Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM EKSTENSI
MEDAN

PERANAN ANALISIS SWOT DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE
CABANG MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH:

FRANKY NAPITUPULU
060521024
MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan

2009

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

2

ABSTRAK
Franky Napitupulu (2009), Analisis SWOT DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE CABANG MEDAN,
dibawah bimbingan Ibu Friska Sipayung, M.Si. Ibu Prof. Dr. Ritha F.
Dalimunthe, SE, M.Si selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universits Sumatera Utara. Dra Setri Hiyanti Siregar, selaku
Dosen Penguji I dan Drs Liasta Ginting M.Si selaku Dosen Penguji II.
PT Bussan Auto Finance Cabang Medan merupakan perusahaan yang
bergerak dalam pendanaan sepeda Motor Yamaha. Penelitian ini bertujuan dalam
meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “apakah Analisis SWOT berperan
dalam meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan?”.
Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode diskripstif

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunuties), ancaman (threats)
pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan.
Metide penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis
deskriptif, Matriks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Ekstrnal (Eksternal Factor
Evaluation-EFE Matrix), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor
Evaluation-IFE Matrix)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini PT Bussan Auto Finance
Cabang Medan belum memanfaatkan peluang- peluang yang ada secara
maksimal. Kelemahan dengan bobot tertinggi yang dimiliki PT Bussan Auto
Finance Cabang Medan yang harus diperbaiki. PT Bussan Auto Finance Cabang
Medan berapa pada posisi kuadran agresif yang berarti bahwa PT Bussan Auto
Finance mempunyai keunggulan kopetitif yang besar dalam perusahaan yang
sedang tumbuh
Kata kunci : kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunuties), ancaman (threats) pada PT Bussan Auto
Finance Cabang Medan.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.


3

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan atas berkat dan
karunianya yang luar biasa dan begitu melimpah sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan pada waktunya.
Selama penyelesaian skripsi ini, penulis banyak memperoleh masukan motivasi,
perhatian dan doa dari berbagai pihak. Pada kesemapatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimah kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritinga, MEc Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Univesitas Sumatera Utara
2. Ibu Prof. Dr. F Dalimunthe, SE, Msi selaku ketua Depertemen Manajemen
Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dra Nisul Irawati, MBA selaku Sekretaris Depertemen Manajemen
Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Dra. Friska Sipayung Msi selaku Dosen pembimbing yang banyak
membimbing dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dra Setri Yanti Siregar selaku Dosen penguji I yang telah memberikan
saran dan masukan untuk perbikan skripsi ini.

6. Bapak Drs Liasta Ginting, MSi selaku Dosen Penguji II saya yang telah
memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs Bongsu Hutagalung, MSi Selaku Dosen wali penulis yang
membantu dan memotivasi penulis untuk meningkatkan prestasi belajar setiap
semester selama penulis aktif dalam perkuliahan.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

4

8. Seluruh staff pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, yang telah memberikan bekal pengetahuann dan membantu penulis
dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skipsi ini
9. PT. Bussan Auto Finance Cab Medan yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian dan membantu selama proses penelitian
10. Yang terakhir namun yang terutama, terimah kasih dan penghargaaan yang
setinggi-tingginya kepada kedua orang tua yang sangat penulis cintai: A.
Napitupulu dan T br Pangaribuan atas segala kasih sayang juga materi yang
diberikan sehingga penulis bisa meraih gelar sarjana. Kepada saudara-saudara

saya Bangun Napitupulu, Patar Napitupulu, Tulus Napitupulu, Mutiara br
Napitupulu, Nancy br Napitupulu.
11. Orang yang kusayang sebagai motivator terbanyak untuk menyelesaikan
skripsi ini Sandy Fransiska Sitorus.
12. Seluruh rekan-rekan teman-teman saya, Andi, Herbin, Jaya, Wisnu, Hans,
David, Teo, dn yang lain- lainya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfat bagi semua pihak yang berkenan
untuk membaca dan menyadari skripsi ini masih memiliki keterbatasan, penulis
dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang menbangun untuk
perbaikan dimasa yang akan datang
Medan, Mei 2009
Penulis

Franky Napitupulu

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

5


DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULIAN
A.

Latar Belakang ............................................................................ 1

B.

Perumusan Masalah ..................................................................... 5

C.

Kerangka Konseptual .................................................................. 5

D.


Hipotesis ..................................................................................... 6

E.

Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7

F.

Metode Penelitian ........................................................................ 8
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Batasan Operasional ......................................................... 8
Defenisi Operasional Variabel.......................................... 8
Tempat dan Waktu Penelitian........................................... 9

Jenis Data ........................................................................ 10
Teknik Pengumpulan Data ............................................... 10
Metode Analisis Data ...................................................... 11

BAB II URAIAN TEORITIS
A.

Penelitian Terdahulu .................................................................... 18

B.

Konsep Strategis .......................................................................... 18

C.

Keunggulan Bersaing .................................................................. 20

D.

Proses Perencanaan Strategi......................................................... 22


E.

Analisis SWOT ........................................................................... 23

F.

Perumusan / Pengembangan Strategi Pemasaran .......................... 24

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

6

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.

Sejarah Singakat Perusahaan........................................................ 28

B.


Struktur Organisasi Perusahaan ................................................... 29

C.

Jenis dan Tujuan Pemberian Fasilitas Pembiayaan Guma Membeli
Kendaraan Bermotor Oleh Perusahaan ......................................... 33

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.

Kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), kesempatan
(Opportunities) serta ancaman (Threats) yang dihadapi
PT Busan Auto Finance Cabang Medan ...................................... 36

B.

Matriks Evaluasi Faktor Internal .................................................. 42

C.


Matriks Evaluasi Faktor Ekternal ................................................. 46

D.

Matiks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treat) ............. 50

E.

Diagram SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treat) .......... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.

Kesimpulan ................................................................................. 60

B.

Saran ........................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

7

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

: Perkembangan dan Pertumbuhan Penjualan
Sepeda Motor Secara Kredit ............................................... 2

Tabel 1.2

: Data Penjualan PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan ... 3

Tabel 4.1

: Matrix Internal Factor Evaluation (IFE Matrix) .................. 44

Tabel 4.2

: Matrix External Factor Evaluation (EFE- Matrix) ............... 48

Tabel 4.3

: Matriks SWOT PT Bussan Auto Finance Cabang Medan .... 51

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

8

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual .......................................................... 6
Gambar 1.2 : Matriks SWOT .................................................................... 11
Gambar 1.3 : Diagram SWOT................................................................... 16
Gambar 2.1 : Tiga Strategi Generik ........................................................... 21
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT Bussan Auto Finance
Cabang Medan .................................................................... 35
Gambar 4.1 : Diagram SWOT PT Bussan Auto Finance Cabang Medan ... 58

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,
diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas
dari berbagai macam perubahan, yang bersumber dari lingkungan eksternal
maupun lingkungan internal perusahaan. Perubahan yang berpengaruh negatif
merupakan gangguan bagi perusahaan, sedangkan perubahan yang berpengaruh
positif akan dapat menunjang kelangsungan hidup di perusahaan (Rangkuti
2006:4).
Faktor-faktor yang membuat analisis lingkungan menjadi suatu analisis
penting dalam manajemen strategik dan dilakukan para manajer puncak:
1. Bahwa perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi berinteraksi dengan
bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah
setiap saat.
2. Pengaruh lingkungan sangat rumit dan kompleks dapat mempengaruhi kinerja
banyak bagian yang berbeda dari sebuah perusahaan.
Strategi terhadap lingkungan eksternal dapat ditetapkan dengan mengetahui
apa yang menjadi ancaman (threats) dan apa yang menjadi peluang
(opportunities) bagi perusahaan. Setelah mengetahui lingkungan eksternal yang
dihadapi maka analisis lingkungan internal perlu dilakukan guna mengetahui apa
yang menjadi kekuatan (strengths) dan apa yang menjadi kelemahan (weaknesses)
dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan selalu dapat beradaptasi dengan

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

10

lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan
dapat dicapai.
PT. Bussan Auto Finance yang lebih dikenal dengan PT BAF adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang consumer finance (pendanaan barang
konsumen) yang dapat membantu menunjang penjualan produk sepeda motor.
Dalam pelaksanaannya PT. BAF Cab Medan adalah perusahaan yang hanya
menjual produk Yamaha, pemberian kredit sepeda motor yang dilakukan kepada
semua semua tipe kendaraan Yamaha. Pemberian kredit di PT. BAF Cab Medan
selain melayani pemberian kredit sepeda motor secara perorangan juga
memberikan kredit secara berkelompok baik perusahaan ataupun instansi
pemerintahan yang memenuhi syarat kredit standart perusahaan.
Tabel 1.1
Perkembangan dan Pertumbuhan Penjualan Sepeda Motor Secara Kredit
Tahun 2006 - 2008
No
1
2
3

Nama Perusahaan
Bussan Auto Finance
Sumit Oto Finance
Adira Finance

2006
1164
1322
1280

Tahun
2007
1358
1530
1121

2008
1612
1491
1798

Sumber : PT. Bussan Auto Finance

Pada tabel 1.1 dapat dilihat perkembangan peringkat dalam penjualan sepeda
motor Yamaha tahun terakhir di 3 perusahaan yang berbeda. PT BAF Cabang
Medan mempunyai peranan dalam persaingan pembiayaan di Indonesia. Dalam
peringkat persaingan penjualan ini menunjukkan PT. BAF Cabang Medan masih
mendapat persaingan yang kuat dari perusahaan pesaing. Hal ini dapat dilakukan
berbagai cara dalam mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan baik yang dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

11

Tabel 1.2.
Data Penjualan PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan
2006 - 2008
Tahun
2006
2007
2008

Target
Unit
1500
2000
2500

Unit
1164
1358
1612

Realisasi
Nominal (Rp)
10,562,000,000
15,900,000,000
20,051565,341

Sumber : PT. Bussan Auto Finance

Tabel 1.2. memperlihatkan penjualan kredit PT. Bussan Auto Finance
selama 3 tahun terakhir. Banyak faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam
pencapaian target adalah menurunya permintaan masyarakat akan sepeda motor.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam pencapaian target juga
dipengaruhi oleh tingginya persaingan perusahaan sejenis. Melalui penelitian ini
akan dapat diketahui faktor external dan internal yang dapat sangat mempengaruhi
pencapai tujuan perusahaan ini agar tetap unggul dalam dunia persaingan.
SWOT merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan suatu perusahaan, khususnya pada bidang pemasaran.
Analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang/kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats) yang
dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan. Analisis SWOT timbul secara langsung
atau tidak langsung karena adanya persaingan yang datang dari perusahaan lain
yang memproduksi barang dan jasa yang sejenis dengan produk perusahaan. Hal
ini membuat perusahaan harus menetapkan strategi untuk memenangkan
persaingan atau paling tidak dapat bertahan hidup di pasar.
Persaingan yang semakin ketat dan tajam mengakibatkan perusahaan
membutuhkan antisipasi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan dapat
Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

12

memasarkan produknya di pasar, dan bahkan bila memungkinkan menjadi
pemimpin pasar. Perusahaan harus menjalankan semua operasinya secara efektif
dan efesien tidak terkecuali di bidang pemasaran. Strategi perusahaan, khususnya
strategi pemasaran merupakan langkah yang tepat yang harus ditempuh dan
direalisasikan oleh setiap perusahaan yang ingin dapat bertahan di pasar.
Sebagaimana telah diketahui bahwa usaha bersifat dinamis, yang penuh diwarnai
dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antar satu dengan yang lainnya.
Dalam perkembangannya saat ini analisis SWOT, tidak hanya dipakai untuk
menyusun strategi di medan pertempuran, melainkan banyak dipakai dalam
penyusunan perencanaan strategi bisnis (Business Strategic Planning) yang
bertujuan untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang sehingga arah dan
tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan,
serta semua perubahannya dalam menghadapi pesaing.
Berdasarkan keseluruhan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa
analisis SWOT sangatlah dibutukan dalam manajemen perusahaan antara lain
sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan dalam manajemen perusahaan antara
lain sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran dalam
perusahaan. Motivasi dilakukannya penelitian dengan menggunakan analisis
SWOT karena adanya perubahan lingkungan dunia non perbankan yang semakin
dinamis. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan
Auto Finance Cabang Medan”.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

13

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan masalah
penelitian yaitu: “Apakah analisis SWOT berperan dalam meningkatkan daya
saing pada PT BAF Cabang Medan?”

C. Kerangka Konseptual

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

14

Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu
analisis situasi juga mengharuskan para manajer untuk menemukan kesesuaian

Kekuatan ( Strengths)

Kelemahan ( Weaknesses)
Daya Saing
Peluang (Opportunities)

Ancaman ( Threats)

antara

peluang-peluang

eksternal

dan

kekuatan

internal,

disamping

memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal mengingat bahwa
analisis SWOT adalah akronim untuk strengths, weaknesses, opportunities dan
threats dari organisasi yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi,
Analisis

SWOT

harus

mengidentifikasi

kompetensi

langka

(distinctive

competence) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber yang dimiliki
oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan. Kompetensi yang
langka dan kadang-kadang dianggap sekumpulan kapabilitas inti (core
capabilities) kapabilitas yang secara strategis membuat sebuah perusahaan
menjadi berbeda. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat akan
memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Hunger and Wheelen,
2003:193).

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual
Sumber: Hunger and Wheelen, 2003:193

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

15

D. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu proporsi, kondisi atau prinsip yang dianggap
benar dan barang kali tanpa keyakinan, agar bisa ditarik suatu konsekuensi yang
logis dan dengan cara ini kemudian diadakan pengujian tentang kebenaranya
dengan mempergunakan data (fakta) yang ada. Dengan demikian hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap perumusan penelitian yang kebenaranya harus diuji.
Adapun hipotesis penelitian ini adalah “Analisis SWOT berperan dalam
meningkatkan daya saing pada PT BAF Cabang Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan sebelumnya, maka tujuan dan manfaat
dari penilitian yang dilakukan pada PT BAF Cabang Medan adalah sebagai
berikut:
1.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peranan analisis SWOT dalam
meningkatkan daya saing pada PT BAF Cabang Medan .

2.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Bagi Perusahaan

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

16

Dapat memberikan saran dan masukan dalam yang dapat dijadikan saran
dalam memberikan informasi yang berguna bagi PT. BAF Cabang Medan
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan kontribusi kepada peneliti untuk memperdalam
cakrawala berpikir ilmiah khususnya dibidang pemasaran yang berkaitan
dengan analisis SWOT dan daya saing perusahaan.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai referensi bagi peneliti lain, dan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan serta dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan
penelitian di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian
1.

Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi pada peranan analisis SWOT dalam daya saing pada
PT. BAF Cabang Medan, agar menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan.

2.

Defenisi Operasional Variabel
Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti
merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian.
Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti.
Adapun variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut.
a. Kekuatan (Strengths)

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

17

Kekuatan adalah yang memberikan suatu keunggulan kompetitif, dan
kemampuan kepada perusahaan/organisasi mempertahankan posisinya
dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama.
b. Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh
perusahaan

atau

perusahaan

tidak

memiliki

kapasitas

untuk

melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut.

c. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang menguntungkan
yang dapat menguntungkan meningkatkan kinerja suatu organisasi,
divisi perusahaan, fungsi-fungsi perusahaan, serta produk dan jasa
perusahaan.
d. Ancaman (Threats)
Ancaman

adalah

suatu

kecenderungan

lingkungan

yang

tidak

menguntungkan yang dapat merugikan posisi organisasi perusahaan,
divisi perusahaan, fungsi perusahaan, produk atau jasa.
e. Daya saing
Daya saing adalah keunggulan kompetitif perusahaan pada suatu industri
yang ditentukan oleh jangkauan bersaingnya, yaitu keluasan pasar
sasaran untuk bisnis atau perusahaan.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

18

3.

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di PT BAF Cabang Medan, yang berlokasi di

Jl.Bambu II No. 90 b/c Medan. Penelitian direncanakan dari bulan Februari 2009
sampai dengan Mei 2009.

4.

Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu :

a.

Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari staf/karyawan
yang berkompeten yang memberikan keterangan.

b.

Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet, dan skripsi untuk
mendukung penelitian.

5.

Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a.

Observasi atau pengamatan yaitu mengamati cara kerja pada PT BAF Cab
Medan dan perusahaan lainya.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

19

b.

Wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan staf/karyawan
maupun jajaran pimpinan perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi
berhubungan dengan bidang yang diteliti.

c.

Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dan mempelajari jurnal
penelitian, dokumen-dokumen, arsib dari perusahaan dan buku yang
berkaitan dengan penelitian.

6.

Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a.

Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh PT. BAF
Cabg Medan.

b.

Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur faktor-faktor
strategi perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini
dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

20

IFAS

STRENGTHS (S)
- Tentukan 5-10
Faktor-faktor
kekuatan internal

WEAKNESSES (W)
- Tentukan 5-10
Faktor-faktor
kelemahan internal

EFAS
OPPORTUNITIES
- Tentukan 5-10
Faktor peluang
eksternal

THREATS
- Tentukan 5-10
Faktor ancaman
eksternal

STRATEGI SO

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan
meminimalkan
kekuatan untuk
kelemahan untuk
memanfaatkan
memanfaatkan
peluang
peluang
STRATEGI ST

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
meminimalkan
menggunakan
kelemahan dan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman menghindari ancaman

Gambar 1.2. Matriks SWOT
Sumber : Rangkuti (2006:31)

1) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
c.

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

21

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Faktor Evaluation- EFF
Matrix)

memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan

mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik,
pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan
lima tahapan (David 2006 : 143).
1) Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit
eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga duapuluh faktor, termasuk
peluang dan ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya.
Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudain ancaman usahakan sespesifik
mungkin menggunakan persentase, rasio, dan nilai komparatif bila munngkin.
2) Berikan bobot masing- masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(paling penting). Bobot mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor
terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang sering kali
diberi bobot lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman juga dapat dibei
bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Bobot
yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau
kegagalan persaingan atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai
konsensus kelompok. Penjumlahan seluruh bobot yang diberikan kepada
semua faktor harus sama dengan 1,0.
3) Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing- masing faktor eksternal kunci
tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam memproses faktor
tersebut, dimana 4= respons perusahaan superior, 3= respons perusahaan di
atas rata-rata, 2= respons perusahaan rata- rata 1= respons perusahaan

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

22

jelek. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan
demikian, peringkat pada perusahaan (company- based), sedangkan bobot
pada tahap 2 didasarkan pada industri (industri based). Penting diperhatikan
bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1, 2, 3, atau 4.
4) Kalikan masing- masing bobot faktor dengan peringkat untul memperoleh
nilai tertinggi
5) Jumlahkan masing- masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang
bagi organisasi.
Tampa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang
dimasukkan dalam Matriks EFE, total nilai tertinggi untuk suatu organisasi adalah
4,0 dan nilai tertinggi adalah 1,0. total nilai tertinggi rata- rata 2,5. Total nilai
tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan
sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam
kata lain strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang
yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman
eksternal.

Total

1,0

megindikasikan

bahwa

strategi

perusahaan

tidak

memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.

d.

Matriks Evaluasi Faktor Internal ( Matriks IFE)
Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation – IFE

Matriks) adalah tahap ekstraksi dalam menjalankan audit manajemen strategi.
Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks
Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

23

IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini
adalah teknik yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor – faktor
yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat
dikembangkan dalam lima tahap ( David 2006; 206):
1) Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi dalam proses audit internal.
Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan
dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan.
Buatllah sespesifik mungkin, gunakan

persentase, rasio, dan angka

komparatif.
2) Berikan bobot masing- masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(paling penting) untuk masing- masing faktor. Bobot yang diberikan kepada
masing- masing faktor mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor
terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Tanpa memandang
apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang
dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus
diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing- msing faktor untuk
mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama
(peringkat = 1) atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor
(peringkat = 3) atau kekuatan utama (peringkat = 4). Perhatikan kekuatan
harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat nilai 1
atau 2. Peringkat adalah berdasarkan peringkat perusahaan, dimana bobot di
langkah 2 adalah berdasarkan industri.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

24

4) Kalikan masing- masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan
rata- rata tertimbang untuk masing- masing variabel.
5) Jumlahkan rata- rata tertimbang untuk menentukan total rata- rata tertimbang
untuk organisasi..
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total rata- rata
tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata- rata 2,5.
total rata- rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah
secara intenal, sementara total nilai diatas 2,5 mengindikasikan pisisi internal
yang kuat. Seperti Matriks EFE, maka matriks IFE harus memasukkan 10 hingga
20 faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran total
rata-rata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0.
e.

Diagram SWOT
Penelitian ini menggunakan diagram SWOT Freddy Rangkuti (2006;19).

Diagram ini menghasilkan 4 (empat) sel kemungkinan posisi perusahaan dalam
persaingan dan menentukan strategi yang sebaiknya dibuat perusahaan dalam
pencarian strategi yang paling sesuai oleh para pengelola usaha. Sasarannya
mengidentifikasikan 4 (empat) sel yang sesuai dengan kondisi internal dan
eksternal usaha. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan inti dari
formulasi strategi yang tepat.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

25

Berbagai Peluang

3. Mendukung
strategi
turn around

1. Mendukung
strategi agresif

Kelemahan Internal

Kelemahan Internal

4. Mendukung
strategi defensif

2. Mendukung
strategi diversifikasi

Berbagai Ancaman

Gambar 1.3. Diagram SWOT
Sumber : Rangkuti (2006:19)

Kuadran 1: Ini merupakan strategi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut

memiliki

peluang

dan

kekuatan

sehingga

dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (growth oriented strategy).
Kuadran 2:

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang besar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal.
Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalahmasalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar
yang lebih baik.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

26

Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan
internal.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

27

BAB II
URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan
berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan
dan meningkatkan keuntungan atu laba perusahaan. Tujuan ini hanya dapat
dicapai, apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang mantap untuk dapat
menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam perusahaan, sehingga
posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus
ditingkatkan. Hasil penelitian Denok Almukaromah Rambe (2007) dalam
skripsinya dengan judul Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya
Saing pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah
Medan, menunjukkan bahwa PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah
Medan dapat melaksanakan sepuluh strategi alternatif berdasarkan prioritas yang
dihasilkan dari analisis matriks SWOT dan matriks SPACE.

B. Konsep Strategis
Strategis merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangan,
konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir. Menurut Porter
strategi adalah suatu alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing (Rangkuti, 2006:4). Senada dengan itu, Hamel dan Pharalad mengatakan
strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

28

terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh pelanggan di masa depan (Rangkuti, 2006:4).
Perencanaan strategis hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi,
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetisi inti dalam bisnis yang dilakukan.
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategis dan konsep-konsep lain
yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsepkonsep tersebut adalah sebagai :
1. Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
2. Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan
agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
Menurut Rangkuti (2006:6), strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga
tipe strategi, yaitu:
1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi
pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi pengembangan
produk, strategi akuisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan dan sebagainya.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

29

2. Strategi Investasi
Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi,
Misalnya, apakah perusahaan ini melakukan strategi pertumbuhan yang agresif
atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi
pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diinventasi, dan
sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena bisnis ini
berorientasi kepada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi, dan startegi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

C. Keunggulan Bersaing
Tujuan pengembangan strategi dan taktik adalah agar perusahaan mampu
bersaing dalam setiap keadaan, terutama pada saat kondisi ekonomi dan politik
yang kurang menguntungkan. Untuk perusahaan harus memiliki keunggulan
bersaing.
Menurut

Kotler (2001:95), pengertian keunggulan bersaing adalah,

keunggulan atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan
yang lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih
banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang lebih tinggi. Senada
dengan itu Proter (Jatmiko, 2004:143) menyatakan bahwa, ada tiga pilihan strategi

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

30

generik yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan
bersaing, yaitu:
1. Strategi kepemimpinan biaya rendah (the cost of leadership)
Strategi kepemimpinan biaya (the cost of leadership) yaitu serangkaian tindakan
integratif untuk memproduksi dan menawarkan barang/jasa pada biaya paling
rendah terhadap para pesaing dengan ciri-ciri yang dapat diterima oleh para
pelanggan.
2. Strategi Differensiasi
Strategi Differensiasi, yaitu serangkaian tindakan integrative yang dirancang
untuk memproduksi dan menawarkan barang/jasa yang dianggap oleh para
pelanggan berbeda dalam hal-hal penting dan unik bagi mereka.
3. Strategi Fokus
Strategi fokus, yaitu serangkai tindakan integratif yang dirancang untuk
memperoduksi dan menawarkan barang/jasa yang melayani kebutuhan segmen
Persaingan tertentu, atau pasar wilayah geografi tertentu atau biasanya disebut
Ceruk pasar (special product for special segment, or for special market).
Ketiga stategi diatas digambarkan sebagai berikut :
Biaya yang lebih rendah

Sasaran Luas

Diferensiasi

1. Keunggulan Biaya 2.Diferensiasi

Sasaran Sempit
3.Fokus
Gambar 2.1: Tiga Strategi Generik
Sumber

: Porter dalam Jatmiko (2004:143).

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

31

Perusahaan yang bersaing dalam pasar sasaran yang sama selalu akan
berbeda dalam tujuan dan sumber dayanya. Adapun perusahaan berukuran besar,
ada lagi yang kecil. Ada yang mempunyai banyak sumber daya, yang lainnya baru
dan belum berpengalaman. Ada yang berusaha keras mencari pertumbuhan
pangsa pasar yang belum cepat, yang lainnya mencari laba jangka panjang.
Selanjutnya perusahaan dapat menempati posisi bersaing yang berbeda di pasaran.

D. Proses Perencanaan Strategis
Perencanaan merupakan sekelompok usaha yang dinilai efektif.

Dimana

orang harus mengetahui tentang pencapaian sesuatu sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga perencanaan strategis merupakan pekerjaan merencanakan
strategi untuk menuntun seluruh tindakan perusahaan, proses manajerial untuk
membangun dan menjaga kesesuaian antara sumber daya organisasi dan peluangpeluang pasarnya.
Perencanaan strategis memberikan kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan
yang dapat meningkatkan ketanggapan dan berfungsinya perusahaan. Perencanaan
strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas mengenai
perusahaan. Selain itu, perencanaan strategis memungkinkan perusahaan
mempersiapkan diri menghadapi lingkungan kegiatan yang cepat berubah.
Keunggulan penting lainnya dari perencanaan strategis adalah membantu
para manajer melihat adanya peluang yang mengandung resiko dan peluang yang
aman dan memilih antara salah satu peluang-peluang yang ada. Perencanaan
strategis juga mengurangi kemungkinan kesalahan dan kejutan yang tidak

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

32

menyenangkan, karena penelitian yang seksama telah dilakukan terhadap sasaran,
tujuan, dan strategis.
Menurut Payne (2001:25) strategis adalah suatu alat yang dipakai untuk
mencapai tujuan-tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran adalah pernyataan seksama
yang menguraikan apa yang akan dicapai oleh kegiatan-kegiatan pemasaran
perusahaan jasa. Manajer pemasaran harus mampu menyusun suatu strategi
pemasaran dalam bentuk bauran pemasaran (marketing mix) yang memungkinkan
perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dari pasar sasarannya dan mencapai
sasaran pemasaranya.

E.

Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan kepada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor
startegis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi
yang ada pada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis SWOT membandingkan
faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dan faktor internal
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

33

Melalui analisis SWOT, perusahaan dapat melihat evaluasi keseluruhan
terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (oppurtinities)
dan hambatan atau gangguan (threats). Tujuan mengadakan analisis SWOT pada
perusahaan adalah untuk menentukan aktivitas perusahaan berdasarkan kekuatan
yang dimiliki, untuk mengekploitasi peluang dan kesempatan yang ada, dengan
mengurangi atau menghilangkan ancaman dan gangguan yang membahayakan
posisi perusahaan di pasar, dalam rangka mempertinggi kemapuan perusahaan
untuk menghasilkan dan memperoleh laba.

F.

Perumusan/Pengembangan Strategi Pemasaran
Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh

terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga
melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama
maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor
eksternal juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan tersebut.
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh
bebagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan kebutuhan dan

keinginan

menciptakan,

menawarkan,

dan

menukarkan produk yang dimiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2006:48).
Manajer pemasaran harus menyusun suatu startegi pemasaran dalam bentuk
bauran pemasaran (marketing mix) yang memungkinkan perusahaan untuk

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

34

memuaskan kebutuhan dari pasar sasaranya dan mencapai sasaran pemasaranya.
Menurut Stanton (2000:147), pengertian Marketing Mix secara umum adalah
istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti
sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran
produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Senada
dengan itu Kotler (2001:98) mengatakan, Marketing Mix adalah campuran dari
veriabel pemasaran yang dapat dikendalikan (controllable variabels) yang
digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang
diinginkan dalam pasar sasaran.

Berdasarkan definisi dan karakteristik jasa,

marketing mix produk/barang mencakup 4P (product, price, place, dan
promotion) masih dirasa kurang mencakupi untuk diterapkan pada produk jasa.
Para ahli pemasaran menambahkan tiga unsur lagi, yaitu : orang (people), proses
(proses), dan pelayanan pelanggan (customer service). Beberapa penulis
memasukkan bukti-bukti fisik (physical evidence) sebagai tambahan 4P.
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan
pemasaran untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada
pelanggan (Tjiptono, 2005:30).

Peralatan pemasaran itu (Tjiptono, 2005:31)

adalah :
1.

Produk (product) merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditunjukkan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemasaran kebutuhan
dan keinginan pelanggan.

2.

Harga (price), keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis
dan taktis.

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

35

3.

Promosi (promotion), bauran harga promosi tradisional meliputi berbagai
metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan
pontensial dan aktual.

4.

Tempat (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap
jasa bagi para pelanggan potensial.

5.

Orang (people), bagi sebagian jasa, orang merupakan unsur vital dalam
bauran pemasaran.

6.

Bukti-bukti fisik (physical evidence).

7.

Proses (process), proses produksi atau operasi merupakan faktor penting
bagi perusahaan.

8.

Pelayanan pelanggan (customer service) adalah kualitas total jasa yang
dipersepsikan oleh pelanggan.
Bauran pemasaran pada produk barang berbeda dengan bauran pemasaran

pada produk jasa. Hal ini karena jasa mempunyai beberapa karakteristik yang
membedakannya dengan barang. Lima karakteristik yang paling sering dijumpai
dalam jasa (Tjiptono, 2005:18) adalah :
1.

Tidak berwujud (intangibility), jasa berbeda dengan barang. Bila barang
merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan,
tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab
itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum
dibeli dan dikonsumsi.

2.

Heterogenitas (heterogenitas/variability), jasa bersifat sangat variabel
karena merupakan non-standardized output, artinya banyak variasi bentuk,

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

36

kualitas dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan dan dimana saja tersebut
diproduksi.
3.

Tidak dapat dipisahkan (inseparability), jasa umumnya dijual terlebih
dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat
yang sama.

4.

Tidak tahan lama (perishability), jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan.

5.

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada
pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang akan dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi,
menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan
mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu
yang terbatas.
Kotler ( Tjiptono, 2005;16) menyatakan jasa sebagai “setiap tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak yang pada dasarnya bersifat
intagible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.
Walaupun demikian produk jasa bisa dikaitkan dengan produk fisik maupun tidak.
Berdasarkan defenisi dan karakteristik jasa yang telah disajikam sebelumnya,
maka markenting mix produk barang yang mencakup 4P( product, price, place,
dan promotion ) masih dirasakan kurang mencukupi untuk teterapkan pada
produk jasa. Untuk itu para ahli pemasaran menammbahkan empat unsur lagi,
yaitu: orang (people), proses (process), bukti- bukti fisik (physical evidence) dan
pelayanan pelanggan (custumer service).

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

37

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.

Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Bussan Auto Finance yang lebih dikenal dengan singkatan BAF

didirikan di Jakarta pada tahun 1997 yang terdahulu PT DANAMON MITS
OTOMATIF FINANCE berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan data akte
pendirian perseroan tanggal 12 Juni 1997 yang dibuat oleh notaris Siti Pertiwi
Henny Singgih, SH.
Pada tanggal 25 Agustus 1997 perusahaan dengan akte ini telah didaftarkan
dalam daftar perusahaan sesuai dengan UU No. 3 tahun 1983 tentang wajib daftar
perusahaan dengan No. YOP 09051835324 di kantor Pendaftaran Perusahaan
Kodya Jakarta Pusat No. 1207/BH.09.05/VIII/97, mulai beroperasi degan misi
turut menunjang penjualan produk Yamaha. Perusahaan ini bergerak di bidang
Consumer Finance (pendanaan barang konsumen), sehingga diharapkan dapat
membantu menunjang total penjualan produk Yamaha, karena kecenderungan
konsumen untuk membeli barang secara kredit. Salah satu penyebabnya adalah
meningkatnya harga barang-barang yang tidak sesuai dengan pendapatan atau
penghasilan masyarakat. PT. Bussan Auto Finance berkedudukan di Jl. Jendral
Sudirman Gedung Ratu Plaza lt. 16 Jakarta Pusat, yang tersebar di seluruh
Indonesia. Untuk wilayah Medan, kantor perwakilan perusahaan ini terletak di Jl.
Bambu No. 90 b/c.
Karena aktivitas utama perusahaan adalah mendanai pembelian kendaraan
bermotor, perusahaan tidak mempunyai persediaan kendaraan sendiri untuk dijual

Franky Napitupulu : Peranan Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bussan Auto Finance
Cabang Medan, 2010.

38

secara kresit dengan pembelian secara angsuran, maka hubungan baik dengan
supplier dalam hal ini dealer-dealer atau showroom kendaraan bermotor,
merupakan kun