DINAMIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MANTAN ANGGOTA GENG MOTOR :Studi Kasus pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor di Kota Bandung.

(1)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MANTAN ANGGOTA GENG MOTOR

(Studi Kasus pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Jurusan Psikologi

OLEH :

YARA ANDITA ANASTASYA 0900640

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DINAMIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MANTAN

ANGGOTA GENG MOTOR

(Studi Kasus pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor di Kota Bandung)

Oleh

Yara Andita Anastasya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yara Andita Anastasya 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian; dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)


(4)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Yara Andita Anastasya (0900640). DINAMIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MANTAN ANGGOTA GENG MOTOR (Studi Kasus pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor di Kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung (2013).

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data deskriptif mengenai dinamika pengambilan keputusan subjek dalam memutuskan bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri pada geng motor. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek berjumlah 4 orang dari empat geng motor berbeda di kota Bandung dan dipilih dengan teknik purposeful sampling dengan kriteria mantan anggota geng motor, pernah menjadi anggota geng motor minimal satu tahun, berdomisili di kota Bandung dan pendidikan minimal SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur melalui pedoman wawancara berdasarkan pada tahap pengambilan keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack (1991) dan didukung studi dokumentasi yang bersifat situasional. Hasil penelitian menunjukkan persamaan dalam proses memutuskan bergabung, perbedaan dalam waktu menjadi anggota dan perbedaan dalam proses memutuskan mengeluarkan diri. Faktor yang mempengaruhi dalam bergabung pada geng motor juga memiliki perbedaan. Saran bagi pemerintah agar memberikan perhatian khusus pada keberadaan geng motor khususnya kota Bandung, bagi orang tua memberikan pengawasan; bimbingan serta kasih sayang pada anak mereka, bagi masyarakat dapat memberikan informasi terkait perilaku geng motor yang merugikan dan peneliti selanjutnya untuk memperkaya sumber literatur terkait.


(5)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Yara Andita Anastasya (0900640). DECISION MAKING DYNAMICS MADE BY MOTOR CLUBS’ EX MEMBER (A Case Study on Four Ex Members of Motor Clubs in Bandung). Final Paper of Psychology Department of Faculty of Education of Indonesia University of Education, Bandung (2013).

This study aims at obtaining decriptive data regarding the decision making dynamics made by subject in deciding to join, hold out and get away from the motor club. The approach used is qualitative approach with case study method. The subjects consisted of four people from different motor clubs in Bandung and they were chosen by purposeful sampling technique with some criteria that they were ex members of a motor club, had ever been a member of a motor club for at least one year, living in Bandung and were minimally graduates of senior high school. The data of this study were collected by carrying out semi structured interviews through guidelines interview’s theory of decision making stage by Steve Cooke and Nigel Slack (1991) and it is supported by documentation study which is situational. The result of the study shows that there are similarity and differences. The similarity is seen through the process they join the motor clubs, while, the differences are seen on how long they became members and on the process they decided to get away from motor clubs. There is also a difference on the factor that influences them whether or not to join the motor clubs. A suggestion for goverment is to give special attention on the existence of motor clubs, especially the ones in Bandung, for parents is to control, guide, and show affection to their children, while for society is to inform anything about the damaging motor clubs’ behaviour and for the next researchers, is to enrich the related literature sources.


(6)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 4

C.Rumusan Masalah ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pengambilan Keputusan ... 7

1. Definisi Pengambilan Keputusan ... 7

2. Proses Pengambilan Keputusan ... 8

3. Faktor-Faktor pada Pengambilan Keputusan ... 15

4. Teori-Teori Pengambilan Keputusan ... 16

B. Kelompok ... 25

1. Definisi Kelompok ... 26

2. Jenis-Jenis Kelompok ... 27

3. Proses Terbentuknya Kelompok ... 28

4. Hal-hal yang Mendorong Masuk dalam Kelompok ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 31


(7)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Subjek Penelitian ... 34

D.Lokasi Penelitian ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 39

G.Pengujian Keabsahan Data ... 42

H.Tahap-Tahap Penelitian ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil ... 45

1. Profil Subjek ... 45

2. Display Data ... 49

3. Dinamika Pengambilan Keputusan Subjek ... 50

4. Tahap Dinamika Pengambilan Keputusan Berdasarkan Teori Steve Cooke dan Nigel Slack ... 66

B. Pembahasan ... 70

1. Subjek AR ... 70

2. Subjek SA ... 76

3. Subjek IR ... 83

4. Subjek AN ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN


(8)

1

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Geng motor sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Bandung. Geng motor dipandang negatif karena banyak melakukan kejahatan yang menimbulkan kerugian misalnya vandalisme, pembunuhan, perampasan barang, dan kerusuhan. Hal tersebut menimbulkan kerugian berupa fisik, material, bahkan nyawa. Geng motor kerap kali mengebut di jalanan, tawuran, menguasai suatu ruas jalan, dan hal lain yang makin membuat nama geng motor semakin buruk (Afriadi, 2009).

Geng motor dan club motor ialah dua hal yang berbeda. Menurut Sambas (2011) geng motor merupakan kelompok anak muda atau remaja yang terbentuk karena ada kesamaan latar belakang sekolah, daerah dan lain-lain yang tergabung dalam suatu komunitas pengguna kendaraan bermotor roda dua. Sedangkan club motor ialah salah satu wadah yang dapat menampung aspirasi serta keinginan para anggotanya berdasarkan mufakat dan kesepakatan pada waktu awal pembentukan oleh para founder atau pendirinya. Club motor ini bisa disebut juga suatu perkumpulan yang melakukan kegiatan untuk maksud dan tujuan tertentu. Pada dasarnya suatu klub itu akan hadir dari satu habitat atau ketertarikan yang sama. Misalnya satu nama motor dengan satu pabrikan. Club motor juga memiliki banyak makna, kebersamaan, saling berbagi informasi, memiliki hobi yang sama, tujuan serta tempat untuk menyalurkan hasrat dan keinginan para anggotanya menurut Club CBR Bandung, 2011 (Sitinjak, Putro, & Witanti, 2011).

Geng motor ada di banyak negara. Menurut Ismail (2012), di dunia terdapat 10 geng motor yang paling berbahaya yaitu Sons of Silence MC, Vagos MC, Warlocks MC, Bandidos MC, Outlaws MC, Mongols MC, Hell Angels MC, Pagans MC yang terdapat di Amerika Serikat. Di Brazil terdapat


(9)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abutre’s Moto Clube, di Australia ada The Rebels MC, serta di Meksiko ada

Solo Angeles Club de Motocicletas (Ismail, 2012). Di Indonesia terdapat empat geng motor terkenal di Indonesia yang semuanya berasal dari Bandung yaitu Moonraker, XTC (Exalt To Coitus), Brigez (Brigade Seven), dan GBR (Grab on Road) menurut Arkaprana (Ramelan, 2012).

Geng motor di Indonesia identik dengan kriminalitas. Indonesia Police

Watch (IPW) mencatat setiap tahun ada 60 orang tewas di Jakarta akibat

kebrutalan anggota geng motor. Tahun 2009 ada 68 orang tewas di arena balapan liar, baik akibat kecelakaan maupun pengeroyokan. Tahun 2010 ada 62 orang tewas, 2011 ada 65 tewas. IPW juga mencatat tiga perilaku buruk geng motor yaitu balapan liar, pengeroyokan dan judi berbentuk taruhan menurut Pane (Nurholis, 2012).

Penelitian tentang geng motor telah banyak dilakukan. Kajian kesan dan fungsi tulisan nama kelompok XTC, Brigez, M2R dan GBR diteliti oleh Mardiansah (2011) di Bandung. Hasil penelitian menyatakan bahwa tulisan-tulisan tersebut terkesan tidak proporsional karena tidak sesuai dengan kelompok proporsi condensed, reguler atau extended; modern; mekanis dan penolakan terhadap nilai-nilai lama karena memiliki gaya tulisan Sans Serif. Dan memiliki persamaan berupa fungsi informatif yaitu mudah dikenali serta dapat dibaca, identitas yaitu berhasil menyampaikan informasi, dan simbol yaitu memiliki bentuk yang khas sehingga mudah dikenali (Mardiansah, 2011).

Kemudian, analisis framing pemberitaan kekerasan geng motor oleh dua surat kabar ternama yaitu Harian Pagi Radar Bandung dan Harian Umum Galamedia diteliti oleh Adiguna (2011) di Bandung. Penelitian ini menyimpulkan Harian Pagi Radar Bandung lebih memandang kasus kekerasan geng motor sebagai kasus kriminal yang harus ditindak tegas sedangkan Harian Umum Galamedia memandang sebagai kenakalan remaja yang harus ditangani oleh banyak pihak. Kemudian, Harian Pagi Radar Bandung memandang keterlibatan anggota geng motor sebagai masalah hukum sedangkan Harian Umum Galamedia memandang sebagai masalah moral. Hal ini juga sejalan


(10)

3

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan penyelesaian yang bisa dilakukan, Harian Pagi Radar Bandung memerlukan ketegasan sedangkan Harian Umum Galamedia memerlukan pembinaan dari banyak pihak secara intensif (Adiguna, 2011).

Bahkan penelitian yang berkaitan dengan kampanye memerangi geng motor pernah dilakukan. Dewi (2011) di Bandung menyimpulkan bahwa terdapat beberapa cara yaitu mengadakan penyuluhan di SMP atau SMA, mengeluarkan siswa yang terbukti bergabung, serta pemasangan spanduk anti geng motor (Dewi, 2011).

Penelitian Hasan tahun 2007 di Bandung mengatakan bahwa identitas kelompok berada di atas segalanya (Rubianto, 2012). Walau itu menyimpang dari kelaziman masyarakat, mereka akan tetap membentuk gaya hidup dalam rangka melaksanakan identitas kelompok. Kebut-kebutan, tawuran, dan lain sebagainya sudah menjadi identitas kelompok dan upaya pencarian jati diri (Rubianto, 2012).

Berkaitan dengan penelitian Hasan (Rubianto, 2012), hasil penelitian di Bandung oleh Makruf tahun 2008 (Rubianto, 2012) mengatakan bahwa geng motor berkaitan erat dengan identitas maskulin. Maskulinitas dipandang sebagai keyakinan dan menjadi dasar dalam melakukan banyak hal. Mereka menganggap perilaku tidak toleran, kebut-kebutan, tawuran atau aksi kekerasan lainnya ialah cara terbaik dalam membuktikan maskulinitas (Rubianto, 2012).

Selanjutnya, penelitian Yuliani (2011) di Bandung mengatakan bahwa tiga orang remaja yang bergabung dalam geng motor mengakui alasan mereka bergabung ialah sebagai ajang pembuktian bahwa mereka adalah laki-laki dan kebutuhan untuk diterima kelompok. Agresi verbal berupa menghina atau menuntut dengan kata-kata dan agresi non verbal berupa non compliance,

hostility, agressiveness dan destructiveness merupakan perwujudan perilaku

maskulinitas agresif. Mengenai hubungan sosial dengan keluarga, mereka bersikap terbuka namun memiliki hambatan berkomunikasi. Mereka cenderung menyimpan sendiri pengalaman sehari-hari daripada harus menceritakan pada orang tua. Dalam hubungan sosial dengan sekolah, mereka memilih


(11)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ekstrakurikuler yang sesuai dengan kemampuan dan tidak berperan aktif dalam ekstrakurikuler yang diikuti. Terhadap guru bimbingan konseling, mereka enggan berkunjung ke ruang bimbingan konseling dengan alasan malu atau takut (Yuliani, 2011).

Penelitian Rubianto (2012) mengungkapkan bahwa perilaku agresif cenderung muncul atau dilakukan secara berkelompok. Agresi verbal berupa kata-kata umpatan digunakan sebagai cara pengakraban sesama anggota geng motor, cara membuktikan diri dan agar diterima sebagai anggota geng motor, dan menunjukkan kekuasaan dengan cara memberikan rasa takut kepada individu lain dengan cara mengancam. Salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku agresif tersebut ialah pengaruh media terutama media elektronik, seperti berita dan film yang banyak mengandung unsur kekerasan (Rubianto, 2012).

Peneliti merasa tertarik akan dinamika pengambilan keputusan yang terjadi pada diri mantan anggota geng motor. Baik pada saat ia memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri. Beberapa anggota geng motor yang mengeluarkan diri mengungkapkan bahwa perilaku yang dilakukan selama ini ialah perilaku yang salah dan harus dihentikan. Selain itu, tidak ada keuntungan menjadi bagian dari anggota geng motor. Alasan bosan untuk berbuat jahat, ingin insyaf, sadar akan umur, serta malu pada keluarga ikut menjadi beberapa alasan. Namun mengapa pada awalnya mereka tertarik untuk bergabung serta bertahan, hal inilah yang melatarbelakangi rasa ingin tahu peneliti untuk mengkaji lebih jauh. Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diketahui dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor. Pengalaman mereka dapat dijadikan rekomendasi untuk upaya pencegahan remaja bergabung dengan geng motor.

B.Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, telah diketahui bahwa hingga saat ini keberadaan geng motor masih ada khususnya di Bandung.


(12)

5

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Walau demikian, terdapat beberapa anggota geng motor yang mengeluarkan diri. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam penelitian yaitu dinamika proses pengambilan keputusan seseorang saat memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor. Selanjutnya, faktor apa saja yang mempengaruhi, pandangan subjek akan masa depan serta pelajaran hidup yang dialami subjek turut menjadi fokus penelitian.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses pengambilan keputusan saat memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan saat memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor?

3. Bagaimana pandangan subjek akan masa depan setelah mengeluarkan diri dari geng motor?

4. Apa saja perubahan hidup yang subjek alami setelah mengeluarkan diri dari geng motor?

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui proses pengambilan keputusan saat memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor.

2. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan saat memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor.

3. Mengetahui pandangan subjek akan masa depan setelah mengeluarkan diri dari geng motor.


(13)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mengetahui perubahan hidup yang dialami subjek setelah mengeluarkan diri dari geng motor.

E.Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi khususnya psikologi sosial dan juga diharapkan dapat menjadi referensi pada penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal yang relevan dengan permasalahan ini terutama berkaitan dengan geng motor.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi remaja yang berniat bergabung dalam geng motor sehingga dapat mengurungkan niat. Bagi masyarakat luas, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna mengenai geng motor dan dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor. Bagi penelitian selanjutnya, berbagai fakta yang terdapat melalui penelitian ini dapat menjadi bahan untuk mengetahui dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor. Sehingga diharapkan dapat memberi pemahaman dan mengupayakan pencegahan remaja bergabung dalam geng motor.


(14)

31

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong, (2007:6) penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus. Creswell, 1998 (Herdiansyah, 2012:76) menyatakan bahwa studi kasus ialah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang berbatas” pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks.

B.Definisi Operasional

Penelitian ini akan menggunakan metode wawancara sebagai salah satu instrumen yang digunakan untuk menggali dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor selain instrumen studi dokumentasi yang bersifat situasional. Pedoman wawancara dirumuskan berdasarkan tahap pengambilan keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack (1991), yaitu : 1. Observasi

Pandangan awal terhadap geng motor, manfaat atau kerugian yang akan dihadapi setelah menjadi anggota, pertimbangan sebelum menjadi anggota, serta jangka waktu sebelum memutuskan menjadi anggota. Bujukan oleh orang sekitar terutama teman sepermainan pun bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.


(15)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengenali masalah

Masalah apa saja yang akan terjadi baik ekstern atau intern, baik intrapersonal atau interpersonal. Bagaimana ia memahami masalah, memikirkan masalah, memecahkan masalah atau tidak serta apakah masalah tersebut menjadi titik puncak yang menyebabkan ia mengundurkan diri. Masalah tidak hanya dialami secara personal, dapat pula pengalaman masalah dari orang terdekat.

3. Menetapkan tujuan

Pertimbangan akan beberapa harapan yang mungkin muncul jika mengambil keputusan tersebut. Tidak semua menetapkan tujuan sebelum memutuskan mengambil keputusan, ada pula beberapa yang menganggap bahwa harapan yang mungkin muncul hanya sebagai hadiah tambahan. Harapan yang mungkin muncul berbanding lurus sesuai dengan tujuan yang diharapkan sebelumnya, jika harapan yang muncul lebih dari yang diharapkan maka itu akan menjadi penguat untuk tetap pada keputusan tersebut.

4. Memahami masalah

Masalah apa saja yang terjadi setelah ia berada dalam jalur keputusannya. Masalah itu dapat bersifat intrapersonal atau interpersonal, ekstern atau intern. Kemudian bergantung pada bagaimana ia memahami, memikirkan, memecahkan masalah tersebut atau tidak serta apakah masalah tersebut menjadi titik puncak yang menyebabkan ia mengundurkan diri. Masalah juga dapat terjadi ketika nilai-nilai yang sebelumnya dianut bertentangan dengan nilai-nilai setelah ia mengambil keputusan.

Oleh sebab itu tahap ini menjadi penting karena pemahaman masalah yang keliru akan berdampak serius dari keseluruhan tahap yang akan berlangsung selanjutnya. Pemahaman masalah berbanding lurus terhadap


(16)

33

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara pandang sehingga tidak semua orang memiliki langkah yang sama dalam memecahkan masalah.

5. Menentukan pilihan-pilihan

Ketika seseorang sudah memiliki pemahaman akan masalah, dengan sendirinya ia memunculkan pilihan-pilihan untuk mengatasi atau memecahkan masalah tersebut. Banyak atau ragamnya pilihan bergantung pada pemahaman seseorang. Pilihan itu dapat muncul atas pemahaman prbiadi atau dapat pula atas pengalaman orang lain.

6. Mengevaluasi pilihan-pilihan

Ketika pilihan-pilihan sudah muncul, langkah selanjutnya ialah mengevaluasi. Pilihan mana yang lebih baik untuk diterapkan, pilihan mana yang dapat menjadi pengganti jika pilihan pertama tidak sesuai, serta pilihan mana yang tidak perlu diterapkan sehingga dengan sendirinya jumlah pilihan akan berkurang. Pemilihan pilihan ini berbanding lurus terhadap konsekuensi yang akan muncul sehingga tahap ini memiliki banyak pertimbangan dibanding pada tahap-tahap sebelumnya. Terkadang pengevaluasian pilihan membutuhkan waktu lama, hal ini bergantung pada diri individu yang mengalami.

7. Memilih

Tahap ini menjadi inti dari semua tahap-tahap pengambilan keputusan karena individu mempertaruhkan hal yang telah ia alami sebelumnya dengan matang. Tepat atau tidaknya pengambilan keputusan sesuai dengan harapan yang sebelumnya telah individu harapkan. Sehingga cara dan harapan setiap individu selaku pengambil keputusan akan selalu berbeda karena bergantung pada persepsi masing-masing.

8. Menerapkan

Setelah pilihan telah dipilih, individu secara tidak langsung dituntut untuk setia dalam menerapkan pilihannya. Pada tahap ini berbagai


(17)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perubahan akan terjadi bergantung pada masalah serta pilihan yang telah ditetapkan sebelumnya. Keefektifan tahap ini bergantung pada kemampuan dan penerapan pilihan oleh individu sebagai pelaku pengambil keputusan.

9. Memonitor

Setelah penerapan pilihan telah dilakukan, maka mengawasi atau memonitor seberapa efektif pilihan tersebut dalam memecahkan atau mengurangi masalah menjadi sangat penting. Apakah sudah sesuai dengan harapan individu yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak. Pada titik ini, tahap ini menjadi penentu apakah menjadi tahap akhir atau kembali mengulang dari tahap awal. Tahap ini menjadi akhir dari keseluruhan proses jika fakta yang terjadi sesuai dengan harapan yang diinginkan, begitu pula sebaliknya.

C.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ialah empat orang mantan anggota geng motor dari empat geng motor yang berbeda. Teknik sampling yang digunakan dalam pemilihan subjek ialah purposeful sampling (Herdiansyah, 2012:106), yaitu pemilihan subjek sebagai sumber data dilakukan atas dasar pertimbangan tertentu, yaitu :

a. Subjek ialah mantan anggota geng motor.

b. Pernah menjadi anggota geng motor minimal satu tahun, karena diasumsikan keberadaannya bertahan cukup lama.

c. Subjek berdomisili di kota Bandung.

d. Pendidikan minimal SMA agar memudahkan subjek dalam memahami pertanyaan-pertanyaan wawancara.


(18)

35

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dilakukan di Bandung dengan lokasi bersifat situasional, yaitu tergantung pada perjanjian yang dilakukan terhadap masing-masing subjek penelitian.

E.Teknik Pengumpulan Data

Data ialah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu (Herdiansyah, 2012:116). Sehingga dengan demikian teknik pengumpulan data yang akan digunakan berupa wawancara dan studi dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara semi terstruktur (Herdiansyah, 2012:123). Beberapa ciri dari wawancara ini ialah menggunakan pertanyaan terbuka, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel, memiliki pedoman wawancara dan bertujuan memahami suatu fenomena. Pertanyaan terbuka digunakan sehingga subjek merasa bebas mengemukakan jawaban apa pun sepanjang tidak keluar dari konteks pembicaraan. Hal ini membutuhkan keahlian dan ketelitian peneliti agar wawancara tetap berada di jalur tema yang seharusnya. Kontrol waktu dan kecepatan wawancara juga berada pada keahlian peneliti agar waktu wawancara tidak terbuang secara percuma. Walau bersifat fleksibel, yaitu pertanyaan dan jawaban disesuaikan dengan kondisi di lapangan namun peneliti tetap memegang peran penting kontrol wawancara agar tidak kelaur dari tema. Isi dari pedoman wawancara ialah topik-topik pembicaraan yang mengacu pada satu tema utama yang disesuaikan dengan tujuan wawancara. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan wawancara semi terstruktur ialah untuk mendapatkan pemahaman dari suatu fenomena.

Berikut pedoman wawancara yang dirumuskan berdasarkan tahap pengambilan keputusan menurut Cooke dan Slack (1991) :


(19)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maksud dan Tujuan Kisi-Kisi Pertanyaan Identitas subjek 1. Nama subjek

2. Usia subjek

3. Tempat tinggal subjek 4. Daerah asal subjek Observasi mengenai

keputusan subjek untuk bergabung pada geng motor

1. Pandangan subjek mengenai geng motor

2. Pandangan subjek mengenai anggota geng motor 3. Pandangan subjek mengenai ketiga geng motor

selain geng motor yang menjadi pilihannya 4. Pandangan subjek mengenai keputusannya

bergabung pada geng motor

5. Apakah subjek mendiskusikan hal ini pada orang lain

6. Bagaimana pendapat orang lain tersebut 7. Alasan subjek bergabung pada geng motor 8. Kronologis bergabung pada geng motor Mengenali masalah ketika

subjek bergabung pada geng motor

1. Masalah apa yang terjadi

2. Apa penyebab masalah yang terjadi

3. Bagaimana subjek menangani masalah tersebut 4. Pendapat pribadi subjek terhadap masalah

tersebut

5. Apakah subjek mendiskusikan masalah tersebut pada orang lain

6. Bagaimana pendapat orang lain tersebut

7. Apakah ada kehadiran orang yang secara khusus membantu subjek dalam menangani masalah dan dalam bentuk apa bantuan tersebut

8. Masalah lainnya baik internal atau ekstrenal beserta penyelesaiannya


(20)

37

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subjek akan bergabung pada geng motor

bergabung pada geng motor

2. Apakah subjek menyusun dan menetapkan tujuan sebelum memutuskan untuk bergabung pada geng motor

3. Lama bergabung pada geng motor Memahami masalah ketika

subjek telah bergabung pada geng motor

1. Alasan yang membuat subjek menyadari bahwa bergabung pada geng motor menjadi permasalahan kehidupan bagi dirinya

2. Kejadian tertentu yang membuat subjek berpikir mengenai hal ini lebih lanjut

3. Apakah subjek mendiskusikan hal ini pada orang lain

4. Bagaimana pendapat orang lain tersebut

5. Pandangan pribadi subjek terhadap pendapat orang lain tersebut

6. Jangka waktu subjek memikirkan permasalahan tersebut

7. Suasana batin subjek saat mengalami permasalahan tersebut

Menentukan pilihan-pilihan setelah subjek mengalami permasalahan pada geng motor

1. Apakah rencana yang telah disusun subjek untuk menghadapi masalah

2. Alasan subjek menyusun rencana tersebut

3. Apakah ada pihak lain yang mempengaruhi subjek dalam menyusun rencana tersebut

Mengevaluasi pilihan-pilihan ketika

memutuskan untuk mengeluarkan diri dari geng motor

1. Apakah subjek memutuskan untuk bertahan atau mengeluarkan diri

2. Konsekuensi dari keputusan tersebut

3. Pendapat subjek akan ketepatan keputusan yang diambil


(21)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari pilihan yang telah disusun

diterapkan

2. Alasan subjek memilih salah satu atau beberapa rencana tersebut

3. Apakah ada pihak lain yang mempengaruhi subjek dalam memilih salah satu atau beberapa rencana tersebut

4. Perasaan subjek saat memutuskan mengambil salah satu atau beberapa rencana tersebut

Menerapkan pilihan yang telah diputuskan

1. Alasan subjek mengeluarkan diri dari geng motor 2. Perasaan pribadi subjek terhadap keputusan

tersebut

3. Pendapat orang lain terhadap keputusan tersebut 4. Pandangan subjek terhadap pendapat orang lain

tersebut

5. Pihak yang mempengaruhi dalam keputusan mengeluarkan diri

6. Kronologis menjauh dari geng motor

Memonitor pilihan 1. Perasaan pribadi subjek saat pertama kali resmi tidak menjadi anggota geng motor

2. Suasana batin subjek ketika tidak menjadi anggota geng motor

3. Pandangan pribadi subjek akan geng motor setelah mengeluarkan diri

4. Adakah hambatan yang dialami subjek setelah resmi tidak menjadi anggota geng motor dan dalam bentuk apa hambatan tersebut

5. Bagaimana subjek menangani hambatan tersebut 6. Perubahan seperti apa yang dialami subjek

setelah resmi tidak menjadi anggota geng motor 7. Pandangan subjek akan masa depan setelah tidak


(22)

39

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi anggota geng motor

8. Hikmah apakah yang dirasakan subjek setelah tidak menjadi anggota geng motor

9. Pesan kepada orang lain terutama remaja terkait keputusan bergabung pada geng motor

Tabel 3.1 Tahap Pengambilan Keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yang digunakan ialah dokumen pribadi (Moleong, 2007:217). Yaitu catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Ini bertujuan untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subjek penelitian. Hal ini dapat berupa buku harian, surat pribadi dan otobiografi. Namun ini bersifat situasional bergantung pada ada atau tidaknya dokumentasi pribadi pada setiap subjek.

No Subjek, Geng Motor Jenis Hari, Tanggal

Keterangan

1 A, GBR Buku

harian

Senin, 1 Januari 2013

Menceritakan kronologis saat subjek masuk ke geng motor

2 B, Brigez Surat

kabar

Selasa, 2 Januari 2013

Memberitakan mengenai subjek dan rekannya yang terlibat keributan dengan geng motor lain

3 C, XTC Dokumen

tasi pribadi

Rabu, 3 Januari 2013

Saat subjek berkumpul di salah satu acara bersama rekan-rekannya


(23)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap dalam sebuah penelitian yang mempunyai fungsi yang amat penting. Hasil penelitian tersebut dihasilkan kemudian diproses terlebih dahulu agar keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan. Inti dari analisis data ialah mengurai dan mengolah data mentah menjadi data yang dapat ditafsirkan dan dipahami secara lebih spesifik dan diakui dalam suatu perspektif ilmiah yang sama, sehingga hasil dari analisis data yang baik ialah data olah yang tepat dan dimaknai sama atau relatif sama dan tidak bias atau menimbulkan perspektif yang berbeda-beda (Herdiansyah, 2012:158).

Menurut Miles & Huberman, 1986 (Herdiansyah, 2012:163) teknik analisis data diperoleh melalui pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Gambar 3.1 Analisis Data menurut Miles & Huberman

Berikut penjelasannya : 1. Pengumpulan data

Pengumpulan data

Display data

Kesimpulan / verifikasi Reduksi data


(24)

41

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Peneliti melakukan studi pre-eliminary yang berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu benar-benar ada. Studi pre-eliminary tersebut sudah termasuk dalam proses pengumpulan data. Pada studi pre-eliminary, peneliti sudah melakukan wawancara, observasi, dan lain sebagainya dan hasil dari aktivitas tersebut adalah data. Pada saat peneliti melakukan pendekatan dan menjalin hubungan dengan subjek, melakukan observasi, membuat catatan lapangan, berinteraksi sosial dengan lingkungan subjek, hal inipun sudah merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya ialah data yang akan diolah. Setelah mendapatkan data yang cukup untuk diproses dan dianalisis, maka dapat melanjutkan tahap berikutnya.

2. Reduksi data

Yaitu proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis. Hasil dari wawancara, observasi dan studi dokumentasi diubah menjadi bentuk tulisan (script) sesuai dengan formatnya masing-masing. Hasil dari rekaman wawancara akan diformat menjadi bentuk verbatim wawancara. Hasil observasi diformat menjadi tabel hasil observasi yang disesuaikan dengan metode observasi yang digunakan. Hasil studi dokumentasi diformat menjadi script analisis dokumen.

3. Display data

Yaitu mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorisasikan serta memecah tema-tema tersebut dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri dengan memberikan kode (coding) dari subtema tersebut sesuai dengan verbatim wawancara yang sebelumnya telah dilakukan.


(25)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi secara berurutan akan terdapat tiga tahapan dalam display data, yaitu kategori tema, subkategori tema dan proses pengodean. Kategori tema ialah proses pengelompokan tema-tema yang telah disusun dalam tabel akumulasi tema wawancara ke dalam suatu matriks kategorisasi. Subkategori tema ialah membagi tema-tema yang telah tersusun tersebut ke dalam subtema. Subtema merupakan pecahan dari tema yang lebih kecil, sederhana, mudah dicerna dan praktis. Proses pengodean ialah memasukkan atau mencantumkan pernyataan-pernyataan subjek sesuai dengan kategori tema dan subkategori temanya ke dalam matriks kategorisasi serta memberikan kode tertentu pada setiap pernyataan-pernyataan subjek tersebut.

4. Penarikan kesimpulan

Yaitu berisi mengenai uraian dari seluruh subkategorisasi tema yang tercantum pada tabel kategorisasi dan pengodean yang sudah terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancara yang kemudian disimpulkan secara spesifik dan mengerucut. Begitu seterusnya hingga seluruh subkategori yang tercantum dalam tabel kategorisasi dan coding selesai diuraikan. Kemudian menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan dengan berlandaskan hasil temuan penelitian dalam uraian subkategori tema beserta

quote-nya yang sebelumnya telah diurai. Langkah terakhir ialah membuat

kesimpulan dari hasil penelitian dengan memberikan penjelasan simpulan dari jawaban pertanyaan penelitian yang diajukan.

G.Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut (Sugiyono, 2010:121) meliputi uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas :


(26)

43

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Melakukan perpanjangan pengamatan. Yaitu peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara kembali dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini dilakukan agar terbentuk rapport sehingga hubungan antara peneliti dan subjek semakin akrab dan terbuka, saling percaya sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Sehingga telah terbentuk kewajaran dalam penelitian, yaitu kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku subjek.

b. Melakukan triangulasi. Yaitu pengecekan data dari berbagai sumber, teknik dan waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber terkait. Triangulasi teknik dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan penelitian dalam waktu atau situasi yang berbeda.

c. Menggunakan bahan referensi. Yaitu data hasil wawancara berupa tape

recorder dan juga foto-foto selama wawancara jika memungkinkan.

d. Melakukan member check. Ialah pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada subjek yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh subjek. Apabila data tersebut disepakati oleh subjek maka data tersebut valid sehingga kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

2. Uji transferabilitas. Ialah sampai sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Karena peneliti sendiri tidak dapat menjamin uji transferabilitas yang termasuk dalam validitas eksternal, maka peneliti membuat uraian yang jelas, rinci, sistematis dan dapat dipercaya sehingga pembaca dapat memutuskan untuk mengaplikasikan hasil penelitian dalam situasi lain.

3. Uji dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya bisa dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam


(27)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan penelitian sehingga jejak aktivitas lapangan peneliti dapat terlihat.

4. Uji konfirmabilitas. Uji konfirmabilitas hampir sama dengan uji dependabilitas sehingga dapat dilakukan secara bersamaan. Yaitu menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Sehingga proses dan hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat bentuknya.

H.Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap persiapan

a. Melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar berkaitan dengan masalah yang dapat diteliti.

b. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teori dan informasi terkait lainnya.

c. Membaca penelitian yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. d. Menentukan fokus penelitian agar tema tidak terlalu melebar. e. Merumuskan masalah penelitian berdasarkan keadaan lapangan. f. Menentukan kriteria subjek penelitian.

g. Menghubungi subjek yang bersangkutan.

h. Menentukan lokasi penelitian, yang kemudian bersifat situasional tergantung pada subjek penelitian.

i. Mengurus segala hal terkait dengan administrasi penelitian seperti SK Pembimbing, Surat Izin Penelitian, Kartu Bimbingan, dan lain sebagainya.

2. Tahap pelaksanaan

a. Membuat surat izin pengambilan data yang ditujukan kepada subjek. b. Melakukan pra wawancara dalam rangka penyesuaian awal terhadap

subjek.

c. Melakukan pertemuan lanjutan yang mengutarakan maksud dan tujuan dari pemilihan subjek terkait dengan penelitian.


(28)

45

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Pengambilan data dengan cara wawancara dan studi dokumentasi terhadap subjek.

f. Melakukan pengujian keabsahan data. 3. Tahap pengolahan data

a. Membuat verbatim hasil wawancara.

b. Mengklasifikasikan hasil wawancara sesuai kategori yang telah ditentukan.

c. Mereduksi hasil wawancara.

d. Mendisplay data yang telah direduksi.

e. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing terkait hasil yang telah diperoleh.

4. Tahap pembahasan

a. Menguraikan display data yang telah dilakukan dengan menggunakan landasan teori.

b. Menarik kesimpulan dari pola dan tema yang dihasilkan oleh subjek penelitian.

c. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing terkait hasil yang telah diperoleh.

5. Tahap akhir

Membuat laporan sebagai pertanggungjawaban dari data-data dan pembahasan terhadap hasil penelitian.


(29)

91

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah didapat maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Keempat subjek memiliki persamaan dalam memutuskan untuk bergabung yaitu sama-sama untuk memenuhi hasrat pribadi. AR mencari

dekengan agar ketika ia mempunyai masalah ada seseorang yang

bersedia membantu. SA lebih kepada ajang eksistensi diri dan kenyamanan interpersonal. Menurut pengakuannya ia sedang mencari jati diri dan tidak menemukan kenyamanan yang sama ketika bergabung pada kegiatan ekstrakurikuler lain yang ada di sekolah. IR merasa bangga karena bergabung merupakan sebuah kebanggaan layaknya Persib bagi Bandung. AN bergabung untuk mendapat keuntungan pribadi seperti belajar alat musik, mengetahui ilmu tentang motor, mabuk bersama anggota, mendapatkan perempuan dengan mudah, dan lain sebagainya.

AR bergabung selama kurang lebih satu setengah tahun, SA selama lima tahun tetapi tiga tahun terlibat aktif, IR selama dua tahun dan AN selama tiga tahun. Semua subjek terkecuali IR tidak memiliki pertimbangan apapun dalam memutuskan bergabung. SA dan IR memutuskan keluar berdasar pada pemahaman pribadi sedangkan AR karena pertimbangan UN dan tuntutan orang tua serta AN atas kehadiran istri dan anak.

2. Subjek AR ingin mencoba hal baru dan memandang ikatan solidaritas yang kuat pada geng motor, serupa pada subjek AN. SA memandang geng motor sebagai komunitas yang keren sehingga merupakan suatu kebanggan bisa bergabung, serupa pula seperti subjek IR. Ketiga subjek kecuali IR memandang ketiga geng motor selain pilihannya ialah musuh.


(30)

92

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun IR menyatakan bahwa geng motornya yaitu Moonraker telah menjalin persahabatan dengan geng motor Brigez. Keempat subjek sama-sama tidak mendiskusikan keinginan mereka bergabung pada orang lain. 3. Keempat subjek mempunyai pandangan yang sama setelah memutuskan

keluar yaitu ingin memiliki hidup yang lebih baik. AR bertekad tidak memikirkan hal itu lagi, SA bergabung pada komunitas islami yang bernilai positif, IR dan AN merasa bangga akan keputusan mereka. Ketiga subjek kecuali AN sama-sama tidak memiliki hambatan setelah mengeluarkan diri namun tidak demikian dengan AN. AN merasa pikirannya menjadi lambat akibat pengaruh narkoba dan khawatir akan masa depan anak karena dahulu ia pernah mempermainkan perempuan. 4. Keempat subjek sama-sama memiliki perubahan hidup yang lebih

berarah ke sisi positif. AR menyatakan pola hidup teratur, SA memiliki kemampuan ketepatan, kecepatan, keberanian mengambil keputusan; oleh sebab itu SA menyatakan bahwa ia tidak pernah menyesali keputusan telah bergabung, IR mendapat ilmu mengenai saling berbagi walau kegiatan anggota geng motor terkadang merugikan banyak pihak serta AN dapat mencari rezeki halal dari ilmu yang didapat. Keempat subjek sama-sama berpendapat bahwa sebaiknya memikirkan terlebih dahulu keinginan untuk bergabung pada geng motor karena terlalu banyak konsekuensi yang diterima salah satunya nyawa sebagai taruhan.

B.Saran

Penelitian ini dapat memberikan saran aplikatif dan saran bagi pengembangan keilmuan, yaitu :

1. Saran Aplikatif a. Bagi Pemerintah

Dapat menjadi panduan bagi pemerintah akan keberadaan geng motor di Indonesia khususnya kota Bandung yang merupakan cikal bakal


(31)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdirinya geng motor. Pemerintah diharapkan memberikan perhatian kepada para remaja yang tertarik terhadap ajakan menjadi anggota geng motor karena sedang berada dalam masa pencarian identitas diri serta dapat menyediakan wadah sehingga para remaja dapat menyalurkan hobi dan minat mereka.

b. Bagi Orang Tua

Pengawasan, bimbingan serta kasih sayang orang tua sangat berperan penting terutama pada anak yang sedang beranjak remaja karena mereka selalu ingin mencoba hal baru. Bersikap terbuka, tidak memandang negatif, serta tidak menyalahkan merupakan langkah terbaik dalam meminimalisir keterkaitan anak pada geng motor. Pemberian pilihan dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing anak dapat menjadi langkah terbaik selanjutnya.

c. Bagi Remaja

Bagi remaja yang belum, tidak atau sedang bergabung sebaiknya memikirkan kembali konsekuensi yang akan diterima jika menjadi anggota geng motor. Para remaja sebaiknya menghabiskan masa remaja dengan melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat sesuai dengan minat masing-masing. Bagi remaja yang telah bergabung, dapat membagikan pengalaman pada remaja lainnya sehingga diharapkan keberadaan geng motor yang bernilai negatif dapat diminimalisir.

d. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi terkait mengenai geng motor dan dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor sehingga masyarakat tidak terlalu cepat menilai negatif geng motor karena terdapat pula geng motor yang melakukan aktivitas positif. Bila terdapat kecurigaan terhadap keterlibatan seseorang dalam geng motor


(32)

94

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang melakukan aktivitas negatif dapat memberikan informasi pada pihak terkait.

2. Saran Pengembangan Keilmuan

Diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi khususnya psikologi sosial dan menjadi referensi pada penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal yang relevan dengan permasalahan terkait yaitu dinamika pengambilan keputusan dan geng motor. Bagi peneliti selanjutnya berbagai fakta dan data yang terdapat pada penelitian ini dapat menjadi bahan terkait untuk mengetahui dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor sehingga diharapkan dapat memberi pemahaman dan mengupayakan pencegahan remaja bergabung dalam geng motor. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperkaya sumber literatur agar hasil penelitian dapat lebih beragam dan bermanfaat.


(33)

95

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adiguna, Wandrik Panca. (2011). Analisis Framing Pemberitaan Kekerasan Geng Motor (Analisis Framing Robert N. Entman Harian Pagi Radar Bandung dan Harian Umum Galamedia September 2010 – Januari 2011) (Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)

Afriadi, Riana. (2009). Perihal Geng Motor dan Penanggulangannya. Retrieved September 22, 2012, from http://harianrian.blogspot.com/

Baihaqi, MIF. et. al. (2007). Psikiatri – Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung : PT Refika Aditama

Chaplin, J. P. (2009). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Cooke, Steve dan Slack, Nigel. (1991). Making Management Decisions. London : Prentice Hall

Dermawan, Rizky. (2006). Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta

Dewi, Wini Fitria. (2011). Kampanye Waspada Pengaruh Negatif Geng Motor pada Remaja di Kota Bandung (Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)

Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama

Hall, Calvin S dan Lindzey, Gardner. (1985). Introduction to Theories of

Personality. Canada : United State Copyright Act

Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Ismail, Rachmadin. (2012). Awas! Ini 10 Geng Motor Paling Berbahaya di Dunia. Retrieved November 20, 2012, from http://news.detik.com/

Janis, Irving L. dan Mann, Leon. (1977). Decision Making A Psychological

Analysis of Conflict, Choice, and Commitment. New York : The Free Press

Kartono, Kartini. (1996). Psikologi Umum. Bandung : Mandar Maju


(34)

96

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardiansah, Irvan. (2011). Kajian Kesan dan Fungsi Tulisan Nama Kelompok XTC, Brigez, M2R Dan GBR di Jembatan Layang Pasupati Bandung (Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan) Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Nurholis. (2012). Ini Jumlah Korban Tewas Tiga Tahun Terakhir Akibat Ulah Geng Motor Versi IPW. Retrieved October 8, 2012, from http://www.seruu.com/kota/bandung-seruu/artikel/

Ramelan, Prayitno. (2012). Gengster (Geng Motor) di Indonesia, AS, dan NZ. Retrieved September 24, 2012, from http://ramalanintelijen.net/

Rubianto. (2012). Perilaku Agresif Anggota Geng Motor di Kabupaten Bandung Barat (Studi Kasus Terhadap Anggota Geng Motor di Kabupaten Bandung Barat) (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) Salusu, J. (2002). Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Non Profit. Jakarta : PT Grasindo

Sambas, Nandang. (2011). Penanggulangan Pelanggaran Hukum yang Dilakukan Geng Motor oleh Kepolisian di Wilayah Bandung, 27(2), pp. 225-232 Sarwono, Sarlito Wirawan. (2005). Psikologi Sosial : Psikologi Kelompok dan

Psikologi Terapan. Jakarta : Balai Pustaka

Shaw, Marvin E. (1977). Group Dynamics : The Psychology of Small Group

Behavior. New Delhi : Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd

Siagian, Sondang P. (1981). Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Gunung Agung

Sitinjak, Binsar Yan Indra., Putro, Budi Laksono., dan Witanti, Arita. (2011).

“Aplikasi Komunitas CCB (Club CBR Bandung) Motor Bandung Berbasis

Web”. Makalah pada Politeknik Telkom Bandung, Bandung Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Solso, Robert L., Maclin, Otto H., dan Maclin, M. Kimberly. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga


(35)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi

Syamsi, Ibnu. (2000). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi Aksara

Walgito, Bimo. (2007). Psikologi Kelompok. Yogyakarta : CV Andi Offset Yuliani, Lulu Riszeki. (2011). Profil Perilaku Maskulinitas Agresif Pada Remaja

Laki-Laki Anggota Geng Motor (Studi Kasus Terhadap Tiga Orang Remaja Laki-Laki Anggota Geng Motor di Bandung) (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)


(1)

92

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun IR menyatakan bahwa geng motornya yaitu Moonraker telah menjalin persahabatan dengan geng motor Brigez. Keempat subjek sama-sama tidak mendiskusikan keinginan mereka bergabung pada orang lain. 3. Keempat subjek mempunyai pandangan yang sama setelah memutuskan

keluar yaitu ingin memiliki hidup yang lebih baik. AR bertekad tidak memikirkan hal itu lagi, SA bergabung pada komunitas islami yang bernilai positif, IR dan AN merasa bangga akan keputusan mereka. Ketiga subjek kecuali AN sama-sama tidak memiliki hambatan setelah mengeluarkan diri namun tidak demikian dengan AN. AN merasa pikirannya menjadi lambat akibat pengaruh narkoba dan khawatir akan masa depan anak karena dahulu ia pernah mempermainkan perempuan. 4. Keempat subjek sama-sama memiliki perubahan hidup yang lebih

berarah ke sisi positif. AR menyatakan pola hidup teratur, SA memiliki kemampuan ketepatan, kecepatan, keberanian mengambil keputusan; oleh sebab itu SA menyatakan bahwa ia tidak pernah menyesali keputusan telah bergabung, IR mendapat ilmu mengenai saling berbagi walau kegiatan anggota geng motor terkadang merugikan banyak pihak serta AN dapat mencari rezeki halal dari ilmu yang didapat. Keempat subjek sama-sama berpendapat bahwa sebaiknya memikirkan terlebih dahulu keinginan untuk bergabung pada geng motor karena terlalu banyak konsekuensi yang diterima salah satunya nyawa sebagai taruhan.

B.Saran

Penelitian ini dapat memberikan saran aplikatif dan saran bagi pengembangan keilmuan, yaitu :

1. Saran Aplikatif a. Bagi Pemerintah

Dapat menjadi panduan bagi pemerintah akan keberadaan geng motor di Indonesia khususnya kota Bandung yang merupakan cikal bakal


(2)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdirinya geng motor. Pemerintah diharapkan memberikan perhatian kepada para remaja yang tertarik terhadap ajakan menjadi anggota geng motor karena sedang berada dalam masa pencarian identitas diri serta dapat menyediakan wadah sehingga para remaja dapat menyalurkan hobi dan minat mereka.

b. Bagi Orang Tua

Pengawasan, bimbingan serta kasih sayang orang tua sangat berperan penting terutama pada anak yang sedang beranjak remaja karena mereka selalu ingin mencoba hal baru. Bersikap terbuka, tidak memandang negatif, serta tidak menyalahkan merupakan langkah terbaik dalam meminimalisir keterkaitan anak pada geng motor. Pemberian pilihan dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing anak dapat menjadi langkah terbaik selanjutnya.

c. Bagi Remaja

Bagi remaja yang belum, tidak atau sedang bergabung sebaiknya memikirkan kembali konsekuensi yang akan diterima jika menjadi anggota geng motor. Para remaja sebaiknya menghabiskan masa remaja dengan melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat sesuai dengan minat masing-masing. Bagi remaja yang telah bergabung, dapat membagikan pengalaman pada remaja lainnya sehingga diharapkan keberadaan geng motor yang bernilai negatif dapat diminimalisir.

d. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi terkait mengenai geng motor dan dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor sehingga masyarakat tidak terlalu cepat menilai negatif geng motor karena terdapat pula geng motor yang melakukan aktivitas positif. Bila terdapat kecurigaan terhadap keterlibatan seseorang dalam geng motor


(3)

94

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang melakukan aktivitas negatif dapat memberikan informasi pada pihak terkait.

2. Saran Pengembangan Keilmuan

Diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi khususnya psikologi sosial dan menjadi referensi pada penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal yang relevan dengan permasalahan terkait yaitu dinamika pengambilan keputusan dan geng motor. Bagi peneliti selanjutnya berbagai fakta dan data yang terdapat pada penelitian ini dapat menjadi bahan terkait untuk mengetahui dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor sehingga diharapkan dapat memberi pemahaman dan mengupayakan pencegahan remaja bergabung dalam geng motor. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih memperkaya sumber literatur agar hasil penelitian dapat lebih beragam dan bermanfaat.


(4)

95

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adiguna, Wandrik Panca. (2011). Analisis Framing Pemberitaan Kekerasan Geng Motor (Analisis Framing Robert N. Entman Harian Pagi Radar Bandung dan Harian Umum Galamedia September 2010 – Januari 2011) (Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)

Afriadi, Riana. (2009). Perihal Geng Motor dan Penanggulangannya. Retrieved September 22, 2012, from http://harianrian.blogspot.com/

Baihaqi, MIF. et. al. (2007). Psikiatri – Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung : PT Refika Aditama

Chaplin, J. P. (2009). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Cooke, Steve dan Slack, Nigel. (1991). Making Management Decisions. London : Prentice Hall

Dermawan, Rizky. (2006). Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta

Dewi, Wini Fitria. (2011). Kampanye Waspada Pengaruh Negatif Geng Motor pada Remaja di Kota Bandung (Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)

Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama

Hall, Calvin S dan Lindzey, Gardner. (1985). Introduction to Theories of Personality. Canada : United State Copyright Act

Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Ismail, Rachmadin. (2012). Awas! Ini 10 Geng Motor Paling Berbahaya di Dunia. Retrieved November 20, 2012, from http://news.detik.com/

Janis, Irving L. dan Mann, Leon. (1977). Decision Making A Psychological Analysis of Conflict, Choice, and Commitment. New York : The Free Press Kartono, Kartini. (1996). Psikologi Umum. Bandung : Mandar Maju


(5)

96

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardiansah, Irvan. (2011). Kajian Kesan dan Fungsi Tulisan Nama Kelompok XTC, Brigez, M2R Dan GBR di Jembatan Layang Pasupati Bandung (Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan) Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Nurholis. (2012). Ini Jumlah Korban Tewas Tiga Tahun Terakhir Akibat Ulah Geng Motor Versi IPW. Retrieved October 8, 2012, from http://www.seruu.com/kota/bandung-seruu/artikel/

Ramelan, Prayitno. (2012). Gengster (Geng Motor) di Indonesia, AS, dan NZ. Retrieved September 24, 2012, from http://ramalanintelijen.net/

Rubianto. (2012). Perilaku Agresif Anggota Geng Motor di Kabupaten Bandung Barat (Studi Kasus Terhadap Anggota Geng Motor di Kabupaten Bandung Barat) (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) Salusu, J. (2002). Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan

Organisasi Non Profit. Jakarta : PT Grasindo

Sambas, Nandang. (2011). Penanggulangan Pelanggaran Hukum yang Dilakukan Geng Motor oleh Kepolisian di Wilayah Bandung, 27(2), pp. 225-232 Sarwono, Sarlito Wirawan. (2005). Psikologi Sosial : Psikologi Kelompok dan

Psikologi Terapan. Jakarta : Balai Pustaka

Shaw, Marvin E. (1977). Group Dynamics : The Psychology of Small Group Behavior. New Delhi : Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd

Siagian, Sondang P. (1981). Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Gunung Agung

Sitinjak, Binsar Yan Indra., Putro, Budi Laksono., dan Witanti, Arita. (2011).

“Aplikasi Komunitas CCB (Club CBR Bandung) Motor Bandung Berbasis

Web”. Makalah pada Politeknik Telkom Bandung, Bandung Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Solso, Robert L., Maclin, Otto H., dan Maclin, M. Kimberly. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga


(6)

Yara Andita Anastasya,2013

Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi

Syamsi, Ibnu. (2000). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi Aksara

Walgito, Bimo. (2007). Psikologi Kelompok. Yogyakarta : CV Andi Offset Yuliani, Lulu Riszeki. (2011). Profil Perilaku Maskulinitas Agresif Pada Remaja

Laki-Laki Anggota Geng Motor (Studi Kasus Terhadap Tiga Orang Remaja Laki-Laki Anggota Geng Motor di Bandung) (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)