POTENSI VEGETASI HUTAN MANGROVE DI KAWASAN CAGAR ALAM PULAU SEMPU
POTENSI VEGETASI HUTAN MANGROVE DI KAWASAN CAGAR ALAM
PULAU SEMPU
Oleh: IPRAN MUJIONO ( 99740016 )
Forestry
Dibuat: 20060607 , dengan 3 file(s).
Keywords: Hutan mangrove, potensi mangrove, jenis mangrove
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2005 di kawasan cagar alam Pulau Sempu.
Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi vegetasi hutan mangrove di cagar alam Pulau
Sempu yang meliputi jenisjenis mangrove, kerapatan, frekwensi, dominansi, kerapatan relatif,
frekwensi relatif, dominansi relatif, indeks nilai penting dan pola penyebaran mangrove.
Metode pengambilan petak contoh menggunakan metode transek/ jalur dengan ukuran petak 20
m x 20 m untuk tingkat pohon dan ukuran 10 m x 10 m untuk ukuran tingkat tiang. Intensitas
sampling yang digunakan 10%. Metode penghitungan komposisi jenis mangrove menggunakan
rumus kerapatan, frekwensi, dominansi, kerapatan relatif, frekwensi relatif, dominansi relatif dan
indeks nilai penting, sedangkan untuk pola penyebaran menggunakan rumus indeks morosita.
Analisis data menggunakan analisa deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa di Pulau Sempu ditemukan 8 jenis mangrove diantaranya
Teruntun (Aegiceras corniculatum), Tanjang Merah (Bruguiera gymnorrhiza), Mentigi (Ceriops
tagal), Bakau kacang (Rhizophora apiculata), Bakau hitam (Rhizophora mucronata), Bakau
(Rhizophora stylosa), Butabuta (Excoecaria agallhoca), Nyiri hutan (Xylocarpus granatum).
Kerapatan relatif tertinggi untuk tingkat pohon adalah bakau kacang (Rhizophora apiculata) yaitu
sebanyak 30,506%, frekwensi relatif tertinggi juga dimiliki oleh bakau kacang (Rhizophora
apiculata) 33,333%, mangrove yang paling mendominasi adalah jenis bakau kacang (Rhizophora
apiculata) sebanyak 25,621% dan indeks nilai penting terbanyak juga dimiliki oleh jenis
mangrove bakau kacang (Rhizophora apiculata) yaitu 89,46%. Begitu juga untuk tingkat tiang
nilai tertinggi juga dimiliki oleh jenis bakau kacang (Rhizophora apiculata) untuk kerapatan
relatif bakau kacang (Rhizophora apiculata) yaitu 55,751%, frekwensi relatifnya 39,394%, untuk
dominansi relatif tertinggi untuk tingkat tiang dimiliki oleh jenis bakau hitam (Rhizophora
mucronata) sebanyak 28,202% dan indeks nilai penting terbanyak dimiliki oleh bakau kacang
(Rhizophora apaiculata) sebanyak 120,429%. Untuk pola penyebaran pada tingkat pohon dan
tiang kebanyakan berpola mengelompok.
Disarankan : perlu adanya penelitian lanjutan untuk tingkat semai, sosial ekonomi masyarakat di
sekitar Pulau Sempu, pemanfaatan mangrove di Pulau Sempu, sehingga diharapkan data
penunjang untuk hutan mangrove di kawasan Pulau Sempu lengkap.
PULAU SEMPU
Oleh: IPRAN MUJIONO ( 99740016 )
Forestry
Dibuat: 20060607 , dengan 3 file(s).
Keywords: Hutan mangrove, potensi mangrove, jenis mangrove
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2005 di kawasan cagar alam Pulau Sempu.
Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi vegetasi hutan mangrove di cagar alam Pulau
Sempu yang meliputi jenisjenis mangrove, kerapatan, frekwensi, dominansi, kerapatan relatif,
frekwensi relatif, dominansi relatif, indeks nilai penting dan pola penyebaran mangrove.
Metode pengambilan petak contoh menggunakan metode transek/ jalur dengan ukuran petak 20
m x 20 m untuk tingkat pohon dan ukuran 10 m x 10 m untuk ukuran tingkat tiang. Intensitas
sampling yang digunakan 10%. Metode penghitungan komposisi jenis mangrove menggunakan
rumus kerapatan, frekwensi, dominansi, kerapatan relatif, frekwensi relatif, dominansi relatif dan
indeks nilai penting, sedangkan untuk pola penyebaran menggunakan rumus indeks morosita.
Analisis data menggunakan analisa deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa di Pulau Sempu ditemukan 8 jenis mangrove diantaranya
Teruntun (Aegiceras corniculatum), Tanjang Merah (Bruguiera gymnorrhiza), Mentigi (Ceriops
tagal), Bakau kacang (Rhizophora apiculata), Bakau hitam (Rhizophora mucronata), Bakau
(Rhizophora stylosa), Butabuta (Excoecaria agallhoca), Nyiri hutan (Xylocarpus granatum).
Kerapatan relatif tertinggi untuk tingkat pohon adalah bakau kacang (Rhizophora apiculata) yaitu
sebanyak 30,506%, frekwensi relatif tertinggi juga dimiliki oleh bakau kacang (Rhizophora
apiculata) 33,333%, mangrove yang paling mendominasi adalah jenis bakau kacang (Rhizophora
apiculata) sebanyak 25,621% dan indeks nilai penting terbanyak juga dimiliki oleh jenis
mangrove bakau kacang (Rhizophora apiculata) yaitu 89,46%. Begitu juga untuk tingkat tiang
nilai tertinggi juga dimiliki oleh jenis bakau kacang (Rhizophora apiculata) untuk kerapatan
relatif bakau kacang (Rhizophora apiculata) yaitu 55,751%, frekwensi relatifnya 39,394%, untuk
dominansi relatif tertinggi untuk tingkat tiang dimiliki oleh jenis bakau hitam (Rhizophora
mucronata) sebanyak 28,202% dan indeks nilai penting terbanyak dimiliki oleh bakau kacang
(Rhizophora apaiculata) sebanyak 120,429%. Untuk pola penyebaran pada tingkat pohon dan
tiang kebanyakan berpola mengelompok.
Disarankan : perlu adanya penelitian lanjutan untuk tingkat semai, sosial ekonomi masyarakat di
sekitar Pulau Sempu, pemanfaatan mangrove di Pulau Sempu, sehingga diharapkan data
penunjang untuk hutan mangrove di kawasan Pulau Sempu lengkap.