Mulyono, A.T., dan Riyanto, B., (2005), Telaah Teknis terhadap Kinerja Mutu
Perkerasan Jalan Nasional dan Propinsi, Forum Teknik, Vol.29, No.2, hal : 7990, FT-UGM, Yogyakarta.
Penny (1975). “Studi Perencanaan Transportasi Terpadu Perkotaan”. Laporan
Penelitian, Badan Litbang PU, Bandung.
Reksohadiprojo dan Brodjonegoro, (1997), Studi Jalan Indonesia, Jakarta.
Setyaningsih dan Sahid, (2004), Analisis Karakteristik Lalu Lintas Pada Ruas Jalan
Raya Solo – Sragen ISJD, LIPI, Vol.15(1) : 10 – 17.
Suprapto, (2005)., Analisis Kapasitas dan Kondisi Ruas Jalan Sragen – Palur, Tesis,
UMS, Surakarta.
Sekretariat Negara, (2004), Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2004 Tentang Jalan, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
132, Jakarta.
Transport Research Laboratory (1988). Overseas Road Note 5: A guide to road project
appraisal. Overseas Unit TRRL, Crowthorne, Berkshire, United Kingdom.

ISBN : 978-602-97491-1-3
B-1-8