Kajian Kondisi Vegetasi dan Tajuk Hutan Alam yang Belum Terganggu

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dewasa ini hampir pada seluruh wilayah perkotaan yang ada di Indonesia
sering kali mengalami bencana banjir yang muncul pada saat musim hujan tiba.
Hal ini tidak terjadi pada masa-masa lampau dimana kepadatan penduduk masih
terbilang jarang. Banjir banyak melanda daerah pusat perkotaan sehingga
mengganggu aktivitas

masyarakat dikarenakan menggenangi pemukiman

penduduk, pusat pemerintahan, dan pusat-pusat perdagangan.
Pengertian banjir secara umum adalah apabila daratan yang biasanya
kering menjadi terbenam oleh air yang berasal dari sumber-sumber air disekitar
daerah tersebut dan bersifat sementara. Kejadian banjir mengisyaratkan telah
terjadi ketidakseimbangan di alam. Berdasarka tinjauan secara ekologis banjir
adalah peristiwa fisik yang terjadi di dalam lingkungan manusia, yang bisa
mengancam keberadaan manusia sebagai organisme. Banjir memepengaruhi
hidup manusia, sedangkan manusia adalah penyebaba langsung atau tidaknya
banjir (Sudaryoko, 1987).
Keadaan


banjir

terjadi

ketika

ketidakcukupan

antara

kapasitas

pembuangan air yang tidak sebanding lagi dengan ketersediaan air yang harus
dibuang. Besarnya pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan yang mendirikan
bangunan, merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya
bencana banjir di perkotaan. Berdirinya bangunan-bangunan pada daerah
perkotaan akan menurunkan laju infiltrasi tanah, sehingga meningkatkan debit
aliran permukaan.


1

Universitas Sumatera Utara

Pertumbuhan kepadatan penduduk yang akan terus bertambah, terkhusus
pada daerah perkotaan yang rawan terkena bencana banjir pada saat musim hujan
mengajak dilakukannya penelitian ini untuk mempelajari kondisi hidrologi yang
terjadi pada hutan alam. Kondisi hidrologi yang terdapat pada hutan alam yang
belum terganggu, menjadikan hutan alam tidak pernah mengalami banjir seperti
yang ada pada daerah perkotaan.
Tata cara hutan memperlakukan air perlu dipelajari untuk mengetahui
bagaimana hutan dalam memperoleh air hujan, menyimpan dan meresapkannya
ke dalam tanah. Hutan alam yang tidak terganggu memiliki kemampuan yang
cukup baik dalam mengendalikan air. Hal ini sesuai dengan pernyataan Santoso
dan Robert (2002) yang menyatakan bahwa manfaat hutan luar biasa besarnya
selain menyediakan kayu dan produk-produk lainnya, hutan menyimpan sejumlah
besar informasi genetik, mengatur iklim dan tata air, melindungi dan memperkaya
tanah, mengendalikan hama dan penyakit, mengatur penyerbukan tumbuhan
bermanfaat dan menyebarkan benihnya, menjaga kualitas air, menyediakan
pemandangan indah dan memperkaya kita secara spiritual.

Hutan Simpulan Angin merupakan hutan alam yang masih dijaga
kelestariannya serta masih dianggap keramat oleh masyarakat yang bermukin
disekitar hutan. Masyarakat Desa Perkentangen sebagai salah satu kelompok
masyarakat desa yang berbatasan langsung dengan hutan simpulan angin,
berpandangan apabila keadaan hutan Simpulan Angin terjaga tentu juga akan
memberikan dampak baik terhadap keadaan mereka yang hidup di daerah yang
berbatasan langsung dengan hutan Simpulan Angin.

2

Universitas Sumatera Utara

Masyarakat Desa Perkentangen paham apabila hutan Simpulan Angin
masih terjaga kelestariannya, maka lahan pertanian yang mereka miliki akan tetap
terhindar dari berbagai bencana, baik longsor maupun banjir dan juga gangguan
hewan-hewan yang ada di dalam hutan. Masyarakat selalu berusaha menjaga dan
membatasi aktifitas yang dapat merugikan terhadap keadaan hutan simpulan
angin, seperti penebangan terhadap pohon yang ada, pembakaran lahan, perburuan
atau pengambilan humus hutan dan .
Hutan Simpulan Angin juga tetap terjaga kelestariannya dikarena pada

lokasi hutan ini tidak ditemukannya lokasi yang dapat dijadikan sebagai tempat
rekreasi atau camping, seperti pada bukit ataupun gunung lain yang sering
digunakan sebagai tempat rekreasi atau camping. Hal ini tentunya semakin
memperkecil aktifitas manusia pada lokasi hutan dan pengrusakan terhadap hutan,
sehingga keadaan alami pada hutan Simpulan Angin tetap terjaga.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi vegetasi dan tajuk
hutan alam yang belum terganggu yang dilaksanakan pada hutan Simpulan Angin.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi
vegetasi dan tajuk hutan alam yang belum terganggu sehingga hasil yang
diperoleh dapat digunakan sebagai cara untuk menanggulangi masalah-masalah
yang terjadi pada daerah perkotaan khususnya bencana banjir.

3

Universitas Sumatera Utara