Gambaran Compliance Anggota Geng Motor SL dan RnR terhadap Ketua di Kota Medan

11

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Compliance
A.l. Definisi Compliance
Psikolog sosial menyebutkan ada tiga kategori dalam social influence
yaitu, conformity, compliance, dan obedience. Herbert C. Kelman mengatakan
bahwa compliance terjadi ketika individu melakukan permintaan yang diberikan
karena individu tersebut berharap untuk menerima reaksi yang baik dari individu
atau kelompok lain. Individu melakukan permintaan yang diajukan karena
individu berharap untuk mendapatkan suatu penghargaan yang spesifik dan
menghindari suatu hukuman spesifik (Cialdini, 2001).
Cialdini (dalam Deaux, 1993) mengatakan bahwa compliance terjadi
ketika individu mengubah perilakunya ketika memberikan respon terhadap suatu
permintaan yang diberikan individu lain. Dalam penelitian ini, definisi
compliance yang akan digunakan adalah definisi dari Cialdini (2010) yaitu,
compliance adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi akibat adanya suatu

permintaan.

Dalam compliance, permintaan yang diberikan dapat berupa permintaan
yang berbentuk eksplisit maupun implisit. Individu yang merespon permintaan
langsung yang diajukan mungkin saja merasa setuju ataupun tidak setuju dengan
perilaku yang mereka lakukan, atau mungkin tidak memiliki pendapat apapun
mengenai perilaku yang mereka lakukan tersebut (Franzoi, 2010).

Universitas Sumatera Utara

12

A.2. Prinsip-prinsip yang Mempengaruhi Compliance
Cialdini

(2010),

melakukan

sebuah

penelitian


yang

kcmudian

menghasilkan enam prinsip yang mempengaruhi compliance. Berikut ini adalah
enam prinsip tersebut:
A.2.1. Reciprocity
Menurut Gouldner (dalam Cialdini, 2001), setiap masyarakat melatih
anggotanya untuk hidup berdasarkan peraturan reciprocity, yang mana
mewajibkan individu untuk membalas bentuk perilaku yang telah mereka terima
sebelumnya. Individu dikatakan lebih cenderung akan mengatakan iya terhadap
suatu permintaan ketika individu merasa wajib untuk membalas individu lain yang
sebelumnya telah menyediakan sesuatu untuk individu tersebut. Individu merasa
jika tidak turut membalas hal yang telah diberikan sebelumnya, individu akan
mendapatkan label yang tidak baik dari individu lain, yang mana label-label
tersebut sangat dihindari.
Individu cenderung lebih mau untuk mengikuti suatu permintaan jika
permintaan tersebut berasal dari individu lain yang sudah terlebih dahulu
menyediakan sesuatu. Individu merasa wajib untuk membalas pemberian individu

lainnya. Pengaruh dari reciprocity sangat efektif, yang mana dapat membuat
individu melakukan suatu permintaan yang diberikan yang mungkin tidak akan
terjadi jika bukan karena adanya perasaan wajib untuk turut membalas kebaikan
yang telah diberikan sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

13

A.2.2 Social validation

Festinger (dalam Cialdini, 2001), mengatakan bahwa kemiripan orang
lain pada diri individu memainkan peran yang penting dalam menentukan
bagaimana individu melihat benar atau tidaknya suatu tindakan. Pengaruh hal ini
sudah ditemukan dalam berbagai bidang kegiatan, semakin mirip pengamat
dengan individu yang melakukan suatu tindakan, semakin mungkin pengamat
akan melakukan juga tindakan tersebut.
Cialdini (2010), mengatakan bahwa individu cenderung lebih mau untuk
mengambil suatu tindakan yang diminta jika individu melihat bukti bahwa orang
lain, terutama yang memiliki kemiripan dengan individu yang melakukan hal

tersebut. Prinsip dari social validation menyatakan bahwa individu menggunakan
apa yang orang Iain pikirkan mengenai hal tersebut untuk menentukan hal yang
dilakukan benar atau tidak. Karena itulah, individu memandang suatu perilaku
sebagai hal yang benar dalam suatu situasi yang mana individu lihat juga turut
dilakukan oleh individu yang lain. Cialdini (2010) dalam penelitiannya,
menemukan bahwa strategi dengan menyediakan bukti bahwa orang lain juga
turut melakukan hal tersebut, merupakan strategi yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan lima prinsip dasar yang lainnya.
A.2.3. Commitment/Consistency

Psikolog sosial sudah lama mengerti kekuatan dari prinsip consistency
dalam mengarahkan perilaku manusia. Baumeister (dalam Cialdini, 2001), juga
mengatakan bahwa keinginan individu untuk terlihat konsisten memberikan
pengaruh atas perilaku yang akan dilakukan oleh individu. Kebanyakan individu

Universitas Sumatera Utara

14

memilih untuk konsisten dengan apa yang telah dikatakan atau dilakukan

sebelumnya; karena itulah, setelah berkomitmen pada sesuatu, individu cenderung
berperilaku sesuai dengan hal tersebut.
Cialdini

(2010),

mengatakan

bahwa

dalam

prinsip

commitment/consistency hal yang memotivasi individu untuk comply terhadap

suatu permintaan berasal dari keputusan individu itu sendiri, karena itulah prinsip
ini akan memiliki pengaruh yang sangat besar pada individu yang berasal dari
budaya kolektivitas. Individu cenderung lebih mau untuk mengikuti suatu arahan
jika individu memandang hal tersebut konsisten dengan komitmen yang telah

dibuat sebelumnya.
A.2.4. Friendship/Liking

Individu cenderung lebih mau untuk mengatakan iya pada individu lain
yang dikenal dan disukai. Individu akan lebih peduli terhadap kebutuhan individu
yang disukai dan dikenal. Melalui penelitian yang pernah dilakukan, ditemukan
bahwa prinsip ini menyatakan bahwa individu akan lebih mau untuk comply pada
permintaan dari seorang teman atau individu lain yang disukai (Cialdini 2010).
Cialdini

(2010),

mengungkapkan

beberapa

taktik

yang


dapat

meningkatkan efek dari prinsip ini, yaitu;
1. Ketertarikan fisik
Terdapat reaksi positif terhadap penampilan fisik yang baik yang
memunculkan

persepsi

yang

baik

mengenai

individu.

Sebagai

konsekuensinya, individu yang menarik lebih persuasif dalam mengubah

tindakan maupun mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Universitas Sumatera Utara

15

2. Similarity
Individu menyukai individu Iain yang memiliki kemiripan dengannya.
Karena itulah dengan tampil mirip dengan individu lain dalam berbagai hal
dapat turut meningkatkan compliance.
3. Compliments
Pujian dan bentuk-bentuk dukungan positif yang lain memunculkan
liking. Bukti dari kekuatan akan pujian pada liking berasal dari penelitian
yang mana laki-Iaki menerima komentar personal dari individu yang
membutuhkan bantuan mereka.
4. Cooperation
Cooperation adalah salah satu faktor yang meningkatkan perasaan dan

perilaku positif. Individu yang bekerjasama menuju suatu pencapaian akan
tujuan yang sama akan cenderung lebih mau membantu satu sama lain.

A.2.5. Scarcity

Terdapat dua sumber untuk prinsip ini. Pertama, individu mengetahui
bahwa hal-hal yang sulit untuk dimiliki cenderung lebih baik jika dibandingkan
dengan hal-hal yang mudah untuk dimiliki, Kedua, ketika hal-hal yang bisa
individu miliki kurang tersedia, individu merasa kehilangan. Lebih lanjut,
individu memandang hal-hal dan kesempatan lebih menarik ketika hal-hal
tersebut jarang tersedia (Cialdini, 2010). Selain itu, saat hal-hal yang bisa kita
dapatkan menjadi sulit untuk didapatkan, individu merasa kehilangan kebebasan,
dan individu tidak suka kehilangan kebebasan yang sebelumnya sudah dimiliki

Universitas Sumatera Utara

16

(Cialdini, 2010). Contohnya, anggota geng motor mau melakukan permintaan
yang diajukan karena mendapatkan materi yang jarang didapatkan oleh anggota.
A.2.6 Authority

Bagi kebanyakan individu, mematuhi perintah yang diberikan oleh figur

otoritas memberikan keuntungan. Cialdini (2010), mengatakan bahwa, individu
lebih mau untuk mengikuti rekomendasi dari individu yang dianggap sebagai
figur otoritas.
B. Geng Motor SL (Simple Life) dan RnR (Rock n Roll)
Menurut Shields (2012), geng motor adalah organisasi yang anggotanya
menggunakan kendaraan bermotor sebagai fasilitas untuk melakukan tindak
kriminal. Hal ini sejalan dengan berbagai jenis kegiatan geng motor yang
cenderung negatif. Hal tersebut peneliti dapatkan dari beberapa wawancara
personal yang peneliti lakukan dengan beberapa orang anggota geng motor, yang
mengakui bahwa mereka pernah melakukan pencurian dan tindak kekerasan
terhadap orang lain.
Kipnis (dalam Kendrick, 2010), mengatakan bahwa suatu kelompok
dapat memiliki status hirarki, terdapat sosok ketua yang memiliki social power
dan influence yang lebih besar kepada anggota kelompok yang lain. Berdasarkan
hasil wawancara peneliti dengan salah seorang anggota geng motor, dinyatakan
adanya status hirarki ini di geng motor SL dan RnR tersebut, yaitu memiliki
ketua, panglima, bendahara, dan anggota, dengan tugas masing-masing sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara


17

1. Ketua bertugas untuk memberikan “ospek” pada anggota yang baru masuk
ke dalam geng motor, mengambil keputusan, mencari jalan keluar masalah
baik masalah internal kelompok maupun masalah diluar kelompok, dan
memberikan perintah yang bersifat mutlak kepada pengurus dan anggota
geng motor.
2. Panglima membantu ketua untuk mengatur penyerangan dilapangan
berdasarkan perintah yang sudah diberikan oleh ketua.
3. Bendahara membantu ketua untuk mengumpulkan uang serta memegang
keuangan geng motor, dan memberikan informasi kepada pengurus lain
dan anggota jika ada kegiatan yang akan dilakukan.
4. Anggota bertugas untuk melaksanakan perintah ketua, memberi suara atau
pendapat di dalam forum, membesarkan kelompok dengan membawa
anggota baru untuk direkrut, dan selalu ada jika diperlukan.
Berdasarkan penjabaran diatas terdapat kesamaan susunan kepengurusan
dalam geng motor SL dan RnR. Namun ada hal yang membedakan geng motor SL
dan RnR, yaitu pada awal mula terbentuknya. Pada awalnya, SL menganggap
kelompoknya bukan sebagai geng motor namun sebagai suatu komunitas. Namun
salah seorang pendirinya mengatakan bahwa SL berubah menjadi geng motor
karena lawan yang dihadapi oleh SL adalah geng motor sehingga SL mengikuti
bagaimana kebiasaan geng motor yang identik dengan kekerasan.
Beda halnya dengan SL, pertama kali RnR terbentuk sudah mengakui
kelompoknya geng motor. Awal mula terbentuknya RnR didasarkan pada rasa
persaudaraan. Salah seorang pendirinya mengatakan bahwa awal mula

Universitas Sumatera Utara

18

didirikannya RnR bukan untuk membuat keributan atau kekerasan namun untuk
saling menjaga antar anggotanya. Misalnya, apabila ada anggota yang diganggu,
maka semua akan ikut membantu dan menjaga. Namun karena prinsip saling
menjaga tersebut terbentuk RnR.
Selain memiliki perbedaan pada awal terbentuknya, diketahui bahwa
geng motor SL dan RnR berafiliasi dengan dua organisasi masyarakat yang
berbeda. Geng motor SL bergabung dengan organisasi masyarakat IPK (Ikatan
Pemuda Karya), sedangkan geng motor RnR bergabung dengan organisasi
masyarakat PP (Pemuda Pancasila). Kedua organisasi masyarakat yang berafiliasi
dengan geng motor SL dan RnR adalah dua organisasi yang bertolakbelakang,
yaitu organisasi masyarakat IPK (Ikatan Pemuda Karya) adalah salah satu
organisasi kepemudaan yang berdiri pada tahun 1969 yang berorientasi dan
berjuang di bidang karya dan kekaryaan. Sedangkan organisasi masyarakat PP
(Pemuda Pancasila) adalah sebuah organisasi paramiliter Indonesia yang berdiri
sejak tahun 1959. Nama PP mengacu pada Pancasila, lima prinsip resmi dari
negara Indonesia. Walaupun geng motor SL dan RnR berafiliasi dengan dua
organisasi masyarakat, namun yang memberikan perintah adalah ketua dalam
geng motor, bukan ketua dalam organisasi masyarakat.
C. Gambaran Compliance Anggota Geng Motor SL dan RnR terhadap
Ketua di Kota Medan
Geng Motor SL dan RnR di kota Medan memiliki ketua yang mengatur
anggota-anggotanya. Geng motor memiliki pengaruh besar yang membuat sosok
ketua dapat memberikan perintah untuk tindakan yang akan dilakukan oleh

Universitas Sumatera Utara

19

anggota geng motor sekalipun tindakan tersebut termasuk dalam tindakan
kekerasan yang merugikan orang lain. Ketika geng motor mengalami suatu
masalah atau ingin melakukan suatu tindakan, ketua akan mengambil suatu
keputusan. Keputusan yang diambil harus disampaikan oleh ketua kepada
pengurus lain dan anggota di dalam forum. Hal tersebut peneliti dapatkan
berdasarkan wawancara personal yang dilakukan dengan anggota geng motor SL
dan RnR.
Kemauan anggota geng motor SL dan geng motor RnR untuk mengikuti
permintaan ketua disebut dengan compliance sesuai dengan definisi Cialdini
(2010), yaitu suatu perubahan perilaku yang terjadi akibat adanya suatu
permintaan. Prinsip-prinsip yang mendasari kemauan anggota geng motor
mengikuti permintaan ketua sesuai dengan pendapat Cialdini (2001), yaitu
friendship/liking, commitmentconsistency, scarcity, reciprocity, social validation ,
authority.

Berdasarkan hasil wawancara personal peneliti dengan anggota geng
motor SL dan RnR, terungkap bahwa anggota mendapatkan materi yang
sebelumnya tidak dimiliki, hal ini sesuai dengan prinsip scarcity. Karena hal itu
jugalah anggota geng motor SL dan RnR merasa harus membalas budi terhadap
ketua sesuai dengan prinsip reciprocity.
Setelah melewati masa penerimaan anggota baru, anggota geng motor
RnR merasa ketua sebagai figur otoritas karena pembelajaran yang ditanamkan
saat baru pertama kali masuk kedalam geng motor, hal tersebut sesuai dengan
prinsip authority. Saat pertama kali masuk ke dalam geng motor ketua akan

Universitas Sumatera Utara

20

menanyakan secara langsung kepada anggota geng motor mengenai kesediaannya
untuk membela kelompok apapun yang terjadi. Jawaban anggota yang bersedia
menjadi tanda komitmen dan kesetiaan terhadap geng motor, hal tersebut
membuat anggota geng motor merasa perlu untuk comply agar konsisten dengan
komitmen yang telah dibuat sebelumnya. Hal itu sejalan dengan prinsip
commitment/consistency. Selain itu, anggota mengenal dan menyukai ketua

sehingga menganggap ketua bukan hanya sebagai figur otoritas tapi juga sebagai
teman. Hal itu sejalan dengan prinsip friendship/liking.
Berdasarkan hasil wawancara personal pada penelitian awal terlihat
dengan jelas bahwa prinsip-prinsip yang mempengaruhi compliance mendasari
kemauan anggota geng motor untuk mengikuti permintaan yang diajukan oleh
ketua, sekalipun kemauan tersebut terkait tindak kriminal.

Universitas Sumatera Utara

21

Paradigma Penelitian

Anggota geng motor SL dan RnR bersedia
untuk comply terhadap permintaan ketua

Enam prinsip dasar compliance yaitu; friendship/likimg,
commitment/consistency, scarcity, reciprocity, social validation,
dan authority (Cialdini, 2010)

Bagaimana gambaran compliance anggota geng motor SL dan
RnR terhadap ketua di kota Medan?

Keterangan:
Memiliki

Universitas Sumatera Utara