Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Lokal Samosir terhadap Beberapa Dosis Iradiasi Sinar Gamma

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bawang merah merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari oleh
masyarakat Indonesia terutama sebagai bumbu penyedap masakan. Selain dipakai
sebagai bahan untuk bumbu masakan, bawang merah juga sering digunakan
sebagai bahan obat-obatantradisional. Bawang merah dikenal sebagai obat yang
mengandung antiseptik dan senyawa allium.
Bawang merah dihasilkan di 24 dari 33 propinsi di Indonesia. Propinsi
penghasil utama bawang merah, yang ditandai dengan luas areal panen di atas
1.000 hektar per tahun adalah Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat
dan Sulawesi Selatan. Sembilan propinsi ini menyumbang 96,5% (Jawa = 79%)
dari produksi total bawang merah di Indonesia pada tahun 2004. Namun
produktivitas bawang merah di Sumatera Utara terus turun dalam dekade ini.
Kendala yang dijumpai pada petani bawang merah di Sumatera Utara adalah
kekurangan benih unggul dan gangguan hama dan penyakit, terutama penyakit
layu dan busuk umbi (Hasanuddin dan Rosmayati, 2013)
Produktivitas tanaman bawang merah di Sumatera Utara mengalami
penurunan dari tahun ketahun, adapun produktivitas tanaman bawang merah di
Sumatera Utara pada tahun 2011 adalah 9,00 ton/ ha dengan produksi 12.449 ton
dan luas panen 1384 ha. Pada tahun 2012 produktivitas tanaman bawang merah

adalah 8,95 ton/ ha dengan produksi 14.156 ton dan luas panen 1581 ha,
sedangkan pada tahun 2013 produktivitas tanaman bawang merah adalah 7,92 ton/
ha dengan produksi 8305 ton dan luas panen 1048 ha. Dari data tersebut dapat

Universitas Sumatera Utara

dilihat bahwa terjadi penurunan produktivitas tanaman bawang merah disetiap
tahunnya (Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2014).
Kabupaten Samosir dikenal sebagai daerah penghasil bawang merah di
Sumatera Utara, namun masa keemasan bawang merah sudah memudar bahkan
petani yang masih bertahan menggeluti bawang merah dapat dihitung dengan jari.
Padahal agroekologi di daerah ini sangat bersahabat dan mendukung usahatani
bawang merah. Belakangan diketahui bahwa penyebab utama dari ketidak
berhasilan petani bawang merah di daerah ini karena kualitas bibit yang tidak
seragam dengan daya tumbuh yang rendah dan serangan hama penyakit yang
tinggi. Penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah varietas lokal
samosir

adalah


penyakit

layu

fusarium

dan

busuk

umbi.

(Badan Litbang Pertanian, 2012).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut
adalah dengan pemanfaatan bibit tanaman bawang merah yang bersifat unggul
dan tahan terhadap penyakit, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman
bawang merah varietas lokal samosir. Pemanfaatan iradiasi sinar gamma
merupakan salah satu teknik pemuliaan yang digunakan dalam memperbaiki
karakteristik tanaman. Tujuan dari iradiasi sinar gamma adalah untuk memperoleh
sifat- sifat baru yang unggul dari varietas induknya. Sifat- sifat tersebut meliputi

produksi, umur panen, rasa dan ketahanan terhadap hama penyakit. Pada
penelitian Panorama (2013) dikatakan bahwa penggunaan radiasi sinar gamma
(Co-60) dapat menekan intensitas penyakit pustul daun kedelai mencapai 1,34%.
Penggunaan dosis radiasi 25 krad dapat menekan intensitas penyakit pustul daun

Universitas Sumatera Utara

kedelai mencapai 0,03% tetapi menyebabkan pertumbuhan dan produksi kedelai
menurun.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai

tanggap

pertumbuhan

dan

produksi


bawang

merah

(Allium ascalonicum L.) varietas lokal samosir terhadap beberapa dosis iradiasi
sinar gamma untuk melihat perubahan pertumbuhan dan produksi bawang merah
(Allium ascalonicum L.)

varietas lokal samosir, yang nantinya dapat dijadikan

acuan bagi peneliti yang tertarik melakukan penelitian berbasis mutasi.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan meneliti pengaruh beberapa dosis iradiasi sinar
gamma terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum
L.) varietas lokal samosir
Hipotesis Penelitian
Perlakukan beberapa dosis iradiasi sinar gamma berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.)
varietas lokal samosir.
Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mendapat data penyusunan skripsi sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara