efektivitas pembuatan sabun ekstrak daun kecombrang (eTLINGERA eLATIOR) sebagai repellent nyamuk aEDES aEGEPTY tahun 2015

DAFTAR PUSTAKA
Adityo, R. H. P. P., Kurniawan, B., dan Mustofa, S. 2013. Uji Efek Fraksi
Metanol Ekstrak Batang Kecombrang (Etlingera elatior) Sebagai
Larvasida Terhadap Larva Instar IIIAedes aegypti. Universitas
Lampung. Lampung.
Akinyemi K. O., Mendie V. E., Smith S. T., Oyefolu A.O. Coker A.O. 2005.
Screening of Some Medicinal Plants Used in Southwest Nigerian
Traditional Medicine for Anti-Salmonella typhi activity. J. Herbal
Pharmacother. 5 (1): 45-60.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2010. Bahaya DEET
Pada
Insect
Repellent?
http://ik.pom.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/BahayaDEETpadaInsect.pdf. Diakses 28
Agustus 2016.
Barel, A.O., Paye, M., dan Maibach, H.I. (2001). Handbook of Cosmetic Science
and Technology. New York: Marcel Dekker Inc. Halaman 485-486.
Chan E.W.C.; Lim Y.Y; Ling S.K., Tan S.P.; Lim K.K. Khoo, M.G.H. 2009.
Caffeoylquinic acids from leaves of Etlingera species
(Zingiberaceae) dalam Jurnal LWT - Food Science and Technology 42
(2009) 1026–1030

Choi, J., Hwang, E., So, H.Y., Kim, B. 2002. International Vocabulary of Basic
And General Terms in Metrology.
Darwis, 2010. Efektifitas Ekstrak Daun Rosemary (Rosmarinus officianalis)
Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Darwis SN, Majdo Indo dan Siti Hasiyah, 1991. Tumbuhan Obat Famili
Zingiberaceae. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Depkes Prov Sumut. 2013. Narasi Profil Kesehatan 2013. Diunduh : 28 Agustus
2016dari URL.
Depkes RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue
di Indonesia. Dirjen PP& PL. Jakarta
Depkes RI, Ditjen PP & PL. 2010. Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela
Epidemiologi. Volume 2, Agustus 2010. Jakarta.
Depkes RI, 2007. Inside ( inspirasi dan ide) litbangkes p2b2 Volume II :
Aedes aegypti vampir mini yang mematikan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Jakarta.
Depkes. RI. 2013. Buku Saku Dokter. Demam Berdarah Dengue. Diunduh : 28
Agustus 2016. Dari URL
____________., 2013. Indonesia Prakarsai Pengendalian DBD di ASEAN. .
Diunduh : 28 Agustus 2016dari URL.

Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 1, 5, 10-11.
Dinata, A. 2003. Mengatasi DBD Dengan Kulit Jengkol. Skripsi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Sebelas Maret.

72

Djakaria S, 2004. Pendahuluan Entomologi. Parasitologi Kedokteran edisi ke3. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Halaman 343.
Djatmiko, M., Anas, Y., dan Handayani, Sri M. 2011. Uji Aktivitas Repellent
Fraksi N-Heksan Ekstrak Etanolik Daun Mimba (Azadirachta
Indica.A. Juss) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Universitas Wahis
Hasyim. Semarang.
Djojosumarto, P. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Djunaedi, Djoni. 2006. Demam Berdarah: Epidemiologi, Imnopatologi,
Patogenesis, Diagnosis dan Penatalaksanaanya. Penerbit Universitas
Muhammadiyah. Malang
EPA,

2007.

The
Insect
Repellent
DEET.
http://www.epa.gov/pesticides/factsheets/chemicals/deet.htm.
Diakses 28 Agustus 2016.
____. 2010. Product Performance Test Guiedelines. OPPTS 810. 3700: Insect
Repellents
to
be
Applied
to
Human
Skin.
http://www.regulations.gov/contentStreamer?objectId=0900006480b1f
1d0&disposition=atta hment&contentType=pdf. Diakses 28 Agustus
2016
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S. (1986). Organic Chemistry. Third Edition.
Penerjemah: Pudjaatmaka, A.H. (1982). Kimia Organik. Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga. Halaman: 407, 409-411.


Flint M.R. dan Bosch, 1990. Pengandilian Hama Terpadu. Kanisius,
Yogyakarta.
Gandahusada, S, Ilahude H.D, Pribadi W. 2000. Parasitologi Kedokteran: Edisi
Ketiga. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.
Harborne, J.B.1987. Metode Fitokimia “Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan”. Terbitan Kedua. Penerbit ITB Press. Bandung
Hartini, S., dan Puspitaningtyar D.M, 2005. Flora Sumatera Utara Eksotik dan
Berpotensi. Pusat Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya Bogor-LIPI.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Yayasan Sarana
Wana Jaya. Jakarta. Hal. 586-587.
Hoedojo R dan Zulhasril, 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi
Keempat. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.
Jaafar, F.M., Osman, C.P., Ismail, N.H., and Awang, K. (2007).Analysis of
Essential Oils of Leaves, Stems, Flowers and Rhizomes of
Etlingeraelatior (Jack) R.M. Smith.The Malaysian Journal of
Analytical Sciences, Vol 11, No 1 (2007): 269-273
Kardinan. 2007. Potensi Selasih Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes
aegypti. Jurnal Littri. Jakarta.
Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Terjemahan Kosasih

Padmawinata. Penerbit ITB Press . Bandung

73

Naufalin, R. 2005. Kajian sifat Antimikroba Ekstrak Bunga Kecombrang
(Nicolaia speciosa Horan) terhadap Berbagai Mikroba Patogen dan
Perusak Pangan. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Naria, Evi. 2005. Insektisida Nabati Untuk Rumah Tangga. Info Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara Volume IX, Nomor 1, Juni 2005. Medan.
Nurhayati, Siti. 2005. Prospek Pemanfaatan Radiasi Dalam Pengendalian
Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue. Buletin Alara, Volume 7
Nomor 1. Hal 17-23.
Nweze E. I., Okafor J. I. and Njoku O. 2004. Antimicrobial Activities of
Methanolic Extracts of Trema guineensus (Schunm and Thorn)
Morinda lucida (Benth) used in Nigeria, Bio-res. 2(1): 39-46.
POM. 2010. Bahaya Deet pada Insect. http://ik.pom.go.id/wp
content/uploads/2011/11/BahayaDEETpadaInsect.pdf. Diakses 28
Agustus 2016.

Pelezar, M.J., dan Chan, E.C.S. (1976). Elements of Microbiology. Penerjemah:
Hadioetomo, R.S., Imas, T., Tjitrosomo, S.S., dan Angka, S.L. (1988).
Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia. Halaman
496.
Resta Renaninggalih., Kiki Mulkiya Y. M.Si., Apt., dan Esti R. Sadiyah, M.Si. 2014.
KARAKTERISASI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS PENOLAK NYAMUK
MINYAK ATSIRI DAUN KECOMBRANG (ETLINGERA ELATIOR (JACK) R.
M. SMITH), Program Studi Farmasi FMIPA UNISBA. Bandung
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi Keempat.
Terjemahan Kosasih Padmawinata. ITB Press. Bandung
Rosnani Nasution dan Mustanir. 2008. Antiobesitas dari family Moraceae,
Prosiding. Universitas Syiahkuala. Banda Aceh.
Sembel, D.T. 2009. Entomologi Kedokteran. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Siregar, F.A. 2004. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sianipar, M.A. 2010. Kemampuan Ekstrak Daun Zodia (Evodia suoveolens)
Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes aegypti berdasarkan
Lama Penggunaan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara. Medan.

Slamet, J.S. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Sudarmaja IM dan Mardihusodo SJ, 2009. Pemilihan tempat bertelur nyamuk
Aedes aegypti pada air limbah rumah tangga di laboratorium. Vol.
10 ( 4): 205-207.

74

Soegijanto, Soegeng. 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Airlangga
University Press. Surabaya.
Soedarto. 1992. Atlas Entomologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Soedarmo, Sumarmo. 1988. Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak. UI Press.
Jakarta.
Suharmiati dan Lestari. 2007. Tanaman Obat dan Ramuan Tradisional Untuk
Mengatasi Demem Berdarah Dengue. PT AgroMedia Pustaka.
Jakarta.
Syamsuhidayat, Sri S., dan Hutapea, J. R., 1990. Inventaris Tanaman Obat
Indonesia (1). Departemen Kesehatan RI. Badan Penelitian dan
Pengembangan. Jakarta.
Wahyuni, Sri. 2005. Daya Bunuh Ekstrak Serai (Andropogen nardus) terhadap

Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi, Universitas Negeri Semarang Jurusan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan. Semarang.
WHO. 2005. Pencegahan dan Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah
Dengue: Panduan Lengkap. EGC. Jakarta.

75