Analisis Yuridis terhadap Putusan Perkara Tindak Pidana Penganiayaan yang Dilakukan terhadap Anak (Studi Putusan Nomor.797 Pid.B 2014 PN.Rap)

ABSTRAK
William Hutabarat*
Syafruddin Sulung, SH, D.F.M**
Alwan, SH, M.Hum***

Memelihara kelangsungan hidup anak memang murni merupakan
tanggung jawab pokok dari oraangtuanya, akan tetapi bukan hanya orangtuanya
saja yang bertanggungjawab tetapi orang-orang yang berada di sekitarnya bahkan
negarapun memiliki tanggung jawab untuk memelihara kelangsungan hidup anak
serta melindunginya. Dalam kelangsungan hidup anak dalam sehari-harinya, anak
tersebut memerlukan jaminan perlindungan agar dia tidak diperlakukan secara
tidak pantas. Dewasa ini, banyak sekali kasus-kasus yang terjadi yang melibatkan
anak sebagai korbannya. Misalnya kasus penganiayaan yang dilakukan terhadap
anak. Sehungga perlu upaya serius dalam mengatasi agar tindak pidana ini tidak
terjadi lagi. UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak menegaskan
bahwa bagi setiap orang yang melakukan tindak pidana terhadap anak akan
dihukum menurut Undang-undang ini sebagan konsekuensi dari perbuatannya.
Didalam Pasal 80 UU perlindungan anak ini tertera jelas bagaiamana sanksi bagi
orang yang melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap anak baik itu
hukuman penjara ataupun hukuman denda.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan

penelitian hukum normatif (yuridis normative) yang dilakukan dengan penelitian
kepustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
data-data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer seperti menganalisis
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Dan
bahan hukum sekunder seperti buku-buku , putusan-putusan pengadilan, serta
berbagai majalah, literatur, artikel, dan internet yang berkaitan dengan
permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa setiap orang yang melakuakan
tindak pidana penganiayaan yang dilakukan terhadap anak harus
mempertanggungjawabkan perbuatan nya tersebut baik itu dengan hukuman
penjara maupun hukuman denda agar keberlangsungan hidupa anak dapat lebih
terjamin dan terlindungi.

*
**

Mahasiswa Fakultas Hukum Sumatera Utara.
Staf Pengajar Hukum Pidana, Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
*** Staf Pengajar Hukum Pidana, Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara.

i
Universitas Sumatera Utara