Penerapan Strategi Pengembangan Jangka Panjang untuk Membangun Keunggulan Daya Saing Pada Percetakan Lorenzo Binjai
LAMPIRAN Lampiran 1
WAWANCARA PENELITIAN
PENERAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG UNTUK MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING
PADA PERCETAKAN LORENZO BINJAI
NO. PERTANYAAN
1. Apakah Percetakan Lorenzo Binjai sudah memiliki merk dagang? Jawab: Percetakan Lorenzo Binjai berdiri pada tahun 1990 dan sudah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) oleh Pemerintah. 2. Bagaimana kualitas produk yang dimiliki Percetakan Lorenzo Binjai?
Jawab: Percetakan Lorenzo Binjai memiliki kualitas Produk yang bagus karena menggunakan bahan baku plastik murni yang didatangkan langsung dari pabrik.
3. Apakah Percetakan Lorenzo Binjai mampu menciptakan kreatifitas dan inovasi?
Jawab: Percetakan Lorenzo Binjai mulai menciptakan inovasi-inovasi baru dengan mulai mengembangkan usaha dalam bidang advertising. 4. Bagaimana strategi promosi yang dimiliki Percetakan Lorenzo Binjai?
Jawab: Promosi dilakukan dengan memberikan kartu nama kepada calon pelanggan baru, memperkenalkan produk melalui internet dan informasi antara para konsumen yang sebelumnya sudah menjadi pelanggan tetap.
5. Bagaimana sistem pelayanan yang diberikan Percetakan Lorenzo Binjai kepada konsumen?
Jawab: Sistem pelayanan dilakukan melalui internet dalam bentuk email, komunikasi pelanggan melalui telepon serta bertatap langsung dengan calon konsumen dan memberikan informasi sejelas mungkin dengan pelayanan yang ramah.
6. Apakah Percetakan Lorenzo Binjai mampu mengelola sumber daya manusia?
Jawab:Percetakan Lorenzo Binjai tentunya mampu mempu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar serta memberikan pelatihan kerja untuk karyawan baru.
(2)
Jawab: Percetakan Lorenzo Binjai menetapkan harga yang sesuai dengan standar dan tidak merugikan konsumen maupun perusahaan itu sendiri sehingga tidak merusak harga di pasaran.
8. Apakah Percetakan Lorenzo Binjai mempunyai jaringan kerja?
Jawab: Percetakan Lorenzo Binjai memiliki jaringan kerja sebagai pemasok bahan baku dengan beberapa pabrik plastik besar di kota Medan maupun diluar kota Medan.
9. Bagaimana cara Percetakan Lorenzo Binjai menghadapi para pesaing disekitarnya?
Jawab: Mempunyai citra yang baik dimata konsumen membuat Percetakan Lorenzo Binjai tidak tertinggal oleh para pesaingnya, namun begitu Percetakan Lorenzo Binjai harus mampu menciptakan inovasi dan strategi baru dengan mulai menambah mesin cetak, sehingga proses produksi yang manual bisa menjadi lebih dimaksimalkan.
10. Apakah resiko dan hambatan yang dihadapi oleh Percetakan Lorenzo Binjai?
Jawab: Salah satu contoh resiko yang dihadapi adalah pengembalian barang oleh konsumen, keterlambatan pembayaran oleh konsumen yang menyebabkan tersendatnya pemutaran modal, serta lambatnya pengiriman barang ke luar kota.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Scholar.google.co.in (30 April 2016)
Echdar, Saban, 2013. Manajemen Enterpreneurship – Kiat Sukse MenjadiWirausaha, CV Andi Offset, Yogyakarta.
Kasmir, 2006. Kewirausahaan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Saiman, Leonardus, 2014. Kewirausahaan, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta Kuncoro, Mudrajad, 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Erlangga, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2006. Analisis SWO, Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Zimmerer, Thomas W. Dan Norman M. Scarborough, 2002. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Prenhallindo, Jakarta.
David, Fred R., 2010. Manajemen Strategis, Buku 1, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.
http. www.Goolgle/pengertian defenisi.com/akses (05 Mei 2016).
David, Fred R, 2006. Manajemen Strategi: Konsep-konsep,Edisi 9, Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
http.www.Psychology mania.com.akses (06 Mei 2016).
Pearce dan Robinson, 2008. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat, Jakarta.
Martono, Nanang, 2015. Metode Penelitian Sosial, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Umar, Husein, 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
(4)
Porter, Michael E., 2007. Strategi Bersaing (Competitive Strategy), Kharisma Publishing Group, Tanggerang.
Dirgantoro, Crown, 2002. Strategi Bersaing dalam Bisnis, Buku 2, Erlangga, Jakarta.
Mei
2016)
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cetakan ke-17, Alfabeta, Bandung.
Basrowi, 2014. Kewirausahaan. Ghalia Indonesia, Bogor.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. Alfabeta, Bandung.
(5)
BAB 3
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian pasa dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan sistematis.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu karya ilmiah yang disusun menggunakan jenis dan strategi tertentu., sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaran data yang diperoleh. Setelah diteliti, peneliti menggolongkan penelitian ini sebagai jenis penelitian kualitatif.
Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamiah.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Percetakan Lorenzo yang berlokasi di Jl. T. Amir Hamzah No 516 Binjai.
(6)
keseluruhan, semua waktu penelitian dilakukan kurang lebih selama dua bulan, yaitu mulai bulan Mei 2016 sampai Juli 2016.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi pada penerapan strategi dengan metode analisis SWOT dalam mencapai keunguulan daya saing pada Percetakan Lorenzo Binjai, agar menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan.
3.4 Definisi Operasional
Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti.
Adapun variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat
(7)
kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Threats (Ancaman)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
5. Keunggulan Daya Saing
Keunggulan daya saing adalah kemampuan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk merumuskan strategi dan mengimplementasikannya pada suatu posisi yang tepat dengan menggunakan kemampuan karakteristik dan segala sumber yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya serta mampu mencapai tujuan perusahaan tersebut.
(8)
3.5 Jenis Data
Jenis data yang akan digunakan pada penelitian ada dua jenis, yaitu 1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari narasumber yang diberikan kepada pengumpul data seperti sejarah bisnis, data jumlah konsumen, data produk, dan data yang lainnya (Kuncoro, 2009).
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik Percetakan Lorenzo Binjai.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya melalui pihak lain dengan menggunakan dokumen-dokumen (Kuncoro, 2009). Data sekunder dalam penelitian ini adalah studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet, dan skripsi untuk mendukung penelitian.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013), pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013), wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui pertemuan dua orang atau lebih untuk
(9)
bertukar informasi dan ide melalui percakapan tanya jawab secara lisan, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Metode ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pemilik dari Percetakan Lorenzo Binjai untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan bidang yang diteliti.
2. Observasi atau Pengamatan
Menurut Hadi dalam Sugiyono (2013), observasi atau pengamatan merupakan suatu proses yang kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis yang berupa proses pengamatan dan ingatan.
Peneliti mengamati kinerja di Percetakan Lorenzo Binjai dan beberapa indikator yang terdapat dalam strategi-strategi yang dibuat oleh pemilik perusahaan yang berhubungan dengan penelitian.
3. Studi Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Studi dokumentasi didapat langsung dari Percetakan Lorenzo Binjai berupa dokumen-dokumen, arsib-arsib atau file-file penting yang berkaitan dengan penelitian.
(10)
3.7 Teknik Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh Percetakan Lorenzo Binjai.
2. SWOT Matrix
Menurut Jatmiko (2003), SWOT Matrix adalah suatu alat yang penting yang dapat membantu para manajer mengembangkan tipe strateginya yang terdiri dari empat kemungkinan, yaitu perpaduan antara Kekuatan-Peluang (SO), Peluang (WO), Kekuatan-Ancaman (ST), dan Kelemahan-Ancaman (WT).
Cara kerja analisis SWOT menggunakan matrik dengan memasukkan faktor-faktor lingkungan internal (IFAS) serta memasukkan faktor-faktor lingkungan eksternal pada sel vertical yang berupa peluang dan ancaman yang dapat diketahui dari hasil analisis lingkungan eksternal (EFAS).
EFAS IFAS
Strengths (S) Weaknesses (W)
Opportunities (O) Strategy SO Strategy WO Threats (T) Strategy ST Strategy WT Sumber: Rangkuti (2006)
(11)
a. Strategi SO
Pada kotak strategi SO (kekuatan-peluang) perusahaan seharusnya memanfaatkan kekuatan internal untuk mengambil manfaat peluang-peluang dari lingkungan eksternal.
b. Strategi WO
Pada kotak strategi WO diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
c. Strategi ST
Pada kotak strategi ST, perusahaan-perusahaan pada posisi ini seharusnya menggunakan kekuatannya untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman lingkungan eksternal.
d. Strategi WT
Pada kotak strategi WT, perusahaan-perusahaan pada posisi ini sebaiknya melakukan strategi bertahan yang secara langsung diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman lingkungan eksternal.
3. IFE (Internal Factors Evaluation) Matrix
Menurut Umar (2000), IFE Matrix dapat dikembangkan dalam lima tahap, yaitu :
a. Buatlah daftar faktor kunci sukses (key success factors) seperti yang diidentifikasikan pada proses audit internal (internal audit process) sekitar antara sepuluh sampai dua puluh faktor internal,
(12)
b. Tentukan bobot nilai antara 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting) bagi masing-masing faktor. Nilai bobot menunjukkan kepentingan relative dari faktor tersebut untuk menjadi sukses dalam industri perusahaannya. Faktor yang dipertimbangkan untuk memiliki peran yang paling besar pada prestasi organisasi nilai tertinggi demikian pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus 1,0. c. Beri rating (nilai) antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor
untuk menunjukkan apakah faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (rating = 1), kelemahan yang kecil (rating = 2), kekuatan yang kecil (rating = 3), dan kekuatan yang besar (rating = 4). Jadi sebenarnya, rating mengacu pada perusahaan sedangkan bobot mengacu pada industri di mana perusahaan berada.
d. Kalikan bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan skornya.
e. Jumlahkan total skor masing-masing variabel. Nilainya merupakan nilai bagi organisasi tersebut dari sisi IFE Matrix. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan lemah, sedangkan nilai di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.
Total rata- rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah secara intenal, sementara total nilai diatas 2,5 mengindikasikan pisisi internal yang kuat. Matriks IFE harus
(13)
memasukkan 10 hingga 20 faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran total rata-rata tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0.
4. EFE (Eksternal Factors Evaluation) Matrix
EFE Matrix dapat dikembangkan dalam lima tahap, yaitu sebagai berikut:
a. Buatlah faktor kunci sukses (key success factors) seperti yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal (esternal audit process) yang mencakup perihal peluang dan ancaman.
b. Tentukan bobot faktor kunci sukses (key success factors) dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Total seluruh bobot dari faktor kunci sukses (key success factors) harus sama dengan 1,0.
c. Selanjutnya tentang rating, setiap faktor kunci sukses (key success factors) diberi rating antara 1 sampai 4, di mana :
4 = respon sangat bagus, 3 = respon di atas rata-rata, 2 = respon rata-rata,
1 = respon di bawah rata-rata.
d. Kalikan masing-masing nilai bobot dengan rating-nya untuk mendapatkan score untuk semua faktor-faktor kunci sukses (key success factors).
(14)
Total nilai tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai tertinggi adalah 1,0. total nilai tertinggi rata-rata 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total 1,0 megindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.
(15)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Percetakan Lorenzo Binjai adalah sebuah bisnis yang bergerak dibidang sablon yang berdiri pada tahun 1990, yang didirikan pertama kali di kota Binjai oleh Bapak Ramlan Pasaribu. Sebelum mendirikan bisnis tersebut, beliau sebelumnya bekerja di sebuah percetakan yang berada di Jakarta, dari sanalah beliau mendapatkan ilmu tentang sablon.
Bermodalkan uang seadanya yang dikumpulkan dari gaji-gaji yang beliau peroleh ditambah dengan ilmu-ilmu yang beliau pelajari, beliau kemudian kembali ke Binjai untuk memulai bisnis tersebut.
Percetakan Lorenzo Binjai sempat mengalami perubahan lokasi, yang pada awalnya berlokasi di Ex. Asrama 121 Kebun Lada Barak Sinabung No.06 Binjai Utara. Namun karena adanya beberapa faktor yang tidak mengizinkan berdirinya sebuah bisnis di lingkungan tersebut serta demi menciptakan suasana kerja yang baru dan lebih nyaman, Percetakan Lorenzo Binjai sengaja berpindah dan memilih lokasi yang lebih strategis lagi yaitu di Jl. T. Amir Hamzah No.516 Binjai Utara.
Percetakan Lorenzo Binjai sudah mengalami banyak sekali pergantian tenaga kerja dari tahun ke tahun, baik tenaga kerja produksi maupun marketing, bahkan hampir seluruh tenaga kerja di bagian
(16)
sama, sehingga hampir seluruh percetakan sablon manual yang ada di Binjai adalah yang dulunya pernah menjadi tenaga kerja marketing di Percetakan Lorenzo Binjai. Saat ini Percetakan Lorenzo Binjai memiliki 12 orang tenaga kerja dibagian produksi, sedangkan dibagian marketing ditangani langsung oleh wakil pimpinan perusahaan itu sendiri.
Pada tahun 2005, Percetakan Lorenzo Binjai dipercaya oleh salah satu pabrik bahan baku sablon untuk menjadi salah satu agen pemasok bahan baku sablon untuk cabang Binjai. Pabrik tersebut memberikan beberapa fasilitas yaitu komputer yang digunakan untuk mengetahui stok barang, timbangan digital, serta mesin untuk pemotong tali plastik. Kesempatan bagus itu tentunya sangat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pemilik Percetakan Lorenzo Binjai, pemasok bahan baku sablon tersebut tidak hanya dipasarkan di wilayah Binjai saja, namun sampai ke luar kota Binjai seperti NAD, Batam, dan beberapa kota besar di Pulau Sumatera.
Pada tahun 2008, Percetakan Lorenzo Binjai perlahan berhenti menjadi agen tersebut dikarenakan Percetakan Lorenzo Binjai ingin lebih fokus untuk mengubah kinerja dipercetakan dan lebih mengembangkan bisnis sablonnya. Seluruh sisa bahan baku yang belum terjual dikembalikan kembali ke pabrik tersebut. Percetakan Lorenzo Binjai kemudian menambah 2 mesin pemotong tali plastik dan mengambil bahan baku dari salah satu pabrik plastik lain yang berada di Medan, kemudian menjadi pemasok tali plastik yang memasarkannya hingga keluar kota Binjai dan beberapa kota besar diluar kota Binjai.
(17)
4.1.2. Visi Misi Perusahaan
Visi dari Percetakan Lorenzo Binjai adalah menjadi salah satu percetakan sablon terbaik yang mampu yang menjadi pilihan konsumen dalam memenuhi kebutuhanpromosi bisnisnya.
Misi dari Percetakan Lorenzo Binjai adalah:
1. Mampu menciptakan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau
2. Meningkatkan kinerja dan citra perusahaan melalui pelayanan dan pemuasan pelanggan
4.1.3. Struktur Organisasi
Sumber: Percetakan Lorenzo Binjai (2016)
Pendiri/Pimpinan Perusahaan Ramlan Pasaribu
Pelayanan dan Keuangan Rina Destya Pane
Penerus Perusahaan dan Marketing Waisul Karoni Pasaribu
Amrijal Pasaribu
Produksi Seluruh Karyawan
(18)
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, ada suatu gambaran lingkungan yang dihadapi baik itu dari dalam lingkungan perusahaan sendiri (kekuatan dan kelemahan) maupun dari luar lingkungan perusahaan (kesempatan serta ancaman). Dalam menjalankan bisnisnya, Percetakan Lorenzo Binjai dituntut untuk mampu memanfaatkan kondisi internal maupun kondisi eksternal dalam perkembangan bisnisnya. Prospek suatu perusahaan tidak terlepas dari pemahaman tentang lingkungan yang ada karena pengaruh lingkungan tersebut senantiasa berinteraksi.
Faktor-faktor analisis SWOT pada Percetakan Lorenzo Binjai adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strengths) Percetakan Lorenzo Binjai
Percetakan Lorenzo Binjai memiliki kekuatan-kekuatan yang secara umum dimiliki oleh pengusaha dalam menjalankan usahanya, dan kekuatan tersebut mempunyai perkembangan bisnis di dalam persaingan dan kemajuan dimasa yang akan datang ditengah banyaknya bermunculan bisnis yang sejenis.
Adapun kekuatan-kekuatan tersebut antara lain:
a. Mempunyai citra yang baik di pasaran karena sudah lebih dua puluh tahun berdiri dan banyak dikenal oleh konsumen baik didalam maupun diluar kota.
(19)
b. Hubungan komunikasi dan kerjasama antara atasan dan bawahan serta sesama karyawan terjalin dengan baik dan secara konsisten terjaga agar mampu menciptakan kekompakan dalam bekerja.
c. Memiliki perputaran modal yang kuat sehingga mampu menjalankan kinerja usahanya dengan baik, karena apabila modal tersendat tentunya perputaran produksi ikut terhambat.
d. Lokasi yang strategis yang terletak di pinggir jalan lintas Sumatera–Aceh yang mempermudah untuk menarik calon konsumen.
e. Memberikan pelayanan yang terbaik dan mampu menciptakan kualitas produk yang baik dengan kualitas bagus dan dengan harga yang terjangkau sehingga mampu memberikan kepuasan konsumen.
2. Kelemahan (Weaknesses) Percetakan Lorenzo Binjai
Kelemahan menjadi penghalang bagi perusahaan dalam mengembangkan serta meksanakan aktivitasnya yang mengganggu pencapaian tujuan dan laba yang maksimum yang ingin diperoleh oleh perusahaan, untuk itu Percetakan Lorenzo Binjai harus mampu menutupi kelemahan tersebut dengan berbagai faktor-faktor yang mungkin terjadi.
Adapun kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:
a. Proses produksi pada Percetakan Lorenzo Binjai menggunakan proses manual dimana dalam satu meja sablon terdiri dari dua
(20)
orang, seseorang bagian mencetak dan seseorang lainnya menjemur.
b. Kurangnya promosi perusahaan melalui jaringan internet, sehingga untuk calon pelanggan diluar kota yang ingin melihat hasil produk menjadi sulit.
c. Kurangnya salesman yang dibutuhkan untuk wilayah luar kota Medan membuat strategi pemasaran diluar kota Medan menjadi berkurang.
d. Sistem penagihan yang lambat menyebabkan proses perputaran modal juga terhambat, hal dikarenkan kurangnya ketegasant dari pihak Percetakan Lorenzo Binjai itu sendiri.
e. Layout gedung yang terlihat kurang menarik terkadang membuat calon konsumen tidak yakin akan kinerja perusahaan.
3. Peluang (Opportunities) Percetakan Lorenzo Binjai
Kunci utama kesuksesan adalah membaca peluang, sehingga Percetakan Lorenzo Binjai harus mampu membaca peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan agar mampu mencapai tujuan bersaing dengan pesaing disekitarnya.
Adapun peluang-peluang tersebut antara lain:
a. Adanya tawaran kerja sama dari pabrik plastik diluar kota Medan menjadi peluang besar bagi Percetakan Lorenzo Binjai dalam mengembangkan bisnisnya.
(21)
b. Semakin banyaknya pesaing advertising disekitar membuat Percetakan Lorenzo harus mampu bersaing dengan mulai berinovasi beralih ke advertising.
c. keinginan masyarakat yang tidak pernah puas akan suatu produk membuat Percetakan Lorenzo Binjai harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai permintaan.
d. Percetakan Lorenzo Binjai sudah banyak dikenal di pasaran, sehingga lebih mempermudah untuk semakin memperluas pangsa pasar di daerah-daerah yang belum banyak dikuasai pesaing lainnya.
e. Banyaknya bermunculan inovasi-inovasi baru dalam dunia promosi dan percetakan menyebabkan semakin meningkatnya permintaan konsumen akan produk baru yang lebih bagus.
4. Ancaman (Threats) Percetakan Lorenzo Binjai
Ancaman-ancaman yang mungkin terjadi menyebabkan terhambatnya peningkatan kualitas suatu perusahaan, untuk itu Percetakan Lorenzo Binjai harus bisa mengantisipasi ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan terjadi sehingga tetap mampu mempertahankan bisnisnya.
Adapun ancaman-ancaman tersebut antara lain:
a. Terhambatnya proses pengiriman produk ke luar kota biasanya diakibatkan oleh lambatnya transportasi pengiriman, rusaknya barang saat dalam perjalanan maupun hilangnya barang sehingga
(22)
menyebabkan produk tidak sampai ke tangan konsumen dengan baik.
b. Terbatasnya bahan baku di pabrik membuat proses produksi menjadi terhambat, sehingga harus bisa mengantisipasi apabila ada produk yang harus selesai tepat waktu.
c. Sistem pembayaran oleh konsumen diluar kota selalu menjadi masalah karena melalui sistem transfer antar Bank, berbeda dengan konsumen yang langsung datang ke perusahaan yang membayar tunai.
d. Mulai banyaknya pesaing-pesaing baru bermunculan yang membut harga dibawah standar menjadi masalah karena dapat merusak harga pasaran sehinga tidak sedikit konsumen tetap menjadi berpaling ke percetakan lain.
e. Munculnya peraturan baru dari Pemerintah tentang larangan dipasarkannya plastik anorganik.
4.2.2. Analisis IFE Matrix
Tabel 4.1
Analisis IFE Matrix pada Percetakan Lorenzo Binjai
KEKUATAN BOBOT RATING SKOR
Memiliki nama baik 0.12 4 0.48
Memiliki jaringan kerja dengan beberapa pabrik palstik di wilayah Medan
0.10 4 0.4
Lokasi usaha yang strategis 0.12 4 0.48 Tersedianya fasilitas transportasi
karyawan
0.1 3 0.3
(23)
KELEMAHAN BOBOT RATING SKOR
Proses produksi manual 0.1 2 0.2
Kurangnya promosi melalui internet
0.1 1 0.1
kurangnya salesman luar kota 0.15 3 0.45 Sistem penagihan lambat 0.05 1 0.5 Tata ruang gedung dan tempat
kerja yang kurang nyaman dan menarik
0.5 2 1
Total Skor Pembobotan 1.0 - 3.91
Sumber: Data Primer diolah (2016) 1. Kekuatan
a. 0.12 berarti 12% masyarakat mengetahui nama baik dari Percetakan Lorenzo Binjai.
b. 0.1 berarti 10% dari beberapa pabrik plastik di Medan menjalin kerjasama yang baik dengan Percetakan Lorenzo Binjai.
c. 0.12 berarti 12% konsumen yang datang dikarenakan lokasi Percetakan Lorenzo Binjai yang strategis.
d. 0.1 berarti 10% masyarakat mau melamar pekerjaan di Percetakan Lorenzo Binjai dikarenakan adanya fasilitas transportasi antar jemput dan diberi pelatihan kerja.
e. 0.11 berarti 11% konsumen yang menjadi pelanggan Percetakan Lorenzo Binjai dikarenakan sistem pembayaran yang mudah dan cepat.
2. Kelemahan
f. 0.1 berarti 10% konsumen meragukan kinerja Percetakan Lorenzo Binjai yang menggunakan proses produksi manual.
(24)
g. 0.1 berarti 10% masyarakat kurang mengetahui adanya percetakan plastik di daerah Binjai.
h. 0.15 berarti 15% strategi pemasaran diluar kota belum terealisasi dengan baik.
i. 0.5 berarti 5% karyawan di Percetakan Lorenzo Binjai kurang disiplin pada jam kerja yang ditentukan.
j. 0.5 berarti 5% kelemahan Percetakan Lorenzo Binjai terletak pada tata ruang gedung dan tempat kerja yang kurang nyaman dan menarik.
Berdasarkan Tabel 4.2 , IFE Matrix pada Percetakan Lorenzo Binjai menghasilkan nilai skor 3.91 menunjukkan bahwa Percetakan Lorenzo Binjai berada di atas rata-rata dari keseluruhan posisi strategisnya dalam usaha memanfaatkan kekuatannya dan menyembunyikan kelemahannya.
4.2.3. Analisis EFE Matrix
Tabel 4.2
Analisis EFE Matrix pada Percetakan Lorenzo Binjai
PELUANG BOBOT RATING SKOR
Adanya tawaran kerjasama dengan pabrik plastik diluar kota Medan
0.12 4 0.48
Peluang bisnis advertising 0.11 4 0.44 Keinginan masyarakat tidak
pernah puas
0.12 3 0.6
Memperluas pangsa pasar 0.1 3 0.3
Meningkatnya permintaan konsumen akan produk baru
0.05 2 0.1
ANCAMAN BOBOT RATING SKOR
Terhambatnya transportasi pengiriman barang
(25)
Bahan baku di pabrik mulai terbatas
0.1 3 0.3
Sistem pembayaran oleh konsumen yang tidak stabil
0.1 4 0.4
Munculnya pesaing baru yang dapat merusak harga pasaran
0.1 3 0.3
Munculnya larangan dari pemerintah tentang kantongan plastik anorganik
0.1 3 0.3
Total Skor Pembobotan 1.0 - 3.52
Sumber: Percetakan Lorenzo Binjai (2016) 1. Peluang
a. 0.12 berarti 12% peluang yang dimiliki Percetakan Lorenzo Binjai adalah adanya tawaran kerjasama dengan pabrik plastik diluar kota Medan.
b. 0.11 berarti 11% adanya peluang Percetakan Lorenzo Binjai untuk mulai merambah ke bisnis advertising.
c. 0.12 berarti 12% kebutuhan konsumen belum terpenuhi sehingga konsumen belum merasa puas.
d. 0.1 berarti 10% peluang Percetakan Lorenzo Binjai untuk memperluas pangsa pasarnya.
e. 0.05 berarti 5% meningkatnya perrmintaan konsumen akan produk baru.
2. Ancaman
a. 0.1 berarti 10% ancaman terhambatnya transportasi untuk proses pengiriman barang.
(26)
d. 0.1 berarti 10% munculnya pesaing baru yang dapat merusak harga di pasaran.
e. 0.1 berarti 10% ancaman adanya larangan dari pemerintah tentang bahan plastik anorganik.
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, EFE Matrix Percetakan Lorenzo Binjai menghasilkan nilai skor 3.52 menunjukkan bahwa Percetakan Lorenzo Binjai berada di atas rata-rata dari keseluruhan posisi strategisnya dalam usaha untuk memanfaatkan peluang-peluang eksternal dan menghindari ancaman-ancaman yang mungkin timbul, namun masih ada ruang cukup luas untuk peningkatannya.
4.2.4. SWOT Matrix
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dalam menjalankan bisnisnya Percetakan Lorenzo Binjai mampu memanfaatkan perkembangan bisnisnya dengan gambaran lingkungan yang dihadapi baik itu dari lingkungan internal perusahaan sendiri (kekuatan dan kelemahan) maupun dari lingkungan eksternal perusahaan (kesempatan serta ancaman), yang tidak terlepas dari pemahaman tentang pengaruh lingkungan yang senantiasa berinteraksi.
Berikut dijelaskan faktor-faktor analisis SWOT yang terdapat pada Percetakan Lorenzo Binjai tersebut dalam bentuk SWOT Matrix:
(27)
Tabel 4.3
SWOT Matrix pada Percetakan Lorenzo Binjai OPPORTUNITIE S 1. Adanya tawaran kerjasama dengan pabrik plastik diluar kota Medan 2. Peluang ke
bisnis advertising 3. Keinginan masyarakat tidak pernah puas
4. Pangsa pasar semakin meluas 5. Meningkatnya permintaan konsumen akan produk baru. THREATS 1. Terhambatnyatransport asi pengiriman barang 2. Bahan baku di pabrik
terbatas
3. Sistem pembayaran oleh konsumen yang tidak stabil
4. Munculnya pesaing baru
5. Adanya larangan baru dari pemerintah tentang plastik anorganik STRENGHTS 1. Memiliki nama baik 2. Mempunya i jaringan kerja dengan pabrik di Medan 3. Lokasi usaha yang strategis 4. Adanya fasilitas transportasi karyawan 5. Sistem pembayara SO
1. Nama baik dan lokasi yang strategis mampu mempermudah dan memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Memanfaatkan jaringan kerja yang lebih luas diluar kota Medan untuk memperluas pangsa pasar. ST
1. Melakukan pengecekan yang lebih selektif dengan menilai kelayakan calon pelanggan 2. Memanfaatkan
jaringan kerja dengan beberapa pabrik disekitar kota Medan.
(28)
WEAKNESSES 1. Proses produksi manual 2. Kurangnya promosi melalui internet 3. Sistem penagihan lambat 4. Kurangnya salesman luar kota 5. Tata ruang
gedung dan tempat kerja yang kurang nyaman dan menarik. WO 1. Mulai merambah dan memperlua s bisnisnya dibidang advertaisin g untuk memperlua s pangsa pasar 2. Melakukan perbenaha n layout gedung WT
1. Munculnya pesaing baru yang dapat merusak harga dipasaran sehingga harus membuat inovasi.
2. Dilakukan perekrutan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Sumber: Data Primer diolah (2016)
Pada Tabel 4.3 diatas dihasilkan empat sel altenatif strategis yang dapat diambil kesimpulannya oleh pimpinan Percetakan Lorenzo Binjai dalam usahanya untuk mencapai keunggulan saing.
1. Strategi SO
Strategi ini menggunakan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Percetakan Lorenzo Binjai untuk memanfaatkan segala kesempatan yang ada sehingga perusahaan dapat memiliki keunggulan daya saing jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis.
a. Nama baik dan lokasi yang strategis mampu mempermudah dan memenuhi kebutuhan konsumen.
(29)
b. Memiliki jaringan kerja dengan beberapa pabrik plastik di Medan menjadi peluang besar untuk bisa menjalin kerja sama yang lebih luas lagi diluar kota Medan.
2. Strategi WO
Stategi ini dterapkan untuk pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki.
a. Mulai merambah dan memperluas bisnisnya dibidang advertaising untuk memperluas pangsa pasar karena semakin banyaknya permintaan konsumen akan produk baru.
b. Melakukan perbenahan tata ruang (layout) gedung sehingga akan menimbulkan kenyamanan karyawan serta ketertarikan calon konsumen terhadap Percetakan Lorenzo Binjai.
3. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman yang ada.
a. Melakukan pengecekan yang lebih selektif dengan menilai kelayakan calon konsumen serta memberikan sistem pembayaran yang mudah agar tidak menghambat perputaran modal.
b. Memanfaatkan jaringan kerja dengan beberapa pabrik disekitar kota Medan untuk menutupi keterbatasan bahan baku dan mulai menciptakan bahan baku plastik organik.
(30)
4. Strategi WT
Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman. Dalam kondisi perusahaan dituntut untuk segera bebenah diri, karena hanya dengan cara inilah perusahaan dapat bertahan dalam mengahadapi persaingan yang semakin kompetitif.
a. Munculnya pesaing baru yang dapat merusak harga dipasaran harus diatasi dengan memperkuat lagi promosi melalui internet. b. Dilakukan perekrutan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan untuk menutupi kelemahan akan pemasaran diluar kota serta meminimalisisr keterlambatan pengiriman barang dan sistem penagihan.
4.3 Pembahasan
Pada IFE Matrix,total rata-rata tertimbang adalah 3.91mengindikasikan bahwa Percetakan Lorenzo Binjai memliliki posisi internal yang kuat.Lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi melalui keterbatasan sumber daya manusia, budaya perusahaan, lokasi, fasilitas dan sistem pengawasan. Percetakan Lorenzo Binjai harus mampu menciptakan efisiensi, efektivitas, produksivitas, fleksibelitas, dan kecepatan respon terhadap perubahan internal yang akan muncul.
Pada EFE Matrix, total nilai tertimbang sebanyak 3.52 mengindikasikan bahwa dengan kata lain Percetakan Lorenzo Binjai
(31)
merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam memanfaatkan peluang eksternal dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal.Linkungan eksternal di arahkan pada identivikasi terhadap peluang dan ancaman operasi perusahaan karena adanya perubahan-perubahan faktor-faktor dari lingkungan eksternal seperti persaingan, ekonomi, teknologi, informasi, politik, tuntutan konsumen, gangguan suplai bahan baku, regulasi/peraturan pemerintah, budaya, kondisi sosial.
4.3.1 Penerapan Strategi Pengembangan Jangka Panjang untuk Mencapai Keunggulan Daya Saing
Mempertahankan keunggulan daya saing adalah cara yang harus diupayakan untuk dapat mencapai posisi naik walaupun keunggulan daya saing tidak selalu dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Agar produk dapat menciptakan keunggulan daya saing untuk jangka panjang, Percetakan Lorenzo Binjai berupaya bagaimana agar Segmentasi, Target dan Pasar (STP) mengenali analisis SWOT guna mengetahui secara pasti kondisi dan kompetitor atau pesaing terdekatnya.
Berdasarkan hasil penelitian dari analisis SWOT ada beberapa strategi yang nantinya akan digunakan Percetakan Lorenzo Binjai diharapkan mampu menciptakan strategi-srategi baru untuk
(32)
1. Strategi Insentif (Strategi Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk)
Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk ke daerah baru untuk memperluas pangsa pasar dengan dan meningkatkan penjualan dengan cara menginovasi produk yang ada sebelumnya.
2. Strategi Diversifikasi Konsentrik
Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk yang baru namun masih berhubungan untuk pasar yang sama, oleh karena itu dilakukan penambahan dibidang advertising.
(33)
BAB 5
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Percetakan Lorenzo Binjai tidak hanya menerapkanStrategi Insentif
(Strategi Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk) namun juga menerapkan Strategi Diversifikasi Konsentrik.
2. Percetakan Lorenzo Binjai tetap mempertahankan teknik produksi manual namun menambah mesin cetak untuk mengembangkan bisnisnya dibidang advertising.
3. Peluang yang dimiliki Percetakan Lorenzo Binjai dalam memperluas pangsa pasar diluar kota Medan, belum dimanfaatkan secara maksimal.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah:
1. Percetakan Lorenzo Binjai harus terus-menerus senantiasa meningkatkan kualitas produknya berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa yang akan datang. 2. Percetakan Lorenzo Binjai harus memiliki sasaran yang tepat dalam
(34)
mengadaptasi perubahan lingkungan dan perilaku konsumen yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melukan pembelian.
3. Percetakan Lorenzo Binjai perlu menerapkan hasil dari analisisSWOT dari empat sel strategi secara bertahap sebagai berikut:
a. Strategi SO, memanfaatkan lokasi bisnis yang strategisuntuk menarik calon pelanggan
b. Strategi WO, memperluas bisnis dibidang advertising
c. Strategi ST, memanfaatkan jaringan kerja dengan Pabrik diluar kota untuk memasok bahan baku yang berkualitas bagus
d. Strategi WT, melakukan inovasi produk agar mampu bersaing harga dengan pesaing-pesaing yang baru.
(35)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
2.1.1 Strategi (Strategy)
Menurut Byrne (2010) strategi adalah sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.
Marrus dalam Widhiyanti (2012) mengatakan bahwa strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Strategi adalah rencana komprehensif yang didefinisikan dalam batas-batas tujuan perusahaan, manfaat, dan faktor lingkungan yang membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya ketika dibangun dan dijalankan dengan cara yang benar.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa yang akan datang. Ukuran keberhasilan dalam menerapkan
(36)
Jadi, semakin banyak produk atau jasa yang ditawarkan, maka strategi pun dianggap berhasil.
2.1.1.1 Jenis Strategi
Jenis strategi alternatif menurut David (2010) adalah: 1. Strategi Integrasi (Integration Strategy)
a. Strategi Integrasi ke Depan (Forward Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer, bila perlu dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang atau jasanya, sehingga mengganggu pendistribusian tersebut dengan sumberdaya yang dimiliki.
b. Strategi Integrasi ke Belakang (Backward Integration Strategy)
Strategi ini merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan perusahaan.
2. Strategi Integrasi Horizontal (Horizontal Integration Strategy) Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan
(37)
walaupun harus dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki posisimonopoli seizin pemerintah, bersaing di industri yang berkembang, skala ekonomi meningkat, serta modal dan sumberdaya yang dimiliki mampu melakukan ekspansi.
3. Strategi Intensif (Intensif Strategy)
a. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang kedaerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru atau dengan kata lain untuk memperbesar pangsa pasar.
b. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
Strategi ini bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang atau dengan kata lain memperbaiki dan/atau mengembangkan produk yang ada.
c. Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha
(38)
meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal.
4. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
a. Diversifikasi Konsentrik (Concentric Difersification Strategy)
Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk atau jasa yang baru tetapi masih berhubungan. Tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama.
b. Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification Strategy)
Strategi ini menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan. Tujuan strategi ini untuk menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.
c. Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan kepada konsumen yang ada sekarang.
Selain strategi integratif, intensif, dan diversifikasi, bisnis juga dapat melakukan beberapa strategi sebagai berikut:
(39)
a. Rasionalisasi biaya (Retrenchment Strategy)
Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan. Retrenchment disebut juga turnaround yang dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya.
b. Divestasi (Divestiture Strategy)
Strategi ini merupakan strategi menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan.Strategi ini sering digunakan dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisisi yang telah diputuskan untuk proses selanjutnya. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan. c. Likuidasi (Liquidation Strategy)
Strategi ini merupakan strategi menjual seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya. Strategi ini bertujuan untuk menghentikan operasi perusahaan atau menutup perusahaan daripada meneruskan tetapi rugi.
Ada empat pendekatan pilihan strategi daya saing menurut Miles dan Snow (2006), yaitu sebagai berikut:
1. Strategi Prospektor (Prospector)
Strategi ini mengutamakan pada keberhasilan bisnis dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru, dan kesempatan pasar
(40)
untuk dapat melihat kondisi, trend dan situasi lingkungan bisnis yang berubah-ubah.
2. Strategi Bertahan (Defender)
Bisnis dengan strategi in biasanya mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya yang umumnya hanya memiliki sedikit lini produk dengan segmen pasar yang jiga sempit. Dengan lingkup pasar yang kecil, bisnis akan merasa lebih fokus untuk bisa mempertahankan pasarnya dari serangan luar.
3. Strategi Penganalisis (Analyzer)
Strategi ini adalah strategi analisis dan imitasi. Bisnis yang menggunakan strategi ini akan menganalisis ide bisnis baru sebelum memasuki bisnis tersebut. Para penganalisis akan memperhatikan dan meniru ide yang dilakukan pesaingnya yang berhasil dalam menjalankan bisnis tersebut, lalu terjun ke dalam bisnis tersebut.
4. Strategi Reaktor
Bisnis bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan dari lingkungannya yang memaksa bisnis tersebut untuk berubah. Akibatnya, tidak jarang terjadi pembisnis tidak dapat memenuhi tuntutan untuk beradaptasi dikarenakan ketidakpastian pembisnis itu sendiri.
(41)
Strategi yang memungkinkan suatu bisnis memperoleh keunggulan daya saing dari tiga landasan yang berbeda yang dinamakan Porter (2010) sebagai strategi generik (generic strategy), yaitu sebagai berikut:
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) Sejumlah kegiatan yang terintegrasi, yang dirancang untuk menghasilkan produk dengan harga yang paling rendah secara relatif, dibandingkan dengan pesaingnya, dengan kriteria produk yang dapat diterima oleh pelanggannya. Cara yang digunakan adalah memproduksi pada tingkatan biaya yg paling rendah, pengendalian biaya yang ketat, dan meminimalisasi biaya untuk area pelayanan, minimalisasi biaya tenaga penjualan, minimalisasi biaya penelitian dan pengembangan.
2. Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)
Sejumlah kegiatan terpadu yang dirancang untuk memproduksi barang yang dirasakan oleh konsumen berbeda dalam hal-hal tertentu. Keunikan produk dapat dilihat dari ciri khasnya seperti tanggap atau tidaknya pelayanan, kecepatan penemuan produk baru, kepemimpinan dalam pemanfaatan teknologi, selera yang beda, ketepatan antara rancangan dan kinerja produk.
(42)
3. Strategi Fokus (Focus Strategy)
Sejumlah kegiatan yang terintegrasi yang dirancang untuk memproduksi produk-produk yang melayani kebutuhan dari sebuah segmen tertentu yang spesifik. Sebuah bisnis dapat memperoleh keunggulan bersaing dalam segmen yang menjadi target, meskipun tidak memiliki area yang luas dalam industri
2.1.2 Daya Saing (Competitive Edge)
Prakosa (2005:51) menjelaskan bahwa daya saing suatu produk merupakan salah satu penentu faktor dari kesuksesan produk baru (hingga suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding produk lain yang sejenis). Keunggulan daya saing tersebut tidak lepas dari pengembangan produk inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan di pasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan.
Sitohang (2006:293), mengemukakan bahwa salah satu untuk meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus berorientasi pada kreativitas yang tepat. Perusahaan yang berorientasi pada kreativitas akan mendorong perusahaan menjadi pemimpin pasar karena mampu menciptakan produk-produk baru. Artinya setiap pelaku bisnis berlomba-lomba untuk melakukan strategi kompetisi dengan fokus pada penciptaan sesuatu yang berbeda dan unik.
Menurut Porter dalam penelitian Surachman (2007:4), daya saing adalah kemampuan atau keunggulan yang dipergunakan untuk bersaing
(43)
pada pasar tertentu. Daya saing ini diciptakan melalui pengembangan terus-menerus disemua lini dalam organisasi utamanya disektor produksi. Bila sebuah organisasi melakukan pengembangan terus menerus akan mampu meningkatkan kinerja.
Menurut Porter (2008:419) daya saing sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Oleh karena itu untuk menghadapi persaingan yang dari hari ke hari semakin ketat maka setiap bisnis harus mampu membaca peluang keunggulan bersaing yang dimilikinya.
Sumiharjo (2008), mengemukakan bahwa daya saing meliputi: 1. Kemampuan memperkokoh posisi pasarnya
2. Kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya 3. Kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti
4. Kemampuan menegakkna posisi yang menguntungkan
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapi persaingan agar perusahaan memiliki keunggulan dalam mengadaptasi perubahan lingkungan dan perilaku konsumen yang akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
(44)
(kemampuan untuk menghasilkan produk yang murah) tetap merupakan kombinasi dari hasil akhir (tujuan atau misi) dengan upaya (kebijakan) untuk mencapainya.Upaya ini (yang digambarkan sebagai roda strategi bersaing), bukan hanya upaya produksi saja (manufakturing, lini produk serta penelitian dan pengembangan), tetapi melibatkan keuangan, pemasaran dan target pasar, penjualan, distribusi, pengadaan dan pembelian barang serta tenaga kerja.
Porter mengembangkan lima kekuatan dalam analisis struktur industri daya saing, yaitu sebagai berikut:
1. intensitas persaingan dalam industri 2. tantangan pendatang baru
3. tekanan produk substitusi 4. daya tawar pembeli 5. daya tawar pemasok.
Menurut Muhardi (2007:53), meningkatkan daya saing dalam lingkungan persaingan yang semakin kompetitif dan adanya situasi pasar yang dinamis, membuat setiap perusahaan tidak mungkin lagi untuk menghindari persaingan, tetapi yang harus dilakukan adalah menghadapi tingkat persaingan tersebut dengan cara yang sebaik-baiknya, yaitu secara optimal dan berkesinambungan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih baik lagi di masa yang akan datang.
(45)
2.1.2.1 Dimensi dan Indikator Daya Saing
Dimensi daya saing menurut Muhardi (2007:40) adalah: 1. Biaya
Biaya adalah dimensi daya saing operasi yang meliputi empat indikator yaitu biaya produksi, produktifitas tenaga kerja, penggunaan kapasitas produksi dan persediaan. Unsur daya saing yang terdiri dari biaya merupakan modal yang mutlak dimiliki oleh suatu perusahaan yang mencakup pembiayaan produksinya, produktifitas tenaga kerjanya, pemanfaatan kapasitas produksi perusahaan dan adanya cadangan produksi (persediaan) yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk menunjang kelancaran perusahaan tersebut.
2. Kualitas
Kualitas merupakan dimensi daya saing yang juga sangat penting, yaitu meliputi berbagai indikator diantaranya tampilan produk, jangka waktu penerimaan produk, daya tahan produk, kecepatan penyelesaian keluhan konsumen, dan kesesuaian produk terhadap spesifikasi desain. Tampilan produk dapat tercermin dari desain produk atau layanannya, tampilan produk yang baik adalah yang memiliki desain sederhana namun mempunyai nilai yang tinggi. Jangka waktu penerimaan produk dimaksudkan dengan lamanya umur produk dapat diterima oleh pasar, semakin lama
(46)
semakin baik. Adapun daya tahan produk dapat diukur dari umur ekonomis penggunaan produk .
3. Waktu penyampaian
Waktu penyampaian merupakan dimensi daya saing yang meliputi berbagai indikator diantaranya ketepatan waktu produksi, pengurangan waktu tunggu produksi, dan ketepatan waktu penyampaian produk. Ketiga indikator tersebut berkaitan, ketepatan waktu penyampaian produk dapat dipengaruhi oleh ketepatan waktu produksi dan lamanya waktu tunggu produksi. 4. Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan dimensi daya saing operasi yang meliputi berbagai indikator diantaranya macam produk yang dihasilkan, kecepatan menyesuaikan dengan kepentingan lingkungan.
Adapun indikator daya saing menurutPorter(2008:419)adalah sebagai sebagai berikut:
1. Harga bersaing 2. Kualitas produk 3. Keunggulan produk
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing adalah :
(47)
1. Lokasi
Memperhatikan lokasi usaha sangat penting untuk kemudahan pembeli dan menjadi faktor utama bagi kelangsungan usaha. Lokasi usaha yang strategis akan menarik perhatian pembeli. Menurut Frans (2003:439) : letak atau lokasi akan menjadi sangat penting untuk memenuhi kemudahan pelanggan dalam berkunjung, konsumen tentu akan mencari jarak tempuh terpendek. Walau tidak menutup kemungkinan konsumen dari jarak jauh juga akan membeli, tapi persentasenya kecil.
2. Harga
Menurut Sunarto (2004:206), harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga menentukan apakah sebuah perusahaan atau bisnis banyak dikunjungi konsumen atau tidak. Faktor harga juga berpengaruh pada seorang pembeli untuk mengambil keputusan.
3. Promosi
Promosi bisa dilakukan melalui berbagai iklan baik di media cetak, elektronik, maupun media lain. Sunarto (2004:298) mengatakan bahwa promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa, yang mana promosi penjualan ini mencakup suatu variasi
(48)
yang luas dari alat-alat promosi yang didesain untuk merangsang respons pasar yang lebih cepat, atau yang lebih kuat.
Adapun faktor-faktor utama untuk mengimbangi daya saing pasar adalah sebagai berikut:
1. Ancaman pesaing baru
2. Ancaman produk atau jasa substitusi
3. Tingginya persaingan diantara produk yang ada
4. Kekuatan tawar-menawar antar pemasok bahan baku dan produk
5. Kekuatan tawar-menawar antara pembeli atau pelanggan 6. Daya tarik dan kemampulabaan pasar target
2.1.3 Keunggulan Daya Saing
Keunggulan daya saing saing merupakan kumpulan strategi untuk menentukan keunggulan suatu perusahaan dari persaingan diantara perusahaan lain. Ketika dua perusahaan bersaing (pada pasar dan pelanggan yang sama), satu perusahaan memiliki keunggulan bersaing atas perusahaan lainnya terjadi ketika perusahaan tersebut mendapatkan tingkat keuntungan dan memiliki potensi mendapatkan laba lebih tinggi.
Perusahaan yang tidak mempunyai keunggulan daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan, dan tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya saing berhubungan dengan bagaimana efektivitas suatu
(49)
organisasi di pasar persaingan, dibandingkan dengan organisasi lainnya yang menawarkan produk atau jasa-jasa yang sama atau sejenis.
Terdapat dua sisi yang ditimbulkan oleh persaingan, yaitu sisi kesuksesan karena mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih dinamis dan bersaing dalam menghasilkan produk serta memberikan layanan terbaik bagi pasarnya, sehingga persaingan dianggapnya sebagai peluang yang memotivasi. Sisi lainnya adalah kegagalan karena akan memperlemah perusahaan-perusahaanyang bersifat statis, takut akan persaingan dan tidak mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas, sehingga persaingan merupakan ancaman bagi perusahaannya.
2.1.3.1 Dasar untuk Membangun Keunggulan Daya Saing
Seorang wirausahawan harus mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk membangun keunggulan daya saing sebagai berikut:
Gambar 2.1Dasar untuk Mencapai Keunggulan Daya Saing Sumber: Saiman, Leonardus (2010) 1. Harga atau nilai
Harga atau Nilai Keistimewaan Layanan
yang Unik
Keunggulan
Menyenangkan Konsumen Atribut Produk/Jasa
yang dapat Dicapai
Pengalaman Konsumen
(50)
Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk atau jasa rendah biaya, sehingga strategi dalam menetapkan harga (tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk atau jasa pasa pesaing
2. Menyenangkan konsumen
Diupayakan agar para kompetitor mampu menyenangkan konsumen dari berbagai aspek, seperti kualitas produk atau jasa yang bermutu dan memberi kepuasan kepada konsumen.
3. Pengalaman konsumen
Pengalaman baik atau buruk yang disampaikan dan yang dialami oleh seorang konsumen, umumnya akan menjadi catatan penting (sering kali melekat seumur hidup).
4. Atribut produk yang dicatat
Seluruh atribut produk/jasa dapat dikenalkan tidak hanya kepada konsumen, namun juga kepada seluruh pegawai sehingga tidak ada yang dirahasiakan agar konsumen tidak merasa tertipu, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
5. Keistimewaan layanan yang unik
Memberikan layanan yang unik dibandingkan dibandingkan pesaing terdekat, sehingga pada akhirnya konsumen akan menjadi konsumen yang loyal dengan bisnis anda.
(51)
2.1.3.2 Tahap-Tahap untuk Mencapai Keunggulan Daya Saing Tahap- tahap mencapai keunggulan daya saing, yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penilaian lingkungan (internal dan eksternal), dilakukan dengan analisis SWOT terhadap usaha suatu bisnis.
2. Penilaian suatu bisnis, apakah secara organisator, suatu bisnis mampu menciptakan keunggulan daya saing
3. Strategi berbasis biaya, mengupayakan agar setiap produk atau jasa dapat diprediksi dengan biaya seefisien mungkin, sehingga dalam penetapan harga produk atau jasa dapat bersaing dengan produk para pesaing terdekat.
4. Strategi berbasis diferensiasi, mengupayakan agar suatu bisnis mampu menghasilkan berbagai diferensiasi
5. Mengaharapkan agar laba bisnis tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan, pangsa pasar meningkat, kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan, dan kelangsungan bisnis bisnis dapat berlanjut.
2.1.3.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT bertujuan untuk menentukan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan agar lebih berhati-hati dalam menyusun strategi.
(52)
Menurut Rangkuti (2006:19) analisis SWOT adalah suatu analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut ini daftar penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti yang mendukung dilakukannya penelitian ini. Untuk mempermudah dalam memajaminya maka disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Meike Supranoto (2010)
Strategi Menciptakan Keunggulan Beraing Produk Melalui Orientasi Pasar, Inovasi, dan Orientasi Kewirausahaan dalam Rangka
Meningkatkan Kinerja Pemasaran
Keunggulan bersaing dapat dicapai melalui orientasi pasar, inovasi, dan orientasi kewirausahaan, dimana keunggulan bersaing yang dihasilkan perusahaan dapat meningkatkan kinerja pemasaran. Penelitian ini memberikan beberapa keterbatasan penelitian serta agenda penelitian mendatang yang bisa dilakukan untuk melakukan penelitian selanjutanya kemudian hari.
2. Y. Sri Susilo (2011)
Strategi Meningkatkan Daya Saing UMKM dalam
Dengan implementasi CAFTA dan MEA maka
(53)
Menghadapi Implementasi CAFTA dan MEA
UMKM di Indonesia akan menghadapi tantangan dan sekaligus memperoleh peluang. Agar tetap mampu bertahan dan dapat memanfaatkan peluang maka UMKM harus meningkatkan daya saing perusahaan maupun daya saing produknya. Agar daya saing UMKM dapat meningkatkan maka kunci utamanya pada UMKMsendiri khususnya pengusaha UMKM dengan dukungan pekerjanya. 3. Sari Nalurita
(2014)
Analisis Daya Saing danStrategi
Pengembangan Agribisnis Kopi Indonesia
Secara komparatif kopi Indonesia memiliki daya saing di
pasarinternasional. Berdasarkan analisis Berlian Porter, kopi Indonesia juga memiliki keunggulan secara komparatif yang didukung oleh kondisi faktor (sumber daya alam, modal, tenaga kerja, IPTEK), industri terkait dan pendukung, peran pemerintah dan kesempatan.
4. Tri Ernayanti (2015)
Strategi Peningkatan Daya Saing Pedagang Muslim Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (Toko Busana Muslim Rabbani Semarang)
Keberhasilan busana muslim Rabbani dalam berbisnis dalam hal pelayanan konsumen dan kualitas produk yang ditawarkan menyebabkan busana muslim Rabbani terus mengalami
peningkatan. Namun demikian, untuk
(54)
Rabbani dapat melakukan cara memperbenyak jenis variasi produk busana muslim/kerudung dan membuka beberapa outlet ke wilayah-wilayah potensial lainnya secara intensif.
5. Hanna Silvia (2015)
Analisis Strategi
Peningkatan Daya Saing Komoditas Kentang di Kabupaten Karo, Sumatera Utara
Terdapat enam struktur rantai pasok komoditas kentang di Kabupaten Karo, dan struktur rantai pasok yang dominan, dan efektif digunakan adalah struktur rantai pasok dua, yaitu aliran distribusi kentang dari petani ke pengumpul lalu ke pasar dalam negeri dan terhadap faktor internal daneksternal bagi komoditas kentang Kabupaten Karo
sehingga diketahui bahwa perlu dilakukan pengembangan terhadap pengembangan produk, infrastruktur, dan sdm.
2.3 Kerangka Konseptual
Analisis SWOT adalah salah satu langkah yang paling penting dalam memformulasikan strategi, dengan menggunakan misi organisasi sebagai konteks, perusahaan mampu mengukur kekuatan dan kelemahan internal demikian juga peluang dan ancaman eksternal.
Penerapan strategi jangka panjang merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dantujuannya, strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing untuk periode jangka panjang.
(55)
Keunggulan daya saing adalah kemampuan yang dimiliki sebuah bisnis untuk merumuskan strategi dan mengimplementasikannya pada suatu posisi yang tepat dengan menggunakan kemampuan karakteristik dengan segala sumber daya yang dimiliki bisnis tersebut untuk mencapai tujuannya.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka konseptual penelitian ini adalah:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013), perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian setelah mengemukakan kerangka berpikir dan landasan teori. Hipotesis merupakan jawaban semetara dari permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salah dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Sehubungan dengan uraian diatas maka peneliti mengemukakan hipotesis penelitian ini adalah analisis SWOT digunakan untuk mengetahui
Analisis SWOT
Penerapan Strategi Jangka Panjang
(56)
strategi jangka panjang yang akan digunakan dalam mencapai keunggulan daya saing pada Percetakan Lorenzo Binjai.
(57)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki.Penyusunan suatu rencana strategis mencegah suatu bisnis mengalami kegagalan dalam usahanya karena ketidak mampuan membedakan dirinya terhadap para pesaing dilingkungan sekitarnya untuk dapat memenangkan persaingan dengan menawarkan konsep yang jelas dari produk serta keunggulan khas yang ada di dalamnya.
David (2010:18) menyatakan bahwa strategi merupakan sarana perencanaan bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi mempengaruhi perkembangan jangka panjang suatu bisnis, dan karenanya berorientasi ke masa yang akan datang untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya. Strategi bisnis harus berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa suatu bisnis dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani bisnis dan mengatasi masalah bagaimana bisnis dan pesaingnya dapat bersaing dalam bisnis dan industri.
(58)
Percetakan Lorenzo Binjai adalah salah satu bisnis yang bergerak dibidang sablon yang masih menggunakan cara manual dalam proses produksinya. Namun, seiring berjalannya waktu dan tren modern dimasa sekarang, tentunya Percetakan Lorenzo Binjai harus bisa beradaptasi dengan pasar dan menerapkan strategi-strategi jangka panjang yang baru untuk dapat bersaing lebih unggul daripada percetakan sekitarnya yang sudah mulai menggunakan mesin cetak dan digital printing yang lebih canggih dan lebih efisien.
Berikut akan dijelaskan perbedaan antara Percetakan Lorenzo Binjai dengan beberapa percetakan pesaing disekitarnya:
Tabel 1.1
Produksi Pesaing disekitar Percetakan Lorenzo Binjai
No. Nama Percetakan Alamat Produksi
rcetakan Indah Jaya Plastik
ambung, Binjai a. Kantong Plastik b. Plastik Assoy c. Spanduk d. Undangan e. Brosur. rcetakan PNA Teratai, Binjai a. Undangan
b. Brosur c. Neon Box d. X-Banner e. ID Card f. Spanduk g. Stiker rcetakan Rahayu sar 4 Tandem,
Binjai
a. Kantong Plastik b. Plastik Assoy c. Packing Bag. rcetakan RIA Jend. Sudirman,
Binjai
a. Kotak nasi/kue b. Undangan c. Brosur d. Sticker e. ID Card
(59)
f. Kartu Nama g. Buku Sumber: Pemilik dari masing-masing percetakan (2016)
Pada Tabel 1.1 diatas telah dijelaskan beberapa perbedaan antara Percetakan Lorenzo Binjai dan beberapa pesaing disekitarnya. Untuk bisa menciptakan keunggulan daya saing dalam jangka panjang, tentunya Percetakan Lorenzo Binjai harus bisa menandingi pesaing-pesaing yang lebih maju sehingga mampu bertahan dalam persaingan pasar.
Untuk lebih memperjelas, berikut akan dijelaskan beberapa perbedaan antara Percetakan Lorenzo Binjaidan salah satu pesaingnya yang berada tidak jauh dari lokasinya yang dianggap maju yaitu Percetakan PNA.
Tabel 1.2
Perbedaan Percetakan Lorenzo Binjai dan Percetakan PNA Percetakan Lorenzo Binjai Percetakan PNA Lokasi: Jl. T. Amir Hamzah, Binjai Lokasi: Jl. Teratai, Binjai Proses produksi manual Proses produksi digital printing Produksi sablon:
1. Kantong plastik 2. Plastik assoy 3. Packing bag 4. Paper bag 5. Karung 6. Kalender 7. Undangan 8. Kartu nama
9. Sablon kain (baju, tas, dll)
Produksi sablon: 1. Undangan 2. Brosur 3. Neon box 4. X-banner 5. ID card 6. Spanduk 7. Sticker
Jumlah karyawan 12 orang Jumlah karyawan 12 orang Fasilitas
1. Parkir yang luas 2. Kantor yg nyaman 3. Kendaraan antar jemput
karyawan
4. Ruang sholat dan istirahat 5. Toilet
Fasilitas:
1. Ruang kerja berAC 2. Absen sidik jari 3. Ruang sholat dan
istirahat 4. Toilet
(60)
dandiluar kota Medan sekitarnya Harga standar Harga standar Omset tahun 2015:
Rp1.278.520.000
Omset tahun 2015: Rp1.150.050.000 Sumber: Data dari Percetakan Lorenzo Binjai dan Percetakan PNA (2015)
Pada Tabel 1.2 diatas telah dijelaskan beberapa perbedaan antara kedua perusahaan yang sebenarnya sama-sama kuat yang dilihat dari penetapkan harga yang standar, jumlah karyawan yang sama, lokasi yang berdekatan, daerah pemasaran yang hampir sama, fasilitas dan hasil produksi yang tidak jauh beda namun bisa mencapai omset penjualan yang sama di tahun 2015.
Keunggulan produksi manual adalah bisa memproduksi dalam jumlah sedikit, sedangkan proses menggunakan mesin harus dengan jumlah yang banyak. Perbedaan tersebut tentunya menjadi acuan bagi Percetakan Lorenzo Binjai untuk bisa lebih meningkatkan kinerja dan produksinya agar mampu bersaing dengan pesaing-pesaingnya yang tentunya sudah lebih maju.
Merumuskan kemampuan dan strategi bersaing, ada beberapa hal yang harus dijawab, yaitu apa yang sedang dilakukan Percetakan Lorenzo Binjai sekarang, bagaimana dengan kondisi lingkungan sekitar (analisis industri, pesaing, sosial politik dan kekuatan kelemahan relatif), dan apa yang seharusnya dilakukan Percetakan Lorenzo Binjai untuk bisa bersaing dengan para pesaing disekitarnya, karena tanpa strategi dalam mengelola bisnis, seorang wirausahawan seolah melangkah dalam ketidakpastian.Mengenal lingkungan bisnis juga tidak hanya sekedar
(61)
mengerti dan memahami, tetapi mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan mempengaruhi tujuan dari bisnis tersebut.
Kekuatan Percetakan Lorenzo Binjai merupakan keunggulan yang bersumber dari internal perusahaan yang menjadi pendorong keberhasilannya yang berkaitan dengan keunggulan lokasi yang strategis, keterampilan sumber daya manusia yang ahli dalam proses sablon manual, dan hubungan baik antara pembeli dengan pemasok yangs sudah terjalin cukup lama. Namun, kelemahan Percetakan Lorenzo Binjai juga berasal dari kondisi internal perusahaan seperti tidak adanya teknologi maju berupa mesin cetak dan digital printing yang menghalangi perusahaan mencapai target yang besar dalam waktu yang singkat serta membuat kinerja perusahaan menjadi kurang efisien.
Peluang yang dihadapi Percetakan Lorenzo bersumber dari kondisi eksternal yang menjadi pendorong bagi keberhasilannya seperti adanya kepercayaan tawaran kerjasama dari pihak pabrik yang pemasok bahan baku sablon yang berada diluar daerah Binjai yang memberikan modal untuk investasi sahamnya berupa pemberian mesin pemotong palstik, sehingga Percetakan Lorenzo Binjai dapat membantu proses pembuatan bahan baku sablon plastik serta dapat memasarkannya di daerah Binjai. Ancaman yang dihadapi Percetakan Lorenzo juga berasal dari situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan eksternal perusahaan, seperti
(62)
kebijakan baru pemerintah yang akan menghapuskan kantongan plastik anorganik, sehingga Percetakan Lorenzo harus mulai menciptakan kantongan yang berbahan organik agar mampu bersaing di pasaran.
Perbedaan posisi persaingan akan mempengaruhi strategi pemasaran yang digunakan dalam bersaing dengan para pesaingnya.Percetakan Lorenzo Binjai harus membuat strategi pengembangan usahanya untuk jangka panjang dan mulai menggunakan kemajuan teknologi yang baru yang lebih efisien agar tidak ketinggalan dengan percetakan pesaingnya dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin maju sehingga mampu untuk tetap bisa lebih unggul dibandingkan dengan percetakan pesaing disekitarnya.
Percetakan Lorenzo Binjai juga harus bisa menggunakan kekuatan internal untuk dapat meraih peluang eksternal dengan cara memanfaatkan kemampuan dalam aliansi atau bekerjasama dengan percetakan lain yang lebih maju namun bernegosiasi untuk menetapkan harga pasar yang stabil dan sesuai dengan biaya operasional sehingga tidak merugikan pihak manapun sehingga mampu bersaing dipasaran untuk menghadapi ancaman eksternal seperti adanya pendatang baru dari luar daerah yang mencoba menjatuhkan harga dibawah standar guna mengambil alih pelanggan tetap Percetakan Lorenzo Binjai.
Berdasarkan uraian latar belakang dan data yang diperoleh serta teori-teori dari penelitian terdahulu, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Strategi Pengembangan
(63)
Jangka Panjang untuk Membangun Keunggulan Daya Saing Pada Percetakan Lorenzo Binjai”agar dapat menciptakan keunggulan daya saing yang berkelanjutan serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan, apakah untuk kedepannya akan tetap memproduksi dengan cara manual, apakah beralih ke mesincetak atau menggunakan kedua metode tersebut yaitu manual dan mesincetak dalam proses produksinya agar mampu mencapai tujuan perusahaan dan mampu bersaing unggul di pasaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana menerapkan strategi analisis SWOT pada Percetakan Lorenzo Binjai agar mampu membangun keunggulan daya saing berkelanjutan.
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pengembangan jangka panjang untuk membangun keunggulan daya saing pada Percetakan Lorenzo Binjai.
(64)
1. Bagi Penulis
Sebagai studi pembanding mengenai teori yang telah diperoleh dalam perkuliahan dengan praktik sehari-hari serta sebagai implementasi wawasan pengetahuan mengenai bidang manajemen strategi.
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan referensi bagi peneliti yang akan datang dan mampu melengkapi dan memperbaiki kekurangan dalam penelitian ini.
3. Bagi Pemilik Bisnis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa gagasan dan masukan terhadap implementasi strategi daya saing yang sedang dijalankan.
(65)
ABSTRAK
PENERAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG UNTUK MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING
PADA PERCETAKAN LORENZO BINJAI
Setiap pengusaha tentu menginginkan bisnis yang digelutinya dapat berhasil ditengah-tengah persaingan yang semakin kompetitif. Kondisi lingkungan yang senantiasa berubah menuntut wirausahawan untuk mampu merespon dengan cepat dan akurat.Percetakan Lorenzo Binjai merupakan salah satu percetakan sablon manual dengan keunggulannya yang memiliki citra baik dipasaran serta lokasi yang strategis dan mampu menciptakan produk dengan kualitas bagus berupaya untuk terus menerapkan strategi-strategi jangka panjang untuk tetap bisa mempertahankan bisnisnya dalam rangka membangun keunggulan daya saing agar mampu beradaptasi dengan pasar dan tidak tertinggal jauh dengan para pesaing disekitarnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apa yang akan digunakan Percetakan Lorenzo Binjai untuk menciptakan keunggulan daya saing dalam rangka mempertahankan bisnisnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Kualitatif. Teknikanalisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis SWOT, IFE & EFE Matrix, dan SWOT Matrix. Jenis Data yang digunakan adalah Data Primer dan Data Sekunder. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Percetakan Lorenzo Binjai tidak hanya menerapkanStrategi Insentif (Strategi Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk) namun juga menerapkan Strategi Diversifikasi Konsentrik dan tetap mempertahankan teknik produksi manual namun menambah mesin cetak untuk mengembangkan bisnisnya dibidang advertising.
Kata Kunci: Strategi Jangka Panjang, Keunggulan Daya Saing, Analisis SWOT.
(66)
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF LONG-TERM DEVELOPMENT STRATEGY TO BUILD A COMPETITIVEADVANTAGE
IN PRINTING LORENZO BINJAI
Any businessman would want a business that they can succeed in the midst of an increasingly competitive rivalry. Conditions changing environment requires the entrepreneur to be able to respond quickly and accurately. Printing Lorenzo Binjai is one of the printing manual screen printing with lead that has a good image in the market as well as a strategic location and is able to create products with excellent quality strives to continuously implement strategies long term for retaining the business in order to build a competitive advantage to be able to adapt with the market and not far behind with competitors around.
The purpose of this study was to determine what strategies will be used Printing Lorenzo Binjai to create a competitive advantage in order to maintain his business. Type of research is Qualitative Research. The analysis technique used is descriptive analysis, SWOT analysis, IFE & EFE Matrix, and SWOT Matrix. The type of data used are primary data and secondary data. Data collection methods used were interviews, observation, and documentation study. The results showed that Lorenzo Printing Binjai not only implement the Incentive Strategy (Strategy and Market Development Product Development) but also apply Concentric Diversification Strategy and retaining the manual production techniques but it does add print engine to develop its business in the field of advertising.
(67)
SKRIPSI
PENERAPAN STRATEGIPENGEMBANGAN JANGKA PANJANG UNTUK MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING
PADA PERCETAKAN LORENZO BINJAI
OLEH :
DINI OKVITA PASARIBU 140521108
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(68)
ABSTRAK
PENERAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG UNTUK MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING
PADA PERCETAKAN LORENZO BINJAI
Setiap pengusaha tentu menginginkan bisnis yang digelutinya dapat berhasil ditengah-tengah persaingan yang semakin kompetitif. Kondisi lingkungan yang senantiasa berubah menuntut wirausahawan untuk mampu merespon dengan cepat dan akurat.Percetakan Lorenzo Binjai merupakan salah satu percetakan sablon manual dengan keunggulannya yang memiliki citra baik dipasaran serta lokasi yang strategis dan mampu menciptakan produk dengan kualitas bagus berupaya untuk terus menerapkan strategi-strategi jangka panjang untuk tetap bisa mempertahankan bisnisnya dalam rangka membangun keunggulan daya saing agar mampu beradaptasi dengan pasar dan tidak tertinggal jauh dengan para pesaing disekitarnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi apa yang akan digunakan Percetakan Lorenzo Binjai untuk menciptakan keunggulan daya saing dalam rangka mempertahankan bisnisnya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Kualitatif. Teknikanalisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis SWOT, IFE & EFE Matrix, dan SWOT Matrix. Jenis Data yang digunakan adalah Data Primer dan Data Sekunder. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah Wawancara, Observasi, dan Studi Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Percetakan Lorenzo Binjai tidak hanya menerapkanStrategi Insentif (Strategi Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk) namun juga menerapkan Strategi Diversifikasi Konsentrik dan tetap mempertahankan teknik produksi manual namun menambah mesin cetak untuk mengembangkan bisnisnya dibidang advertising.
Kata Kunci: Strategi Jangka Panjang, Keunggulan Daya Saing, Analisis SWOT.
(69)
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF LONG-TERM DEVELOPMENT STRATEGY TO BUILD A COMPETITIVEADVANTAGE
IN PRINTING LORENZO BINJAI
Any businessman would want a business that they can succeed in the midst of an increasingly competitive rivalry. Conditions changing environment requires the entrepreneur to be able to respond quickly and accurately. Printing Lorenzo Binjai is one of the printing manual screen printing with lead that has a good image in the market as well as a strategic location and is able to create products with excellent quality strives to continuously implement strategies long term for retaining the business in order to build a competitive advantage to be able to adapt with the market and not far behind with competitors around.
The purpose of this study was to determine what strategies will be used Printing Lorenzo Binjai to create a competitive advantage in order to maintain his business. Type of research is Qualitative Research. The analysis technique used is descriptive analysis, SWOT analysis, IFE & EFE Matrix, and SWOT Matrix. The type of data used are primary data and secondary data. Data collection methods used were interviews, observation, and documentation study. The results showed that Lorenzo Printing Binjai not only implement the Incentive Strategy (Strategy and Market Development Product Development) but also apply Concentric Diversification Strategy and retaining the manual production techniques but it does add print engine to develop its business in the field of advertising.
(70)
KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkatnya yang berlimpah yang telah memberikan segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen Ekstensi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul “Penerapan Strategi Pengembangan Jangka Panjang untuk Membangun Keunggulan Daya Saing Pada Percetakan Lorenzo Binjai”.
Tentu saja di dalam penulisan Skripsi ini penulis menemukan beberapa hambatan, akan tetapi semua ini dapat diatasi dengan bimbingan dan bantuan berbaga pihak, penulis banyak mendapat saran, dorongan serta motivasi dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Ramlan Pasaribu dan Almarhumah Ibunda tercinta Rosenta Purba, serta kedua Saudara Laki-Laki penulis Waisul Karoni Pasaribu dan Amrijal Pasaribu yang tidak pernah berhenti memberikan semangat, motivasi, nasihat, doa dan mencukupi segala kebutuhan materi dan non-materi dalam proses pembuatan Skripsi ini.
Tidak lupa pula, dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
(71)
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dan Ibu Dra. Marhayanie M.Si, ME selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistiya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dan Ibu Dra. Friska Sipayung M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, saran dan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian Skripsi 6. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si selaku Dosen Pembaca Skripsi yang
juga turut memberikan tambahan masukan, kritik dan arahan kepada penulis dalam menyempurnakan Skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dan segala jasa-jasanya kepada penulis selama masa perkuliahan.
(72)
9. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan para sahabat-sahabat penulis, Lita, Endang, Tata, Wilma, Runi, Dian, Arum, Fani, Yessy, Rizka, dan Indah, terima kasih atas semua dukungan, semangat dan kerja sama dalam membantu penulis.
10.Saudara-saudara penulis yang selalu memberikan motivasi dan semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat banyak membantu sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja dalam penulisan Skripsi ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Penulis mengucapkan terima kasih, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT, Amiin.
Medan, September 2016 Penulis,
(1)
9. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan para sahabat-sahabat penulis, Lita, Endang, Tata, Wilma, Runi, Dian, Arum, Fani, Yessy, Rizka, dan Indah, terima kasih atas semua dukungan, semangat dan kerja sama dalam membantu penulis.
10. Saudara-saudara penulis yang selalu memberikan motivasi dan semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat banyak membantu sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja dalam penulisan Skripsi ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Penulis mengucapkan terima kasih, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT, Amiin.
Medan, September 2016 Penulis,
(2)
vi DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...i ABSTRACT...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI………..………...vi DAFTARTABEL...………...……….…..ix DAFTAR GAMBAR..………...x
BAB I PENDAHULUAN…..…...………....………1
1.1 Latar Belakang………..……….1
1.2 Rumusan Masalah…………..………...……….7
1.3 Tujuan Penelitian…...……….7
1.4 Manfaat Penelitian………...………....7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...9
2.1 Landasan Teori………...………...9
2.1.1 Strategi (Strategy)...9
2.1.1.1 Jenis Strategi...10
2.1.2 Daya Saing (Competitive Edge)...16
2.1.2.1 Dimensi dan Indikator Daya Saing...18
2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing...20
2.1.3 Keunggulan Daya Saing...22
2.1.3.1 Dasar untuk Membangun Keunggulan Daya Saing...23
(3)
2.1.4 Analisis SWOT...25
2.2 Penelitian Terdahulu………...………....26
2.3 Kerangka Konseptual...28
2.4 Hipotesis...29
BAB III METODE PENELITIAN……….………30
3.1 Jenis Penelitian………....……….30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...30
3.3 Batasan Operasional...31
3.4 Definisi Operasional...31
3.5 Jenis Data...33
3.6 Metode Pengumpulan Data...33
3.7 Teknik Analisis ...35
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN...40
4.1 Gambaran Umum Perusahaan...40
4.1.1 Sejarah Perusahaan...40
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan...42
4.1.3 Struktur Organisasi...42
4.2 Hasil Penelitian...43
4.2.1 Analisis SWOT...43
4.2.2 Analisis IFE Matrix...47
4.2.3 Analisis EFE Matrix...49
4.2.4 SWOT Matrix...51
(4)
viii 4.3.1 Penerapan Strategi Pengembangan Jangka Panjang untuk Mencapai
Keunggulan Daya Saing...56
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...58
5.1 Kesimpulan...58
5.2 Saran...58
DAFTAR PUSTAKA...60
(5)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Produksi Pesaing disekitar Percetakan Lorenzo Binjai...2
Tabel 1.2 Perbedaan Percetakan Lorenzo Binjai dan Percetakan PNA...3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...26
Tabel 4.1 Analisis IFE Matrix Percetakan Lorenzo Binjai...47
Tabel 4.2 Analisis EFE Matrix Percetakan Lorenzo Binjai...49
(6)
x DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dasar untuk Mencapai Keunggulan daya Saing...23
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual...29
Gambar 3.1 SWOT Matrix...35