Identifikasi Karakter Morfologis dan Hubungan Kekerabatan Beberapa Genotip Stroberi (Fragaria sp.) di Kabupaten Karo

PENDAHULUAN

Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan
subtropis yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman
stroberi termasuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, daya tariknya
terletak pada warna buah yang merah mencolok dan rasanya manis segar. Buah
stroberi mempunyai peluang pasar yang semakin luas, karena buah subtropis ini
tidak hanya dikonsumsi segar tetapi stroberi juga dapat diolah menjadi sirup,
selai, dodol, manisan, jus, dan bahan baku pembantu pembuat es krim
(Budiman dan Saraswati, 2006).
Tanaman stroberi juga dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
antara lain adalah sebagai anti kanker, mengatasi panas dalam, mencegah
leukimia, dan anti aging. Stroberi mengadung banyak vitamin, asam amino,
kalsium, magnesium, fosfor dan sebagainya, serta 1 gelas potongan stroberi hanya
mengandung 50 kalori dan 0 g kolestrol (Prayoga, 2011).
Menurut Rukmana (1998), penanaman stroberi di Indonesia sudah lama
dirintis sejak jaman kolonialisasi Belanda, akan tetapi pengembangannya masih
dalam

skala kecil.


Meskipun

stroberi

bukan

tanaman

asli

Indonesia,

pengembangan komoditas ini dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber
pendapatan baru dalam sektor pertanian. Fakta ini didasari dengan semakin
banyaknya penggemar buah stroberi. Permintaan pasar akan buah stroberi terus
meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan taraf hidup masyarakat.
Produksi stroberi dalam negeri tiap tahun mengalami peningkatan. Menurut
Badan Pusat Statistik (2012) volume produksi stroberi di Indonesia tahun 2012
sebesar 169.793 ton dengan luas lahan 810 ha meningkat sebanyak 4 kali lipat


Universitas Sumatera Utara

dari tahun 2011 yang hanya 41.035 ton dengan luas lahan 987 ha. Peningkatan
produksi ini sebanding dengan permintaan akan buah stroberi yang makin
meningkat tiap tahunnya.
Produksi stroberi dalam negeri belum mampu menutupi permintaan pasar
yang tinggi sehingga pada tahun 2012 terdapat peningkatan impor stroberi sebesar
24,7%, yaitu dari 452 ton menjadi 564 ton. (Badan Pusat Statistik, 2012).
Pemintaan tersebut akan terus meningkat baik pasar dalam negeri maupun pasar
internasional. Situasi ini memberi peluang bagi petani produsen untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksi stroberi sehingga dapat
memenuhi permintaan pasar.
Menurut Badan Pusat Statistik (2012) luas lahan stroberi di Indonesia pada
tahun 2012 adalah 810 ha. Sebagian besar stroberi di tanam di Pulau Jawa seluas
629 ha dan di Bali dan Nusa Tenggara seluas 112 ha. Di Sumatera Utara terdapat
lahan stroberi seluas 29 ha dan 22 ha terdapat di Kabupaten Karo.
Di dunia pertanian, ditemukan ada lebih dari 600 varietas buah stroberi
dengan perbedaan rasa, warna, tekstur, ukuran dan bentuk. Varietas yang paling
banyak disukai adalah varietas stroberi liar yang walaupun penampilannya kurang
menarik karena bentuknya yang kecil dan tidak seragam, tapi aroma dan rasanya

ternyata sangat kuat, juga berwarna lebih merah melebihi varietas yang berukuran
besar (Siagian, 2011).
Penguasaan teknik-teknik pemuliaan tanaman stroberi secara tepat beserta
dengan pengetahuan tentang sifat genetik dan ketersediaan bank plasma nutfah
yang terjamin keberadaanya akan sangat berguna dalam menetukan keberhasilan
proses pemuliaan tanamanstroberi dalam memperbaiki karakter suatu tanaman.

Universitas Sumatera Utara

Identifikasi

karakteristik

morfologi

merupakan

kegiatan

penting


dalam

pengelolaan plasma nutfah yang digunakan untuk menyusun deskripsi varietas
dalam rangka seleksi tetua pada program pemuliaan.
Pengumpulan

informasi

keragaman

dilakukan

melalui

kegiatan

pengkayaan seperti eksplorasi. Dengan kegiatan ini peluang munculnya potensi
genetik yang diinginkan dapat tersedia (Puslitbanbun, 2007). Oleh karena itu,
perlu dilakukannya identifikasi terhadap suatu tanaman. Karakterisasi terhadap

koleksi (aksesi) yang dilakukan, bertujuan untuk mendapatkan data sifat atau
karakter morfologi agronomis (deskripsi morfologi dasar) sehingga dapat
dibedakan fenotip dari setiap aksesi dengan cepat dan mudah, dengan menduga
seberapa besar keragaman genetik yang dimiliki (Bermawie, 2005).
Dalam melakukan identifikasi suatu jenis tanaman sering menggunakan
karakter morfologi karena cara ini merupakan cara yang termudah dalam
mengenal tanaman. Identifikasi berdasarkan karakter morfologi digunakan untuk
menunjukkan

kesamaan

dan

perbedaan

tanaman

berdasarkan

karakter


morfologinya. Secara umum pada tanaman tingkat tinggi bagian-bagian yang
biasa diamati meliputi bagian vegetatif seperti akar, batang dan daun. Sedangkan
bagian generatifnya adalah bunga, buah dan biji (Purwanto, et al., 1998).
Informasi mengenai keragaman sangat diperlukan dalam program
pemuliaan tanaman, karena dengan semakin tersedianya informasi tersebut,
semakin mudah dalam menentukan kedudukan atau kekerabatan antar varietas
yang dapat dijadikan sebagai dasar seleksi tanaman. Reinwain et al. (1994)
menyatakan keberhasilan program pemuliaan tanaman untuk memperbaiki
karakter suatu tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber genetik.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan identifikasi
karakter morfologi dan hubungan kekerabatan beberapa varietas stroberi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologis dan
hubungan kekerabatan beberapa genotip stroberi yang ada di Kabupaten Karo.
Kegunaan Penelitian
-


Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara, Medan

-

Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara