Penerapan Strategi Pengembangan Jangka Panjang untuk Membangun Keunggulan Daya Saing Pada Percetakan Lorenzo Binjai

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Strategi (Strategy)
Menurut Byrne (2010) strategi adalah sebagai sebuah pola
yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan,
penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar,
pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.
Marrus dalam Widhiyanti (2012) mengatakan bahwa strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
Strategi adalah rencana komprehensif yang didefinisikan dalam
batas-batas tujuan perusahaan, manfaat, dan faktor lingkungan yang
membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya ketika dibangun dan
dijalankan dengan cara yang benar.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan
dimasa yang akan datang. Ukuran keberhasilan dalam menerapkan

strategi adalah mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

9

Universitas Sumatera Utara

Jadi, semakin banyak produk atau jasa yang ditawarkan, maka strategi
pun dianggap berhasil.
2.1.1.1 Jenis Strategi
Jenis strategi alternatif menurut David (2010) adalah:
1. Strategi Integrasi (Integration Strategy)
a. Strategi Integrasi ke Depan (Forward Integration
Strategy)
Strategi

ini

menghendaki

agar


perusahaan

mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian
para

distributor

atau

pengecer,

bila

perlu

dengan

memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan
mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian

barang atau jasanya, sehingga mengganggu pendistribusian
tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki.
b. Strategi Integrasi ke Belakang (Backward Integration
Strategy)
Strategi ini merupakan strategi perusahaan agar
pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan,
apalagi

para

pemasok

sudah

dinilai

tidak

lagi


menguntungkan perusahaan.
2. Strategi Integrasi Horizontal (Horizontal Integration Strategy)
Strategi

ini

dimaksudkan

agar

perusahaan

meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan

10

Universitas Sumatera Utara

walaupun harus dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan
jika perusahaan memiliki posisimonopoli seizin pemerintah,

bersaing di industri yang berkembang, skala ekonomi
meningkat, serta modal dan sumberdaya yang dimiliki mampu
melakukan ekspansi.
3. Strategi Intensif (Intensif Strategy)
a. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development
Strategy)
Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan
produk atau jasa yang ada sekarang kedaerah-daerah yang
secara geografis merupakan daerah baru atau dengan kata
lain untuk memperbesar pangsa pasar.
b. Strategi Pengembangan Produk (Product Development
Strategy)
Strategi ini bertujuan agar perusahaan dapat
meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau
memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang atau
dengan kata lain memperbaiki dan/atau mengembangkan
produk yang ada.
c. Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market
share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha

pemasaran yang lebih besar. Tujuan dari strategi ini untuk

11

Universitas Sumatera Utara

meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang
maksimal.
4. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
a. Diversifikasi Konsentrik (Concentric Difersification
Strategy)
Strategi ini dapat dilaksanakan dengan

cara

menambah produk atau jasa yang baru tetapi masih
berhubungan. Tujuan strategi ini untuk membuat produk
baru yang berhubungan untuk pasar yang sama.
b. Diversifikasi


Konglomerat

(Conglomerate

Diversification Strategy)
Strategi ini menambahkan produk atau jasa yang
tidak saling berhubungan. Tujuan strategi ini untuk
menambah produk baru yang tidak saling berhubungan
untuk pasar yang berbeda.
c. Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification
Strategy)
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk
dan jasa yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk
ditawarkan kepada konsumen yang ada sekarang.
Selain strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, bisnis juga
dapat melakukan beberapa strategi sebagai berikut:
1. Strategi Defensif (Defensif Strategy)

12


Universitas Sumatera Utara

a. Rasionalisasi biaya (Retrenchment Strategy)
Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi
biaya dan asset perusahaan. Retrenchment disebut juga
turnaround yang dirancang agar perusahaan mampu
bertahan pada pasar persaingannya.
b. Divestasi (Divestiture Strategy)
Strategi ini merupakan strategi menjual satu divisi
atau bagian dari perusahaan.Strategi ini sering digunakan
dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana
investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisisi yang
telah diputuskan untuk proses selanjutnya. Strategi ini dapat
dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan.
c. Likuidasi (Liquidation Strategy)
Strategi ini merupakan strategi menjual seluruh
asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya. Strategi ini
bertujuan untuk menghentikan operasi perusahaan atau
menutup perusahaan daripada meneruskan tetapi rugi.
Ada empat pendekatan pilihan strategi daya saing menurut

Miles dan Snow (2006), yaitu sebagai berikut:
1. Strategi Prospektor (Prospector)
Strategi ini mengutamakan pada keberhasilan bisnis dalam
berinovasi, selalu menciptakan produk baru, dan kesempatan pasar
yang baru. Kekuatannya terletak pada kemampuan bisnis dalam

13

Universitas Sumatera Utara

untuk dapat melihat kondisi, trend dan situasi lingkungan bisnis
yang berubah-ubah.
2. Strategi Bertahan (Defender)
Bisnis dengan strategi in biasanya mementingkan stabilitas
pasar yang menjadi targetnya yang umumnya hanya memiliki
sedikit lini produk dengan segmen pasar yang jiga sempit. Dengan
lingkup pasar yang kecil, bisnis akan merasa lebih fokus untuk bisa
mempertahankan pasarnya dari serangan luar.
3. Strategi Penganalisis (Analyzer)
Strategi ini adalah strategi analisis dan imitasi. Bisnis yang

menggunakan strategi ini akan menganalisis ide bisnis baru
sebelum memasuki bisnis tersebut. Para penganalisis akan
memperhatikan dan meniru ide yang dilakukan pesaingnya yang
berhasil dalam menjalankan bisnis tersebut, lalu terjun ke dalam
bisnis tersebut.
4. Strategi Reaktor
Bisnis bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan
membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan dari
lingkungannya yang memaksa bisnis tersebut untuk berubah.
Akibatnya, tidak jarang terjadi pembisnis tidak dapat memenuhi
tuntutan untuk beradaptasi dikarenakan ketidakpastian pembisnis
itu sendiri.

14

Universitas Sumatera Utara

Strategi yang memungkinkan suatu bisnis memperoleh
keunggulan daya saing dari tiga landasan yang berbeda yang
dinamakan Porter (2010) sebagai strategi generik (generic

strategy), yaitu sebagai berikut:
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Sejumlah kegiatan yang terintegrasi, yang dirancang untuk
menghasilkan produk dengan harga yang paling rendah secara
relatif, dibandingkan dengan pesaingnya, dengan kriteria produk
yang dapat diterima oleh pelanggannya. Cara yang digunakan
adalah memproduksi pada tingkatan biaya yg paling rendah,
pengendalian biaya yang ketat, dan meminimalisasi biaya untuk
area pelayanan, minimalisasi biaya tenaga penjualan, minimalisasi
biaya penelitian dan pengembangan.
2. Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)
Sejumlah

kegiatan

terpadu

yang

dirancang

untuk

memproduksi barang yang dirasakan oleh konsumen berbeda
dalam hal-hal tertentu. Keunikan produk dapat dilihat dari ciri
khasnya seperti tanggap atau tidaknya pelayanan, kecepatan
penemuan produk baru, kepemimpinan dalam pemanfaatan
teknologi, selera yang beda, ketepatan antara rancangan dan kinerja
produk.

15

Universitas Sumatera Utara

3. Strategi Fokus (Focus Strategy)
Sejumlah kegiatan yang terintegrasi yang dirancang untuk
memproduksi produk-produk yang melayani kebutuhan dari
sebuah segmen tertentu yang spesifik. Sebuah bisnis dapat
memperoleh keunggulan bersaing dalam segmen yang menjadi
target, meskipun tidak memiliki area yang luas dalam industri

2.1.2

Daya Saing (Competitive Edge)
Prakosa (2005:51) menjelaskan bahwa daya saing suatu produk

merupakan salah satu penentu faktor dari kesuksesan produk baru (hingga
suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding produk lain
yang sejenis). Keunggulan daya saing tersebut tidak lepas dari
pengembangan produk inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai
keunggulan di pasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan.
Sitohang (2006:293), mengemukakan bahwa salah satu untuk
meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus berorientasi pada
kreativitas yang tepat. Perusahaan yang berorientasi pada kreativitas akan
mendorong perusahaan menjadi pemimpin pasar karena mampu
menciptakan produk-produk baru. Artinya setiap pelaku bisnis berlombalomba untuk melakukan strategi kompetisi dengan fokus pada penciptaan
sesuatu yang berbeda dan unik.
Menurut Porter dalam penelitian Surachman (2007:4), daya saing
adalah kemampuan atau keunggulan yang dipergunakan untuk bersaing

16

Universitas Sumatera Utara

pada pasar tertentu. Daya saing ini diciptakan melalui pengembangan
terus-menerus disemua lini dalam organisasi utamanya disektor produksi.
Bila sebuah organisasi melakukan pengembangan terus menerus akan
mampu meningkatkan kinerja.
Menurut Porter (2008:419) daya saing sangat penting bagi
keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Oleh karena itu untuk
menghadapi persaingan yang dari hari ke hari semakin ketat maka setiap
bisnis harus mampu membaca peluang keunggulan bersaing yang
dimilikinya.
Sumiharjo (2008), mengemukakan bahwa daya saing meliputi:
1. Kemampuan memperkokoh posisi pasarnya
2. Kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya
3. Kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti
4. Kemampuan menegakkna posisi yang menguntungkan
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran
yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai
yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapi
persaingan agar perusahaan memiliki keunggulan dalam mengadaptasi
perubahan lingkungan dan perilaku konsumen yang akan menentukan
proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Daya saing (kemampuan atau strategi untuk bersaing) dari suatu
produk, perusahaan, atau industri bukan hanya dilihat dari sisi produksi

17

Universitas Sumatera Utara

(kemampuan untuk menghasilkan produk yang murah) tetap merupakan
kombinasi dari hasil akhir (tujuan atau misi) dengan upaya (kebijakan)
untuk mencapainya.Upaya ini (yang digambarkan sebagai roda strategi
bersaing), bukan hanya upaya produksi saja (manufakturing, lini produk
serta penelitian dan pengembangan), tetapi melibatkan keuangan,
pemasaran dan target pasar, penjualan, distribusi, pengadaan dan
pembelian barang serta tenaga kerja.
Porter mengembangkan lima kekuatan dalam analisis struktur
industri daya saing, yaitu sebagai berikut:
1. intensitas persaingan dalam industri
2. tantangan pendatang baru
3. tekanan produk substitusi
4. daya tawar pembeli
5. daya tawar pemasok.
Menurut Muhardi (2007:53), meningkatkan daya saing dalam
lingkungan persaingan yang semakin kompetitif dan adanya situasi pasar
yang dinamis, membuat setiap perusahaan tidak mungkin lagi untuk
menghindari persaingan, tetapi yang harus dilakukan adalah menghadapi
tingkat persaingan tersebut dengan cara yang sebaik-baiknya, yaitu secara
optimal dan berkesinambungan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
baik dan lebih baik lagi di masa yang akan datang.

18

Universitas Sumatera Utara

2.1.2.1 Dimensi dan Indikator Daya Saing
Dimensi daya saing menurut Muhardi (2007:40) adalah:
1. Biaya
Biaya adalah dimensi daya saing operasi yang meliputi empat
indikator yaitu biaya produksi, produktifitas tenaga kerja,
penggunaan kapasitas produksi dan persediaan. Unsur daya saing
yang terdiri dari biaya merupakan modal yang mutlak dimiliki oleh
suatu perusahaan yang mencakup pembiayaan produksinya,
produktifitas tenaga kerjanya, pemanfaatan kapasitas produksi
perusahaan dan adanya cadangan produksi (persediaan) yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk
menunjang kelancaran perusahaan tersebut.
2. Kualitas
Kualitas merupakan dimensi daya saing yang juga sangat
penting, yaitu meliputi berbagai indikator diantaranya tampilan
produk, jangka waktu penerimaan produk, daya tahan produk,
kecepatan penyelesaian keluhan konsumen, dan kesesuaian produk
terhadap spesifikasi desain. Tampilan produk dapat tercermin dari
desain produk atau layanannya, tampilan produk yang baik adalah
yang memiliki desain sederhana namun mempunyai nilai yang
tinggi. Jangka waktu penerimaan produk dimaksudkan dengan
lamanya umur produk dapat diterima oleh pasar, semakin lama
umur produk di pasar menunjukkan kualitas produk tersebut

19

Universitas Sumatera Utara

semakin baik. Adapun daya tahan produk dapat diukur dari umur
ekonomis penggunaan produk .
3. Waktu penyampaian
Waktu penyampaian merupakan dimensi daya saing yang
meliputi berbagai indikator diantaranya ketepatan waktu produksi,
pengurangan waktu tunggu produksi, dan ketepatan waktu
penyampaian

produk.

Ketiga

indikator

tersebut

berkaitan,

ketepatan waktu penyampaian produk dapat dipengaruhi oleh
ketepatan waktu produksi dan lamanya waktu tunggu produksi.
4. Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan dimensi daya saing operasi yang
meliputi berbagai indikator diantaranya macam produk yang
dihasilkan,

kecepatan

menyesuaikan

dengan

kepentingan

lingkungan.
Adapun indikator daya saing menurutPorter(2008:419)adalah
sebagai sebagai berikut:
1.

Harga bersaing

2.

Kualitas produk

3.

Keunggulan produk

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing adalah :

20

Universitas Sumatera Utara

1. Lokasi
Memperhatikan lokasi usaha sangat penting untuk kemudahan
pembeli dan menjadi faktor utama bagi kelangsungan usaha.
Lokasi usaha yang strategis akan menarik perhatian pembeli.
Menurut Frans (2003:439) : letak atau lokasi akan menjadi sangat
penting untuk memenuhi kemudahan pelanggan dalam berkunjung,
konsumen tentu akan mencari jarak tempuh terpendek. Walau tidak
menutup kemungkinan konsumen dari jarak jauh juga akan
membeli, tapi persentasenya kecil.
2. Harga
Menurut Sunarto (2004:206), harga adalah jumlah dari
seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga
menentukan apakah sebuah perusahaan atau bisnis banyak
dikunjungi konsumen atau tidak. Faktor harga juga berpengaruh
pada seorang pembeli untuk mengambil keputusan.
3. Promosi
Promosi bisa dilakukan melalui berbagai iklan baik di
media cetak, elektronik, maupun media lain. Sunarto (2004:298)
mengatakan bahwa promosi penjualan terdiri dari insentif jangka
pendek untuk mendorong pembelanjaan atau penjualan produk
atau jasa, yang mana promosi penjualan ini mencakup suatu variasi

21

Universitas Sumatera Utara

yang luas dari alat-alat promosi yang didesain untuk merangsang
respons pasar yang lebih cepat, atau yang lebih kuat.
Adapun faktor-faktor utama untuk mengimbangi daya saing
pasar adalah sebagai berikut:
1.

Ancaman pesaing baru

2.

Ancaman produk atau jasa substitusi

3.

Tingginya persaingan diantara produk yang ada

4.

Kekuatan tawar-menawar antar pemasok bahan baku dan
produk

5.

Kekuatan tawar-menawar antara pembeli atau pelanggan

6.

Daya tarik dan kemampulabaan pasar target

2.1.3 Keunggulan Daya Saing
Keunggulan daya saing saing merupakan kumpulan strategi untuk
menentukan

keunggulan

suatu

perusahaan

dari

persaingan

diantara

perusahaan lain. Ketika dua perusahaan bersaing (pada pasar dan pelanggan
yang sama), satu perusahaan memiliki keunggulan bersaing atas perusahaan
lainnya terjadi ketika perusahaan tersebut mendapatkan tingkat keuntungan
dan memiliki potensi mendapatkan laba lebih tinggi.

Perusahaan yang tidak mempunyai keunggulan daya saing akan
ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak
memiliki keunggulan, dan tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu
perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka
panjang. Daya saing berhubungan dengan bagaimana efektivitas suatu
22

Universitas Sumatera Utara

organisasi di pasar persaingan, dibandingkan dengan organisasi lainnya
yang menawarkan produk atau jasa-jasa yang sama atau sejenis.
Terdapat dua sisi yang ditimbulkan oleh persaingan, yaitu sisi
kesuksesan karena mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih dinamis
dan bersaing dalam menghasilkan produk serta memberikan layanan
terbaik bagi pasarnya, sehingga persaingan dianggapnya sebagai peluang
yang

memotivasi.

Sisi

lainnya

adalah

kegagalan

karena

akan

memperlemah perusahaan-perusahaanyang bersifat statis, takut akan
persaingan dan tidak mampu menghasilkan produk-produk yang
berkualitas, sehingga persaingan merupakan ancaman bagi perusahaannya.

2.1.3.1 Dasar untuk Membangun Keunggulan Daya Saing
Seorang wirausahawan harus mampu mengenali berbagai unsur
dasar untuk membangun keunggulan daya saing sebagai berikut:
Keistimewaan Layanan
yang Unik

Harga atau
Nilai
Keunggulan

Atribut Produk/Jasa
yang dapat Dicapai

Pengalaman
Konsumen

Menyenangkan
Konsumen

Gambar 2.1Dasar untuk Mencapai Keunggulan Daya Saing
Sumber: Saiman, Leonardus (2010)

1. Harga atau nilai

23

Universitas Sumatera Utara

Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk
atau jasa rendah biaya, sehingga strategi dalam menetapkan harga
(tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk atau jasa pasa
pesaing
2. Menyenangkan konsumen
Diupayakan agar para kompetitor mampu menyenangkan
konsumen dari berbagai aspek, seperti kualitas produk atau jasa
yang bermutu dan memberi kepuasan kepada konsumen.
3. Pengalaman konsumen
Pengalaman baik atau buruk yang disampaikan dan yang
dialami oleh seorang konsumen, umumnya akan menjadi catatan
penting (sering kali melekat seumur hidup).
4. Atribut produk yang dicatat
Seluruh atribut produk/jasa dapat dikenalkan tidak hanya
kepada konsumen, namun juga kepada seluruh pegawai sehingga
tidak ada yang dirahasiakan agar konsumen tidak merasa tertipu,
baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
5. Keistimewaan layanan yang unik
Memberikan

layanan

yang

unik

dibandingkan

dibandingkan pesaing terdekat, sehingga pada akhirnya konsumen
akan menjadi konsumen yang loyal dengan bisnis anda.

24

Universitas Sumatera Utara

2.1.3.2 Tahap-Tahap untuk Mencapai Keunggulan Daya Saing
Tahap- tahap mencapai keunggulan daya saing, yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
1.

Penilaian lingkungan (internal dan eksternal), dilakukan
dengan analisis SWOT terhadap usaha suatu bisnis.

2.

Penilaian suatu bisnis, apakah secara organisator, suatu bisnis
mampu menciptakan keunggulan daya saing

3.

Strategi berbasis biaya, mengupayakan agar setiap produk atau
jasa dapat diprediksi dengan biaya seefisien mungkin, sehingga
dalam penetapan harga produk atau jasa dapat bersaing dengan
produk para pesaing terdekat.

4.

Strategi berbasis diferensiasi, mengupayakan agar suatu bisnis
mampu menghasilkan berbagai diferensiasi

5.

Mengaharapkan agar laba bisnis tersebut dapat tercapai sesuai
dengan yang direncanakan, pangsa pasar meningkat, kepuasan
pelanggan dapat ditingkatkan, dan kelangsungan bisnis bisnis
dapat berlanjut.

2.1.3.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT bertujuan untuk menentukan usaha yang
realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan agar lebih berhati-hati
dalam menyusun strategi.

25

Universitas Sumatera Utara

Menurut Rangkuti (2006:19) analisis SWOT adalah suatu
analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats).

2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut ini daftar penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti
yang mendukung dilakukannya penelitian ini. Untuk mempermudah dalam
memajaminya maka disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No.

Peneliti

1.

Meike Supranoto
(2010)

2.

Y. Sri Susilo
(2011)

Judul Penelitian

Hasil Penelitian

Strategi Menciptakan
Keunggulan Beraing
Produk Melalui Orientasi
Pasar, Inovasi, dan
Orientasi Kewirausahaan
dalam Rangka
Meningkatkan Kinerja
Pemasaran

Keunggulan bersaing
dapat dicapai melalui
orientasi pasar, inovasi,
dan orientasi
kewirausahaan, dimana
keunggulan bersaing
yang dihasilkan
perusahaan dapat
meningkatkan kinerja
pemasaran. Penelitian ini
memberikan beberapa
keterbatasan penelitian
serta agenda penelitian
mendatang yang bisa
dilakukan untuk
melakukan penelitian
selanjutanya kemudian
hari.
Strategi Meningkatkan
Dengan implementasi
Daya Saing UMKM dalam CAFTA dan MEA maka

26

Universitas Sumatera Utara

Menghadapi Implementasi
CAFTA dan MEA

3.

Sari Nalurita
(2014)

Analisis Daya Saing
danStrategi
Pengembangan
Agribisnis Kopi
Indonesia

4.

Tri Ernayanti
(2015)

Strategi Peningkatan Daya
Saing Pedagang Muslim
Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi
ASEAN (Toko Busana
Muslim Rabbani
Semarang)

UMKM di Indonesia
akan menghadapi
tantangan dan sekaligus
memperoleh peluang.
Agar tetap mampu
bertahan dan dapat
memanfaatkan peluang
maka UMKM harus
meningkatkan daya saing
perusahaan maupun daya
saing produknya. Agar
daya saing UMKM dapat
meningkatkan maka
kunci utamanya pada
UMKMsendiri
khususnya pengusaha
UMKM dengan
dukungan pekerjanya.
Secara komparatif kopi
Indonesia memiliki daya
saing di
pasarinternasional.
Berdasarkan analisis
Berlian Porter, kopi
Indonesia juga
memiliki keunggulan
secara komparatif yang
didukung oleh kondisi
faktor (sumber daya
alam, modal, tenaga
kerja, IPTEK), industri
terkait dan pendukung,
peran pemerintah dan
kesempatan.
Keberhasilan busana
muslim Rabbani dalam
berbisnis dalam hal
pelayanan konsumen dan
kualitas produk yang
ditawarkan menyebabkan
busana muslim Rabbani
terus mengalami
peningkatan. Namun
demikian, untuk
memperoleh
pangsa pasar yang lebih
besar, busana muslim
27

Universitas Sumatera Utara

5.

Hanna Silvia
(2015)

Analisis Strategi
Peningkatan Daya Saing
Komoditas Kentang di
Kabupaten Karo,
Sumatera Utara

Rabbani dapat melakukan
cara memperbenyak jenis
variasi produk busana
muslim/kerudung dan
membuka beberapa
outlet ke wilayah-wilayah
potensial lainnya secara
intensif.
Terdapat enam struktur
rantai pasok komoditas
kentang di Kabupaten
Karo, dan struktur rantai
pasok yang dominan,
dan efektif digunakan
adalah struktur rantai
pasok dua, yaitu aliran
distribusi kentang dari
petani ke pengumpul lalu
ke pasar dalam negeri
dan terhadap faktor
internal daneksternal
bagi komoditas kentang
Kabupaten Karo
sehingga diketahui
bahwa perlu dilakukan
pengembangan terhadap
pengembangan produk,
infrastruktur, dan sdm.

2.3 Kerangka Konseptual
Analisis SWOT adalah salah satu langkah yang paling penting dalam
memformulasikan strategi, dengan menggunakan misi organisasi sebagai
konteks, perusahaan mampu mengukur kekuatan dan kelemahan internal
demikian juga peluang dan ancaman eksternal.
Penerapan strategi jangka panjang merupakan rumusan perencanaan
komperhensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dantujuannya,
strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan
keterbatasan bersaing untuk periode jangka panjang.
28

Universitas Sumatera Utara

Keunggulan daya saing adalah kemampuan yang dimiliki sebuah
bisnis untuk merumuskan strategi dan mengimplementasikannya pada suatu
posisi yang tepat dengan menggunakan kemampuan karakteristik dengan
segala sumber daya yang dimiliki bisnis tersebut untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan uraian diatas, kerangka konseptual penelitian ini adalah:
Analisis SWOT

Penerapan Strategi Jangka Panjang

Keunggulan Daya Saing

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013), perumusan hipotesis merupakan langkah
ketiga dalam penelitian setelah mengemukakan kerangka berpikir dan
landasan teori. Hipotesis merupakan jawaban semetara dari permasalahan
yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau
salah dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun
dan mengujinya.
Sehubungan dengan uraian diatas maka peneliti mengemukakan
hipotesis penelitian ini adalah analisis SWOT digunakan untuk mengetahui

29

Universitas Sumatera Utara

strategi jangka panjang yang akan digunakan dalam mencapai keunggulan
daya saing pada Percetakan Lorenzo Binjai.

30

Universitas Sumatera Utara