Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sinar matahari menghasilkan radiasi yang tersusun dari sinar inframerah
dan cahaya tampak, serta sinar ultraviolet A dan B. Radiasi ultraviolet atau UV
dapat menyebabkan kerusakan kulit, kulit terbakar serta menyebabkannoda-noda
cokelat serta penebalan dan keringnya kulit. Untuk mencegah efek buruk pajanan
sinar matahari dapat dilakukan dengan cara menghindari pajanan berlebihan sinar
matahari, yaitu tidak berada di luar rumah pada jam 10.00-16.00, memakai
pelindung kimia seperti tabir surya topikal apabila memang kegiatan
mengharuskan berada di bawah terik matahari (Zulkarnain, dkk., 2013).
Sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari terbagi menjadi dua
daerah, yaitu daerah UV A dengan rentang panjang gelombang 320-400 nm dan
daerah UVB pada rentang 290-320 nm. Pemaparan sinar matahari berlebihan
dapat membahayakan kulit manusia, karena kerusakan kulit dapat terjadi segera
setelah pemaparan, yaitu berupa eritema atau kulit terbakar yang merupakan
gejalaterjadinya degradasi sel dan jaringan. Kerusakan kulit yang terjadi dalam
pemaparan jangka panjang akan memberikan efek yang bersifat kumulatif akibat
pemaparan sinar matahari berlebihan dalam jangka waktu tertentu, antara lain
adalah penuaan dini kulit dan kemungkinan kanker kulit (Gadri, dkk., 2011).

Adanya dampak negatif sinar matahari tersebut maka kita perlu
menggunakan suatu pelindung kulit tabir surya (suncreen). Tabir surya berfungsi
menyerap atau menyebarkan sinar matahari sehingga intensitas sinar yang mampu
mencapai kulit jauh lebih sedikit dari yang seharusnya (Wasitaatmadja,
1
Universitas Sumatera Utara

1997).Kulit manusia sesungguhnya telah memilikisistem perlindungan alamiah
terhadap efek sinar matahari yang merugikan dengan cara penebalan stratum
korneum dan pigmentasi kulit. Namun tidak efektif untuk menahan kontak dengan
sinar matahari yang berlebih (Ditjen POM., 1985). Penyinaran matahari yang
berlebihan menyebabkan jaringan epidermis kulit tidak cukup mampu melawan
efek negatif seperti kelainan kulit mulai dari dermatitis ringan sampai kanker
kulit, sehingga diperlukan perlindungan baik secara fisik dengan menutupi tubuh
misalnya menggunakan payung, topi, atau jaket dan secara kimia dengan
menggunakan kosmetika tabir surya (Mokodompit, dkk., 2013).
Sediaan tabir surya merupakan sediaan kosmetik yang biasanya
diaplikasikan pada permukaan kulit. Sediaan tabir surya umumnya mengandung
bahan aktif fotoprotektor. Bahan ini berfungsi menyerap atau menyebarkan sinar
matahari sehingga intensitas sinar yang mampu mencapai kulit jauh lebih sedikit

dari

yang

seharusnya

(Wasitaatmadja,

1997).

Oksibenzon

dan

oktil

metoksisinamat adalah bahan aktif yang sering digunakan dalam sediaan krim
tabir surya. Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Sekarang
ini lebih diarahkan untuk produk yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan

pada penggunaan kosmetika dan estetika (Ditjen POM., 1995).Oksibenzon adalah
bahan yang efektif menyerap UV A dan UV B, maka disebut broad spectrum.
Sedangkan oktil metoksisinamat adalah bahan yang efektif menyerap UV B
(Rosita, dkk., 2010).
Sun Protection Factor (SPF) adalah perbandingan antara jumlah sinar UV
yang dibutuhkan untuk menghasilkan kulit terbakar atau sunburn pada kulit yang
dilindungi sediaan tabir surya dengan jumlah sinar UV yang dibutuhkan untuk
2
Universitas Sumatera Utara

menghasilkan kulit terbakar atau sunburn pada kulit yang tidak dilindungi sediaan
tabir surya. SPF adalah ukuran perlindungan sediaan krim tabir surya terhadap
sinar UV B. Semakin meningkat nilai SPF, maka efek proteksi terhadap kulit
terbakar semakin meningkat juga (FDA, 2015).
Wheat germ oil ( minyak biji gandum) adalah sumber yang kaya akan
asam lemak tak jenuh ganda dan vitamin E, dimana merupakan bahan alami yang
memiliki kandungan tertinggi dari α-tokoferol dengan aktivitas vitamin E
tertinggi. Wheat germ oil telah dinyatakan dapat meningkatkan ketahanan tubuh
dan menunda penuaan (Megahed, 2011). Menurut Gomez dan De La Ossa (2000),
telah ditentukan dalam minyak biji gandum terkandung 166,0-319,2 mg/g αtokoferol dan 66,6-121,0 mg/g β-tokoferol. Menurut Wang dan Johnson (2001), di

dalam minyak biji gandum crude terkandung 1817 mg/kg α-tokoferol dan 864
mg/kg β-tokoferol. Sedangkan menurut Mahmoud dan kawan-kawan (2009),
minyak biji gandum mengandung 70% α-tokoferol, 19% β-tokoferol, 7% γtokoferol, 2% α-tocotrienol dan 2% γ-tocotrienol (Ozcan, dkk., 2013).
Menurut penelitian dari Suryawansih (2016), telah dibuktikan bahwa
minyak biji gandum dapat menjadi kandidat bahan aktif dari krim tabir surya
karena miningkatkan nilai SPF dan sebagai bahan untuk mencegah penuaan dini.
Dengan peningkatan konsentrasi minyak biji gandum, nilai SPF yang diperoleh
pun semakin tinggi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasiwheat germ oil (minyak biji
gandum) terhadap nilai SPF pada formulasi sediaan krim tabir surya.

3
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah denganperbedaan konsentrasi minyak biji gandum pada sediaan
krim tabir surya akan memberikan perubahan nilai SPF?
2. Formula manakah yang memiliki nilai SPF paling tinggi?
1.3 Hipotesis

1. Minyak biji gandum dapat meningkatkan nilai SPF sediaan krim tabir
surya
2. Formula dengan konsentrasi minyak biji gandum yang lebih tinggi akan
memberikan nilai SPF yang lebih tinggi pula
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak biji gandum terhadap
nilai SPF krim tabir surya kombinasi oksibenzon dan oktil metoksisinamat
2. Untuk mengetahui kestabilan secara fisik sediaan krim tabir surya
kombinasi oksibenzon, oktil metoksisinamat dan minyak biji gandum
1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada orang lain tentang formulasi penambahan
minyak biji gandum pada sediaan krim tabir surya dapat meningkatkan nilai SPF
pada krim tersebut dan minyak biji gandum juga sebagai antioksidan yang dapat
mengurangi efek samping krim tabir surya kombinasi oksibenzon dan oktil
metoksisinamat.

4
Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Minyak Biji Anggur (Grape Seed Oil) Terhadap Efektivitas Sediaan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat Dalam Basis Vanishing Cream

6 94 79

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Uji Stabilitas Fisik dan Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Rice Bran Oil

2 18 75

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

10 51 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 15

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 19

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

1 5 4

Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Gandum (Triticum vulgare) Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Krim Tabir Surya Dari Kombinasi Oksibenzon dan Oktilmetoksisinamat

0 0 26